Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LAPORAN ARUS KAS


METODE TIDAK LANGSUNG

Disusun oleh :
1. Ari Ira Safitri : B.231.11.0479
2. M. Indra Jayadi : B.231.11.0130
3. Rodinda Prasetiani : B.231.11.0483

UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI S1 AKUNTANSI
ANGKATAN 2012

1
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi sebuah
global village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini populer dengan nama
globalisasi. Di sinilah masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi
maka munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik
akuntansi yang berlaku secara internasional. Harmonisasi standar akuntansi keuangan dalam
wujud International Financial Reporting Standard (IFRS) berlaku secara internasional, dan dalam
proses penyusunannya faktor politik dan kondisi ekonomi menjadi tidak relevan. Dalam hal ini,
sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh semua negara di dunia. Dengan
adanya standar yang diterima secara internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya
keterbandingan yang lebih tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah harmonisasi
internasional ini bukanlah pekerjaan mudah.

Keadaan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi di Indonesia. Melihat keadaan dan
kebutuhan negara Indonesia dan dengan tujuan untuk mendorong semakin terciptanya
transparansi yang bisa dimengerti dan memiliki standar yang sama dengan negara-negara lain,
maka IAI melakukan harmonisasi dengan standar keuangan internasional, dimana nantinya
semua negara akan berpedoman pada standar ini untuk semakin mendorong transparansi laporan
keuangan dan bisa dimengerti oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya mengenai informasi
keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh Komite Ikatan Akuntansi Indonesia dengan penelitian
yang bertahun-tahun yang telah dilakukan mengambil langkah yang matang untuk memasukkan
laporan arus kas sebagai laporan utama pengganti laporan sumber dan penggunaan dana. Karena
laporan ini dianggap lebih memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai
laporan. Sampai saat ini IAI telah banyak melakukan harmonisasi dengan standar internasional,
harmonisasi ini dimulai sejak tahun 1994 dan proses revisi terhadap standar keuangan telah
dilakukan sebanyak enam kali, yaitu tahun1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April
2002, 1 Oktober 2004 dan 1 September 2007. Proses revisi terhadap standar keuangan ini juga
terjadi pada PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas

2
BAB II
PERMASALAHAN

Berangkat dari berkembangnya tuntutan dan kesadaran tanggung jawab sosial


perusahaan, pro dan kontra terhadap konsep akuntansi sosial dan pengembangan akuntansi sosial
di Indonesia, makalah ini akan membahas secara teoritis tentang akuntansi sosial dan
penerapannya di Indonesia. Pembahasan akan dilakukan dengan menguraikan fenomena
permasalahan sosial yang terjadi pada entitas bisnis di Indonesia untuk menjawab permasalahan:
Apakah metode tidak langsung pada laporan arus kas itu?dan apa Keuntungannya bagi
Perusahaan yang menggunakan metode tidak langsung?

3
BAB III
PEMBAHASAN

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi
yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Informasi ini penyajiannya
diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas
keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional,
kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.

Laporan Arus Kas merupakan penerimaan kas dan pembayaran kas (pengeluaran kas).
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digolongkan sesuai
dengan kegiatan utama entitas : operasi,investasi, dan pembelanjaan. Laporan tersebut
melaporkan arus masuk kas bersih atau keluar kas bersih dari setiap kegiatan dan untuk semua
kegiatan usaha.

Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan
(Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang
berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun
penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan
aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu,
seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. Arus kas berlangsung terus menerus
selama perusahaan menjalankan kegiatannya. Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka
informasi arus kas tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas
(statement of cash flows), sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi para investor dan
kreditur dalam menganalisa arus kas.

Aktivitas yang membagi laporan arus kas adalah kegiatan operasi, kegiatan investasi,
dan kegiatan pendanaan. Ketiga aktivitas ini memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap keuangan perusahaan serta
terhadap jumlah kas. Manfaat utama laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang
relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode, serta untuk
membantu investor, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan dalam menganalisa kas (Kieso
dan Wey Grandt, 1995 : 247).

Tujuan dan kegunaan laporan arus kas sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk
memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash
basis) selama periode akuntansi tertentu. Menurut Financial Accounting Standard Board,
informasi yang diberikan dalam suatu laporan kas, jika digunakan dengan pengungkapan yang

4
berkaitan dan laporan keuangan lainnya, harus membantu investor, kreditor dan pihak lainnya
untuk:

 Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan.
 Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar
dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
 Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran kas
yang berkaitan.
 Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun non kas terhadap
posisi keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu.

Jadi informasi yang disajikan dalam laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan
keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya, sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk
menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan
arus kas tersebut.

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS


Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari
sumber-sumber data diatas meliputi tiga langkah pokok :
1. Menentukan perubahan dalam kas.
2. Menentukan arus kas bersih dari aktifitas operasi.
3. Menentukan arus kas dari aktifitas investasi dan pendanaan.

KLASIFIKASI ARUS KAS


Laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan
kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari
setiap jenis kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam
penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta
pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta
membayar beban.
2. Kegiatan Investasi melibatkan aktiva jangka panjang dan mencakup (a) pemberian serta
penagihan pinjaman , dan (b) perolehan serta pelepasan investasidan aktiva produktif
3. Kegiatan Pembiayaan melibatkan pos – pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham
serta mencakup (a) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta
(b) perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian tingkat atas, dan
pengembalian dari investasinya.

5
BENTUK DAN METODE LAPORAN ARUS KAS

A. Metode Langsung

Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa
depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Selain itu metode langsung
memperlihatkan penerimaan dan pengeluaran kas operasi, hal ini sejalan dengan tujuan laporan
arus kas yaitu untuk menyajikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas,
dibandingkan dengan metode tidak langsung yang tidak melaporkan penerimaan dan pengeluaran
kas.

B. Metode Tidak Langsung


Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk
operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi atau pendanaan.

Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas
dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari
aktifitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :

Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.

Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan
kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan
dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas
investasi dan pendanaan.

Keunggulan Metode Tidak Langsung

Keunggulan utama dari metode tidak langsung adalah bahwa metode ini berfokus pada
perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Yaitu metode tidak
langsung memberikan hubungan yang bermanfaat antara laporan arus kas dan laporan laba rugi
serta neraca.Banyak perusahaan yang menyajikan laporan keuangan berpendapat bahwa lebih
murah untuk menyesuaikan laba bersih terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi ( tidak
langsung ) dari pada melaporkan penerimaan dan pembayaran kas operasi kotor ( langsung ).

Kontroversi Metode Langsung Vs. Tidak Langsung

Keputusan paling controversial yang dihadapi FASB dalam menerbitkan Statement No.
95 adalah memilih antara metode langsung dan metode tidak langsung untuk menentukan arus

6
kas bersih dari kegiatan operasi. Perusahaan tidak menginginkan metode langsung, dan
mendesak penggunaan metode tidak langsung. Para pejabat lembaga keuangan cenderung
memilih agar metode langsung diharuskan untuk dipakai.

Aturan-aturan khusus untuk menerapkan metode langsung dan tidak langsung.

Perusahaan yang menggunakan metode langsung diharuskan, pada tingkat yang


minimum, untuk melaporkan secara terpisah kelompok penerimaan dan pembayaran kas operasi
sbb :

Penerimaan

 Kas yang ditagih dari pelanggan ( mencakup para lessee, pemegang lisensi, dan lainnya ).
 Bunga dan dividen yang diterima
 Penerimaan kas operasi lainnya, jika ada.

Pembayaran.

 Kas yang dibayar kepada karyawan dan pemasok atas barang serta jasa yang diterima (
termasuk pemasok asuransi, iklia dan lain-lain ).
 Bunga yang dibayar.
 Pajak penghasilan yang dibayar.
 Pembayaran kas operasi lainnya, jika ada.

