Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pkwu

Makanan Tradisional
"Onde-onde"

Disusun oleh:
Kelompok 2
Aditya Wahyu harinata
M.Wahyu Hidayat
M.Yasin
Ahmad fu'ady
Anisa Nur Haliza
Maryani
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang. Selain itu, Kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah
dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaian makalah mengenai
"pengolahan makanan khas daerah".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan konstribusi dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,baik dari
penyusun maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini.Oleh karena
itu,kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Dan kami berharap semoga makalah yang kami susun dapat memberikan manfaat
dan juga memberikan inspirasi untuk para pembaca guna melestarikan Makanan
khas daerah kita.

Banjarmasinb 13 September 2023


Daftar isi

Kata pengantar...............................................................................................i
Daftar isi.........................................................................................................ii
BAB l pendahuluan........................................................................................1
1.1 latar belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................1
BAB II Pembahasan......................................................................................2
2.1 sejarah kue onde-onde........................................................................2
2.2 cara pembuatan onde-onde................................................................2
BAB lll Penutup..............................................................................................3
3.1 kesimpulan...........................................................................................3
3.2 saran.....................................................................................................3
Daftar pustaka..............................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupannya kini
semakin berkembang. Kebutuhan pokok tersebut bukan hanya makanan berat
seperti nasi, bubur, roti dan makanan pokok lainnya, tetapi makanan ringan
atau yang sering disebut cemilan kini sudah menjadi hal pokok yang
dibutuhkan masyarakat dari berbagai tingkat umur. Hal ini terbukti dengan
adanya banyak produk cemilan yang ditawarkan oleh perusahaan besar
maupun kecil dan dipasarkan di warung-warung, toko-toko, dan juga
supermarket Mereka cenderung menyukai jajanan atau makanan ringan untuk
dikonsumsi karena bersifat praktis. Selain itu, banyak toko-toko agen
makanan sehingga memudahkan pelaku usaha untuk mendistribusikan
produknya tanpa harus membuang banyak tenaga untuk menjajakan produk
secara langsung dengan konsumen akhir
Saat ini banyak di temui makanan dan minuman modern yang semakin di
sukai kalangan muda seperti dessert box, frozen food, coffee shop dan
lainnya. Era saat ini banyak konsumen menyukai makanan tersebut
dibandingkan dengan makanan tradisional, hal tersebut ditandai dengan
presentase jumlah konsumen makanan modern lebih banyak dibandingkan
dengan makanan tradisional. Selain itu pola konsumsi masyarakat saat ini
juga lebih cenderung mengkonsumsi makanan modern dengan tempat dan
suasana yang baik. Beberapa masyarakat saat ini juga menjunjung tinggi
kelas sosial masyarakat, guna memperlihatkan apa yang dikonsumsi untuk
diunggah di media sosial.
Begitu pula dengan Sejarah Onde-onde sendiri yang dibawa oleh pendatang
dari Tiongkok lalu berkembang luas di Indonesia, Onde-onde merupakan
cemilan tradisional yang masih sering kita jumpai di jual di pasar tradisional,
onde onde yang sering kita jumpai adalah onde onde yang terbuat dari tepung
terigu atapun tepung ketan yang di goreng dengan di taburi wijen dan berisi
kacang ijo. Variasi onde-onde sendiri selama ini sangat bermacam-macam
namun yang sering kita jumpai yang terbuat dari tepung ketan dengan di
taburi wijen dan di isi pasta kacang ijo, dengan di buatnya produk onde- onde
dengan tiga varian rasa dengan dimeter yang lebih kecil di banding yg di
pasarkan di pasaran dengan warna-warni agar menarik konsumen dan varian
rasa yang berbeda di setiap warna yang tersaji kali ini kami mencoba produk
onde-onde dibuat beberapa varian aneka rasa yang biasanya hanya berisi
kacang ijo, akan ada penambahan varian rasa coklat dan keju. Bertujuan agar
pecinta kue tradisinal onde- onde tidak bosan dengan varian rasa onde-onde
kacang ijo saja. Target pemasaran onde-onde di tujukan untuk semua
kalangan dari kalangan bawah dan atas, mulai dari anak-anak, remaja, hingga
orang tua menjadi target pemasaran onde-onde ceplus aneka rasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah kue onde-onde?
2. Bagaimana cara pembuatan onde–onde?
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah kue onde-onde
2. Untuk mengetahui cara pembuatan onde-onde

BAB II
PEMBAHASAN

2.1sejarah kue onde-onde


Onde-onde merupakan kudapan yang tak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Makanan berbentuk bulat dengan balutan wijen di permukaanya
ini sering dijajakan di pasar tradisional hingga warung-warung.

Bahkan makanan bertekstur kenyal itu menjadi salah satu jajanan khas dari
Kota Mojokerto. Di sana, onde-onde seringkali diburu untuk dijadikan buah
tangan ketika berkunjung di kota tersebut.

