Anda di halaman 1dari 10

UKM-LPM TEROPONG UMSU: KEBEBASAN PERS DAN KODE ETIK

Nanda Julia Citra Waruwu, Jill Avilla Perangin-angin, Lamria Bernadetta


Simanullang
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Jl. William Iskandar Pasar V Medan Estate, 2023
Email: julianandacwr@gmail.com jillavillala@gmail.com
lamriasimanullang1234@gmail.com
Abstrak
Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kebebasan pers dan kode etik jurnalistik
menurut UKM-LPM Teropong UMSU. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus, yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul di mana penulis
mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Teropong UMSU.
Data yang diperoleh akan dianalisis dan diinterprestasikan yang sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu kebebasan pers dan kode etik menurut UKM-LPM Teropong UMSU
Kata Kunci: UKM-LPM Teropong UMSU, Kebebasan Pers, Kode Etik

Abstract
The purpose of this research is to find out press freedom and journalistic code of ethics
according to UKM-LPM Teropong UMSU. This study uses a qualitative method with a case
study approach, which is used to analyze data by describing or describing the data that has
been collected where the author describes the data obtained from interviews with Teropong
UMSU. The data obtained will be analyzed and interpreted according to the research
objectives, namely freedom of the press and code of ethics according to UKM-LPM Teropong
UMSU
Keywords: UMSU Binoculars UKM-LPM, Freedom of the Press, Code of Ethics
PENDAHULUAN Dikalangan dunia pers, pers dinilai sudah
Jurnalistik merupakan suatu menyimpang dari kode etik.
pekerjaan yang memiliki tanggungjawab Disisi lain, pelaksanaan kode etik
dan mensyaratkan adanya kebebasan. jurnalistik tidak semudah membalikkan
Tanpa adanya kebebasan seorang telapak tangan. Banyak hambatan yang
wartawan akan sulit dalam bekerja, namun harus dilalui untuk menjadi reporter yang
kebebasan saja tanpa disertai professional. Kode etik harus menjadi
tanggungjawab mudah menjerumuskan landasan moral atau etika profesi yang bisa
wartawan kedalam praktek jurnalistik menjadi operasional dalam menegakkan
yang kotor yang merendahkan harkat integritas dan profesionalitas reporter.
martabat manusia. Baik dinegara-negara Penetapan kode etik guna menjamin
maju maupun dinegara-negara tegaknya kebebasan pers serta terpenuhnya
berkembang persyaratan menjadi hak-hak masyarakat. Reporter memiliki
wartawan tidak sederhana. Mengapa kebebasan pers yakni kebebasan mencari,
persyaratan ini dibuat sedemikian berat, memperoleh dan menyebarluaskan
karena wartawan didalam menunaikan gagasan dan informasi. Meskipun
tugasnya mempunyai tanggungjawab yang demikian, kebebasan disini dibatasi
besar. dengan kewajiban menghormati norma-
Seorang wartawan dengan penanya norma agama dan rasa kesusilaan
tanpa diikat tanggungjawab mudah saja masyarakat.
mempergunakan kebebasan profesinya Pada kesempatan ini, peneliti akan
untuk kepentingan dirinya sendiri atau membahas sejauh mana pemahaman
kepentingan golongannya. Di lain pihak kebebasan pers dan penerapan kode etik
karena wartawan banyak menghubungkan menurut UKM-LPM Teropong UMSU
dia dengan masyarakat umum. Maka perlu melalui serangkaian wawancara yang telah
diatur hubungan-hubungan antara manusia dilakukan terhadap pihak Teropong
dengan pers. Tidak jarang dalam UMSU.
pekerjaannya terjadi konflik, dan TINJAUAN PUSTAKA
pelanggaran yang lazim disebut kejahatan 1. Pengertian Kebebasan Pers
pers. Kebebasan pers untuk mempublikasi 1) Pengertian Kebebasan Pers Secara
peristiwa dan kejadian yang terbuka Umum
seperti tidak memiliki batasan sebuah Kebebasan pers adalah kebebasan
pemberitaan dalam media massa. yang diberikan sebagai hak kepada
penggiat jurnalistik dalam
menyebarluaskan berita, opini–opini, a. Semua orang berhak
maupun fakta yang berbentuk bahan– berkomunikasi dan menerima
bahan publikasi seperti siaran berita, siaran informasi dari lingkungannya
suara, poster, dan lain–lain. Berbagai untuk memperoleh pengetahuan
kebebasan pers tersebut bisa dijadikan serta mengembangkan diri.
sebagai pelindung hukum para jurnalistik b. Semua orang berhak mencari,
dalam melancarkan kegiatan persnya. menemukan, menyimpan, hingga
2) Pengertian Kebebasan Pers Menurut menyampaikan kembali informasi
Komisi atau berita yang didapatkannya
Kebebasan Pers di Amerika Serikat kepada orang lain dengan tujuan
Pengertian kebebasan pers turut perolehan pengetahuan serta
disampaikan pula melalui Lembaga pengembangan diri melalui sarana
kebebasan pers di Amerika Serikat. apapun.
Adapun pengertian tersebut terbagi atas: Kebebasan pers merupakan bagian
a. Pers bebas merupakan pers yang dari Kebebasan Berekspresi dan
bebas dari paksaan apapun baik Berpendapat. Problem serius kebebasan
dari luar ataupun dalam. pers saat ini terkait dengan isu monopoli
b. Pengungkapan pers dibebaskan media massa dan kekerasan terhadap
dalam segala bentuk yang tidak Jurnalis. “Kebebasan berpendapat dan
melanggar hukum. berekspresi adalah salah satu hak dasar
c. Pengungkapan harus dibebaskan yang dapat menjadi tiang dari demokrasi”.
kepada khalayak umum sebab pers 2. Kode Etik
berarti mengungkapkan sesuatu Kode Etik Jurnalistik adalah
kepada khalayak umum dengan himpunan etika profesi kewartawanan.
tujuan tertentu. Wartawan selain dibatasi oleh ketentuan
3) Pengertian Kebebasan Pers Menurut hukum, seperti Undang-Undang Pers
Undang – Undang No. 29 Tahun Nomor 40 Tahun 1999, juga harus
2000 Tentang Hak Asasi Manusia berpegang kepada kode etik jurnalistik.
Pengertian kebebasan pers juga Tujuannya adalah agar wartawan
dijelaskan secara gambling melalui bertanggung jawab dalam menjalankan
Undang – Undang No. 29 Tahun 2000 profesinya, yaitu mencari dan menyajikan
Tentang Hak Asasi Manusia yaitu pada informasi.
pasal 14 ayat 1 dan 2 yang dideskripsikan Ditinjau dari segi bahasa, kode etik
sebagai berikut: berasal dari dua bahasa, yaitu “kode”
berasal dari bahasa Inggris “code” yang b. Wartawan Indonesia menempuh
berarti sandi, pengertian dasarnya adalah cara-cara yang profesional dalam
ketentuan atau petunjuk yang sistematis. melaksanakan tugas jurnalistik.
Sedangkan “etika” berasal dari bahasa c. Wartawan Indonesia selalu
Yunani “ethos” yang berarti watak atau menguji informasi, memberitakan
moral. Dari pengertian itu, secara secara berimbang, tidak
sederhana kode etikdapat diartikan sebagai mencampurkan fakta dan opini
himpunan atau kumpulan etika. yang menghakimi, serta
Di Indonesia terdapat banyak Kode menerapkan asas praduga tak
Etik Jurnalistik. Hal tersebut dipengaruhi bersalah.
oleh banyaknya organisasi wartawan di d. Wartawan Indonesia tidak
Indonesia, untuk itu kode etik juga membuat berita bohong, fitnah,
berbagai macam, antara lain Kode Etik sadis, dan cabul.
Jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia e. Wartawan Indonesia tidak
(KEJ-PWI), Kode Etik Wartawan menyebutkan dan menyiarkan
Indonesia (KEWI), Kode Etik Jurnalistik identitas korban kejahatan susila
Aliansi Jurnalis Independen (KEJ-AJI), dan tidak menyebutkan identitas
Kode Etik Jurnalis Televisi Indonesia, dan anak yang menjadi pelaku
lainnya. kejahatan.
Untuk menjamin kemerdekaan f. Wartawan Indonesia tidak
pers dan memenuhi hak publik untuk menyalahgunakan profesi dan
memperoleh informasi yang benar, tidak menerima suap.
wartawan Indonesia memerlukan landasan g. Wartawan Indonesia memiliki hak
moral dan etika profesi sebagai pedoman tolak untuk melindungi
operasional dalam menjaga kepercayaan narasumber yang tidak bersedia
publik dan menegakkan integritas serta diketahui identitas maupun
profesionalisme. keberadaannya, menghargai
Atas dasar itu, wartawan Indonesia ketentuan embargo, informasi latar
menetapkan dan menaati Kode Etik belakang, dan “off the record”
Jurnalistik: sesuai dengan kesepakatan.
a. Wartawan Indonesia bersikap h. Wartawan Indonesia tidak menulis
independen, menghasilkan berita atau menyiarkan berita
yang akurat, berimbang, dan tidak berdasarkan prasangka atau
beritikad buruk. diskriminasi terhadap seseorang
atas dasar perbedaan suku, ras, 2001 dan sampai saat ini merupakan satu-
warna kulit, agama, jenis kelamin, satunya UKM yang mengelola bidang
dan bahasa serta tidak penerbitan dan pers di tingkat UMSU.
merendahkan martabat orang Profil LPM TEROPONG UMSU
lemah, miskin, sakit, cacat jiwa 1) Nama Organisasi : UKM-LPM
atau cacat jasmani. TEROPONG UMSU
i. Wartawan Indonesia menghormati 2) Alamat : Jl. Kapten Muchtar Basri,
hak narasumber tentang kehidupan Glugur Darat II, Kec. Medan Tim.,
pribadinya, kecuali untuk Kota Medan, Sumatera Utara
kepentingan publik. 20238.
j. Wartawan Indonesia segera 3) No. Telepon : +6282365779089
mencabut, meralat, dan 4) Slogan : Menembus Cakrawala
memperbaiki berita yang keliru dan Tanpa Batas.
tidak akurat disertai dengan PENELITIAN
permintaan maaf kepada pembaca, 1. Waktu dan Tempat Penelitian
pendengar, dan atau pemirsa. Hari : Rabu
k. Wartawan Indonesia melayani hak Tanggal: 12 April 2023
jawab dan hak koreksi secara Tempat : Jl. Kapten Muchtar Basri, Glugur
proporsional. Darat II, Kec. Medan Tim., Kota Medan,
Kode Etik Jurnalistik yang lahir Sumatera Utara 20238. (Sekretariat UKM-
pada 14 Maret 2006, oleh gabungan LPM Teropong UMSU).
organisasi pers dan ditetapkan sebagai 2. Metode Penelitian
Kode Etik Jurnalistik baru yang berlaku Metode penelitian adalah suatu
secara nasional melalui keputusan Dewan proses atau cara yang dipilih secara
Pers No 03/ SK-DP/ III/2006 tanggal 24 spesifik untuk menyelesaikan masalah
Maret 2006. yang diajukan dalam sebuah penelitian.
3. UKM-LPM TEROPONG UMSU Sedangkan metodologi penelitian dapat
Pers Mahasiswa TEROPONG didefinisikan sebagai suatu ilmu yang
merupakan salah satu Unit Kegiatan menjelaskan bagaimana seharusnya
Mahasiswa (UKM) yang berperan sebagai sebuah penelitian dilakukan. Jenis
Pengamat Sosial, Politik sekaligus penelitian yang digunakan dalam
Akademis di Universitas Muhammadiyah penelitian ini adalah penelitian metode
Sumatera Utara (UMSU). UKM-LPM kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
TEROPONG UMSU berdiri pada 12 Juli
Metode penelitian kualitatif atau tempat objek penelitian
mengutip dari buku Pengantar Metodologi dilakukan. Data primer yang
Penelitian (2020) karya Qomariyatus diperoleh dari hasil ke tempat
Sholihah, penelitian kualitatif menekankan penelitian yaitu rekaman video
pada proses observasi atau pengamatan informasi dari LPM Teropong
obyek secara mendalam. Metode ini juga UMSU.
menggunakan pengalaman sebagai dasar b Menurut Arikunto (2013)
analisanya. Kualitatif sering digunakan Data sekunder adalah data yang
dalam penelitian ilmu sosial. diperoleh dari dokumen dokumen
Penjabarannya pun bisa dalam bentuk grafis (tabel, catatan, notulen rapat,
analisis isi, narasi atau lainnya. SMS, dan lain-lain), foto-foto,
Studi kasus merupakan penelitian film, rekaman video, benda-benda
yang dilakukan terhadap suatu kesatuan dan lain-lain yang dapat
sistem. Penelitian studi kasus diarahkan memperkaya data primer dapat
untuk menghimpun data, mengambil memperkaya data primer.
makna, memperoleh pemahaman dari 2) Teknik pengumpulan data yang
sebuah kasus. Kesimpulan hanya berlaku digunakan adalah sebagai berikut:
untuk kasus yang di teliti saja. Teknik a. Teknik Observasi merupakan salah
pengumpulan data yang digunakan antara satu teknik pengumpulan data
lain, wawancara, observasi, dan studi dimana peneliti mengadakan
dokumenter, tetapi semuanya difokuskan pengamatan dan pencatatan secara
kearah mendapatkan kesatuan dan sistematis terhadap objek yang
kesimpulan. diteliti, baik dalam situasi buatan
3. Sumber dan Teknik Pengumpulan yang secara khusus diadakan
Data maupun dalam situasi alamiah atau
1) Data sebenarnya (lapangan), sedangkan
Sumber data menurut Suharsimi pelaksanaan observasinya
Arikunto (2010:172), subjek dimana data menggunakan cara observasi
dapat diperoleh. Sumber data yang langsung, yaitu observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan oleh peneliti terhadap
sebagai berikut: objek peneliti secara langsung
a Data primer adalah data yang (tanpa perantara).
dikumpulkan sendiri oleh peneliti b. Teknik Wawancara, setelah
langsung dari sumber pertama melakukan teknik observasi
selanjutnya dilakukan teknik Narasumber: Tahun 2001 tanggal 12
wawancara yang dilakukan Juli
langsung di tempat penelitian 3. Peneliti: Berbicara mengenai
seperti melakukan wawancara jurnalistik, anda sebagai orang yang
kepada Pihak Teropong UMSU. berkecimpung di dunia ini kira-kira
3) Manfaat Penelitian apa pandangan anda terhadap
Adapun kegunaan penelitian ini jurnalistik?
ialah secara teoritis untuk mengetahui Narasumber: Menurut saya
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jurnalistik itu suatu cara kita membuat
pelanggaran kode etik jurnalistik dan berita, meliputi berita, menyunting
Kebebasan Pers dalam kepemahaman beritanya dan menyebarluaskannya
Organisasi Teropong UMSU serta untuk kepada masyarakat melalui media
memperdalam wawasan dan memperluas massa.
cakrawala penulis tentang kode etik 4. Peneliti: Kalau menurut anda
jurnalistik dan kebebasan pers. jurnalistik dan wartawan itu sama atau
HASIL DAN PEMBAHASAN berbeda?
Dari hasil wawancara yang telah Narasumber: Jurnalistik itu
dilakukan oleh peneliti terhadap pihak merupakan dari bahasanya dan kalau
LPM Teropng UMSU pada bulan April wartawan itu profesi. Jurnalistik itu
2023, terdapat hasil jawaban yang diajukan cara-cara membuat berita sampai
peneliti. Peneliti mewawancarai salah satu dipublikasikan sedangkan wartawan
pihak LPM Teropong UMSU yakni itu profesi bisa dikatakan juga jurnalis.
Sekretaris Umum Teropong UMSU, Jadi jurnalistik itu teknik-teknik
Maulidina Putri Simatupang. Sesi pembuatan beritanya sedangkan
wawancara dilakukan secara langsung di wartawan itu profesinya.
lokasi Sekretariat LPM Teropong UMSU. 5. Peneliti: Kalau menurut anda konsep-
Berikut hasil sesi wawancara dengan konsep jurnalistik itu yang
Sekretaris Umum LPM Teropong UMSU: bagaimana?
