PENGAWASAN KAS
Disusun oleh:
Kelompok 2
JURUSAN AKUNTANSI
2019
1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan anugerahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas yang diberikan Dosen
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kelemahan dan
kekurangan baik dari segi penyajian maupun materinya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan kami sebagai penulis. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun untuk memperbaiki dan
Kami berharap semoga makalah ini akan memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
Daftar isi
2
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
1.4 Manfaat..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................43
PENUTUP.....................................................................................................................................43
Kesimpulan................................................................................................................................43
Daftar Pustaka................................................................................................................................44
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi penerapan system pengendalian intern
pengawasan kas
1.4 Manfaat
1.agar dapat menyimpan kas dengan aman
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kas adalah aktiva yang paling liqud,dan yang paling sering digunakan dalam pemenuhan
kewajiban jangka pendek suatu perusahaan
a.Komposisi Kas
Kas sendiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belumdisetorkan, simpanan dalam
bentuk giro atau bilyet, traveller’sshecks, cashier’s checks, bank draft dan money order. Untuk
dapat digolongkan sebagai kas biasanya dibatas dengan “diterima sebagai setoran oleh bank
dengan nilai nominal”, sehingga elemen-elemen yang diterima sebagai setoran oleh bank dengan
nilai nominal tidak dikelompokkan dalam kas. Jika ada wessel tagih yang diserahkan ke bank
untuk membeuat wessel. Kadang-kadang perangko dapat digunakan untuk pembayaran yang
jumlahnya kecil, tetapi perangko tidak akan diterima sebagai setoran oleh bank, oleh karena itu
dijual dan menjadi uang tunai, tetapi sebelum dijual surat-surat berharga tersebut
kerena mata uang yang berbeda. Oleh karena itu simpanan di bank laur negeri
5
Uang kas yang dibatasi keuangannya, biasanya dalam bentuk dana, tidak
masih dipakai dalam satu tahun ,maka termasuk dalam kelompok aktiva lancer,
Kas kecil day akas yang ada dicabang-cabang tetapi termasuk dalam kas kerena
memenuhi batasan-batasandiatas.
b.Pengawasan Kas
1. PenerimaanUang
sumber antara lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang, atau dari pinjaman.
dan detiap dan setiap penerimaan kas harus segera dicacat dan
disetor ke bank.
pencacatan kas.
6
2. Pengeluaran Uang
digelapkan.
Prosedur pengawasan
tentu
7
c.Kas Kecil
Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila di bayar dengancek. Jika
jumlah kas kecil kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar adanya
ditambahnya. Penambahan kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu misalnya
mingguan
1. Sistem Imprest
Sistem ini dalam rekening kasse lalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan
kepada kasir kas keciluntuk membentuk dana kaskecil. Setiap kali melakukan
Kasir kecil bertangung jawab atas uang yang diserahkan kepadanya. Apabila
harus disimpan bersama dengan sisa uang yang ada di simpan dalam kas.
Untuk mengetahui sisa uang yang ada didalam kas kecil, kasir kas kecil bias
membantu membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu diketahui bahwa catatan kasir kas
kecil ini bukan buku jurnal melainkan catatan intern untuk kasir kas kecil.
Misalnya PT Risa Fadila pada tanggal 1 Desembe 2005 membentuk dana kas kecil sebesar
Rp100.000,00. Pengeluaran kas kecil sampai tanggal 19 Desember 2005 sebesar Rp90.000,00
8
Listrik 17.000,00
Telpon 28.000,00
Pada tanggal 19 Desember 222 Rp90.000,00. Mulai tanggal 20 Desember – 31 Desember 2005
2005
Kas Rp100.000,00
Kas Rp90.000,00
9
31 Desember apabila dilakukan kembali nkas kecil, maka jurnalnya sebagai berikut:
Kas Rp80.000,00
Apabila panda tanggal 31 esember 2005 tidak dilakukan pengisian kembali maka kas
kecil berjumlah tinngal Rp20.000,00 dan yang Rp80.000,00b sudah dikeluarkan untuk
membayar biaya-biaya. Karena tidak dilakukan pengisian kembali maka biaya-biaya sejumlah
Rp80.000,00 tersebut oleh karena itu pada tanggal 31 Desember dibuat jurnal Penyesuaian
sebagai berikut :
Kas Rp80.000,00
Pada hari kerja pertama tahun berikutnya yaitu senilai 2 Januari di buat jurnal penyesuaian
kembali jurnal penyesuaian ini dibuat agar saldo rekening kas kecil kembali seperti semula dan
pengisian kembali kas kecil berikutnya bias dicacatan dengan cara yang sama seperti jurnal
10
pengisian kembali sebelumnya.Jurnal penyesuaian kembali yang dibuat tanggal 2 januari 2006
sebagai berikut:
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember 2005 mengakibatkan saldo
rekening kas kecil berubah, tetapi perubahan ini dikembalikan lagi pada tannga 2 januari 2006
dengan pembuatan jurnal penyesuaian kembali. Perubahan saldo rekening kas kecil dapat juga
terjadi jika ada penambahan atau pengurang jumlah kas kecil. Misalnya kas kecil Rp100.000,00
dirasakan terlalu besar dan diputuskan untuk jumlahnya menjadi Rp.75.000,00 penurunan jumlah
\ Kas Rp25.000,00
Sebaliknya jika jumlah kas kecil Rp100.000,00 dirasakan terlalu kecil dan diputuskan
11
Kas Rp50.000,00
Sesudah jurnal untuk menambahkan atau mengurangi kas kecil diatas bukunya kedalam
rekening kas kecil maka rekening kas kecil akan menunjukkan saldonya.
seperti dalam system imprest.perbedaan dengan system impress adalah bahwa dalam metode
fluktuasi saldo rekening kas kecil tapi tidak tetap,tetapi berfluktuasi dengan jumlah pengisian
kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil,dalam metode fluktuasi setiap terjadi
pengeluaran uang dari khas kecil langsung dicatat ,jadi buku pengeluaran khas kecil mempunyai
fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar untuk membuka ke rekening-rekening buku besar
karena pencatatan dilakukan setiap kali pengeluaran.misalnya PT Risa Fadilah membentuk dana
12
Dengan menngunakan metode fluktuasi transaksi-transaksi diatas dengan jurnal-jurnal sebagai
berikut
2005
kas Rp100.000,00
kaskecil Rp45.000,00
Rp75.000,00
13
a.Rekonsiliasi laopran bank
Rekonsiliasi laporan bank ini berguna untuk mengecek ketelitian pencatat dalam rekening
kas dan catatan bank selain itu berguna untuk mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang
sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.rekonsiliasi .dibuat oleh pegawai bank
yang tidak mempunyaikepentingan terhadap kas maksudnya agar agar penyusunan rekonsiliasi
bank ini dapat digunakan untuk dapat mengecek catatan kas dan bank.biasanya terdapat
pebedaan antar saldo menurut catatan kas dengan saldo menurut laporan bank
2. Elemen elemen yang sudah dicatat oleh bankterhadap simpanan,tetapi belum dicatat
3. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran bank belum
mencatatnya
4. Elemen-elemn yang sudah dicatat dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belim
Selain keempat hal diatas,perbedaan antara saldo dengan saldo menurut laporan bank bisa
a) Rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar
14
b) Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas
2. Rekonsiliasi saldo awal,penerimaan,pengeluaran dan saldo akhir yang bias dibuat dalam
2 bentuk
b) Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan saldo yang benar (8
kolom)
Contoh penyusunan rekonsiliasi saldo akhir disusun berdasarkan data yang diperoleh dari
catatan kas PT Risa Fadila pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
15
Rp261.200
Rp614.000,00
Data diatas jika disusundalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukan
PT RISA FADILA
Rekonsiliasi Laporan
Ditambah ditambah
220.000,00 Rp622.900,00
Rp 881.600,00
Dikurangi: dikurangi
16
saldo bank akhir Rp620.400,
Dalam laporan rekonsiliasi bentuk pertama dapat diperoleh hasil yang menunjukan
beberapa saldo yang benar baik kas maupun bank sedangkan dalam bentuk rekonsiliasibentuk
kedua hanya diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan saldo bank dilihat dari
hasilnya.dilihat dari hasilnya maka tujuan interent perusahaan akan lebih mudah rekonsiliasi
Sebagai hasil kosiliasi diatas dalam buku-buku PT. Risa Fadila dibuat jurnal sebagai berikut :
17
Jurnal –jurnal diatas dapat digabung dalam satu jurnal sebagai berikut :
Sesudah jurna diatas dibukukan dalam rekening-rekening yang bersangkutan, maka rekening kas
pencatatan, penerimaan dan pengeluaran kas dan bank, karena prosedur yang digunakan akan
Seperti yang telah disebutkan dimuka, rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir bisa dibuat 2 bentuk yaitu 4 kolom dan 8 kolom. Jika dibandingkan dengan
rekonsiliasi saldo akhir maka rekonsiliasi 4 kolom adalah perluasan dari rekonsiliasi saldo bank
kepada saldo kas, sedangkan rekonsiliasi 8 kolom merupakan perluasan dari rekonsiliasi saldo
18
Misalnya Desember dan Januari, penerimaan dan pengeluaran Januari serta saldo akhir
Januari maka setiap elemen dalam rekonsiliasi ini akan mempengaruhi 2 kolom. Sebagai contoh
adalah data yang diambil dari PT. Risa Fadila sebagai berikut :
Rp. 1.857.500,00
Rp. 1.789.800,00
19
Cek yang beredar 172.400,00 161.000,00
laporan rekonsiliasi yang disusun dari data diatas adalah sebagai berikut :
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo bank 31 Januari 2006
perjalanan
31 Desember 2005 160.000 (160.000)
31 Januari 2006 180.00.00 180.000
Cek yang beredar
31 Desember 2005 (172.400) (172.400)
31 Januari 2006 161.200 (161.200)
Jasa Giro
31 Desember 2005 (6.000) 6.000
31 Januari 2006 (8.000) (8.000)
Biaya bank
31 Desember 2005 1.200 1.200
31 Januari 2006 (1.600) 1.600
20
Kas yang tidak disetor
31 Januari 2006 40.000 40.000
Cek kosong
31 Desember 2005 12.000 12.000
31 Januari 2006 14.000 14.000
Koreksi penerimaan
31 Desember 2005 900 900
Saldo Kas Rp. 376.800 Rp. 1.408.700 Rp. 1.243.500 RP. 614.000
Sesudah menyusun rekoniliasi laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk membetulkan catatan kas.
Dari rekonsliasi diatas yang dibuat koreksinya hanya element-elemen yang mempengaruhi saldo
kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal koreksi yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2006 sebagai
berikut :
Finis
21
Jurnal korelasi di atas dapat juga dibuat menjadi satu jurnal gabungan sebagai berikut:
Piutag 14.900,00
Kas 8.500,00
Apabila cek yang berredar tidak tidak semuanya diluangkkan ke bank pada bulan
berikutnya, perbedaan antara pengeluaran bank dengan pengeluaran kas hanya sebesar cek yang
belum diluangkan tadi. Perbedaan ini juga mempengaruhi saldo bank dengan saldo kas.misalnya
dari data rekomendasi di muka,dari cek yang beredar tanggal 31 desember 2005 yang di uangkan
ke bank pada bulan januari Rp142.400,00 sedangkan cek sebesar Rp30.000.000,00 masi beredar
menunjukan saldo yang benar. Jadi akan di susun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan
saldo kas tersendiri. Karena yang direkomendasikan ada 4 jumlah yaitu saldo
PT RISA FADILA
22
31 Januari 2006
Di catat oleh bank sebagai penerimaan bulan januari 2006,sehingga tidak termasuk dalam
saldo bank tanggal 31 desember 2005. Oleh karena it saldo bnk tanggal 31 desember 2005
ditambah dan penerima bank bulan januari 2006 di keurangi sebesar Rp160.000,00
Cek-cek ini baru diuangkan ke bank pada bulan januari 2006 sehingga termasuk dalam
saldo bank tanggal 31 desember 2005.cek ini dikeluarkan oleh perusahan pada bulan desember
2005 dan sudah di catat sebagai pengeluaran kas pada waktu itu.oleh karna itu saldo bank
tanggal 31 desember 2005 dan pengeluaran bank bulan januari 2006 dikurangi sebesar Rp
172.400,00.
Jasa giro
Jasa giro sebesarRp6.000.000,00 ini dikreditkan oleh bank pada bulan desember 2005
termasuk dalam saldo bank pada tanggal 31 desember 2005.tetapi dicatat penerimanan kas pada
bulan januari 2006 sehingga tidak dalam termasuk saldo kas tanggal 31 penerimaan kas bulan
Biaya bank
Biaya sebesar Rp1.200.000,00 dibebankan sebagai pengeluaran oleh bank pada bulan
desember 2005 sehingga tidak termasuk dalam saldo bank tanggal 31 desember 2005.biaya ini
23
baru dikasih masuk dalam pengeluaran kas pada bulan januari 2006 sehingga dalam saldo kas
tanggal 31desember 2005 dan pengeluaran kas bulan januari dikurangi sebesar Rp1.200.000,00.
Cek kosong
Di catat sebagai penerima kas bulan desember2005,sehingga termasuk saldo kas tanggal 31
pengembalian kas bulan januari 2006 terlalu besar.oleh karna itu saldo kas tanggal 31 desember
2005 dan pengeluaran kas bulan januari 2006 dikurangi sebesar Rp12.000.00,00. Apa bila cek
kosong dicatat sebagai pengurangan dalam penerimaan kas maka perbedaannya timbul dalam
saldo kas tanggal 31 desember 2005 dan penerimaan kas bulan januari.oleh karna itu saldo kas
tanggal 31 desember 2005 dikurangi dan penerimaan kas bulan januari ditambah sebesar
Rp12.000,00.
Koreksi penerimaan
Penerimaan kas bulan desember 2005 dicatat terlalu besar Rp900,00 sehingga saldo kas tanggal
31 desember 2005 dan 3 januari 2006 terlalu besar juga. Oleh karna itu saldo kas tanggal 31
24
Dicatat dalam jurnal penerimaan kas bulan januari 2006 tetapi baru di catat sebagai setoran oleh
bang pada bulan februari 2006 sehingga tidak termasuk dalam saldo bang tanggal 31 januari
2006.penerimaan bang bulan januari dan saldo bang tanggal 31 januari 2006 ditambah sebesar
Rp180.000,00.
Dicatat sebagai pengeluaran kas pada bulan januari 2006 tetapi baru dicatat pengeluaran bank
bulan januari 2006 sehingga saldo bank tanggal 31 januari 2006 terlalu besar.oleh karna it saldo
pengeluaran bulan januari ditambah dan saldo bank tanggal 31 januari 2006 dikurangi sebesar
Rp161.200,00.
Jasa giro
Dikreditkan oleh bang bulan januari 2006 tetap baru dicatat sebagai penerimaan kas bulan
februari 2006 sehingga saldo kas tanggal 31 januari 2006 terlalu kecil. Oleh karna itu
penerimaan kas bulan januari dan saldo kas tanggal 31 januari 2006 ditambah sebesar
Rp8.000.000,00.
Biaya bank
Dibebankan sebagai pengeluaran oleh bank pada bulan januari 2006.tetapi baru dicatat sebagi
pengeluaran kas pada bulan februari 2006 sehingga saldo kas pada tanggal 31 januari ditambah
Kas yang tidak disetor sama dengan keterangan untuk setoran dalam perjalanan.
Cek kosong
25
Dicatat sebagai penerimaan kas bulan januari 2006,tetapi dikembalikan oleh bank karna
kosong.pengembalian ini dicatat sebagai pengeluaran kas bulan februari 2006.oleh karna itu
saldo kas tanggal 31 januari 2006 terlalu besar yang terjadi karena penerimaan kas bulan januari
SELISIH KAS
Jika jumblah uang yang ada tidak sesuai dengan catatan kas maka selisihnya dicatat dalam
rekening selisih kas dan rekening lawannya adalah rekening kas.apa bila saldo selisih kas itu
debit maka dilaporkan diluar biaya usaha,tetapi kalo saldo rekening selisih kas keredit maka
dan di laporkan dalam kelompok utang lancer .overat terjadi mungkin tidak akan merugikan
perusahaan dalam arti di black list oleh bank .jika sebelum cek tadi di uangkan ke bank
,prusahaan sudah menyetorkan jumlah yang cukup untuk menutupi overadraft itu .jika suatu
prusahaan mempunyai beberapa rekening yang saldonya positif tidak perlu di laporkan sebagai
utang lancar .jika overdraf itu terjad dalam rekening suatu bank dan rekening yang saldonya
positif dapat pada bank lain maka overdraf ini akan di catat sebagai utanglancar dan dan saldo
Investasi jangka pendek bias dilakukan dalam bentuk deposito , sertifikat bank atau surat surat
dberharga atau itu saham (efek kuitas)dan obligasi (efek utang) .dalam neraca ini ivestasi jangka
26
pendek termasuk dalam kelompok aktiva lancar . surat - surat berharga yang di beli untuk tujuan
1. Surat –surat berharga itu harus dapat segera di jual kembali dengan harga yang berlaku
pada tanggal penjualanya . surat – surat yang memenuhi syarat adalah surat berharga
2. Penjual kembali oleh pimpinan perusahaan dimaksud untuk memenuhi kebutuhan uang
Surat – surat berharga tersebut merupakan sumber uang yang segera maka di dalam neraca di
kelompokkan dalam aktiva lancar .hal ini sesuai dengan PSAK No 13 yang menyatakan bahwa
investasi lancar harus di masukkan kedalam aktiva lancar sedangakan ivestasi yang dilakuakan
untuk tujuan untuk melindungi mempermudah atau mempertahankan bisnis tersebut investasi
Peraturan akuntansi dan pelaporan investasi obligasi efek utang) dan saham (efek ekuitas di atur
dalam PSAK No. 5 ) menurut PSAK tersebut perusahaan harus mengklasivikasikan investasi
dalam kelompok
b) Diperdagangkan (treading )
Jika perusahaan tidak memiliki obligasi yang tidak di klasifiiikasikan kedalam kelompok
dimiliki hingga jatuh tempo dan investasi saham yang nilainya wajarnya telah di ketahui maka
investasi tersebut harus di klasifikasikan kedalam kelompok di perdadangkan atau tersedia untuk
27
Efek ekuitas yang di beli dan di miliki sampai jatuh tempo harus di klasifikasikan
Efek yang di beli dan di miliki untuk di jual kembali dalam waktu dekat harus di
klasifikasikan kedalam kelompok perdangan . investasi ini di lakukan denga tujuan untuk
Dalam PSAK No 50 paragraf 19 diyatan bahwa investasi dalam suatu berharga yang masuk
kelompok dipserdagangkan harus di cantumkan sebagai aktifa lancar dalam neraca . sedangkan
investasi yang masuk dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk di jual
dapat di sajikan dalam bentuk aktiva lancar atau tidak lancar berdasarkan keputusan manajemen
Surat – surat berharga yang di beli di debitkan dalam rekening surat – surat berharga dengan
jumlah besar harga perolehanya surat berharga adalah harga kurs di tambah komisi profinsi
matrai dan biaya yang lain yang timbul saat pembelian dengan kata lain harga perolehan adalah
harga beli di tambah semua biaya pembelian di lakukan pada tanggal penyetoran bunga maka
akan timbul masalah bunga berjalan yaitu bunga yang di bayar oleh pembeli untuk jangka waktu
tanggal bunga berahir sampai tanggal bunga berjalan tidak termasuk dalam bunga harga
perolehan obligasi tetapi dicatat tersendiri ada 2 rekening dapat di debit untuk mencatat bunga
28
Penjualan surat berharga akan menimbulkan laba atau rugi jika harga jual tidak sama dengan
harga perolehannya .hal ini obligasi seperti pada waktu membeli maka pada saat pejualan juga
c.Obligasi
Pada tanggal 1 agustus 2015 di beli 10 obligasi PT Baruna yang nominal perlembar sebesar Rp.
50.000.00. dengan kurs 101 obligasi ini berbunga 12% setahun dan di bayar setiap tanggal 1 Mey
dan 1 November pada pembelian di bayar provinsi dan matrai sebesar Rp.5.000.00 tanggal 1
Desember 2005 seluruh obligasi PT Baruna di jual dengan kurs 102 biaya penjualan sebesar Rp.
3.000.00
kas
Rp 25.000.00
Perhitungan :
101
Harga kurs x Rp 500.000.00=Rp 505.000.00
100
RP.510.000.00
29
Bunga berjalan
Dalam jurnal di atas rekening pendapatan bunga di debit untuk mencatat bunga berjalan yang di
bayar menggunakan rekening .penerimaan bunga pada tanggal 1 November 2005 sebagai berikut
Kas Rp 30.000.00
Perhitungan
Selain di debitkan dalam rekening pendapatan bunga . bunga berjalan juga dapat juga di catat
dengan mendebit rekening piutang pendapatan bunga hingga jurnal yang di buat untuk mencatat
Penerimaan bunga pada tanggal 1 November 2005 jurnal yang di buat sebagai berikut :
30
Kas Rp 30.000.00
piutang pendapatan
bunga Rp 15.000.00
Kedua cara di atas memberikan hasil yang sama yaitu pendapatan bunga sebesar Rp 15.000.00
yang telah di katakana di muka , penjualan obligasi dapat menimbulkan laba atau rugi untuk
mengetahuui laba atau rugi di lakukan dengan membangingkan harga jual dengan harga
Harga jual obligasi PT Baruna pada tanggal 1 Desember 2005 di hitung sbb
102
Harga kurs : x Rp 500.000.00=Rp 510.000.00
100
kas Rp
1.045.000.00
Perhitungan
104
Harga kurs x 1001 b x Rp 10.000 .00=Rp 1.040.000 .00
100
31
Walau deviden saham preferen (prioritas ) jumlahnya pasti biasanya ada perhitungan deviden
Pada tanggal 31 Desember 2005 deviden yang di terima sebesar 14% x Rp 1.000.000.00
Kas Rp 140.000.00
Pendapatan Rp 1.045.000.00
31.000.00
Perhitunga
108
Harga kurs x Rp 1.000 .000.00=Rp1.080 .000 .00
100
Sedangkan bunga berjalan di hitung sejak 1 November sampai dengan 1 Desember 2005 =1/12 x
12% x 500. 00
Jumlah untuk mencatat penjualan obligasi tanggal 1 Desember 2005 sebagai berikut
Kas Rp 512.000.00
32
Surat berharga – Obligas PT Baruna Rp 510.000.00
Periobe perhitungan bunga di dasarkan pada hari yang sebenarnya dan satu tahun diperhitungkan
sebanyak 360 hari. Hari terjadinya transaksi tidak di perhitungkan tetapi tanggal jatuh temponya
di perhitungkan .
Misalnya obligasi dengan tanggal bunga 1 mey dan 1 november di beli pada tanggal 9 agustus
juni : 30 hari
juli : 31 hari
Agustus : 9 hari
d.Saham
Misalnya pada tanggal 1 agustus 2005 di beli 100 saham preferen (proritas ) 14% dar PT
Raja wali nominal Rp 10.000.00 perlemabar dengan kurs 104. Provinsi dan metrai yang di bayar
sebesar Rp 5.000.00 deviden yang di bayarkan setiap ahir tahun tanggal 15 Februari 2006 saham
Pembelian saham dapat di catat dalam rekening surat berharga denngan jumlah sebesar
harga perolehan yaittu harga kurs di tambah biaya pembelian yang terdiri dari komisi provinsi di
metrai jurnal yang di buat untuk mencatat pembagian saham tanggal 1 agustus 2005 sbb
33
Surat berharga – Saham PT . Rajawali Rp 1.040.000.00
kas Rp 1.040.000.00
Perhitungan
104
Harga kurs x 100lb x Rp 10.000.00=Rp1.040 .000 .00
100
Walaupun deviden saham preferen (proritas ) itu sudah pasti jumlahnya biasan tidak ada
Pada tanggal 31 Desember 2005 defiden yang di terima sebesar 14% x Rp 1.000.000. 00 = Rp
Kas Rp 140.000.00
Laba rugi saham di hitung dengan membandingkan harga jual dengan harga perolehanya
Jumlah yang di buat untuk mencatat penjualan saham pada tanggal 15 Februari 2006 sbb.
Perhitungan
34
Harga kurs
ini akan menimbulkan masalah menentukan besarnya laba atau rugi pada waktu penjualan surat
berharga.
ditentukan dengan cara Identifikasi khusus, yaitu cara yang membebankan harga peroleha sesuai
dengan fisiknya. Jadi kalau yang dijual itu saham pemebelian pertama maka haraga perolehan
yang dibebankan juga harga perolehan saham pembelian pertama tersebut. Apabila timbul
kesulitan menyamakan arus harga perolehan dengan arus fisiknya maka harga perolehan yang
dibebankan pada saat penjualan bisa ditentukan dengan cara masuk pertama keluar pertama
Investasi yang diklarifikasikanswbagai aktiva lancer harus dicatat dalam necara pada nilai
Biaya (cost) dapat ditentukan berdasarkan FIFO, rata-rata tertimbang, atau LIFO. Nilai pasar
dapat ditentkan berdasarkan portofolio agregat, dalam total atau menurut kategori investasi,
35
Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dan penjualan suatu investasi dalam pasar
yang aktif.
Dalam demikian jelas bahwa berdasarkan SAK, investasi jangka pendek dalam surat
berharga harus dinilai sebesar yang lebih rendah antara harga perolehan atau harga pasar, yang
dapat dilakukan secara keseluruhan (agregat) atau menurut tiap-tiap elemen surat berharga
(individual). Apabila harga pasar surat berharga yang dimiliki ternyata lebih rendah dari harga
perolehannya dengan selisih yang cukup berarti, dan nyata bahwa peurunan tersebut tidak
bersifat sementara, maka surat berhaarga yang dicantumkan dalam kelompok aktiva lancer tidak
boleh melebihi harga pasarnya. Dalam keadaan ini akan diakui adanya kerugian yang belum
direalisasi. Jumlah kerugian yang diakui adalah sebesar selisih antara harga perolehan degan
harga pasar pada tanggal neraca. Pencatatan kerugian yag diakui dilakukan dengan mendebit
rekening rugi penuruna nilai surat berharga dan kreditnya cadangan penurunan nilai surat
berharga. Rugi ini termasu kelompok rugidiluar usaha dalam laporan laba rugi, sedang cadangan
penurunan nilai surat berhaga akan dicantumka dalam mengurangi rekening surat berharga.
Apabila terjadi penjualan surat berharga yang sudah diturunkan nilainya, maka laba rugi
penjualan dihitung dengan membandingkan harga jual dengan harga perolehan yang
Apabila harga pasar surat-surat berharga yang dimiliki ternyata lebih rendah dari harga
perolehannya dengan selisih yang cukup berarti dan nyata bahwa penurunan tersebut tidak
besifat sementara, maka surat berharga yang dicantumkan dalam kelompok aktiva lancer dalam
neraca tidak boleh melebihi harga pasarnya. Di sini akan diakui adanya kerugian yang belum
36
terjadi. Jumlah kerugian yang diakui adalah sebesar selisih dari harga perolehan dengan harga
psasrnya pada tanggal neraca. Pencatatn kerugian yang diakui dilakukan dengan mendebit
rekening rugi penurunan nilai surat berharga dan kreditnya cadangan penurunan nilai surat
berharga. Rugi penurunan nilai surat berharga termasuk kelompok rugi diluar nilai usaha dalam
laporan laba rugi sedang cadangan penurunan surat berharga akan dicantumkan dalam neraca
mengurangi rekening surat berharga. Apabila terjadi pejualan surat berharga yang sudah
diturunkan nilainya maka laba rugi penjalan dihitung dengan membandingkan haraga jual
dengan harga perolehan yang baru (sesudah dikurangi cadangan peurunan nilai surat berharga).
Cara yang lebih rendah antara harga perolehan atau harga pasar dapat diterapkan kepada surat-
Sebagai contoh penerapan cara-cara diatas misalnya diketahui data investasi surat berharga
Pasar(masing-masing elemen)
37
Total RP2.535.000,00 Rp 2.507.000,00 Rp2.500.000,00
Jika ditrapkan dengan cara pertama yaitu kepada jumlah keseluruhan surat-surat berharga
perolehan dengan jumlah harga pasar. Ternyata yang lebih rendah adalah jumlah harga pasar Rp
2.507.000,00 sehingga srat berharga dalam neraca akan Nampak sebesar RP2.507.000,00.
Jika diterapkan dengan cara kedua yaitu kepada masing-masing elemen surat erharga
maka perbandungan dilakukan satu per satu, yang pertama obligasi PT Baruna teryata harga
perolehannya sebesar Rp505.000,00 itu lebih rendah dari harga pasarnya, maka yang
dibandingkan adalah jumlah Rp505.000,00, yang kedua saham preferent PT Rajawali, trnyata
harga pasarnya Rp1.020.000,00 lebih rendah dari perolehannya dan yang ketiga saham biasa PR
Barito harga pasarnya lebih rendah. Jumlah dari yang lebih rendah masing-masing elemen yaitu
neraca.
