Anda di halaman 1dari 23

INDONESIA CLASSICAL MENU DIRECTORY OF INDONESIA CUISINE DARI

DAERAH KALIMANTAN SELATAN

DISUSUN OLEH :

NAMA

NPM

PRODI:

CHEF SCHOOL

(GRAND CHEF SCHOOL-B)

(NAMA KELOMPOK JIKA ADA)

ASA INDONESIA UNIVERSITAS

JI.H ahmad, Pahlawan Revolusi, Pondok Bambu, Jakarta Timur Telp. (021) 8617965,
Fax. (021) 8629471 Website: akpindo.ac.id

Email: akpindo@akpindo.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, serta Karunia-Nya yang tiada terhingga. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Kebudayaan Indonesia, dengan topik “Indonesia Classical
Menu Directory of Indonesia Cuisine Dari Daerah Kalimantan Selatan”. Makalah ini
bertujuan untuk menggali dan mendokumentasikan kekayaan kuliner Indonesia khususnya
dari daerah Kalimantan Selatan. Daerah Kalimantan Selatan memiliki warisan kuliner yang
kaya akan rasa, aroma, dan keunikan. Melalui makalah ini, kami berharap dapat
memperkenalkan dan mempromosikan kelezatan makanan tradisional Sulawesi Utara kepada
pembaca. Makalah ini dibagi menjadi beberapa bagian yang menggambarkan
keanekaragaman kuliner Kalimantan Selatan. Setiap bagian berisi informasi mengenai menu
klasik yang populer dan berasal dari daerah tersebut. Kami berupaya memberikan penjelasan
mendetail mengenai bahan-bahan utama, cara pembuatan, serta aspek budaya dan sejarah
yang melingkupi makanan tersebut. Pada bagian pertama, kami akan memperkenalkan
Daerah Sulawesi Utara secara umum, termasuk sejarah, budaya, dan kekayaan alam yang
menjadi inspirasi dalam pengembangan kuliner tradisional. Kami menyadari bahwa makalah
ini tidak akan sempurna tanpa dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Kebudayaan Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan
makalah ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kalimantan
Selatan yang telah menjaga dan melestarikan warisan kuliner ini selama bertahun-tahun.
Semoga makalah ini dapat menjadi bentuk apresiasi kami terhadap kekayaan budaya kuliner
Kalimantan Selatan dan dapat memberikan kawasan baru bagi pembaca tentang keunikan dan
kelezatan makanan tradisional daerah ini. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca yang tertarik untuk menjelajahi keindahan
kuliner Kalimantan Selatan. Semoga melalui penulisan ini, kita dapat semakin mencintai,
menghargai, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Demikian yang
dapat kami sampaikan, kami ucapkan terima kasih.

3
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................................6
E. Metode Penelitian....................................................................................................................6
BAB II DEFINISI, PERSYARATAN DAN PENGELOMPOKAN HIDANGAN..........................6
A. Definisi Hidangan Klasik Indonesia.......................................................................................6
B. Persyaratan Dalam Pembuatan Hidangan............................................................................8
BAB III CONTOH HIDANGAN DAN PENJELASAN.................................................................10
A. Ikan Lais....................................................................................................................................10
B. Soto Banjar................................................................................................................................11
C. Ketupat Kandangan.................................................................................................................12
D. Sambal Tempoyak....................................................................................................................13
E. Pindang Patin............................................................................................................................14
BAB IV DESIGN MENU HARIAN.................................................................................................15
A. Ikan Lais.................................................................................................................................15
B. Soto Banjar.............................................................................................................................15
C. Ketupat Kandagan.................................................................................................................16
D. Sambal Tempoyak.................................................................................................................16
E. Pindang Patin.........................................................................................................................17
BAB V DESIGN MENU KHUSUS...................................................................................................19
A. Menu Pesta Pernikahan (Kalimantan Selatan)...................................................................19
B. Menu Ulang Tahun (Kalimantan Selatan)...........................................................................20
C. Menu Lebaran (Kalimantan Selatan)..................................................................................21
BAB VI PENUTUP............................................................................................................................23
A. Kesimpulan...............................................................................................................................23
B. Saran.......................................................................................................................................23

2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan Indonesia memiliki latar belakang yang kaya dan beragam,
dipengaruhi oleh faktor geografis, sejarah, budaya, dan sumber daya alam yang
melimpah di negara ini. Berikut ini adalah beberapa latar belakang khas yang
mempengaruhi makanan Indonesia:
1. Budaya dan Warisan Sejarah: Makanan Indonesia dipengaruhi oleh
berbagai budaya dan kerajaan yang pernah ada di kepulauan Indonesia.
Misalnya, pengaruh India, Tiongkok, Arab, dan Eropa (terutama Belanda)
dapat ditemukan dalam hidangan-hidangan tertentu. Pengaruh ini mencakup
penggunaan rempah-rempah, bumbu, dan teknik memasak yang diadopsi dari
budaya asing.
2. Sumber Daya Alam: Keanekaragaman sumber daya alam Indonesia, seperti
hasil pertanian, perikanan, dan peternakan, mempengaruhi jenis-jenis bahan
makanan yang digunakan dalam masakan Indonesia. Misalnya, kelapa, cabai,
bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, tempe, tahu, ikan, udang, dan
rempah-rempah seperti kemiri, kunyit, dan ketumbar, semuanya merupakan
bahan makanan umum dalam hidangan Indonesia.
3. Keberagaman Etnis: Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan beragam
suku bangsa dengan budaya dan tradisi kuliner mereka sendiri. Setiap suku
bangsa memiliki hidangan khas yang mencerminkan identitas budaya mereka.
Misalnya, rendang dari suku Minang, nasi bali dari Bali, gudeg dari
Yogyakarta, dan sate dari Jawa adalah contoh hidangan khas yang berasal dari
suku-suku tertentu di Indonesia.
4. Masyarakat Agraris: Sejarah agraris Indonesia yang kaya mempengaruhi pola
makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Padi merupakan salah satu
tanaman utama di Indonesia, dan nasi menjadi makanan pokok yang umum
dikonsumsi di seluruh negeri. Di samping nasi, sayuran, buah-buahan, dan
rempah-rempah juga menjadi bagian penting dalam makanan sehari-hari.
5. Pengaruh Agama: Agama juga memainkan peran dalam membentuk makanan
Indonesia. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, ada pengaruh
Islam dalam beberapa aspek makanan. Misalnya, adanya larangan
mengonsumsi daging babi dalam Islam telah mengarah pada penggunaan
daging yang halal seperti ayam, daging sapi, dan kambing dalam hidangan-
hidangan Indonesia.

Semua faktor ini, bersama dengan kreativitas dan inovasi lokal, telah
membentuk latar belakang khas makanan Indonesia yang kaya, lezat, dan

3
beragam. Makanan Indonesia terkenal karena kelezatannya, penggunaan rempah-
rempah yang kaya, dan keramahan orang Indonesia dalam berbagi makanan
dengan orang lain. Dalam penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu
jembatan ilmu untuk mengetahui dan memahami terkait dengan makanan –
makanan khas yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Dengan begitu setiap
pembaca yang ada akan mengetahui hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah makanan khas dari daerah Kalimantan Selatan?
2. Ciri khas seperti apa yang didominasi dari makanan khas Daerah Kalimantan
Selatan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui makanan khas yang berasal dari daerah Kalimantan
Selatan.
2. Untuk mengetahui seperti apakah ciri khas makanan daerah Kalimantan
Selatan.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Dengan adanya makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber
referensi dan menambah koleksi makanan atau karya tulis bagi mata kuliah
yang di ampu.
2. Secara praktis
a. Bagi peneliti
Dengan adanya penulisan makalah ini dapat digunakan
sebagai proses pembelajaran peneliti untuk memperbaiki setiap
informasi atau tata cara dalam pembuatan makalah yang baik dan
benar sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.
b. Bagi daerah Kalimantan Selatan
Dengan adanya makalah ini dapat digunakan sebagai salah
satu jembatan untuk memperkenalkan makanan khas yang berasal
dari daerah Kalimantan Selatan untuk diketahui lebih banyak orang
dan dapat terus dilestarikan.
c. Bagi pembaca
Dengan adanya makalah ini dapat digunakan sebagai salah
satu sumber referensi untuk makalah – makalah selanjutnya.

E. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu metode yang digunakan oleh penulis
dalam melengkapi variabel penelitian yang telah ditetapkan. Dalam pembuatan
makalah ini menggunakan metode kajian pustaka atau telaah pustaka. Metode kajian
pustaka adalah salah satu metode penelitian yang mana digunakan dengan pencarian
informasi yang dibutuhkan melalui sumber – sumber referensi yang ada baik dari
jurnal, buku, penelitian terdahulu, maupun sumber lainnya.

2
BAB II

DEFINISI, PERSYARATAN DAN PENGELOMPOKAN HIDANGAN

A. Definisi Hidangan Klasik Indonesia


Hidangan klasik Indonesia mengacu pada hidangan tradisional yang telah ada
sejak lama dan menjadi bagian integral dari warisan kuliner Indonesia. Hidangan-
hidangan ini memiliki sejarah panjang dan mencerminkan keanekaragaman budaya,
bahan-bahan lokal, dan tradisi kuliner di berbagai wilayah Indonesia. Suatu hidangan
klasik akan selalu di hidangkan dalam beberapa acara kebudayaan demi untuk
melestarikan dan menjaga keabsahan budaya yang kental dengan kegiatan adat.
Hidangan klasik Indonesia memiliki karakter yang berbeda beda dan tetap sesuai dan
enak untuk dinikmati masyarakat lokal. Hidangan klasik Indonesia memiliki beragam
karakteristik yang unik dan khas. Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari
hidangan klasik Indonesia:
1. Rempah-rempah: Hidangan Indonesia seringkali kaya akan rempah-rempah.
Bumbu-bumbu seperti kunyit, kemiri, ketumbar, jahe, serai, dan lengkuas
sering digunakan untuk memberikan cita rasa yang khas dan aroma yang
harum.
2. Pedas: Banyak hidangan Indonesia memiliki tingkat kepedasan yang cukup
tinggi. Cabai menjadi bahan tambahan yang umum digunakan untuk
memberikan rasa pedas yang khas pada hidangan seperti sambal, rendang, atau
gulai.
3. Nasi sebagai makanan pokok: Nasi merupakan makanan pokok di Indonesia.
Hidangan klasik sering disajikan dengan nasi putih sebagai pendamping,
seperti nasi goreng, nasi kuning, atau nasi uduk.
4. Variasi sayuran: Hidangan Indonesia seringkali mengandung beragam sayuran
segar seperti kacang panjang, kangkung, daun singkong, tauge, atau terong.
Sayuran-sayuran ini bisa dimasak dengan berbagai cara, seperti tumis, rebus,
atau digunakan dalam hidangan berkuah.
5. Hidangan berkuah: Banyak hidangan klasik Indonesia yang berkuah, seperti
soto, rawon, atau sayur asem. Kuah ini seringkali diperkaya dengan rempah-
rempah dan memiliki rasa yang lezat.
6. Hidangan panggang: Beberapa hidangan klasik Indonesia juga dimasak
dengan cara dipanggang, seperti sate, ayam bakar, atau ikan bakar. Proses
pemanggangan memberikan cita rasa yang khas dan aroma yang menggoda.