1. Peneliti: apakah Teropong UMSU ini Narasumber: Nah jadi jurnalistik itu
termasuk organisasi dari kampus? kan memiliki kode etik jurnalistik, jadi
Narasumber: Iya, internal. setiap wartawan atau jurnalis itu tidak
2. Peneliti: Kalau boleh tau, ini boleh melanggar kode etik jurnalistik,
organisasinya sudah berdiri mulai dari kalau melanggar itu akan dikenakan
kapan? sanksi, itu kalau dia wartawan atau
jurnalis. Nah kalau konsep dari kurang pembaca jadi kurang peminat,
jurnalistik itu, kita kan dari orang lebih sering ke media online
penggunaan bahasa-bahasa jurnalistik seperti Instagram. Jadi nengok-
itu singkat, padat dan jelas serta sesuai nengok di Instagram doang yakan, jadi
dengan kata-kata EYD, harus kayak untuk menerbitkan suatu berita
menggunakan bahasa baku dan tidak itu kayak menguras kertas sih
boleh tidak bahasa baku meskipun ada sebenarnya cuma karena itu bagian
penggunaan kata latin atau kata Slank dari progja kami, jadi mau nggak mau
itu pasti akan digaris bawahi menurut harus direalisasikan.
ketentuan-ketentuannya gitu. 8. Peneliti: Dalam membuat sebuah
6. Peneliti: Kalau boleh tau kode etik media cetak itu, Teropong UMSU
jurnalistik itu apa sebenarnya? menggunakan sistem turun ke
Narasumber: Kode etik jurnalistik itu lapangan atau ada sistem yang lain?
kayak penyempurnaan setiap jurnalis Narasumber: Ini pertanyaan saya
ketika turun ke lapangan. Jadi, kayak perbaiki ya, mungkin maksud kakak
sumpah dokter, nah sumpah dokter ini cara kepenulisannya biar dimedia
kan ada kode-kode dokternyakan, nah cetakan kan? Nah kami itu kan
Jurnalis atau wartawan itu juga punya memiliki yang namanya news later
kode etiknya. Jadi setelah mereka jadi sama majalah, nah sebelum majalah
jurnalis atau wartawan mereka jadi itu terbentuk, itu kami ada namanya
ada aturan-aturannya dalam membuat melakukan rapat proyeksi. Rapat
berita, turun ke lapangan, pokoknya proyeksi itulah untuk menentukan ide-
gitulah jadi nggak menyeleneh. ide yang bakal kami masukkan
7. Peneliti: Kalau misalnya berbicara kedalam news later atau majalah itu.
media cetak, kendala atau tantangan Nah di dalam proyeksi itu, setelah
apa yang sering di oleh anggota proyeksi itu terselesaikan barulah
Teropong UMSU dalam membuat kami namanya reportase. Reportase
kepenulisan dalam media cetak? itu kami turun ke lapangan, kami
Narasumber: Ini kalau saya bicara membentuk tim-tim nya dulu pas di
dari media cetak ya, sekarang kan rapat proyeksi. Disitulah terbentuk
banyak orang yang nggak sering tim, daftar-daftar pertanyaannya dan
membaca-baca kayak koran kan, menghubungi narasumbernya.
kayak news later, mungkin kalo kami
menerbitkan news later gitu kan
9. Peneliti: Ketika turun kelapangan Narasumber: Bagaimana terealisasi?
kendala atau tantangan apa yang Oke, kami itu kan menyalurkannya
sering dijumpai? biasa ke dosen-dosen, ke kepanitiaan,
Narasumber: Sejauh ini nggak ada, kami kan juga banyak kepanitiaan ya,
karna kan berita-berita yang kami jadi setiap kepanitiaan itu mungkin
muat kan juga nanti kami ada kayak menyalurkan
nggak ada yang kontroversi, masih news later itu ke peserta-peserta yang
bagus-bagus lah dijalan yang lurus. ikut kepanitiaan kami. Nah kalau ke
10. Peneliti: Ini kan media cetak berbasis dosen itu kami kayak audiensi kepada
koran, isi atau pembahasan yang di mereka, mereka mau beli berapa, lalu
media cetak ini seputar apa saja? kami salurkan ke perpustakaan.
