Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BISNIS DAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

“Akuntansi Global”

Oleh
Kelompok 3
Nama Anggota :

1. Yolenta Sonya Mau Luma 1810020135

2. Maria Herlince Mali 1810020134

3. Clarita Prasa 1810020141

4. Stella Claudia Sina 1810020136

Kelas :7C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kelompok kami

dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Akuntansi Global“

dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat

kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan

terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah

ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati

segala usaha kita.

Atambua, Oktober 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Survei Konverensi Internasional

1. Manfaat Konverensi Internasional

2. Harmonisasi Internasional

3. Keuntungan Harmonisaasi internasional

4. Kritik Atas Standar Internasional

5. Rekonsiliasi Dan Pengakuan Bersama

2.2 Penerapan Standar Internasional

2.3 Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi

Internasional

2.4 Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama Yang Mendorong

Harmonisasi Akuntansi

1. Badan Standar Akuntansi Internasional

2. Struktur IASB Yang Baru


3. Uni Eropa (Europa Union - EU)

4. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

5. Federasi Internasional Akuntansi (IFAC)

6. Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk

Pakar Dalam Standar Internasional Akuntansi Dan Pelaporan (ISAR)

7. Organisasi Untuk Kerjasama Ekonomi Dan Pembangunan (OECD)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar  Belakang

          Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum

adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun

1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-

an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat

berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan.

Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung

pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan

laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna

laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan – perusahaan

di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan

harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar

akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan

secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional,

dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan

persoalan. Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan

konvergensi sangat terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan

perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada,sementara konvergensi adalah

bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang

sudah ada.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konvergensi internasional?

2. Apakah manfaat penerapan konvergensi internasional?

3. Bagaimana harmonisasi internasional?

4. Apakah manfaat penerapan harmonisasi internasional?

5. Bagaimana penerapan standar akuntansi internasional?

6. Organisasi internasional yang mendukung harmonisasi

internasional?

1.3 Tujuan

Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami

materi tentang akuntansi global dan standar audit. Dan dapat menjadi acuan untuk

penulisan makalah-makalah yang sejenis selanjutnya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Survei Konvergensi Internasional

1. Manfaat Konvergensi Internasional

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat

yang telah dirasakan dengan adanya konvergensi. Terakhir, surata kabar terkini

mengusulkan adanya “global GAAP (prinsip akuntansi berlaku umum)”, yang

keuntungannya antara lain :

1. Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara

konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi

modal. Biaya modal akandikurangi.

2. Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam

berinvestasi.Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat

dikurangi.Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.

3. Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil

keputusanmengenai merger dan akuisisi area usaha.

4. Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke

seluruh dunia.

5. Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat

ditonjolkandalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.


Sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan

untukmeningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.

2. Harmonisasi Internasional

Harmonisasi merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas

(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa

besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari

konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi

keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi

standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar

Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional

merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar

akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun

atau menggunakan laporan keuangan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)

2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait

dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek

3. Standar audit
3.Keuntungan Harmonisasi Internasional

Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global”

yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh

dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang

digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi

alokasi modal.

2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio

akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.

3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan

strategi dalam bidang merger dan akuisisi.

4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat

disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas

tertinggi.

4.Kritik Atas Standar Internasional

Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun

1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa

penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas

masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah

memiliki flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan

untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah

satu nilai terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan

dapat menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar


belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang

berpendapat bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik

tidak dapat diterima terhadap kedaulatan nasional.

Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan

menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap

susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat

dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang

rumit dan berbiaya besar.

Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional

juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :

1. Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana

untuk memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa

kemampuan untukberadaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat

berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntansi. Para kritikus ragu jika

standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-

perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi disetiap negara.

2. Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar

international bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-

firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi

tuntutannya.

3. Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan

menciptakan ‘standar overload’.


4. Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk

perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang

tidak terdaftar akuntabilitas publik.

