Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 4

Kuliner Indonesia Berbasis Kebudayaan

“Cendol Dessert Box”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan / E3

Disusun Oleh :

1. Fakhri Rizki Putra (2010513017)

2. Hanifah Maharani (2010512048)

3. Pratiwi Rahmadani (2010512045)

4. Putri Malikah Andjani Dae (2010513019)

Dosen Pengampu:
Agriqisthi, , SE, MM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul “Kuliner
Indonesia Berbasis Kebudayaan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak dosen pada mata kuliah
Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
kuliner yang berbasis kebudayaan para pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan
terima kasih kepada: Bapak Agriqisthi, SE, MM., selaku dosen mata kuliah
Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliner secara etimologis merupakan terjemahan dari kata dalam bahasa
Inggris ’culinary’. Kata ini berasal dari bahasa Latin ’culinarius’ yang didapat dari
kata ’culina’ yang berarti dapur, tempat memasak makanan. Memasak memiliki
makna universal, yaitu transformasi dari alam menuju ke budaya. Selain itu,
memasak juga merupakan ’bahasa’ yang kita gunakan untuk berbicara tentang diri
kita dan tempat kita berada di dunia. Mungkin kita bisa memetik ungkapan
Descartes dan mengubahnya menjadi ”Saya makan, maka saya ada” (Woodward
[ed.], 1999: 31-32).
Apa yang kita makan menunjukkan banyak hal tentang siapa diri kita, serta
tentang budaya dari keberadaan kita. Makanan adalah medium dari masyarakat
untuk menyatakan tentang dirinya. Ungkapan ” we are what we eat” dan ”we are
what we don’t eat” menunjukkan suatu identitas dalam budaya dari satu komunitas,
bahkan secara lebih luas dapat menunjukkan identitas suatu bangsa.
Dalam hal ini kami sependapat pada ungkapan bahwa setiap negara, bahkan
setiap kelompok masyarakat memiliki kuliner sesuai dengan seleranya masing-
masing dan sesuai dengan kondisi alamnya. Secara spontan pikiran kita akan
mengarah pada suatu makanan spesifik bila menyebut selera makan tertentu. Lebih
lanjut, Anna Meigs menunjukkan bahwa kuliner adalah hasil konstruksi budaya
yang mengeksplorasi bagaimana makanan dan makan dipahami sebagai alat yang
menyatukan beragam organisme, baik fisiologis dan mistis, dalam kehidupan
tunggal (Meigs, 1997: 95- 106).
Makanan selain merupakan kebutuhan biologis agar manusia dapat bertahan
hidup, juga merupakan kebutuhan sosial dan budaya manusia dalam komunitas
atau masyarakat. Pilihan makanan untuk asupan makanan dibentuk oleh faktor-
faktor sosial dan budaya yang memberi makna simbolis pada makanan. Faktor-
faktor budaya merupakan bagian dari pengalaman manusia yang selalu
berkembang dan berubah. Dalam makalah ini, penulis akan membahas bagaimana
proses membentuk produksi, distribusi, persiapan, dan konsumsi makanan lintas
budaya dalam banyak cara.

Jadi dalam hal ini kami akan merancang sebuah kuliner yang berbasis pada
kebudayaan, yaitu “Cendol Dessert Box”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:


Bagaiamana merancang sebuah kuliner yang berbasis kebudayaan “Cendol Dessert
Box”?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca mengenai Kuliner yang berbasis Kebudayaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kuliner yang Berbasis Kebudayaan “Cendol Dessert Box”

Es cendol adalah jenis minuman yang terbuat dari tepung beras atau tepung ketan
kemudian dicampurkan dengan tepung tapioka dan tepung kacang hijau. Warna cendol
adalah hijau karena biasanya menggunakan sari daun pandan. Cendol sebagai minuman
tradisional khas Indonesia ini dulunya terbuat dari tepung hunkwe, tetapi kini cendol terbuat
dari tepung beras dan disajikan dengan gula merah cair dan santan, Cendol bisa disantap
saat masih hangat maupun dingin dengan campuran es serut. Minuman ini memiliki rasa
yang manis dan gurih.

Di daerah Jawa Barat, minuman ini dikenal dengan nama cendol. Kata cendol
diperkirakan berasal dari kata "Jendolan" yang merujuk pada bentuk cendol dan teksturnya
yang khas saat diminum atau masuk ke dalam mulut. Sedangkan di Jawa Tengah dikenal
dengan nama es dawet, khususnya Kabupaten Banjarnegara dengan minuman khasnya es
dawet "ayu".
Di Jawa sendiri, sejak lama cendol atau dawet menjadi minuman yang sering
digunakan dalam serangkaian prosesi adat Jawa. Mulai dari acara pernikahan di mana ada
prosesi adol dawet (jualan dawet) dan prosesi saat tingkepan atau acara tujuh bulanan usia
kehamilan. Tradisi tersebut memiliki makna bahwa orang tua kedua mempelai berharap
pernikahan yang akan dilaksanakan pada hari esok akan dihadiri oleh banyak tamu.
Harapannya tamu yang datang sebanyak jeli cendol yang berhasil dijual. Tak hanya terikat
dengan tradisi pernikahan, sejak masa Hindia Belanda, masyarakat Jawa mulai menjajalkan
jualannya yaitu dawet dengan menggunakan keranjang yang dipukul dengan tongkat.
Cendol ini sudah disajikan dengan es terutama setelah masuknya teknologi kapal dengan
mesin pendingin yang menyediakan es yang dibutuhkan.