3
7. Perpaduan rasa yang seimbang: Hidangan Indonesia seringkali memiliki
perpaduan rasa yang seimbang antara manis, asam, pedas, gurih, dan pahit.
Hal ini memberikan kompleksitas cita rasa yang memanjakan lidah.
8. Penggunaan bahan-bahan tradisional: Hidangan klasik Indonesia sering
menggunakan bahan-bahan tradisional seperti kelapa, tempe, tahu, daun
salam, daun jeruk, atau daun pandan. Bahan-bahan ini memberikan
karakteristik khas pada hidangan Indonesia.
Setiap daerah di Indonesia juga memiliki hidangan klasik yang khas dan unik.
Beberapa contoh hidangan klasik Indonesia yang terkenal antara lain rendang, nasi
goreng, gado-gado, satay, soto, nasi uduk, dan banyak lagi. Banyaknya jenis hidangan
klasik tidak memecah belahkan bangsa justru malah mempersatukan bangsa ini
dengan keberagaman yang ada. Dimana setiap perbedaan akan diangkat dan dijadikan
suatu kelebihan untuk memajukan bangsa serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.

B. Persyaratan Dalam Pembuatan Hidangan


Dalam membuat suatu hidangan, terdapat beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan. Berikut adalah beberapa persyaratan umum dalam membuat hidangan:
1. Bahan-bahan: Pastikan Anda memiliki semua bahan yang diperlukan untuk
hidangan tersebut. Pilih bahan-bahan yang segar dan berkualitas baik. Jika
memungkinkan, gunakan bahan-bahan organik atau lokal untuk mendukung
keberlanjutan dan kualitas hidangan.
2. Kebersihan: Pastikan kebersihan diri, peralatan, dan area kerja sebelum
memulai proses memasak. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum
dan selama memasak. Bersihkan dan sanitasi peralatan masak, termasuk pisau,
talenan, dan alat-alat dapur lainnya.
3. Teknik memasak: Setiap hidangan mungkin memerlukan teknik memasak
yang berbeda, seperti memanggang, merebus, menggoreng, atau mengukus.
Pastikan Anda menguasai teknik memasak yang diperlukan dan mengikuti
instruksi dengan cermat.
4. Proporsi dan perbandingan: Perhatikan proporsi dan perbandingan bahan yang
digunakan. Pastikan Anda mengikuti resep atau pedoman yang ada. Proporsi
yang tepat dapat mempengaruhi cita rasa, tekstur, dan konsistensi hidangan.
5. Waktu dan suhu: Perhatikan waktu memasak dan suhu yang diperlukan.
Beberapa hidangan mungkin membutuhkan waktu yang lama atau suhu yang
tepat agar matang dengan baik. Gunakan pengaturan suhu yang tepat pada
peralatan masak, seperti oven atau kompor, dan perhatikan waktu memasak
yang dianjurkan.
6. Cita rasa: Memiliki cita rasa yang seimbang adalah hal penting dalam
hidangan. Pastikan untuk mencicipi dan mengevaluasi rasa hidangan saat
proses memasak. Jika diperlukan, sesuaikan rasa dengan menambahkan
bumbu atau rempah-rempah sesuai selera.

2
7. Penyajian: Selain memasak, cara penyajian juga penting. Tampilan hidangan
yang menarik dan rapi dapat meningkatkan selera makan. Gunakan piring
yang sesuai, susun hidangan dengan apik, dan hiasi dengan bahan tambahan
yang sesuai untuk memberikan sentuhan estetik.
8. Keamanan pangan: Pastikan bahwa hidangan yang Anda buat aman untuk
dikonsumsi. Hindari kontaminasi silang antara bahan mentah dan makanan
siap saji. Simpan makanan dalam suhu yang tepat untuk mencegah
pertumbuhan bakteri.
9. Kreativitas: Selain mengikuti resep yang ada, jangan takut untuk berkreasi dan
mengeksplorasi ide-ide baru. Gunakan imajinasi dan kreativitas Anda untuk
memberikan sentuhan pribadi pada hidangan.

Perlu diingat bahwa persyaratan dalam membuat hidangan dapat bervariasi


tergantung pada jenis hidangan yang akan dibuat. Mengikuti instruksi dengan
seksama, mencicipi selama proses memasak, dan mengikuti prinsip – prinsip yang
dijaga sejak dahulu untuk mempertahankan keasliannya.

