TRADISIONAL
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ilmiah tentang prakarya dan kewirausahaan.
Karya ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Bahan
Baku Singkong Menjadi Makanan Tradisional” ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penelitian 2
D. Manfaat Penelitian 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Makanan Tradisional 3
B. Sejarah Getuk 4
C. Getuk 5
D. Pengertian Getuk Lindri 8
E. Ketela Pohon 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Pembuatan Produk 15
B. Metodologi Penelitian 15
C. Teknik Pengumpulan Data 15
D. Prosedur Penelitian 16
E. Biaya Pembuatan Produk 16
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Produk 17
B. Langkah-langkah Pembuatan Produk 18
C. Pembahasan 19
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 20
B. Saran 20
DAFTAR PUSATAKA 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau, di setiap pulau
terdapat ciri khasnya tersendiri contohnya saja makanan tradisionalnya. Banyak sekali
makanan-makanan tradisional yang Indonesia, makanan berat maupun makanan ringan.
Namun saat ini posisi makanan khas tradisional telah tergeserkan dengan makanan
modern. Di era yang modern sekarang ini, banyak terdapat inovasi-inovasi baru dari
makanan sehingga saat ini jarang sekali dijumpai makanan-makanan tradisional
walaupun ada dijumpai, kemungkinan hanya ada di pasar-pasar tradisional atau tempat
tertentu saja. Salah satu makanan atau jajanan tradisional yang mulai tergeser dari
pasaran adalah makanan getuk yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Getuk
adalah makanan ringan yang terbuat dari bahan baku singkong. Getuk ini banyak sekali
ragam jenisnya, contohnya seperti getuk lindri tersebut.
Dengan hal ini, untuk mempertahankan eksistensi jajanan tersebut kami berencana
mengolah getuk lindri yang berasal dari bahan pokok singkong untuk kembali menarik
minat masyarakat.
Alasan lain yang mendorong kami untuk berencana membuat getuk lindri dikarenakan
bahan bakunya yang mudah didapatkan serta harga yang terjangkau. Selain itu, proses
pembuataannya yang praktis dan mudah menyebabkan kami semakin memiliki
keingginan untuk memproduksi getuk lindri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas pada
karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Bagaimana proses pengolahan bahan baku singkong menjadi makanan getuk lindri
khas daerah Jawa Timur ?
2. Bagaimana kemasan yang menarik untuk makanan getuk lindri tersebut ?
3. Bagaimana minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap produk makanan tersebut ?
4. Bagaimana cara mempromosikan atau rencana pemasaran yang tepat untuk produk
makanan tersebut ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui cara pengolahan singkong menjadi makanan khas daerah yaitu
getuk lindri.
2. Untuk mengetahui cara membuat kemasan yang menarik untuk produk makanan
getuk lindri tersebut.
3. Untuk mengetahui bagaimana minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap getuk
lindri.
4. Untuk mengetahui cara mempromosikan atau rencana pemasaran yang tepat untuk
produk tersebut.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan untuk proses pembelajaran
2. Bagi Masyarakat
Membuka peluang usaha, menambah wawasan dan bisa memberikan inovasi
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan penelitian lebih lanjut
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Makanan Tradisional
Makanan tradisional adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi
masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat, aneka pangan tradisional, seperti
tempe, tahu, bawang putih, madu, temulawak, gado-gado, kacang hijau, ikan laut, ikan
darat dll. Karena disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung
segi positip yang lain seperti: Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman,
murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya
potensi yang baik sebagai makanan
Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia, khas
daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman, yang cukup
kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut. Dengan
beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacam-macam jenis
makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang lezat dan
gizi seimbang. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan beragam dan
bervariasi seperti: Dengan membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan,
pengukusan, menggoreng dan menumis.
Makanan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan
menyatu di dalam sistem sosial budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah.
Makanan tersebut disukai, karena rasa, tekstur dan aromanya sesuai dengan seleranya.
Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak mudah berubah,
walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain.
