Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENGERTIAN CASH DAN CASH KECIL

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FERAWATI SAMIUN

NIM : 102001115

KELAS : AKUNTANSI C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan


rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PENGERTIAN CASH, CASH KECIL” tepat waktu .

Saya berharap semoga makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita.

Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu
kritik dan saran terhadap makalah ini sangat di harapkan.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Masalah........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Cash.........................................................................................2
B. Pelaporan Kas............................................................................................3
C. Pengertian Cash Kecil................................................................................10

BAB III PEMBAHASAN

A. Kesimpulan.................................................................................................23
B. Saran........................................................................................................... 23
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kas adalah salah satu komponen dari aktiva yang sangat vital bagi kelangsungan
organisasi, baik organisasi pemerintah maupun perusahaan swasta (Rahmadi Murwanto et al,
2006 : 1). Kas merupakan elemen kunci dalam perencanaan atas seluruh aspek operasional
perusahaan. Tanpa adanya Manajemen Kas yang baik, suatu organisasi mungkin dapat
kehilangan reputasinya dan sulit untuk bertransaksi dengan pihak lain. Oleh karena itu
Manajemen Kas merupakan suatu keharusan bagi seluruh organisasi, baik organisasi
pemerintah maupun swasta.

Organisasi yang dapat memperbaiki metode dalam menerima dan mengeluarkan kas
akan lebih sukses. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kekurangan uang dalam
organisasi dapat menimbulkan biaya yang seharusnya dapat dihindari manakala dapat
terdapat Manajemen Kas yang baik. Kekurangan kas akan menyebabkan suatu organisasi
harus mencari pinjaman dana dalam rangka menutupi kekurangan kas untuk melaksanakan
kegiatan operasionalnya. Dengan adanya Manajemen Kas yang baik suatu organisasi dapat
menyediakan berbagai sumber daya lainnya tepat pada waktunya ketika dibutuhkan.
Manajemen Kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi.

Manajemen Kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu


organisasi dengan menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara
yang tepat (Rahmadi Murwanto et al, 2006 : 5). Namun pada kenyataannya Manajemen Kas
pemerintah sering kali kutang diperhatikan. Praktik Manajemen Kas yang buruk tidak saja
menimbulkan pemborosan, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan pasar keuangan suatu
negara dan dapat mengurangi efektivitas dari kebijakan-kebijakan moneter yang
dilaksanakan. Adapun kendala yang dihadapi selama ini dalam Manajemen Kas adalah
tersebarnya tempat penyimpanan uang negara sehingga mengakibatkan uang negara yang
telah terkumpul menjadi uang yang menganggur (Idle Cash) dan terdapat pengendapan uang
yang nilainya relatif cukup besar pada bank operasional. Padahal uang tersebut dapat
digunakan untuk kegiatan investasi yang mendatangkan pendapatan bagi pemerintah.
Kendala lain yang juga dihadapi adalah selang waktu penerimaan kas negara sampai ke
rekening negara yang kurang efektif. Hal tersebut merupakan bukti bahwa sistem pengelolaan
kas yang selama ini berlaku telah menimbulkan Oppurtunity loss bagi pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan cash
2. Apa yang dimakud dengan pelaporan cash
3. Apa yang dimaksud dengan cash kecil

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Itu kas?
2. Untuk Mengetahui Apa Itu Pelaporan Kas
3. Untuk Mengetahui Apa Itu kas Kecil
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cash

Kas adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia akuntansi. Istilah ini
biasanya dipakai untuk menggambarkan kepemilikan uang tunai perusahaan. Makin besar
nilai kasnya, maka makin besar pula uang tunai yang mereka miliki.

Dalam dunia bisnis, jumlah kas sebuah perusahaan kerap dijadikan salah satu
indikator kemampuan atau kinerja perusahaan tersebut. Makin besar kas yang dimiliki, makin
baik pula kinerja perusahaan tersebut. Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan
media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos
lainnya. Kas memiliki, memiliki 2 kriteria, yaitu:

1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai
alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan
2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat
pembayaran sebesar nilai nominalnya.

1) Sifat/Karakteristik kas:

Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in
hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order dll.

 Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan
menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih
dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas
diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan
kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan
adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut.

 Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan


kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
a) Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
b) Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
c) Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan

2) Manajemen Kas

Kas adalah aktiva yang paling mudah untuk disalahgunakan. Permasalahan akuntansi
yang biasanya dihadapi oleh manajemen dalam transaksi kas adalah:
a. Pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi
yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan.
b. Informasi yang diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi kas
harus tersedia.
Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untu kas,
pengendalian internal (internal contro) yang efektif atas kas merupakan keharusan.
Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas Adalah semua sarana, alat, mekanisme yang
digunakan oleh perusahaan untuk:
1. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalah gunaan kas
2. Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi tentang kas
3. Mendorong dicapainya efisiensi, serta
4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.
3) Pengawasan Internal
Pengawasan akuntansi; berkaitan dengan mengamankan kekayaan perusahaan,
menjamin ketelitian & dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi
Pengawasan administrasi; berkaitan dengan efisiensi operasi & kepatuhan terhadap
kebijakan manajemen .
Prinsip yang berkaitan dengan pengawasan akuntansi:
 Karyawan yang jujur dan kompeten, serta memiliki tanggung jawab
 Tanggung jawab yang terkait harus dilaksanakan oleh fungsi-fungsi yang terpisah
 Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi pelaksana
 Catatan akuntansi yang memadai harus terselenggara setiap saat
 Melaksanakan rotasi tugas untuk karyawan yang melaksanakan kegiatan klerikal
 Adanya sistem otorisasi
 Adanya kebiasaan yang baik dalam perusahaan

