DISUSUN OLEH
Salah satu kekayaan yang ada di Indonesia selain melimpahnya sumber daya alam adalah
keragaman dalam hal makanan. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya sendiri
sesuai dengan citarasa tertentu yang dimiliki oleh daerah tersebut. Makanan khas dari daerah
tertentu biasanya memiliki rasa, bentuk, dan cara penyajian yang sangat sederhana. Oleh karena
itu, setiap daerah memiliki potensi yang berbeda dan ciri khas yang unik. Makanan tradisional
atau kuliner lokal adalah jenis makanan yang erat kaitannya dengan suatu daerah dan diwariskan
dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi (Jordana, 2000).
Makanan tradisional merupakan resep makanan yang diwariskan oleh nenek moyang
kepada generasi penerusnya, oleh karena itu makanan tradisional merupakan kebudayaan daerah
yang perlu dijaga dan dilestarikan karena memiliki sejarah budaya yang tinggi. Makanan
tradisional menarik minat wisatawan asing maupun lokal yang berasal dari luar daerah, sehingga
dengan menjual makanan tradisional kepada wisatawan dapat meningkatkan devisa atau
pendapatan dari daerah tersebut.
Ragam budaya yang ada ditunjukkan melalui ragam buah karyanya baik yang berupa
nilai, norma adat, maupun yang berupa karya seni (Syarifuddin, 2017). Satu kota metropolitan
yang terdapat di daerah Jawa Barat adalah Kota Bandung. Bandung sangat terkenal dengan
banyak pilihan kuliner seperti makanan lokal, modern, maupun perpaduan keduanya.
Satu contoh dari kuliner lokal khas Bandung yang banyak disukai masyarakat setempat
adalah dadar gulung. Dadar gulung merupakan makanan tradisional khas Kota Bandung yang
berbentuk bulat memanjang dan di dalamnya terdapat parutan kelapa yang dicampur dengan gula
aren cair. Makanan tradisional ini terbuat dari campuran tepung terigu, santan, garam, dan
ekstrak pandan yang berfungsi sebagai perasa dan pemberi warna hijau. Dadar gulung memiliki
tekstur yang lembut dan kenyal saat digigit, sehingga tidak hanya orang dewasa saja yang
menyukai makanan tradisional ini bahkan anak-anak juga menyukainya.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup, dadar gulung kurang diminati
karena memiliki penampilan yang kurang menarik dan terlihat monoton. Selain itu yang menjadi
hambatan lain dadar gulung tidak berkembang dengan pesat adalah makanan ini hanya
diproduksi oleh pengusaha-pengusaha kecil di pedesaan. Hal ini yang menyebabkan produksi
dadar gulung masih terhitung sedikit dan sulit untuk dipasarkan ke daerah lain.
Kombinasi nanas dan timun dalam hidangan segar dan menyegarkan telah lama ada
dalam masakan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia. Kombinasi rasa manis dan
segar dari nanas dan kelembutan timun membuat minuman ini menjadi dangat populer
dikalangan masyarakat.
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
3. 1 Alat
1. Teflon
2. Loyang/nampan
3. Sendok
4. Pisau
5. Talenan
6. Mangkuk/wadah
7. Saringan
8. Whisk
3.2 Bahan
No Hidangan Nilai
Rasa Warna Aroma Tekstur Kreativitas
1 Dadar gulung 90 90 90 90 90
2 Setup nanas timun 90 90 90 90 86
1.2 Pembahasan
a. Dadar gulung
Kue dadar gulung adalah kue tradisional asli Indonesia, merupakan salah satu koleksi
dari kue jajanan pasar yang dimiliki oleh Indonesia. Walaupun memiliki nama yang
hampir sama dengan kue dadar, namun sebenarnya bahan dasar untuk pembuatan kue
dadar gulung sangatlah berbeda dengan kue dadar yang hanya menggunakan tepung
beras untuk adonannya. Dalam pembuatan kue dadar gulung biasanya menggunakan
beberapa bahan yang biasa digunakan untuk membuat bolu kukus. Persamaan dari kedua
kue ini hanyalah pada pemakaian kelapa sebagai hiasannya. Walaupun dalam kue dadar
gulung kelapa parut di gunakan sebagai isi bukan sebagai taburan. Rasa kue dadar gulung
yang manis dan gurih bisa dijadikan alternatif sebagai hidangan pada acara keluarga
ataupun acara lainnya.
Kulit kue dadar gulung pada dasarnya memiliki bentuk dan tekstur kulit yang sama
seperti telur dadar. Pembuatan kue dadar sendiri tergolong mudah karena hanya
menggunakan beberapa bahan saja untuk kulit dan isiannya. Dadar gulung juga sangat
identik dengan warna hijau. Fatani (2018) menyebutkan ada beberapa kriteria yang
menentukan kualitas dadar gulung yaitu: 1) Memastikan wajan panas sebelum adonan
masuk agar kulit dadar gulung mudah diangkat saat pendadaran; 2) Kematangan kulit
dadar, kulit dadar yang matang sempurna akan memunculkan pori-pori kulit dadar mudah
diangkat dari wajan tanpa menggunakan spoon; 3) Isian unti dimasak hingga tidak berair
agar proses isian dan penggulungan kulit tidak mudah sobek. Beberapa kriteria dadar
gulung adalah: 1) Dadar gulung identik dengan warna hijau; 2) Dadar gulung memiliki
cita rasa yang manis serta gurih; 3) Dadar gulung memiliki aroma yang khas yang didapat
dari daun pandan; dan 4) Kulit dadar gulung umumnya tipis (Kusumawati & Putra,
2017).
Pada Pratikum pembuatan dadar gulung rasa, warna, aroma, tekstur, dan kreativitasnya
sudah pas/sesuai, hal itu dapat dilihat berdasarkan nilai yang kami dapatkan.
b. Setup nanas timun
Pada pembuatan minuman setup nanas timun juga tergolong mudah bahan-
bahannya mudah didapat, es setup nanas ini memiliki rasa yang asam dan juga manis
sehingga sangat cocok dihidangkan bersama dengan kudapan. berdasarkan penilaian dari
dosen mata kuliah gizi kuliner dasar rasa, warna, aroma, dan tekstur dari minuman sudah
cukup pas, namun kreativitasnya masih kurang dimana, 1) plating setup nanas terlalu
banyak sehingga susah untuk diambil. 2) kemudian seharusnya setup nanas timun
alangkah lebih baik disajikan dalam keadaan hangat dan yang terakhir 3) setup nanas
timun harus disajikan pada mangkuk dan bukan menggunakan gelas bertangkai ataupun
tidak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Dadar gulung merupakan salah satu kue tradisional Indonesia. yang merupakan makanan
tradisional kota Bandung.
2. Setup nanas merupakan jenis minuman yang sangat poupuler di Asia terutama Malaysia
dan Indonesia, Kombinasi rasa manis dan segar dari nanas dan kelembutan timun
membuat minuman ini menjadi dangat populer dikalangan masyarakat.
3. Setup nanas harus disajikan dalam keadaan hangat menggunakan mangkuk dan bukan
gelas bertangkai/tidak bertangkai.
4. Adonan dadar gulung jangan terlalu cair dan sebaliknya jangan juga terlalu kental.
DAFTAR PUSTAKA
Karunia, Finisa Bustani. "Kajian penggunaan zat adiktif makanan (pemanis dan pewarna) pada
kudapan bahan pangan lokal di pasar Kota Semarang." Food Science and Culinary
Education Journal 2.2 (2013).
Robbyanto, Imannudin, and Lenny Yusrini. "Inovasi Dadar Gulung Dengan Penambahan Susu
Kedelai." Culinaria 3.1 (2021).
Lampiran –lampiran