Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MAKANAN PESTA

DOSEN

Aprianti,S.Pd,M.pd

DISUSUN OLEH

1. Atikah Rahmawati
2. David Guerlain Jonathans
3. Iqlima Naura Salsabilla
4. Pathimah Syifa
5. Sherlya Akhfina Nafizah

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN GIZI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Makanan Pesta" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah gizi kuliner. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang gizi kuliner bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aprianti,S.pd.M.pd selaku dosen


mata kuliah gizi kuliner. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Barabai, 8 Agustus 2021

Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PEMBUKAAN ....................................................................................
A. Latar belakang .......................................................................................
B. Rumusan masalah ..................................................................................
C. Manfaat ..................................................................................................
D. Tujuan ....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAAN .............................................................................
A. Definisi makanan pesta .........................................................................
B. Sejarah perkembangan kuliner Indonesia..............................................
C. Fungsi dan tujuan wisata kuliner ...........................................................
D. Aneka pesta atau jamuan .......................................................................
E. Sasaran pesta atau jamuan .....................................................................
F. Beberapa pesta atau jamuan yang dikenal .............................................
G. Hal yang harus di perhatikan dalam menyusun hidangan pesta antar
Jamuan ...................................................................................................
H. Contoh hidangan ulang tahun anak .......................................................
I. Contoh hidanga wedding party..............................................................
J. Contoh hidangan sunatan atau aqiqahan ...............................................
K. Contoh hidangan khataman Al-qur’an ..................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
A. Kesimpulam .........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
C. Daftar Pustaka ......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pesta merupakan suatu acara sosial yang dimaksudkan sebagai


perayaan, dengan perjamuan makan dan minum dengan suasana yang sangat
meriah. Baik yang bertujuan untuk merayakan atau memperingati suatu hal
ataupun hanya sebagai bentuk hiburan semata. Suatu pesta tidak selalu berupa
acara perayaan dengan sajian makanan dan minuman, namun bisa saja dengan
acara perayaan yang melibatkan banyak orang. Pesta dapat bersifat
keagamaan atau berkaitan dengan musim, pada tingkat yang lebih terbatas,
berkaitan dengan acara pribadi atau juga memperingati atau merayakan suatu
peristiwa khusus. Masyarakat Indonesia identik dengan upacara maupun pesta
tradisional, salah satunya adalah pesta perayaan ulang tahun, pesta perayaan
perkawinan,pesta perayaan bisnis,pesta perayaan kenegaraan ,pesta perayaan
arisan,pesta perayaan jabatan.hidngan yang disajikan lengkap mulai dari
makanan makanan pembuka sampai dengan makanan penutup.

Pesta yang dilakukan oleh warga sekampung ini juga bertujuan


sebagai media silaturahmi dan mempererat tali kekeluargaan. Karena pada
saat pesta tahunan keluarga yang berada di luar kampung juga turut hadir. Dan
secara tidak langsung acara tersebut berperan untuk mempertemukan
golongan muda-mudi untuk saling berkenalan bahkan pada akhirnya dapat
terjadi pernikahan. Pesta tahunan merdang-merdem tersebut dilakukan pada
bulan Juli dan untuk tanggal ditentukan berdasarkan oleh kalender suku Karo
yaitu pada hari beras pati medem. Beras pati medem adalah salah satu nama
hari di antara tigapuluh nama hari di setiap bulan. Pesta tahunan ini
berlangsung selama 6 (enam) hari dengan agenda yang berbeda, dimana hari
pertama hingga hingga hari ketiga beragenda mencari bahan makanan. Hari
keempat adalah puncak acara, pada puncak acara tersebut para tamu akan
saling berkunjung dari satu rumah kerumah yang lain, dan bila bertamu ke
suatu rumah diwajibkan untuk makan.

