Anda di halaman 1dari 19

Riset AKUNTANSI KEUANGAN & PASAR

MODAL
“Laporan arus kas (cash flow)”
Dr. Hj. Holiawati, S.E., M.Si., CSRA.

V/M PRODI MAGISTER


AKUNTANSI

Disusun oleh :
Diah Juniasari Ridwan Fauzi Ari Hamzah Wulan Nurdiana Sari
221011900024 221011900009 221011900020

Prodi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Pamulang


PEMBAHASAN

Pengertian Arus kas Tujuan & Manfaat Laporan Arus


Kas
1 2
Kas dan Setara Kas Klasifikasi Laporan Arus Kas
3 4

Pola Normal Arus Kas 5 6 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

7 8
Analisis Arus Kas Rasio Arus Kas
Arus Kas (Cash Flow)

Menurut Sukamulja (2019:40) “Laporan arus kas merupakan laporan yang mencerminkan aliran kas
didalam perusahaan seperti arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan, laporan
ini memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas pada
periode tertentu”.

Menurut Kieso et, al. (2014:196) menyatakan laporan arus kas adalah “The primary purpose of the
statement of cash flow is to provide relevant information about the cash receipts and cash payment
of an enterprise during a period
Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas

Dalam PSAK No.2 (2015) disebutkan tujuan laporan


arus kas adalah Informasi tentang arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas
dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut

Laporan arus kas bermanfaat bagi investor dalam menilai


kemampuan perusahaan untuk mengelola arus kas,
menghasilkan arus kas posotif dimana yang akan datang.
Dengan arus kas dapat dibuat sebuah keputusan
perusahaan untuk rencana-rencana jangaka pendek dan
jangka panjang terhadap kegiatan-kegiatan usaha,
investasi, dan pendanaan
Aktivitas Dalam Laporan Arus Kas

Kieso (2008: 213)

1 Aktivitas Operasi (Operating Activities)

2 Aktivitas Investasi (Investing Activities)

3 Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)

PSAK No. 2
Metode Penyusunan Laporan Arus Kas
Metode yang dapat digunakan:

Metode langsung  Metode langsung menghitung saldo operasi dari selisih


antara kas masuk dari pendapatan usaha dengan kas keluar untuk beban usaha
perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada
masing-masing kelompok sumber kas tersebut .

Metode tidak langsung  Metode tidak langsung dimulai dengan


laba bersih usaha dan mengubahnya menjadi arus kas bersih dari
aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas
masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sujmber kas
tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Langsung dan Tidak Langsung
No Kelebihan Kekurangan

1 Metode Langsung Metode Langsung


Metode ini melaporkan sumber Data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah di
dan penggunaan kas dalam dapat dan biaya pengumpulannya umumnya
laporan arus kas. mahal.

2 Metode Tidak Langsung Metode Tidak Langsung


Memusatkan pada perbedaan Laba rugi bersih harus disesuaikan dengan
antara laba bersih dan arus kas cara mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan
dari aktivitas operasi. kas, atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk kegiatan operasional di
masa lalu dan masa depan
Analisis Arus kas
• Analisis arus kas membantu Anda memahami berapa
banyak uang tunai yang dihasilkan atau digunakan bisnis
selama periode akuntansi tertentu.
• Memahami sumber uang tunai dan ke mana uang Anda
pergi sangat penting untuk mempertahankan bisnis yang
berkelanjutan secara finansial.
Analisis arus kas, bisnis dapat
memutuskan apa langkah terbaik
berikutnya bagi perusahaan
- Memikirkan kembali arus masuk dan arus keluar :
Misalnya: jika pembayaran pinjaman yang mahal memengaruhi arus kas
keluar, bisnis dapat melakukan pendekatan strategis untuk meningkatkan
arus masuk dengan mengurangi operasi atau meningkatkan aktivitas
investasi untuk membangun aliran pendapatan baru.
- Mengidentifikasi peluang pasar : Memahami arus kas dan dampaknya di lokasi yang berbeda
dapat membantu bisnis dalam memutuskan apakah akan memperluas ke pasar baru,
berinvestasi untuk memperkuat posisi mereka di pasar saat ini atau menarik diri sepenuhnya
dari negara-negara di mana arus kas rendah.
Rasio Arus Kas

 Rasio arus kas adalah ukuran berapa kali perusahaan


dapat melunasi hutang lancar dengan uang tunai yang
dihasilkan dalam periode yang sama.
 Angka yang tinggi, lebih besar dari satu, menunjukkan
bahwa perusahaan telah menghasilkan lebih banyak
uang tunai dalam suatu periode daripada yang
dibutuhkan untuk melunasi kewajiban lancarnya.
 Rasio arus kas lebih akurat dalam mengukur likuiditas
dan solvabilitas perusahaan daripada rasio yang
diturunkan dari laporan laba rugi atau neraca.
5 Rasio untuk Analisis Arus Kas.

Cash Flow Coverage ratio


Arus Kas Rasio ini disebut sebagai rasio solvabilitas dan merupakan rasio jangka
panjang. Rasio ini menghitung apakah suatu perusahaan dapat membayar kewajibannya
atas total hutang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Jika rasio lebih besar dari 1,0,
maka perusahaan tidak dalam bahaya default. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:

Cash Flow Coverage Ratio=Arus Kas Bersih dari Operasi/Total Hutang


Cash Flow Margin ratio (Rasio Margin Arus Kas)

Rasio ini adalah rasio profitabilitas yang membantu kita dalam mengukur kas bisnis dari
aktivitas operasi sebagai persentase dari pendapatan penjualan selama periode tertentu.
Dengan kata sederhana, rasio ini memberi tahu kita seberapa baik bisnis dapat
mengubah penjualan menjadi uang tunai. Analisis rasio ini penting bagi perusahaan
karena memberikan wawasan tentang profitabilitas bisnis, dan juga kualitas
pendapatannya.

Cash Flow Margin Ratio


= (Pendapatan Bersih + Pengeluaran Non Tunai (Amortisasi dan Penyusutan) + Perubahan Modal
Kerja) / Penjualan
Current Liability Coverage Ratio
(Rasio Cakupan Kewajiban Saat Ini)

Rasio ini mengacu pada kemampuan operasi bisnis dalam menghasilkan


uang tunai yang dapat digunakan untuk menutupi hutang yang harus dibayar
dalam waktu satu tahun. Dengan kata sederhana, rasio cakupan kewajiban
saat ini membantu dalam mengukur likuiditas bisnis.
Rasio ini juga dikenal sebagai cash current debt coverage ratio, yang melihat
bagaimana kebijakan deviden bisnis mempengaruhi kas yang tersedia untuk
memenuhi kewajiban hutangnya saat ini. Rasio dihitung sebagai berikut:
RUMUS
• Current Liability Coverage Ratio = (Kas bersih dari aktivitas
operasi-dividen tunai)/Kewajiban Lancar Rata-rata

• Rasio cakupan membantu dalam menentukan pergerakan posisi


perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Jika rasio
meningkat, maka laba perusahaan secara konsisten mengungguli
kewajiban keuangan dan sebaliknya. Rasio ini juga menandakan
perbaikan atau penurunan posisi keuangan perusahaan
Price to Cash Flow Ratio (Rasio Harga terhadap Arus Kas)

• Rasio ini adalah rasio profitabilitas yang membandingkan harga perusahaan dengan
arus kas yang mendasarinya. Ini adalah parameter penilaian yang menunjukkan
perusahaan berdasarkan arus kas yang dihasilkannya.
• Dengan kata sederhana, rasio ini menunjukkan nilai rupiah yang bersedia dibayar oleh
investor untuk arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan. Investor menggunakan rasio
ini untuk menganalisis penilaian perusahaan dengan salah satu pertimbangan
terpenting – uang tunai. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
RUMUS

• Price to Cash Flow Ratio = Kapitalisasi Pasar/Arus kas operasi


Kapitalisasi pasar = harga pasar x jumlah saham yang beredar
Rasio ini adalah salah satu rasio yang paling banyak digunakan dalam industri
investasi. Investor ketika berinvestasi di perusahaan mana pun harus mengetahui
penilaian perusahaan sehubungan dengan uang tunai yang dihasilkannya dari
operasi yang mendasarinya. Analisis Price to Cash Flow Ratio membantu kita dalam
membandingkan perusahaan yang berbeda dalam industri yang sama terlepas dari
perbedaan akuntansi tertentu.
Cash Interest Coverage Ratio (Rasio Cakupan Bunga Tunai)

Cash Interest Coverage Ratio membantu kami dalam mengukur kemampuan bisnis untuk memenuhi
pembayaran bunga atas pembiayaan utangnya. Rasio ini adalah ukuran yang mirip dengan rasio
cakupan bunga, tetapi karena menggunakan uang tunai dan bukan pendapatan dalam penyebut, maka
rasio ini lebih merupakan ukuran yang realistis. Jika rasionya kurang dari satu, maka kita dapat
mengatakan bahwa bisnis tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi kewajiban bunga atas hutang
jangka pendek dan jangka panjangnya.
Cash Interest Coverage Ratio = (Penghasilan sebelum Bunga dan Pajak + Beban Non
Tunai)/Beban Bunga
Cash Interest Coverage Ratio adalah salah satu rasio yang efektif untuk mengukur kemampuan setiap
perusahaan untuk memenuhi bunga atas pembiayaan utangnya.
Kesimpulan
Setiap sumber peneriman kas harus dapat dibuat rinciannya
tentang berapa banyak uang yang diperoleh dari setiap sumber
tersebut. Setiap sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat
rinciannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk
aktivitas tersebut. Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana
yang diterima dan aliran dana keluar, akan terlihat tingkat
keseimbangan antara keduanya. Sehingga pada bagian akhir
dari laporan arus kas dapat diketahui jumlah kas yang dimiliki
suatu perusahaan
THANK YOU
Kelompok 1
Laporan Arus Kas (CASh Flow)

Anda mungkin juga menyukai