Anda di halaman 1dari 12

DIAGRAM ARUS KAS (CASH FLOW)

Dosen Pengampu :
Ir.Yose Sebastian, M.Si.
Hendri Gustian, S.TP.,M.T.

Teknisi / PLP :
Dwi Ferdiana, S.T.
Subarjo, S.P.

Disusun Oleh :
Joko romadhon
20732021

PROGRAM STUDI MEKANISASI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……..…………………………………………………… 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………... 2


2.1 Pengertian Cash Flow ……………….………………………... 2
2.2 Jenis Aliran Cash Flow.............................................……….…. 3
2.3 Jenis Aktivitas dalam Cash Flow................................................. 3
2.4 Metode Cash Flow....................................................................... 4
2.5 Cara Membuat Cash Flow........................................................... 4
2.5.1 Cara Membuat Cash Flow dengan Metode Langsung.......... 6
2.5.2 Cara Membuat Cash Flow dengan Metode Tidak Langsung.7

BAB III PENUTUP….................................……………………………….. 10


4.1 Kesimpulan……………………………………………………. 10
4.2 Saran…………………………………………………………... 10

TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………....……… 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika menjalankan suatu bisnis, pengelolaan arus kas yang baik
menjadi salah satu kunci keberhasilan karena banyak bisnis yang mengalami
kegagalan karena pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan. Arus Kas
(Cash Flow) merupakan laporan yang berisikan informasi penerimaan dan
pengeluaran kas dalam perode waktu tertentu. Adanya laporan ini membuat
pemilik usaha dapat mengetahui sumber kas diperoleh dan bagaimana kas
digunakan/dibelanjakan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu cash flow ?
2. Apa saja metode cash flow ?
3. Bagaimana cara membuat cash flow ?

1.2 Tujuan Penulisan


1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian cash flow .
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis cash flow.
3. Agar mahasiswa dapat membuat cash flow.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Cash Flow


Jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia, Cash Flow memiliki arti arus
kas atau aliran kas. Cash flow memiliki peran vital dalam suatu operasional
rutin pada perusahaan. Aliran kas ibarat darah pada tubuh manusia karena
tidak ada satu pun bisnis yang tak lepas dari persoalan yang berkaitan dengan
cash flow ini.Sementara itu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), arus kas adalah pengeluaran dan pemasukan uang tunai perusahaan
atas dasar harian, mingguan, dan jangka waktu lain. Sedangkan berdasarkan
Harvard Business School, cash flow adalah saldo bersih dari uang tunai yang
sudah masuk dan uang tunai yang keluar dalam suatu waktu tertentu.
Dalam laporan cash flow, hasil laporan arus kas bisa positif dan negatif.
Arus kas positif adalah arus kas yang menunjukkan bahwa uang masuk
sebuah perusahaan lebih banyak daripada uang perusahaan yang keluar.
Sedangkan arus kas negatif adalah arus kas yang menunjukkan bahwa uang
keluar sebuah perusahaan lebih banyak daripada uang masuk perusahaan.
Jika, sebuah perusahaan terus menerus arus kas negatif, maka perusahaan
tersebut mengalami kerugian yang bisa membuat perusahaan bangkrut.
Namun, sebuah perusahaan yang menunjukkan arus kas positif secara berkala
menandakan bahwa perusahaan tersebut terus menerus mengalami
perkembangan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pencatatan laporan cash flow
merupakan salah satu laporan keuangan yang sangat penting dan bisa
memengaruhi perkembangan perusahaan.

2.2 Jenis Aliran Cash Flow


Cash flow atau arus kas dibagi menjadi dua jenis aliran, yaitu aliran yang
masuk ke dalam laporan dan aliran uang yang keluar. Aliran uang yang
masuk disebut dengan cash inflow dan aliran uang yang keluar disebut
dengan cash outflow.
1. Cash Inflow
Cash inflow adalah aliran arus kas yang di mana berisi tentang semua
transaksi yang memberikan pemasukan terhadap perusahaan. Adanya
transaksi yang masuk ke perusahaan, maka modal perusahaan bisa
bertambah, sehingga pertumbuhan perusahaan bisa juga terus mengalami
peningkatan. Pada jenis cash flow ini, perusahaan akan mengetahui
sumber pemasukan yang masuk ke perusahaan secara transparansi.
Semakin banyak pemasukan yang masuk ke perusahaan menandakan
bahwa perusahaan tersebut sudah dipercaya oleh konsumen atau oleh
investor. Supaya lebih tergambar apa yang dimaksud dengan cash inflow,
maka kamu perlu tahu contoh-contohnya, seperti penagihan piutang,
penjualan barang atau jasa, pemasukan pendapatan lain dan sewa,
pemasukan dari investasi dari pemilik, mendapatkan pinjaman atau dari
pihak ketiga, dan penjualan aktiva tetap.

2. Cash Outflow
Cash outflow adalah aliran arus kas yang isinya berbagai macam
transaksi yang bisa memunculkan beban pengeluaran kas perusahaan.
Adanya transaksi pengeluaran ini bertujuan untuk mempertahankan
perusahaan. Apabila perusahaan tidak mengeluarkan uang atau modal,
maka perusahaan akan sulit untuk bertahan apalagi untuk berkembang.
Oleh sebab itu, perusahaan harus merancang kas pengeluaran dengan
bijak, mengapa begitu? Hal ini perlu dilakukan supaya perusahaan tidak
mengalami kerugian.
Beberapa contoh cash outflow, seperti adanya pembelian aktiva tetap,
pengeluaran biaya gaji karyawan, pengeluaran bahan baku, pembayaran
pajak dan sewa, pengeluaran administrasi penjualan, pembayaran hutang,
dan pembayaran kembali yang bersumber dari investasi pengusaha.
Semua pengeluaran itu, tidak akan membuat perusahaan rugi selama
dilakukan dengan bijak.
2.3 Jenis Aktivitas dalam Cash Flow
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Cash flow operasi Ini mengacu pada kas bersih yang dihasilkan dari
operasi bisnis normal perusahaan. Dalam perusahaan yang tumbuh dan
berkembang secara aktif, arus kas positif diperlukan untuk mempertahankan
pertumbuhan bisnis.

2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)


Cash flow investasi Ini mengacu pada kas bersih yang dihasilkan dari
aktivitas terkait investasi perusahaan, seperti investasi dalam sekuritas,
pembelian aset fisik seperti peralatan atau properti, atau penjualan aset. Di
perusahaan sehat yang aktif berinvestasi dalam bisnis mereka, angka ini
sering kali negatif.

3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)


Aktivitas pendanaan adalah laporan atau aktivitas cash flow yang
dihasilkan dari penambahan modal perusahaan. Pada dasarnya, aktivitas
pendanaan ini mengacu pada arus kas yang bergerak antara perusahaan
dengan pemilik, investor, dan krediturnya. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa aktivitas pendanaan merupakan arus kas bersih yang digunakan untuk
membiayai sebuah perusahaan, seperti ekuitas, dividen, dan pembayaran
hutang.

2.4 Metode Cash Flow


1. Metode Langsung (Direct Cash Flow)
Metode langsung (direct cash flow) adalah metode yang digunakan
untuk mencatat cash flow dengan cara mengelompokkan setiap aktivitas
operasi yang kemudian dibagi menjadi beberapa kategori. Metode
langsung cash flow sering sekali digunakan oleh banyak orang dan
perusahaan karena metode ini mudah dipahami serta bisa memberitahukan
informasi-informasi yang cukup lengkap, sehingga setiap pengambilan
keputusan lebih matang.
Metode langsung cash flow dapat dilihat pada kegiatan operasional
perusahaan, mulai dari beban penyusutan, beban pembayaran upah
karyawan, beban hutang, beban pajak, dan lain-lain. Arus kas yang sudah
dikelompokkan menjadi beberapa kategori memudahkan seseorang untuk
menyusun cash flow.

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Cash Flow)


Metode tidak langsung (Indirect cash flow) adalah metode yang
digunakan untuk membuat laporan cash flow yang berfokus terhadap
adanya perbedaan antara laba bersih dengan arus kas yang berasal dari
semua kegiatan operasional. Dengan kata lain metode tidak langsung
memperlihatkan adanya hubungan antara laporan keuangan laba rugi
dengan neraca serta arus kas atau cash flow.
Apabila suatu perusahaan sudah memiliki data laporan keuangan
laba rugi, neraca, dan arus kas, maka tidak perlu mengeluarkan biaya lebih
banyak, bahkan bisa lebih murah daripada metode langsung. Beberapa
contoh metode tidak langsung, seperti arus kas pendanaan dan arus kas
investasi yang di mana kedua arus kas tersebut disusun sesuai dengan
laporan laba rugi serta neraca.

2.5 Cara Membuat Cash Flow


2.5.1 Cara Membuat Cash Flow dengan Metode Langsung
1. Melakukan Pengecekan Secara Silang
Langkah pertama dalam membuat cash flow adalah melakukan
pengecekan secara silang. Pengecekan ini dilakukan mulai dari buku
kas bank, kemudian rekening korang, bonggol, check, dan buku kas
kecil. Buku kas kecil ini sering disebut juga dengan nama patty cash.
Selain itu, pengecekan secara silang ini biasanya disebut dengan
nama rekonsiliasi. Langkah pertama akan dianggap selesai, setelah
rekonsiliasi atau pengecekan secara silang antara bank dengan kas
kecil sudah selesai.

2. Membuat Eliminasi Silang


Langkah kedua untuk membuat cash flow dengan memakai
metode langsung adalah membuat eliminasi silang. Adapun hal yang
perlu dilakukan eliminasi silang, yaitu semua transaksi silang yang
saling berkaitan dengan buku kas.
3. Mengelompokkan Pemasukan dan Pengeluaran
Sampai sudah pada langkah ketiga dari cara membuat cash flow,
pada langkah ini bisa dibilang cukup banyak menghabiskan waktu
karena langkah ini, harus mencatat semua pemasukan dan
pengeluaran perusahaan. Mengelompokkan pemasukan dan
pengeluaran yang dilakukan setiap hari akan cepat selesai. Semua hal
yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan yang
sudah ada di dalam laporan laba rugi merupakan arus kas koperasi.

4. Menyusun Laporan Arus Kas (Cash Flow)


Dalam menyusun laporan cash flow harus memerhatikan semua
data pengeluaran dan pemasukan, serta laporan laba dan rugi.
Setelah sudah melakukan ketiga langkah di atas, maka kamu tingga
menyusun laporan cash flow.

2.5.2 Cara Membuat Cash Flow dengan Metode Tidak Langsung


1. Membuat Laporan Laba Rugi
Langkah pertama, harus membuat laporan laba rugi dari masa
waktu yang sedang berjalan. Setelah membuat laporan tersebut akan
menghasilkan sebuah data. Dari data itulah akan diketahui apakah
perusahaan mengalami laba atau rugi.

2. Membuat Laporan Neraca


Langkah kedua, membuat laporan neraca setiap periode yang
sudah berlangsung dan periode sebelumnya. Tujuan dari membuat
laporan neraca adalah mendapatkan data dari aktivitas keuangan
perusahaan pada masa periode yang sedang berjalan.

3. Melakukan Penyesuaian Terhadap Laporan Laba Bersih


Langkah ketiga, kamu perlu menyesuaikan laporan laba rugi.
Dari penyesuaian ini akan menghasilkan arus kas dari aktivitas
operasi. Kas yang berasal dari aktivitas operasi termasuk ke dalam
laporan arus kas dengan memakai metode tidak langsung.
4. Melakukan Pengecekan Terhadap Pengaruh Transaksi Bukan Kas
Langkah keempat, setelah sudah mendapatkan nilai arus kas atau
cash flow dari aktivitas operasi, kemudian kamu mencari kas
pendanaan dan investasi. Untuk mencari kas pendanaan dan investasi
bisa dilakukan dengan cara melakukan pengecekan terhadap
pengaruh transaksi bukan kas.

5. Menyusun Laporan Arus Kas (Cash Flow)


Langkah kelima, setelah melakukan keempat langkah
sebelumnya, sampai sudah pada langkah terakhir yaitu menyusun
laporan arus kas atau cash flow.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Cash flow atau laporan arus kas ini memang berperan penting dalam
sebuah perusahaan karena adanya laporan cash flow, maka semua pelaku
usaha dan para karyawan perusahaan mengetahui perkembangan dari bisnis
perusahaan yang sedang dibangun. Selain itu, laporan cash flow juga
membantu transparansi laporan keuangan perusahaan, sehingga mengetahui
pemasukan dana dan pengeluaran yang bisa dijadikan sebagai sumber
informasi perusahaan agar bisa menjadi lebih baik.

3.2 Saran
Memang tidak mudah untuk membuat laporan arus kas atau cash flow
karena dibutuhkan keahlian dan latihan secara berkala agar terbiasa. Oleh
sebab itu, supaya lebih mudah untuk membuat laporan cash flow, kita dapat
ikut kursus atau melihat tutorial.
DAFTAR PUSTAKA

Cash flow : zahiraccounting.com/id/blog/pengertian-cash-flow/

Cash flow: Pengertian, Jenis, dan metode. (2022, Februari 22:


https://www.gramedia.com

Cash flow: Apa Itu Cash Flow: Definisi, Jenis, Contoh, dan Cara Membuatnya
(kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai