Anda di halaman 1dari 15

HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

MAKALAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu : Dr. Jajang Badruzaman., S.E., M.Si., Ak., CA.

Disusun oleh :

Gina Nurul Jannah 193403019

Ismi Try Yuliani 193403023

Rifqi Ahmad Mustawan 193403025

Muhammad Kevin 193403075

Dewangga Fajar Satria 193403149

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, serta karunia-Nya usaha kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Harmonisasi Akuntansi Internasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Akuntansi Internasional.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan dorongan, semangat dan bimbingan yang tak ternilai harganya. Untuk itu pada
kesempatan kali ini kami menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dr. Jajang Badruzaman., S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pengampu mata
kuliah Akuntansi Internasional yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan
arahan.
2. Teman – teman seperjuangan di Universitas Siliwangi yang senantiasa
memberikan semangat dan motivasi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah di kemudian hari.

Tasikmalaya, 25 Agustus 2022

Kelompok 7

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

1.1......................................................................................................................................La

tar Belakang ................................................................................................................1

1.2......................................................................................................................................Ru

musan Masalah ...........................................................................................................1

1.3......................................................................................................................................Tu

juan Makalah ..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................3

2.1. Pengertian Harmonisasi ............................................................................................3

2.2. Sejarah Harmonisasi Akuntansi Internasional..........................................................3

2.3. Pro dan Kontra terhadap Harmonisasi Akuntansi Internasional ..............................4

2.4. Organisasi Internasional yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi.........................4

2.5. Faktor – Faktor yang Mendorong Perlunya Harmonisasi Akuntansi .......................5

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................8

3.1. Kesimpulan ...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................9

ii
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara.
Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini,
sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar negara asal dan para
investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional
menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional
dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Terkadang orang menggunakan istilah hasmonisasi dan standarisasi seolah-olah
keduanya memiliki arti yang sama. Padahal harmonisasi dan standarisasi yaitu 2 hal yang
berbeda, dimana pengertian Harmonisasi adalah proses untuk meningkatkan
kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan – batasan
seberapa besar praktik – praktik tersebut dapat beragam dan standarisasi adalah penetapan
sekelompok aturan yang kaku dan sempit atau penerapat satu standar tunggal dalam
segala situasi.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa Pengertian dari Harmonisasi ?
1.2.2. Bagaimana Sejarah Harmonisasi Akuntansi Internasional ?
1.2.3. Apa saja Pro dan Kontra Harmonisasi Akuntansi Internasional ?
1.2.4. Apa saja Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi
Akuntansi ?
1.2.5. Apa saja Faktor – Faktor yang Mendorong Perlunya Harmonisasi terhadap
Akuntansi ?

1.3. Tujuan Makalah


1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari harmonisasi

1
1.3.2. Untuk mengetahui sejarah dari harmonisasi akuntansi internasional

1
2

1.3.3. Untuk mengetahui pro dan kontra terhadap harmonisasi akuntansi internasional
1.3.4. Untuk mengetahui organisasi internasional yang mendorong harmonisasi akuntansi
1.3.5. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mendorong perlunya harmonisasi terhadap
akuntansi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Harmonisasi


Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai
jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973.
Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi
oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka
yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit

2.2. Sejarah Harmonisasi Akuntansi Internasional


Globalisasi membawa implikasi bahwa hal-hal yang dahulunya merupakan
kewenangan dan tanggung jawab tiap negara, akan dipengaruhi oleh dunia internasional.
Demikian pula dengan pelaporan keuangan dan standar akuntansi suatu negara (Arja
Sadjiarto, 1999). Standar akuntansi memberikan gambaran yang jelas dan konsisten
kepada pemegang saham, membuat laporan perusahaan lebih dapat dimengerti dan dapat
diperbandingkan. Standar akuntansi yang dapat diperbandingkan sangat diperlukan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional, juga oleh para pengguna laporan keuangan yang
ingin mengevaluasi kinerja perusahaan skala global dan untuk membantu pengambilan
keputusan-keputusan yang berhubungan dengan sekuritas. Dengan adanya operasi bisnis
dan pasar modal yang bersifat global tentu menuntut adanya standar yang bersifat global
atau bersifat internasional, karena aturan-aturan akuntansi yang bersifat lokal tidak
mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan keuangan internasional. Oleh karena itu,
beberapa kelompok profesi berusaha membuat standar akuntansi internasional.

