MIKRO
1 Pengantar
2
LEMBAGA KEUANGAN
BANK
INDONESIA
(UU No. 23/1999)
BANK PERKREDITAN
BANK UMUM
RAKYAT
4
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN
BANK
DEPARTEMEN KEUANGAN
LEMBAGA PER-
DANA PASAR PERUM
PEMBIAYAA ASURANSIA
PENSIUN MODAL PEGADAIAN
N N
KONVENSIONAL SYARIAH
6
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Lembaga Keuangan Mikro sebagai penyedia layanan
keuangan untuk masyarakat berpendapatan rendah yang
meliputi misalnya pedagang, pedagang kaki lima, petani
kecil, penjual jasa (penata rambut, penarik becak),
tukang atau produsen kecil, dll. (Ledgerwood, 1999).
7
TUJUAN LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO
Menciptakan
Tujuan LKM sebagai lapangan pekerjaan
organisasi pembangunan Mengurangi
adalah untuk melayani kesmiskinan
kebutuhan finansial dari Diversifikasi kegiatan
pasar yang tidak terlayani
Pemberdayaan
atau yang tidak dilayani
dengan baik oleh perempuan
Lembaga Finansial, Pemberdayaan
sebagai salah satu upaya kelompok
untuk mencapai tujuan- Pengembangan usaha
tujuan pembangunan.
8
SUSTAINABILITAS LKM
4 syarat utama agar LKM memiliki sustainabilitas yang tinggi
(Lesmono, 1990):
1)LKM harus mempunyai suku bunga pinjaman positif yang
cukup tinggi, sehingga mampu menutup biaya keuangan yang
tidak bersubsidi untuk memenuhi nilai riil ekuitasnya.
2)LKM harus dapat mencapai tingkat pengembalian yang
tinggi
3)LKM harus menawarkan sukubunga deposito yang cukup
tinggi untuk menjamin agar tabungan sukarela meningkat
secara signifikan.
4)LKM harus efisien (biaya transaksi dan administrasi rendah)
dalam mekanisme pemberian kredit dan melayani tabungan
agar suku bunga pinjaman tidak menjadi hambatan.
9
DERAJAT SUSTAINABILITAS
KATEGO
RI 1 Adalah kategori LKM yang
pendapatannya berasal dari bunga dan
fee tidak dapat menutup biaya
operasional
10
DERAJAT SUSTAINABILITAS
KATEGO Adalah kategori LKM yang
RI 2
pendapatannya dapat menutupi biaya
operasional tetapi tidak dapat
menutupi biaya komersial dari dana
yang dapat dipinjamkan (loanable
funds)
11
DERAJAT SUSTAINABILITAS
KATEGO Adalah kategori LKM yang
RI 3
pendapatannya dapat menutupi baik
biaya finansial maupun biaya non-
finansial yang dihitung berdasarkan
nilai komersial
12
DERAJAT SUSTAINABILITAS
Sustainabe
LKM yang sustainabel
selalu menyatu l harus
(embedded) dan terkait terbangun
dengan jaringan
institusi lokal yang ada
secara
sosial
13
INDUSTRI KECIL & MIKRO
Menurut klasifikasi dari BPS (1996)
Industri skala kecil adalah perusahaan yang
mempekerjakan 5 – 9 orang pekerja.
Industri mikro atau rumah tangga
mempekerjakan kurang dari 5 orang pekerja
termasuk pekerja yang merupakan anggota keluarga
dan tidak menerima upah.
LKM sebagai sumber
INDUSTRI KECIL DAN
permodalan terutama modal
RUMAH TANGGA
operasional
14
ARTI PENTING UMKM
Usaha skala mikro dan kecil berperan sebagai
sumber utama lapangan kerja dan pendapatan
penduduk di negara-negara berkembang
UMKM tidak begitu penting dalam kaitannya
dengan nilai tambah total tetapi sangat penting
untuk peningkatan lapangan kerja.
15
ARTI PENTING UMKM
Keberadaan UMKM didasarkan pada alasan sosial
ekonomi yang meliputi:
1)Perlunya mengembangkan basis yang luas bagi
wirausahawan kecil tapi dinamis.
2)Perlu mengembangkan perusahaan kecil tetapi lentur
dalam merespon perubahan ekonomi dan perkembangan
teknologi yang cepat.
3)Perlu distribusi kegiatan ekonomi secara geografis
untuk mengurangi konsentrasi industri di perkotaan.
16
HAMBATAN
3 alasan Lembaga Keuangan ragu memberikan pinjaman
dana kepada UMKM:
1)Jaminan yang diberikan pengusaha kecil tidak layak. Hal
ini terjadi karena produksi pengusaha kecil seringkali
berisiko dan tidak stabil sehingga dapat berakibat pada
kegagalan pelunasan.
2)Pengendalian tingkat bunga dan pinjaman
3)Insentif yang diterima oleh Lembaga Keuangan untuk
meminjamkan uang kepada UMKM tidak besar.
Informasi tentang reputasi dan pengalaman kerja UMKM
yang akan mengajukan pinjaman terbatas sehingga akan
menambah biaya pemrosesan pinjaman.
17