Cendol dan dawet sendiri adalah minuman yang penyajiannya sama namun ada
perbedaan mendasar di keduanya. Perbedaan tersebut terletak pada bahan dasar untuk
membuatnya. Cendol umumnya terbuat dari tepung hunkwe sedangkan dawet terbuat dari
bahan dasar tepung beras dan ketan.

Sedangkan untuk di beberapa negara lain seperti Thailand, Malaysia, Vietnam dan
lainnya, cendol bisa terbuat dari tepung yang berbeda-beda. Tak hanya tepung humkwe,
tepung beras dan ketan, beberapa orang membuat cendol dari tepung sagu. Untuk kuah, di
semua daerah menggunakan kuah yang sama yakni kuah santan kelapa dengan pemanis
gula jawa. Jika di Malaysia, gula yang digunakan adalah gula Malaka. Pun dengan cendol
yang ada di Singapura.

B. Cara Pembuatan
Bahan-bahan
-Box dessert
-Sifon Cake
-Tiramisu Cream
-Cendol
-Saus Gula Aren
-Irisan Buah Nangka

Cara Pembuatan
-Masukkan sifon cake ke layer bawah box
-Beri krim tiramisu pada layer kedua
-Tambahkan cendol dan taburi irisan buah nangka
-Siram lapisan atas dengan saus gula aren yang creamy
-Es Cendol siap dinikmati

C. Inovasi Cendol Dessert Box

Es cendol yang biasanya disajikan di dalam gelas pasti sudah biasa bagi kebanyakan
orang. Namun bagaimana jika segarnya es cendol ini dimodifikasi dengan potongan kue
dan krim tiramisu dan disajikan dalam sebuah dessert box. Dessert box adalah salah satu
makanan yang kembali menjadi tren belakangan ini. Biasanya para penjual dessert box
menghadirkan rasa cokelat, keju, red velvet, green tea, tiramisu, atau varian kekinian
lainnya. Baru-baru ini, tengah bermunculan dessert box rasa cendol. Minuman tradisional
ini dimodifikasi menjadi makanan manis yang disajikan dalam box kecil. Cendol dessert
box berisikan beberapa layer bolu hingga krim sesuai dengan rasa minuman cendol aslinya.

D. Kenggulan Menjual Dengan Dessert Box

a) Pecinta sajian kuliner manis itu ada banyak, seperti pecinta kuliner asam dan pedas.
Maka artinya peluangnya terbuka lebar bila menjalankan bisnis ini karena pencarian
konsumen sangat mudah. Bahkan tidak hanya wanita saja, pria juga menyukainya. Karena
pasar dessert box sangat luas dan disukai semua orang.

b) Mengingat sedang pandemi, semua konsumen biasanya akan merasa lebih aman bila
berbelanja secara online. Beruntungnya saat ini ada banyak lapak gratis yang bisa dijadikan
sebagai tempat berjualan online. Sehingga hal ini membuat peluang usaha dessert box
semakin besar karena bisa memanfaatkan media e-Commerce gratis.

c) Semakin banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai ruang berjualan secara daring, hal
ini membuat resiko kerugian, kebangkrutan, dan tidak laku semakin tipis. Anda hanya perlu
memasarkannya secara daring ke media sosial supaya kulinernya lebih laku keras dan
dikenal oleh masyarakat luas.

d) Bisnis kuliner selama pandemi ini juga sangat berpeluang besar memberikan keuntungan
kepada siapa saja. Karena dilihat dari mana saja, konsumennya ada banyak tanpa mengenal
lapisan masyarakat. Selain itu modalnya juga tidak banyak sehingga cocok untuk pemula
yang ingin membuka peluang usaha makanan manis.
E. Mind Mapping (Kontruksi Pelaksanaan)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Cendol Dessert Box merupakan salah satu produk makanan ringan penutup
(cake) yang berisikan beberapa layer bolu hingga krim sesuai dengan rasa minuman
cendol aslinya. Berbeda dengan dessert biasa yang disajikan di piring, dessert box
bisa langsung dimakan dari tempatnya. Makanan manis yang ditata dalam kotak
bening ini di variasikan dengan cendol yang merupakan makanan tradisional dari
Indonesia. Menjadikan makanan penutup ini sebagai alternatif tepat untuk
menemani waktu santai kamu bersama rekan dan keluarga.

B. Saran

Tujuan dari usaha ini kami berharap agar dapat melatih kami untuk bisa
menciptakan lapangan pekerjaan khususnya untuk kami dan masyarakat sekitar.
Dukungan dari semua pihak sangat kami butuhkan guna tercapai nya usaha kami
ini.

Demikian laporan usaha ini kami buat. Terima kasih kepada anggota
kelompok 4 yang sudah bekerja sama dalam proses penyusunan bisnis plan ini.
Kami juga berterima kasih kepada para pihak yang berkenan membaca laporan
usaha ini.

Kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
kelompok kami. Atas segala waktu dan perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/Fakhri/Downloads/Kelompok%208%20DESSERT%20BOX.pdf

Anda mungkin juga menyukai