MORAL PROFESI
WARTAWAN
Kelompok 4
ANGGOTA
ZUMROTUL MUYASAROH
(195110400111033)
REYNALD SATRIA DWIKY IRAWAN
(195110400111029)
FIFTY BIAS TABITATIA
(195110401111016)
ANTOINETTE WILHEMINA ATHER
(195110400111031) ERICA FITRIANA DEWI
(195110407111003)
Pengertian Wartawan
Pengertian Wartawan
Wartawan atau jurnalis adalah seseorang yang melakukan kegiatan jurnalistik atau orang yang secara
teratur menuliskan berita(berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/dimuat di media massa secara
teratur. Laporan ini kemudian dapat dipublikasikan dalam media massa, seperti koran, televisi, radio,
majalah, film dokumentasi dan internet.
Pasal 8, Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi
terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak
merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
Pasal 9, Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk
kepentingan publik.
Pasal 10, Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat
disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
Pasal 11, Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Analisis Profesi Wartawan
Menggunakan Teori Etika Profesi
Analisis Profesi Wartawan
Menggunakan Teori Etika Profesi
Prinsip Tanggung Jawab
Dalam berita 1-3 diperlihatkan bagaimana para wartawan tetap menjalankan hal yang menjadi
tuntutan pekerjaan, walaupun ada dampak dari tindakan tersebut yaitu dapat dituntut jika pihak
yang diberitakan tidak terima atau kehilangan nyawa.
Kebenaran dari isi berita yang diberikan ke masyarakat harus sesuai antara yang ada di lapangan
dengan penyebaran informasi ke masyarakat.
Apabila ada informasi yang serampang, wartawan akan menghilangkan kepercayaan dari
masyarakat.
Analisis Profesi Wartawan
Menggunakan Teori Etika Profesi
Prinsip Keadilan
Dari tiga berita pertama yang diambil sebagai contoh studi kasus dapat dikatakan bahwa para
wartawan memberitakan suatu peristiwa secara obyektif.
Prinsip Otonomi
Para wartawan memiliki kebebasan untuk memberitakan informasi yang didapat atau disimpan
saja.
Apabila para wartawan memilih untuk menyimpan informasi penting yang didapat (korupsi,
kasus suap-menyuap, tindakan asusila yang dilakukan oleh anggota parlemen, dan sejenisnya)
mungkin kebebasan untuk menyuarakan pendapat di suatu negara dipantau oleh pemerintah,
namun jika kebebasan untuk menyuarakan pendapat tidak mendapat tekanan dari pemerintah
dan wartawan tetap tidak memberitakan hal tersebut maka patut dipertanyakan.
Analisis Profesi Wartawan
Menggunakan Teori Etika Profesi
Prinsip Integritas Moral
Tujuan prinsip ini adalah menjaga kepentingan profesi, diri sendiri, dan juga memikirkan
kepentingan masyarakat.
Pembuatan berita yang dilakukan oleh wartawan tidak hanya demi kepetingan profesi atau
keuntungan diri sendiri, tetapi kepentingan masyarakat juga harus dipertimbangkan.
Dalam publikasi berita para wartawan harus mengupayakan media yang sudah memiliki badan
hukum.
Pemilihan kata dalam pemberitaan juga harus diperhatikan.
Analisis Profesi Wartawan
Menggunakan Teori Etika Profesi
1 2 3
1 2 3
Jurnalis diperbolehkan
menggunakan nama
Jurnalis yang
samaran untuk
mengeluarkan
mengeluarkan berita
Pemerintah membuat berita sensitif wajib
sensitif sehingga
undang-undang dilindungi dan
identitasnya aman
perlindungan pers. diberikan fasilitas
dengan catatan
keamanan oleh
menyerahkan nama asli
pihak berwenang.
kepada pihak yang
berwenang.
Berita 3
Seorang Wartawan di Kalimantan Selatan
Divonis 3 Bulan Penjara karena Berita
Seorang Wartawan di Kalimantan Selatan Divonis 3 Bulan Penjara
karena Berita
KOTABARU, KOMPAS.com - Mantan Pimpinan Redaksi Banjarhits, Diananta Putera Sumedi, divonis bersalah oleh
majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kotabaru, Kalimantan Selatan(Kalsel). Dia dianggap melanggar Undang-
undang Informasi dan Transaksi Elektronik karena menayangkan berita berjudul 'Tanah Dirampas Jhonlin, Dayak
Mengadu ke Polda Kalsel'.
Akibat pemberitaan dugaan penyerobotan lahan itu, Diananta diganjar hukuman penjara tiga bulan 15 hari.
Majelis hakim menilai karya jurnalistik Diananta bermuatan SARA dan melanggar kode etik. Selain itu, laman
Banjarhits dianggap tidak memiliki badan hukum.
Vonis hukuman disampaikan oleh majelis hakim yang dipimpin oleh Meir Elisabeth saat sidang di PN Kotabaru,
Senin (10/8/2020). Majelis hakim menilai Diananta terbukti bersalah karena sengaja dan tanpa hak menyebarkan
informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan.
Ini sesuai pasal 28 UU ITE. Menanggapi vonis majelis hakim, Diananta jelas kecewa. Sebab, dia merasa kasusnya
sudah berakhir di Dewan Pers. "Ini menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers," kata Diananta. Diananta masih
mempertimbangkan langkah hukum yang akan diambil setelah vonis. Apakah akan menempuh banding di
Pengadilan Tinggi Kalsel atau menerima putusan hakim. Majelis hakim memberi waktu tujuh hari.
