PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
”Pemeriksaan Kas”
Dosen Pengampu : Dini Onasis, SE, SH, MM, AK, CA, ACPA
Disusun oleh :
2.NURHANISAH (1962201005)
4.JANUARTI (1962201111)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjelaskan tentang “Pemeriksaan Kas”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dini Onasis, SE, MM,
AK, CA, ACPA sebagai dosen pengampu, karena telah memberikan tugas ini yang mana kami
berharap isi makalah kami dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya bersifat membangun.
Akhir kata semoga makalah tentang “Pemeriksaan Kas” ini bisa memberi manfaat utaupun
inpirasi bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……….……………………………………………………………..................2
BAB II PEMBAHASAN..……………………………………………………………….3
C. Hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan atau audit atas kas?........5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan yang telah berkembang akan mengakibatkan operasi dan aktivitas serta transaksi
menjadi luas dan kompleks. Dengan luasnya aktivitas perusahaan maka akan timbul berbagai
kesukaran yang dihadapi pimpinan untuk melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap
operasi perusahaan. Satu hal yang paling berpengaruh dalam perkembangan skala operasi
perusahaan adalah masalah pemeriksaan kas.
Salah satu tujuan dari dilakukannya pemeriksaan adalah untuk mengamankan harta perusahaan,
dimana salah satu harta perusahaan yang sangat rentan mengalami penyimpangan atau
penyelewengan diantaranya adalah kas.
Kas sebagai salah satu harta yang sangat penting karena dalam kegiatannya, perusahaan
membutuhkan kas. Kas merupakan unsur harta yang paling likuid dibanding dengan harta
perusahaan lainnya dan memiliki sifat-sifat yang istimewa. Selain itu kas merupakan harta
perusahaan yang dalam penggunaannya dapat dilakukan setiap saat dan memerlukan
pemeriksaan yang baik agar terhindar dari penyelewengan, penyalahgunaan serta
ketidakefisienan dari penerapannya.
Oleh karena itu dalam pengelolaan kas membutuhkan penanganan yang serius bagi semua pihak
yang ada dalam perusahaan, terutama bagi pimpinan perusahaan (manajer) harus mempunyai
peranan untuk mengontrol dan mengendalikan segala persoalan yang berhubungan dengan kas.
Karena kas sangat mudah untuk diselewengkan atau dimanipulasi maka perlu
pengadministrasian yang baik. Oleh karena itu, alat yang tepat untuk pemeriksaannya yaitu
dengan menerapkan pemeriksaan kas yang efektif dan efisien dalam upaya antisipasi
penyimpangan terhadap kas.
Pada umumnya pemeriksaan yang diterapkan oleh perusahaan terhadap kas sangat ketat, karena
jenis aktiva ini mudah sekali digelapkan, dan merupakan jenis aktiva yang umumnya menjadi
incaran penyelewengan atau penyimpangan.
1
Untuk itu karena pentingnya harta berupa kas sebagai salah satu faktor untuk kelancaran
kegiatan perusahaan, maka dalam mengelola perusahaan menerapkan satuan pengawasan intern
dengan tujuan untuk memeriksa laporan keuangan, yang didalamnya termasuk pemeriksaan kas.
Pentingnya kebijakan pemeriksaan kas untuk tujuan antisipasi terjadinya penyimpangan kas serta
untuk meyakinkan kas dan mencerminkan semua jumlah kas yang sesuai, baik dalam
pencatatannya maupun jumlah fisiknya di perusahaan pada tanggal neraca dan dicatat dengan
wajar, serta untuk meyakinkan kas sudah dinyatakan dan diklasifikasikan dengan wajar dan
pengungkapannya telah dicantumkan dengan jumlah yang sebenarnya pada laporan keuangan.
Pemeriksaan kas sangat diperlukan dalam upaya antisipasi terjadinya penyimpangan kas pada
perusahaan dan hal tersebut sangat penting bagi kelancaran operasional perusahaan. Penerapan
pemeriksaan kas tidak hanya direncanakan untuk dapat mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan,
tetapi lebih utama pada usaha mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan
penyalahgunaan terhadap kas perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
3. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan atau audit atas kas?
C. TUJUAN
3. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan kas
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KAS
Kas merupakan suatu unsur terpenting dalam neraca sebagai elemen dari aktiva lancar yang
paling likuid bagi suatu perusahaan.
Istilah kas dalam pengertian sehari-hari dapat disamakan dengan uang kontan atau uang tunai
yang dapat dijadikan alat pembayaran yang sah. Dalam arti sebenarnya kas mencakup hal yang
lebih luas apabila memenuhikriteria sebagai berikut :
Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah.
Dapat digunakan setiap saat bila dibutuhkan.
Penggunaannya bersifat bebas.
Digunakan sesuai dengan nilai nominal pada waktu digunakan.
3
B. TUJUAN PEMERIKSAAN KAS
Selain itu Sukrisno Agus (2008:87-88) juga menyebutkan tujuan audit kas, bank dan setara kas
yaitu :
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara
kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca pertanggal neraca
betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan
Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas.
Meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang
spesifik.
Menjelaskan kepada calon klien tentang perlunya auditor pengganti melaksanakan
komunikasi dengan auditor pendahulu dan meminta persetujuan dari klien untuk
melakukan hal itu.
Mempertimbangkan keterbatasan jawaban yang di berikan auditor pendahulu. Maka
auditor pengganti harus mempertimbangkan pengaruhnya dalam memutuskan
penerimaan atau penolakan perikatan audit dari calon klien.
Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah
saldo tersebut sudah dikonversikan terhadap rupiah dengan menggunakan kurs dengan
Bank Indonesia pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan.
Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
4
C. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN
PEMERIKSAAN KAS
a.Staffing
Menentukan staf yang pantes untuk penugasan adalah penting untuk memenuhi standar auditing
yang telah ditetapkan dan meningkatkan efisiensi audit. Pertimbangan yang mempengaruhi
penyusunan staf adalah orang-orang yang diserahi tugas harus akrab dengan bidang usaha klien.
b. Waktu pemeriksaan,
3. Dead Line
Tujuan dibuatnya surat penugasan adalah untuk mengurangi salah pengertian sehingga harus
dibuat secara tertulis. Surat penugasan adalah kesepakatan antara KAP dengan klien, isi dari
surat tersebut adalah menyatakan batasan dari penugasan, batas waktu, bantuan akan diberikan
atau daftar rincian yang perlu disiapkan untuk auditor, serta honorarium.
5
E. PROSEDUR PEMERIKSAAN KAS
Prosedur pemeriksaan kas, bank dan setara kas menurut Sukrisno Agus (2008 : 89) yaitu :
a. Pahami dan evaluasi pengendalian internal atas kas dan setara kas.
b. Membuat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca.
d. Lakukan konfirmasi atau dapat juga dengan dengan pernyataan saldo dari kasir apabila tidak
f. Review jawaban konfirmasi bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untuk mengetahui
g. Periksa transaksi interbank kira-kira 1 (satu) minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.
6
E. CONTOH KASUS DALAM PEMERIKSAAN KAS
Maitsaa adalah auditor junior Kantor Akuntan Publik “Maftuh Rizky & Rekan”, sedang
melakukan pemeriksaan atas perkiraan kas kecil dari PT. UNIKOM. Laporan yang terakhir
tanggal 31 Desember 2019 dengan mengadakan kas opname pada tanggal 2 Januari 2020 dari
jam 8.00 s/d jam 9.00.
Penyelenggaraan Kas di PT. UNIKOM menggunakan system imprest fund, sedangkan kasir
dipegang oleh Cuwit. Dari hasil pemeriksaan kas opname oleh Maitsaa mendapatkan keadaan-
keadaan sebagai berikut:
Selain keadaan tersebut diatas, dari catatan PT. UNIKOM diketahui bahwa petty cash voucher
sampai dengan tanggal kas opname adalah sebagai berikut :
semua biaya tersebut dimasukan ke dalam kelompok biaya administrasi penjualan, selain PVC
tersebut diatas terdapat pula bon-bon sementara sebagai berikut :
Bukti-bukti tersebut diatas telah dilkakukan review oleh maitsaa, begitupun PVC dan bon-bon
tersebut telah dicatat dengan benar pada tanggal 2 Januari 2020.