Narasumber: Iya news later Perpustakaan kan ada itu nanti untuk
namanya. Oke, gini ya, kami setiap tempat naro-naro koran gitu. Setiap
tahun itu kan kepengurusannya sekali terbit news later, kami salurkan.
berganti-ganti, jadi setiap tahun itu 12. Peneliti: Sekarang kan hampir di
memiliki juga prokja-prokja yang semua kalangan nih yang lebih banyak
terbarulah yakan, nggak itu-itu aja. membaca dari handphone daripada
Nah, jadi setiap prokja itu kami ada dari koran, cara Teropong UMSU agar
namanya membuat news later dan masyarakat lebih tertarik ke koran
majalah. Nah setiap news later itu lagi, agar terbaca lagi korannya itu
kami berbeda-beda topiknya. Nah bagaimana?
kalau kayak gini (sambil menunjuk Narasumber: Gini ya, kita juga tidak
salah satu karya yang ada di ruangan bisa memungkiri ya, namanya juga
tempat wawancara) pokoknya setiap zaman sekarang ya. Kita juga nggak
news later itu beda-beda. Judul dan mau ribet lah sebenarnya ya kan, saya
tema-tema yang diterbitkan 12 tahun sendiri juga sebenarnya juga gitu ya
kepemimpinan UMSU itu semua yang kan, cuma kalau untuk kita paksakan
kamu ambil itu terkait berita-berita pure semuanya membaca koran lagi
yang ada di kampus. Eceknya berita mungkin orang-orang juga nggak
yang lagi trending-trendingnya di punya banyak waktu. Nengok hp aja
kampus itu apa, itulah yang kami sekenanya aja ya kan, apalagi kalau
ambil. nengok berita, cuma nengok judulnya
11. Peneliti: Nah kalau media koran ini aja ya kan, pasti nggak baca sampai
penyebarannya bagaimana? habisnya kan gitu. Cuma kalau untuk
membuat semua masyarakat untuk berkembang kearah yang lebih baik,
membaca koran sih itu susah ya, cuma menciptakan relasi dengan berbagai media
kalau karena untuk prokja terealisasi lainnya serta berita yang diinformasikan
mungkin yaudah dijalani aja. Teropong UMSU dapat dikenal dan
PENUTUP diterima banyak kalangan mulai dari warga
Berdasarkan hasil analisis yang universitas seperti dosen hingga ke
telah diuraikan pada bab sebelumnya, perlu masyarakat.
kita ingat, pelaku pers yang ada saat ini DAFTAR PUSTAKA
tidak hanya pelaku pers dalam bentuk Bertens. K. 2005. Etika. Jakarta: Gramedia
perusahaan pers yang besar saja tapi ada Pustakan Utama.
perusahaan pers yang sedang merintis serta PWI Wikipedia. Kode Etik
pers mahasiswa dan jurnalis warga yang Jurnalistik
tidak mungkin masuk kategori perusahaan Siregar. R.H. 2005. Setengah Abad
pers seperti dalam Standar Perusahaan Pergulatan Etika Pers.
Pers. Pers mengikuti perkembangan Jakarta: Dewan Kehormatan
masyarakat dengan melihat pertumbuhan Tebba. Sudirman. 2005. Jurnalistik Baru.
sistem pemerintahan yang terus Jakarta: Kalam Indonesia.
berkembang, mendorong kebebasan pers Teropong Daily. Pers Mahasiswa
ikut mengalami perkembangan dari masa Teropong
ke masa. Penyampaian dalam kebebasan https://teropongdaily.com/
berekspresi itu sendiri di jaman yang Undang – Undang No. 29 Tahun 2000
berkembang ini disalurkan oleh media- Tentang Hak Asasi Manusia
media pers. Sesuai dengan fungsinya, Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
media pers adalah suatu alat sebagai Penelitian. Rineka Cipta
perantara untuk menyampaikan Sholihah, Qomariyatus. 2020. Pengantar
pesan/informasi dari sumber kepada Metodologi Penelitian. Universitas
jumlah yang banyak. Brawijaya Press
Seperti pada media Teropong
UMSU, dengan adanya peraturan
mengenai pers yang seharusnya membantu
pers yang merintis serta pers mahasiswa
dan jurnalis warga untuk meningkatkan
kapasitasnya. Media Teropong UMSU
dapat dengan bebas untuk berjalan dan

Anda mungkin juga menyukai