Permasalahan pada berita tsb.
1 2 3
Jurnalis tidak
diperkenankan
mengeluarkan
Laman berita wajib Jurnalis wajib memiliki berita di laman
memiliki surat izin pers. sertifikat. berita dengan topik
yang sensitif tanpa
adanya izin dari
media terkait.
Berita 4
Ngaku Wartawan dan LSM, Tiga Pria
Memeras Kepala Sekolah di Mamasa
Ngaku Wartawan dan LSM, Tiga Pria Memeras Kepala Sekolah di Mamasa
Merdeka.com - Tiga pria berinisial I, A, dan M dibekuk aparat Reskrim Polsek Aralle, setelah melakukan
pemerasan terhadap Kepala SMA 2 Buntu Malangka Kabupaten Mamasa. Ketiganya ditangkap di jalan
Desa Uhailanu sekitar pukul 17.00 Wita, Kamis (29/10).
Dari ketiganya, polisi menemukan ID card atau kartu anggota pers dari media 'Pemburu Keadilan' dan
'Jejak Kasus (JK) TV'.
Ditemukan juga barang bukti uang tunai senilai Rp2,6 juta yang dibungkus plastik hitam. Tujuh lembar
surat blangko perjanjian kerjasama publikasi Media 'Pemburu Keadilan' yang kesemuanya mempunyai
nomor yang sama. Lima buah kartu identitas pers dari berbagai media. Termasuk satu unit mobil Daihatsu
Xenia dan sebilah parang serta badik.
Kapolsek Aralle Ipda Perwira mengatakan, penangkapan tiga pelaku berdasarkan laporan korban yang
telah dimintai uang dibarengi dengan pengancaman.
"Terduga pelaku mengancam korban dengan mencari kesalahan korban. Dan kadang mengaku LSM,
kadang mengaku wartawan ke orang-orang yang didatangi. Dan mereka membawa ID card atau kartu pers
Media Pemburu Keadilan dan Jejak Kasus (JK) TV," kata Perwira kepada merdeka.com, Jumat (30/10).
Ngaku Wartawan dan LSM, Tiga Pria Memeras Kepala Sekolah di Mamasa
Saat melakukan pemerasan, para pelaku mengancam korban akan memberitakan ketidakberesan proyek
pembangunan gedung SMA 2 Buntu Malangka. Agar tidak diberitakan, Kepala Sekolah diminta menyetor uang
Rp 30 juta. Namun saat itu pihak sekolah hanya menyanggupi memberikan uang 2,6 juta secara tunai.
"Ketiga pelaku mengancam korban jika tidak diberikan uang sejumlah 30 juta, akan diangkat beritanya.
Akhirnya, pihak sekolah hanya bisa memberikan uang Rp2,6 juta saja," jelas Perwira.
Korban langsung melapor setelah para pelaku pergi. Unit Reskrim kemudian bergerak melakukan pengejaran
dan berhasil mengamankan ketiganya.
"Kami kejar dan berhasil dicegat dalam mobilnya. Saat dihentikan, salah seorang dalam mobil melempar
suatu bungkusan yang diduga berisi uang, namun oleh petugas menyuruh untuk mengambil bungkusan
tersebut. Dan kini sudah kami amankan di tahanan Polsek Aralle untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Perwira.
Dia menambahkan, ketiga pelaku diduga telah melakukan tindak pidana penipuan dan atau tindak pidana
pemaksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 dan atau Pasal 335 ayat ( 1 ) ke - 2 KUHPidana. Namun
untuk statusnya sendiri hari ini, akan dilakukan gelar perkara terkait alat bukti yang sudah dikumpulkan.
Permasalahan pada berita tsb.
Adanya tiga oknum yang menyamar sebagai anggota pers, bahkan
mengaku dari LSM tertentu dan berusaha mengancam serta
memeras kepala sekolah dengan ancaman memberitakan dan
mempublikasikan berita tentang ketidakberesan proses
pembangunan gedung di sekolah terkait. Dan pelaku meminta
korban untuk memberikan uang sebesar 3 juta sebagai uang tebusan
jika tidak ingin berita tersebut dipublikasikan.
Solusi untuk permasalahan pada berita tsb.
1 2 3
Adanya verifikasi ketat dan Yang memberikan informasi Menekan seminimal mungkin
sensus dalam catatan terkait harus mempunyai surat suatu lembaga atau media yang
anggota pers atau wartawan izin yang diterbitkan oleh bisa menyokong dari wartawan
dan perlu adanya pelatihan beberapa institusi yang gadung tersebut agar tidak
terpercaya agar beritanya dapat memiliki tempat untuk
secara profesional.
terverifikasi dan benar. menyebarluaskan berita hoax.
Pencatatan harus dilakukan
secara mendetail dan
menyeluruh agar tidak
terjadi pemalsuan data. 4
Sebagai kepala sekolah juga harus bertindak bersih jika memang tidak ada kesalahan yang
disengaja atau memiliki tujuan tertentu atau penggelapan yang bersifat kepentingan pribadi atau
golongan, maka tidak ada yang perlu ditakutkan jika media tertentu akan meliput atau
memberitakan keadaan sekolah tersebut. Namun tetap perlu dilihat dan dicek lagi darimana dan
bagaimana latar belakang media atau LSM yang sedang berkunjung atau mencatat berita dari
sekolah itu terkait.
15