B. Sejarah Getuk
Sejarah Gethuk berawal pada jaman penjajahan Jepang, konon pada masa itu beras yang
merupakan makanan pokok Indonesia, merupakan barang langka yang sulit untuk di
temukan, sehingga penduduk lokal (asli) Magelang berupaya mengganti makanan
pokok mereka dengan ketela, yang saat itu banyak terdapat di sekitar rumah dan mudah
ditemukan di pasar. Pionirnya adalah mbah Ali Mohtar yang berasal dari Desa Karet,
Magelang yang pertama kali membuat getuk, ia mencoba berinovasi dengan ketela
sehingga menjadi satu makanan yang menarik untuk dihidangkan dan tak membosankan
untuk dimakan.
Filosofi dari getuk singkong adalah melambangkan kesederhanaan dan mempergunakan
potensi yang kita miliki secara aktif dan kreatif sehingga membuat kita lebih mandiri
dalam berbagai macam situasi. Pada dasarnya Getuk Singkong itu melambangkan
kesederhanaan, nrimo ing pandum, qona’ah, apa adanya, dan jauh dari sikap
konsumerisme atau gagah-gagahan semata. Di saat-saat bangsa sedang dilanda krisis
ekonomi yang berimbas pada fluktuasi harga barang dan sembako, dan berujung pada
rendahnya daya beli masyarakat, maka rakyat diajak untuk mengeratkan tali pinggang
meskipun hanya dengan mengkonsumsi singkong. Dalam kondisi yang demikian,
singkong pun bisa menjadi pilihan yang tepat untuk bertahan karena memang harganya
yang murah meriah dan bisa didapatkan di mana saja.Siapapun tentu kenal baik dengan
singkong. Tanaman ‘kaum alit’ ini boleh dikatakan sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia. Bukan semata umbinya yang bercita rasa khas, kemudian filosofi tentang
singkong telah mengajarkan kepada kita bahwa kesederhanaan dan kerendah-hatian dan
dibarengi dengan berbagai macam potensi diri yang memadai, akan menjadikan hidup
kita lebih acceptable di segala ruang dan waktu. Jadi, janganlah gengsi bersentuhan
dengan singkong di tengah-tengah modernitas.
C. Getuk
Getuk adalah makanan berupa kue jajan pasar yang terbuat dari singkong dikukus
kemudian ditumbuk halus bersama gula merah atau gula kelapa lalu diiris-iris dan
biasanya dihidangkan dengan parutan kelapa. Getuk ini berbeda dengan getuk lindri,
getuk pisang maupun getuk goreng yang merupakan modifikasi dari getuk. Getuk biasa
ini hanya terbuat dari singkong yang dikukus lalu ditumbuk bersama gula merah lalu
diiris-iris dan tidak ada lagi proses selanjutnya, melainkan langsung dihidangkan..
Biasanya getuk yang dijual di -pasar-pasar tradisional jawa dibungkus dengan daun
pisang atau daun jati. Getuk ini memiliki warna kecoklatan yang berasal dari gula
merah. Getuk biasa ini lebih murah dari jenis getuk lainnya seperti getuk lindri dan
getuk pisang maupun getuk goreng.
Terkadang getuk ini sesekali juga tampil dihajatan bersama kue-kue lainnya. Getuk
biasa ini lebih alami dan memiliki rasa yang khas, yaitu gurih dan manis, tidak seperti
getuk-getuk lainnya yang banyak mendapatkan modifikasi tambahan bahan kimia
seperti vanili atau bahan pewarna maupun bahan penguat rasa dan sebagainya. Getuk
biasa ini bisa di proses lagi menjadi getuk goreng dan menghasilkan citarasa yang
berbeda, namun tetap sama-sama enak.
Terdapat beberapa jenis getuk yang sering dijumpai di Indonesia.
1. Getuk Goreng
Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari
singkong dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada
tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat
itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih
bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan
dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli.
Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja.
Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja
dibuat untuk digoreng.