C. Pengelompokan Hidangan Berdasarkan Jenis dan Karakter


Hidangan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis dan karakteristiknya.
Berikut adalah beberapa pengelompokan umum hidangan berdasarkan jenis dan
karakteristik:
1. Hidangan Utama:
 Hidangan Berkuah: Seperti sup, soto, atau gulai.
 Hidangan Goreng: Seperti nasi goreng, ayam goreng, atau ikan goreng.
 Hidangan Panggang: Seperti daging panggang, ikan bakar, atau sate.
 Hidangan Rebus: Seperti sayur bening, sop, atau semur.
 Hidangan Pemanggang Batu: Seperti hot pot atau suki.
2. Hidangan Pembuka:
 Hidangan Salad: Seperti salad sayuran, salad buah, atau caprese.
 Hidangan Canapé: Seperti bruschetta, crostini, atau canapé berbagai
topping.
 Hidangan Sup: Seperti sup krim, sup tom yam, atau sup miso.
 Hidangan Antipasti: Seperti bruschetta, prosciutto, atau mozzarella
sticks.
3. Hidangan Penutup:
 Hidangan Kue: Seperti kue tart, brownies, atau bolu.
 Hidangan Puding: Seperti puding cokelat, puding mangga, atau panna
cotta.
 Hidangan Buah: Seperti buah segar, buah panggang, atau salad buah.
 Hidangan Es Krim: Seperti es krim vanilla, es krim cokelat, atau es
krim stroberi.
4. Hidangan Sampingan:
 Hidangan Nasi: Seperti nasi putih, nasi goreng, atau nasi kuning.

3
 Hidangan Mi: Seperti mi goreng, mie kuah, atau mi pangsit.
 Hidangan Sayuran: Seperti tumis sayur, sayur lodeh, atau capcay.
 Hidangan Kentang: Seperti kentang goreng, kentang panggang, atau
mashed potato.
5. Hidangan Internasional:
 Hidangan Italia: Seperti pizza, pasta, atau risotto.
 Hidangan Asia: Seperti sushi, dim sum, atau pad thai.
 Hidangan Mediterania: Seperti hummus, falafel, atau kebab.
 Hidangan Meksiko: Seperti taco, burrito, atau nachos.
6. Hidangan Tradisional:
 Hidangan Klasik Indonesia: Seperti rendang, nasi goreng, atau sate.
 Hidangan Klasik Jepang: Seperti sushi, ramen, atau tempura.
 Hidangan Klasik India: Seperti curry, biryani, atau tandoori.
 Hidangan Klasik Perancis: Seperti coq au vin, escargot, atau crème
brûlée.

2
BAB III

CONTOH HIDANGAN DAN PENJELASAN


Makanann khas Kalimantan Selatan, sebuah provinsi di Indonesia,
menggabungkan berbagai cita rasa dan tradisi kuliner yang khas dari suku-suku yang
mendiami daerah tersebut. Latar belakang makanan khas Kalimantan Selatan terkait
dengan kekayaan alamnya yang meliputi lahan pertanian, sungai-sungai, dan hutan tropis
yang subur.

A. Ikan Lais: Ikan lais adalah salah satu makanan khas yang populer di Kalimantan
Selatan. Ikan ini berasal dari sungai-sungai di daerah tersebut. Ikan lais biasanya diolah
dengan cara digoreng kering atau dibakar hingga renyah. Rasa daging ikan lais sangat
gurih dan lezat.

Bahan baku:
1. 2 Bawang putih
2. 1 sdt Ketumbar
3. 1 ruas Kunyit atau 1/4 kunyit bubuk
4. 1 buah Air jeruk nipis (saya limau)
5. secukupnya Garam
6. secukupnya Sasa
B. Soto Banjar: Soto Banjar adalah hidangan sup tradisional yang berasal dari suku
Banjar, salah satu suku yang dominan di Kalimantan Selatan. Soto Banjar terbuat dari
kaldu daging sapi yang dimasak dengan rempah-rempah seperti serai, daun salam, jahe,
dan bawang merah. Soto ini biasanya disajikan dengan daging sapi yang empuk, mie,
telur, dan ditaburi bawang goreng.

3
Bahan-bahan:

 2 dada ayam ras


 1 batang daun bawang (potong kasar)
 2 batang daun selederi (potong kasar)
 10 bawang putih

Bumbu halus:

 5 bawang putih
 10 bawang merah
 1 sdt merica
 4 cm jahe

Bumbu tambahan:

 7 cm kayu manis
 2 bunga lawang
 5 kapulaga
 1/2 biji pala
 4 cengkeh
 3 sdt garam
 1 sdt kaldu jamur
 2 sdt gula pasir

Bahan dan bumbu perkedel:

 1 butir telur
 1/2 sdt garam
 1 sdt ketumbar
 2 bawang putih
 3 kentang ukuran sedang

2
Bahan pelengkap soto:

 1 butir telur
 1/2 sdt garam
 1 sdt ketumbar
 2 bawang putih
 3 kentang ukuran sedang

Bahan sambal:
 15 cabai rawit

C. Ketupat Kandangan: Ketupat Kandangan adalah makanan khas Kalimantan Selatan


yang terbuat dari nasi yang dikukus dalam anyaman daun kelapa muda. Ketupat ini
biasanya disajikan dengan kuah gulai kambing atau gulai ayam. Makanan ini sering
dihidangkan pada acara-acara istimewa seperti Lebaran atau pernikahan.

