Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2 ekonomi microfinance

Nama : Pratiwi Rahmadani


Nim : 2010512045
Kelas : ekonomi microfinance

Soal :

1. Jelaskanlah berikut contoh alasan mengapa sulitnya akses usaha mikro dan orang miskin
terhadap sumber keuangan formal atau komersial baik dari pihak penyedia layanan maupun
pihak yang membutuhkan sehingga menyebabkan kita memerlukan keuangan mikro ini?

Jawab :
Akses usaha mikro dan orang miskin terhadap sumber keuangan formal sulit karena
resiko gagal bayar terhadap orang miskin lebih besar karena asset yang bisa dijadikan
jaminan sedikit. Selain itu, tidak banyak bank komersil yang memiliki cabang sampai ke
pelosok yang membuat informasi mengenai calon nasabah hanya sedikit, dan biaya yang
di keluarkan untuk memperoleh informasi calon nasabah juga akan besar.
Dari sisi peminjam (usaha mikro dan orang miskin) lembaga keuangan komersil tidak
begitu di minati karena prosedur pengajuan pinjaman yang berbelit-belit dan memakan
waktu yang lama selain itu banyak juga usaha mikro yang ingin memperoleh modal dari
bank komersil namun tidak memnuhi syarat untuk meminjam.

2. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa keuangan mikro telah mencapai seratus lima puluh
juta orang di seluruh dunia. Namun, jumlah orang miskin yang tidak memiliki rekening bank
diperkirakan mencapai sekitar dua setengah miliar. Sederhananya, keuangan mikro dapat
dilihat saat ini baru bisa melayani sedikit persentase dari orang-orang yang tidak dapat
mengakses layanan keuangan. Jelaskan mengapa hal demikian bisa terjadi? Kaitkan dengan
definisi keuangan mikro!

Jawab :
Keuangan mikro merupakan seperangkat praktik keuangan yang di rancang untuk
melayani orang-orang miskin yang tidak memiliki rekening bank. Namun, jumalh orang
miskin yang masih tidak memiliki rekening bank masih banyak, ini terjadi karena orang
miskin lebih percaya pada sumber keuangan informal karena tidak memerlukan proses
yang berbelit-belit dan lama serta syarat yang banyak.
Alasan kedua yaitu karena keuangan mikro hanya menarik minoritas wirausahwan
miskin, yang mampu menghasilkan keuntungan yang besar sehingga resiko terhadap
gagal bayar lebih rendah.
Yang ketiga adalah karena para donor dan investor yang bertanggung jawab secara social
terobsesi dengan kemandirian, memaksa pasokan prosuk keuangan mikro dibatasi hanya
pada produk yang menguntungkan dan relatif aman.
3. Jelaskanlah secara ringkas beserta contoh dasar alasan intervensi pasar kredit dengan
keberadaan microfinance ini, baik dari sisi efisiensi maupun distribusi?
Jawab :
Intervensi kredit mikro diperlukan untuk memaksimalkan efisiensi. Ini dilakukan dengan
pemberian akses hanya di berikan pada orang-orang yang produkstif yang dapat
menghasilkan prospek yang bagus. Intervensi di perlukan karena adanya kegiatan
monopoli yang dapat menyebabkan penyelenggaraan microfinance menjadi tidak efektif.
Dalam kasus pasar kredit, perusahaan monopoli dapat membebankan suku bunga jauh di
atas biaya modal marginal mereka. Dengan diterapkannya suku bunga yang tinggi ini
akan membuat orang-orang yang hanya mempu untuk membayar pada tingkat bunga
yang tinggi yang bisa membiayai investasi mereka, sedangkan orang yang memiliki
bisnis yang layak namun tidak memiliki sumber pendanaan tidak bisa untuk meminjam
karena tidak memiliki pengembalian.
Terkait dengan distribusi efisiensi di perlukan agar mikro kredit dapat tersalurakan tepat
sasaran sesuai dengan tujuan alawalnya yaitu untuk membantu masyarakat miskin dan
wirausahawan miskin yang ingin mengembangkan bisnisnya.

4. Jelaskanlah beserta contoh persoalan yang timbul dalam pasar kredit berkenaan
masalah keagenan (agency problem) dan kaitannya dengan adverse selection dan moral
hazard?
Jawab :
Agency problem merupakan kemampuan pemberi pinjaman untuk menganalisis
karakteristik dari peminjam. Masalah mengenai agency problem muncul dalam 3 tahap
yaitu :
1. Minimnya informasi mengenai peminjam
2. Setelah pinjaman di berikan, peminjam tidak sepenuhnya tau bagaimana pinjaman
akan digunakan.
3. Setelah pengembalian investasi direalisasikan, pemberi pinjaman mungkin tidak
dapat menverifikasi besarnya pengembalian.

Adverse selection adalah seleksi yang merugikan yang muncul karena adanya informasi
A simetris. Hal ini sangat merugikan karena bank tidak memili informasi yang baik
tentang resiko proyek peminjam. Oleh karena itu bank tidak dapat melakuakn
diskriminasi terhadap peminjam beresiko dan suku bunga menjadi sangat tinggi. Tariff
tersebut pada gilirannya mendorong peminjam yang layak keluar dari pasar kredit.

Moral hazart berkaitan dengan gagasan bahwa tindakan atau upaya yang tidak dapat
diamati diambil oleh peminjam. Pemberi pinjaman tidak dapat mengamati hal-hal seperti
seberapa keras peminjam akan bekerja untuk mengembalikan pinjaman, atau proyek
mana yang akan dipilih serta bagaimana realisasi pengembalian dari proyek yang di
jalankan.

5. Jelaskan semua karakteristik yang dimiliki keuangan mikro! Mengapa keuangan


mikro dianggap memiliki prospek atau potensi? Jelaskan!
Jawab :
Karakteristik keuangan mikro :
1. Pinjaman kecil dan dana minim
Pinjaman kecil dan dana minim karena investor yang bersedia berinvestasi untuk
mendanai program ini sedikit karena resikonya cukup tinggi.
2. pinjaman tanpa jaminan
pinjaman kredit mikro tidak mensyaratkan adanya jaminan masyaraakt miskin cenderung
tidak memiliki asset yang dapat di jadikan sebagai jaminan
3. pinjaman untuk kelompok
yaitu pinjaman yang diperuntukan bagi kelompok wirausahwan yang ingin memulai
bisnis ataupun mengembangkan bisnisnya.
4. Suku bunga tingkat pasar
Suku Bungan yang di berikan cenderung rendah karena untuk memastikan masyarakat
miskin dapat membayar pengembalian terhadap pinjaman, dan tidak membuat
penghasilan masyarakat miskin habis hanya untuk membayar suku bunga yang tinggi.
5. Focus pada masyarakat miskin
Sesuai dengan tujuan dari lembaga kredit mikro yaitu program ini di buat untuk
membantu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melaui pemberian modal usaha
dengan tingkat bunga yang rendah.
6. Proses aplikasi simple
Untuk memudahkan masyarakat miskin dalam melakukan pinjaman, maka lembaga
kredit mikro menerapkan proses aplikasi yang simple dan tidak berbelit-belit seperti
lembaga keuangan formal.
7. Focus pada clien wanita
Yaitu program microfinance di fokuskan untuk pemberdayaan perempuan yang tidak
memiliki pekerjaan yang ingin produktif dan memulai usaha.
8. Pinjaman untuk wirausahawan
Yaitu pinjaman ini di peruntukan bagi wirausahawan miskin produktif yang tidak
memiliki sumber pendanaan.

Microfinance memiliki prospek atau potensi karena pinjaman ini di fokuskan untuk
menyarakat miskin dengan bunga yang rendah dan tanpa jaminan sehingga masyarakat
miskin mudah dalam pelakukan pinjamn untuk membiayai usaha yang mereka lakukan
yang di harapkan dapat meningkatkan kesempatan kerja, pendapatan serta meningkatkan
output karena produktivitas masyarakat meningkat.
6. Terangkanlah pengertian Lembaga Keuangan Mikro dari beberapa sudut pandang
dan jelaskanlah tujuan lembaga keuangan mikro dan apa saja ciri kompetitif lembaga
keuangan mikro dibandingkan lembaga keuangan formal
Jawab :
Pengertian mikro finance menurut ahli :
1. Ledgerwood, 1999
Mendefinikan microfinance sebagai upaya penyediaan jasa keuangan simpanan dan
kredit, serta jasa keuangan lainnya bagi keluarga miskin dan berpendapatan rendah yang
tidak memiliki akses terhadap bank formal ataupun komersil.
2. ADB, 2000
Mendefinisikan lembaga keuangan mikro adalah pemberian pinjaman uang dalam skala,
jangka waktu singkat dengan frekuensi pelunansan yang tinggi.

Tujuan dari lembaga kredit mikro adalah


1. Untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan melalui usaha mikro.
Penyenggaraan program LKM di harapkan dapat meningkatkan kesempatan kerja
karena modal tersedianya modal untuk usaha sehingga dapat menambah penghasilan
rumah tangga.
2. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin.
Di harapkan program ini dapat membantu masyarakat miskin untuk memulai usaha,
sehingga dari usaha yang di jalani tersebut dapat mengakibatkan surplus terhadap
pendapatan masyarakat miskin.
3. Mengurangi ketergantungan masyarakat agraris terhadap resiko gagal panen akibat
divessifikasi usaha.
Masyarakat agraris atau petani cenderung hanya memiliki satu pekerjaan, karenanya
ia hanya bergantung pada penjualan hasil panen. Namun saat kondisi cuaca tidak baik
ini dapat mengakibatkan gagal panen yang mengakibatkan para petani mengalami
kerugian. Program mikro finance di harapkan dapat membuat petani tidak hanya
bergantung dari pendapatan yang di peroleh dari hasil panennya, namun memiliki
usaha lain yang dapat di andalkan saat resiko tersebut terjadi.
ciri kompetitif lembaga keuangan mikro dibandingkan lembaga keuangan formal :
1. Pengganti agunan dalam transaksi nasabah
Minrofinance lebih unggul karena tidak membutuhkan jaminan, sementara
pinjaman bada sumber keuangan formal membutuhkan sangat banyak sarat dan
asset untuk di jaminakan.
2. Tingkat bunga sendiri
Tingkat bunga yang diterapkan adalah tingkat bunga yang rendah, berbanding
terbalik dengan keuangan formal yang tingkat bunganya relatif tinggi. Ini
menyebabkan resiko rendah dan pelunasan tepat waktu.
3. Minimum biaya transaksi
Biaya transaksi lembaga keuangan mikro cenderung lebih kecil dari pada system
keuangan formal.
4. Meningkatkan tekanan lingkungan dan norma social
5. Produk yang di tawarkan di sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat miskin
Produk keuangan informal hanya menysarkan pada bisnis yang besar dan
resikonya rendah
6. Focus pada segmentasi masyarakat miskin
Karena di fokuskan pada masyarakat miskin ini di harapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin.

Anda mungkin juga menyukai