DISUSUN OLEH :
LUVIA HUSNA
NPM : 1915020029
Dosen Pengajar :
Cut Rusmina, SE,M.Si,AK,CA
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
Akhir kata saya berharap semoga dengan adanya makalah ini sedikit
banyaknya dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Luvia Husna
1.3. TUJUAN
Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami materi tentang akuntansi global dan standar audit. Dan dapat menjadi
acuan untuk penulisan makalah-makalah yang sejenis selanjutnya.
2.5. Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak
dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi
memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa
tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi,
pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan
akan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat.
Disamping adanya perdebatan tersebut, semua hal mengenai akuntansi sedang
berada dalam proses harmonisasi dunia. Banyak perusahaan dengan sukarela
mengadopsi international reporting standard (IFRS). Jumlah negara yang
telah mengadopsi IFRS makin bertambah. Negara-negara tersebut
menggunakan IFRS sebagaidasar bagi standar negara mereka, serta
mengijinkan penggunaan IFRS. Organisasi internasional yang maju dan
badan penyusunan standar di seluruh dunia (contohnya Komisi Eropa,
Organisasi Perdagangan Dunia, serta organisasi perusahaan dan
pembangunan Eropa) menyokong tujuan-tujuan dari International Accounting
Standards Board (IASB). Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan
dan audit dinilai mengesankan.
Hal terakhir, perbedaan-perbedaan disetiap Negara mengenai factor
pokok yang menyababkan adanya variasi dalam praktik akuntansi,
pengungkapan, dan audit makin berkurang seiring dengan makin meratanya
pasar modal dan pasar barang di seluruh dunia. Seperti yang dibahas diatas,
banyak perusahaan yang telah secara sukarela mengadopsi IFRS. Perusahaan-
perusahaan tersebut berlaku demikian karena telah melihat keuntungan
ekonomi dari adopsi standar akuntansi dan pengungkapan yang dapat
dipercaya di seluruh Negara. Selain itu, seperti yang telah dibahas di Bab 5,
perusahaan-perusahaan secara sukarela memperluas pengungkapan mereka
sejalan dengan IFRS dalam menjawab permintaan dari investor dan lembaga-
lembaga serta pengguna laporan keuangan lainnya. Keberhasilan usaha-usaha
konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional
dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap
tuntutan ekonomi.
3.1. KESIMPULAN
Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan
hal yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga
menjadikan usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah.Perdebatan
sekarang tidak lagi mengenai bagaimana melakukan penggabungan atau apakah
harus melakukna penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor
lingkuangna yang memengaruhi pengembangan akuntansimasih ada, system
pelaporan keuangan akan bergabung seiring dengan pasar modal internasional
yang lebih berorientasi pada investor. Badan Standar Akuntansi Internsional
sedang berada di pusat pergerakannya. Sekarang ini, sulit untuk menangani
masalah peraturan dalam pasar moda dan bursa saham tanpa mempertimbangakan
penggabungan prinsip akuntansi, pengungkapan dan/atau audit.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari : (1) Perjanjian
internasional atau politis (2) Kepatuhan secara sukarela (3) Keputusan oleh badan
pembuat standar akuntansi internasional. Enam organisasi telah menjadi pemain
utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional : Badan Standar Akuntansi
International (IASB), Komisi Uni Eropa (EU), Organisasi Internasional Komisi
Pasar Modal (IOSCO), Federasi Internasional Akuntan (IFAC), Kelompok Kerja
Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional
Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting –
ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan
dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –
UNCTAD), Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama
dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).