Oleh KELOMPOK 6
Nama Anggota :
2021/2022
PENDAHULUAN
2
PEMBAHASAN
A. Penggolongan Sumber Dana
Penggolongaan sumber dana dapat dibedakan menjadi 2 yaitu menurut
asalnya dan menurut jangka waktunya.
a. Sumber dana menurut asalnya
• Sumber intern: dana yang dihasilkan sendiri dalam perusahaan seperti, laba
ditahan dan penyusutan
• Sumber eksternal : dana yang berasal dari luar perusahaan seperti, supplier
bank dan pasar modal
b. Sumber dana menurut jangka waktunya
• Sumber dana jangka pendek : sumber dana yang tertanam di perusahaan
maksimum satu tahun seperti, utang dagang, utang bank, dan lain-lain
• Sumber dana jangka menengah : sumber dana yang tertanam di perusahaan
antara 1-10 tahun seperti, term loan, equipment loan dan modal ventura
• Sumber dana jangka panjang : sumber dana yang tertanam di perusahaan lebih
dari 10 tahun seperti, obligasi, saham preferen dan saham biasa.
B. Membuat / Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan Sumber dan Penggunaan Kas atau Laporan Perubahan Kas ( cash
flow statement ) disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode dan
menunjukan darimana sumber-sumber kas serta penggunaannya. Laporan Sumber dan
Penggunaan Kas dapat digunakan juga sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas
dimasa yang akan datang.
Penyusunan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas, diperlukan langkah-
langkah sebagai berikut (Riyanto,2002):
a. Membandingkan dua Neraca untuk menyusun perubahan pada masing-masing
elemen Neraca
b. Mengelompokan perubahan-perubahan tersebut dalam kelompok perubahan yang
memperbesar kas dan kelompok yang memperkecil jumlah kas.
c. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam Laporan Sumber
dan Penggunaan Kas
3
b. Elemen-elemen aktiva tetap
c. Elemen-elemen dari modal sendiri dan modal asing
d. Keuntungan perusahaan yang berasal dari koperasi
Adanya sumber kas dapat ditandai dengan:
a. Berkurangnya aktiva lancar selain kas .
b. Berkurangnya aktiva tetap
c. Bertambahnya hutang-hutang
d. Bertambahnya modal
e. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Sebaliknya perubahan yang efeknya memperkecil kas merupakan penggunaan
kas yang ditandai dengan:
a. Bertambahnya aktiva lancar selain kas
b. Bertambahnya aktiva tetap
c. Berkurangnya hutang
d. Berkurangnya modal
e. Dividen tunai dibayarkan dari laba neto sesudah pajak
f. Adanya kerugian
4
Berdasarkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi tersebut, maka selanjutnya dapat
dimulai langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana dan yang
dianalisis adalah sumber dan penggunaaan tahun 2012. Langkah pertama adalah
menyusun laporan perubahan neraca dan perubahan elemen-elemennya ke dalam
perubahan yang meningkatkan kas (sumber dana) dan perubahan yang menurunkan
kas (penggunaan dana).
Langkah berikutnya perlu menghitung danan yang bersumber dari operasi. Dana dari
operasi bersumber dari laba bersih 2011 sebesar Rp 330.000 juta dan penyusutan Rp
100.000 juta. Dana tersebut sebagian digunakan untuk membayar dividen, yang dapat
dibuktikan dari laporan laba ditahan 2012, yang dapat dirinci seperti berikut ini dalam
jutaan.
Laba ditahan awal 2012 (akhir 2011) Rp 460.000
Laba bersih 2012 Rp 330.000
Laba ditahan yang tersedia 2012 Rp 790.000
Laba ditahan 2012 Rp 500.000
Dividen tunai 2012 Rp 290.000
Langkah terakhir dapat disusun laporan sumber dan penggunaan dana, yaitu :
5
Berdasarkan Laporan Sumber dan Penggunaan Kas tesebut dapat diperoleh
beberapa cataran. Penggunaan kas yang utama adalah untuk menambah aktiva tetap,
membayar dividen dan membayar hutang (hutang dagang, hutang wesel dan hutang
jangka panjang). Penggunaan kas ini terutama dibelanjai dari operasi (laba bersih dan
penyusutan), terjualnya persediaan dan tertagihnya piutang. Ternyata penggunaan kas
lebih besar Rp 2.000 juta sehingga kas berkurang sebesar Rp 2.000 juta pula.