Perusahaan yang menggunakan metode tidak langsung diharuskan untuk


mengungkapkan secara terpisah perubahan persediaan, piutang dan hutang guna merekonsiliasi
laba bersih terhadap arus kas bersih dari kegiatan operasi.Selain itu, bunga yang dibayar ( setelah
jumlah yang dikapitalisasi ) dan pajak penghasilan yang dibayar juga harus diungkapkan terpisah
pada laporan keuangan atau catatan yang menyertainya.

Dalam pembuatan laporan arus kas, masalah-masalah lainnya yang timbul sehubungan
dengan penyiapan laporan arus kas dapat dikategorikan sbb:

A. Penyesuaiaan yang mirip dengan penyusutan

Beban penyusutan adalah jenis penyesuaian yang paling umum terhadap laba bersih
yang dilakukan untuk mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Namun, terdapat
beberapa pos beban dan pendapatan non kas lainnya.contoh-contoh pos beban yang harus
ditambahkan kembali ke laba bersih adalah amortisasi aktiva tak berwujud seperti goodwill dan
paten, serta amortisasi biaya yang ditangguhkan seperti biaya penerbitan obligasi. Selain itu,
amortisasi diskonto atau premi obligasi atas hutang obligasi jangka panjang juga mempengaruhi
jumlah beban bunga, tetapi tidak mengubah kas. Akibatnya, amortisasi pada pos-pos tersebut
harus ditambahkan kembali ke ( diskonto ) atau dikurangkan dari ( premi ) laba bersihuntuk
mendapatkan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Dengan cara yang sama, perubahan pajak

7
penghasilan yang ditangguhkan akan mempengaruhi laba bersih tetapi tidak mempengaruhi kas.
Penyesuaian umum lainnya adalah perubahan yang terkait dengan investasi dalam saham biasa
jika laba atau rugi diakrualkan menurut metode ekuitas.

B. Piutang Usaha ( Bersih )

Sampai saat ini, kita selalu mengasumsikan bahwa tidak ada penyisihan piutang ragu-
ragu- suatu akun kontra- yang dibutuhkan untuk mengoffset piutang usaha.

Ilustrasi Penyajian penyisihan piutang ragu-ragu – Metode Tidak Langsung.

REDMARK CO
Laporan Arus Kas ( sebagian )
Untuk Tahun 2002
Arus kas dari kegiatan operasi 40.000
Laba bersih
Penyesuaian untuk merekonsiliasa laba bersih
Terhadap kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi:
Kenaikan piutang usaha (15.000 )
Kenaikan penyisihan piutang ragu-ragu 6.000 ( 9.000 )
31.000

Seperti ditunjukkan diatas, kenaikan saldo penyisihan piutang ragu-ragu disebabkan oleh
pembebanan kebeban piutang ragu-ragu selama tahun berjalan. Karena beban piutang ragu-ragu
adalah beban nonkas, maka harus ditambahkan kembali ke laba bersih untuk mendapatkan arus
kas bersih dari kegiata operasi.

C. Perubahan Modal Kerja Lainnya

Sampai saat ini, seluruh perubahan dalam pos-pos modal kerja ( pos-pos aktiva lancar
dan kewajiban lancar ) telah diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap laba bersih untuk
menentukan arus akas bersih dari kegiatan operasi. Akan tetapi, anda harus hati-hati karena
terdapat beberapaperubahan modal kerja yang mempengaruhi kas, tetapi tidak mempengaruhi
laba bersih. Umumnya, hal-hal tersebut merupakan kegiatan investasi atau pembiayaan yang
bersifat lancar.

D. Kerugian Bersih

Jika perusahaan melaporkan rugi bersih dan bukannya laba bersih, maka rugi bersih
tersebut harus disesuaikan dengan pos-pos yang tidak menimbulkan arus kas masuk atau arus kas
keluar. Kerugian bersih setelah penyesuaian pembebanan atau pengkreditan yang tidak
mempengaruhi kas dapat menghasilkan arus kas negatif atau positif dari kegiatan operasi.

8
E. Keuntungan
Jika perusahaan mengalami keuntungan dari penjualan peralatan, maka laba bersih juga
perlu disesuaikan. Karena keuntungan tersebut dilaporkan dalam laporan arus kas sebagai bagian
dari kas yang dihasilkan dari penjualan peralatan menurut kegiatan investasi, maka keuntungan
itu harus dikurangkan dari laba bersih untuk menghindari perhitungan ganda – pertama sebagai
bagian dari laba bersih dan sekali lagi sebagai bagian dari kas yang dihasilkan dari penjualan
peralatan.

F. Opsi Saham

Jika perusahaan memiliki opsi saham, maka beban kompensasi akan dicatat selama
periode dimana karyaan tersebut memberikan jasa-jasanya. Meskipun beban kompensasi didebet
dan ekuitas pemegang saham ( akun modal disetor )dikredit,namun kas tetap tidak terpengaruh
oleh jumlah beban itu.karena itu, laba bersih harus ditambahkan oleh jumlah beban kompensasi
dari opsi saham untuk menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasi.

G. Biaya Tunjangan Pensiun

Jika perusahaan menanggung biaya pensiun seperti program pensiun karyawan, terdapat
kemungkinan bahwa beban pensiun yang dicatat selama satu periode akan lebih tinggi dari pada
dana kas ( jika terdapat kewajiban yang belum didanai ) atau lebih rendah dari pada dana kas (
jika terdapat biaya pensiun dibayar dimuka atau ditangguhkan ).

H. Pos-pos Luar Biasa

Arus kas dari transaksi luar biasa dan kejadian lainnya yang berpengaruh terdapat laba
bersih, tetapi tidak berhubungan dengan operasi perusahaan, harus dilaporkan sebagai kegiatan
investasi atau kegiatan pembiayaan.

I. Transaksi Non Kas yang Signifikasi

Karena laporan arus kas hanya melaporkan pengaruh kegiatan operasi, investasi, dan
pembiayaan dalam istilah arus kas, maka beberapa transaksi non kas yang signifikan dan
kejadian lainnya yang merupakan kegiatan investasi atau pembiayaan telah dihilangkan dari
laporan arus kas. Dari transaksi nonkas tersebut yang lebih umum dan harus dilaporkan atau
diungkapkan dalam beberapa cara adalah sbb:

Akuisisi aktiva dengan menciptakan kewajiban (termasuk kewajiban lease modal ) atau
dengan menerbitkan sekuritas ekuitas.
Pertukaran aktiva nonmoneter.
Pembiayaan kembali hutang jangka panjang.
Konversi sekuritas hutang atau saham preferen menjadi saham biasa.

9
Penerbitan sekuritas ekuitas untuk melunasi hutang.

Pos-pos nonkas diatas tidak akan dicantumkan dalam laporan arus kas. Jika jumlahnya bersifat
material, maka pengungkapan tersebut mungkin akan berbentuk naratif atau diikhtisarkan dalam
skedul terpisah pada bagian bawah laporan arus kas, atau akan disajikan dalam catatan atau
skedul tambahan pada laporan keuangan.

Penggolongan jenis aktivitas dalam laporan arus

1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activities) adalah arus kas dari
transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh transaksi semacam itu mencakup
pembelian dan penjualan barang dagangan oleh pengecer atau peritel.

2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activities) adalah arus kas dari
transaksi yang mempengaruhi investasi datam aktiva tidak lancar. contoh transaksi seperti
itu meliputi penjualan dan pembelian aktifa tetap, seperti peralatan dan bangunan.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities) adalah arus kas
dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang perusahaan Contoh transaksi seperti
itu meliputi penerbitan dan atau penarikan sekuritas atau efek ekuitas dan utang.

10
BAB IV
KESIMPULAN

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya .

Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan
setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode
akuntansi.

11

Anda mungkin juga menyukai