Anda di halaman 1dari 8

CARA PRODUKSI DURIAN UNGGUL DENGAN CARA

MUTASI DAN INTRODUKSI

Oleh:
MARATUS SOLIKHATI
1401070028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2017
PENDAHULUAN

Durian (Durio sp.) merupakan komoditas buah yang digemari banyak


kalangan karena cita rasa dan aromanya unik dan mengesankan. Permintaan yang
terus meningkat dan harga yang tinggi menjadikan tanaman durian banyak diminati
untuk dikebunkan. Namun demikian, Indonesia belum memiliki varietas durian
yang populer dan diproduksi secara besar-besaran seperti di dua negara tetangga
Thailand dan Malaysia. Total produksi buah durian di tahun 2011 mencapai
883.969 ton dariluas areal 69.045 ha (Anonymous, 2012 dalam Pancoro, 2016).
Produksi ini belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri baik dari jumlah
maupun kualitasnya, karena umumnya buah durian di Indonesia dipanen dari pohon
yang tumbuh di pekarangan dan semi hutan.

Ketersediaan varietas yang memenuhi kebutuhan konsumen merupakan salah


satu kunci keberhasilan dalam agribisnis tanaman buah, khususnya durian. Karakter
yang dikehendaki oleh konsumen yang harus ada pada durian adalah buah berbobot
sedang, warna kurang menarik, rasa manis legit atau sedikit pahit dengan tekstur
lembut dan kering, biji kecil, dan daging tebal (Santoso et al. 2008 dalam Pancoro,
2016). Pada kondisi di lapangan, karakter-karakter unggul ini ada pada beberapa
varietas durian introduksi yang menjadi kegemaran konsumen seperti pada durian
Monthong dari Thailand dan durian Musang King dari Malaysia (Santoso et al.
2014 dalam Pancoro, 2016).

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat diperlukan adanya varietas unggul


yang dapat menguntungkan baik itu dalam segi pemasaran maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga diperlukan adanya suatu inovasi untuk
menghasilkan varietas unggul, salah satu caranya dengan introduksi dan mutasi.
Introduksi adalah mendatangkan bahan tanam dari tempat lain untuk meningkatkan
keragaman (variabilitas) genetik. Sedangkan mutasi adalah perubahan dalam
struktur gen yang terjadi secara spontan maupun buatan dengan menggunakan
mutagen fisik atau kimia. Mutasi gen dapat memunculkan fenotipe mutan yang
berbeda dengan fenotipe tetuanya dan bersifat mewaris. Mutasi secara umum
dibedakan menjadi dua yaitu mutasi alami dan mutasi buatan (Nasir, 2002).
A. Introduksi Buah Durian
Introduksi adalah mendatangkan bahan tanam dari tempat lain untuk
meningkatkan keragaman (variabilitas) genetik dan peningkatan mutu tanaman.
Seleksi penyaringan (screening) dilakukan terhadap koleksi plasma nutfah yang
didatangkan dari berbagai tempat dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah beberapa contoh durian yang di introduksi dari Thailand dan
Malaysia yang sudah banyak terdapat di Indonesia.
1. Durian Anghe / Ang Heh / Udang Merah / Red Prawn / D175
Durian Anghe merupakan introduksi dari Penang, Malaysia dapat dikatakan
termasuk jenis durian paling terkenal di Malaysia. Tekstur daging yang sangat
lembut seperti mentega dan rasanya yang sangat manis sedikit pahit karena
fermentasi gula menjadi alkohol menyebabkan varietas durian dengan warna
daging buah kuning gelap cenderung oranye seperti warna udang rebus ini secara
spektakuler dianggap mengungguli rasa daging buah durian musang king. Ang Hae
sendiri dalam bahasa Hokkien berarti Udang Merah (Red Prawn).

2. Durian Chanee / Kani


Durian Kani merupakan introduksi dari Thailand dan diperkenal tahun 1987.
Pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1960-an sebagai oleh-oleh dari Ratu Sirikit
pada pemerintah Indonesia. Durian ini cocok ditanam di pekarangan karena
bertajuk sempit. Daya adaptasinya juga tinggi karena dapat tumbuh di daerah
beriklim basah ataupun kering. Durian Kani dapat mencapai bobot 2kg - 4kg, warna
daging kuning, ketebalan daging cukup tebal dengan tekstur halus, rasanya sangat
manis, aroma sedang, tidak tajam. Produksi 15 - 20 buah setiap musimnya. Jika
sudah mencapai usia 7 tahun durian ini tahan serangan penggerek buah dan busuk
akar.
3. Durian D24 / Sultan
Durian D-24 Malaysia atau biasa disebut durian Sultan memiliki daging buah
tebal warna kuning cerah rasa manis agak kepahitan berstektur halus. Disebut
durian Sultan sebab pada jaman duhulu hanya para sultan yang diperkenankan
mencicipinya. D24 adalah jenis durian terpopuler diantara jenis-jenis durian
Malaysia. Buahnya relatif berukuran medium dan bulat, dan dagingnya tebal
berwarna kuning. Teksturnya yang relatif kering dan rasanya yang khas manis
dengan sedikit pahit sangat diminati banyak orang.

4. Durian Duri Hitam / Ochee / Black Thorn


Durian ini berasal dari Penang Malaysia, yang merupakan Juara Dunia kontes
Durian 2012. Seperti namanya durian duri hitam, durian ini memang memiliki duri
yang berwarna hitam, dapat berbuah sekitar umur 3 - 4 tahun, warna pekat
oranye, aromanya kuat dan khas, daging buah yang legit dan manis berujung
pahit, ketebalan daging rata rata 2 cm dengan biji yang kecil, dan dapat mencapau
berat 2-3 kg.
5. Durian Monthong/Otong
Durian Monthong merupakan salah satu jenis durian yang populer di
Indonesia. Durian ini berasal dari Thailand. Durian Monthong mempunyai daya
adaptasi yang tinggi, dapat ditanam di daerah kering ataupun basah. Mempunyai
ketebalan kulit buah 4 mm 6 mm, daging buahnya berwarna kuning dan tebal,
sedikit terasa kering dan kurang berlemak, daging buah sangat manis dan bertekstur
halus dengan aroma tajam yang sedang, warna kulit buah hijau kekuningan dengan
duri di permukaan kulit berkerucut kerucut berukuran kecil dan agak rapat. Setiap
buah dapat mencapai bobot 3 -5 kg. Pada usia 7 tahun durian ini dapat menghasilkan
20-50 buah per pohon.

6. Musangking / Raja Kunyit / Mao Shan Wang / D197


Durian jenis ini berasal dari Malaysia, terkenal dengan aromanya yang kuat.
Aroma ini dihasilkan dari tingginya kadar sulfat yang terkandung di dalam durian.
Keunggulan buah durian Musangking selain terletak pada rasa manis legit dari
tekstur buah kering, lembut dan berwarna kuning dengan biji buah yang kisut ini,
tetapi juga dari ukuran bobot buahnya yang dapat mencapai berat 3 kg. Durian
Musang King dapat dipanen 2 kali dalam setahun. Cocok ditanam di daratan tinggi
maupun rendah.
B. Mutasi Buah Durian
Mutasi adalah perubahan dalam struktur gen yang terjadi secara spontan
maupun buatan dengan menggunakan mutagen fisik atau kimia. Mutasi gen dapat
memunculkan fenotipe mutan yang berbeda dengan fenotipe tetuanya dan bersifat
mewaris (Nasir, 2002 dalam Pancoro, 2016). Mutasi dapat terjadi pada setiap
bagian tanaman dan fase pertumbuhan tanaman, namun lebih banyak terjadi pada
bagian yang sedang aktif mengalami pembelahan sel, misalnya pada tunas, biji, dan
bagian tanaman yang lain (Puspodarsono, 1988). Mutasi secara umum dibedakan
menjadi dua yaitu mutasi alami dan mutasi buatan. Durian gundul merupakan salah
satu contoh dari mutasi alami.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophita
Sub Divisi : Angiospemae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvaceae
Famili : Bombacaceae
Genus : Durio
Spesies : Duria zibethinus Murr
Gambar 1. Durian Gundul