2. Getuk Lindri
Getuk lindri dikenal karena rasanya yang lembut enak. Warnanya berwarna-warni
memikat dan bercita rasa manis. Disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih.
Getuk lindri adalah kue tradisional dari Jawa Tengah yang berbahan dasar singkong.
Selain rasanya yang istimewa, getuk lindri juga dikenal karena satu ciri khas. Kue ini
biasa dijajakan dengan menggunakan gerobak, dengan disertai tembang Jawa ataupun
dangdut dengan volume kencang. Karenanya, keberadaan penjaja getuk lindri bisa
dideteksi dari suara musik dari gerobaknya. Getuk lindri dibuat dari singkong yang
dikukus hingga empuk. Saat masih panas, singkong ditumbuk hingga benar-benar halus.
Setelah halus, masukkan gula, air dan vanili yang sudah dilarutkan bersama, lalu diaduk
dengan singkong hingga tercampur rata.
Adonan singkong tersebut kemudian diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Ada
warna coklat, hijau, pink, kuning, ataupun warna alaminya yaitu putih. Setelah diberi
pewarna, barulah singkong yang sudah halus ini dimasukkan ke dalam gilingan, lalu
dipotong-potong. Saat disajikan, biasanya diberi taburan kelapa parut yang membuat
rasanya gurih. Kini makin banyak variasi rasai getuk lindri yang tak hanya
menambahkan pewarna saja, namun juga menambahkan rasa-rasa tertentu seperti
cokelat, keju, strawberry dan pandan.
3. Getuk Ubi
Getuk Ubi adalah getuk yang berbahan dasar ubi. Tidak meninggalkan rasa getuk yang
manis, getuk ubi bisa dibuat berlapis – lapis seperti kue lapis atau dibuat warna pelangi.
4. Getuk Khetek
Tentu Getuk Kethek hanya sebuah nama, awalnya diberi nama Getuk Kethek adalah
untuk memberi tanda supaya orang mudah mencari lokasi, yaitu yang depan rumahnya
ada kethek yang dipiara. Lokasi berjualan Getuk Kethek meski terletak di tengah kota
Salatiga, tapi agak masuk beberapa meter dari Jalan Jend Sudirman, tepatnya di Jalan
Argo tunggal deket dengan pertigaan ABC Salatiga. Getuk Kethek atau yang juga
disebut Getuk Tiga Rasa sama seperti getuk lainnya, yang bahan utama terbuat dari
singkong. Namun dengan pengolahan yang alami dan dengan resep yang telah turun
generasi, kenikmatan Getuk Kethek memang sangat terasa di lidah. Sama dengan getuk
lainnya yang terbuat dari singkong, getuk kethek juga terbuat dari singkong rebus yang
ditumbuk halus. Cara penyajian bisa ditaburi parutan kelapa dan gula pasir.
5. Getuk Kurung
Tak hanya Magelang yang memiliki getuk dengan rasa khas, di Klaten juga ada getuk
dengan rasa istimewa. Getuk yang lebih dikenal dengan nama getuk Kurung itu (sesuai
dengan nama desanya) digelar di kios kecil tepi Jalan Karangwuni-Pedan, kira-kira tiga
kilometer barat pertigaan Karangwuni Jalan Yogya-Solo. Getuk tersebut bermacam-
macam, ada rasa cokelat manis, ada pula yang berbentuk gulung isi selai nanas.
Getuknya diberi warna cerah yang menggugah selera. Makanan itu dihidangkan dengan
kelapa parut dan gula halus untuk menambah rasa.
6. Getuk Trio
Jika anda berkunjung ke kota Magelang, pasti anda akan menemukan Getuk Trio. Getuk
adalah makanan khas Jawa. Kalau di Sokaraja mempunyai oleh oleh khas Getuk Goreng
sedangkan Magelang mempunyai oleh-oleh khas Getuk Trio. Disebut Getuk Trio (tiga)
karena memang secara fisik getuk ini seolah-olah terbagi menjadi tiga bagian yang
dipisahkan oleh warna. Getuk ini dibuat dengan bahan utama dari ketela pohon
(singkong) yang diramu dengan bahan alami seperti gula pasir yang berfungsi sebagai
pengawet alami. Dalam pewarnaanya sendiri Getuk Trio biasanya berwarna kecoklatan
dibagian tengah dan putih kedua sisi yang lainnya. Rasanya yang manis dan legit karena
gula yang dicampur dengan santan yang menambah gurih dan mantap menikmati Getuk
Trio.
7. Getuk Pisang
Selain tahu takwa, tidak lengkap rasanya kalau ke Kediri tidak membawa oleh-oleh
gethuk pisang. Makanan ini sangat familiar jika anda datang ke Kota Kediri. Rasanya
yang manis legit akan menggoda selera anda untuk selalu ingin menikmatinya. Gethuk
pisang biasanya juga disebut gethuk gedhang dalam bahasa jawa dan dikemas dengan
bungkus daun pisang dan berbentuk seperti lontong.
Keberadaan gethuk sebagai jajanan khas Kediri sudah ada sejak turun temurun, belum
jelas dari mana asal usul gethuk pisang itu sendiri. Sesuai namanya, gethuk pisang
dibuat dari buah pisang. Bentuknya bulat panjang, sekitar 15 sentimeter, dan berwarna
merah kecoklatan. Kemasannya biasa dibungkus dengan daun pisang. Gethuk pisang
dibuat khusus dari pisang Raja Nangka. Raja Nangka pilih karena punya aroma dan rasa
yang khas manis asam. Rasa manis asam inilah yang membuat rasa gethuk pisang men-
jadi khas asam manis tanpa gula.
D. Pengertian Getuk Lindri
Getuk lindri dikenal karena rasanya yang lembut enak. Warnanya berwarna-warni
memikat dan bercita rasa manis. Disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih.
Getuk lindri adalah kue tradisional dari Jawa Tengah yang berbahan dasar singkong.
Selain rasanya yang istimewa, getuk lindri juga dikenal karena satu ciri khas. Kue ini
biasa dijajakan dengan menggunakan gerobak, dengan disertai tembang Jawa ataupun
dangdut dengan volume kencang. Karenanya, keberadaan penjaja getuk lindri bisa
dideteksi dari suara musik dari gerobaknya. Getuk lindri dibuat dari singkong yang
dikukus hingga empuk. Saat masih panas, singkong ditumbuk hingga benar-benar halus.
Setelah halus, masukkan gula, air dan vanili yang sudah dilarutkan bersama, lalu diaduk
dengan singkong hingga tercampur rata.
Adonan singkong tersebut kemudian diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Ada
warna coklat, hijau, pink, kuning, ataupun warna alaminya yaitu putih. Setelah diberi
pewarna, barulah singkong yang sudah halus ini dimasukkan ke dalam gilingan, lalu
dipotong-potong. Saat disajikan, biasanya diberi taburan kelapa parut yang membuat
rasanya gurih. Kini makin banyak variasi rasai getuk lindri yang tak hanya
menambahkan pewarna saja, namun juga menambahkan rasa-rasa tertentu seperti
cokelat, keju, strawberry dan pandan.
E. Ketela Pohon (singkong)
Umbi-umbian Singkong dengan nama latin Manihot esculenta merupakan tumbuhan
jenis umbi akar atau akar pohon yang panjang fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan
panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan.
Ketela pohon , atau yang lebih dikenal dengan Singkong atau ubi kayu, merupakan
pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal
luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Umbi singkong tidak tahan disimpan meskipun di tempatkan di lemari pendingin.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam
sianida yang bersifat racun bagi manusia.
Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae atau tumbuh-tumbuhan
Divisi : Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi: Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas : Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilissima Pohl.; Manihot esculenta Crantz sin.
