Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS ARUS KAS

Disusun oleh :
Daniar Pasha Prillia Adi Ningrum
22080694121

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka pengambilan keputusan, pengelola perusahaan memerlukan informasi


laporan keuangan untuk mengetahui apa saja yang akan terjadi kedepannya. Laporan
keuangan dapat membantu perusahaan untuk mengetahui kinerja dan keadaan
perekonomian suatu perusahaan. Menurut Munawir (2014:2) “Laporan keuangan menurut
dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”. Laporan keuangan
perusahaan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan arus kas merupakan laporan yang mencerminkan aliran kas di dalam
perusahaan seperti arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendaanaan, laporan
ini memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas
pada periode tertentu Sukamulja (2019:40). Dalam laporan arus kas, penerimaan dan
pengeluaran kas diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori utama yaitu : aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Kas
Menurut Sulistiawan Dkk (2006:59) kas merupakan alat pembayaran yang berupa mata
uang yang terdiri atas uang kertas, uang logam, dan simpanan yang ada di bank (atau tempat
selain bank) yang setiap saat bisa diambil agar bisa digunakan untuk bertransaksi, baik berupa
mata uang asing maupun uang lokal. Secara sederhananya, kas merupakan alat pembayaran
yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Siap dalam
artian cukup digunakan untuk membiayai pengeluaran perusahaan yang tak terduga.

1.2. Laporan
Laporan adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data informasi, serta
merupakan alat komunikasi yang di dalamnya terdapat beberapa kesimpulan atau
rekomendasi dari fakta atau keadaan yang telah diselidiki (Priansa, 2017:240).

1.3. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan yang mencerminkan aliran kas di dalam perusahaan
seperti arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendaanaan, laporan ini memberikan
informasi yang relevan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas pada periode tertentu
Sukamulja (2019:40). Secara sederhananya laporan arus kas merupakan laporan yang
memberikan informasi aktivitas keluar dan masuknya kas suatu perusahaan dalam satu
periode. Aktivitas yang dimaksud berupa aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.
BAB III
PEMBAHASAN

1.1. Tujuan Laporan Arus Kas


Menurut Horngen dan Harisson (2007:94) tujuan laporan arus kas yaitu :
1. Untuk memprediksi arus kas masa depan
2. Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen
3. Meemprediksi kemampuan untuk membayar utang dan dividen

1.2. Klasifikasi Laporan Arus Kas


Sesuai yang ditetapkan oleh PSAK No. 2 pengklasifikasian penerimaan kas dan
pengeluaran kas berdasarkan 3 (tiga) jenis aktivitas yaitu :

1 Aktivitas Operasi
Menurut IAI (2009, PSAK No. 2) aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Kategori aktivitas operasi adalah
transaksi dan peristiwa yang berefek pada penentuan laba rugi operasi.

Contoh arus kas masuk (cash inflows) dari aktivitas operasi :


• Penerimaan kas dari penjualan barang dan penyerahan jasa
• Penerimaan kass dari hasil pemberian pinjaman
• Penerimaan kass dari ekuitas surat berharga

Contoh arus kas keluar (cash outflows) dari aktivitas operasi :


• Pembayaran kas kepada pemasok persediaan
• Pembayaran kas kepada para karyawan
• Pembayaran kas kepada pemerintah dalam bentuk pajak
• Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam bentuk bunga
• Pembayaran kas kepada pemasok untuk biaya lain-lain.

2 Aktivitas Investasi
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilkakukan
karena arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan
dengan sumber dana yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan.

Contoh arus kas masuk (cash indlows) dari aktivitas investasi :


• Penerimaan kas dari penagihan piutang jangka panjang
• Penerimaan kas dari penjualan surat berharga yang berupa investasi
• Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka
panjang lainnya

Contoh arus kas keluar (cash outflows) dari aktivitas investasi :


• Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap
• Pembayaran kas untuk pembelian surat berharga entitas lainnya
• Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman kepada entitas lainnya
• Pembayaran kas untuk aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produktif
seperti hak paten
3 Aktivitas Pendanaan
Menurut IAI (2009, PSAK No. 02) aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman
entitas. Transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas dari atau
pengeluaran kas kepada pemilik atau pemegang saham disebut pendanaan ekuitas (aquity
financing), sedangkan transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas
dari atau pengeluaran kas kepada para kreditur disebut pendanaan utang (debt financing).

Contoh aktivitas arus kas masuk (cash inflows) dari aktivitas pendanaan :
• Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham perusahaan sendiri)
• Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (obligasi dan promes)

Contoh aktivitas arus kas keluar (cash outflows) dari aktivitas pendanaan :
• Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen
• Pembayaran kas untuk penebusan hutang jangka panjang atau memperoleh kembali
saham

1.3. Metode Penghitungan Biaya Modal


Laporan arus kas biasanya disajikan dalam 2 (dua) metode, yaitu :
• Metode langsung
Menurut Syafi’i (2015:44) cara pelaporan arus kas dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu metode langsung dan tidak langsung. Menurut metode langsung pelaporan arus kas
dari aktivitas operasi dilakukan dengan cara melaporkan penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto kegiatan operasional perusahaan. Perbedaan antara penerimaan kas
dan pengeluaran kas dari kegiatan ini akan dilaporkan sebagai arus kas bersih dari
aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangkan pengeluaran kas
operasi dari penerimaan kas operarasi.
• Metode tidak langsung
Syafi’i (2015:44) arus kas dari aktivitas operasi pada metode tidak langsung adalah laba
bersih setelah dilakukan penyesuaian dengan cara mengoreksi pengaruh transaksi bukan
kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di
masa lalu dan masa yang akan datang, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan
dengan arus kas investasi dan pendanaan.

1.4. Sumber Informasi untuk Menyusun Laporan Arus Kas


1 Laporan posisi keuangan komparatif,
2 Laporan laba rugi saat ini,
3 Data data transaksi yang dipilih.

1.5. Peran dan Fungsi Laporan Arus Kas Bagi Perusahaan


Menurut Harahap (2011:257), laporan arus kas berfungsi sebagai :
1 Melihat kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas
masuk dengan arus kas keluar pada masa lalu.
2 Menilai keadaan arus kas masuk dan yang keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk
kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
3 Menerangkan pemberitahuan bagi para penggunanya serta memproyeksikan return dari
sumber kekayaan perusahaan.
4 Mengukur kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa yang
akan datang.
5 Memahami alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas.
6 Mencerna pengaruh investasi baik secara kas maupun yang bukan dan transaksi lainnya
terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
7 Pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusandan penyusunan anggaran-
anggaran kas seperti meminjam ke bank dan menjual aktiva tetap.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Tujuan laporan arus kas yaitu untuk memprediksi arus kas masa depan, untuk
mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen, memprediksi kemampuan perusahaan
dalam membayar utang dan dividen. Sesuai yang ditetapkan PSAK No. 2, laporan arus kas
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.
Penyajian laporan arus kas dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu metode langsung dan tidak
langsung. Sedangkan sumber informasi yang digunakan untuk menyusun laporan arus kas
yaitu Laporan posisi keuangan komparatif, laporan laba rugi saat ini, data data transaksi yang
dipilih.

Anda mungkin juga menyukai