Pengawasan internal thd kas didesain untuk menjamin bahwa:


1. Adanya pemisahan antara bagian-bagian yang menangani kas
2. Semua kas yang diterima harus segera disetor ke bank
3. Pengeluaran kas harus ada otorisasi dan sesuai tujuan
4. Semua pengeluaran kas harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya
kecil menggunakan petty cash

B. Pelaporan Kas

Walaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah
masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Masalah-masalah ini berhubungan dengan
palaporan, yakni:

a. Kas yang dibatasi atau restriktif

1) Saldo Kompensasi, adalah saldo kas minimum yang harus tersedia dalam rekening
giro atau tabungan, bagi para nasabah yang meminjam uang kepada bank yang
bersangkutan.
2) Kas kecil, penggajian dan dana deviden, juga merupakan contoh kas yang
disisihkan untuk tujuan tertentu,
3) Sertifikat deposito (certificates deposit / CDs), sertifikat deposito harus
diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan kas. Sebab CDs dapat
dicairkan apbl telah jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan kas
4) Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan pada tanggal yang
tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah
tanggal cek tsb dapat diuangkan
5) Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran perusahaan yang
mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek dalam keadaan rusak atau kesalahan
informasi yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan sebagai piutang
daripada kas
6) Biaya yang dibayar dimuka, item seperti perangko, uang muka karyawan, asuransi
dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, lebih tepat dilaporkan sebagai biaya dibayar
dimuka drpd kas
7) Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang telah dibuat tetapi
belum diserahkan kepada pihak yang berhak menerima. Jika pada tanggal neraca
terdapat item seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.
Kas yang dibatasi (restricted cash) diklasifikasi dalam kelompak Aktiva Lancar atau
8) Aktiva Jangka Panjang, tergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran.

b. Overdraft Bank

Terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu harus
dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancer dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang
dilaporkan sebagai hutang usaha.

c. Ekuivalen kas

Merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang:


1) Segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan
2) Begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga risiko perubahan suku bunga tidak
signifikan.

4). Jenis Kas

Kas dibagi menjadi ke beberapa bagian. Tujuannya untuk mempermudah pengawasan dan
proses pemeriksaan yang berhubungan dengan distribusi dari aliran kas. Maka, kas dibagi
menjadi 2, yaitu:

 Kas Kecil (Petty Cash)


Kas berupa uang yang disediakan oleh perusahaan untuk membayar berbagai
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis jika dibayarkan dengan
menggunakan cek.
 Kas di Bank
Uang perusahaan yang berada di rekening suatu bank. Biasanya digunakan
untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif besar dan tidak mungkin diberikan secara
langsung dalam transaksi karena jumlah yang besar dan rawan dari segi keamanan.
Kas di bank biasanya berhubungan dengan rekening koran dari bank untuk
perusahaan.

5). Sumber Kas

1. Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari:
2. Hasil penjualan investasi
3. Adanya emisi saham atau penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk
kas.
4. Pengeluaran surat tanda utang baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka
panjang (obligasi, hipotek, dll) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan
penerimaan kas.
5. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan
adanya penerimaan kas (adanya penerimaan piutang, adanya penjualan secara tunai,
dan sebagainya)
6. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasi, sumbangan
atau hadiah maupun adanya pengembalian pembayaran pajak pada periode
sebelumnya.

 Pengertian Kas Menurut Para Ahli


Agar kita bisa lebih memahami pengertian kas, mari kita membaca pengertian kas
menurut para ahli berikut ini.

1. Rizal Effendi
Rizal Effendi menjelaskan bahwa pengertian kas adalah seluruh uang atau kekayaan
perusahaan yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran atau alat melunasi kewajiban
perusahaan.

Beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai kas adalah rekening giro bank, dan
uang kas yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Kas yang terdapat di dalam
perusahaan adalah harta yang paling lancar, kenapa? Karena neraca di dalamnya akan
ditempatkan pada bagian atas dalam kelompok teratas.

2. Dwi Martani
Dwi Martiani menjelaskan bahwa pengertian kas adalah suatu aset keuangan yang
paling likuid dan bisa digunakan untuk kegiatan keberlangsungan perusahaan dan memenuhi
kewajiban perusahaan.

3. Thomas Sumarsan
Thomas Sumarsan menjelaskan bahwa kas adalah suatu aset lancar yang sifatnya
sangatlah likuid dan juga bisa dimanfaatkan secara langsung untuk keberlangsungan
perusahaan.

4. Rudianto
Menurut Rudianto, pengertian kas adalah suatu alat pembayaran ataupun pertukaran
milik perusahaan dan sudah bisa digunakan untuk kegiatan transaksi perusahaan ketika
memang dibutuhkan.

5. Dwi Martani dkk.


Dwi Martani dkk. menjelaskan bahwa pengertian kas adalah aset keuangan milik
perusahaan yang bisa digunakan untuk keperluan operasional perusahaan. Kas juga diartikan
sebagai alat pembayaran yang bisa digunakan dengan bebas untuk mendanai kegiatan
perusahaan.
6. Menurut Munawir
Munawir dalam bukunya menerangkan bahwa pengertian kas adalah uang tunai yang
bisa digunakan untuk mendanai kegiatan perusahaan, di dalamnya termasuk cek yang
diterima dari konsumen dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro
maupun demand deposit.