3
4

Harmonisasi standar akuntansi internasional pertama kali dikenalkan oleh Europian


Commision (EC). Pada tahun 1995 EC mengadopsi pendekatan baru bagi harmonisasi
akuntansi yang memperbolehkan penggunaan standar akuntansi internasional untuk
perusahaan yang terdaftar di pasar modal internasional. Lembaga-lembaga yang aktif dalam
usaha harmonisasi standar akuntansi internasional antara lain adalah IASC (International
Accountig Standard Commitee) dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Beberapa pihak
yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi tersebut adalah perusahaan-perusahaan
multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta International
Organization of Securities Commissions (IOSCO) (Arja Sadjiarto, 1999). Harmonisasi
standar akuntansi internasional berarti proses meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi
melalui penyusunan batasan berbagai macam perbedaan (Choi, et al., 1999).

2.3. Pro dan Kontra Harmonisasi Akuntansi Internasional


Keuntungan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi
modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Disamping memiliki beberapa keuntungan, standar akuntansi internasional ini menuai
kritik, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang
berlebihan. Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social,
politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi
ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

2.4. Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi


6 organisasi ysng telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
5

1. Badan Standar Akuntansi International / The International Accounting Standards


Boards (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan / International Federation of Accountants (IFAC)
5. Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan / International Standards of
Accounting and Reporting (ISAR)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama / The Organisation
for Economic Co-Operation and Development (OEDC)

2.5. Faktor – Faktor yang Mendorong Perlunya Harmonisasi terhadap Akuntansi


1. Sumber Pendanaan
Perubahan sumber pendanaan perusahaan akan berpengaruh terhadap
perubahan atau bertambahnya pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Perusahaan dengan skala permodalan yang kecil dan hanya menggunakan sumber
pendanaan dari pemilik saja berarti mereka tidak atau belum terikat terhadap kreditur
atau investor. Sedangkan perusahaan dengan skala besar yang memerlu-kan
pendanaan dari eksternal baik dari kreditur maupun investor berarti mereka telah
terikat oleh kepentin-gan kreditur maupun investor. Di negaranegara dengan pasar
ekuitas yang kuat seperti di Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus
atas seberapa baik manajemen men-jalankan perusahaan dan dirancang untuk
membantu investor menganali-sis arus kas masa depan dan tingkat resiko terkait.
Pengungkapan dilaku-kan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan pemilikan
publik yang uas. Sebaliknya pada sistem berba-sis kredit di mana bank merupakan
sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditur
melalui pengukuran akuntansi yang konservatif. Karena lembaga keuangan memiliki
akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan publik
yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Swiss dan Jepang.
2. Sistem Hukum
Negara Eropa memiliki dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan
hukum umum (kasus). Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu
kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi dan prosedur
akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian di negara-
negara hukum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
6

cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur. Sebaliknya hukum umum
berkem bang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode yang lengkap. Pada kebanyakan negara hukum umum aturan
akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi lebih adaptif dan inovatif.
3. Perpajakan
Sebagian besar Negara memiliki peraturan pajak secara efektif menentukan
standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Contoh untuk kasus ini
adalah di Jerman dan Swedia. Di negara lain seperti di Belanda, akuntansi keuangan
dan pajak berbeda : laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan
yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Bila terdapat
perbedaan dalam akuntansi keuangan dengan hukum pajak, maka perusahaan
biasanya harus menyesuaikan dengan hukum pajak. Contoh di Indonesia tentang
pencatatan persediaan yang dalam ketentuan perpajakan hanya memperbolehkan
metode masuk pertama keluar pertama ( fifo ) dan rata-rata.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
Sistem pencatatan berpasangan (double entry) yang berasal dari Itali pada
tahun1940an secara perlahanlahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan
gagasan-gagasan pembaharuan lainnya. Penyebaran ide dan teknologi akuntansi
sering dilakukan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan lain. Inggris dan
Jerman mengekspor akuntansi ke negara-negara yang menjadi kekuasaannya.
5. Inflasi
Laporan keuangan yang disampaikan manajemen pada saat terjadi inflasi
dapat menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan.Inflasi menyebabkan distorsi
terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi kecenderungan suatu negara
untuk menerapkan perubahan harga ter hadap akun-akun perusahaan. Hal ini dapat
disebabkan karena pencatatan biaya yang terlalu rendah akibat penghitungan biaya
penyusutan dari aktiva tetap yang dicatat terlalu rendah nilainya. Laba rugi yang
dicatat perusahaan bisa jadi tidak menggambarkan perubahan kepemilikan aktiva
yang semestinya karena laba rugi dalam nominal tidak diikuti dengan penambahan
atau pengurangan kekayaan yang sepadan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
7