Bahan-bahan:p

1 ekor (600 g) ikan mujair


1 sdm air jeruk nipis
1 sdm air asam jawa
½ sdt garam

Bumbu halus:
7 butir bawang merah
3 siung bawang putih
3 butir kemiri
1 sdt ketumbar bubuk

3
1 cm jahe
1 sdt jintan bubuk
Kuah:

1 batang serai, memarkan


2 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya, iris
2 sdt Royco Kaldu Ayam
1 sdt gula pasir
1 sdt merica putih bubuk
200 ml santan encer
500 ml air
3 sdm minyak, untuk menumis
Pelegkap:
2 buah ketupat, potong setebal 3 cm bawang merah goreng, untuk taburan

D. Sambal Tempoyak: Sambal Tempoyak adalah sambal khas Kalimantan Selatan yang
terbuat dari durian yang sudah difermentasi. Durian difermentasi ini disebut tempoyak.
Sambal ini memiliki cita rasa yang unik, pedas, dan asam. Sambal tempoyak sering
dihidangkan sebagai pelengkap makanan seperti ikan bakar atau sayur daun singkong.

Bahan-bahan:

A. 100 gr tempoyak
B. 6 siung bawang merah,iris
C. 3 siung bawang putih,iris
D. 7 cabe rawit,sesuai selera
E. 1 cabe kriting
F. 1 sdm gula pasir
G. Minyak untuk menumis
H. secukupnya Air

E. Pindang Patin: Pindang Patin adalah masakan ikan patin yang dimasak dengan kuah
berbumbu khas Kalimantan Selatan. Ikan patin dimasak dalam kuah yang terbuat dari
campuran rempah-rempah seperti kunyit, jahe, serai, daun jeruk purut, dan asam kandis.
Pindang patin memiliki rasa asam, pedas, dan segar.

2
Bahan-bahan:

1. 1 kg ikan patin
2. 1/4 kg buncis dipotong sepanjang +/- 2 ruas jari
3. 5 buah tomat segar dipotong 6 bagian/buah
4. Cabe hijau utuh (saya tidak pakai, karena untuk anak2)
5. Bumbu halus:
6. 5 siung Bawang merah
7. 5 siung bawang putih
8. 1/2 ruas kunyit
9. 1/2 buah kemiri (saya skip)
10. 1/4 bagian bawang bombay ukuran sedang
11. 1 sdt garam
12. 1 sdm gula pasir
13. Secukupnya penyedap rasa
14. Bumbu tambahan (tinggal cemplung, tidak dihaluskan)
15. 2 ruas Serai di geprek
16. 3 helai daun salam
17. 1 helai daun jeruk (bila kebanyakan, bau salam kalah wanginya)

3
BAB IV

DESIGN MENU HARIAN


A. Ikan Lais
Ikan Lais adalah alah satu makanan khas yang populer di Kalimantan Selatan.
Ikan ini berasal dari sungai-sungai di daerah tersebut. Ikan lais biasanya diolah
dengan cara digoreng kering atau dibakar hingga renyah. Rasa daging ikan lais
sangat gurih dan lezat.

B. Soto Banjar
Soto Banjar adalah salah satu jenis soto yang berasal dari Kalimantan Selatan,
Indonesia. Soto Banjar memiliki rasa yang khas dan bahan-bahan utama yang
digunakan biasanya terdiri dari daging sapi, tulang iga, atau ayam yang direbus
dengan berbagai rempah-rempah.
Berikut adalah beberapa komponen yang sering ditemukan dalam Soto Banjar:
1. Kuah: Kuah soto Banjar biasanya kaya akan rempah-rempah seperti serai,
lengkuas, jahe, bawang merah, dan bawang putih. Kuah ini biasanya berwarna
kuning dan memiliki cita rasa yang gurih.
2. Daging: Dalam Soto Banjar, daging yang digunakan dapat berupa daging sapi,
tulang iga, atau ayam. Daging tersebut direbus hingga empuk dan kemudian
dipotong-potong sebelum disajikan dalam soto.
3. Bumbu Kacang: Soto Banjar juga biasanya disajikan dengan bumbu kacang
yang kaya akan aroma dan rasa kacang. Bumbu kacang ini biasanya terbuat
dari kacang tanah yang dihaluskan dengan tambahan bawang goreng, petis, air
jeruk limau, dan bumbu-bumbu lainnya.
4. Pelengkap: Soto Banjar biasanya disajikan dengan pelengkap seperti bihun
atau mie kuning, tauge, potongan ketupat atau lontong, irisan telur rebus,
irisan daun bawang, dan irisan seledri. Beberapa tambahan seperti sambal dan
jeruk nipis juga sering disediakan sebagai tambahan untuk menambah cita
rasa.
Soto Banjar memiliki cita rasa yang kaya dan kompleks, dan merupakan
hidangan yang populer di daerah Kalimantan Selatan. Setiap daerah atau rumah
makan mungkin memiliki variasi dalam penyajian dan bumbu yang digunakan, tetapi
secara umum, itu adalah hidangan yang lezat dan nikmat.

