JENIS-JENIS PENELITIAN
( TEMU II )
OLEH :
KELOMPOK 5
1. NI PUTU BELLA INDRY CAHYANI (18)
2. PUTU DEBY CAHYANI PRAMESTI (20)
3. NYOMAN CYNTIA RIESTA UTAMI (25)
4. NI MADE FEBBY DWI PARAMITHA (26)
ii
PETA KONSEP
1
PEMBAHASAN MATERI
2
b. Prasangka
Pencapaian pengetahuan secara akal sehat demi kepentingan orang yang
melakukannya dapat mewujudkan prasangka. Dengan akal sehat orang
cenderung mempersempit pengamatannya karena fokus pada
pengamatannya sendiri, dan cenderung mengkambinghitamkan atau
menyokong pendapat yang belum teruji kebenarannya. Dengan demikian
penggunaan akal sehat yang tidak didasari oleh pengetahuan
mengakibatkan orang cenderung kearah pembuatan generalisasi yang
terlalu luas, yang disebut dengan prasangka.
c. Otoritas Ilmiah dan Kewibawaan
Otoritas ilmiah adalah orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan
dianggap memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu. Otoritas kewibawaan
adalah orang yang dipilih atau dianggap sebagai pemimpin masyarakat
karena memiliki karisma. Pendapat dari orang atau lembaga ilmiah dan
kewibawaan sering dijadikan pegangan yang kebenarannya dianggap
mutlak, tanpa dinalar atau dikaji terlebih dahulu. Namun kenyataannya
banyak pendapat otoritas ilmiah tidak benar, karena pendapat tersebut tidak
didasari penelitian ilmiah, melainkan hanya pemikiran logis.
d. Penemuan kebetulan dan coba-coba
Penemuan kebetulan coba-coba didasarkan atas tindakan yang bersifat
untung-untungan. Tetapi walau merupakan sikap untung-untungan, banyak
yang menghasilkan manfaat. Penemuan coba-coba (trial and error)
diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu atau
pemecahan suatu masalah.
e. Pendekatan Intuitif (dorongan hati)
Langkah ini didapat melalui proses yang cepat tanpa disadari atau terpikir
lebih dulu. Pendekatan intuitif sulit dipercaya sebab tidak terdapat langkah-
langkah yang sistematis dan terkendali. Jadi begitu terlintas dalam pikiran
langsung dilaksanakan tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi
atau pemecahan masalah bahkan manfaat setelah dilakukan.
3
B. Cara Berpikir Ilmiah
1. Skeptik
Upaya untuk selalu menanyakan bukti atau fakta terhadap yang dapat
mendukung suatu pernyataan.
2. Analitik
Upaya untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang
dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan
sebagainya.
3. Kritik
Upaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu
obyektif. Untuk itu maka dituntut agar data dan pola berpikirnya selalu
logis.
C. Definisi Riset
Riset atau penelitian adalah upaya manusia untuk menemukan
pengetahuan baru, menciptakan pengetahuan atau produk baru, dan/atau
memecahkan atau mencari solusi dari suatu permasalahan ilmiah atau sehari-
hari. Upaya penelitian tersebut perlu dilakukan secara logis/rasional dan
sistematik sehingga informasi dan pengetahuan baru yang bermanfaat dapat
diperoleh. Research is a logical and systematic search for new and useful
information on a particular topic (Rajaseckar et.al., 2013).
Definisi riset atau penelitian juga bisa diartikan sebagai suatu
penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam
mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah terjemahan
dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari
dua kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari
kembali suatu pengetahuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengubah
kesimpulan yang telah diterima secara umum, maupun mengubah pendapat-
pendapat dengan adanya aplikasi baru pada pendapat tersebut.
4
diperoleh dari penelitian itu adalah data yang baru yang sebelumnya belum
pernah diketahui atau ditemukan. Pembuktian berarti yang diperoleh
digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi.
Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah
ada. Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang
dianggap benar melalui proses bertanya dan menjawab. Penelitian bertitik tolak
dari pertanyaan yang muncul karena adanya keraguan, dan keraguan ini yang
menjadi dasar permulaan ilmu pengetahuan. Dari pertanyaan muncul suatu
proses sebagai kebenaran walaupun sifat kebenarannya sementara. Jawaban
yang diperoleh melalui proses penelitian.
Pengetahuan metodologi penelitian akan menanamkan kemampuan
untuk mengevaluasi dan menggunakan penelitian hasil dengan keyakinan yang
masuk akal. Dengan kata lain, kita dapat menyatakan bahwa pengetahuan
metodologi penelitian sangat membantu dalam berbagai bidang seperti
pemerintahan atau bisnis administrasi, pengembangan masyarakat dan
pekerjaan sosial di mana seseorang semakin diperlukan untuk mengevaluasi
dan menggunakan hasil penelitian untuk tindakan.
5
positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena
metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
2. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penonjolan proses
penelitian dan pemanfaatan landasan teori dilakukan ada focus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan.
Metode kualitatif juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan
pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode
interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Metode penelitian
kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya
di lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga
metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak di
gunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.
6
2. Promotion of justice
Terkait dengan penelitian, terdapat tiga jenis keadilan yang didapat
partisipan, yaitu keadilan berkaitan dengan perolehan sumberdaya, hak
individu, dan penghormatan kesamaan dalam hukum.
3. Ensuring beneficence
Penelitian yang dijalankan akan memberikan sesuatu yang berguna bagi
partisipan dan bagi komunitas terdampak. Dalam prinsip beneficence
terdapat dua aturan umum, yaitu (1) jangan membahayakan atau merugikan
partisipan; dan (2) maksimukan manfaat dan minimumkan kerugian.
4. Ensuring maleficence
Peneliti harus mencegah terjadinya kecelakaan atau hal-hal yang tidak
diharapkan dalam penelitian baik secara fisik atau psikologis bagi
partisipan. Terdapat dua konsep yang dijalankan untuk memastikan bahwa
penelitian memiliki risiko yang rendah bagi partisipan, yaitu anomynity
(anonimitas) dan confidentiality (kerahasiaan).
- Etika dalam Publikasi Hasil Penelitian
1. Kejujuran dalam membuat laporan
Dalam etika ini, seorang peneliti tidak boleh melakukan penipuan atau
kejahatan dalam melakukan sebuah penelitian yang meliputi tiga jenis,
yaitu fabrication (memanipulasi data), falsification (memanipulasi
material, alat, proses penelitian), dan plagiarism (menyalin atau
mengambil penelitian milik orang lain).
2. Konflik kepentingan
Etika penelitian mengatur hubungan antara peneliti dengan sponsor.
Peneliti harus bebas dari kepentingan subjektif sponsor penelitian, yang
berarti peneliti bebas dari motif personal atau kelompok. Selain sponsor,
etika penelitian juga mengatur hubungan antara peneliti dengan
kepentingan masyarakat luas atau pemerintah. Peneliti harus selalu
berpihak pada kebenaran yang didapatkan dari hasil penelitian.
3. Kejujuran dalam kredit publikasi
Beberapa jurnal meminta penulis menyebutkan kontribusi masing-masing
penulis jika publikasi didaftarkan sebagai tim.
7
G. Jenis-Jenis Penelitian
Sebelum merancang sebuah penelitian, peneliti perlu memahami
macam-macam jenis penelitian dari sudut pandang/aspek tinjauannya. Adapun
beberapa jenis penelitian berdasarkan sudut pandang atau aspek antara lain
sebagai berikut.
1) Penelitian Menurut Tujuan
- Penelitian Eksploratif, yaitu penelitian yang masih terbuka. Penelitian ini
biasanya belum memiliki hipotesis dan kerangka pemikiran. Pendekatan
masalah yang digunakan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
penelitian, bukan kerangka pemikiran.
- Penelitian Pengembangan, didefinisikan sebagai suatu metode penelitian
yang dipakai untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
efektivitas produk tersebut (Sugiyono, 2011).