7. Theodorus M. Tuanakotta, AK
kas dan bank menurut ahli akuntansi ini adalah seluruh uang dan juga simpanan yang
disimpan di bank dan secara langsung bisa dicairkan setiap waktu tanpa mengurangi nilai dari
simpanannya tersebut. Kas bisa dibedakan menjadi kas kecil atau dana kas lain seperti
penerimaan uang tunai, serta berbagai cek untuk diserahkan pada pihak bank keesokan
harinya.

8. Standar Akuntansi Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menjelaskan bahwa pengertian kas adalah
seluruh alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan. Sedangkan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang bisa digunakan oleh
perusahaan secara bebas untuk membiaya kegiatan umumnya.

9. Zaki Baridwan
Zaki berpendapat bahwa pengertian kas adalah suatu alat tukar dan bisa digunakan
dalam suatu bentuk ukuran dalam bidang akuntansi.

 Karakteristik Kas
Dalam dunia akuntansi, kas adalah aktiva lancar yang sifatnya sangat likuid karena
sering mengalami mutasi. Kas juga mempunyai karakteristik tertentu yang bisa
membedakannya dengan aset lain di dalam perusahaan.

Nah, berikut ini adalah beberapa karakteristik dari kas:

 Kas adalah aset perusahaan yang sangat likuid


 Kas bisa digunakan sebagai suatu standar pertukaran
 Kas juga bisa digunakan sebagai basis perhitungan dan juga pengukuran nilai

 Jenis-Jenis Kas
Di dalam perusahaan, kas bisa dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan
tujuannya. Beberapa jenis kas yang ada di dalam perusahaan adalah:

1. Petty Cash (Kas Kecil)


Petty cash adalah bentuk uang tunai yang sudah disiapkan oleh pihak perusahaan
untuk membayar berbagai bentuk pengeluaran yang nilainya relatif sangat kecil dan juga
tidak ekonomis bila pembayarannya dilakukan menggunakan cek.
. Kas di Bank
Kas di bank adalah bentuk simpanan uang perusahaan yang tersimpan di rekening
bank tertentu yang nilainya cenderung besar dan memerlukan keamanan lebih tinggi. Dalam
hal ini, kas di bank akan selalu berkaitan dengan rekening koran perusahaan pada bank
tersebut.

3. Pelaporan Kas
Pelaporan kas ini bisa dilakukan secara langsung. Tapi, dalam pelaksanaannya tentu
akan terjadi beberapa masalah, yaitu:

4. Cash Equivalents
Cash equivalents atau setara kas adalah gabungan aset perusahaan yang
mempunyai maturity kurang dari tiga bulan lamanya. Setara kas ini sangatlah bermanfaat
untuk digunakan saat kondisi finansial perusahaan sedang susah dan juga tidak stabil. Contoh
yang paling sederhana dari setara kas ini adalah surat utang negara.

5. Restricted Cash
Restricted cash adalah suatu bentuk kas yang secara sengaja dipisahkan oleh
perusahaan untuk melunasi kewajiban di masa depan yang jumlahnya cenderung sangat
besar.

Sebagai contoh, perusahaan A mempunyai kewajiban dalam membayar kerusakan


lingkungan sebesar 10 juta rupiah untuk lima tahun yang akan datang. Dengan dasar kondisi
ini, maka perusahaan harus bisa menyisihkan uang sebesar 10 juta rupiah pada
akun restricted cash.

6. Bank Overdrafts
Bank overdrafts merupakan cek yang jumlah nilainya lebih besar daripada rekening
bank. Contohnya perusahaan ABC menerbitkan cek sebanyak 150 juta, padahal jumlah saldo
rekening perusahaan ABC hanya 120 juta, maka 30 juta sisanya akan masuk pada utang
jangka pendek.

Yang Termasuk Kas (Cash)

 Uang tunai dalam wujud kertas dan logam


 Uang perusahaan yang tersimpan di dalam bank yang bisa diambil sewaktu-waktu.
 Cek yang bisa diterima sebagai pembayaran dari pihak lain.
 Kasir cek atau travell check yang dikeluarkan oleh suatu bank umum untuk melayani
pihak nasabah yang ingin melakukan perjalanan dengan jarak yang cukup jauh.
 Kasir cek yang dibuat dan juga ditandatangani oleh suatu bank dan ditarik oleh bank
tersebut untuk melakukan pembayaran pada pihak lainnya.
 Wesel pos yang bisa digunakan sebagai uang tunai ketika ingin digunakan.
Yang Tidak Termasuk Kas (Cash)

 Deposito berjangka atau time deposite, adalah uang simpanan di bank yang hanya bisa
diambil dalam jangka waktu tertentu saja.
 Uang yang sudah disediakan untuk tujuan tertentu sehingga penggunaannya akan
sangat terikat. Contohnya adalah dana pensiun.
 Cek mundur Post date check, yang tidak bisa dikategorikan dalam kas sebelum jangka
waktunya tiba.
 Perangko