Jika diterapkan pada jumlahkeseluruhan surat berharga, maka kerugian yang diakui,
Jika diterapkan pada masing-masing elemen surat berharga maka kerugian yang diakui
38
Misalnya penerapannya kepada jumlah keseluruhan sirat-surat berharga maka pengakuain
rugi sebesar Rp28.000,00 dicatat dengan jurnal pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut :
Di dalam neraca surat berharga dicantumkan dengan jumlah sebesar harga perolehannya
sebesar Rp2.507.000,00. Cadangan penurunan nilai surat berharga ini akan dihapuskan apabila
Missal pada tanggal 32 Januari 2006 semua surat berharga tersebut diatas dijual dengan
harga bersih Rp2,560.000,00. Penjualan ini akan dicatat dengan jurnl sebagai berikut :
Kas Rp2.560.000,00
39
Harga perolehan Rp2.535.000,00
2.507.000,00
Rp 53.000,00
Apabila dalam tahun 2006 surat berharga tersebut dijual tidak sekaligus,maka akan
timbul masalah menghitung penurunan nilai untuk tiap jenis surat berharga, terutama bila
perhitungannya untuk keseluruhan jumlah surat berharga. Dalam hal penurunan nilai hitung
untuk keseluruhan surat berharga, dan penjualan surat-surat berharga itu tidak dilakukan
sekaligus, maka tiap kali terjadi penjualan surat berharga tidak dilakukan penyesuaian pada
rekening cadangan penurunan nilai.rekening cadangan ini baru akan disesuaikan pada akhir
periode.
Misalnya pada bulan Maret 2006 dijual 200 lembar saham PT Barito dengan harga kurs
105
Harga kurs = x200 Ib x Rp5.000,00 = Rp1.050.000,00
100
40
Laba pejualan saham Rp 50.000,00
Kas Rp 1.040.000,00
Dalam jurnal seperti diatas, rekening cadangan penurunan nilai surat harga tidak beribah
saldonya, yaitu masih sebesar Rp28.000,00. Saldo ini terbawa sampai tanggal 31 Desember 2006
dilakukan perbandingan antara harga perolehan dan haega pasar surat berharga yang dimiliki,
sehingga dapat diketahui berapa esar penurunan nilainya. Jumlah penilaian ini dibandingkan
dengan saldo rekening cadangan penrunan nilai surat berharga, daan rekening ini disesuaikan
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2006 harga perolehan seluruh saham yang dimiliki
sebesar Rp2.050.000,00 dan harga pasrnya sebesar Rp2.000.000,00. Penurunan nilai sebesar
Rp50.000,00. Karna saldo rekening cadangan penurunan nilai cuma sebesar Rp28.000,00, maka
Sebaliknya bila saldo rekening cadangan penurunan nilai lebih besar dari penuruna nilai
sesungguhnya, maka rekening cadangan penuruna niali didebit da kreditnya adalah rekening laba
41
Cara seperti diatas dapat meniadakan kesulitan penentuan besarnya penuruna nilai untuk
setiap surat berharga jika perhitungannya diterapkan pada keseluruhan jumlah surat berharga.
Apabila surat berharga sudah diturunkan nilainya sampai pada jumlah harga pasarnya maka
harga pokoknya. Bila harganya naik sampai harga diatas pokoknya maka penyesuaian yang
dibuat maksimum akan berhenti sesudah rekening cadangan penurunan nilai menunjukkan saldo
nol. Financial Statement nomor 12 dari FASB 1 menyatakan bahwa lower of cost market untuk
penilaian surat-surat berharga harus diterapkan kepada jumlah keseluruhan surat-surat berharga
42
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kas merupakan asset yang paling lancardan hampir setiap transaksi dipengaruhi oleh
kas.karena sifat kas yang liquid,maka mudah digelapkan,sehingga pengendalian interen
mengolahnya. jadi pengeluaran khas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi
dasar untuk membuka ke rekening-rekening buku besar karena pencatatan dilakukan setiap kali
pengeluaran. Kas sendiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belumdisetorkan, simpanan
dalam bentuk giro atau bilyet, sehingga elemen-elemen yang diterima sebagai setoran oleh bank
dengan nilai nominal tidak dikelompokkan dalam kas.
43
Daftar Pustaka
Ikatan akuntan Indonesia,standar akuntansi per 1april 2002.jakarta:Penerbit Salemba
Empat,2002
Wokl, Harry I., M.G. Tearney,dan J.L. Dodd. Accounting theory, A Conceptual and
Insitutional Approach. 5thn Edition .New York: South_Western College Publishing,
2001
44
45