Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BAHASA MANDARIN UNTUK PARIWISATA

ISTILAH BAHASA MANDARIN - KULINER

Disusun Oleh :

Zumrotul Muyasaroh (195110400111033)


Dwi Shinta Wijayanti (205110400111023)
Natureza Damar Bintang (205110407111011

SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan rezeki-NYA
sehingga kami semua dapat dengan lancar menjalani proses perkuliahan, kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Wandayani Goeyardi sebagai dosen pengampu mata kuliah “Bahasa Mandarin untuk
Pariwisata” yang telah mendampingi kami selaku mahasiswa dalam proses belajar mengajar, dimana di
kesempatan kali ini kami dapat menuliskan makalah sesuai dengan materi yang akan dipelajari, sehingga
kami memiliki harapan agar ilmu yang dipelajari dapat menjadi bekal di kedepannya.

i
DAFTAR ISI

PENGANTAR…………………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…..………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah…..……………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan…..………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kuliner…..……………………………………………………………………..3
2.2 Perkembangan Kuliner di Negara Cina…..………………………………………………..3
2.3 Macam Kuliner Khas Negara Cina…..…………………………………………………….4
2.4 Ciri Khas Kuliner Negara Cina…..………………………………………………………...4
2.5 Definisi Istilah…..………………………………………………………………………….6
2.6 Istilah-Istilah Bahasa Mandarin Dalam Bidang Perhotelan..……………………………....6
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliner adalah istilah yang merangkum segala aspek yang terkait dengan makanan,
termasuk persiapan, penyajian, dan konsumsi. Ini mencakup variasi makanan, gaya memasak,
dan tradisi kuliner yang mencerminkan kekayaan budaya suatu daerah atau negara. Kuliner
bukan hanya soal rasa dan tekstur makanan, tetapi juga tentang pengalaman dan warisan yang
melekat dalam setiap hidangan.

Kuliner merujuk pada segala hal yang berkaitan dengan makanan, termasuk persiapan,
presentasi, dan konsumsi makanan. Ini mencakup warisan kuliner suatu daerah, gaya memasak,
serta budaya makan yang menjadi bagian dari identitas suatu komunitas atau negara. Dengan
kata lain, kuliner tidak hanya berkaitan dengan rasa dan aroma, tetapi juga melibatkan
aspek-aspek budaya dan sejarah dalam dunia makanan.

Dalam hal ini kami akan membahas mengenai kuliner khas Negara Cina dimana kuliner
khas Negara Cina dikenal karena keanekaragaman rasanya, penggunaan bahan baku yang
beragam, dan teknik memasak yang khas. Beberapa ciri khas melibatkan penggunaan bumbu
seperti jahe, bawang putih, dan saus hoisin. Metode memasak seperti tumis, rebus, dan kukus
sering digunakan. Makanan Cina mencakup berbagai jenis dim sum, mie, nasi, serta hidangan
seperti Peking duck dan dim sum. Kekayaan kuliner Cina mencerminkan sejarah dan
keberagaman budaya di seluruh negara tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :

1. Apa yang dimaksud dengan kuliner?


2. Bagaimana perkembangan kuliner di Negara Cina
3. Apa saja kuliner khas Negara Cina?
4. Bagaimana ciri khas kuliner Negara Cina?
5. Apa yang dimaksud dengan istilah?
6. Apa saja istilah bahasa mandarin dalam konteks kuliner?

1.3 Tujuan

1
Terkait beberapa rumusan masalah yang ada, terdapat tujuan dari rumusan masalah tersebut
antara lain:

1. Untuk mengetahui definisi dari kuliner


2. Untuk memahami perkembangan kuliner di Negara Cina
3. Untuk mengetahui beberapa kuliner khas Negara Cina
4. Untuk memahami ciri khas kuliner Negara Cina dari beberapa daerah
5. Untuk memahami definisi "istilah"
6. Untuk mengetahui istilah kuliner bahasa mandarin

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kuliner

Kuliner adalah istilah yang merangkum segala aspek yang terkait dengan makanan,
termasuk persiapan, penyajian, dan konsumsi. Ini mencakup variasi makanan, gaya memasak,
dan tradisi kuliner yang mencerminkan kekayaan budaya suatu daerah atau negara. Kuliner
bukan hanya soal rasa dan tekstur makanan, tetapi juga tentang pengalaman dan warisan yang
melekat dalam setiap hidangan.
Cina memiliki beragam kuliner khas yang mencerminkan kekayaan budaya dan
keanekaragaman geografisnya. Beberapa contoh kuliner khas Cina meliputi:

Kuliner merujuk pada segala hal yang berkaitan dengan makanan, termasuk persiapan,
presentasi, dan konsumsi makanan. Ini mencakup warisan kuliner suatu daerah, gaya memasak,
serta budaya makan yang menjadi bagian dari identitas suatu komunitas atau negara. Dengan
kata lain, kuliner tidak hanya berkaitan dengan rasa dan aroma, tetapi juga melibatkan
aspek-aspek budaya dan sejarah dalam dunia makanan.

2.2. Perkembangan Kuliner di Negara Cina

Perkembangan kuliner di Cina telah mengalami transformasi yang signifikan seiring


waktu, mencerminkan perubahan dalam budaya, ekonomi, dan gaya hidup. Beberapa faktor yang
memengaruhi perkembangan ini melibatkan:

Tradisi dan Sejarah: Kuliner Cina kaya akan sejarah panjang, dan berbagai masakan tradisional
terus diteruskan dari generasi ke generasi.

Pengaruh Regional: Setiap wilayah di Cina memiliki gaya masakan yang unik, mencerminkan
perbedaan dalam bahan baku, iklim, dan budaya lokal. Contohnya, masakan Sichuan dikenal
karena kepedasannya, sementara masakan Kanton cenderung lebih ringan dan manis.

Modernisasi dan Globalisasi: Perubahan dalam gaya hidup, urbanisasi, dan globalisasi telah
membawa perubahan signifikan dalam pola makan dan preferensi kuliner di Cina. Restoran cepat
saji, makanan siap saji, dan pengaruh kuliner internasional semakin merambah.

Inovasi Kuliner: Kreativitas dalam memasak dan presentasi makanan juga berkembang,
terutama di kota-kota besar. Koki-koki berbakat berusaha untuk menciptakan hidangan yang
inovatif dengan memadukan elemen tradisional dan modern.

3
Peningkatan Ketersediaan Bahan Baku: Dengan perubahan dalam infrastruktur dan distribusi
bahan makanan, ketersediaan berbagai bahan baku semakin memudahkan pengembangan dan
variasi menu.

Perkembangan ini menciptakan variasikuliner Cina yang dinamis dan beragam,


menggabungkan warisan tradisional dengan tren modern, dan menciptakan pengalaman kuliner
yang beragam bagi penduduk setempat dan wisatawan.

2.3. Macam Kuliner Khas Negara Cina

Dim Sum: Hidangan kecil yang beragam, seperti bakpao, siomay, dan pangsit, disajikan dalam
porsi kecil dan umumnya dimakan sebagai sarapan atau makan ringan.

Peking Duck: Bebek panggang dengan kulit yang renyah dan disajikan dengan saus hoisin,
bawang hijau, dan pancake tipis.

Kung Pao Chicken: Daging ayam yang digoreng dengan kacang tanah, paprika, dan bawang,
dimasak dengan saus pedas dan manis.

Hot Pot: Gaya memasak di mana bahan makanan segar, seperti daging, sayuran, dan mie,
dimasak dalam panci berisi kaldu yang dipanaskan.

Ma Po Tofu: Tahu yang dimasak dalam saus pedas dan berlemak, biasanya dengan campuran
daging sapi atau babi.

Jiaozi: Pangsit yang diisi dengan campuran daging, sayuran, atau udang, yang kemudian direbus
atau digoreng.

Lamian: Mie yang dibuat dengan cara ditarik dan dilipat secara manual sehingga memiliki
tekstur yang unik.

Mooncake: Kue bulan tradisional yang biasanya disajikan selama Festival Tiongkok, diisi
dengan pasta kacang, biji teratai, atau telur.

Ini hanya beberapa contoh, dan ada banyak lagi kuliner khas Cina yang mencerminkan
kekayaan tradisional dan kreasi inovatif dalam dunia masakan mereka.

2.4. Ciri Khas Kuliner Negara Cina

4
Kuliner mencakup beragam makanan dan minuman yang khas dari suatu daerah atau
budaya. Setiap wilayah memiliki keunikan rasa, bahan baku, dan cara memasak yang
mencerminkan warisan lokal. Kuliner menjadi bagian penting dalam memahami
keanekaragaman budaya di berbagai belahan dunia.

Kuliner Cina dikenal karena keanekaragaman rasanya, penggunaan bahan baku yang
beragam, dan teknik memasak yang khas. Beberapa ciri khas melibatkan penggunaan bumbu
seperti jahe, bawang putih, dan saus hoisin. Metode memasak seperti tumis, rebus, dan kukus
sering digunakan. Makanan Cina mencakup berbagai jenis dim sum, mie, nasi, serta hidangan
seperti Peking duck dan dim sum. Kekayaan kuliner Cina mencerminkan sejarah dan
keberagaman budaya di seluruh negara tersebut.

Ciri khas kuliner Cina mencakup beberapa elemen yang memberikan identitas unik pada
masakan mereka, seperti :
Keanekaragaman Regional: Setiap wilayah di Cina memiliki gaya masakan yang khas dengan
bahan baku dan teknik memasak yang berbeda.

Penggunaan Bumbu dan Rempah: Penggunaan bumbu seperti jahe, bawang putih, kedelai, dan
saus hoisin sering terlihat dalam hidangan Cina, memberikan rasa yang kaya dan kompleks.

Teknik Memasak Khas: Metode memasak seperti tumis, kukus, dan rebus sering digunakan,
menciptakan tekstur dan cita rasa yang beragam.

Presentasi yang Menarik: Tata cara penyajian makanan di Cina sering kali diperhatikan dengan
cermat, menciptakan estetika yang indah dalam hidangan.

Pentingnya Seimbang: Masakan Cina sering menekankan keseimbangan antara rasa, tekstur,
dan warna dalam satu hidangan.

Variasi Dim Sum: Dim Sum, hidangan kecil yang disajikan dalam porsi kecil, mencakup
berbagai jenis seperti bakpao, pangsit, dan siomay.

Karakteristik Hidangan Khas: Contohnya, Peking Duck dengan kulit renyah, Ma Po Tofu
dengan saus pedas dan berlemak, dan Hot Pot yang memungkinkan interaksi langsung dengan
proses memasak.

Pentingnya Nasi: Nasi adalah komponen utama dalam banyak hidangan Cina, dan cara
memasaknya pun bervariasi.

5
Ciri khas ini mencerminkan sejarah panjang dan keberagaman budaya Cina yang tercermin
dalam warisan kuliner mereka.

2.5. Definisi Istilah

Istilah adalah suatu kata atau frasa yang memiliki makna khusus dalam suatu konteks
atau bidang tertentu. Istilah sering digunakan untuk merujuk pada konsep, objek, atau ide yang
memiliki arti teknis atau spesifik dalam suatu disiplin, industri, atau kegiatan tertentu .
Penggunaan istilah ini dapat memudahkan komunikasi dan pemahaman antara orang-orang yang
berada dalam lingkungan atau bidang yang sama.

Dalam hal ini, sebagai pelajar bahasa mandarin maupun wisatawan yang ingin
berkunjung ke Cina hendaknya mengetahui beberapa istilah yang digunakan dalam konteks
kuliner. Hal ini akan sangat membantu ketika berkomunikasi dengan warga Cina serta
menambah kosa kata baru dalam hal kuliner.