C. Ketupat Kandagan
Ketupat Kandangan adalah salah satu jenis makanan tradisional yang berasal
dari daerah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan,
Indonesia. Ketupat Kandangan merupakan sejenis ketupat yang terbuat dari anyaman
daun kelapa muda yang membentuk segitiga. Proses pembuatan Ketupat Kandangan
dimulai dengan memotong daun kelapa muda menjadi ukuran yang sesuai. Setelah
itu, daun kelapa tersebut diikat dan dianyam membentuk ketupat dalam bentuk
segitiga. Biasanya, sebelum daun kelapa digunakan, ia direndam dalam air agar lebih
lentur dan mudah diikat.

2
Ketupat Kandangan biasanya dimasak dengan cara direbus dalam air
mendidih hingga matang. Setelah matang, ketupat ini biasanya diangkat, dibiarkan
dingin, dan kemudian daun kelapa yang membungkusnya dipecah untuk
mengeluarkan ketupat dari dalamnya. Ketupat Kandangan sering disajikan sebagai
pelengkap dalam hidangan seperti Soto Banjar atau makanan khas Kalimantan
lainnya. Ketupat ini memiliki tekstur yang kenyal dan memiliki aroma khas dari daun
kelapa muda yang memberikan cita rasa khas pada hidangan. Ketupat Kandangan
merupakan bagian penting dari budaya makanan di daerah Kandangan dan sering
disajikan dalam berbagai acara seperti perayaan hari raya atau acara adat. Hidangan
ini juga menjadi daya tarik kuliner bagi wisatawan yang mengunjungi Kalimantan
Selatan.

D. Sambal Tempoyak
Sambal Tempoyak adalah sejenis sambal khas dari daerah Sumatera, terutama
populer di daerah Sumatera Barat dan Riau di Indonesia. Sambal ini terkenal karena
menggunakan bahan utama tempoyak, yang merupakan hasil fermentasi durian
masak.
Berikut adalah penjelasan tentang Sambal Tempoyak:
1. Bahan Utama: Sambal Tempoyak dibuat dengan menggunakan tempoyak
sebagai bahan utamanya. Tempoyak adalah hasil fermentasi daging buah
durian masak yang dihancurkan dengan garam. Fermentasi ini memberikan
rasa dan aroma yang khas pada tempoyak.
2. Rempah dan Bumbu: Selain tempoyak, sambal ini juga dapat mengandung
bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, daun jeruk purut,
serai, dan terasi (udang rebon yang diolah dan dikeringkan). Rempah dan
bumbu ini memberikan cita rasa yang kompleks dan pedas pada sambal
tempoyak.
3. Cara Penyajian: Sambal Tempoyak biasanya disajikan sebagai pelengkap
dalam hidangan nasi, ikan bakar, atau hidangan laut. Sambal ini memiliki rasa
yang pedas, gurih, dan sedikit asam. Penggunaan tempoyak yang difermentasi
memberikan rasa khas dan aroma yang kuat pada sambal ini.
Sambal Tempoyak sangat populer di daerah Sumatera, terutama di Sumatera
Barat dan Riau. Rasanya yang unik dan berbeda menjadikannya sebagai hidangan
yang menarik bagi pecinta makanan pedas dan penggemar durian. Namun, karena
rasa tempoyak yang khas dan kuat, sambal ini mungkin tidak disukai oleh semua
orang.

E. Pindang Patin
Pindang Patin adalah hidangan tradisional yang populer di Kalimantan
Selatan, Indonesia. Hidangan ini menggunakan bahan utama ikan patin yang dimasak
dengan bumbu-bumbu khas dalam kuah asam yang gurih.
Berikut adalah penjelasan tentang Pindang Patin Kalimantan Selatan:
1. Ikan Patin: Hidangan ini menggunakan ikan patin sebagai bahan utama. Ikan
patin dipilih karena dagingnya yang lembut dan memiliki rasa yang lezat.

3
Biasanya, ikan patin yang digunakan utuh atau dipotong menjadi beberapa
bagian besar.
2. Kuah Asam: Pindang Patin memiliki kuah yang khas dengan rasa asam yang
berasal dari bumbu-bumbu seperti asam kandis (asam gelugur) atau asam
jawa. Bumbu-bumbu lain yang sering digunakan termasuk serai, lengkuas,
daun jeruk purut, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah
lainnya. Kuahnya biasanya gurih dengan sentuhan pedas dan asam yang
menyegarkan.
3. Proses Memasak: Ikan patin dan bumbu-bumbu dimasukkan ke dalam panci
atau wajan besar, lalu direbus bersama air dan bumbu-bumbu hingga ikan
matang dan bumbu meresap. Proses perebusan yang cukup lama membuat
daging ikan patin menjadi empuk dan bumbu-bumbu meresap ke dalamnya.
4. Penyajian: Pindang Patin biasanya disajikan panas bersama dengan kuahnya
yang asam dan gurih. Hidangan ini sering disajikan dengan nasi putih dan
pelengkap seperti irisan tomat, daun bawang, dan cabai rawit. Beberapa
variasi Pindang Patin juga dapat disajikan dengan tambahan sayur-sayuran
seperti kangkung atau daun singkong.
Pindang Patin adalah hidangan yang terkenal di Kalimantan Selatan dan
sering dijadikan sebagai hidangan utama dalam acara-acara spesial atau sebagai
hidangan sehari-hari. Rasanya yang asam segar dengan daging ikan patin yang
empuk menjadikannya hidangan yang populer di kalangan pecinta makanan laut.