C. Penggolongan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja merupakan laporan sumber dan
penggunaan dana dalam artian yang lebih luas. Berdasarkan laporan ini dapat
diketahui dari mana saja sumber-sumber modal kerja dan untuk apa saja
penggunaannya. Berdasarkan pengelompokkan komponen neraca dapat dijelaskan,
bahwa yang merupakan sumber-sumber modal kerja adalah :
- Berkurangnya aktiva tetap
- Bertambahnya utang jangka Panjang
- Bertambahnya modal
- Keuntungan dari operasi
◼ Pengunaan Modal Kerja
Penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar adalah
sebagai berikut:
- Pengeluaran biaya jangka pendek dan pembayaran utang-utang jangka pendek
(termasuk utang dividen).
- Adanya pemakaian prive yang berasal dari keuntungan (pada perusahaan
perseorangan dan persekutuan).
- Kerugian usaha atau kerugian insidentil yang memerlukan pengeluaran kas.
- Pembentukan dana untuk tujuan tertentu seperti dana pensiun pegawai,
pembayaran bunga obligasi yang telah jatuh tempo, penempatan kembali
aktiva tidak lancar.
6
- Pembelian tambahan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi jangka
panjang.
- Pembayaran utang jangka panjang dan pembelian kembali saham perusahaan.
Transaksi-transaksi yang mengakibatkan perubahan bentuk aktiva lancar tetapi
tidak mengubah jumlah aktiva lancar adalah:
- Pembelian tunai surat-surat berharga.
- Pembelian tunai barang-barang dagangan.
- Perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari
piutang dagang menjadi piutang wesel.
D. Membuat / Menyusun Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja :
1) Menyusun laporan perubahan modal kerja
2) Mengelompokkan perubahan unsur-unsur non current account yang dapat
memperbesar dan memperkecil modal kerja
3) Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba/rugi dan laba ditahan kedalam
kelompok perubahan yang memperbesar dan memperkecil modal kerja
4) Menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja
Penyusunan Laporan Modal Kerja :
PT PERMANA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA
Bertambah
Keterangan 2008 2009
(Berkurang)
Aktiva Lancar
Kas Rp 32,000,000 Rp 30,000,000 Rp 2,000,000
Surat-surat Berharga Rp 75,000,000 Rp 70,000,000 Rp 5,000,000
Piutang Rp 250,000,000 Rp 200,000,000 Rp 50,000,000
Persediaan Rp 650,000,000 Rp 400,000,000 Rp 250,000,000
Total Aktiva Lancar Rp 1,007,000,000 Rp 700,000,000 Rp 307,000,000
Hutang Lancar
Hutang Dagang Rp 87,000,000 Rp 40,000,000 -Rp 47,000,000
Hutang Wesel Rp 210,000,000 Rp 150,000,000 -Rp 60,000,000
Hutang Bank Rp 400,000,000 Rp 425,000,000 Rp 25,000,000
Hutang Pajak Rp 125,000,000 Rp 120,000,000 -Rp 5,000,000
Hutang Lainnya Rp 25,000,000 Rp 25,000,000 -
Total Hutang Lancar Rp 847,000,000 Rp 760,000,000 -Rp 87,000,000
Berkurangnya Modal Rp 220,000,000
7
melihat Kembali laporan perubahan neraca dan perhitungan dana dari operasi cash
dividend.
PT PERMANA
LAPORAN
SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
PERIODE 2011-2012
Sumber Penggunaan
Dana dari Operasi
Laba Bersih Rp 330,000,000 Dividen Rp 290,000,000
Penyusutan Rp 100,000,000 Penambahan Aktiva Tetap Rp 300,000,000
Penurunan Modal Kerja Rp 220,000,000 Penurunan Hutang Jangka Panjang Rp 60,000,000
Jumlah Rp 650,000,000 Jumlah Rp 650,000,000
Dari laporan tersebut dapat dilihat bahwa penurunan modal kerja sebesar Rp
220.000.000 diantaranya adalah untuk menambah aktiva tetap.
