Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

Administrasi Umum

NAMA KELOMPOK:

I GEDE AGUS SATRIA NUGRAHA (09)


HESRON KRISTIAN (11)
I KOMANG MUSTIADA (14)
LUH NOVI WIDIARTINI (17)
LYDIA GRACIA CORINNE SENETI (18)
NI KOMANG EKA DHARMA PUTRI (24)

SMK BINTANG PERSADA

TAHUN AJARAN 2023/2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG……………………………………………………………………

RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………
1.1 Tujuan………………………………………………………………………………..

1.2 Manfaat……………………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Penggolongan Kas


2.2.1 Pengertian Kas………………………………………………………………
2.2.2 Pengertian Penerimaan……………………………………………………...
2.2.3 Pengertian Penerimaan Kas Menurut Para Ahli…………………………….
2.2.4 Penggolongan Kas…………………………………………………………..
2.2 Pengertian Sistem Penerimaan Kas……………………………………………………
2.3 Sumber Penerimaan Kas………………………………………………………………
2.4 Pengendalian Intern Penerimaan Kas…………………………………………………
2.5 Pengertian Pengeluaran……………………………………………………………….
2.5.1 Pengertian Pengeluaran Menurut Para Ahli………………………………..
2.6 Pengendalian Internal Pengeluaran Kas………………………………………………
BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan lancar. Makalah ini kami susun dengan judul “Sistem
penerimaan dan pengeluaran”. Makalah ini kami ajukan sebagai tugas dari mata
pelajaran Administrasi Umum
Terima kasih kami sampaikan kepada Ms Nila selaku Guru pengampu mata
pelajaran Administrasi Umum yang membimbing dan memberi materi demi
lancarnya tugas ini. Juga teman teman yang telah banyak memberikan masukan
untuk makalah ini. Demikianlah makalah ini kami susun semoga bermanfaat dapat
memenuhi tugas Administrasi Umum
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Denpasar, 25 Maret 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti
mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan
bebas digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Kas mempunyai kedudukan
yang sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasional. Kas juga mempunyai
sifat yang tidak dapat dibuktikan kepemilikannya serta mudah dipindahtangankan
sehingga mudah pula untuk diselewengkan atau digelapkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengawasan yang ketat terhadap kas dan harus ada pelaporan yang benar
atas penggunaannya. Pelaporan tersebut biasanya dibuat dalam suatu bentuk
laporan arus kas yang mencerminkan kas perusahaan.
Kas terdapat dua bagian yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas. Bagian
penerimaan dan pengeluaran kas di dalam suatu perusahaan harus dapat berfungsi
dengan sebaik-baiknya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dan
penyelewengan terhadap kas yaitu dengan adanya pengendalian internal.
Pengendalian internal yang baik terhadap kas tentunya akan memisahkan secara
tegas fungsi pencatatan, pelaksanaan dan penyimpanannya karena tanpa adanya
pemisahan tersebut, maka kas akan mudah diselewengkan. Pengendalian internal
sangat diperlukan untukmemperbaiki dan meminimalkan penyimpangan yang tidak
dikehendaki oleh perusahaan. Perlindungan fisik atas kas sangat penting karena
untuk meminimalisasi kas di tangan yang berada di kantor. Kas yang ditangan
hanya boleh terdiri dari dana kas kecil, penerimaan harian dan dana untuk
pertukaran hari ini. Penyajian jumlah kas yang tersedia secara akurat baik dalam
laporan manajemen internal maupun eksternal juga sangat penting. Setiap
perusahaan harus memiliki catatan atas kas yang diterima,dikeluarkan dan jumlah
saldonya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Penerimaan Kas?
2. Apa Pengertiaan Penerimaan Kas Menurut Para Ahli?
3. Bagaimana Cara Melakukan Penggolongan Kas?
4. Apa yang dimaksud dengan Sistem Penerimaan Kas?
5. Apa yang dimaksud dengan Sumber Penerimaan Kas?
6. Bagaimana Pengendalian Intern Penerimaan Kas?
7. Apa yang dimaksud dengan Pengeluaran?
8. Apa Pengertian Pengeluaran Kas Menurut Para Ahli?
9. Bagaimana Pengendalian Internal Pengeluaran Kas?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa yang di maksud dengan penerimaan dan
pengeluaran uang
2. Untuk Mengetahui Pengertian Penerimaan dan Pengeluaran Uang
Menurut Para Ahli

