Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : BANK DAN LEMBAGA


KEUANGAN
Waktu : 90 MENIT
Dosen : H Aris Pandan Setiawan, MM.
Kelas : Karyawan

SOAL :
1. Kenapa seorang karyawan/pegawai melakukan Fraud? Sebut dan jelaskan Komposisi
fraud.
Penyebab karyawan melakukan fraud adalah adanya tekanan,adanya kesempatan ,adanya
rasionalisasi,lemahnya jeratan hukum,dan juga faktor dari masing-masing individu.dan untuk
komposisi fraud atau fraud triangel terdiri dari:
1) Adanya tekanan
Tekanan berhubungan dengan niat seseorang dalam melakukan kecurangan. Tekanan
inilah yang menjadi motivasi untuk memutuskan berbuat curang. Ditambah lagi,
masalah personal yang dialami sering jadi alasan melakukan penggelapan dana,
pencurian, atau kecurangan lainnya. Misalnya, seorang karyawan yang terlibat utang
besar karena gaya hidup saat diminta untuk mengelola proyek dengan dana besar dan
pengawasan yang minim, bisa jadi pemicu untuk melakukan penggelapan dana.
Selain masalah uang, kecurangan juga kerap terjadi saat ada seorang karyawan yang
ingin menjatuhkan karyawan lain.
2) Adanya peluang
Pengawasan yang lemah dan SOP (Standard Operational Procedure) adalah celah yang bisa
dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan. Fungsi Supervisor yang kurang jelas membuat
karyawan bisa berbuat sesuka hati saat melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, dibutuhkan
fungsi Internal Control yang ketat untuk mencegah terjadinya Fraud dalam organisasi. Peluang
kecurangan juga bisa terjadi saat ada karyawan yang melakukan dua atau lebih pekerjaan
sekaligus. Misalnya tim marketing yang juga mengurus laporan keuangan sampai klaim
pembayaran vendor. Situasi tersebut bisa jadi peluang untuk melakukan kecurangan,
misalnya korupsi atau mark up biaya vendor
3) Adaya pembenaran atau rasionalisasi
Oknum karyawan yang ketahuan melakukan kecurangan biasanya memberi banyak
alasan untuk membenarkan perbuatannya. Tujuannya agar tindakan Fraud yang
dilakukan dapat dimaklumi, atau dimaafkan. Alasan yang paling banyak dilontarkan
adalah masalah gaji yang tidak sesuai dengan pekerjaan. Ada juga yang beralasan ingin
memberi bonus ke bawahan karena bonus yang diberi perusahaan terlalu kecil.
2. Sebutkan 3 contoh kasus fraud yang dilakukan karyawan/pegawai bagian
kredit/pembiayaan.
1) Kasus kredit fiktif yang terjadi di BANK BRI unit megamendung hingga nominal 2,2
M yang dilakukan oleh 2 pegawai BRI Unit dengan modus pembukaan rekening
pinjaman baru sedangkan nasabah sudah melakukan pelunasan.
2) Kasus kredit fiktif yang terjadi di Bank Mandiri syariah yang melakukan pembiayaan
fiktif ke beberapa perusahaan dengan total kerugian 1,1 T
3) Kasus yang terjadi di BANK BJB cabang Tangerang melakukan pembiiayan fiktif ke
dua perusahhan dengan total kerugian 8,7 M
3. Jelaskan apa yang dimaksud risk appetite dan risk tolerance
a) sebagai jenis dan tingkat risiko yang dapat diterima Perusahaan dalam upaya
mewujudkan sasaran-sasaran perusahaan baik yang tertuang dalam Kontrak
Manajemen maupun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
b) Adapun risk tolerance didefinisikan sebagai tingkat toleransi risiko yang dapat
diterima dalam kaitannya dengan risk appetite.
4. A. Apa yang dimaksud dengan non deposit taking dalm konsep Bank Wakaf micro.
Non deposit taking adalah tidak mengelola dana masyarakat, bak berupa simpanan,
tabungan, deposito dan produk sejenis Bank wakaf mikro fokus pada pemberdayaan
masyarakat miskin produktif melalui pendampingan dan pembiayaan mikro. Adapaun
sumber pendapatan bank wakaf mikro berasal dari bagi hasil deposito syariah, imbal
hasil dari pembiayaan dan pendapatan jasa lainnya.
B. Gambar dan jelaskan skema bisnis Bank Wakaf micro

Skema bisnis bank wakaf mikro dalam pengentasan kemiskinan Diantara penjelasan skema tersebut
adalah sebagai berikut:

1) Donator adalah seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki kelebihan dana, khususnya para
pengusaha dan/atau perusahaan besar yang memiliki kepeduliaan kepada program
pemberdayaan masyarakat miskin dan pengentasan ketimpangan di Indonesia.
2) Masyarakat miskin produktif adalah masyarakat yang telah mampu memenuhi kebutuhan
dasar untuk keberlangsungan hidupnya,masyarakat miskin yang sudah memiliki usaha
produktif atau memiiki kemauan dan semangat untuk bekerja,dan masyarakat miskin yang
memiliki komitmen untuk mengikuti program pemberdayaan. Dengan target nasabah
pembiayaan adalah masyarakat miskin produktif yang tidak dapat mengakses lembaga
keuangan formal model bisnis bank wakaf mikro hadir sebagai incubator untuk dapat
mempersiapkan nasabah menuju sector lembaga keuangan formal seperti perbankan syariah,
lembaga pembiayaan syariah, ventura syariah dan lembaga keunagan dengan struktur
kompleksitas sejenis.
3) Non deposit taking adalah tidak mengelola dana masyarakat, bak berupa simpanan,
tabungan, deposito dan produk sejenis

Catatan : - Melampirkan scan kartu ujian


- Jawaban diketik dengan rapi, kemudian di kirim via email ke
arispandan7@gmail.com
- Waktu pengiriman jawaban sesuai batas yang ditentukan dan apabila melebihi
waktu yang ditentukan akan dikurangi nilainya !

Anda mungkin juga menyukai