B. Rumusan masalah

1. Definisi makanan pesta

2. Sejarah perkembangan kuliner Indonesia

3. Fungsi dan tujuan wisata kuliner

4. Aneka pesta atau jamuan

5. Sasaran pesta atau jamuan

6. Beberapa pesta atau jamuan yang dikenal

7. Hal yang harus di perhatikan dalam menyusun hidangan pesta antar


jamuan

8. Contoh hidangan ulang tahun anak

9. Contoh hidanga wedding party

10. Contoh hidangan sunatan atau aqiqahan

11. Contoh hidangan khataman Al-qur’an

C. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini bagi penulis diharapkan dapat menambah


ilmu serta wawasan tentang makanan pesta tersebut. Dan hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi penulis pada khusunya dan
bagi masyarakatt pada umumnya.
D. Tujuan

Memberi informasi tentang bagaimana cara pembuatan makanan pesta.

Memberikan informasi makanan pesta sesuai dengan ketentuan acara yang


dilaksanakan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi makanan pesta

Makanan Pesta merupakan hidangan makanan yang disajikan pada jamuan


makan tertentu (Ulang tahun, pernikahan, peringatan perkawinan, menghormati
seseorang, keakraban, bisnis, perkenalan, kegiatan sosial lain nya). Bisa juga
diartikan sebagai sebuah acara sosial sebagai perayaan dan rekreasi.

Biasanya bersifat keagamaan, berkaitan dengan musim, acara-acara pribadi


dan keluarga untuk memperingati atau merayakan suatu peristiwa khusus dalam
kehidupan yang bersangkutan. Contoh pesta yang ada di Indonesia yaitu Pesta bakar
batu di Papua, Pesta Bersih Desa, Pesta Perkawinan atau Pernikahan, Pesta Ulang
Tahun, Pesta Dies Natalis dan lain sebagainya.

B. Sejarah perkembangan kuliner Indonesia

Masakan Indonesia kaya dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah


seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren
dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak menurut bahan dan tradisi / adat
khas Indonesia. Adapula pengaruh seni kuliner yang berasal dari India, Tiongkok,
Timur Tengah, dan Eropa melalui suatu perdagangan. Setiap daerah memiliki cita
rasa tersendiri dikarenakan tradisi kuliner yang berbeda-beda. Awal abad Masehi,
jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih ke jalur
laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati
selat Malaka. Untuk itu, Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak atau hubungan antara
Indonesia dengan India dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah
satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia dan
menghasilkan lintas budaya, khususnya dari segi kuliner. Pada awalnya, budaya dan
masakan India yang sangat berpengaruh di Indonesia contohnya ada pada
penggunaan bumbu-bumbu seperti jinten, ketumbar, jahe, dan kare yang sering
disajikan dengan santan. Setelah itu, pengaruh pedangang dari Arab pun ikut
memperkaya masakan Indonesia seperti masakan sate yang terinspirasi dari masakan
arab yaitu Kebab, begitu juga halnya dengan masakan yang menggunakan daging
kambing. Tidak hanya pedagang Arab, para pedagang dari Cina juga membawa
bahan pangan dari negara mereka seperti mi, kacang kedelai, dan berbagai macam
sayuran. Kolonisasi oleh bangsa Belanda memperkenalkan cita rasa baru dan bahan
pangan seperti lada yang berasal dari Meksiko, kacang dari Amerika untuk bumbu
sate dan gado-gado. Singkong dari Karibia dan kentang dari Amerika Selatan. Tak
hanya itu, bermacam-macam sayuran seperti kubis, kembang kol, kacang panjang,
wortel, dan jagung diimpor masuk ke Indonesia sehingga menciptakan berbagai
macam masakan baru. Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri
lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh sekitar abad 15
hingga abad 16. Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan
pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat tentang asal-usul rasa pedas. Pertama,
berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal hingga sampai ke
Nusantara. Kedua, orang India telah mengenal cabai jauh sebelum bangsa Portugis
datang. Para pedagang Spanyol dan Portugis membawa berbagai bahan makanan dari
benua Amerika jauh sebelum Belanda berhasil menguasai Indonesia. Masakan
Indonesia dengan pengaruh India diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur
nangka yang dapat ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung.
Masakan ini berasal dari wilayah-wilayah bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa,
yaitu Kalingga. Pada masa lalu, Kerajaan Sunda dan kemudian Kesultanan Banten
terkenal di seluruh dunia sebagai penghasil utama lada hitam dengan kualitas terbaik.
Kemaharajaan bahari seperti Sriwijaya dan Majapahit juga berkembang dan makmur
berkat perdagangan rempah-rempah antara pulau rempah Maluku di Nusantara
dengan India dan China. Kemudian VOC juga meraih keuntungan besar dari
perdagangan rempah dunia. Kegemaran orang Indonesia akan makanan pedas
semakin diperkaya dengan diperkenalkannya cabai dari benua Amerika oleh
pedagang Spanyol sejak abad ke-16. Sejak saat itu, sambal menjadi bagian penting
dalam masakan Indonesia.