4. Mencerdaskan otak
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa di dalam daun singkong ada berbagai
kandungan asam amino yang diperlukan tubuh baik untuk membantu mengubah
karbohidrat menjadi energi, membantu pemulihan kulit dan tulang, meningkatkan daya
ingat, kinerja otak dan metabolisme asam amino lain. Dalam kaitan mencerdaskan otak
ada beberapa asam amino yang terkandung dalam daun singkong yaituasam glutamik,
phenilalanin, tirosin dan triptophan.
5. Obat Luka Bernanah dan Terbakar
Mengatasi luka bernanah, batang singkong segar ditumbuk lalu ditempelkan pada
bagian tubuh yang sakit. Untuk luka garukan, singkong diparut lalu ditempelkan pada
bagian yang sakit dan diperban. Obat luka karena terkena benda panas, singkong diparut
lalu diperas. Airnya didiamkan beberapa saat hingga patinya mengendap, lalu patinya
dioleskan pada bagian yang luka.
6. Mengatasi Rematik
Pada pemakaian luar, sebanyak lima lembar daun singkong, 15 gram jahe merah, dan
kapur sirih secukupnya, dihaluskan dan ditambahkan air secukupnya. Setelah diaduk,
ramuan dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
Pada pemakaian dalam, 100 gram batang singkong, satu batang sereh, dan 15 gram jahe
direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu, disaring dan diminum airnya
sebanyak 200 cc. Lakukan dua kali sehari.
7. Obat Cacingan
Untuk mengobati cacingan pada anak-anak, caranya ambil 60 gram kulit batang
singkong dan 30 gram daun ketepeng cina direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300
cc. Lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur. Mengatasi beri-beri, 200 gram
daun singkong dimakan sebagai lalap.
8. Meningkatkan Stamina
Untuk meningkatkan stamina, 100 gram singkong, 25 gram kencur, dan lima butir
angco (kurma merah, beli di toko obat/makanan china) yang telah dibuang bijinya,
diblender dengan menambahkan air secukupnya. Lalu tambahkan madu dan diminum.
Mineral: Sodium 14 mg, Kalium 271 mg, Kalsium 16 mg 1,6, Zat Besi 0,27 mg,
Magnesium 21 mg, Mangan 0,383 mg, Fosfor 27 mg, dan Zinc 0.34 mg.
5. Manfaat bagi kesehatan
Sumber energi: Singkong rendah lemak dan 0 kolesterol, namun ia cukup tinggi kalori,
bahkan hampir dua kali lipat kalori daripada kentang. Hal ini mungkin yang tertinggi
dari setiap umbi tropis yang kaya pati. 100 g ubi kayu menyediakan 160 kalori,
terutama berasal dari sukrosa yang membentuk sebagian besar gula pada umbi-umbian,
yang total terhitung lebih dari 69 % dari total gula. Gula kompleks amilosa lainnya
adalah sumber karbohidrat utama yaitu sekitar 16-17 %. Dengan demikian, singkong
bisa sebagai makanan alternatif selain nasi untuk mendapatkan cukup energi bagi tubuh
kita.
Mengandung Serat dan 0 kolesterol: Mengonsumsi makanan yang tinggi serat akan
sangat bermanfaat untuk kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, menurunkan
kadar kolesterol, dan membantu pencernaan. Rendahnya lemak dan kolesterol, yang
ditambah dengan kandungan serat, membuat singkong juga baik untuk mencegah resiko
obesitas.
Mengandung protein: Singkong sangat rendah lemak, juga lebih rendah protein jika
dibanding dengan sereal dan kacang-kacangan. Meskipun demikian, makanan yang
murah meriah ini mengandung lebih banyak protein, jika dibandingkan dengan sumber
makanan lainnya seperti ubi, kentang, pisang, dll. Protein tertinggi terutama terdapat
dalam daun singkong yang juga tinggi manfaatnya bagi kesehatan.
Bebas gluten: Seperti halnya umbi-umbian lain, ubi kayu juga bebas gluten. Pati
singkong yang bebas gluten digunakan sebagai makanan khusus untuk pasien penyakit
celiac dan autisme.
Sumber vitamin K: Vitamin K berperan potensial dalam membangun massa tulang
dengan cara mempromosikan aktivitas osteotrophic dalam tulang. Selain itu, vitamin ini
juga berguna dalam pengobatan pasien penyakit Alzheimer dengan cara membatasi
kerusakan saraf di otak.
Sumber vitamin B: Singkong merupakan sumber yang cukup baik dari beberapa vitamin
B-kompleks, seperti folat, thiamin, piridoksin (vitamin B – 6), riboflavin, dan asam
pantotenat. Vitamin B Kompleks adalah vitamin esensial yang harus diperoleh setiap
hari dari makanan, yang sangat penting bagi kesehatan secara menyeluruh.
Magnesium dan Tembaga: Makan Singkong akan membantu Anda untuk mendapatkan
asupan magnesium dan tembaga lebih banyak lagi. Diet makanan yang kaya magnesium
akan meningkatkan kesehatan seumur hidup, menurunkan tekanan darah, serta
mengurangi risiko osteoporosis. Mineral penting lain yang bisa diperoleh dari makan
singkong adalah mangan, zat besi, serta seng.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
D. Prosedur penelitian
C. Pembahasan
Dalam pemasaran kami menggunakan kemasan yang terbuat dari mika bening sehingga
warna dari getuk-getuk yang terlihat dapat meminat para konsumen.
Melalui hasil survei kepada konsumen terhadap produk kami, rata-rata dari mereka
sangat tertarik kepada produk getuk lindri ini. Rasa, penampilan, harga, dan cara
promosi sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Untuk pemasaran kami melakukan dua cara, yang pertama promosi melalui media
sosial. Dengan media sosial para konsumen diberi penjelasan singkat dari produk
sekaligus untuk menarik para konsumen. cara kedua kami melakukan promosi di daerah
SMA N 10 Samarinda dengan cara mendatangi dan menawarkan produk kepada para
warga SMA N 10 Samarinda
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makanan daerah berbahan dasar singkong ini dapat dijadikan peluang usaha karena
bahan-bahan dan proses pembuatannya yang terbilang mudah. Getuk merupakan
makanan khas daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan cita rasa yang manis,
getuk menjadi makanan khas daerah yang digemari masyarakat,semua kalangan bisa
menikmati getuk, dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu produk kami ini
merupakan produk yang menggunakan bahan alami dan tidak menggunakan bahan
pengawet apapun.
B. Saran
1. Saat mengaduk untuk mewarnai singkong yang telah ditumbuk gunakanlah sarung
tangan plastik
2. Jangan terlalu lama merebus singkong
3. Bersihkan penggilingan saat ingin menggiling singkong yang berbeda warna
DAFTAR PUSTAKA
Diakses 19 September 2017 jam 13.30
https://id.wikipedia.org/wiki/Getuk
http://www.untukku.com/artikel-untukku/pengertian-singkong-untukku.html
http://yogi-isk.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-arti-makanan-tradisional.html
http://sanglandep.blogspot.co.id/2016/12/pengertian-lengkap-tentang-singkong.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kuliner_tradisional_indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Ketela_pohon
PEMANFAATAN BAHAN BAKU SINGKONG MENJADI MAKANAN
TRADISIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
Pada konsep pemasaran ternyata ada banyak sekali bentuk dan jenis
keanekaragaman makanan yang kecil hingga yang besar. Tak ketinggalan pula dari sisi
harga dari yang murah hingga yang mahal, kebutuhan sehari-hari kita terdiri atas
berbagai aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Kini berbagai macam makanan
banyak dijajankan di berbagai tempat, akan teatapi banyak makanan yang dijual
sebenarnya bukan makanan tradisional Indonesia melainkan makanan yang hanya
menirukan bentuknya saja tanpa memikirkan rasanya. Serta harga yang dipatok
cenderung tidak terjangkau oleh banyka kalangan bawah.
