Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ARUS KAS

METODE LANGSUNG

DISUSUN OLEH :

1. DIDI AHMAD SETYAWAN / E2B021022


2. KRISTIFANI MAULIEN S / E2B021307
3. KEYLA PUTRI AFLAHUL F / E2B021502

S1 AKUNTANSI B

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SEMARANG

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari rekan tim yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 23 Oktober 2022


Penyusun

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..............................................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
PENGERTIAN............................................................................................................................................5
TUJUAN UTAMA......................................................................................................................................5
KEGUNAAN..............................................................................................................................................5
KAS DAN SETARA KAS..............................................................................................................................6
ISI DAN FORMAT......................................................................................................................................6
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS.........................................................................................................8
BAB III..........................................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
KESIMPULAN...........................................................................................................................................9

BAB I

PENDAHULUAN

3
Ketika perkembangan teknologi mengubah dunia internasional ini menjadi sebuah global
village, negara-negara seolah tanpa batas (borderless). Era ini populer dengan nama globalisasi.
Di sinilah masalah mulai dirasakan oleh banyak negara. Dalam konteks akuntansi maka
munculah akuntansi internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik
akuntansi yang berlaku secara internasional. Harmonisasi standar akuntansi keuangan dalam
wujud International Financial Reporting Standard (IFRS) berlaku secara internasional, dan
dalam proses penyusunannya faktor politik dan kondisi ekonomi menjadi tidak relevan.
Dalam hal ini,sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh semua negara di
dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara internasional, diharapkan laporan keuangan
memiliki dayaketerbandingan yang lebih tinggi antar negara. Tentu saja upaya-upaya kearah
harmonisasi internasional ini bukanlah pekerjaan mudah.
Keadaan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi di Indonesia. Melihat keadaan
dankebutuhan negara Indonesia dan dengan tujuan untuk mendorong semakin terciptanya
transparansi yang bisa dimengerti dan memiliki standar yang sama dengan negara-negara
lain,maka IAI melakukan harmonisasi dengan standar keuangan internasional, dimana nantinya
semua negara akan berpedoman pada standar ini untuk semakin mendorong transparansi laporan
keuangan dan bisa dimengerti oleh semua pihak, dalam hal ini khususnya mengenai informasi
keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh Komite Ikatan Akuntansi Indonesia dengan penelitian
yang bertahun-tahun yang telah dilakukan mengambil langkah yang matang untuk memasukkan
laporan arus kas sebagai laporan utama pengganti laporan sumber dan penggunaan dana. Karena
laporan ini dianggap lebih memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
pemakailaporan. Sampai saat ini IAI telah banyak melakukan harmonisasi dengan standar
internasional,harmonisasi ini dimulai sejak tahun 1994 dan proses revisi terhadap standar
keuangan telah dilakukan sebanyak enam kali, yaitu tahun1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni
1999, 1 April2002, 1 Oktober 2004 dan 1 September 2007. Proses revisi terhadap standar
keuangan ini jugaterjadi pada PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas.

BAB II

PEMBAHASAN

4
PENGERTIAN
“Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang
arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu
periode tertentu. Melalui laporan arus kas, pengguna laporan keuangan dapat
mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dan menggunakan kas dan
setara kas.”

TUJUAN UTAMA
Menyajikan informasi tentang perubahan arus kas dan setara kas yang
berasal dari penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu entitas untuk suatu
periode tertentu.
Laporan arus kas menyediakan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut:
1. Dari mana kas berasal?
2. Digunakan untuk apa saja kas?
Bagaimana perubahan dari saldo kas?

KEGUNAAN
1.Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas,
waktu dan kepastian dalam menghasilkannya.
2.Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi kewajiban dan membayar
deviden.
3.Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode berjalan
dengan arus kas netto dari kegiatan operasi (akrual). Analisis perbedaan in
seringkali dapat membantu dalam mengevaluasi kulaitas laba entitas.
4.Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda, karena arus
kas netto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh perbedaan pilihan
metode akuntansi dan pertimbangan manajemen, tidak seperti basis akrual
yang digunakan dalam menentukan laba rugi entitas.
5.Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk mengembangkan model
untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas masa depan antar-
entitas yang berbeda.