Sepanjang sejarahnya, Indonesia telah terlibat dalam perdagangan dunia


berkat lokasi dan sumber daya alamnya dalam menghasilkan bahan-bahan makanan
yang berkualitas. Sebagai contoh, bahan makanan berbahan dasar dari kedelai seperti
variasi tahu dan tempe, dianggap sebagai penemuan asli Jawa yang merupakan
adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari makanan hasil fermentasi
jamur yaitu oncom. Dan yang tak terlupakan adalah rempah-rempah yang dimiliki
oleh setiap olahan makanan khas Indonesia merupakan kekuatan dan kunci utamanya.
Termahsyur di seluruh dunia sebagai "Pulau Rempahrempah", kepulauan Maluku
menyumbangkan tanaman rempah aslinya bagi seni kuliner dunia. Rempah atau
bumbu seperti pala, kapulaga, cengkeh, laos adalah tanaman asli Indonesia;
sementara lada hitam, kunyit, sereh, bawang merah, kayu manis, kemiri, ketumbar,
dan asam jawa diperkenalkan dari India sebagaimana jahe, daun bawang, dan bawang
putih yang diperkenalkan dari China. Tanaman bumbu dari benua Asia itu telah
dikembangkan sejak zaman dahulu kala dan telah menjadi bagian integral seni kuliner
Indonesia.
C. Fungsi dan tujuan wisata kuliner

Seiring meningkatnya kompetisi di antara tempat tujuan wisata, kebudayaan


lokal menjadi hal yang berharga sebagai produk dan aktivitas untuk menarik turis,
khususnya dalam bidang kuliner. Berikut peran penting dalam industri wisata
kuliner :

1. Menjadi pusat pengalaman berwisata bagi wisatawan. Dari sudut pandang


wisatawan, makanan dengan identitas lokal setara dengan perjalanan
mengelilingi museum dan monumen.
2. Menjadi pembentuk identitas yang signifikan pada masyarakat era
pascamodern sebagai elemen dari identitas dan representasi budaya lokal.
3. Sebagai produk wisata budaya kreatif. Gastronomi diharapkan dapat
menuju ke arah kemajuan yang memiliki adab,budaya, memperpersatukan
dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari gastronomi lain yang dapat
memperkembangkan atau memperkaya gastronomi tradisional. Dengan
begitu, dapat mempertinggi derajat kemanusiaan masyarakat lokal serta
turut memperkaya gastronomi dunia. Kita diharapkan dapat fleksibel
dalam melihat penerapan kebudayaan di dalam dan luar negeri sebagai
upaya promosi ke mancanegara.