2.6. Istilah Kuliner dalam Bahasa Mandarin

1. 美食 (měi shí) - Makanan lezat

美食 (měi shí) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "makanan lezat" atau "hidangan yang
enak". Istilah ini digunakan untuk merujuk pada hidangan atau makanan yang dianggap memiliki cita rasa
yang istimewa, disajikan dengan tampilan yang menarik, dan sering kali merupakan bagian dari warisan
budaya suatu daerah atau negara.

Di Tiongkok, konsep měi shí sangat terkait dengan kekayaan kuliner dan keanekaragaman masakan
daerah dari berbagai provinsi. Makanan-makanan tertentu dianggap sebagai 美食 yang terkenal karena
rasanya yang istimewa, teknik memasak yang unik, serta bahan-bahan yang digunakan. Contohnya
termasuk Peking Duck (Bebek Peking), Dim Sum, Hot Pot, dan banyak lagi.

Pentingnya měi shí dalam budaya Tiongkok juga mencakup cara penyajian makanan yang indah secara
visual, seperti perhatian terhadap tata letak, warna, dan dekorasi hidangan. Hidangan yang dikenal sebagai
美食 sering kali menjadi bagian penting dari perayaan, pertemuan keluarga, atau acara sosial lainnya di
Tiongkok dan di banyak tempat di dunia.

Secara umum, 美食 (měi shí) merujuk pada lebih dari sekadar makanan yang enak; hal ini juga mencakup
penghormatan terhadap keahlian memasak, tradisi, dan kekayaan budaya suatu daerah.

2. 餐厅 (cān tīng) - Restoran

餐厅 (cān tīng) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "restoran". Istilah ini merujuk pada
tempat di mana makanan dan minuman disajikan kepada pelanggan dengan berbagai jenis layanan, mulai
dari makan di tempat hingga layanan pengantaran.

6
Restoran-restoran (餐厅) bervariasi dalam jenis dan spesialisasi mereka, misalnya:

Restoran Umum: Tempat di mana berbagai jenis masakan atau hidangan disajikan, dan sering kali
memiliki menu yang luas untuk memenuhi selera beragam.

Restoran Spesialisasi: Restoran yang mengkhususkan diri dalam jenis makanan tertentu, seperti restoran
makanan laut, restoran vegetarian, restoran masakan Tiongkok, dan sebagainya.

Restoran Cepat Saji: Tempat di mana makanan disajikan dengan cepat untuk dikonsumsi di tempat atau
dibawa pulang.

Restoran Fine Dining: Restoran dengan konsep mewah dan biasanya menawarkan hidangan berkualitas
tinggi dengan harga yang lebih tinggi.

Di Tiongkok dan di banyak tempat di seluruh dunia, 餐厅 (cān tīng) adalah tempat penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat, menjadi tempat berkumpul untuk makan bersama keluarga, teman,
atau untuk acara-acara sosial dan bisnis.

Restoran di Tiongkok sering kali memiliki kekhasan dalam desain interior, dekorasi, serta dalam
menyajikan hidangan. Beberapa restoran mungkin menonjolkan budaya Tiongkok dengan dekorasi
tradisional, sementara yang lain mungkin mengadopsi gaya modern dengan sentuhan kontemporer.

Terlepas dari jenisnya, 餐厅 (cān tīng) adalah tempat di mana orang dapat menikmati berbagai hidangan
dan pengalaman kuliner yang berbeda sesuai dengan selera dan preferensi mereka.

3. 菜单 (cài dān) - Menu

菜单 (cài dān) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "menu". Ini mengacu pada daftar atau
kumpulan hidangan atau minuman yang tersedia untuk dipesan di sebuah restoran, kafe, atau tempat
makan lainnya.

菜单 (cài dān) biasanya berisi informasi tentang berbagai hidangan yang ditawarkan, termasuk
nama-nama hidangan, deskripsi singkat tentang masing-masing hidangan, serta harga. Beberapa menu
juga dapat mencakup informasi tambahan seperti informasi tentang bahan-bahan, rekomendasi dari koki,
atau informasi diet khusus (misalnya, vegetarian atau makanan bebas gluten).

Di restoran-restoran Tiongkok, sebuah 菜单 (cài dān) biasanya memiliki beragam kategori, seperti
hidangan pembuka, hidangan utama, hidangan sampingan, hidangan penutup, minuman, dan lain-lain. Hal
ini memungkinkan pelanggan untuk memilih hidangan dari berbagai jenis masakan atau kategori yang
mereka sukai.

7
菜单 (cài dān) sering kali disajikan dalam bentuk buku kecil, lembaran kertas, papan tulis elektronik, atau
dalam format digital di layar. Beberapa restoran mungkin juga memiliki menu khusus atau menu spesial
untuk acara atau musim tertentu.

Pentingnya 菜单 (cài dān) dalam pengalaman makan tidak hanya sebatas sebagai panduan untuk memilih
hidangan, tetapi juga dapat mencerminkan citra dan kualitas restoran itu sendiri. Desain, kejelasan
informasi, serta variasi dan kualitas hidangan dalam sebuah menu dapat mempengaruhi persepsi
pelanggan terhadap restoran tersebut.

4. 烹饪 (pēng rèn) - Memasak

烹饪 (pēng rèn) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "memasak" atau "kegiatan mengolah
makanan". Istilah ini merujuk pada proses mempersiapkan, memasak, dan menyajikan makanan.

Aktivitas memasak (烹饪) melibatkan berbagai langkah, seperti persiapan bahan makanan, pemilihan
teknik memasak yang tepat, penggunaan bumbu dan rempah-rempah, serta proses pengolahan yang
diperlukan untuk menciptakan hidangan yang enak dan bergizi.

Dalam tradisi kuliner Tiongkok, 烹饪 (pēng rèn) memiliki sejarah yang kaya dan beragam, dengan
teknik-teknik memasak yang unik dan berbeda, seperti tumis, merebus, menggoreng, merebus dengan api
kecil, memasak dalam panci uap, dan banyak lagi. Berbagai metode ini memungkinkan penggunaan
bahan makanan yang berbeda untuk menghasilkan hidangan yang bervariasi dalam rasa, tekstur, dan
tampilan.