E. Pembahasan Kasus
PT. DAMITEX mempunyai data laporan keuangan sebagai berikut :
PT DAMITEX
Laporan Perubahan Neraca
31/12/2019 - 31/12/2020
2019 2020 DEBIT KREDIT
AKTIVA:
Kas Rp 20.400.000 Rp 24.200.000 Rp 3.800.000
Efek Rp 41.200.000 Rp 39.400.000 Rp 1.800.000
Piutang Dagang Rp 22.100.000 Rp 49.100.000 Rp 27.000.000
Persediaan Rp 30.000.000 Rp 42.500.000 Rp 12.500.000
Sewa dibayar dimuka Rp 33.500.000 Rp 20.900.000 Rp 12.600.000
Mesin Rp 102.900.000 Rp 141.000.000 Rp 38.100.000
Akm. Depr. Mesin Rp 21.850.000 Rp 41.500.000 Rp 19.650.000
Bangunan Rp 129.000.000 Rp 134.300.000 Rp 5.300.000
Akm.Depr.Bangunan Rp 37.300.000 Rp 53.200.000 Rp 15.900.000
Tanah Rp 100.000.000 Rp 130.000.000 Rp 30.000.000
Total Aktiva Rp 419.500.000 Rp 486.700.000
HUTANG DAN
MODAL:
Hutang Dagang Rp 47.900.000 Rp 68.900.000 Rp 21.000.000
Hutang Wesel Rp 36.700.000 Rp 32.600.000 Rp 4.100.000
Obligasi Rp 151.200.000 Rp 140.700.000 Rp 10.500.000
Hipotik Rp 24.800.000 Rp 48.000.000 Rp 23.200.000
Modal Saham Rp 77.000.000 Rp 107.500.000 Rp 30.500.000
Laba ditahan Rp 82.350.000 Rp 89.000.000 Rp 6.650.000
Total Hutang dan
Modal Rp 419.950.000 Rp 486.700.000 Rp 131.300.000 Rp 131.300.000
8
1. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas.
PT. DAMITEX
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Kas
31/12/2019 - 31/12/2020
Sumber Jumlah Penggunaan Jumlah
Laba Operasi Rp 80.900.000 Cash Dividen Rp 74.250.000
Efek Rp 1.800.000 Kas Rp 3.800.000
Sewa dibayar
dimuka Rp 12.600.000 Piutang Dagang Rp 27.000.000
Akm.Depr. Rp 19.650.000 Persediaan Rp 12.500.000
Akm.Depr. Rp 15.900.000 Mesin Rp 38.100.000
Hutang Dagang Rp 21.000.000 Bangunan Rp 5.300.000
Hipotik Rp 23.200.000 Tanah Rp 30.000.000
Modal Saham Rp 30.500.000 Hutang Wesel Rp 4.100.000
Obligasi Rp 10.500.000
Total Rp 205.550.000 Total Rp 205.550.000
Analisis : Dari laporan sumber dan penggunaan dana tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada tahun 2002 penggunaan dana yg paling menonjol adalah untuk cash
deviden, mesin dan tanah.
2. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja.
PT. DAMITEX
Laporan Perubahan Modal Kerja
31/12/2019 - 31/12/2020
Aktiva Lancar 2019 2020
Kas Rp 20.400.000 Rp 24.200.000
Efek Rp 41.200.000 Rp 39.400.000
Piutang Rp 22.100.000 Rp 49.100.000
Persediaan Rp 30.000.000 Rp 42.500.000
Sewa dibayar dimuka Rp 33.500.000 Rp 20.900.000
Total Aktiva Lancar Rp 147.200.000 Rp 176.100.000
Hutang Lancar
Hutang Dagang Rp 47.900.000 Rp 68.900.000
Hutang Wesel Rp 36.700.000 Rp 32.600.000
Total Hutang Lancar Rp 84.600.000 Rp 101.500.000
Bertambahnya modal kerja Rp 62.600.000 Rp 74.600.000
Perubahan modal kerja Rp 12.000.000
Total Rp 74.600.000 Rp 74.600.000
Analisis : Dapat diketahui bahwa terjadi penambahan modal dari tahun 2001 sampai
dengan tahun 2002 yaitu sebesar Rp 12,000,000, dengan rincian pada tahun 2001
modal kerjanya sebesar Rp 62,600,000 dan pada tahun 2002 modal kerjanya sebesar
Rp 74,600,000.
