Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

KEUANGAN
Dr. Imam Nazarudin Latif, S.E., M.Si., Akt., CA.
PENGANTAR BAB 1
 ANALISIS keuangan sangat bergantung pada informasi yang
diberikan oleh laporan keuangan perusahaan.
 Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber
informasi yang penting disamping informasi lain seperti
informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.
 Ada tiga macam laporan keuangan yang pokok yang
dihasilkan, (1) Neraca, (2) Laporan Rugi‑Laba, dan (3)
Laporan Aliran kas.
 Disamping ketiga laporan pokok tersebut, dihasilkan juga
laporan pendukung seperti laporan laba yang ditahan,
perubahan modal sendiri, dan diskusi‑diskusi oleh pihak
manajemen.
NERACA
 Neraca meringkaskan posisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.
 Neraca menampilkan sumberdaya ekonomis
(aset), kewajiban ekonomis (hutang), modal
saham, dan hubungan antar item tersebut.
 neraca dimaksudkan membantu pihak eksternal
untuk menganalisis
 likuiditas perusahaan,
 fleksibilitas keuangan,
 kemampuan operasional, dan
 kemampuan menghasilkan pendapatan selama
periode tertentu.
PENGAKUAN DALAM NERACA
 Pengakuan dalam konteks neraca adalah proses
pencatatan dan pelaporan dalam laporan
keuangan secara formal.
 Supaya bisa diakui, item dalam neraca (yang
berarti juga informasi dalam item tersebut) harus
(1) memenuhi definisi elemen,
(2) bisa diukur,
(3) relevan,
(4) reliabel.
ELEMEN-ELEMEN NERACA
 Elemen‑elemen dalam neraca bisa didefinisikan
sebagai kelas atau blok yang luas yang mencakup
item‑item yang membentuk elemen tersebut.
 Blok‑blok tersebut akan membentuk neraca.
 Ada tiga blok atau elemen besar yaitu
 aset (aktiva),
 hutang, dan

 modal.
BEBERAPA ALTERNATIF
METODE PENGUKURAN
 Historical Cost
 Current Cost
 Current Exit Value
 Net Realizable Value
 Present Value
 Elemen dalam neraca kebanyakan diukur
dengan menggunakan metode historical cost
KLASIFIKASI ASET/AKTIVA
 Aktiva lancar
 Investasi Jangka Panjang
 Bangunan, Pabrik, dan Peralatan
 Aktiva Tidak berwujud
 Aktiva Lainnya
KLASIFIKASI HUTANG DAN
MODAL SAHAM
 Hutang
 Hutang Lancar
 Hutang Jangka Panjang
 Hutang Lainnya
 Modal Saham
 Modal Saham Disetor
(1) Saham Nominal
(2) Agio atau Capital Surplus
 Laba Yang Ditahan
 Modal lainnya
LAPORAN RUGI‑LABA
 Laporan rugi-laba meringkaskan hasil dari kegiatan
perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
 Laporan ini sering dipandang sebagai laporan
akuntansi yang paling penting dalam laporan
tahunan.
 Laporan keuangan diharapkan bisa memberikan
informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan
(Return on Investment), risiko, fleksibilitas
keuangan, dan kemampuan operasional perusahaan.
ELEMEN LAPORAN LABA-RUGI
 Elemen rugi‑laba merupakan blok‑blok besar
yang membentuk laporan rugi‑laba, dan
mencakup item‑item yang lebih kecil yang
membentuk elemen atau blok besar tersebut
 Ada tiga elemen pokok dalam laporan
rugi‑laba: (1) Pendapatan Operasional,
(2) Beban Operasional, dan
(3) Untung atau Rugi (Gain or Loss).
DEFINISI PENDAPATAN
 Pendapatan didefinisikan sebagai aset masuk
atau aset yang naik nilainya atau hutang yang
semakin berkurang atau kombinasi ketiga hal
di muka, selama periode dimana perusahaan
memproduksi dan menyerahkan barang atau
memberikan jasa, atau aktivitas lain yang
merupakan operasi pokok perusahaan.
DEFINISI BEBAN OPERASIONAL
 Beban operasional bisa didefinisikan sebagai
aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset
perusahaan atau munculnya hutang atau
kombinasi antar ketiganya selama periode
dimana perusahaan memproduksi dan
menyerahkan barang, memberikan jasa, atau
melaksanakan aktivitas lain yang merupakan
operasi pokok perusahaan.
DEFINISI UNTUNG DAN RUGI
 Untung (Gain) didefinisikan sebagai kenaikan modal
saham dari transaksi yang bersifat insidental dan
bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan dari
transaksi lainnya yang mempengaruhi perusahaan
selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari
pendapatan operasional dan investasi oleh pemilik
saham.
 Rugi (Loss) didefinisikan sebagai penurunan modal
saham dari transaksi yang bersifat insidental dan
bukan merupakan kegiatan pokok perusahaan dan dari
transaksi lainnya yang mempengaruhi perusahaan
selama periode ter­tentu, kecuali yang berasal dari
beban operasional dan distribusi ke pemilik saham.
ELEMEN DALAM LAPORAN
LABA-RUGI
 Pendapatan Operasional Perusahaan
 Hasil dari Operasi Yang Dihentikan
 Item‑item luar biasa (bersih pajak
pendapatan)
 Efek kumulatif perubahan prinsip
akuntansi (bersih pajak pendapatan)
 Laba bersih
 Laba perlembar saham
LAPORAN ALIRAN KAS
 Tujuan pokok laporan aliran kas adalah untuk
memberikan informasi mengenai penerimaan
dan pembayaran kas perusahaan selama
periode tertentu.
 Tujuan kedua laporan aliran kas adalah untuk
memberikan informasi mengenai efek kas dari
kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi
perusahaan selama periode tertentu.
AKTIVITAS OPERASI
 Aktivitas operasi meliputi semua transaksi dan
kejadian lain yang bukan merupakan kegiatan
investasi atau pendanaan, termasuk transaksi
yang melibatkan produksi, penjualan,
penyerahan barang, atau penyerahan jasa.
 Contoh: pembayaran gaji pegawai, pembelian
bahan baku
AKTIVITAS INVESTASI DAN
PENDANAAN
 Aktivitas investasi meliputi pemberian kredit,
pembelian atau penjualan investasi jangka
panjang seperti pabrik dan peralatan.
 Contoh: Investasi pada pabrik
 Aktivitas pendanaan meliputi transaksi untuk
memperoleh dana dan distribusi return ke
pemberi dana dan pelunasan hutang.
 Contoh: Meminjam, membayar bunga pinjaman
METODE PENYUSUNAN
LAPORAN ALIRAN KAS
 Metod Tidak Langsung (paling umum): laba
bersih ditaruh pada baris pertama, kemudian
penyesuaian dilakukan terhadap laba bersih
 Metode Langsung: kas langsung diidentifikasi
INFORMASI TAMBAHAN
 Tambahan informasi di luar laporan keuangan
(dalam lampiran) juga perlu dipelajari supaya
diperoleh informasi yang lebih lengkap.
 Beberapa hal yang dilaporkan di luar laporan
keuangan (dalam lampiran) adalah
(1) Ringkasan Prinsip atau Metode Akuntansi Yang
dipakai
(2) Aset dan hutang yang belum pasti
(3) Peristiwa kemudian
Analisa Laporan Keuangan
Manajer Membutuhkan
sebuah Informasi
Keuangan

Kemampuan Perusahaan
dlm mengembalika
kewajiban jangka pendek
ANALISA LAPORAN
KEUANGAN
 NERACA (BALANCED SHEET)
Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang , dan
Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen
Neraca biasanya menggunakan historical cost
 LAPORAN RUGI-LABA (INCOME STATEMENT)

MACAM LAPORAN Meringkaskan aktivitas perusahaan selama periode


KEUANGAN tertentu yang dapat memberikan informasi tentang
prestasi operasional perusahaan.
 LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOWS)
Untuk menganalisis aliran kas masuk dan kas
keluar perusahaan. Tujuannya untuk melihat efek
kas dari kegiatan operasional, investasi, dan
pendanaan suatu perusahaan selama periode
tertentu.
ANALISA LAPORAN
KEUANGAN
 ANALISIS COMMON-SIZE
Menganalisis tiap-tiap rekening dalam laporan
Laba-Rugi dan Neraca menjadi proporsi dari total
penjualan atau dari total aktiva.
 ANALISIS RASIO

BENTUK-BENTUK Menganalisis dengan cara membandingkan angka


ANALISIS LAPORAN angka yang terdapat dalam Neraca disatu sisi dan
KEUANGAN Rugi-Laba di sisi lain
 ANALISIS DU-PONT
Analisis yang memisahkan profitabilitas dengan
pemanfaatan asset.
 ANALISIS EVA (ECONOMIC VALUE ADDED)
Analisis untuk mengukur kinerja yang secara
langsung berhubungan dengan kekayaan
pemegang saham dari waktu ke waktu
ANALISA RASIO KEUANGAN
 SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI DAN
MENGANALISIS PRESTASI OPERASI ORGANISASI/
FUNGSI PERUSAHAAN
 SEBAGAI KERANGKA KERJA PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN KEUANGAN

 BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN


MANFAAT …………………………………………………………………
 BAGI MANAJER KREDIT
…………………………………………………………………
 BAGI INVESTOR
…………………………………………………………………
 MANAJER PERUSAHAAN
…………………………………………………………………
Aktiva Lancar
Utang Lancar

JENIS RASIO KEUANGAN

 LIKUIDITAS :
Kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utang jangka
pendeknya

Aktiva Lancar
 Current Ratio (CR) =
Utang Lancar
………………………..
 Quick Ratio (QR)/ Ak L - Persediaan
Acid Test Ratio =
Utang Lancar
………………………..
Kas
 Cash Ratio =
Utang Lancar
………………………..
Total Utang
 LEVERAGE / SOLVABILITAS :  Debt to Total Asset
= Total Aktiva
Kemampuan perusahaan Ratio (DTA)
untuk membayar seluruh utang-
utang nya (jk pendek dan jk ………………………..
panjang)  Debt to Equity Ratio Total Utang
(DE) =
Total Equity
………………………..
EBIT
 Time Interest Earned
= Bunga
(TIE))

………………………..
 Fixed Charge EBIT + Biaya Sewa
Coverage =
Bunga + Biaya Sewa
………………………..
Debt to Total Asset Ratio (DTA)
Debt to Equity Ratio (DE)
Time Interest Earned (TIE)
Fixed Charge Coverage
Penjualan
 Perputaran Piutang =
 AKTIVITAS : Piutang
Sejauhmana efektivitas ………………………..
perusahaan dalam
menggunakan sumber  Rata-rata Umur 365 Hari
Piutang =
dayanya Perputaran Piutang
………………………..
Harga Pokok Penjualan
 Perputaran Persediaan =
Piutang
………………………..
 Rata-rata Perputaran 360 hari
=
Persediaan Perputaran Persediaan
………………………..
Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap
………………………..
 Perputaran Total Penjualan
=
Aktiva Total AKtiva
………………………..
Perputara Piutang
Perputara Persediaan
Perputaran Aktiva Tetap
 PROFITABILITAS / Laba Kotor
 Gross Profit Margin
RENTABILITAS : =
(GPM) Penjualan
Kemampuan perusahaan
memperoleh laba dari modal ……………………….
yang digunakan .
 Net Profit Margin Laba bersih
(NPM) =
Penjualan
……………………….
.
 Return on
Investment (ROI)
= Laba bersih
atau Return on
Total Aktiva
Total Asset (ROA)
……………………….
.
 Return on Equity Laba Bersih
=
(ROE) Modal Sendiri
……………………….
.
 RASIO PASAR
Mengukur harga pasar
relatif terhadap nilai buku.

Harga Pasar perlembar


 PER (Price Earning Ratio) =
Earning perlembar
………………………..
 Dividend Yield Dividen per lembar
=
Harga Pasar saham perlembar
………………………..
Dividen perlembar
 Dividend pay-out =
Laba bersih perlembar
………………………..
ANALISA DU-PONT ; hubungan rasio keuangan secara keseluruhan
ROI / ROA = Assets turn over x Net Profit Margin

HPP

PENJUALAN
BIAYA
LABA OPERASI
BERSIH (-)
PROFIT BUNGA
(:) TOTAL
MARGIN BIAYA
PAJAK
PENJUALAN
ROA (x)
PENJUALAN KAS
AKTIVA
ASSET LANCAR
TURN OVER
(:) SURAT
TOTAL BERHARGA
(+)
AKTIVA
PIUTANG
AKTIVA
TETAP
PERSEDIAAN
EVA (ECONOMIC VALUE ADDED
EVA = Laba Operasi Setelah Pajak – (Modal x % Biaya Modal)
LANGKAH-LANGKAH MENGHITUNG EVA :
1. Tinjau laporan Laba Rugi dan Neraca perusahaan
2. Identifikasi sumber modal perusahaan dan besarannya
Modal = Total Kewajiban – Kewajiban Tanpa Bunga
Pengeluaran pemasaran, biaya litbang, dan biaya restrukturisasi harus
diperlakukan sebagai investasi modal (ditambahkan kembali ke NOPAT)
daripada dibebankan.
3. Tentukan rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan (WACC)
WACC = (Biaya Utang x Bobot Utang dalam Basis Modal) + (Biaya Ekuitas x
Bobot Ekuitas dalam Basis Modal)
Biaya Utang = Suku bunga utama + Biaya Modal
Biaya Ekuitas = Imbal Hasil Obligasi 10 tahun + Premi risiko
4. Hitung NOPAT
NOPAT = Laba Bersih + Total Penyesuaian – Kesempatan yang hilang dari
penghematan pajak atas penyesuaian
5. EVA = NOPAT – (WACC x Modal)
Saol 1 Kasus Analisa Rasio Keuangan

LAPORAN RUGI LABA


PT Fontana PT Fontana
Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba
Tahun 2009 Tahun 2010
Penjualan 90,000 Penjualan 114,000
Harga Pokok Penjualan 55,000 Harga Pokok Penjualan 72,000
Laba Kotor 35,000 Laba Kotor 42,000
Biaya Operasi:   Biaya Operasi:  
Biaya Gaji 13,500 Biaya Gaji 15,000
Biaya Bunga 1,500 Biaya Bunga 1,500
Biaya Asuransi 500 Biaya Asuransi 1,000
Biaya Iklan 4,500 Biaya Iklan 6,500
Biaya Utilitas 2,000 Biaya Utilitas 2,500
Biaya Depresiasi 7,500 Biaya Depresiasi 8,500
  29,500   35,000
Laba Sebelum Pajak 5,500 Laba Sebelum Pajak 7,000
Pajak Penghasilan 800 Pajak Penghasilan 1,250
Laba Bersih 4,700 Laba Bersih 5,750
41
Soal 1 Kasus Analisa Rasio Keuangan
NERACA (LAPORAN POSISI KEUANGAN)
PT Fontana PT Fontana
Neraca Neraca
31 Desember 2009 (Dalam Ribuan) 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan)
Kas 3,000 Utang Pajak 500 Kas 3,400 Utang Pajak 750
Investasi SB 1,000 Utang Dagang 7,500 Investasi SB 1,100 Utang Dagang 13,000
Piutang Dagang 8,000 Utang Wesel 2,500 Piutang Dagang 9,500 Utang Wesel 3,000
Piutang Wesel 1,500   10,500 Piutang Wesel 2,000   16,750
Persediaan 10,000     Persediaan 12,500    
  23,500 Utang Bank 12,000   28,500 Utang Bank 12,000
    Utang Obligasi 15,000     Utang Obligasi 15,000
Peralatan 7,500   27,000 Peralatan 12,000   27,000
Mesin 11,000     Mesin 11,000    
Kendaraan 6,000 Modal Saham 50,000 Kendaraan 8,500 Modal Saham 50,000
Bangunan 30,000 Laba Ditahan 10,500 Bangunan 30,000 Laba Ditahan 16,250
Tanah 20,000   60,500 Tanah 20,000   66,250
  74,500       81,500    
Aset 98,000 Utang dan Ekuitas 98,000 Aset 110,000 Utang dan Ekuitas 110,000

Sebanyak 40% laba bersih dibagi sebagai dividen 42 Sebanyak 40% laba bersih dibagi sebagai dividen
Kerjakan Soal ini berdasarkan
Rasio
 Likuiditas
 Solvabilitas
 Rentabilitas/Profitabilitas
 Aktivitas
Soal 2 NERACA
PT X Dalam ribuan rp

AKTIVA 2010 2011


Kas dan Surat Berharga 155.000 309.099
Piutang Usaha 10.000 12.000
Persediaan 250.000 270.000
Total Aktiva Lancar 415.000 591.099
Tanah, Bangunan, Pabrik, dan Peralatan.
Akumulasi depresiasi 250.000 250.000
(25.000) (50.000)
Aktiva Tetap Bersih 225.000 200.000
Total Aktiva 640.000 791.099
KEWAJIBAN DAN MODAL
Utang Bank 50.000 145.000
Utang Dagang 10.000 10.506
Akrual 5.000 5.100
Kewajiban Lancar 65.000 160.606
Utang Jangka Panjang 238.366 271.000
Saham Biasa (100.000 lembar) 320.000 320.000
Laba Ditahan 16.634 39.493
Total Kewajiban + Modal 640.000 791.099
Soal 2
RUGI/LABA
PT X Dalam ribuan rp

2010 2011
Penjualan Bersih 600.000 655.000
Harga Pokok Penjualan 480.000 537.100
Laba Kotor 120.000 117.900
Biaya Administrasi dan Penjualan 30.000 15.345
Depresiasi 25.000 25.000
Biaya lain-lain 2.027 3.557
Total Biaya Operasi 57.027 43.902
Laba Sebelum Bunga dan Pajak /EBIT/NOI 62.973 73.998
Bunga pinjaman 35.250 35.900
Laba Sebelum Pajak / EBT 27.723 38.098
Pajak 11.089 15.239
Laba Bersih 16.634 22.859
Dividen saham 0 0
Tambahan Laba Ditahan 16.634 22.859
Jumlah lembar saham beredar 100.000 lbr 100.000 lbr
Laba per lembar 0, 17 0,23
EXERCISE

Diketahui : Rasio Hutang jangka panjang terhadap modal sendiri = 50%


Asset turn over = 2,5 kali
Periode pengumpulan piutang = 18 hari
Perputaran persediaan = 9 kali
Gross Profit Margin = 10%
Acid Test Ratio = 100%

PT UNTUNG MELULU
NERACA PER 31 DESEMBER 2010

Kas Rp ………… Utang lancar Rp 100.000


Piutang Rp ………… Utang jangka panjang Rp .……….
Persediaan Rp ………… Saham Biasa Rp 100.000
Aktiva Tetap (net) Rp ………… Laba ditahan Rp 100.000
Total Aktiva Rp ………… Total Utang + Modal Rp .……….
Exercise 1
PT X
Neraca Per 31 Desember 2010 (dalam 000 rp)
Kas 100.000 Hutang Dagang 150.000
Surat berharga 50.000 Hutang Bank 150.000
Piutang 150.000 Obligasi 250.000
Persediaan 100.000 Saham Biasa 400.000
Mesin (net) 200.000 Laba ditahan 50.000
Gedung (net) 300.000
Tanah 100.000
Total Aktiva 1.000.000 Total Hutang + Modal 1.000.000

1. Berapa tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membiayai inventory dari
modal sendiri agar Current Ratio meningkat menjadi 200% ?
2. Berapa berkurangnya modal kerja yang digunakan untuk membayar sebagian
hutang bank agar Current Ratio menjadi 150 % ?
3. Berapa berkurangnya hutang bank yang di dibiayai dari modal sendiri agar
Current Ratio menjadi 200% ?
Exercise 2
PT X
Neraca Per 31 Desember 2009 (dalam 000 rp)
Kas 50.000 Hutang Dagang 50.000
Surat berharga 50.000 Hutang Bank 50.000
Piutang 150.000 Obligasi 400.000
Persediaan 150.000 Saham Biasa 450.000
Mesin (net) 200.000 Laba ditahan 50.000
Gedung (net) 300.000
Tanah 100.000
Total Aktiva 1.000.000 Total Hutang + Modal 1.000.000

1. Berapa tambahan inventory yang dapat dibeli dengan kredit jangka pendek
agar Current Ratio nya menjadi 200%
2. Berapa jumlah kas yang dapat digunakan untuk membayar hutang lancar agar
Cash Ratio menjadi 20%
Ringkasan Rasio Keuangan
RASIO PERHITUNGAN TUJUAN
Rasio Likuiditas
Rasio Lancar Aktiva Lancar/Utang Melihat Likuiditas : Yaitu
Rasio Quick Lancar kemampuan memenuhi
(Aktiva Lancar- kewajiban Jangka Pendek.
Rasio Kas Persediaan)/ Semakin Tinggi angka tsb,
Utang Lancar semakin Baik
Kas/Utang Lancar
Rasio Aktivitas
Rata-rata Umur Piutang/(Penjualan/365) Melihat Kemampuan
Perputaran Persediaan Harga Pokok Perusahaan menggunakan
Penjualan/Persediaan asetnya dengan efektif,
Perputaran Aktiva Tetap Penjualan/Total Aktiva semakin tinggi
Tetap perputarannya semakin
efektif aset digunakan .
Semakin tinggi rata2 umur
piutang, semakin tidak baik
(tidak baik menggunakan
Aset)
Lanjutan
RASIO PERHITUNGAN TUJUAN
Rasio Solvabilitas
Tatal Utang Terhadap Total Total Utang/Total Aktiva Melihat kemampuan
Ase perusahaan memenuhi
kewajiban totalnya.
Times Interest Earnede Laba Sebelum Pajak dan Semakin tinggi angka rasio
(TIE) Bunga (EBIT)/Bunga Total Utang/Total Aktiva,
semakin beresiko(tidak
Fixed Charged coverage (EBIT+Biaya Baik). Semakin Tinggi
(FCC) Sewa)/(Bunga+Sewa) Angka TIE atau FCC,
semakin kecil risiko
(Semakin Baik)
Rasio Profitabilitas
Profit Margin Laba Bersih/Penjualan Melihat Kemampuan
Perusahaan Menghasilkan
Return On Asset Laba Bersih/Total Aktiva Profitabilitas. Semakin
Tinggi Angka PM, ROA,
Return On Equity Laba Bersih/Modal saham dan ROE maka Semakin
Baik
Lanjutan
RASIO PERHITUNGAN TUJUAN
Rasio Pasar
PER Harga Pasar Per Melihat seberapa jauh
Lembar/Laba Bersih Per tujuan kemakmuran
Lembar pemegang saham tercapai.
Secara umum semakin
Dividen Yield Dividen per Lembar/ Harga tinggi angka PER, dividend
pasar per lembar. yield dan rasio pembayaran
dividen, semakin baik.
Rasio Pembayaran Dividen Dividen per lembar/Laba
Bersih Per lembar

Anda mungkin juga menyukai