Aktivitas 烹饪 (pēng rèn) juga melibatkan pemahaman mendalam tentang bahan makanan, perpaduan
rasa, serta keahlian dalam mengendalikan suhu, waktu, dan teknik memasak untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Kreativitas dalam menciptakan hidangan yang baru juga merupakan bagian penting dari seni
memasak.

Di banyak budaya, memasak bukan hanya sekadar proses untuk mempersiapkan makanan, tetapi juga
merupakan cara untuk mengekspresikan identitas budaya, nilai-nilai, dan kekreatifan. Aktivitas 烹饪
(pēng rèn) juga dapat menjadi kegiatan yang mempererat hubungan antara keluarga, teman, atau
komunitas saat mereka bersama-sama menyiapkan dan menikmati hidangan yang telah mereka buat
bersama-sama.

5. 食材 (shí cái) - Bahan makanan

食材 (shí cái) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "bahan makanan". Istilah ini merujuk
pada segala jenis bahan atau komponen yang digunakan dalam proses memasak untuk membuat hidangan
atau makanan.

食材 (shí cái) meliputi berbagai macam bahan, seperti daging, ikan, sayuran, buah-buahan,
rempah-rempah, bumbu, biji-bijian, produk susu, serta berbagai jenis bahan lainnya yang digunakan

8
untuk memasak. Keberagaman dan kualitas dari bahan makanan ini memainkan peran penting dalam
menentukan rasa, tekstur, dan nilai gizi dari hidangan yang akan disiapkan.

Pentingnya bahan makanan (食材) dalam seni memasak adalah untuk memastikan kualitas dan kesegaran
dari hidangan yang akan dibuat. Kualitas bahan makanan yang baik umumnya akan menghasilkan
hidangan yang lebih lezat dan bergizi. Beberapa koki atau chef juga mengutamakan penggunaan bahan
makanan segar dan bahan-bahan yang dipilih dengan hati-hati untuk menciptakan hidangan yang
berkualitas tinggi.

Di pasar atau toko bahan makanan, berbagai jenis bahan makanan ditawarkan dengan berbagai macam
pilihan dan kualitas. Orang yang memasak biasanya memilih bahan makanan yang sesuai dengan resep
yang mereka ikuti atau dengan kreativitas mereka sendiri dalam memasak.

Pentingnya memilih dan menggunakan bahan makanan yang tepat dan berkualitas tinggi adalah kunci
keberhasilan dalam memasak hidangan yang enak dan sehat. Oleh karena itu, pengetahuan tentang
berbagai jenis bahan makanan, kualitasnya, serta bagaimana cara memilih dan menyimpannya dengan
benar merupakan hal penting dalam proses memasak.

6. 口味 (kǒu wèi) - Rasa (rasa makanan)

口味 (kǒu wèi) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada "rasa" atau "selera" dalam
konteks makanan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan variasi rasa atau
preferensi seseorang terhadap makanan.

Dalam konteks kuliner, 口味 (kǒu wèi) mengacu pada variasi rasa yang ditemukan dalam hidangan atau
makanan. Rasa ini bisa meliputi manis, asam, asin, pahit, pedas, gurih, atau kombinasi dari rasa-rasa
tersebut. Setiap orang memiliki preferensi rasa yang berbeda-beda, dan konsep 口味 (kǒu wèi) ini sangat
subjektif.

Dalam memasak, koki atau chef sering kali berusaha untuk menciptakan kombinasi rasa yang seimbang
dan sesuai dengan preferensi pengunjung atau pelanggan mereka. Beberapa hidangan bisa saja memiliki
rasa yang dominan, misalnya hidangan pedas atau manis, sedangkan yang lain mungkin lebih seimbang
dalam variasi rasa.

Selain rasa yang berasal dari bumbu atau rempah-rempah yang digunakan dalam memasak, 口味 (kǒu
wèi) juga terkait dengan preferensi budaya dan regional. Misalnya, makanan Tiongkok dari wilayah
tertentu cenderung memiliki rasa yang berbeda dari makanan Tiongkok di wilayah lainnya.

Pentingnya memahami 口味 (kǒu wèi) adalah untuk memenuhi preferensi rasa dari individu atau
kelompok yang akan menikmati hidangan tersebut. Menciptakan variasi rasa yang seimbang dan
menggabungkan rasa-rasa yang berbeda merupakan bagian dari seni memasak yang menghasilkan
hidangan yang disukai oleh banyak orang.

9
7. 辣 (là) - Pedas

辣 (là) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "pedas". Ini merujuk pada rasa atau sensasi
panas yang muncul di lidah atau mulut seseorang saat mengonsumsi makanan yang mengandung bumbu
pedas, seperti cabai atau bumbu pedas lainnya.

Rasa pedas (辣 - là) disebabkan oleh zat kimia yang disebut kapsaisin, yang terdapat dalam cabai dan
memberikan sensasi panas atau terbakar saat masuk ke dalam mulut. Respons tubuh terhadap rasa pedas
ini bervariasi dari orang ke orang; beberapa orang menikmati sensasi pedas sementara yang lain mungkin
merasakan ketidaknyamanan atau kepedihan.

Di berbagai masakan Asia, terutama di masakan Tiongkok, makanan pedas sangat umum. Beberapa
hidangan Tiongkok terkenal dengan tingkat kepedasan yang tinggi, dan banyak hidangan tradisional
menggunakan cabai atau bumbu pedas untuk menambahkan cita rasa yang khas.

Rasa pedas (辣 - là) dapat memberikan dimensi tambahan pada hidangan, memberikan sensasi yang
berbeda dan meningkatkan kesenangan saat menikmati makanan. Bagi beberapa orang, makanan pedas
juga dapat memberikan sensasi panas yang membuat mereka merasa lebih nyaman, terutama dalam
kondisi cuaca dingin.

Selain sebagai tambahan rasa dalam hidangan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kapsaisin, zat
kimia yang menyebabkan rasa pedas, juga memiliki manfaat kesehatan tertentu, seperti membantu
meningkatkan metabolisme tubuh dan memberikan efek analgesik (penghilang rasa sakit).

Penting untuk diingat bahwa preferensi terhadap rasa pedas (辣 - là) adalah hal yang sangat subjektif, dan
tidak semua orang menyukai makanan yang pedas. Oleh karena itu, ketika memasak atau menikmati
makanan pedas, penting untuk mempertimbangkan preferensi rasa setiap individu yang akan
menikmatinya.

8. 甜 (tián) - Manis

甜 (tián) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "manis". Ini merujuk pada rasa atau sensasi
yang manis pada makanan atau minuman.

Rasa manis (甜 - tián) terjadi ketika seseorang merasakan sensasi manis pada lidahnya saat mengonsumsi
makanan yang mengandung gula atau bahan-bahan lain yang memberikan rasa manis. Gula sukrosa
adalah salah satu bahan yang paling umum memberikan rasa manis pada makanan.

Manis adalah salah satu rasa dasar yang dikenali di antara lima rasa dasar yang dikenal dalam ilmu
kuliner, yaitu manis, asam, asin, pahit, dan umami. Makanan atau minuman yang memiliki rasa manis
sering kali dianggap menyenangkan oleh banyak orang dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis
makanan, mulai dari kue-kue, minuman manis, buah-buahan, hingga makanan penutup.

10
Dalam banyak masakan, penggunaan gula atau bahan pemanis lainnya menjadi elemen penting dalam
menciptakan hidangan yang memiliki rasa manis yang menyenangkan. Beberapa hidangan yang
menggunakan rasa manis sebagai fitur utama termasuk berbagai jenis kue, es krim, minuman manis, dan
makanan penutup lainnya.

Meskipun rasa manis dianggap menyenangkan bagi banyak orang, penting untuk membatasi konsumsi
gula berlebihan karena dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, seperti masalah kesehatan gigi,
peningkatan berat badan, dan risiko penyakit lainnya.

Ketika memasak atau merancang hidangan, rasa manis (甜 - tián) bisa menjadi elemen yang penting
untuk mengimbangi atau menciptakan kontras dengan rasa-rasa lainnya, sehingga menciptakan kombinasi
rasa yang seimbang dan memuaskan dalam suatu hidangan.

9. 咸 (xián) - Asin

咸 (xián) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "asin". Ini merujuk pada rasa atau sensasi
asin yang muncul di lidah atau mulut seseorang ketika mengonsumsi makanan yang mengandung garam
atau bahan-bahan lain yang memberikan rasa asin.

Rasa asin (咸 - xián) umumnya berasal dari penggunaan garam atau bahan pemanis lainnya dalam
memasak. Garam adalah bahan yang paling umum digunakan untuk memberikan rasa asin pada makanan,
dan penggunaannya dalam memasak memiliki peran yang penting dalam menambah cita rasa pada
hidangan.

Dalam dunia kuliner, rasa asin (咸 - xián) adalah salah satu dari lima rasa dasar, bersama dengan manis,
asam, pahit, dan umami. Rasa asin biasanya digunakan untuk menyeimbangkan rasa-rasa lainnya dalam
hidangan. Selain itu, dalam beberapa jenis makanan, rasa asin juga dapat berperan sebagai bahan
pengawet atau untuk tujuan pembuatan makanan, seperti dalam proses pengawetan daging atau ikan.

Meskipun garam sangat penting dalam menciptakan rasa asin dalam hidangan, konsumsi garam yang
berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko tekanan darah
tinggi dan masalah kesehatan jantung lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengatur konsumsi garam
dan menggunakan bahan pengganti garam yang lebih sehat dalam memasak.

Ketika memasak, rasa asin (咸 - xián) sering digunakan untuk meningkatkan rasa hidangan, memberikan
kedalaman rasa, dan menciptakan keseimbangan dengan rasa-rasa lainnya dalam hidangan tersebut.
Penambahan garam atau bahan pengganti yang tepat dapat memperkaya pengalaman rasa bagi orang yang
menikmati hidangan tersebut.

10. 酸 (suān) - Asam

酸 (suān) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "asam". Ini merujuk pada rasa atau sensasi
asam yang muncul di lidah atau mulut seseorang saat mengonsumsi makanan yang mengandung
bahan-bahan asam.

11
Rasa asam (酸 - suān) sering kali berasal dari keberadaan asam organik dalam makanan, seperti asam
sitrat dalam buah-buahan, asam asetat dalam cuka, atau asam lainnya yang hadir secara alami dalam
bahan makanan. Selain itu, dalam beberapa masakan, rasa asam juga bisa didapat dari penggunaan
bahan-bahan seperti jeruk nipis, lemon, cuka, atau bahan asam lainnya yang ditambahkan untuk
memberikan rasa segar dan menambah dimensi rasa dalam hidangan.

Dalam dunia kuliner, rasa asam (酸 - suān) adalah salah satu dari lima rasa dasar, bersama dengan manis,
asin, pahit, dan umami. Rasa asam sering digunakan untuk memberikan kontras atau keseimbangan rasa
dalam hidangan, terutama untuk menyegarkan rasa dan menyeimbangkan rasa lainnya, seperti manis atau
gurih.

Beberapa hidangan tradisional dari berbagai budaya memanfaatkan rasa asam untuk menciptakan citarasa
yang unik. Misalnya, beberapa hidangan Asia Tenggara menggunakan bumbu asam segar seperti asam
jawa atau tamarind untuk memberikan sentuhan asam yang khas pada hidangan.

Rasa asam dalam makanan juga bisa memberikan efek menyegarkan dan merangsang selera makan.
Penggunaan yang tepat dari rasa asam dalam hidangan dapat meningkatkan kompleksitas rasa, membuat
hidangan menjadi lebih menarik dan dinikmati oleh orang yang menyukai rasa tersebut.

Penting untuk memahami peran rasa asam (酸 - suān) dalam memasak, karena penggunaannya yang tepat
dapat menghasilkan hidangan yang seimbang secara rasa dan lebih memuaskan bagi orang yang
menikmatinya.

11. 香 (xiāng) - Wangi

香 (xiāng) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "wangi". Ini merujuk pada aroma yang
sedap atau harum yang ditemukan pada makanan atau bahan tertentu.

Dalam konteks kuliner, 香 (xiāng) biasanya digunakan untuk mendeskripsikan aroma yang sedap dan
menyenangkan yang muncul dari makanan yang dimasak atau bahan makanan tertentu. Aroma ini bisa
berasal dari berbagai hal, seperti rempah-rempah, bumbu, minyak, sayuran, atau daging saat dimasak atau
diolah dengan metode tertentu.

Banyak masakan tradisional atau hidangan khas dari berbagai budaya memanfaatkan berbagai jenis
bumbu dan rempah-rempah untuk menciptakan aroma harum yang khas. Bumbu dan rempah-rempah
seperti jahe, bawang putih, ketumbar, kayu manis, dan banyak lagi, dapat memberikan aroma harum yang
menyenangkan pada hidangan.

Selain rempah-rempah, proses memasak juga dapat berperan dalam menciptakan aroma yang sedap.
Misalnya, proses menggoreng atau memanggang daging, sayuran, atau makanan lainnya dapat
menghasilkan aroma harum yang membuat selera makan menjadi lebih meningkat.

12
Penting untuk dicatat bahwa istilah 香 (xiāng) juga dapat merujuk pada sifat atau karakteristik dari bahan
makanan atau minuman yang memiliki aroma yang kuat dan sedap. Makanan yang memiliki aroma yang
khas sering kali menarik dan membuat orang ingin mencobanya.

Ketika memasak, penciptaan aroma yang sedap (香 - xiāng) merupakan salah satu tujuan yang diinginkan,
karena aroma yang harum dapat meningkatkan kenikmatan saat menikmati hidangan dan memberikan
dimensi tambahan dalam pengalaman kuliner.

12. 脆 (cuì) - Renyah

脆 (cuì) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "renyah" dalam bahasa Indonesia. Istilah ini
digunakan untuk mendeskripsikan tekstur makanan yang memiliki kekerasan ringan, rapuh, dan
menghasilkan suara yang berderit saat digigit atau dipecah.

Makanan yang memiliki tekstur 脆 (cuì) umumnya memberikan sensasi yang menyenangkan pada mulut,
karena mereka memiliki struktur yang rapuh dan tidak terlalu keras. Contohnya, keripik kentang yang
renyah ketika digigit atau kue kering yang rapuh adalah contoh makanan yang biasanya dianggap 脆
(cuì).

Banyak makanan dalam berbagai masakan di dunia, termasuk dalam masakan Tiongkok, menggunakan
tekstur renyah sebagai salah satu karakteristik penting. Makanan goreng atau makanan yang dipanggang
dengan tepat sering kali memiliki tekstur 脆 (cuì) yang diinginkan.

Tekstur 脆 (cuì) sering dianggap sebagai aspek yang penting dalam pengalaman makan, karena
memberikan variasi dalam sensasi saat makan dan menambah kenikmatan saat mencicipi hidangan. Oleh
karena itu, dalam memasak, pencapaian tekstur renyah sering menjadi tujuan yang diinginkan oleh
banyak koki atau chef untuk menciptakan hidangan yang memuaskan.

13. 炸 (zhà) - Digoreng

炸 (zhà) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "digoreng" dalam bahasa Indonesia. Istilah ini
merujuk pada proses memasak di mana makanan direndam atau dimasukkan ke dalam minyak panas
untuk dimasak atau digoreng hingga matang.

Proses 炸 (zhà) atau menggoreng sering dilakukan dengan cara menyiapkan minyak yang sudah
dipanaskan dalam wajan atau penggorengan dengan suhu yang cukup tinggi. Ketika makanan dimasukkan
ke dalam minyak panas, proses ini menghasilkan efek pemanasan yang cepat pada makanan, mengubah
tekstur dan warna serta memberikan rasa yang khas pada makanan tersebut.

Banyak jenis makanan yang diasosiasikan dengan proses penggorengan ini, seperti ayam goreng, kentang
goreng, camilan goreng, keripik, bakwan, dan banyak lagi. Makanan yang digoreng sering memiliki
tekstur renyah atau kulit yang garing, dan proses ini dapat memberikan cita rasa yang khas serta
memperkaya pengalaman makan.

13
Meskipun proses 炸 (zhà) dapat memberikan hasil yang lezat, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi
makanan yang sering digoreng secara berlebihan juga dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan,
seperti peningkatan kadar lemak, kolesterol, dan risiko masalah kesehatan tertentu. Oleh karena itu,
seimbangkan dengan memasukkan makanan sehat dalam diet.

Penggunaan minyak yang tepat, suhu yang sesuai, dan teknik memasak yang benar dapat mempengaruhi
hasil dari proses 炸 (zhà) ini. Banyak koki profesional juga menggunakan teknik dan pengaturan yang
tepat untuk mendapatkan hasil terbaik dari makanan yang digoreng.

14. 蒸 (zhēng) - Dikukus

蒸 (zhēng) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "dikukus" dalam bahasa Indonesia. Istilah
ini merujuk pada metode memasak di mana makanan dimasak dengan menggunakan uap panas yang
dihasilkan dari air mendidih.

Proses 蒸 (zhēng) sering melibatkan penggunaan alat khusus yang disebut pengukus (steamers) yang
dirancang untuk memungkinkan makanan diletakkan di atas air mendidih tanpa langsung bersentuhan
dengan airnya. Air dalam wadah tersebut mendidih dan menghasilkan uap panas yang kemudian
memasak makanan yang diletakkan di atasnya.

Metode memasak ini sering digunakan untuk memasak makanan seperti ikan, sayuran, dim sum, kue, roti,
dan hidangan lainnya. Proses pengukusan cenderung mempertahankan kelembaban alami dalam
makanan, menjadikannya cara yang baik untuk mempertahankan tekstur dan nutrisi makanan tanpa
menambahkan lemak atau minyak tambahan.