9
PT. DAMITEX
Laporan Perubahan Sumber dan Penggunaan Dana dalam Artian Modal Kerja
31/12/2019 - 31/12/2020
Sumber Jumlah Penggunaan Jumlah
Laba Operasi Rp 80.900.000 Cash Dividen Rp 74.250.000
Akm. Depr Rp 19.650.000 Mesin Rp 38.100.000
Akm. Depr Rp 15.900.000 Bangunan Rp 5.300.000
Hipotik Rp 23.200.000 Tanah Rp 30.000.000
Modal Saham Rp 30.500.000 Obligasi Rp 10.500.000
Modal Kerja Baru Rp 12.000.000
Total Rp 170.500.000 Rp 170.500.000
Analisis : Karena jumlah sumber > Penggunaan yaitu sebesar Rp 12,000,000, maka
sebesar Rp 12,000,000 tersebut mempunyai efek positif terhadap modal kerja, dan
berarti ada kenaikan modal kerja sebesar Rp 12,000,000.
10
PENUTUP
• Kesimpulan :
A. Penggolongan Sumber dana
Penggolongan sumber dana dapat dibedakan menjadi dua yaitu menurut asalnya
dan menurut jangka waktunya. Dana menurut asalnya terdiri dari dana intern dan
ekternal. Sedangkan menurut jangka waktunya terdiri dari dana jangka pendek, dana
jangka menengah, dana jangka panjang.
11
Berdasarkan kasus ini kita dapat mengetahui bahwa jika dalam laporan
sumber dan penggunaan dana dalam artian modal diketahui jumlah sumber
lebih besar dari penggunaannya maka dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan
modal kerja.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wiagustini, Ni Luh Putu, 2014, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Udayana Press,
Denpasar
Kanshu (2015). Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Diakses Pada 27/09/2021.
Melalui Link :
https://literateerswain.wordpress.com/2015/03/23/sumber-dan-penggunaan-
modal-kerja/
Lubis (2016). Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dalam Meningkatkan
Likuiditas Perusahaan. Diakses Pada 27/09/2021. Melalui Link :
https://core.ac.uk/download/154178656.pdf
Herispon. BAB IV Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Diakses Pada 27/09/2021.
Melalui Link :
https://www.academia.edu/35838889/BAB_IV_ANALISIS_SUMBER_DAN_PE
NGGUNAAN_MODAL_KERJA
Arifin (2019). Makalah Analisis sumber Penggunaan Kas. Diakses pada 28/09/2021.
Melalui link :
https://kalendermahasiswa.blogspot.com/2019/10/makalah-analisis-sumber-
penggunaan
kas.html
Farniyanti (2017). Analisis Sumber dan Penggunaan Dana. Diakses pada 28/09/2021.
Melalui link :
http://farniyantiyusuf.blogspot.com/2017/04/analisis-sumber-dan-penggunaan-
dana_3.html
13
TUGAS KELOMPOK (Tambahan)
Menghitung Analisis Rasio
c. Laverage 25%
Ditanyakan :
a) Profit Margin
➢ Mencari besarnya penjualan tahun 2012 menggunakan profit margin 2012 sebesar
20 %
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
75.000.000
20 % = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
20 75.000.000 100
= ×
100 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 100
1 75.000.000
= ×1
5 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 = 375.000.000
➢ Laba Bersih sebelum pajak = Penjualan – Biaya Operasi – Harga Pokok
= 375.000.000 – 45.000.000 – 45.000.000
= 285.000.000
14
➢ Mencari Besarnya Profit Margin
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = × 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
285.000.000
=
375.000.000
Dari Perhitungan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai profit
margin dari PT Andika Jaya adalah sebesar 0,76 atau 76%. Hal ini menunjukan
bahwa pada setiap 1 rupiah aset yang digunakan, PT Andika Jaya memperoleh
keuntungan 0,76 Rupiah.
285.000.000
= × 100%
250.000.000
= 114 %
Oleh karena nilai ROI 132% maka dapat disimpulkan bahwa setiap 1 rupiah
modal yang ditanamkan menghasilkan keuntungan sebesar 1,14 rupiah keuntungan.
c) Return on Equity bila tambahan dana dibelanjai dari modal asing
➢ Mencari besarnya laba bersih dengan asumsi bahwa tambahan modal sebesar
50.000.000 berasal dari modal asing dan tingkat pajak 30 %
Laba Sesudah Pajak =285.000.000 – ((50.000.000x12%)+(285.000.000x30%))
= 285.000.000 – (6.000.000+85.500.000)
= 193.500.000
➢ Mencari Besarnya jumlah utang menggunakan rumus Total Debt to Total Asset
dengan Leverage sebesar 25 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
25 % = × 100%
250.000.000
25 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 100
= ×
100 250.000.000 100
15
1 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
= ×1
4 250.000.000
250.000.000
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 =
4
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 = 62.500.000
➢ Mencari Besarnya Modal Sendiri Menggunakan Rumus Long Term Debt To Equity
dengan Leverage sebesar 25 %, dengan asumsi bahwa jumlah utang yang didapat
sebelumnya merupakan utang jangka Panjang.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑇𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
62.500.000
25 % = × 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
25 62.500.000 100
= ×
100 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 100
1 62.500.000
= ×1
4 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 = 62.500.000 × 4 = 250.000.000
Karena tambahan dana dari modal asing sebesar 50.000.000, maka besarnya modal
sendiri yaitu: Modal Sendiri = 250.000.000 – 50.000.000 = 200.000.000
➢ Mencari nilai ROE
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑂𝐸 = × 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
Laba Bersih Sesudah Pajak = 193.500.000
193.500.000
𝑅𝑂𝐸 = × 100%
200.000.000
ROE = 96,8 %
Oleh karena nilai ROE 96,8 % maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan
PT Andika Jaya dalam mengelola ekuitas perusahaan untuk meraih keuntungan
sebesar 96,8%.
d) Mencari Besarnya EVA dan MVA apabila diketahui :
- Total Ekuitas = 250.000.000
- Total Utang Jangka Panjang = 62.500.000
- Total Utang Jagka Pendek = 10.000.000
- Nilai Pasar = 250.000.000
- Ekuitas Pemegang Saham = 200.000.000
- Beban Bunga = 50.000.000
16
◼ MVA
𝑀𝑉𝐴 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 − 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Tahun 2010
𝑀𝑉𝐴 = 250.000.000 − 200.000.000
𝑀𝑉𝐴 = 20.000.000
Perhitungan diatas mendapatkan nilai MVA untuk tahun 2010 bernilai positif
atau diatas 1. Tampak pada perhitungan diatas MVA tahun pada tahun 2010 sebesar
20.000.000.
Analisis : MVA > 0 memiliki arti bahwa PT Andika Jaya mampu memberikan
nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. PT Andika Jaya dapat menghasilkan
jumlah ekuitas yang lebih besar ketimbang nilai pasar sahamnya. Hal ini menunjukan
perusahaan mampu menghasilkan nilai tambah.
◼ EVA
EVA = NOPAT – (WACC x IC)
• NOPAT = 193.500.000
• WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)
D = Tingkat Modal E = Tingkat Modal dna Ekuitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
𝐷= × 100% 𝐸= × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
72.500.000 50.000.000
𝐷= × 100% = 22,4 % 𝐸= × 100% = 15,5%
72.500.000 + 250.000.000 72.500.000 + 250.000.000
Rd = Cost of Debt Re = Cost Of Equity
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑁𝑜𝑝𝑎𝑡
𝑅𝑑 = × 100% 𝑅𝑒 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
50.000.000 193.500.000
𝑅𝑑 = × 100% = 80% 𝑅𝑒 = × 100% = 77,4 %
62.500.000 250.000.000
WACC = (22,4% x 80%)(1-30%) + (15,5% x 77,4%)
= (0,179)(0,7) + (0,119)
= 0,224
• IC = (Total Hutang + Ekuitas) – Utang Jangka Pendek
= (72.500.000 + 250.000.000) – 10.000.000
= 312.500.000
• EVA = 193.500.000 – (0,244 x 312.500.000)
= 193.500.000 – 76.250.000
EVA = 117.250.000
17
Analisis nilai EVA : Kesimpulannya, EVA > 0 atau bernilai positif,
artinya PT Andika Jaya mengalami nilai tambah ekonomi di tahun 2010.
Berarti perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian operasi yang
melebihi biaya modal. Dengan kata lain perusahaan mampu memberikan nilai
tambah.
6. Neraca dan Laporan Rugi Laba PT WISTARINI per 31 Desember 2011 sampai 2010
adalah berikut ini
Ditanyakan :
a. Untuk tahun 2011 dan 2012 hitunglah rasio dan interpretasikan hasilnya !
Penyelesaian :
1. Current Ratio 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
× 100%
𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
18
1460 1710
2011 = × 100% = 221% = 2,21 2012 = × 100% = 255% = 2,55
660 670
Oleh karena nilai current ratio PT Wistarini pada tahun 2011 = 2,21 lebih kecil
dari nilai current ratio 2012 = 2,55, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah aset
lancar yang dibutuhkan untuk menutupi utang lancar telah mengalami
peningkatan sebesar 0,34 kali (selisih antara Current Ratio 2011 dan 2012).
Berarti PT Wistarini dianggap memiliki kemampuan untuk melunasi utang jangka
pendeknya.
2. Quick Ratio
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
× 100%
𝑃𝑎𝑠𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
1460 − 420 1710 − 560
2011 = × 100% = 158% = 1,58 2012 = × 100% = 172% = 1,72
660 670
Oleh karena nilai Quick Ratio 2012 = 1,72 lebih besar dibandingkan dengan
nilai quick ratio tahun 2011 = 1,58 maka dapat disimpulkan bahwa Aset Lancar
yang dimiliki oleh PT Wistarini untuk menjamin utang lancar mengalami
peningkatan sebesar 0.14 kali (selisih antara nilai Quick Ratio 2012 dan 2011)
Berarti PT Wistarini dianggap memiliki kemampuan untuk melunasi utang jangka
pendeknya.
3. Cash Ratio
𝐾𝑎𝑠 + 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎
× 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
150 250
2011 = × 100% = 23% = 0,23 2012 = × 100% = 37% = 0,37
660 670
Oleh karena nilai Cash Ratio yang dimiliki PT Wistarini pada tahun 2012 =
0,37 lebih besar dari nilai Cash Ratio pada tahun 2011 = 0,23 maka dapat
disimpulkan bahwa kas yang diperlukan PT Wistarini untuk menutupi utang
lancar meningkat sebesar 0,14 (selisih Cash Ratio tahun 2011 dan 2012). Berarti
PT Wistarini dianggap memiliki kas yang dapat digunakan untuk melunasi utang
jangka pendeknya.
4. Total Debt To Equity Ratio
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
350 200
2011 = × 100% = 7% 2012 = × 100% = 3%
5200 5460
19
Oleh karena nilai Debt To Equity Ratio tahun 2011=7% lebih besar
dibandingkan dengan tahun 2012=3% maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan utang PT Wistarini mengalami penurunan sebesar 4 % (selisih DER
tahun 2012 dan 2011).
5. Total Debt To Total Asset Ratio 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
× 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
1010 870
2011 = × 100% = 16% 2012 = × 100% = 14%
6210 6330
Oleh karena nilai Debt To Total Asset Ratio pada tahun 2011=16% lebih besar
dibandingkan dengan tahun 2012=14% maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan utang untuk memperoleh aset telah mengalami penurunan sebesar 2%
(selisih antara nilai DAR 2011 dan 2012) berarti pada tahun 2012 14% dari total
aset perusahaan dibiayai oleh utang sisanya sebesar 86% berasal dari modal
(ekuitas).
6. Receivable Turnover
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
5740 6260
2011 = = 13,35 2012 = = 14,9
430 420
Oleh karena nilai RTO tahun 2012 = 14,9 lebih besar dibandingkan dengan
tahun 2011 = 13,35 maka dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang pada tahun
2012 mengalami peningkatan sebesar 1,55 kali (selisih antara RTO tahun 2011
dan 2012). Berarti perputaran piutang yang terjadi pada tahun 2012 yaitu 14,9
kali.
7. Inventory Turnover 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
6260
5740 2012 = = 22,36
2011 = = 27,3 280
210
Oleh karena nilai Inventory Turnover pada tahun 2011=27,3 lebih besar
dibandingkan dengan nilai IT pada tahun 2012=22,36 maka dapat disimpulkan
bahwa pengembalian persediaan PT Wistarini mengalami penurunan sebesar 4,94
kali (selisih antara IT tahun 2011 dan 2012) berarti pengembalian perseduaan nilai
perputaran persediaan PT Wistarini sebanyak 22,36 kali ditahun 2012.
20
8. Total Asset Turnover
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
5740 6260
2011 = = 0,92 2012 = = 0,99
6210 6330
Oleh karena nilai Total Aset Turnover 2012=0,99 lebih besar dibandingkan
dengan tahun 2011=0,92 maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan
dalam mengelola semua aset yang dimiliki untuk memperoleh pendapatan
mengalami peningkatan sebesar 0,07 kali. Berarti PT Wistarini pada tahun 2012
setiap rupiah yang diinvestasikan untuk membeli total aset perusahaan akan
menghasilkan return atau pendapatan sebanyak 0,99 kali lipat.
9. Profit Margin
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
× 100%
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
1440 1620
2011 = × 100% = 25% 2012 = × 100% = 26%
5740 6260
Oleh karena nilai Profit Margin pada tahun 2012=26 % lebih besar
dibandingkan dengan tahun 2011=25 % maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan PT Wistarini dalam memperoleh laba pada tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 1 %, berarti setiap satu rupiah yang diperoleh dari penjualan
menghasilkan laba bersih sebesar 26 % pada tahun 2012.
10. Return On Equity
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
× 100%
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟
1540 1690
2011 = × 100% = 45% 2012 = × 100% = 49%
3400 3400
Oleh karena nilai ROE pada tahun 2012 = 49% lebih besar dibandingkan
dengan tahun 2011 = 45 % maka dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan
dalam mengelola ekuitas untuk meraih pendapatan bersih meningkat sebesar 4 %.
Berart kemampuan PT Wistarini dalam mengelola ekuitas perusahaan untuk
meraih keuntungan sebesar 49% pada tahun 2012.
21
1440 1620
2011 = × 100% = 23% 2012 = × 100% = 25%
6210 6330
Oleh karena nilai ROI pada tahun 2012 = 25% lebih besar dibandingkan
dengan tahun 2011 = 23% maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT
Wistarini dalam mengelola aset untuk memperoleh keuntangan mengalami
peningkatan sebesar 2 %.
22
D = Tingkat Modal E = Tingkat Modal dna Ekuitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
𝐷= × 100% 𝐸= × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
1010 100
𝐷= × 100% = 16,3 % 𝐸= × 100% = 1,6%
1010 + 5200 1010 + 5200
Rd = Cost of Debt Re = Cost Of Equity
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑁𝑜𝑝𝑎𝑡
𝑅𝑑 = × 100% 𝑅𝑒 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
100 1253
𝑅𝑑 = × 100% = 28,6% 𝑅𝑒 = × 100% = 24,1 %
350 5200
b. EVA 2012
• NOPAT = EBIT x (1-Tingkat Pajak)
= 1620 x (1-0,13)
= 1409
• WACC = (D x Rd) (1-tax) + (E x Re)
D = Tingkat Modal E = Tingkat Modal dna Ekuitas
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
𝐷= × 100% 𝐸= × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 + 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
870 100
𝐷= × 100% = 13,7 % 𝐸= × 100% = 1,6%
870 + 5460 870 + 5460
Rd = Cost of Debt Re = Cost Of Equity
23
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑁𝑜𝑝𝑎𝑡
𝑅𝑑 = × 100% 𝑅𝑒 = × 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
100 1409
𝑅𝑑 = × 100% = 50% 𝑅𝑒 = × 100% = 25,8 %
200 5460
WACC = (13,7% x 50%)(1-13%) + (1,6% x 25,8%)
= (0,137 x 0,5)(1 – 0,13) + (0,016 x 0,258)
WACC = 0,064
• IC = (Total Hutang + Ekuitas) – Utang Jangka Pendek
= (870 + 5460) – 670
= 5660
• EVA = 1409 – (0,064 x 5660)
= 1409 – 362,2
= 1046,8
Analisis nilai EVA : Kesimpulannya, EVA > 0 atau bernilai positif,
artinya PT Wistarini mengalami nilai tambah ekonomi di tahun 2012. Berarti
perusahaan dapat menghasilkan tingkat pengembalian operasi yang melebihi
biaya modal. Dengan kata lain perusahaan mampu memberikan nilai tambah.
24