2
BAB V

DESIGN MENU KHUSUS


A. Menu Pesta Pernikahan (Kalimantan Selatan)
Berikut ini adalah beberapa contoh menu pesta pernikahan yang umumnya
disajikan di Kalimantan Selatan:
1. Nasi Tumpeng
- Nasi kuning dengan rujak sayur (urap)
- Ayam goreng
- Sate ayam atau sate kambing
- Telur dadar
- Sambal terasi
- Ikan asin
- Kerupuk

2. Soto Banjar
- Soto daging sapi atau ayam
- Telur rebus
- Tauge
- Sambal terasi
- Daun bawang dan seledri
- Bawang goreng
- Kerupuk

3. Gule Kambing
- Daging kambing dalam kuah gule yang kaya rempah
- Telur rebus
- Sambal terasi
- Daun bawang dan seledri
- Bawang goreng
- Kerupuk

4. Ikan Bakar
- Ikan laut atau sungai bakar dengan bumbu rempah
- Sambal terasi
- Acar
- Lombok hijau
- Kerupuk

5. Pindang Patin
- Ikan patin kuah pindang
- Sayur labu siam

3
- Tomat
- Daun kemangi
- Bawang goreng
- Kerupuk

6. Lempah Kuning
- Ikan tenggiri atau ikan gabus dalam kuah kuning
- Terong goreng
- Kacang panjang
- Daun kemangi
- Sambal terasi
- Kerupuk

7. Sate Banjar
- Sate daging sapi atau ayam
- Sambal kacang
- Ketupat
- Bawang goreng
- Kerupuk

8. Sayur Lodeh
- Sayur campuran seperti labu siam, kacang panjang, dan daun melinjo
- Santan
- Tahu tempe
- Sambal terasi
- Kerupuk

9. Kue Bugis
- Kue tradisional khas Kalimantan Selatan, terbuat dari tepung ketan dengan
isian kelapa dan gula merah

10. Es Cendol
- Minuman segar dengan campuran cendol (adonan tepung beras hijau),
santan, gula merah cair, dan es serut.

Menu-menu di atas merupakan contoh umum dari hidangan yang sering


disajikan dalam pesta pernikahan di Kalimantan Selatan. Namun, menu
sebenarnya dapat bervariasi tergantung pada preferensi dan budaya pasangan
pengantin serta keluarga yang mengadakan pesta.

B. Menu Ulang Tahun (Kalimantan Selatan)


Hidangan ulang tahun Kalimantan Selatan, juga dikenal sebagai Kalsel,
biasanya mencerminkan kekayaan alam dan kebudayaan daerah tersebut. Di

2
bawah ini adalah beberapa hidangan yang dapat ditemukan di Kalimantan
Selatan:
1. Pindang Patin: Pindang Patin adalah hidangan khas Kalimantan
Selatan yang terkenal. Hidangan ini terbuat dari ikan patin yang
dimasak dengan bumbu-bumbu tradisional seperti asam kandis, serai,
jahe, dan bawang merah. Rasanya asam dan segar.
2. Soto Banjar: Soto Banjar adalah hidangan sup dengan kaldu ayam
yang kaya rasa. Sup ini biasanya disajikan dengan daging ayam, mie
kuning, tauge, telur rebus, dan daun seledri. Soto Banjar biasanya
memiliki rasa yang kuat dan bumbu yang kaya.
3. Sate Banjar: Sate Banjar adalah sate khas Kalimantan Selatan. Daging
yang digunakan bisa berupa daging ayam, daging sapi, atau daging
kambing. Sate Banjar biasanya dimasak dengan bumbu kacang yang
kaya rasa dan disajikan dengan ketupat atau lontong.
4. Ketupat Kandangan: Ketupat Kandangan adalah hidangan tradisional
Kalimantan Selatan. Ketupat terbuat dari beras yang dikukus dalam
anyaman janur kelapa. Hidangan ini biasanya disajikan dengan
berbagai macam lauk seperti opor ayam, rendang, sambal goreng, dan
sayur lodeh.
5. Pantar Biang: Pantar Biang adalah hidangan nasi khas suku Dayak di
Kalimantan Selatan. Nasi disajikan dalam lumbung tradisional yang
terbuat dari bambu. Hidangan ini biasanya disertai dengan lauk-pauk
seperti ikan, daging, sayur-sayuran, dan sambal.
6. Pecal: Pecal adalah hidangan salad sayur-sayuran yang populer di
Kalimantan Selatan. Sayuran segar seperti kacang panjang, taoge, kol,
dan mentimun disajikan dengan sambal kacang yang kaya rasa. Pecal
biasanya ditaburi dengan kerupuk untuk memberikan tekstur yang
renyah.
7. Amparan Tatak: Amparan Tatak adalah hidangan manis tradisional
dari Kalimantan Selatan. Terbuat dari kelapa parut, gula merah, dan
tepung ketan, hidangan ini memiliki tekstur kenyal dan rasa manis.
Amparan Tatak biasanya dihidangkan sebagai penutup atau camilan.

C. Menu Lebaran (Kalimantan Selatan)


Berikut ini adalah contoh menu tradisional Lebaran yang umumnya disajikan di
Kalimantan Selatan:
1. Ketupat: Ketupat adalah makanan yang wajib ada pada Lebaran di Kalimantan
Selatan. Ketupat adalah nasi yang dimasak dalam anyaman daun kelapa muda.
Ketupat biasanya disajikan dengan opor ayam, rendang, atau sate.
2. Opor Ayam: Opor ayam adalah masakan khas Lebaran yang terbuat dari ayam
yang dimasak dengan bumbu rempah khas. Biasanya, opor ayam disajikan
dengan ketupat, telur rebus, dan sayur labu siam.

3
3. Rendang: Rendang adalah masakan daging yang dimasak dalam santan kental
dengan rempah-rempah yang kaya. Rendang biasanya terbuat dari daging sapi
atau daging kerbau. Rendang sangat populer di Kalimantan Selatan dan sering
dihidangkan pada Lebaran.
4. Sate Banjar: Sate Banjar adalah sate khas Kalimantan Selatan yang terbuat
dari daging sapi atau ayam yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk bambu,
kemudian dibakar. Sate Banjar biasanya disajikan dengan bumbu kacang yang
kaya rasa.
5. Lempeng Pisang: Lempeng pisang adalah makanan penutup tradisional yang
terbuat dari adonan tepung yang digoreng dan dilapisi dengan irisan pisang
matang. Lempeng pisang biasanya disajikan dengan gula pasir atau madu
sebagai pemanis.
6. Kue Lapis: Kue lapis adalah kue tradisional yang terbuat dari campuran
tepung beras, santan, gula, dan pewarna makanan. Kue lapis memiliki tekstur
yang kenyal dan lapisan berwarna-warni. Kue lapis sering dihidangkan
sebagai makanan penutup pada Lebaran.
7. Dadar Gulung: Dadar gulung adalah makanan manis yang terbuat dari adonan
tepung terigu, santan, dan telur yang diisi dengan kelapa parut yang telah
dicampur dengan gula merah. Dadar gulung biasanya memiliki aroma wangi
pandan.
8. Es Kelapa Muda: Es kelapa muda adalah minuman segar yang terbuat dari air
kelapa muda yang dicampur dengan sirup gula, es serut, dan kadang-kadang
ditambahkan dengan potongan buah-buahan segar.

2
BAB VI

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan banyak nya jenis makanan yang ada di Indonesia salah satunya adalah
makanan khas Kalimantan Selatan. Setiap makanan memiliki ciri khasnya masing –
masing dan memiliki kebudayaannya tersendiri. Tidak menutup kemungkinan bahwa
suatu makanan yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia yang telah ada sejak
zaman dahulu tetap digemari oleh setiap generasi. Hal ini menjadi salah satu peluang
bagi perkembangan makanan tradisional untuk terus dilestarikan dan tidak akan punah
dengan begitu saja seiring munculnya makanan – makanan baru. Salah satunya adalah
makanan yang berasal dari luar negara. Perbedaan dalam setiap jenis dan bahan
makanan yang digunakan sering kali di sesuaikan dengan sumber daya alam sekitar.
Oleh karena itu penyedia bahan akan sesuai dengan kondisi lingkungan. Jika dilihat
dari sumber daya alam suatu daerah yang tidak sama akan menghasilkan kebudayaan
baru yang berbeda pula.

B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu
sumber keilmuan dan pengalaman penulis bahkan pembaca. Perbaikan dalam makalah
ini akan selalu dilakukan oleh penulis agar dapat sesuai dengan kebutuhan

3
DAFTAR PUSTAKA
Gardjito, M., Harmayani, E., & Santoso, U. (2019). Makanan Tradisional Indonesia Seri 3:
Makanan Tradisonal Yang Populer (Menu Sepiring Lengkap dan Makanan Berbasis
Buah-Buahan) (Vol. 3). UGM PRESS.

Jannah, R. (2022). KARAKTER RELIGIUS DALAM BUDAYA KELAHIRAN


MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN. Muẚṣarah: Jurnal Kajian
Islam Kontemporer, 4(1), 1-16.

Rahmadani, N., Soendjoto, M. A., & Dharmono, D. (2021). Kajian Etnobotani Tumbuhan
Famili Clusiaceae di Kawasan Kebun Raya Banua Banjarbaru, Kalimantan Selatan,
Indonesia. Agro Bali: Agricultural Journal, 5(1), 57-66.

Petriana, A. J. C., Mulia, V. B., & Widani, N. N. (2021, December). Modifikasi Masakan
Tradisional Kalimantan Berbahan Dasar Umbi-Umbian. In Journey: Journal of
Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management (Vol.
4, No. 2, pp. 261-276).

Wajidi, W. (2014). Hubungan Islam dan Budaya dalam Tradisi Ba-ayun Maulid di Masjid
Banua Halat Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Patanjala: Journal of Historical
and Cultural Research, 6(3), 349-366.

Anda mungkin juga menyukai