Pengukusan (蒸 - zhēng) adalah metode memasak yang dianggap lebih sehat dibandingkan dengan
metode pengolahan lainnya yang menggunakan minyak dalam jumlah besar. Ini juga dianggap sebagai
cara yang baik untuk menjaga nutrisi dalam makanan karena makanan yang dikukus cenderung
mempertahankan lebih banyak nutrisi daripada makanan yang dimasak dengan cara lain.

Dalam masakan Tiongkok, teknik pengukusan sangat umum digunakan karena mampu mempertahankan
kelembaban, tekstur, dan rasa alami dari berbagai jenis makanan. Kue, dim sum, dan hidangan tradisional
Tiongkok sering disiapkan dengan menggunakan metode pengukusan.

Penggunaan waktu dan suhu yang tepat saat mengukus makanan sangat penting untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan, karena ini akan memastikan makanan matang secara merata dan mempertahankan
tekstur serta rasa yang baik.

15. 烤 (kǎo) - Dipanggang

烤 (kǎo) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang berarti "dipanggang" dalam bahasa Indonesia. Istilah
ini merujuk pada proses memasak makanan dengan menggunakan panas kering, seperti dalam oven atau
api terbuka.

14
Proses 烤 (kǎo) melibatkan pemaparan makanan langsung ke sumber panas, baik itu oven, panggangan,
bara api, atau api terbuka lainnya. Metode ini digunakan untuk memasak berbagai jenis makanan,
termasuk daging, ikan, sayuran, roti, kue, dan banyak lagi.

Panggangan atau oven yang dipanaskan adalah tempat yang umum digunakan untuk proses
pemanggangan. Dalam penggunaan oven, suhu dan waktu pemanggangan yang tepat sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa makanan dipanggang pada suhu yang lebih rendah untuk
waktu yang lebih lama, sementara yang lain mungkin memerlukan suhu tinggi untuk waktu yang lebih
singkat.

Proses pemanggangan (烤 - kǎo) sering digunakan untuk memberikan warna keemasan atau kecokelatan
pada permukaan makanan dan untuk menciptakan tekstur yang renyah atau kulit yang kering pada
makanan tertentu. Selain itu, memanggang juga dapat memberikan rasa khas dan aroma yang disukai
pada berbagai jenis makanan.

Dalam berbagai budaya kuliner, proses pemanggangan sering dianggap sebagai metode yang dapat
memberikan citarasa yang khas dan variasi dalam memasak. Misalnya, di banyak masakan Barat, daging,
roti, dan hidangan lainnya sering dipanggang untuk memberikan rasa yang unik dan tekstur yang berbeda.

Penting untuk diingat bahwa pengaturan suhu dan waktu yang tepat serta teknik pemanggangan yang baik
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari proses 烤 (kǎo) ini. Hal ini memastikan bahwa
makanan matang merata, tetap lezat, dan tetap mempertahankan kelembaban dan nutrisi yang diperlukan.

16. 烩 (huì) - Mencampur (metode memasak dengan mencampur bahan-bahan)

烩 (huì) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang dapat diterjemahkan sebagai "mencampur" atau
"mencampurkan." Dalam konteks kuliner, 烩 (huì) mengacu pada metode memasak di mana bahan-bahan
yang berbeda dicampur bersama dalam proses memasak.

Proses mencampur ini dapat melibatkan penggunaan saus, kaldu, atau cairan lainnya untuk menciptakan
hidangan yang meresap dengan rasa dan aroma. Pada dasarnya, metode ini melibatkan mencampur dan
memasak bahan-bahan dengan cairan untuk menciptakan saus atau kuah yang lezat.

17. 卤 (lǔ) - Makanan yang direbus dalam kuah kental dan berbumbu
卤 (lǔ) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada metode memasak makanan dalam cairan
kental yang disebut "卤汁 (lǔ zhī)" atau kuah berbumbu kental. Proses memasak ini melibatkan merebus
bahan makanan dalam kuah yang terbuat dari air, kecap, gula, rempah-rempah, dan bumbu lainnya.

Makanan yang dihasilkan dari proses ini seringkali memiliki rasa yang kaya dan bumbu yang meresap,
karena bahan-bahan direndam dalam kuah berbumbu tersebut. Makanan yang paling sering dimasak
dengan metode ini termasuk telur, daging, dan tahu, dan hasilnya dapat disajikan sebagai hidangan utama
atau camilan.

18. 腌制 (yān zhì) - Mengawetkan atau merendam dalam cairan bumbu

15
腌制 (yān zhì) dalam bahasa Mandarin mengacu pada metode pengawetan atau merendam bahan
makanan dalam cairan bumbu untuk meningkatkan rasa, aroma, dan umur simpannya. Proses ini
melibatkan menggunakan campuran garam, gula, kecap, rempah-rempah, atau bahan-bahan lainnya untuk
menciptakan cairan bumbu yang meresap ke dalam bahan makanan.
Contoh makanan yang umumnya diawetkan dengan metode 腌制 (yān zhì) termasuk daging, ikan,
sayuran, atau telur. Bahan makanan tersebut direndam dalam larutan bumbu selama periode waktu
tertentu sehingga bumbu dapat meresap sepenuhnya, menghasilkan cita rasa yang khas dan
memperpanjang umur simpan makanan.

19. 串 (chuàn) - Makanan yang ditusuk (seperti sate)

串 (chuàn) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada makanan yang ditusuk atau
terpajang pada tusukan, seringkali mirip dengan hidangan sate. Proses memasak ini melibatkan
menusukkan potongan-potongan makanan seperti daging, sayuran, atau makanan laut pada tusukan dan
kemudian memasaknya, biasanya dengan cara dipanggang atau digoreng.