Pengendalian Kas
Pengendalian kas terbagi menjadi dua, yaitu pengendalian untuk penerimaan kas dan
untuk pengeluaran kas. Pengendalian untuk penerimaan kas haruslah segera dicatat. Selain
itu, disarankan seluruh penerimaan kas pada hari itu juga harus disetorkan atau disimpan di
bank. Untuk penerimaan kas juga lebih baik diadakan pemisahan fungsi antara petugas yang
menangani penerimaan kas dengan menggunakan mesin cash register. Sedangkan pada
pengendalian untuk pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali
pengeluaran pada nilai yang jumlahnya lebih kecil dan juga tidak efisien bila menggunakan
cek bisa dilakukan dengan memanfaatkan petty cash. Cek juga harus ditandatangani oleh 2
orang pejabat atau lebih dan cek yang dianggap batal digunakan atau salah tulis harus bisa
diatur secara rapi. Selain itu, gunakanlah cap lunas pada bukti dan cek yang sudah
dikeluarkan.Pengendalian kas adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aset perusahaan
dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat dan meyakinkan
bahwa hukum serta peraturan telah diikuti, menurut Warren ( 2008) Sedangkan menurut skousen
(2009;434) pengendalian kas merupakan pengendalian untuk melindungi kas dari kerugian
karena pencurian atau karena penipuan. Oleh karena kas adalah aset yang paling likuid, kas
sangat mudah menjadi objek penyalahgunaan kecuali jika dijaga dengan memadai.

.
Kas merupakan aset liquid yang mudah digunakan, banyak yang menginginkan sehingga
mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu entitas perlu meracang
pengendalian internal yang yang baik agar kas perusahaan aman dan terlindungi. Perlindungan
terhadap kas dapat berupa fisik maupun perlindungan untuk menjaga agar kas tidak digunakan
untuk kepentingan yang tidak seharusnya.
Menurut Martani (2012) Beberapa bentuk pengendalian terhadap kas sebagai berikut:
a. Terdapat pemisahan tugas antara pihak yang melakukan otorisasi dengan
pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak
pengguna dan dan pihak pembayar.
b. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau diruang tertutup
dengan akses terbatas.
c. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda.
d. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga
terdapat pengendalian pencatatan oleh pihak lain.
e. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan dan pengendalian
pencatatan.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kas

Dalam prakteknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang kas yaitu:
a. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya perusahaan
melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit.
b. Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang,
baik bahan baku, bahan tambahan, atau barang keperluan laiinya, yang tentunya
akan berakibat mengurangi jumlah uang kas.
c. Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan
mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk
membiayai aktivitas perusahaan, seperti: membayar gaji, upah, telepon, listrik,
pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya akan mengakibatkan uang kas akan
berkurang.
d. Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya, jika dalam
memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau lembaga
lain, maka perusahaan tentu akan membayar angsuran (cicilan) pinjaman tersebut,
selama beberapa waktu, hal ini tentunya akan mengakibatkan berkurangnya uang
kas.
e. Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak
melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru
atau pembangunan gedung atau pabrik baru.
f. Adanya penerimaan pinjaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah
uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
Pinjaman ini akan menambah jumlah uang kas dalam periode tersebut.
 Pengendalian Kas Internal
Pengendalian internal kas ini sangatlah penting untuk bisa menjaga kas dan
memastikan nilai keakuratan akuntansi pencatatan kas karena kas adalah aktiva yang paling
lancar dan juga menjadi sangat mudah untuk diselewengkan penggunaannya. Tujuan
pengendalian internal kas adalah memberikan jaminan yang wajar bahwasanya aktiva bisa
dilindungi dan digunakan untuk bisa mencapai tujuan usaha, memberikan informasi bisnis
yang lebih akurat, serta agar karyawan mampu mematuhi seluruh peraturan yang berlaku.
Pengendalian kas internal juga mampu melindungi aktiva perusahaan dari tindak kejahatan
pencurian, penggelapan, ataupun penempatan aktiva pada lokasi yang tidak seharusnya.

d. Pemutaran kas

Menurut Martini dan Sugiharto (2006;135) “perputaran kas merupakan perbandingan


antara penjualan bersih dengan jumlah rata-rata kas”. Sedangkan menurut Riyanto (2008) “
Perputaran kas dapat diukur dengan menggunakan perbandingan antara jumlah pendapatan
dengan jumlah rata-rata kas. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu
membutuhkan kas, karena kas merupakan unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
lidikuitasnya dan dapat dipergunakan untuk menguasai atau memiliki barang atau jasa yang
diinginkan. Dalam hal ini termasuk pula pengertian simpanan uang yang berada di Bank yang
setiap saat dapat diambil atau digunakan jumlah kas yang ada dalam perusahaan sebaiknya
jangan terlalu besar karena kan banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil
profitabilitasnya..
Perputaran kas menunjukkan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan,
sehingga dapat dilihat berapa kali kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi
perputaran kas ini akan semakin membaik. Jumlah kas pada suatu saat dapat dipertahankan
dengan besarnya jumlah aktiva lancar dan hutang lancar. Guthman menyatakan bahwa
jumlah kas yang ada diperusahaan hendaknya tidak kurang dari 5% sampai 10% dari jumlah
aktiva lancar. Perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas menggambarkan
tingkat perputaran kas (cash turnove)
Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilakan pendapatan
sehingga dapat dilihat beberapa kali uang kas berputar dalam satu periode.
Menurut muslich (2006), perputaran kas dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
Perputaran kas = Penjualan bersih rata−rata kas
Semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena semakin tinggi efesiensi
penggunaan kasnya. Akan tetapi cash turnover yang berlebih-lebihan tingginya dapat berarti
bahwa jumlah kas yang tersedia terlalu kecil untuk volume penjualan.
C. Pengertian Cash Kecil

1. Petty cash atau cah kecil

Petty cash adalah dana yang digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan
ataupun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.
Contoh Kas kecil atau Petty Cash ini adalah sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk
pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya.