5
KAS DAN SETARA KAS
KAS
● Terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposit).

SETARA KAS
● Adalah investasi yang sifatnya sangat likuid (dapat segera dikonversi
menjadi kas) berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas
dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai
yang tidak signifikan.
● Misalnya, deposito jangka pendek (<3bln) dan tidak termasuk investasi
dalam bentuk saham.

ISI DAN FORMAT


Format Dasar Laporan Arus Kas

● Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode dalam laporan
arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.
 Operasi
Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas, meliputi pengaruh kas dari
transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.

6
Arus kas masuk: penjualan barang dan jasa, penerimaan royalti atau komisi,
pendapatan bunga (dapat juga masuk di aktivitas investasi), dan deviden
yang diterima (dapat juga masuk di aktivitas investasi).
Arus kas keluar: pembayaran kepada pemasok, pegawai, pajak, dan bunga
pinjaman (dapat juga masuk di aktivitas pendanaan.

 Investasi
Aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas.
Arus kas masuk: penjualan aset tetap, penjualan aset tak berwujud,
penjualan saham atau instrumen utang entitas lain, penerimaan dan
pembayaran pinjaman yang diberikan kepada entitas lain.
Arus kas keluar: pembelian aset tetap, pembelian aset tak berwujud,
pembelian investasi saham atau instrumen utang lain, pengeluaran untuk
pemberian pinjaman kepada entitas lain.
 Pendanaan
Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
kontribusi modal dan pinjaman entitas, meliputi:
a) perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka
dengan pengembalian atas investasinya;
b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.
Arus kas masuk: menerbitkan saham, menerbitkan instrumen utang.
Arus kas keluar: membeli kembali saham (saham treasuri), membayar
utang atau pinjaman, membayar deviden kepada pemegang saham (dapat
juga masuk di aktivitas operasi)

Isi dan Format Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan
menurut aktivitas.

7
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari:
(1) Laporan posisi keuangan komparatif,
(2) Laporan laba rugi komprehensif periode berjalan,
(3) Data transaksi terpilih.
Arus kas dari aktivitas operasi
dapat disajikan dengan dua metode, yaitu:
 Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama penerimaan kas
bruto (gross) dan pembayaran kas bruto; atau
 Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan
menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non kas, akrual, dan
tangguhan dari pos penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas
investasi dan pendanaan

Metode langsung
Metode langsung memperinci arus kas aktual dari kegiatan operasi
entitas.
Ketika metode ini digunakan, informasi dapat diperoleh dari catatan
akuntansi entitas atau dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok
penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Laporan arus kas metode langsung merupakan penyusunan laporan aliran
kas dengan menggunakan informasi aktual arus kas (basis kas) hingga Aktivitas
Operasional. Dalam penyajiannya, laporan arus kas dengan memakai metode
langsung mudah untuk dibaca karena pada laporannya tercantum seluruh
penerimaan dan pembayaran kas selama periode berjalan. Bisa dibilang laporan
9
arus kas metode langsung ini mencatat dari siapa dan kepada siapa aliran kas yang
masuk dan keluar itu berasal.
Mengerjakan laporan arus kas metode langsung sebetulnya tidaklah
begitu sulit. Karena, Anda cukup menyusun laporannya berdasarkan pada buku kas
atau bank, namun butuh ketelitian untuk menyusunnya. Kemudian untuk
pencatatannya sendiri dibagi ke dalam tiga golongan atau aktivitas utama, yaitu
Aktivitas Operasional, Aktivitas Investasi, serta Aktivitas Pembiayaan.
Oleh karena itu, laporan arus kas metode langsung ini bisa dimengerti
dengan mudah lantaran data-data yang disajikan sudah dikelompokkan
berdasarkan aktivitasnya (Operasional, Investasi, dan Pembiayaan). Meski mudah
dipahami, bukan berarti metode ini tidak memiliki kekurangan. Adapun
kekurangan dari metode langsung ini adalah pengerjaannya yang memakan
waktu, karena Anda perlu mengumpulkan terlebih dahulu data-datanya

10

Anda mungkin juga menyukai