Contoh makanan yang sering disajikan dalam bentuk 串 (chuàn) termasuk 串烧 (chuàn shāo) atau sate
daging, 串烤蔬菜 (chuàn kǎo shūcài) atau sayuran panggang yang ditusuk, dan 串炸海鲜 (chuàn zhà
hǎixiān) atau makanan laut yang digoreng yang ditusuk.

20. 粥 (zhōu) - Bubur nasi

粥 (zhōu) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada bubur nasi atau bubur. Bubur ini
merupakan hidangan tradisional Tiongkok yang terbuat dari nasi yang dimasak dalam jumlah air yang
lebih banyak dari biasanya, sehingga nasi hancur dan menciptakan tekstur yang lembut dan kental. 粥
(zhōu) dapat disajikan dengan berbagai topping atau bahan tambahan, termasuk daging, telur, sayuran,
ikan, atau bumbu-bumbu lainnya sesuai dengan selera.

21. 面条 (miàn tiáo) - Mie

面条 (miàn tiáo) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada mie atau mi. Mie adalah
hidangan yang terbuat dari adonan tepung terigu dan air, yang kemudian dipotong atau ditarik menjadi
bentuk panjang dan tipis. Mie dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan variasi, baik itu direbus,
digoreng, atau dimasak dalam sup.

22. 馄饨 (hún tún) - Pangsit


馄饨 (hún tún) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada pangsit. Pangsit adalah sejenis
dumpling atau kudapan Tiongkok yang terbuat dari adonan tepung terigu dan air, diisi dengan campuran
daging cincang (seperti daging babi atau udang), sayuran, dan bumbu. Pangsit biasanya direbus, digoreng,
atau dimasak dalam sup.

23. 包子 (bāo zi) - Baozi (pao atau bun isi)

16
包子 (bāo zi) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada baozi atau pao atau bun isi. Baozi
adalah sejenis roti atau bun yang berisi berbagai macam isian, seperti daging cincang, sayuran, atau
campuran lainnya. Isian tersebut dikemas di dalam adonan tepung terigu dan kemudian dikukus atau
direbus. Baozi seringkali memiliki bentuk bulat.

24. 饺子 (jiǎo zi) - Jiaozi (pangsit isi)

饺子 (jiǎo zi) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada dumpling atau pangsit. 饺子 (jiǎo
zi) adalah hidangan Tiongkok yang terdiri dari adonan tepung terigu yang diisi dengan campuran daging
cincang, sayuran, atau kombinasi keduanya. Adonan tepung kemudian ditekan, dilipat, dan direkatkan
untuk membentuk bentuk setengah lingkaran atau segitiga. 饺子 (jiǎo zi) dapat dimasak dengan berbagai
cara, seperti direbus, dipanggang, atau digoreng.

25. 汤 (tāng) - Sup

汤 (tāng) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada sup. Secara umum, 汤 (tāng)
mencakup berbagai jenis sup yang dapat terdiri dari berbagai bahan, termasuk daging, sayuran, jamur, dan
bumbu-bumbu lainnya. Sup sangat populer dalam masakan Tiongkok dan di banyak budaya kuliner di
seluruh dunia.

Sup dalam masakan Tiongkok sering dianggap sebagai hidangan pembuka yang menyegarkan atau
disajikan bersama dengan makanan utama. Sup juga dapat memiliki peran kesehatan dalam tradisi
pengobatan Tiongkok, dan beberapa jenis sup dianggap baik untuk penyembuhan dan kesehatan tubuh.

26. 粉丝 (fěn sī) - Bihun

粉丝 (fěn sī) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada bihun. Bihun adalah sejenis mie
yang terbuat dari tepung beras atau tepung kacang hijau. Mie ini memiliki tekstur yang lembut dan
kenyal, dan sering digunakan dalam berbagai hidangan Tiongkok dan Asia lainnya. Bihun dapat disajikan
dalam sup, digoreng, atau digunakan sebagai bahan dasar dalam hidangan lainnya.

Contoh hidangan yang menggunakan 粉丝 (fěn sī) atau bihun termasuk bihun kuah, bihun goreng, atau
bihun sebagai bagian dari hidangan berkuah seperti hotpot.

27. 鱼 (yú) - Ikan

鱼 (yú) dalam bahasa Mandarin merujuk pada ikan, yang merupakan hewan air yang hidup di berbagai
jenis perairan seperti sungai, danau, laut, dan lainnya. Ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang
penting dalam banyak budaya dan merupakan bahan makanan yang umum di banyak masakan di seluruh
dunia.

28. 虾 (xiā) - Udang

17
虾 (xiā) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada udang. Udang adalah jenis makanan
laut yang umumnya memiliki tubuh bersirip dan ekor panjang. Udang digunakan sebagai bahan makanan
dalam berbagai masakan di seluruh dunia dan dapat disiapkan dengan berbagai cara, seperti direbus,
dipanggang, digoreng, atau dimasak dalam berbagai hidangan.

29. 蔬菜 (shū cài) - Sayuran

蔬菜 (shū cài) adalah istilah dalam bahasa Mandarin yang merujuk pada sayuran. Ini mencakup berbagai
jenis tanaman yang dikonsumsi sebagai makanan, baik dalam keadaan mentah maupun setelah diolah.
Sayuran merupakan bagian penting dari banyak masakan di seluruh dunia dan memiliki nilai gizi yang
tinggi.

30. 水果 (shuǐ guǒ) - Buah-buahan

18
BAB III
KESIMPULAN

Perkembangan dunia kuliner sangatalah dinamis sehingga menciptakan variasi kuliner yang
bermacam-macam. Di setiap daerah memiiki kuliner khasnya masing-masing, tidak terkecuali oleh
Negara Cina dimana memiliki kuiner khas di setiap daerahnya, sehingga para wisatawan dan pelajar
bahasa mandarin hendaknya mengetahui istilah-istilah kuliner dalam bahasa mandarin. Hal ini akan
sangat membantu ketika berkomunikasi dan memahami makna dari kata itu sendiri.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.cakap.com/daftar-kosakata-bahasa-mandarin-tentang-makanan-khas-cina/

20

Anda mungkin juga menyukai