Kas kecil digunakan untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran pimpinan yang jumlahnya


relatif kecil seperti dana entertain klien atau rekan kerja pimpinan, dana konsumsi untuk
kepentingan rapat, dan lain sebagainya. Sebagai orang yang dipercaya pimpinan untuk
mengelola kas kecil, sekretaris harus dapat mengatur dan merencanakan penggunaan dana
kas kecil dan membuat catatan laporan keuangan yang dibukukan kembali oleh bagian
keuangan perusahaan.

Pengelolaan kas kecil keuangan dilakukan oleh Biro Kesekretariatan atau petugas
keuangan tingkat pemula atas pengeluaran-pengeluaran tunai. Hal ini dilakukan untuk
mendukung tugas pelaksanaan yang ada. Maksud diadakannya kas kecil adalah agar
kesekretariatan tidak perlu meminta dana keuangan setiap kali ingin mengeluarkan dana.
Karena umumnya, perusahaan akan sering mengeluarkan dana yang relatif kecil untuk
berbagai kepentingan.

Kas Kecil, Merupakan sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang
bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara
periodik atau setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali.
Selisih kas, digunakan untuk menampung perbedaan jumlah fisik kas berdasarkan cash
opname dengan jumlah kas menurut catatan pembukuannya. Hal ini bersifat sementara saja,
sebelum sebab terjadinya selisih ditemukan
 Kas Kecil (Petty Cash)
Adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin perusahaan dan
jumlahnya relatif kecil

 Metode pencatatan Kas kecil


1. Sistem dana tetap (imprest fund system)
2. Sistem dana berfluktuasi (Fluctuating fund system)

1. Sistem dana tetap (imprest fund system)


Sistem dana tetap bekerja sebagai berikut:
1) Seseorang yang ditugasi untuk mengawasi kas kecil diberikan sejumlah kecil uang
untuk melakukan pembayaran bernilai kecil.

Transfer dana ke kas kecil dicatat sbb;


Kas Kecil 300.000 -
Kas - 300.000
2) Ketika pengeluaran di lakukan, pengawas kas kecil mendapatkan tanda terima yang
telah ditanda-tangani dari setiap individu yang menerima pembayaran kas tersebut.
Petugas ini tidak melakukan pencatatan sampai dana diisi kembali. Ayat jurnal terkait
dicatat oleh orang yang berbeda, bukan oleh pengawas kas kecil.
3) Ketika kas kecil mulai menipis, pengawas dapat meminta tambahan kas dari kasir
umum untuk pengisian kembali yang didukung oleh tanda terima kas kecil dan bukti
pengeluaran lain.

Pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan penerimaan kas kecil:


Misal:
Beban perlengkapan kantor 42.000 -
Beban perangko 53.000 -
Beban Hiburan 76.000 -
Selisis Kas 2.000 -
Kas 173.000
(“selisih kas” istilah lain dr akun “kelebihan dan kekurangan kas”)
4) Jika diputuskan bahwa jumlah jas yang terdapat dalam dana kas kecil berlebihan,
penyesuaian dibuat sebagai berikut.

Misal untuk penurunan dana kas kecil dari 300.000 menjadi 250.000.
Kas 50.000 -
Kas Kecil - 50.000
 Sistem dana berfluktuasi

Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi
jumlah kas kecil, diantaranya:
1) Pembentukan dana kas kecil,
2) Penggunaan/pengeluaran dana kas kecil,
3) Pengisian dana kas kecil,
4) penambahan dana kas kecil, maupun
5) pengurangan/penarikan kembali dana kas kecil.
Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan
s.d. saat pengisian kembali dana kas kecil (spt pada sisitem dana tetap). Akun kas kecil pada
dasarya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada di
kasir kas kecil. Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan buku jurnal
khusus (tersendiri)

2. Tujuan Kas Kecil

Ada beberapa tujuan kas kecil adalah untuk beberapa berikut di antaranya:

1) Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian


di kantor.
2) Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
3) Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal
kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
4) Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga
tidak terencana sebelumnya.

Setelah mengetahui tujuannya, Anda juga harus tahu metode dan contoh kas kecil itu
seperti apa. Diawali dulu dari metode pengelolaan dan pencatatannya di laporan buku
jurnal kas kecil.
 Tujuan Dibuatnya Kas Kecil
petty cash dimasukkan ke dalam manajemen keuangan perusahaan didasarkan pada
tujuan-tujuan tertentu. Ini dia tujuan-tujuan yang dimaksudkan:

1. Menangani Masalah Perlengkapan di dalam Perusahaan


Tujuan yang pertama adalah untuk menangani masalah pembiayaan perlengkapan
atau perbekalan yang terjadi di dalam perusahaan. Karena biasanya biaya yang terkait
perbekalan usaha relatif lebih kecil dibandingkan biaya yang lain. Karena nominal
pembiayaan kecil, tentu pembukuan yang digunakan untuk mencatat transaksi juga khusus,
pembukuan inilah yang disebut petty cash.

2. Mencegah Terjadinya Alokasi Pembayaran


Dengan adanya pencatatan petty cashl, tentu kesalahan alokasi pembayaran tidak akan
terjadi. Tidak mungkin perusahaan membayar mahal pada biaya transaksi yang kecil atau
sebaliknya. Karena semuanya terpetakan di dalam pembukuan yang berbeda.

Artinya jika ingin membayar biaya yang kecil, tentu datanya ada di kas kecil.
Sedangkan jika ingin membayar biaya kebutuhan perusahaan yang besar, tentu datanya harus
dilihat di pembukuan yang berbeda.

3. Meringankan Pekerjaan Karyawan


Tujuan yang selanjutnya adalah untuk meringankan karyawan di dalam melayani
pelanggan. Selain itu, kas kecil juga membantu meringankan tugas karyawan dalam
melaporkan kinerjanya kepada relasi bisnis maupun atasan.

Karena dengan adanya kas kecil, tentu pemetaan dana yang dikeluarkan menjadi jelas.
Itu artinya, analisis untuk bahan laporan juga lebih mudah dan tidak rumit.

4. Mempercepat Penentuan Kebijakan Insidental


Terkadang atasan mengeluarkan kebijakan insidental atau kebijakan mendadak untuk
perusahaan, dengan adanya kas kecil dan kas besar, tentu analisis pra kebijakan menjadi lebih
mudah.

Dasar keputusan juga kuat, sehingga tidak akan terjadi permasalahan di belakang hari.
Artinya, kebijakan mendadak yang dikeluarkan memang didasarkan pada data yang ada
sekalipun analisisnya dilakukan dengan cepat dan juga mendadak.
 Manfaat Kas Kecil
Selain ada tujuan tertentu, petty cash juga harus dibuat karena ada manfaat-manfaat
darinya. ini dia manfaat-manfaat yang dimaksud:

1. Mempermudah Akuntan Mencatat Keuangan


Tugas seorang akuntan sangat berat. Salah satunya adalah harus membuat laporan
keuangan untuk periode tertentu. Maka dari itu, seorang akuntan harus memiliki kemampuan
menganalisis keuangan yang mumpuni serta memiliki ketelitian yang akurat.

Dengan adanya pembukuan petty cash tentu kerja akuntan ketika mencatat keuangan
perusahaan menjadi lebih mudah. Karena sistem analisisnya hanya dengan menyatukan data-
data keuangan di setiap bidang di dalam perusahaan.

2. Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan


Manfaat pembukuan kas kecil yang kedua adalah untuk meningkatkan pelayanan
pelanggan. Faedah yang membuat pembukuan ini wajib ada di dalam manajemen finansial
usaha.

Rapat di kantor adalah hal lumrah. Bahkan ada agenda khusus untuk kegiatan ini.
Termasuk rapat eksternal kantor yang diadakan dalam periode tertentu.

Penyediaan konsumsi untuk agenda ini perlu dilakukan. Tentunya membutuhkan dana
untuk memberikan pelayanan konsumsi yang bagus. Misal, dengan adanya kas kecil
karyawan yang bertugas tidak perlu bingung dan takut suguhan tidak akan memuaskan,
karena semua dana diambilkan dari perusahaan dan nanti akan dicatat di dalam pembukuan.

3. Untuk Mengeluarkan Dana Darurat Perusahaan


Tidak dimungkiri, kalau di setiap divisi perusahaan terkadang membutuhkan dana
yang haru dipersiapkan dengan cepat. Tentunya divisi ini tidak akan mengajukan dana yang
kecil pada perusahaan teras yang dananya sendiri dialokasikan untuk transaksi-transaksi yang
besar.

Lain soal kalau divisi itu memiliki uang tunai sendiri yang bisa dialokasikan untuk
membiayai divisi-nya sendiri. Tak hanya itu, dana yang tercatat di dalam petty cash ini, juga
bisa diperbantukan pada divisi lain yang kebetulan membutuhkan dana darurat.
 Metode Pencatatan Kas Kecil
Untuk mengelola setiap unsur manajemen finansial perusahaan diperlukan metode-
metode khusus. Tanpa terkecuali yang terkait dengan pencatatan petty cash. Pencatatan kas
kecil juga membutuhkan metode-metode atau cara-cara pencatatan tertentu. Ini dia metode-
metode tersebut:

1. Metode Tetap
Metode pencatatan kas kecil yang pertama adalah metode tetap atau istilah akuntansi-
nya disebut Imprest Fund System. Maksud dari metode ini adalah sebuah pembukuan petty
cash yang jumlah nominalnya selalu sama.

Hal ini biasanya terjadi akibat jumlah dana yang dikeluarkan dengan dana yang
dimasukkan sama. Karena itu, saldo kas di dalam petty cash jumlahnya selalu tetap.

2. Metode Fluktuasi
Metode Fluktuasi adalah metode pencatatan kas kecil yang jumlah nominalnya selalu
berubah. Tentunya ini merupakan metode kebalikan dari metode pencatatan petty cash yang
pertama yaitu Imprest Fund System atau metode tetap.

Metode fluktuasi terjadi karena adanya ketimpangan antara pengeluaran dengan


pemasukan. Yang mana jumlah uang yang dikeluarkan dengan deposit dana tidak sama. Bisa
lebih banyak saldo daripada dana yang dikeluarkan atau sebaliknya.

 Menyiapkan Dana Kas Kecil


Jumlah uang dalam dana kas kecil berbeda untuk setiap perusahaan tergantung pada
seberapa sering perusahaan melakukan pembelian kecil. Untuk beberapa, 500 ribu rupiah
sudah cukup sementara yang lain mungkin membutuhkan 200 juta di akun mereka. Biasanya,
sebuah bisnis akan mencadangkan dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanannya.

Langkah-langkah berikut menguraikan langkah-langkah yang harus diambil saat


menyiapkan dana kas kecil:

1. Mulailah dengan menentukan berapa banyak uang yang dibutuhkan bisnis setiap hari
untuk pengeluaran kecil dan kembalian untuk pelanggan.
2. Tambahkan akun kas kecil ke bagan akun.
3. Sisihkan sejumlah uang untuk dana tunai dan simpan di laci uang atau brankas.
4. Buat catatan tentang pengeluaran selama beberapa waktu untuk membantu Anda
menentukan jumlah maksimum yang harus disimpan dalam dana.
5. Evaluasi uang tunai yang ada dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa itu cukup
untuk menutupi kebutuhan perusahaan. Uang mungkin perlu dikurangi jika selalu ada
sejumlah besar dana yang tidak terpakai di dalam rekening.
6. Isi kembali dana tunai setelah habis.
 Cara Menggunakan Petty Cash
Petty cash atau kas kecil hanya boleh digunakan untuk pengeluaran bisnis kecil. Oleh
karena itu, Anda harus menentukan untuk apa uang tersebut dapat dibelanjakan dengan
mengembangkan kebijakan kas kecil dan memastikan bahwa karyawan memahami prosedur
untuk menghindari penyalahgunaan. Uang tunai hanya boleh dikeluarkan untuk permintaan
yang termasuk dalam pedoman kas kecil berikut.

 Setelah ada tanda terima yang memverifikasi bahwa seseorang mendapat penggantian,
itu harus dilampirkan ke voucher. Dengan metode ini, pelacakan jenis pengeluaran
yang dilakukan dapat dibebankan di berbagai akun.
 Hitung juga pencairan kas karena ini penting untuk membuktikan jumlah uang yang
dilunasi. Voucher tersebut kemudian harus ditandatangani oleh penerima bukti
sehingga pemohon bisa mendapatkan uang dalam jumlah yang sesuai.
 Setiap kali voucher Anda telah diisi, pastikan bahwa pemegang kas kecil Anda telah
memperbarui buku kas dengan memastikan saldo kas, tanggal pengeluaran, saldo kas
berjalan telah diperbarui.

Dana kas kecil perlu diisi kembali ke jumlah yang disetujui sesuai kebutuhan,
semakin sedikit orang yang dapat mengaksesnya, semakin baik.

Anda perlu memberi dua orang akses ke dana kas kecil. Jika Anda memiliki beberapa
divisi dengan banyak dana seperti itu, pastikan bahwa di setiap divisi Anda memiliki dua
orang yang dapat mengaksesnya. Salah satunya harus memiliki tanggung jawab menyediakan
dana. Yang lainnya harus menjadi tanggung jawab untuk memperbarui transaksi.

Dalam jurnal pengeluaran kas, catatan harus dibuat oleh kustodian. Jika dana tunai
Anda berjumlah $ 100, maka yang diperlukan adalah Anda mendebit kas kecil dan
mengkredit biaya kredit yang keduanya adalah $ 100.

Miliki daftar pengeluaran dari rekening kas kecil saat Anda membuatnya memastikan
bahwa Anda telah melampirkan daftar untuk setiap pengeluaran. Untuk mendukung transaksi
jurnal Anda, Anda perlu memastikan bahwa Anda telah mendebit pengeluaran dan di jurnal
kas yang Anda miliki.

 Menyimpan Catatan Transaksi


Saat Anda mulai mencatat berapa banyak yang Anda miliki di kotak kas kecil,
pastikan bahwa setiap pembayaran telah dilakukan. Anda akan membutuhkan daftar transaksi
dan slip kas kecil sehingga dalam setiap transaksi, Anda akan mencatat tanggal dan
menyebutkan tujuannya.

Anda perlu menentukan dan memastikan bahwa transaksi Anda terkait dengan bisnis.
Bukan suatu keharusan untuk melacak perubahan setiap hari tetapi akan lebih baik jika
dilakukan di setiap penghujung hari, pastikan Anda telah mencatat jumlah Anda di laci dana
kantor.
 Pajak dan Kas Kecil
Bagian terpenting dari kas kecil adalah proses validasi setiap transaksi.
Mendokumentasikan transaksi seseorang adalah cara di mana dokumen bisnis digunakan
untuk melacak transaksi. Anda perlu memiliki catatan yang dapat mendukung pemotongan
Anda untuk pengeluaran bisnis kecil.

Secara keseluruhan, semakin banyak biaya terdokumentasi yang Anda miliki,


semakin tinggi potongan yang akan Anda dapatkan untuk menurunkan tagihan pajak bisnis.

Petty cash juga disebut sebagai uang tunai di tangan. Ini berarti ada sejumlah kecil
uang yang disimpan dalam bisnis tertentu. Ada dua alasan mengapa kas kecil harus disimpan:

 Untuk memastikan bahwa ada perubahan bagi pelanggan


 Untuk membayar pembelian kecil di mana pembayaran diperlukan. Contohnya bisa
makanan untuk kantor.

