Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMPARASI AKUNTANSI DI BEBERAPA NEGARA

Oleh:
Agnes Derang Duli ( 2010020019 )
Dylan B. V Tatu ( 2010020044 )
Eugenius K. Lobang Tang ( 2010020007 )
Henokh Fay ( 2010020052 )
Susana Wati C.Bait ( 2010020012 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala karunia-Nya sehingga penulis diberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis ingin menyampaikan terima kasih atas
dukungan serta motivasi yang telah penulis terima dari berbagai pihak baik dalam
pemenuhan data dan informasi maupun dukungan moral yang mendukung penyusunan
makalah yang berjudul “Komparasi Akuntansi Di Beberapa Negara” sebagai
pemenuhan tugas pada mata kuliah Akuntansi Bisnis Dan Akuntansi Internasional .

Penulis berharap kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Sehingga
kritik maupun saran yang membangun sangat diharapakan.

Kupang, 4 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Standar dan Praktik Akuntansi ................................................................................. 2
2.2 IFRS dalam Uni Eropa ............................................................................................. 2
2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara .............................................................. 4
2.3.1 Prancis .................................................................................................................. 4
2.3.2 Jerman................................................................................................................... 6
2.3.3 Republik Ceko ...................................................................................................... 9
2.3.4 Belanda ............................................................................................................... 10
2.3.5 Inggris ................................................................................................................. 13
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Standar akuntansi keuanga merupakan salah satu kerangka acuann yang terdapat
dalam proses penyajian laporann keuangan. Standar akuntansi internasional adalah IFRS
(International Financial Reporting Standards). IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang
menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik. Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat
organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC). Dengann menggunakan IFRS, perusahaan akan mampu
untuk melihat laporan keuangan mereka dengan standar yang sama dengan pesaing
asingnya. Selain itu, anak perusahaan dalam negara yang meminta atau mengijinkan IFRS
dapat menggunakan satu bahasa akuntansi untuk seluruh perusahaan (accounting
framework).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah ini dapat di
rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana standar akuntansi dan penentuan standar?


2. Bagaimana praktek akuntansi yang berbeda dengan standar yang ditentukan?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian Rumusan Masalah diatas, maka Tujuan dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bagaimana standar akuntansi dan penentuan standar?
2. Untuk mengetahui praktek akuntansi yang berbeda dengan standar yang ditentukan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Standar dan Praktik Akuntansi

Standar akuntansi merupakan regulasi atau pengaturan yang mengatur pengelolaan


laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akutantansi.
Sehingga standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang
sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar.

Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini. Pertama, di hanyak negara hukuman untuk
kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lentah atau tidak efektif.
Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa, Kedua,
perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur
standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan
perusahaan dengan lebih baik.

Untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang bagaimana akuntansi bekerja


dalam sebuah negara, kita harus memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi,
standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya Audit menambahkan
kredibilitas pada laporan keuangan. Jadi, kami juga membahas peran dan tujuan
pemeriksaan keuangan dalam negara-negara yang kami uji.

2.2 IFRS dalam Uni Eropa

Kecenderungan dalam laporan keuangan menghadap ke arah kewajaran penyajian


tidaknya bagi laporan keuangan gabungan Kecendengan ini sangat benar dalam On Tropa
Pada tahun 2002. Uni Eropa menyetujui sebuah aniran akuntansi yang mengharuskan
semua perusahaan Um Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasan exo untuk mengikuti FRS
dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005 Negara-negara

2
anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan bep semua perusahaan, bukan hanya
perusahaan yang terdaftar termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.