5.Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan

untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas

batas:

1. Rekonsiliasi

Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan

dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus

menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting

(seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di

negara dimana laporan keuangan dilaporkan.

2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” /

resiprositas)

Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal

menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada

prinsip-prinsip negara asal.

2.2 Penerapan Standar Internasional

Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :

1. Perjanjian internasional atau politis


2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)

3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

2.3 Beberapa Peristiwa penting Dalam Sejarah Penentuan Standar

Akuntansi Internasional

1959– Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa

yang utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional

dimulai.

1961– Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik,

didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa

dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.

1966– Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional

di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.

1973– Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting

Standard Committee-IASC) didirikan.

1976– Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization

for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi

Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk

“Pengungkapan Informasi”.

1977– Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-

IFAC) didirikan.
1977– Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial

Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian

mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan

Transnasional.

1978– Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah

pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa.

1981– IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi

nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar

internasional.

1984– Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar

perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di

Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.

1987– Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam

konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam

praktik akuntansi dan audit.

1989– IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan

keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

diterbitkan aoleh IASC.

1995– Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja

yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk

satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian


standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk

merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan

keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global.

1995– Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi

akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-

perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.

1996– Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya

”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar

akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat

digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas.

1998– IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk

Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.

1999– Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum

on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan

Juni.

2000– IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun

oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.

2001– Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh

perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk

menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.

2001– Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting

Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung


jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan

Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan

oleh IASC.

2002– Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata

seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB

dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi.

Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan

keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan

perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang

memungkinkan hal ini tercapai.

2002– IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi

komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.

2003– Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang

diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama

dengan IFRS.

2003– IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

2.4 Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama yang Mendorong

Harmonisasi Akuntansi

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar

akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi

internasional :
1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)

2. Komisi Uni Eropa (EU)

3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)

5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas

Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of

Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan

Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations

Conference on Trade and Development –UNCTAD)

6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan

Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)

1. Badan Standar Akuntansi Internasional

Tujuan IASB adalah Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum,

satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan

dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan,

dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan. Untuk mendorong penggunaan

dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat. Untuk membawa konvergensi

standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan

Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.

2. Struktur IASB yang Baru

1. Badan wali
2. Dewan IASB

3. Dewan penasihat standar

4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)

3. Uni Eropa (Europen Union-EU)

Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa.

Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah

inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :

1. Perubahan modal dalam tingkat EU

2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan

derivatif yang terintegrasi

3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan

yang sahamnya tercatat.

4. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization

of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator

pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan

anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama

dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic

maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

1. Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing

untuk mendorong perkembangan pasar domestic.

2. Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif

terhadap transaksi surat berharga internasional.


3. Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas

pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif

terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan

standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal

secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk

memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk

memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar

modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB,

antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

5. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)

IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi

anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan

tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi

akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa

berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.

Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang

perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu

dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih

untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya,

menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian

dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf

professional akuntansi dari seluruh dunia.


6 Federasi Internasional Akuntan (IFAC)

IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi

anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan

tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi

akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa

berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.


BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Akuntansi saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik

maupun internasional. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat dengan

kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi

di pasar modal internasional berlangsung secara real time. Akuntansi internasioanl

adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi

antar Negara yang berbeda, dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam

bidang pajak, audit dan bidang akuntansi lainnya.

IFRS (International Financial Report Standar) merupakan standar

akuntansi internasional yang didirikan oleh International Accounting Standard

Board (IASB). Tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan

laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan

dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

hoi, Frederick. DS dan Gary K. Meek.2012. International Accounting Edisi 6

Buku 1. Jakarta:Salemba Empat

http://bulohseumabaru.blogspot.com/2017/03/makalah-akuntansi-internasional-

lengkap.html

Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International Accounting Edisi 6

Buku 1.Jakarta:Salemba Empat

https://datakata.wordpress.com/akuntansi-global-dan-standar-audit/

Anda mungkin juga menyukai