Salah satu makanan yang cukup sederhana dan cocok untuk menjadi makanan
ringan yang cukup istimewa. Makanan itu bernama “Gethuk Goreng”. Untuk membuat
makanan tradisional ini sangatlah sederhana dan pembuatan makanan ini akan lebih
dilakukan secara higenis serta akan dijual dengan harga yang dapat dijangkau oleh
semua kalangan. Tentunya hal ini bisa menarik masyarakat.
Keberadaan makanan tradisional iini sebagai salah satu makanan khas Indonesia
yang memiliki rasa enak dan juga mengandung nutrisi. Makanan ini juga dikenaldari
masa ke masa. Oleh karena itu bisnis makanan ini layak untuk dikembangkan menjadi
salah satu bisnis kuliner alternatif yang ada di Indnesia. Oleh karena potensi tersebut,
maka kami ingin membuat usaha “Gethuk Goreng” agar masyarakat senantiasa
mengingat makanan yang satu ini.
1.2 Visi
1.3 Misi
· Membuat gethuk goreng yang beraneka rasa dan digemari oleh semua kalangan
· Dalam memulai usaha ada hal yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu
mengukur kemampuan pada pesaing, yaitu dengan melalui analisi SWOT :
o Strenght/kekuatan, kekuatan dari produk ini yaitu :
o Oppportunity/peluang
o Threath/ancaman
§ Adanya kompetitor yang menjual produk makanan gethuk goreng dengan harga yang
cukup rendah dan rasa yang lebih bervariasi
Ø Mendapatkan keuntungan
Ø Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang penulis buat, agar mencapai
target penjualan
PEMBAHASAN
2.1 Profil
FirstFood adalah brand dari usaha siswa SMA N 4 Purwokerto, karena kita
merupakan kelompok 1 maka kami beri nama FirstFood. Disini kami akan mengolah
singkong menjadi makan yang menarik, sehingga singkong dapat dikenal luas oleh
masyarakat, cara kami memperkenalkan singkong ini secara luas yaitu dengan cara
membuat hasil olahan dari singkong yang semenarik mungkin tanpa mengursangi isi
nutrisi yang terkandung didalamnya. Singkong banyak sekali mengandung nutrisi
penting bagi kesehatan, kandungan yang termasuk dalam singkong yaitu: vitamin A, C,
E,. Betakeroten, magnesium, kalium, dan kaya oksigen, sehingga makan ini dapat di
konsumsi oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang di
lakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain:
2.2.1 Segmenting
2.2.2 Targeting
Target pasar yang kami bidik adalah pada klangan masyarakat setempat ,
dan sekolah kami.
2.2.3 Positioning
Agar produk kami ini mudah dikenali oleh masyarakat, kami berinovasi
dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini dengan yang
ada, bahan yang kami tambahkan yaitu greentea, sehingga rasa lebih unik dan
konsumen dapat mengenali dengan mudah produk ini.
BAB III
MANAGEMEN PRDUKSI
2. Melalui bagian produksi, penulis mulai menentukan bahan baku penunjang selain
bahan baku utama dalam hal ini, penulis melakukan survei ke pasar guna mendapatkan
harga yang lebih kompetitif dasar pasar.
Dalam proses produksi penulis menggunakan bahan baku rincian sebagai berikut
:
( Daftar Lain-Lain)
BAB IV
RENCANA ANGGARAN
= Rp. 114.000
= Rp. 189.000 / 35
= Rp. 3.257/pcs
= Rp. 3.500
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
“Firstfood” merupakan brend produk yang diciptakan oleh kami dalam bidang ini, kami
menulis produk ini atas surfei yang kami lakukan untuk mencari peluang bisnis yang
baik dan bermanfaat oleh masyarakat, kami sangat menghapkan produk yang kami buat
dapat di trima dan dapat disenangi oleh para konsumen dan tertanam di benak
masyarakat luas dnegan cara kami jual.
5.2 Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
proposal ini.
Demikian proposal ini, semoga kegiatan usaha kami dapat berjalan dengan baik
dan kami berharap dalam mengembangkan kretifitas dapat bermanfaat bagi kami dan
masyarakat.