Durian gundul (buah gundulan) berasal dari daerah Lombok, Nusa Tenggara
Barat. Durian ini ditemukan pada hutan, tepatnya di kawasan lindung Gunung
Rinjani yang termasuk wilayah Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten
Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Nama Gundul digunakan untuk
menggambarkan morfologi durian Gundul yang tidak berduri seperti umumnya
buah durian. Proses evolusi dan mekanisme durian Gundul menjadi tidak berduri
belum pernah dikaji. Tetapi yang pasti, hingga saat ini penemuan durian
Gundulbaru dilaporkan di Pulau Lombok.Sejak ditemukan pertama kalinya
sembilan tahun lalu, tanaman durian gundul (buah gundul) yang langka ini kini
telah berhasil dikembangkan di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Buah langka dan unik itu dikembangkan dengan cara di-grafting
(diokulasi) (Rahayu, 2016).
Buah ini satu-satunya di dunia dan batang maupun daunnya sama seperti
pohon durian pada umumnya, tetapi bentuk buahnya benar-benar berbeda.
Keunikannya buah ini terletak pada buahnya yang tidak memiliki duri seperti buah
durian pada umumnya sehingga dapat mempermudah dalam penanganan pasca
panen. Durian gundul memiliki beberapa keunggulan, di samping aman dikonsumsi
dan tidak membahayakan jika terkena kulit. Tanaman ini dapat tumbuh hingga
mencapai ketinggian 11 m dan akan berbuah pada bulan Februari-Maret. Tanaman
mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan
ketinggian 250700 dpl. Buah durian Sigundul memiliki bentuk buah bulat, tidak
berduri dan warna kulit buah muda kuning kecoklatan, tapi pada saat masak
berubah menjadi coklat tua. Jumlah buah per tandan 14 buah, jumlah juring 46
juring per buah, warna daging buah kuning muda dan terasa manis. Biji berbentuk
lonjong sampai gepeng dengan warna kuning kecoklatan (Rahayu, 2016).

Tanaman durian gundul ini merupakan tanaman durian yang mengalami


mutasi bentuk oleh alam atau terjadi karena mutasi alami (mutagen alamiah),
sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada. Mutasi alam adalah mutasi yang
terjadi dengan sendirinya atau penyebabnya tidak diketahui secara pasti sehingga
mutasi ini terjadi secara spontan. Mutasi alam ini diduga disebabkan oleh sinar
kosmis (proton, positron, photon), sinar radioaktif (uranium), sinar ultraviolet, dan
radiasi ionisasi internal, yaitu bahan radioaktif dalam suatu jaringan tubuh yang
berpindah masuk ke jaringan lainnya (Rahayu, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2014.http://bibitbuahpilihan.co.id/2014/07/jenis-varietas-durian-unggul-
1.html. (Diakses pada 26 Oktober 2017 pukul 07.54 WIB).

Anonim.2016.http://8villages.com/full/petani/article/id/57cf925b23711b310df430
fb. (Diakses pada 26 Oktober 2017 pukul 08.02 WIB).
Nasir, M. 2002. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Direktorat Jenderal
Perlindungan Tanaman.
Pancoro, A., Tri, A.S, Niluh, P.I, dan Panca, J.S. 2016. Analisis Progeni F1 Hasil
Persilangan Intra Dan Inter-Spesies Durian (Durio sp.) Menggunakan
Marka Mikrosatelit. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB.
Puspodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bogor: PAU.
IPB.
Rahayu, Puji., Fitratunnisah, dan Lestari, U. 2016. Pengelolaan Beberapa Sumber Daya
Genetik Tanaman Hortikultura Di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat. NTB:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB.

Anda mungkin juga menyukai