Oleh:
Agnes Derang Duli ( 2010020019 )
Dylan B. V Tatu ( 2010020044 )
Eugenius K. Lobang Tang ( 2010020007 )
Henokh Fay ( 2010020052 )
Susana Wati C.Bait ( 2010020012 )
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas segala karunia-Nya sehingga penulis diberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulis ingin menyampaikan terima kasih atas
dukungan serta motivasi yang telah penulis terima dari berbagai pihak baik dalam
pemenuhan data dan informasi maupun dukungan moral yang mendukung penyusunan
makalah yang berjudul “Komparasi Akuntansi Di Beberapa Negara” sebagai
pemenuhan tugas pada mata kuliah Akuntansi Bisnis Dan Akuntansi Internasional .
Penulis berharap kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Sehingga
kritik maupun saran yang membangun sangat diharapakan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
2.1 Standar dan Praktik Akuntansi ................................................................................. 2
2.2 IFRS dalam Uni Eropa ............................................................................................. 2
2.3 Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara .............................................................. 4
2.3.1 Prancis .................................................................................................................. 4
2.3.2 Jerman................................................................................................................... 6
2.3.3 Republik Ceko ...................................................................................................... 9
2.3.4 Belanda ............................................................................................................... 10
2.3.5 Inggris ................................................................................................................. 13
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Standar akuntansi keuanga merupakan salah satu kerangka acuann yang terdapat
dalam proses penyajian laporann keuangan. Standar akuntansi internasional adalah IFRS
(International Financial Reporting Standards). IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) yang
menjadi standar global untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik. Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat
organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC). Dengann menggunakan IFRS, perusahaan akan mampu
untuk melihat laporan keuangan mereka dengan standar yang sama dengan pesaing
asingnya. Selain itu, anak perusahaan dalam negara yang meminta atau mengijinkan IFRS
dapat menggunakan satu bahasa akuntansi untuk seluruh perusahaan (accounting
framework).
Berdasarkan uraian Rumusan Masalah diatas, maka Tujuan dalam makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan bagaimana standar akuntansi dan penentuan standar?
2. Untuk mengetahui praktek akuntansi yang berbeda dengan standar yang ditentukan?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini. Pertama, di hanyak negara hukuman untuk
kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lentah atau tidak efektif.
Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa, Kedua,
perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang
diharuskan Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur
standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan
perusahaan dengan lebih baik.
2
anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan bep semua perusahaan, bukan hanya
perusahaan yang terdaftar termasuk laporan keuangan perusahaan pribadi.
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas,
Japoran perubahan ekunas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakur), dan
camatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
Patokan Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan. Goodwill
merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan harga pasar dari
aset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill diuji setiap tahun untuk
memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam
pendapatan. Entitas-entitas yang dikontrol bersama-sama bisa dibukukan, baik untuk
gabungan yang proporsional (lebih dipilih) atau metode ekuitas. Penanaman modal dalam
perusahaan gabungau dibukukan dengan metode ekuitas. Sebuah asosiasi merupakan
sebuah entitas di mana penanaman modal memiliki pengaruh yang signifikan tapi bukan
sebuah cabang atau usaha patungan. Pengaruh yang signifikan merupakan kekuatan untuk
ikut serta dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan tempat modal
tersebut ditanamkan, tapi bukan untuk mengendalikan kebijakan tersebut. Hal ini dianggap
ada ketika penanam modal memegang sedikitnya 20% saham perusahaan dan tidak akan
ada jika hanya memegang kurang dari 20%; anggapan ini bisa dibantah jika ada bukti
penyimpangan yang jelas.
3
Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan pada konsep mata uang
fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan ekonomi utama di mana entitas
asing tersebut beroperasi. Mata uang tersebut bisa berupa mata uang yang sama yang
digunakan oleh perusahaan induk untuk menyusun laporan keuangannya atau mata uang
yang berbeda, mata uang asing. (a) Jika entitas asing memiliki mata uang fungsional yang
berbeda dari mata uang dalam laporan perusahaan induk, maka laporan keuangannya akan
ditranslasikan dengan menggunakan metode tarif yang ada dengan penyesuaian hasil
translasi yang dicakup dalam ekuitas pemegang saham. (b) Jika entitas asing memiliki
mata uang fungsional yang sama dengan mata uang laporan perusahaan induk, laporan
keuangan ditranslasikan sebagai berikut:
• Tingkat bursa berdasarkan tanggal transaksi untuk artikel non-moneter yang diterima
pada nilai perolehan
2.3.1 Prancis
4
Plan Comptable General berisi :
• Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan rata buku lainnya yang
telah distandardisasi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Prancis:
Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan direktur
5. Laporan auditor
5
Patokan Akuntansi
2.3.2 Jerman
Iklim akuntansi Jerman terus berubah semenjak akhir Perang Duma 11. Pada
masaitu, akuntansi bisnis menekankan daftar akun nasional dan seksional (seperti di
Prancis). Commercial Code menetapkan beragam prinsip tentang pembukuan yang rapi
dan, audit yang mandiri hampir tidak selamat dari perang. Dalam sebuah kejadian besar,
Corporation Law tahun 1965 memindahkan sistem laporan keuangan Jerman ke arah
pemikiran Inggris-Amerika (tapi hanya untuk perusahaan-perusahaan yang lebih besar).
