Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KECURANGAN,PENGENDALIAN INTERNAL DAN


KAS

Dosen pembimbing

Ustadz Kardi, M.Si

Disusun oleh:

FITRA HAMKA

FADLI

Tahun Pembelajaran 2022-2023

INSTITUT AGAMA ISLAM ABDULAH SAID BATAM

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita


rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kita masih bisa merasakan
nikmat berislam. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memperjuangkan
agama islam dari zaman gelap gulita menuju zaman yang terang
benderang yang di terangi oleh iman, islam, dan ihsan.

Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini penulis tidak


terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan terima kasih juga
penulis ucapkan kepada Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian
makalah ini.

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan juga bagi
penulis.
DAFAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................i

Daftar isi……………………………………………………………………………………………………………………ii

Bab 1 pendahuluan

1.1 Latar belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................2

Bab 2 pembahasan

2.1 Kecurangan, pengendalian internal dan kas…………………………………………..2

2.2 Pengendalian kas……………………………………………………………………………………….3

2.3 Fitur pengendalian: mengunakan bank…..……………..…………….…………………6

2.4 Pelaporankas…..………..……………….…………………………………………………….………..9

Bab 3 penutup

3.1 kesimpulan………………………………………………………………………………………………….10

Daftar Pustaka............................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Kecurangan atau fraud meliputi serangkaian tindakan-tindakan yang tidak wajar


dan ilegal yang sengaja dilakukan untuk menipu. Tindakan tersebut dapat dilakuk-
an untuk keuntungan ataupun kerugian organisasi dan oleh orang-orang di luar
maupun di dalam organisasi. Fraud biasanya menyangkut penyajian yang secara
sengaja dibuat salah, sengaja menyembunyikan fakta yang penting dengan tujuan
untuk mendorong atau mencegah orang lain melakukan sesuatu.

Ada tiga hal yang mendorong terjadinya sebuah upaya fraud, yaitu pressure (dor-
ongan), opportunity (peluang), dan rationalization (rasionalisasi). Pressure adalah
dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud, contohnya hutang ata-
u tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah, ketergantungan narkoba, dll. Pad-
a umumnya yang mendorong terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah
finansial. Tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan. Opportunity
adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya disebabkan karena
internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya pengawasan, dan/atau
penyalahgunaan wewenang. Rationalization menjadi elemen penting dalam terja-
dinya fraud, dimana pelaku mencari pembenaran atas tindakannya.

1.2 Rumusan masalah

 Kecurangan Dan Pengendalian internal


 Pengendalian kas
 Fitur pengendalian: Menggunakan Bank
 Pelaporan Kas

1.3 Tujuan

 Mengetahui kecurangan dan pengendalian internal


 Mengetahui cara pengendalian kas
 Mengetahui fitur pengendalian:menggunakan bank
 Mengetahui pelaporan kas
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 kecurangan, pengendalian internal dan kas

Kecurangan adalah Tindakan yang tidak jujur oleh seorang karyawan yang
menghasilkan keuntungan peribadi bagi karyawan tersebut yang merugikan
pemberi kerja(perusahaan).

Kenapa terjadi kecurangan? Tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap


kegiatan kecurangan digambarkan oleh segitiga kecurangan.

 Unsur terpenting dari segitiga kecurangan adalah peluang. Bagi karyawan


yang melakukan kecurangan, lingkungan tempat kerja harus memberikan
peluang sehingga karyawan dapat memanfaatkannya.
 Faktor kedua yang berkontribusi terhadap kecurangan adalah tekanan
finansial. Karyawan terkadan melakukan kecurangan karena masalah
keuangan pribadi yang di sebabkan oleh terlalu banyaknya utang.
 Factor ke tiga yang berkontribusi adalah rasionalisasi untuk membenar-
kan kecurangan mereka, karyawan merasionalisasi Tindakan tidak jujur
mereka.

Pengendalian internal terdiri atas semuah metode dan Tindakan terkait yang di
adopsi dalam sebuah organisasi untuk melindungi asetnya. System pengendali-
an internal memiliki lima unsur utama yaitu

 Linkungan pengendalian
 Penilaian risiko
 Aktifitas pengendalian
 Informasi dan komonikasi
 Pengawasan

Kas

Kas adalah aset yang mudah di konfersi menjadi jenis aset lainnya. Kas juga
mudah di sembunyikan dan di pindahkan, dan sangat di inginkan. Karena ka-
rasteristik ini, kas adalah asset yang paling rentang terhadap kegiatan kecur-
angan.
2.2 pengendalian kas

1. Pengendalian penerimaan kas menunjukkan bagaimana perinsip-prinsip


pengendalian internal yang di jelaskan sebelumnya berlaku untuk transaksi
penerimaan kas. Seperti yang anda duga, perusahaan sangat berfariasi dalam
menerapkan prinsip-prinsip ini.