Dengan kas kecil di sistem imprest, jumlah modal awal dimasukkan ke dalam
rekening, di mana ia ditarik untuk alasan dan tujuan tertentu. Jika akun turun di bawah
jumlah yang ditentukan, sistem akan diisi ulang.

3. Metode dalam Pengelolaan Kas Kecil

Metode ini mencakup tahapan-tahapan pengelolaan dalam penggunaan dana yang ada.
Sehingga ketika laporan penggunaan kas kecil diminta oleh pihak-pihak yang terkait dapat
ditunjukkan dengan segera dan lengkap tanpa ada kesalahan.

Metode pencatatan jurnal kas kecil ada 2 (dua). Berikut ini penjelasannya, sebelum
Anda mulai pelajari bagaimana contoh kas kecil seperti apa.

1) Metode Tetap (Imprest Fund System)

Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil
jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta
langsung mencatatnya di buku jurnal kas kecil, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti
transaksi pengeluarannya.

Ciri-ciri metode tetap antara lain :

 Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas kecil.
 Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya
dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah dana petty cash kembali
kepada jumlah yang ditetapkan semula.
Selanjutnya, berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam metode tetap :

 Pembentukan dana kas kecil di mana pemegang kas nanti diberi sejumlah uang
tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa
memenuhi kebutuhan dalam waktu tertentu.
 Dana kas kecil dipergunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran.
 Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas
kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi.

2) Metode Berubah-ubah (Fluctuating fund system)


Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil di
mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan kebutuhan). Sistem ini
menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan
jumlah nominal kas kecil sebesar Rp5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
kemudian kas kecil diisi kembali. Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan
sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil.
Namun pada metode sistem dana berubah (dana mengambang), jumlah pengisian kembali kas
kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih.

Ciri-ciri metode berubah-ubah yaitu sebagai berikut ini :

 Pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debit dalam akun kas
kecil.
 Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebit
akun-akun yang terkait dengan penggunaan kredit akun kas kecil.
 Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan
perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai dana.

4. Dokumen yang Dibutuhkan

Berikut beberapa dokumen yang diperlukan sebelum Anda mulai pelajari contoh kas
kecil.

1) Bukti Kas Keluar


Dokumen ini berguna agar perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi pada fungsi
kas besar yang tercantum dalam dokumen pembukuan tersebut. Dalam sistem dana kas Kecil,
dokumen ini sangat dibutuhkan pada saat pengisian kembali dana kas kecil.

2) Cek
Cek adalah dokumen yang dipakai untuk memerintahkan bank melakukan
pembayaran sejumlah uang kepada orang atau badan yang namanya tercantum pada cek atau
pembawa cek.
Permintaan pengeluaran kas kecil Dokumen ini dipakai oleh pengguna kas kecil
untuk meminta sejumlah uang kepada pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana
kas kecil dokumen ini berguna sebagai bukti pengeluaran. Dokumen ini akan disimpan
oleh pemegang kas kecil menurut nama pengeluaran dana kas kecil.

3) Bukti Pengeluaran Kas Kecil


Dokumen ini dibuat oleh pengguna dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan
pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil
dan diserahkan oleh pengguna dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

4) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil


Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian
utang agar dibuatkan bukti kas keluar untuk pengisian kembali dana kas kecil.

Contoh Kas Kecil

Kas kecil bersifat opsional dalam sebuah perusahaan. Artinya, hal ini boleh dilakukan
dan boleh juga tidak digunakan, tergantung kebutuhan perusahaan itu sendiri. Hal yang
terpenting adalah pembuatan laporan keuangan perusahaan yang tepat. Seperti yang sudah
diketahui, contoh petty cash atau kas kecil adalah dana pengeluaran rutin namun relatif kecil
jumlahnya. Dan diatas juga sudah dijabarkan bagaimanan metode pencatatannya di laporan
buku kas kecil atau jurnal kas kecil.

Untuk membuat laporan keuangan dengan mudah dan cepat, kini Anda dapat
menggunakan Jurnal by Mekari, software akuntansi yang memiliki fitur aplikasi
keuangan mobile untuk memantau keuangan bisnis dimanapun kapanpun melalui ponsel.
Mekari sebagai software bisnis yang dapat menunjang kegiatan operasional perusahaan
memiliki aplikasi yang saling terintegrasi satu dengan lainnya. Selain aplikasi untuk
mengelola keuangan, terdapat juga produk Mekari lainnya yang dapat mengelola sumber
daya manusia dan perpajakan suatu perusahaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kita memahami petty cash atau kas kecil yang tenyat merupakan satu unsur
yang harus ada dalam bentuk pembukuan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan.
Jika pencatatan kas kecil nya bagus, maka otomatis pengelolaan seluruh kas dalam bisnis
Anda juga bagus.

Untuk pengelolaan kas bisnis lebih baik, Anda bisa menggunakan software
akuntansi berbasis cloud yang akan meningkatkan efisiensi bisnis Anda. Dengan software
akuntansi berbasis cloud, kegiatan pemantauan keuangan bisnis bisa dilakukan kapanpun dan
dimanapun Anda mau.

B. Saran

Pemisahan tugas dan tanggung jawab terbagi dengan baik,namun alangkah baiknya
setelah finance service memproses budget , userlah yang langsung menerima budget agar
tidak terlalu banyak proses pemindahan uang untuk menghindari penyelewengan dan
penyalahgunaan kas kecil.

Anda mungkin juga menyukai