Dibutuhkan lebih banyak pengungkapan, penggabungan terbatas, dan laporan manajemen
perusahaan. Laporan manajemen dan persyaratan audit tambahan menjadi persyaratan
hukum melalui Corporate Publicity Law tahun 1969.
Pada awal tahun 1970-an. Uni Eropa mulai mengeluarkan perintah penyelarasannya
di mana negara-negara anggotanya diwajibkan untuk menggabungkan diri denga ondang-
undang nasionalnya. Perintah Uni Eropa Keempat, Ketujuh, dan Kedelapa semuanya
memasuki undang-undang Jerman melalui Comprehensive Accounting A pada 19
Desember 1985 Legislasi ini sangat luar biasa karena (1) menggabungkan semua
persyaratan akuntansi, laporan keuangan, pengungkapan, dan audit Jerman ke dalam saru
undang-undang. (2) undang undang tunggal ini ditetapkan menjad buku ketiga dari
6
German Commercial Code (HGB), sehingga bisa diterapkan untuk seinua entitas bisnis,
dari kemitraan terbatas hingga perusahaan pribadi dan publik dan (3) peraturan ini sebagian
besar didasarkan pada konsep dan praktik Eropa.
Ada dua undang-undang baru yang dikeluarkan pada tahun 1998. Undang undang
yang pertama menambahkan sebuah paragraf baru dalam buku ketiga German Commercial
Code yang memungkinkan perusahaan yang mengeluarkan ckuitas atau utang pada pasar
modal resmi untuk menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan
gabungan mereka. Undang-undang yang kedu memungkinkan adanya penetapan
perusahaan sektor swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan
gabungan.
Sebelum tahun 1998, jerman tidak memiliki fungsi penyusunan standar akuntansi
keuangann karena hanya dipahami oleh negara-negara yang berbahasa inggris. German
Institute memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang undang yang
memengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan hukum merupakan
kekuasaan tertinggi. Konsultasi yang sama diberikan oleh Frankfurt Stock Exchange,
persatuan dagang Jerman, dan akademi akuntansi. Undang-undang tahun 1998 tentang
kendali dan transparansi (disingkat KonTrag) memperkenalkan persyaratan bagi Menteri
Kehakiman untuk mengakui dewan susunan standar nasional untuk memberikan tujuan-
tujuan berikut:
• Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan
keuangan gabungan.
• Menganjurkan Menteri Kehakiman mengenai standar akuntansi yang baru
• Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB.
7
Laporan Keuangan
Undang-undang Jerman menetapkan persyaratan akuntansi, audit, dan laporan
keuangan yang berbeda bergantung pada ukuran perusahaan alih-alih pada bentuk
organisasi bisnisnya. Ada tiga kelas ukuran usaha-kecil, menengah, besar ditentukan
berdasarkan total necaca, total penjualan tahunan, dan jumlah pegawai. Perusahaan dengan
saham yang dijual secara umum selalu dianggap sebagai perusahaan besar Undang-undang
menetapkan isi dan format laporan keuangan, yang mencakup hal- hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan manajemen
5. Laporan auditor
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan Commercial Code (HGB), metode pembelian (akuisisi) merupakan
metode penggabungan yang mendasar, tapi penyatuan kepentingan (pooling of interest)
bisa diterima dalam keadaan tertentu. Ada dua bentuk metode pembelian yang diizinkan
metode nilai-buku dan metode revaluasi (biasanya berbeda dalam laporan kepentingan
minoritas). Aset dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilia yang ada,
dan setiap jumlah yang ditinggalkan merupakan nilai baik (goodwill), yang bisa digunakan
untuk menutup kerugian dalam ekuitas atau diamortasasi secara sistematis melebihi masa
manfaatnya. Undang-undang menyebutkan bahwa 4 tahun sebagai periode amortisasi yang
berkala, tapi jangka waktu hingga 15 tahun merupakan hal yang wajar. Metode ekuitas
digunakan untuk asosiasi yang memiliki 20% atau lebih kepemilikan, tapi hanya dalam
laporan keuangan gabungan. Usaha bersama bisa dihitung dengan menggunakan
penggabungan proporsional maupun metode ekuitas Oleh karena HGB tidak memiliki
persyaratan untuk translasi mata uang asing, perusahaan-perusahaan Jerman menggunakan
beberapa metode. Perbedaan tranlasi juga diatasi dalam berbagai cara.
8
2.3.3 Republik Ceko
Laporan Keuangan
9
Pengukuran Akuntansi
10
Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual
Financial Statements pada tahun 1970. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari
program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian diperkenalkan
untuk menggambarkan keselarasan undang-undang perusahaan yang akan datang dalam
Uni Eropa. Isi ketentuan undang-undang tahun 1970 adalah:
• Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi
keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan
dijelaskan dengan tepat.
• Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik bisnis yang aman (misalnya
prinsip-prinsip akuntansi yang bisa diterima oleh komunitas bisnis).
• Dasar-dasar untuk penulisan aser dan urang serta untuk menentukan hasil operasi
harus diungkapkan.
• Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang konsisten, dan pengaruh materiel
dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
• Informasi keuangan yang komparatif untuk periode terdahulu harus diungkapkan
dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Laporan Keuangan
Kualitas laporan keuangan Belanda sangat tinggi. Laporan keuangan yang menurut
undang-undang harus disimpan di Belanda, tapi Inggris, Prancis, dan Jerman juga bisa
memakainya, laporan keuangan harus meliputi hal-hal berikut:
1. Neracal
2. Laporan laba rugi
3. Catatan
4. Laporan direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
11
Pengukuran Akuntansi
12
perolehan untuk neraca dan laporan laba rugi diharapkan bisa mengungkapkan informasi
tambahan tentang biaya lancar dalam catatan mereka.
2.3.5 Inggris
Perhitungan Akuntansi
13
dibayarkan dan harga pasar dari asex bersih yang diakurs FRS 7 menyatakan bahwa harga
pasar ditujukan untuk ases-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saut
akinesi, menggambarkan kondisi pada saat its Kerugian operasi mendatang dan biaya
reorganisasi tidak bisa dimasukkan dalam kalkulau goodwill, tapi harus dinyatakan dalam
penghasilan pasca-akuisis. Goodwill dikapitalisasi dan diamortisau selama kurang lebih
20 tahun, namun, jangka wak yang lebih panjang atau jangka waktu yang tidak terbatas
(berakhir pada tidak adanya amortisasi) bisa terjadi jika goodwill ditujukan pada tinjauan
penurunan nilai tahunan. Penggabungan proporsional hanya diizinkan untuk usaha
patungan yang tidak berbentuk badan hukum. Metode ekuitas digunakan untuk
perusahaan-perusahaa rekanan dan untuk usaha patungan berbentuk perusahaan. FRS 23
berhubungan dengan translasi mata uang asing dan memerlukan metode tingkat penutupan
(nilai tukar saat ini) untuk cabang independen dan metode temporal untuk cabang-cabang
yang digabungkan. Di bawah metode tingkat penutupan, selisih translasi dimasukkan
dalam simpanan ekuitas pemegang saham; dengan metode temporal, selisih tersebut
dimasukkan dalam akun laba dan rugi. Laporan keuangan dari cabang yang beroperas
dalam negara-negara dengan tingkat inflasi yang tinggi harus disesuaikan untuk
menyatakan tingkat harga sebelum translasi. FRS 23 disejajarkan dengan IFRS.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar akuntansi keuanga merupakan salah satu kerangka acuann yang
terdapat dalam proses penyajian laporann keuangan. Standar akuntansi
internasional adalah IFRS (International Financial Reporting Standards). IFRS
merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB) yang menjadi standar global untuk
penyusunan laporan keuangan perusahaan publik. Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC). Dengann menggunakan IFRS, perusahaan akan
mampu untuk melihat laporan keuangan mereka dengan standar yang sama dengan
pesaing asingnya. Selain itu, anak perusahaan dalam negara yang meminta atau
mengijinkan IFRS dapat menggunakan satu bahasa akuntansi untuk seluruh
perusahaan (accounting framework).
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ksap.org/sap/wp-content/uploads/2012/08/Buletin-Teknis-17-ATB-BA-fin.pdf
16