 Penerimaan dari penjualan tunai


Dalam bisnis ritel,pengendalian dan penerimaan penjualan tunai berpusat
pada mesin kasir yang terlihat oleh pelanggan penjualan tunai di masukan
pada mesin kasir,kegiatan ini untuk mencegah kasir menaikkan jumlah dan
menyimpan selisihnya.Diakhir giliran kerja karyawan,karyawan tersebut
menghitung uang tunai serta mengirimkan uang tunai dan perhitungannya
kepada kasir. kasir menghitung uang tunai,menyiapkan bukti storan,dan
menyetorkan kas ke bank. Kasir juga mengirimkan Salinan bukti setoran ke
departemen akutansi untuk menunjukkan uang tunai yang ditirama.
 Penerimaan cek atau giro
Semu Penerimaan cek atau giro harus di buka di hadapan setidaknya dua
petugas cek atau giro. Penerimaan ini umumnya berupa cek. Petugas cek
atau giro harus mengesahkan setiap cek “hanya untuk setoran”. Pengesahan
ketat ini mengurangi kemungkinan seseorang dapat mengalihkan cek untuk
penggunaan peribadi. Bang tidak akan memberikan kas kepada indifidu
yang membawa cek dengan tulisan tersebut. Petugas cek atau giro
memperiapkan, Salinan dalam tiga rangkap, daftar cek yang di terima setiap
hari. Daftar ini menunjukkan penerbit cek,tujuan pembayaran, dan jumlah
cek.

2.pengendalian pengeluaran kas

Perusahaan mengeluarkan kas untuk berberapa alasan, seperti membayar


beban dan liabilitas atau untuk membeli asset. pada umumnya,
pengendalian internal atas pengeluaran kas lebih efektif Ketika
perusahaan membayar dangan menggunakan cek dari pada kas.
Pegecualian, untuk pembayaran yang di lakukan sewaktu-waktu di
bayar dengan megeluarkan dana dari kas kecil.
 Pengendalian sistem voucher
Sistem voucher adalah jaringan persetujuan oleh indifidu yang berwenang,
bertindak independent, untuk memastikan bahwa semua pengeluaran dengan
menggunakan cek adalah sesuai. Voucher adalah formular otoritas yang di
siapkan untuk setiap pengeluaran.

 Pengendalian dana kas kecil

Pengoperasian dana kas kecil, yang sering di sebut sitem pembayaran di


muka, melibatkan (1)pembentuk dana,(2)melakukan pembayaran dari dana
tersebut dan,(3)pengisian Kembali dana.

 Pembentukan dana kas kecil

Dua langka penting dalam membentuk dana kas kecil adalah: (1)menunjuk
seorang pemegang kas kecil yang akan bertanggung jawab atas dana tersebut,
(2)menentukan besarnya dana tersebut.

 Melakukan pembayaran dari dana kas kecil

Pemegang kas kecil memiliki wewenang untuk melakukan pembayaran dari


dana yang sesuai dengan kebijakan menejemen yang di tentukan.

 Mengisi Kembali kas kecil

Ketika uang dalam dana kas kecil mencapai tingkat minimum, perusahaan akan
mengisi Kembali dana tersebut. Pemegang kas kecil memulai permintaan
pengisian ulang.
2.3 Fitur Pengendalian: Penggunaan Bank

Penggunaan bank memberikan kontribusiyang signifikan terhadap


pengendalian internal atas kas. Perusahaan dapat mengamankan uangnya dengan
menggunakan bank sebagai tempat penyimpanan dan sebagai tempat keliring
untuk cek yang di terima dan ditulis. Pengguna bank meminimalkan jumlah uang
yang tetap ada di perusahaan. Selain itu pengguna bank memfasilitasi pengendalian
kas karena menciptakan catatan ganda dari semua transaksi bank satu oleh
perusahaan dan lainnya oleh bank. Rekonsiliasi bank membandingkan saldo bank
dengan saldo perusahan dan menjelaskan perbedan untuk memuat merekah sesuai.

 Melakukan setoran bank


Seorang karyawan yang di otorisasi, seperti kepala kasir,harus melakukan
peyetoran pada bank perusahan. setiap peyetoran harus di dokumentasikan
oleh slip peyetoran [bukti setoran ].
 Menulis cek
Cek adalah perinta tertulis yang di tandatangani oleh nasabah yang
mengarahkan bank untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
penerima yang di tunjuk. Ada tiga pihak yang berkaitan dengan cek:
(1)pembuat (atau penandatanganan) yang mengeluarkan cek, (2)bank (atau
yang membayar) dimana cek ditarik dan (3)Penerima pembayaran kepada
siapa cek dibayarkan.
 Laporan bank
Menunjukkan transaksi dan saldo bank nasabah. Setiap bulan, nasabah
menerimah laporan dari bank. Laporan ini menunjukkan (1)cek yang telah di
bayar dan pendebitan lainnya yang mengurangi saldo di rekening nasabah
(2)setoran dan keredit lainnya yang meningkatkan saldo rekening dan
(3)saldo rekening setelah transaksi setiap hari.
 Memorandum debit
Bank juga mengirimkan laporan memorandum debit yang menjelaskan biaya
yang disebutkan dalam laporan tersebut. Memorandum debit lainnya juga
dapat dikeluarkan untuk layanan bank lain seperti biaya pencetakan cek,
penerbitan cek perjalanan, pengiriman dana ketempat lain.
 Memorandum kredit
Bank mengeluarkan dan mengirimkan laporan memorandum kredit untuk
menjelaskan penerimaan.
 Rekonsiliasi rekening bank
Bank dan nasabah menyimpan catatan independent atas rekening giro
nasabah. Orang cenderung berasumsi bahwa saldo masing-masing akan
selalu sesuai. Sebenarnya, kedua saldo itu jarang sama pada waktu tertentu,
dan saldonya dibedakan dari saldo “koreksi” atau saldo “sesuai”.
 Prosedur rekonsiliasi

Rekonsiliasi bank harus disiapkan oleh karyawan yang tidak memiliki


tanggung jawab lain sehubungan dengan kas. Dalam rekonsiliasi
rekening bank, biasanya untuk menyesuaikan saldo menurut catatan dan
saldo menurut bank dengan saldo kas yang di sesuaikan (benar atau tepat).

Lanka-lanka berikut harus mengungkapkan semua item rekonsiliasi


yang menyebabkan perbedaan antara kedua saldo tersebut.

Langkah 1.Setoran yang belum dicatat oleh bank

Langkah 2.cek yang belum di uangkan

Langkah 3.kesalahan

Langkah 4.mome bank

 System transfer dana elektronik (EFT)

Adalah system pengeluaran dana yang menggunakan jaringan, telpon, atau


computer untuk mentransfer saldo kas dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Transfer EFT biasanya menghasilkan pengendalian internal yang lebih baik


karna tidak ada kas atau cek yang dikelolah oleh karyawan perusahaan.
2.4 pelaporan kas

kas terdiri atas uang logam, mata uang(uang kertas), cek, wesel, dan uang di
tangan atau deposito di bank atau serupa dengan setoran. Perusahaan melaporkan
kas dalam dua laporan yang berbeda: laporan posisi keuangan dan laporan arus
kas. Laporan posisi keuangan melaporkan jumlah kas yang tersedia pada suatu
waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan sumber dan penggunaan kas selama
priode waktu tertentu.

 Setara kas

Setara kas merupakan investsi jangka pendek, dan sangat lancer yang mencakup
dua hal berikut.

1.Mudah dikonversi menjadi kas, dan

2.Jatuh tempo dalam jangka pendek sehingga nilai pasar mereka relative tidak
terpengaruh terhadap perubahan tingkat suku bunga.

 Kas yang di batasi penggunaannya

Perusahaan yang memiliki kas yang dibatasi penggunaannya, kas yang tidak
tersedia untuk penggunaan umum, namun dibatasi untuk tujuan khusus.

Kas yang dibatasi penggunaannya harus dilaporkan secara terpisah dalam


laporan posisi keuangan sebagai kas yang di batasi penggunaannya.
BAB 3
KESIMPULAN

1. Terdapat nota pengeluaran maupun pendapatan yang hilang yang


belum diserahkannya kepada pihak pembukuan
2. Kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh staff yang tidak
diperiksa kembali oleh atasan bagian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Weygandt Kimmel Keiso. Edisi 2. Pengantar Akutansi 1 Berbasis IFRS Penerbit: Salemba
Empat.

Anda mungkin juga menyukai