Namun siapa sangka, kuliner yang identik dengan jajanan tradisional ini
ternyata bukan merupakan kudapan asli Nusantara. Bila ditarik ke belakang,
sejarah makanan ini justru berasal dari Negeri Tirai Bambu. Jajanan onde-
onde asal muasalnya merupakan makanan bagi para pekerja batu dan tukang
kayu yang sedang mengerjakan istana kekaisaran.

Makanan ini juga menjadi hidangan pada acara dan tradisi perayaan
masyarakat China. Terdapat sebuah filosofi dari onde-onde yang berbentuk
bulat. Diyakini bentuk tersebut sebagai perlambang dari keselamatan dan
kebersamaan. Adapun wijen yang menyelimuti merupakan perlambang
sebuah keberuntungan.

Onde-onde masuk di kawasan Nusantara pada era Kerajaan Majapahit. Pada


masa itu banyak saudagar China yang masuk kawasan kerajaan untuk
berdagang. Para saudagar ini membawa dan memperdagangkan apa saja
termasuk onde-onde. Lambat laun masyarakat di daerah yang disinggahi
tersebut mulai mengenal dan menyukai onde-onde.

Bahan dasar onde-onde berasal dari beras ketan yang dibentuk bulat dan
diberikan isian pada dalamnya. Di negeri asalnya, onde-onde berisikan pasta
gula sehingga memiliki cita rasa yang kenyal, gurih, serta manis. Ketika
mendarat di wilayah Indoensia, jajanan ini kemudian mulai berakulturasi
dengan budaya dan selera masyarakat
lokal.

Isian berupa pasta dari gula dirasa tidak cocok dengan selera dan lidah
masyarakat lokal di Indonesia. Oleh karena itu, isian dari onde-onde
kemudian oleh masyarakat lokal diganti dengan rebusan kacang hijau yang
ditumbuk halus lalu dicampur gula. Isian seperti inilah yang ternyata lebih
cocok dengan selera orang lokal.

Hingga kini, onde-onde masih menjadi jajanan yang diburu dan eksis di
pasaran. Tampilan serta isian dari onde-onde juga semakin bervarian
mengikuti tren dan perkembangan zaman.

Tidak hanya menggunakan kacang hijau yang dihaluskan, banyak para produsen
dan penjual makanan ini yang melakukan modifikasi dengan mengganti isian
onde-onde dengan coklat, keju, selai, dan ragam isian lainnya.

2.2 Cara pembuatan onde-onde


Resep onde-onde:
Bahan:
•125 gr tepung ketan
•15 gr tepung tapioka
•1/2 sdt garam
•40 gr gula pasir
•100 ml air hangat atau santan
•75 gr wijen putih
•Minyak padat, untuk menggoreng

Isi:
•100 gr kacang hijau, rendam 1-2 jam
•75 gr gula pasir
•1/2 sdt garam
•40 ml santan kental
•1 lembar daun pandan
•1/2 sdt vanili bubuk

Cara membuat onde-onde:


1. Kulit: Campur tepung ketan, tepung tapioka, garam, dan gula, tuangi santan
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan. Uleni hingga adonan licin
dan bisa dibentuk. Bagi menjadi 20 bagian, bentuk membulat.

2. Isi: Kukus kacang hijau hingga empuk, haluskan selagi panas. Campur
kacang hijau halus dengan gula dan garam, tuangi santan kental, beri daun
pandan dan bubuk vanili. Jerang di atas api kecil sambil terus diaduk hingga
adonan dapat dipulung. Bentuk bulat, sisihkan.

3. Pipihkan satu per satu adonan kulit, beri adonan isi kacang hijau, tutup,
rekatkan dan bentuk bulat kembali. Usahakan jangan sampai ada bagian isi
yang ke luar. Celupkan ke air matang, lalu gulingkan di piring berisi wijen
hingga rata. Goreng dengan api kecil hingga matang kecokelatan.
Bab lll
penutup

3.1 kesimpulan
Onde-onde merupakan makanan tradisional masyarakat Indonesia,
yang berbentuk bulat dengan balutan biji wijen dipermukaan. Namun
siapa sangka, kuliner yang identik dengan jajanan tradisional ini
ternyata bukan merupakan kudapan asli Nusantara. Bila ditarik ke
belakang, sejarah makanan ini justru berasal dari Negeri Tirai
Bambu.Onde-onde masuk di kawasan Nusantara pada era Kerajaan
Majapahit. Pada masa itu banyak saudagar China yang masuk
kawasan kerajaan untuk berdagang. Para saudagar ini membawa dan
memperdagangkan apa saja termasuk onde-onde. Lambat laun
masyarakat di daerah yang disinggahi tersebut mulai mengenal dan
menyukai onde-onde.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan,oleh karena itu segala
kritik dan saran kami harapkan dari rekan pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang.semoga makalah ini
bermanfaat untuk bisa menambah wawasan dan melestarikan
Makanan khas daerah kita.

Daftar pustaka
https://sipora.polije.ac.id/1201/2/BAB%201.pdf

Anda mungkin juga menyukai