- Penelitian Verifikatif, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, ata metode yang
digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis (Sugiyono,
2015:36).
2) Penelitian Menurut Metode
- Metode Survey
Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah atau bukan buatan, tetapi peneliti melakukan perlakuan
dalam pengumpulan data,
- Metode Eksperimen
Metode eksperimen sangat tidak alamiah atau tidak natural karena
tempat penelitian di laboratorium dalam kondisi yang terkontrol
sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Metode eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu.
- Metode Naturalistik
Metode naturalistik digunakan untuk meneliti pada tempat yang alamiah
dan penelitian tidak membuat perlakuan, karena peneliti dalam
8
mengumpulkan data berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan
pandangan peneliti.
3) Penelitian Menurut Eksplanasi
Eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel
yang lainnya. Jenis- jenis penelitian menurut eksplanasi, antara lain:
- Penelitian Deskriptif
Penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih detail
mengenai suatu gejala atau fenomena, serta menciptakan seperangkat
kategori atau pola. Penelitian ini identik dengan penelitian yang
menggunakan pertanyaan “Bagaimana” dalam membantu
mengembangkan informasi yang sudah ada. Hasil akhir dari penelitian
deskriptif biasanya berupa tipologi atau pola- pola mengenai fenomena
yang sedang dibahas.
- Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin
mencari jawaban secara mendasar tentang sebab - akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya
suatu fenomena tertentu. Penelitian ini sifatnya membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih sifat serta fakta objek yang
diteliti. Penelitian komparatif juga bersifat expost facto, yang artinya
data dikumpulkan sesudah peristiwa atau isu yang diteliti terjadi.
- Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif yaitu dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara
signifikan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian asosiatif
terdapat tiga bentuk hubungan yang mendasarinya, yaitu hubungan
simetris, hubungan kausal, dan hubungan timbal balik.
4) Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis Data
1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada
pengamatan fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari
fenomena tersebut. Analisis dan ketajaman penelitian kualitatif sangat
9
terpengaruh pada kekuatan kata dan kalimat yang digunakan. Tujuan
dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami kondisi suatu
konteks dengan mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan
mendalam mengenai potret kondisi dalam suatu konteks yang alami,
tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan
studi.
2. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya
pada data- data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
Penelitian ini juga dihubungkan dengan variabel penelitian yang
memfokuskan pada masalah-masalah terkini dan fenomena yang sedang
terjadi pada saat sekarang dengan bentuk hasil penelitian berupa angka-
angka yang memiliki makna. Pada umumnya penelitian kuantitatif
menggunakan sampel besar. Jenis penelitian yang dipakai adalah
penelitian komparasi, yaitu perbandingan.
3. Penelitian Campuran Kualitatif dan Kuantitatif
Penelitian campuran (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian
yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan
kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi
pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan penggabungan
kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan penelitian
ini lebih kompleks tidak sekedar mengumpulkan dan menganalisis dua
jenis data, dari pada melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian
tersebut.
10
SIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Gulo, W. 2014. Metode Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Julio W. 2020. Metode Penelitian Dan Pengolahan Data Untuk Pengambilan
Keputusan Pada Perusahaan. Yogyakarta: Deepublish.
Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa. Solo : Cakra Books
Priyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jawa Timur : Zifatama
Publishing.
Rukin. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia
Indonesia.
Sandu dan Ali. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Suryana. 2010. METODOLOGI PENELITIAN :Model Prakatis Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : UPI.
Timotius, Kris H. 2017. PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN: Pendekatan
Manajemen Pengetahuan untuk Perkembangan Pengetahuan. Yogyakarta:
ANDI.
Jurnal
Heryana, Ade. 2020. Etika Penelitian. Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa
Unggul.
Kadek Eka Arya Saputra. 2011. Studi Komparatif Prestasi Belajar Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Ekonomi Ditinjau Dari Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru
Tahun 2011. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi Volume 6.
Mulyadi. 2011. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya: Jurnal Studi dan Komunikasi Media Volume 15 (1).
12