1.3.2 Manfaat

1. Untuk Menambah Pengetahuan dan Wawasan tentang apa aitu


penerimaan dan pengeluaran Kas
2. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal Penerimaan Kas
dan Pengeluaran Kas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Penggolongan Kas

2.2.1 Pengertian Kas


Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, wesel pos (kiriman uang lewat
pos), dan deposito. Pada umumnya, perusahaan membagi kas menjadi dua
kelompok, yaitu uang yang tersedia dikasir perusahaan dan uang yang tersimpan di
bank. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya. Oleh
sebab itu, kas merupakan aktiva yang paling digemari untuk dicuri, dimanipulasi,
dan diselewengkan sehingga perusahaan perlu menciptakan pengendalian khusus
untuk kas. Pengendalian terhadap kas meliputi pengendalian terhadap penerimaan
kas dan pengeluaran kas. Dalam neraca, kas selalu disajikan pada urutan pertama,
setelah itu barulah diikuti dengan akun piutang usaha, dan seterusya sesuai dengan
urutan tingkat likuiditasnya.
2.2.2 Pengertian Penerimaan
Penerimaan adalah total pendapatan yang diterima oleh produsen berupa
uang yang diperoleh dari hasil penjualan barang yang diproduksi. Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan merupakan kenaikan dari
aktifitas aktifitas yang dilakukan perusahaan dalam periode tertentu
2.2.3 Pengertian Penerimaan Kas Menurut Para Ahli

- Baldric Siregar dan Boni Siregar (2001:15) menyatakan bahwa Penerimaan


adalah peningkatan aktiva atau penurunan piutang atau kewajiban yang
berasal dari berbagai kegiatan didalam periode akuntansi atau periode
anggaran tertentu.
- Zaenuddin Kabai (2015) Penerimaan (Revenue) adalah total pendapatan
yang diterima oleh produsen berupa uang yang diperoleh dari hasil
penjualan barang yang diproduksi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa penerimaan merupakan kenaikan dari aktifitas-aktifitas yang
dilakukan perusahaan dalam periode tertentu
2.2.4 Penggolongan Kas
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No. 2 kas digolongkan
dalam dua golongan yaitu:
1. Kas dalam Bank (cash in bank) Kas dalam bank yaitu sejumlah uang tunai milik
perusahaan yang disimpan di Bank dan setiap saat dapat diambil dan jika
perusahaan membutuhkannya, dengan mengeluarkan cek atau giro. Kas di bank
lebih dititik beratkan pada usaha untuk menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi manajemen untuk membuat perencanaan dan usaha yaitu usaha untuk
melindungi kas dari kemungkinan terjadinya penyelewengan, pencurian, bencana
alam, dan lainlain. Tetapi, semua kemungkinan yang menimbulkan kerugian
tersebut tidak seluruhnya dapat dihindarkan, sehingga pencatatan transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas di bank dapat dimanipulasi.
2. Kas dalam Perusahaan Kas dalam perusahaan yaitu uang tunai yang ada dalam
perusahaan yang dapat digunakan setiap saat oleh perusahaan sesuai dengan
kebutuhannya. Kas dalam perusahaan meliputi dana kas kecil dan dana lain yang
penggunaannya tidak teratur dalam dan po-pos setiap cek dalam perjalanan wesel
bank dan pos wesel.

2.2 Pengertian Sistem Penerimaan Kas


Sistem penerimaan kas adalah proses aliran kas yang terjadi diperusahaan
yang bersangkutan yang terdiri dari aliran kas masuk, sistem yang digunakan untuk
menangani kegiatan yang terjadi berulangkali atau yang terjadi secara rutin Hesti
Widianti dan Andri Widianto dalam (Sudarmo,2001:65)[2]. Sistem akuntansi
penerimaan kas meliputiserangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi,
mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan, peringkasan transaksi dan atau
kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban
pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas. Hesti Widianti dan
Andri Widiato dalam (Halim, 2007:78)[2]. peneliti penyimpulkan bahwa sistem
penerimaan kas adalahsuau sistem yang mengatur penerimaan sejumlah uang dari
pihak lain yang berhubungan dengan barang atau jasa yang telah diberikan.
2.3 Sumber Penerimaan Kas
Sistem penerimaan kas adalah proses aliran kas yang terjadi diperusahaan
yang bersangkutan yang terdiri dari aliran kas masuk, sistem yang digunakan untuk
menangani kegiatan yang terjadi berulangkali atau yang terjadi secara rutin Hesti
Widianti dan Andri Widianto dalam (Sudarmo,2001:65)[2]. Sistem akuntansi
penerimaan kas meliputiserangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi,
mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan, peringkasan transaksi dan atau
kejadian keuangan hingga pelaporan keuangan dalam rangka pertanggung jawaban
pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan penerimaan kas. Hesti Widianti dan
Andri Widiato dalam (Halim, 2007:78)[2]. peneliti penyimpulkan bahwa sistem
penerimaan kas adalahsuau sistem yang mengatur penerimaan sejumlah uang dari
pihak lain yang berhubungan dengan barang atau jasa yang telah diberikan
perusahaan.
2.4 Pengendalian Intern Penerimaan Kas

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan


pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh
perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang
kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian
dicatat oleh perusahaan. Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang
berasal dari penjualan tunai. Berdasarkan sistem peneriman kas dari penjualan tunai
mengharuskan:
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank seluruhnya
dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit,
yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan
kas.

Penjualan barang atau jasa merupakan sumber pendapatan perusahaan.


Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat
melakukannya secara tunai atau kredit. Dalam hal ini perlu adanya suatu ketentuan
formil tentang penyerahan wewenang yang dijalankan sesuai dengan sistem dan
prosedur penjualan kredit yang akan mempengaruhi organisasi dan sistem prosedur
yang dijalankan dalam perusahaan.
Prosedur penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan
agar transaksi penerimaan kas tidak terpusat pada suatu bagian saja, hal ini perlu
agar dapat memenuhi prinsip- prinsip internal control. Bagian-bagian yang terlibat
dalam prosedur penerimaan kas adalah bagian surat masuk, kasir, dan bagian
pembukuan. Fungsi bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut: (1) Bagian surat
masuk, (2) Kasir, (3) Bagian piutang, (4) Bagian pembukuan.

2.5 Pengertian Pengeluaran

Pengeluaran kas (Cash Payment) adalah transaksi pengeluaran uang secara


tunai yang menyebabkan berkurangnya aset perusahaan berupa kas, bank atau
setara kas lainnya.

2.5.1 Pengertian Pengeluaran Kas Menurut Para Ahli

1. Menurut (Mujilan, 2012:45) pengeluaran kas adalah kejadian-kejadian yang


berkaitan dengan pendistribusian barang atau jasa ke entitas-entitas lain, dan
pengumpulan pembayaran-pembayaran.Pengeluaran kas di dalam
perusahaan yang jumlahnya lumayan besar menggunakan cek.
2. Menurut (Mulyadi, 2017:425), pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil
tidak dapat menggunakan cek, melainkan menggunakan dana kas kecil.
Selain itu dalam siklus pengeluaran terdapat empat aktivitas dasar, yaitu:
a) Memesan bahan baku, perlengkapan, dan jasa
b) Menerima bahan baku, perlengkapan, san jasa 10
d) Pengeluaran kas
Berdasarkan pengertian oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
sistem pegeluaran kan adalah kegiatan transaksi yang menyebabkan
berkurangnya kas perusahaan, dari pemesanan,sampai pembayaran
transaksi
2.6 Pengendalian Internal atas Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas berasal dari berbagai sumber seperti lewat pos,
pembayaran langsung ke kasir. Uang yang diterima bisa berbagai bentuk uang
tunai, cek, draf, dan lain-lain. Sehingga dengan adanya keadaan tersebut maka
dalam penyusunan prosedur penerimaan kas perlu dipertimbangakan pentingnya
frekuensi masing-masing transaksi. Kecurangan yang sering terjadi pada
pengeluaran kas dengan menggunakan faktur fiktif (palsu), oleh karena itu
pengendalian atas pengeluaran kas sangat penting dilakukan untuk melakukan
pengawasan terhadap kas.
Kas mungkin dikeluarkan untuk berbagai tujuan (alasan), seperti misalnya untuk
membayar beban-beban tertentu (baik sebagai pengeluaran operasional maupun non
operasional), untuk membayar utang kepada pemasok, bankir, atau pihak kreditur lainnya,
serta bisa juga kas dikeluarkan untuk membeli aktiva. Pada umumnya, pengendalian
internal atas pengeluaran kas akan lebih efektif ketika pembayaran dilakukan dengan
menggunakan cek atau transfer lewat rekening bank, dari pada dengan melibatkan uang kas
secara langsung. Pengecualian dibuat untuk pengeluaran-pengeluaran tertentu yang
jumlahnya relatif kecil, dimana pengeluaran-pengeluaran ini mungkin dapat dibiayai lewat
dana kas kecil.
Pengendalian internal atas pembayaran kas seharusnya memberikan jaminan yang
memadai bahwa pembayaran hanya dilakukan untuk transaksi-transaksi yang benar-benar
telah diotorisasi dengan semestinya. Disamping itu, budgeting juga dapat menjadi salah
satu alat kontrol untuk memastikan bahwa uang kas telah digunakan secara efisien.
Pengendalian internal sesungguhnya juga harus dapat menjamin bahwa setiap kejadian
ekonomi yang sifatnya akan menghemat pengeluaran kas benar-benar telah dimanfaatkan
dengan semestinya untuk kepentingan perusahaan, bukan untuk kepentingan pribadi
karyawan tertentu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu prosedur adalah operasi tulis menulis yang berurutan yang biasanya
menyangkut be berapa orang dalam satu atau beberapa bagian, guna menjamin
keseragaman pelaksanaan suatu transaksi perusahaan yang berulang-ulang.
(R.Soemita Adi Kusuma,2). Penerimaan kas perusahaan berasal dua sumber utama,
yaitu penerimaan dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang atau dari
penjualan secara kredit. Pembayaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan
menggunakan cek kecuali untuk pembayaran dalam hal yang kecil, biasanya
dilaksanakan melalui dana kas kecil. Dana kas kecil merupakan uang kas yang
disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil
dan tidak ekonomis bila di bayar dengan cek. (Zaki baridwan,1980 :63).

3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran untuk bisa dijadikan
pertimbangan:
1. Sebaiknya dalam pengeluaran kas ada sendiri bagian yang khusus
menangani utang agar tidak ada pembebanan kerja lebih pada bagian
akuntansi atau bagian jurnal.
2. Sebaiknya dalam pengeluaran kas baik menggunakan kas kecil atau
transfer dilakukan pembagian tugas yang jelas antara fungsi kas dan
akuntansi. Pada fungsi kas bertanggung jawab atas dana penerimaan
maupun pengeluaran kas, sedangkan pada fungsi akuntansi yang bertugas
membuat jurnal dan laporan keuangan tahunan dan juga yang melakukan
pencatatan. Hal ini bertujuan agar menghindari tejadinya kecurangan dalam
pencatatan
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:


Salemba Empat. Irnawati. 2012.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Romney,
Marshall. B., dan Paul John Steinbart. 2003. Accounting InformasiSystem.
www.google.com .makalah sistem penerimaan dan
pengeluaran
kas.jakarta:irmawati.2012
https://brainly.co.id/tugas/21726342#:~:text=Jawaban&text=Penerimaan%20kas
%20(Cash%20Receipt)%20adalah,bank%20atau%20setara%20kas%20lainnya
file:///C:/Users/igsts/Downloads/Kristina%20Evana%20Pakpahan%20(1).pdf
file:///C:/Users/igsts/Downloads/04b010e4cbc61a4b5ffaa0845356fa6d.pdf

Anda mungkin juga menyukai