7
Selain dana kas kecil, kasir juga bertanggungjawab terhadap penerimaan-penerimaan check yang
belum disetorkan ke bank terdiri dari :
Dan check-chek mundur dari langganan yang baru akan disetorkan pada tanggal jatuh temponya
yaitu terdiri dari :
Selanjutnya, diketahui pula bahwa jumlah saldo kas menurut catatan UNIKOM berjumlah Rp.
247.300,00. Dari semua keterangan tersebut diatas, diminta untuk menyiapkan kertas kerja
pemeriksaan kas secara lengkap termasuk jurnal-jurnal koreksi bila dianggap perlu.
JAWAB :
P.T UNIKOM
Kertas Kerja Utama-Patty Cash Fund
Per 31 Desember 2019
8
P.T UNIKOM
Kertas Kerja perhitungan kas kecil
Per 31 Desember 2019
Dana lain-lain :
Biaya Rp 34.300
administrasi
&penjualan
Bon-bon Rp 70.000
sementara
Total dana lain- Rp 104.300
lain
Ammount per count Rp 247.300
Ammount per books Rp 247.300
Average (shortage) 0
Dengan ini saya menyatakan bahwa jumlah kas sebesar Rp. 247.300,00 telah dihitung dihadapan
saya oleh Saudara Maitsaa, Auditor Junior dari kantor akuntan public “Maftuh Rizky & Rekan”
pada tanggal 2 Januari 2020 dari pukul 08.00 s/d 09.00 WIB, dan telah dikembalikan kepada
saya seluruhnya segera setelah penghitungan
dilakukan. Tidak ada dana lain dibawah tanggungjawab saya terhadap PT. UNIKOM maupun
pihak lainnya kecuali:
9
Pengecekan pengeluaran kas yang belum diganti atau reimbused
P.T UNIKOM
Kertas Kerja Biaya administrasi & penjualan
Per 31 Desember 2019
10
Cek kebenaran penjumlahan kebawahnya (footing)
P.T UNIKOM
Kertas Kerja cek-cek yang belum disetor
Per 31 Desember 2019
P.T UNIKOM
Kertas Kerja cek-cek mundur
Per 31 Desember 2019
P.T UNIKOM
Kertas Kerja adjustment- petty cash
Per 31 Desember 2019
AJE 1. Biaya administrasi & penjualan Rp 34.300
Petty cash fund Rp 34.300
(untuk mencatat/mengeluarkan biaya administrasi dan penjualan)
2. piutang pegawai Rp 70.000
Petty cash fund Rp 70.000
(untuk mencatat bon-bon sementara dari petty cash fund)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi pemeriksaan yang dilakukan terhadap kas dan setara kas menjadi salah satu penilaian
penting bagi auditor dalam meyakinkan diri untuk memberikan opini terhadap laporan
keuangan perusahaan yang diperiksa. Pengelolaan kas dan setara kas tidak dapat
dipisahkan dari struktur pengendalian internal (SPI) yang baik. Semakin baik SPI terkait
kas dan setara kas, akan semakin memudahkan auditor dalam memeriksa kas dan setara
kas perusahaan sehingga kewajaran kas dan setara kas menjadi hasil yang memuaskan
bagi perusahaan. Kas terdiri dari Saldo Kas (Cash On Hand) dan Rekening Giro,
sedangkan Setara Kas (Cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta:
Salemba Empat.
Akbar, F. A., Ridwansyah, U., & Nurmala. (2015). Audit Atas Kas dan Setara Kas pada PT XYZ Oleh
KAPAbubakar Usman dan Rekan.Maknunah, J. (2015). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas Pada Lembaga Pendidikan. 27.
Pujilestari, R., & Herusetya, A. (2013). Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Transaksi
Real-Pengakuan Pendapatan Strategis. 72-80.Septianino. (2015, April Saturday).
13