Perkembangan tingkat ekonomi suatu negara akan mendorong inovasi-inovasi


baik dalam bertransaksi maupun timbulnya instrumen-instrumen baru dalam
berinvestasi, sistem pembayaran maupun hal lain yang dibutuhkan dengan
perkembangan ekonomi yang terjadi. Saat ini banyak perekonomian yang berubah
dari industri ke perekonomian jasa. Masalah akuntansi mengenai penilaian aktiva
tetap dan depresiasi yang sangat relevan dalam sektor manufaktur menjadi semakin
kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan suatu faktor yang penting. Praktek akuntansi
yang rumit dan sangat kompleks hanya akan dapat dihasilkan oleh mereka yang
memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Sementara pihak lain informasi akuntansi
yang begitu kompleks juga hanya akan bermanfaat bila dibaca oleh mereka yang
memiliki pendidikan memadai sehingga mampu memahami yang disajikan dalam
laporan akuntansi. Jadi pada masyarakat di mana sebagian besar penduduknya masih
berpendirikan rendah kiranya akuntansi yang sederhana akan lebih bermanfaat bila
dibandingkan dengan akuntansi yang sangat rumit dan kompleks.
8. Budaya
Budaya menurut Hofst-ede dalam Choi dan Meek (2005) menjelaskan bahwa
budaya dijelaskan dalam empat dimensi yaitu : in dividualisme lawan kolektivisme,
jarak kekuasaan yang besar lawan jarak kekuasaan yang kecil, penghindaran
ketidakpastian yang kuat lawan peng-hindaran ketidak pastian yang lemah, dan
maskulinitas yang membedakan pria dan wanita. Keempat dimensi tersebut akan
berpengaruh terhadap sistem dan praktek akuntansi di suatu negara.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Harmonisasi standar akuntansi internasional pertama kali dikenalkan oleh European


Commision (EC). Pada tahun 1995, EC mengadopsi pendekatan baru bagi harmonisasi
akuntansi yang memperbolehkan penggunaan standar akuntansi internasional untuk
perusahaan yang terdaftar di pasar modal internasional. Lembaga-lembaga yang aktif
dalam usaha harmonisasi standar akuntansi internasional adalah IASC (International
Accountig Standard Commitee) dan PBB (Persekiratan Bangsa – Bangsa). Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi
dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan
komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Arina. HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.


https://www.academia.edu/9253193/BAB_7_HARMONISASI_AKUNTANSI_INTERNASI
ONAL ,[ diakses pada 25 Agustus 2022 ]

Maryono. 2010. HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL: DARI KEBERAGAMAN


MENUJU KESERAGAMAN . https://media.neliti.com/media/publications/247153-
harmonisasi-akuntansi-internasional-dari-4afaadb8.pdf ,[ diakses pada 25 Agustus 2022 ]

2014. HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL.


https://datakata.wordpress.com/2014/10/15/harmonisasi-akuntansi-internasional/#more-
3163 ,[ diakses pada 25 Agustus 2022 ]

Mulyana, Ade. 2016. Harmonisasi Akuntansi Internasional.


https://succesed.wordpress.com/2016/05/04/harmonisasi-akuntansi-internasional/ ,[ diakses
pada 25 Agustus 2022 ]

Khairunnisa. 2021. Ppt Harmonisasi Akuntansi Internasional.


https://www.slideshare.net/KhairunNisa290/ppt-harmonisasi-akuntansi-internasional ,
[ diakses pada 25 Agustus 2022 ]

Anda mungkin juga menyukai