Laporan Keuangan
Laporan Keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
Japoran perubahan ekunas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakur), dan
camatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:

• Kebijakan akuntansi yang diikuti


• Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang
penting
• Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang
ketidakpastian estimnasi

Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan. Goodwill
merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari
aset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji setiap tahun untuk
memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam
pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk
gabungan yang proporsional (lebih dipilih) atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam
perusahaan gabungau dibukukan dengan metode ekuitas. Sebuah asosiasi merupakan
sebuah entitas di mana penanaman modal memiliki pengaruh yang signifikan tapi bukan
sebuah cabang atau usaha patungan. Pengaruh yang signifikan merupakan kekuatan untuk
ikut serta dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan tempat modal
tersebut ditanamkan, tapi bukan untuk mengendalikan kebijakan tersebut. Hal ini dianggap
ada ketika penanam modal memegang sedikitnya 20% saham perusahaan dan tidak akan
ada jika hanya memegang kurang dari 20%; anggapan ini bisa dibantah jika ada bukti
penyimpangan yang jelas.

3
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang
fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama di mana entitas
asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang
digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang
yang berbeda, mata uang asing. (a) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang
berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan
ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil
translasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (b) Jika entitas asing memiliki
mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, laporan
keuangan ditranslasikan sebagai berikut:

• Tingkat akhir tahun untuk artikel moneter

• Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima
pada nilai perolehan

• Tingkat bursa berdasarkan tanggal penilaian untuk artikel non-moneter yang


diterima pada nilai wajar

2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara

2.3.1 Prancis

Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.


Menteri Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (undang-undang
akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Sebuah ketentuan yang
telah direvisi mulai berjalan pada tahun 1957. Revisi selanjutnya dari ketentuan tersebut
dibuat pada tahun 1982 di bawah pengaruh Fourth Directive of the European Union. Pada
tahun 1986, ketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan Seventh
Directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya direvisi lagi pada
tahun 1999.

4
Plan Comptable General berisi :

• Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan

• Definisi aset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran

• Aturan-aturan valuasi dan pengakuan

• Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan rata buku lainnya yang
telah distandardisasi

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi

Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:

1. Counseil National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)


2. Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3. Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4. Ordre des Experts Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik)
5. Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-undang Auditor).

Laporan Keuangan

Perusahaan Prancis harus melaporkan hal-hal berikut:

1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor

5
Patokan Akuntansi

Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam lap keuangan


gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar mempunyai pilihan ini.
Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti re tetap dari ketentuan pada tingkat
perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusah pribadi merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan mengh penghasilan wajib pajak. Tampilan 3-3 memberikan
sebuah contoh laporan keane dari perusahaan Prancis yang terdaftar. Saint-Gobain, sebuah
perusahaan prod materiel dan konstruksi yang terdaftar di pasar modal Paris dan pasar
modal E lainnya, menjelaskan kebijakan akuntansinya untuk laporan keuangan gabu dan
terpisahnya

2.3.2 Jerman

Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Duma 11. Pada
masaitu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional (seperti di
Prancis). Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang pembukuan yang rapi
dan, audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang. Dalam sebuah kejadian besar,
Corporation Law tahun 1965 memindahkan sistem laporan keuangan Jerman ke arah
pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan yang lebih besar).
Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan manajemen
perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan menjadi persyaratan
hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Pada awal tahun 1970-an. Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah penyelarasannya
di mana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri denga ondang-
undang nasionalnya. Perintah Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapa semuanya
memasuki undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting A pada 19
Desember 1985 Legislasi ini sangat luar biasa karena (1) menggabungkan semua
persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke dalam saru
undang-undang. (2) undang undang tunggal ini ditetapkan menjad buku ketiga dari

6
German Commercial Code (HGB), sehingga bisa diterapkan untuk seinua entitas bisnis,
dari kemitraan terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik dan (3) peraturan ini sebagian
besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang undang
yang pertama menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial
Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ckuitas atau utang pada pasar
modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan
gabungan mereka. Undang-undang yang kedu memungkinkan adanya penetapan
perusahaan sektor swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan
gabungan.