Pelestarian dalam bidang kuliner di Indonesia ini patut dilakukan dengan 3 M


yaitu dengan memelihara, memanfaatkan serta mengembangkan. Kita patut
memelihara yaitu menjaga kuliner Nusantara sebagaimana aslinya dalam berbagai
literatur dari penyajian dengan beragam komponen rasa, bentuk dan tekstur. Kedua,
perlu ada upaya dalam memanfaatkannya terkait dengan kebutuhan tertentu. Ketiga
adalah mengembangkan kuliner Nusantara dengan menambahkan dan memperkaya
ide atau gagasan baru sehingga dapat dipromosikan ke mancanegara yang diharapkan
dapat menarik minat wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara sebagai salah
satu daya tarik pariwisata dan salah satu subsektor ekonomi kreatif, serta dalam
meningkatkan citra Indonesia.

D. Aneka pesta atau jamuan


• Ulang tahun
• Perkawinan
• Bisnis
• Sosialisasi
• Kenegaraan
• Arisan
• Jabatan
E. Sasaran pesta atau jamuan
• Usia anak dan remaja : Ulang tahun Kelahiran.
• Usia dewasa : Ulang tahun Kelahiran, perkawinan, kenaikan jabatan,
perkenalan, bisnis, dan lain-lain.
F. Beberapa pesta atau jamuan yang dikenal :
1. Cocktail Party
2. Businness Party
3. Wedding Party
4. Tea Party
5. State Banquets
• Penjelasan :
1. Cocktail Party
Umumnya diadakan pada jam makan siang (Lunch) atau jam makan
malam (dinner), atau diantara kedua jam tersebut. Tujuannya untuk peresmian
gedung, perkenalan, perpisahan, ulang tahun, atau kegiatan lain. Hidangan
yang disajikan sangat tergantung waktu penyelenggaraan pesta. Bila diadakan
tepat jam makan siang disajikan hidangan yang tepat untuk makan siang,
demikian pula sebaiknya bila diadakan pada jam makan malam disajikan
hidangan yang tepat untuk makan malam. Bila diadakan diantara kedua waktu
tersebut dihidangkan makanan yang ringan, tidak mengenyangkan, dan
menyegarkan.
Sistem penyelenggaraan pesta sitdown atau prasmanan. Biasanya
sitdown lebih bersifat formal sedangkan buffet lebih bersifat informal. Tempat
yang digunakan bisa indoor (gedung) maupun outdoor (taman).

2. Businness Party
Secara umum prinsip Businness Party sama dengan Cocktail Party.
Diadakan pada saat makan malam (dinner) atau setelah jam kerja. Jenis
hidangan tergantung pada jam penyelenggaraan pesta.

3. Wedding Party

Merupakan jamuan penghormatan bagi tamu yang hadir pada pesta


pernikahan. Sistem jamuan nya sitdown dan buffet. Macam-macam hidangan
yang disajikan sangat tergantung pada suasana pesta yang ditampilkan.
Suasana Nasional seperti asal daerah Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan,
dan lain-lain. Suasana International seperti negara China, America, Eropa,
India, Timur Tengah, dan lain-lain. Atau bahkan bisa juga suasana Pantai,
Musim dingin, dan lain-lain.

4. Tea Party

Diadakan pada sore hari sampai petang, dari jam 16.00 – 18.00. Tea
Party diadakan dengan tujuan sosialisasi dan hanya diadakan oleh kaum
wanita. Hidangan berupa minum teh serta makan ringan. Ciri khas Tea Party
yang melayani adalah nyonya rumah bukan pelayan.
5. State Banquets

State Bangquets merupakan jamuan kenegaraan yang ditujukan untuk


menghormati tamu yang berkunjung pada negara tersebut. Bersifat formal
biasanya jamuan menggunakan tata cara internasional. Hidangan yang
disajikan lengkap mulai dari makanan pembuka sampai dengan makanan
penutup. Hidangan yang disajikan bisa berupa hidangan lokal. Sistem jamuan
yang digunakan sitdown.

G. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun hidangan pesta atau


jamuan yaitu :
1. Dana yang disediakan.
Apabila dana mencukupi sajian lengkap. Apabila dana kurang
mencukupi one dish meal (hidangan sepinggan).
2. Menentukan macam dan jumlah hidangan yang akan disajikan.
3. Tema Pesta atau Jamuan.

Tema yang ditentukan bisa tema Italian, Chinese, Thailand, Indian,


Japanes, atau Indoesian (bisa gaya sunda, gaya padang, gaya manado, dan
lain-lain). Tidak menutup kemungkinan membuat sajian yang Fusion alias
campur-campur. Misal Sajian pembuka berupa Karedok ala Sunda, hidangan
utama Grilled Ribs ala Amerika Serikat, penutup nya Es Puding Tahu ala
Chinese, dan masih ada Side Dish nya yaitu Samosa ala India.

4. Setelah dana, tema sangat menentukan macam dan jumlah hidangan yang
disajikan. Contohnya bila tema ulang tahun untuk anak-anak maka banyak
menyajikan makanan kudapan atau snack yang manis dan ice cream.
5. Jumlah hidangan
Menentukan jumlah porsi yang harus disajikan.
6. Suasana pesta
Nasional atau International, Indoor atau Outdoor.
7. Sistem penyajian
Tergantung pada suasana yang dikemas dalam pesta tersebut. Misal
sitdown atau buffet.
• Sitdown

Undangan duduk sesuai dengan tempat yang telah disediakan,


makanan disajikan oleh pelayan satu per satu sesuai dengan urutan hidangan (
pembuka sampai dengan penutup) . Biasanya dihidangkan 1 – 2 macam
hidangan.

• Buffet

Undangan berdiri atau ada kalanya disediakan beberapa kursi. Tempat


penyajian bisa bentuk L, U, V, T, dan lain-lain. Tergantung luas ruang atau
taman yang digunakan.

8. Peralatan Makan
Bisa berbahan Keramik atau Stainlessteel.
9. Pemilihan Bahan makanan.

Pemilihan variasi bahan berpatokan pada komposisi yaitu makanan


pokok, lauk, sayur, dan buah. Gunakan bahan dasar yang berbeda-beda. Bila
jenis sajian sangat banyak (lebih dari 7 jenis lauk), satu bahan dasar bisa
dipakai untuk 2 jenis masakan. Bahan yang digunakan tergantung acara atau
ritual.

10. Pemilihan waktu.


Sesuaikan jenis sajian dengan waktu acara (pagi, siang, malam). Misal
sarapan, dinner, dan lain sebagainya. Bila acara diadakan dipagi hari maka
pilih jenis-jenis masakan yang ringan. Apabila acara diadakan disiang hari
maka pilih masakan yang bercita rasa segar meski berbumbu agak berat. Dan
jika acara diadakan dimalam hari masakan yang dibuat tidak jauh berbeda
dengan masakan siang hari tadi dan masih bisa ditambahkan masakan-
masakan berat.
11. Teknik Pengolahan.
Variasi teknik pengolahan seperti direbus, dikukus, dibakar,
dipanggang, igoreng, mentah atau lalapan, tumisan, dan setup.
Variasi masakan seperti berkuah banyak, berkuh nyemek, dan tanpa
kuah.
12. Pemilihan warna pada makanan.
Sajikan masakan dengan warna-warni yang variatif agar terkesan segar
dan mengundang selera. Misanya ikan masak acar (kunig), ayam bumbu
rujak (merah), tumis kangkung (hijau segar), dan bistik lidah (coklat).
13. Light & Heavy
Padukan masakan berat dengan masakan ringan agar seimbang dan
tidak membosankan. Contoh masakan berat (banyak rempah, banyak
bumbu, serat santan) yaitu rendang, opor, gulai, dan sambal goreng.
Contoh masakan ringan yaitu sate dengan saus kecap, ikan asa manis,
udang goreng mentega, kering kentang, dan aneka sup.
14. Jaga kesegaran hidangan
Hidangan disajikan sesuai dengan suhu yang dikehendaki.
15. Berani menampilkan sesuatu yang berbeda
Bila pada pesta lebaran disajikan pada umumnya opor, lontong, bisa
diganti dengan ayam bumbu kare, atau aneka masakan lain.
16. Sajikan makanan utama dengan tidak terlalu banyak variasi atau berbagai
macam hidangan.
17. Sajikan makanan kudapan atau snack dengan bermacam variasi ( misal :
asin, manis, asam). Khususnya pada Cocktail Party dan Tea Party, karena
waktu lebih banyak digunakan untuk berbincang
H. Contoh hidangan ulang tahun anak :
• Kue Tart Ulang Tahun
• Nasi kuning
• Minuman aneka jus
• Es krim
• Mini donuts
• Mini bee tart
• Puding
• Nasi goreng
• Ayam goreng tepung
• Omelet isi sayur dan lain sebagainya.
I. Contoh hidangan wedding party :
• Sup Asparagus
• Lumpia basah
• Nasi goreng hongkong
• Udang goreng tepung
• Ikan kakap asam manis
• Es manado
• Sup tomat
• Sup krim jamur
• Kakap ala meuniere
• Steak sirloin
• BBQ marlin bumbu bawang
• Cake apel saus vanili
J. Contoh hidangan sunatan atau aqiqahan
• Nasi putih
• Ayam bakar/ ayam lalapan
• Capcay
• Mie goreng
• Tumisan
• Bihun
• Telor balado
• Sup/soto
• Gado-gado
K. Contoh hidangan khataman al-qur’an
• Nasi putih
• Ayam kare
• Ketan
• Telur rebus
• Kue Apam
• Kue Serabi
• Kue Wajik
• Kue cucur
• Kue cincin
• Lemang
• Buah pisang
Beberapa contoh gambar Hidangan Ultang Tahun Anak :

Kue Tart Anak nasi kuning

Minuman Aneka Jus mini donat

Beberapa contoh gambar Hidangan Wedding Party :

Sup Asparagus sup kream jamur


Nasi ayam bakar lalapa

Beberapa contoh gambar Hidangan Sunatan atau Aqiqahan :

Gado-gado soto

Beberapa contoh gambar Hidangan Khataman Al-Qur’an :

Telur Rebus kue cincin


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makanan pesta merupakan hidangan makanan yang disajikan pada jamuan


tertentu. Misalnya, pesta ulang tahun, perkawinan, bisnis, dan kenaikan jabatan.
Adapula beberapa pesta atau jamuan yang familiar terdengar oleh kita misalnya,
wedding party, tea party, bahkan yang bergengsi adalah cocktail party.

Hal yang perlu kita perhatikan dalam menyusun hidangan pesta adalah, dana yang
tersedia, tema, jumlah, suasana dan bagaimana cara penyajiannya. Beberapa contoh
hidangan pesta yang sering kita jumpai antaralain, kue tart, nasi kuning, puding, dan
aneka minuman seperti jus

Semakin banyak kita mengetahui lebih dalam mengenai hidangan pesta, semakin
baik pula prospek kedepan yang kita bisa kita capai.

B. Saran

Menurut kami, kiranya kita menambah wawasan dan pengetahuan kita lebih dalam
mengenai beragam hidangan pesta melalui membaca rangkuman yang telah
kelompok kami bahas. Juga kita jika ingin memesan atau mengkonsumsi hidangan
dalam suatu pesta agar bisa mengkonsumsinya sesuai dengan tata cara menyantap
hidangan pesta.

Menyesuaikan dana yang kita miliki dalam membuat suatu acara, menentukan
tema dengan sematang-matangnya.

Sekian pembahasan mengenai hidangan pesta dari kelompok kami, jika ada
kekurangan kami memohon maaf, semoga dapat menambah wawasan kita sekalian
mengenai hidangan pesta. Terima kasih.
C. Daftar pustaka

https://slidetodoc.com/makanan-pesta-by-meyrina-s-loaloka-sst-pengertian/

https://dokumen.tips/documents/makanan-pesta-darmawisata-dan-selamatan.html

Anda mungkin juga menyukai