Regulasi dan pelaksanaan akuntansi

Sebelum tahun 1998, jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi
keuangann karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa inggris. German
Institute memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang undang yang
memengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan
kekuasaan tertinggi. Konsultasi yang sama diberikan oleh Frankfurt Stock Exchange,
persatuan dagang Jerman, dan akademi akuntansi. Undang-undang tahun 1998 tentang
kendali dan transparansi (disingkat KonTrag) memperkenalkan persyaratan bagi Menteri
Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-
tujuan berikut:
• Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan
keuangan gabungan.
• Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru
• Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.

7
Laporan Keuangan
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan
keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk
organisasi bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha-kecil, menengah, besar ditentukan
berdasarkan total necaca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Perusahaan dengan
saham yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai perusahaan besar Undang-undang
menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal- hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Commercial Code (HGB), metode pembelian (akuisisi) merupakan
metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan (pooling of interest)
bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan
metode nilai-buku dan metode revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan kepentingan
minoritas). Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilia yang ada,
dan setiap jumlah yang ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill), yang bisa digunakan
untuk menutup kerugian dalam ekuitas atau diamortasasi secara sistematis melebihi masa
manfaatnya. Undang-undang menyebutkan bahwa 4 tahun sebagai periode amortisasi yang
berkala, tapi jangka waktu hingga 15 tahun merupakan hal yang wajar. Metode ekuitas
digunakan untuk asosiasi yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam
laporan keuangan gabungan. Usaha bersama bisa dihitung dengan menggunakan
penggabungan proporsional maupun metode ekuitas Oleh karena HGB tidak memiliki
persyaratan untuk translasi mata uang asing, perusahaan-perusahaan Jerman menggunakan
beberapa metode. Perbedaan tranlasi juga diatasi dalam berbagai cara.

8
2.3.3 Republik Ceko

Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi


Commercial Code yang baru dibuat oleh parlemen Ceko pada tahun 1991 dan mulai
efektif pada 1 Januar 1992." Dipengaruhi oleh akar undang-undang perdagangan Austria
yang lama dan mencontoh pada undang-undang perdagangan Jerman, Commercial Code
memperkenalkan sejumlah legislasi dasar yang berhubungan dengan bisnis. (Undang-
undang Ceko didasarkan pada sistem hukum sipil dari bagian Eropa.) Legislasi ini berisi
persyaratan untuk laporan keuangan tahunan, pajak pajak penghasilan, audit, dan
pertemuan rapat pemegang saham. Accountancy Act, yang menentukan persyaratan untuk
akuntansi, dikeluarkan pada tahun 1991 dan mulai efektif pada 1 Januari 1993.
Berdasarkan pada Fourth and Seventh Directives dari Uni Eropa, undang-undang
tersebut menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatan dan
penyusunan laporan keuangan. Hal ini berkembang sangat signifikan dan mulai
berpengaruh mulai 1 Januari 2002 dan 2004, terutama untuk mendekatkan akuntansi Ceko
dengan IFRS. Menteri Keuangan bertanggung jawab untuk prinsip-prinsip akuntansi.
Dekrit Menteri Keuangan menetapkan praktik pengukuran dan pengungkapan yang bisa
diterima yang harus diikuti oleh perusahaan. Jadi, akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi
oleh Commercial Code, Accountancy Act, dan dekrit Menteri Keuangan. Pasar modal
sejauh ini memiliki sedikit pengaruh, dan, walaupun Jerman merupakan asal Commercial
Code, legislasi pajak tidak berpengaruh langsung. Seperti yang dibahas dalam bagian
berikut, tinjauan yang baik dan benar yang ditanamkan dalam Accountancy Act dan
diambil dari EU

Laporan Keuangan

Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri atas:


1. Neraca
2. Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba ruga)
3. Catatan

9
Pengukuran Akuntansi

Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis


(penggabungan usaha). Goodwill yang muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan) dalam
tahun pertama penggabungan atau dikapitalisasi dan diamortisasi selama ndak lebih dari
20 tahun. Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan (perusahaan-
perusahaan yang menggunakan pengaruh signifikan tapi tidak tergabung), dan
penggabungan proporsional digunakan untuk usaha patungan atau bersama. Tingkat
pertukaran akhir tahun (penutupan digunakan untuk mentranslasikan laporan laba rugi dan
neraca dari cabang di luar negeri. Tidak ada garis pedoman untuk laporan penyesuaian
translasi mata uang asing
2.3.4 Belanda

Akuntansi Belanda memberikan beberapa paradoks yang menarik Belanda memiliki


undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas rapi standar
praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah negara hukum, namun
akuntansinya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang terpisah. Lebih lanjur lagi, orientasi
kewajaran dikembangkan tanpa adanya pengaruh kuat dari bursa saham. Inggris dan
Amerika Serikat telah memengaruhi akuntansi Belanda seperti (atau lebih) dari negara-
negara benua Eropa lainnya. Tidak seperti norma di Eropa, profesi akuntansi telah
memiliki pengaruh yang signifikan pada standar dan regulasi Belanda."
Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi bisnis. Akibatnya,
banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan untuk topik-topik akuntansi dan- khususnya
pada pengukuran akuntansi, Akuntan profesional yang sangat dihormati seringkali
merupakan pengajar paruh waktu. Jadi, pemikiran akademis memiliki pengaruh besar
dalam praktik yang berjalan.

10
Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi

Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual
Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari
program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan
untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam
Uni Eropa. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970 adalah:
• Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi
keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan
dijelaskan dengan tepat.
• Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman (misalnya
prinsip-prinsip akuntansi yang bisa diterima oleh komunitas bisnis).
• Dasar-dasar untuk penulisan aser dan urang serta untuk menentukan hasil operasi
harus diungkapkan.
• Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh materiel
dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
• Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.

Laporan Keuangan

Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut
undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa
memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:

1. Neracal
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan

11
Pengukuran Akuntansi

Walaupun metode akuntansi penyatuan kepentingan untuk penggabungan bisnis


diperbolehkan dalam keadaan-keadaan tertentu, metode ini jarang digunakan di Belanda.
Merode pembelian merupakan praktik yang umum. Goodwill merupakan selisih antara
biaya akuisisi dan nilai wajar dari aset dan utang yang diakuisis. Selisih ini dikapitalisasi
dan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya, maksimal hingga 20 tahun. Metode
ekuitas diperlukan ketika penanaman modal menggunakan pengaruh signifikan pada
kebijakan bisnis dan keuangan. Usaha patungan bisa dihitung menggunakan metode
ekuitas atau penggabungan proporsional. Translasi mata asing sama dengan IFRS. Neraca
"entitas asing" ditranslasikan pada tingkat penutupan (akhir tahun), sedangkan laporan laba
rugi ditranslasikan pada tingkat penutupan atau rata-rata. Penyesuaian translasi dibebankan
kepada ekuitas pemegang saham. Metode temporal digunakan untuk "kegiatan asing
langsung", dengan penyesuian translasi pada penghasilan.
Fleksibilitas Belanda terhadap pengukuran akuntansi sangat nyata dalam izin
menggunakan nilai lancar untuk aset berwujud seperti persediaan dan aset yang biasa
didepresiasi. Ketika nilai lancar digunakan untuk aset-aset tersebut, jumlah laporan laba
rugi yang berhubungan, harga pokok penjualan, dan depresiasi juga dinyatakan dalam nilai
yang ada. Nilai lancar bisa berupa nilai pengganti, jumlah nilai yang dapat dipulihkan, atau
nilai bersih yang dapat dicapai. Nilai lancar akuntansi diharapkan dapat berlaku secara
konsisten; revaluasi perlahan biasanya tidak diperbolehkan Revaluasi merupakan
pengganti kerugian dengan simpanan revaluasi dalam ekuitas pemegang saham.
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan nilai lancar harus menyertakan informasi
harga perolehan dalam catatannya. Harga perolehan juga bisa diterima. Ketika banyak
yang telah dilakukan akuntansi nilai lancar di Belanda, beberapa perusahaan benar-benar
menggunakannya. Philips, merupakan contoh yang paling nyata, mulai menggunakan
akuntansi nilai lancar pada tahun 1951 tapi meninggalkannya pada tahun 1992 karena
kepentingan perbandingan internasional. Meskipun demikian, nilai lancar memiliki tempat
dalam akuntansi Belanda karena perusahaan-perusahaan yang menggunakan harga

12
perolehan untuk neraca dan laporan laba rugi diharapkan bisa mengungkapkan informasi
tambahan tentang biaya lancar dalam catatan mereka.
2.3.5 Inggris

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi


Dua sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adal
undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan-perusaha yang
tergabung di Kerajaan Inggris secara luas diatur oleh undang-undang yang diseb undang-
undang perusahaan. Undang-undang tersebut telah diperbarui, diperlu dan digabungkan
selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, pada tahun 1981 Fourth Directive
diimplementasikan, menambahkan aturan hukum yang menyangk ketentuan format,
prinsip akuntansi, dan akuntansi dasar. Hal ini memperkenalka format laporan keuangan
yang sudah distandarkan kepada Inggris untuk pertan kali. Perusahaan-perusahaan boleh
memilih dari format neraca alternatif dan emp format akun laba dan rugi. Undang-undang
tahun 1981 juga menetapkan S prim akuntansi dasar:
1. Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitun
secara terpisah.
3. Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenala
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun,
5. Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung

Perhitungan Akuntansi

Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk


kombinasi bisnis. Namun, syarat syarat penggunaan metode penggabungan penyatuan
kepentingan di Amerika Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Di bawah metode aku, goodwill hitung schagas sells anitar harga pasar dari uang yang

13
dibayarkan dan harga pasar dari asex bersih yang diakurs FRS 7 menyatakan bahwa harga
pasar ditujukan untuk ases-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saut
akinesi, menggambarkan kondisi pada saat its Kerugian operasi mendatang dan biaya
reorganisasi tidak bisa dimasukkan dalam kalkulau goodwill, tapi harus dinyatakan dalam
penghasilan pasca-akuisis. Goodwill dikapitalisasi dan diamortisau selama kurang lebih
20 tahun, namun, jangka wak yang lebih panjang atau jangka waktu yang tidak terbatas
(berakhir pada tidak adanya amortisasi) bisa terjadi jika goodwill ditujukan pada tinjauan
penurunan nilai tahunan. Penggabungan proporsional hanya diizinkan untuk usaha
patungan yang tidak berbentuk badan hukum. Metode ekuitas digunakan untuk
perusahaan-perusahaa rekanan dan untuk usaha patungan berbentuk perusahaan. FRS 23
berhubungan dengan translasi mata uang asing dan memerlukan metode tingkat penutupan
(nilai tukar saat ini) untuk cabang independen dan metode temporal untuk cabang-cabang
yang digabungkan. Di bawah metode tingkat penutupan, selisih translasi dimasukkan
dalam simpanan ekuitas pemegang saham; dengan metode temporal, selisih tersebut
dimasukkan dalam akun laba dan rugi. Laporan keuangan dari cabang yang beroperas
dalam negara-negara dengan tingkat inflasi yang tinggi harus disesuaikan untuk
menyatakan tingkat harga sebelum translasi. FRS 23 disejajarkan dengan IFRS.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar akuntansi keuanga merupakan salah satu kerangka acuann yang
terdapat dalam proses penyajian laporann keuangan. Standar akuntansi
internasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standards). IFRS
merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB) yang menjadi standar global untuk
penyusunan laporan keuangan perusahaan publik. Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC). Dengann menggunakan IFRS, perusahaan akan
mampu untuk melihat laporan keuangan mereka dengan standar yang sama dengan
pesaing asingnya. Selain itu, anak perusahaan dalam negara yang meminta atau
mengijinkan IFRS dapat menggunakan satu bahasa akuntansi untuk seluruh
perusahaan (accounting framework).

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ksap.org/sap/wp-content/uploads/2012/08/Buletin-Teknis-17-ATB-BA-fin.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai