Dosen Pengampu:
Dra.SUSILATRI, MM., Ak.
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Elna Melsanda 2102110653
Jesika Sinaga 2102113198
Nina Widyani 2102125030
Yonna Indrawan 2102114042
Daftar Isi………………................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
2.1 Perbedaan-perbedaan akuntansi internasional................................................................ 4
2.2 Harmonisasi standar akuntansi internasional................................................................... 12
2.3 Sejarah IFRS....................................................................................................................... 14
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut,
1. Proses pendaftaran.
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menu US GAAP. IAS atau GAAP
Negara masing-masing, tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan lain;
a) Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b) Melakukan rekonsiliasi Net Earning dan Equity agar sesuai dengan US GAAP.
c) Memberikan disclosure sesuai US GAAP.
d) Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi
penegang saham publik khasnya investor perseorangan (Individual Investor). Sedangkan
Private Placement atau Institutional Investor Market biasanya dianggap memiliki kemampuan
untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu secara khusus mendapat
perlindungan pemerintah.
Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers).
Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini
minimal harus menginves sebesar US $ 250 million. Bagi kelompok investor ini biasanya
tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.
Di samping itu, dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini
dimaksudkan untuk mengonversi saban dari luar ke pasar domestic Amerika sehingga lebih
cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham nilai 10.000 dolar bisa
dipecah menjadi senilai US$ 100 per lembur atas sebaliknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi
US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR adalagi GDR (Global Depository Receipts) yang
sifat dan maksudnya sama untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai
pasar, perusahaan atau negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses
menuju global market dan global accounting standard.
2.1.2 Definisi Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam bidang
akuntansi secara umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi
ekonomi meningkatnya jumlah perusahaan multinasional dan para pengguna
informasi bertaraf internasional.
Selama belum ada keseragaman, bidang akuntansi internasional
merupakan subjek peningkatan penelitian yang mendalam baik secara empiris
maupun teoritis, untuk menyelidiki banyaknya isu-isu akuntansi internasional
yang berhubungan dengan keuangan majerial.
Penyelidikan yang dilakukan adalah sama halnya dengan menyelidiki
Terhadap isu penyusunan standar baik di negara berkembang maupun negara
maju. Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi
akuntansi pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan
pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini:
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for
foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai negara.
Kedua, konsep comparative atau internasional accounting yang
menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan
akuntansi di berbagai negara. Di sini menyangkut pengakuan terhadap perbedaan
akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktek
akuntansi di masing-masing negara, dan kemampuan untuk mengetahui dampak
perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian internasional
accounting adalah menggunakan konsep comparatif accounting ini.
Ketiga, universal atau word accounting yang berarti merupakan kerangka
atau konsep dimana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk di
dalamnya teori dan prinsip akuntansi berlaku di semua negara ini merupakan
tujuan akhir dari internasional accounting.
Weirich et.al (Beikaoui,1985) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai berikut:
“mencakup semua perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua
negara termasuk di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) ya ditetapkan di tiap
negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua negara jika
mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip
yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan
geografis, sosial, ekonomi, politik dan hukum”
b. United States
Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang
Representational faithfulness demi kepentingan pengambilan
keputusan oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan
kepentingan legitimasi/pemerintah untuk kepentingan pajak.
c. Kanada
Pada awalnya, Kanada lebih condong pada standar akuntansi
di England. Namun seiring perkembangannya, Kanada
terpengaruh dengan US standards.
d. Australia
Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai
Negara bagian Australia juga memiliki Companies Act
tersendiri yang menekankan pentingnya disclosure
(Penyingkapan), peraturan
e. The ASEAN
a. Perancis
Praktik akuntansi di Perancis diseragamkan dan cenderung bertujuan
untuk memenuhi kepentingan perpajakan.
b. Jerman
Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak
terdapat Standard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK.
Kegiatan profesi akuntansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman
mulai mengadopsi pendekatan Anglo-Saxon pada tahun 1965 dalam
hal disclosure atas banyaknya tuntutan konsolidasi bagi perusahaan-
perusahaan besar.
c. Jepang
Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi
didominasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai
mengadopsi model dari Perancis dan Jerman. Neraca lebih diutamakan
daripada laporan laba rugi sebagai proteksi atas kreditur. Tahun 1990an
kegagalan perusahaan menyebabkan perubahan arah sehingga Jepang
lebih menekankan pada informasi investor dengan transparansi laporan
laba rugi.
Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk
mempelajari kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi
akuntansi regional. Pada tahun 1976 ICCAP dileburkan dan menjadi International
Federation of Accounting Committee (IFAC).
The International Accounting Standard Committee (ASC) Sebagai Embrio IFRS
IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu 3-4 kali
setahun. Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di berbagai negara.
Pada tahun 1988 IASC berusaha mengeliminasi alternatif tersebut dan kemudian
dibuat satu benchmark standar akuntansi internasional dan dibolehkan menggunakan
alternatif standar akuntansi. Pada tahun 1993 dibuat rencana oleh IASC sehingga
untuk menjadi satu standar untuk seluruh dunia. Proyek ini disebut juga
Comparability Project. Sejauh ini sudah lebih 800 perusahaan public menggunakan
standar akuntansi IASC. Tahun 2005, 65 negara tetap mewajibkan International
Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang terdaftar di bursa.
2.2 Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi
dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena
banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang
sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan
keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini
akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk
memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di
masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang
berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara
tersebut. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan
standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain
sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara,
sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu
negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya
melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika
standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi
yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon
kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang
disajikan dengan standar yang berbeda-beda.
Dalam kaitannya dengan standar internasional. Terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan
standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang
dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-
praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar
akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar
yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi
banyak Negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang
memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi
biaya penyiapan untuk Negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan
mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi
yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan
mengingkatnya saling ketergantungan dari Negara-negara di dalam kaitannya
dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang
utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara
internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan memfasilitasi transaksi-
transaksi internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan alokasi sumber
daya, dan dapat menjadikan pasar uang internasional menjadi lebih efisien.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperoleh
modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahan untuk mendanai
proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.
Dalam 27 tahun umumnya, IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS.
Tahun 1997
Dibentuk suatu badan interpretasi yang disebut dengan Standing
Interpretation Committee (SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan
perdebatan atas isu yang timbul menyangkut suatu standard, dan menyusun suatu
panduan untuk menyelesaikan perdebatan tersebut. Interpretasi yang diterbitkan
oleh badan ini berjumlah 33 SIC sepanjang umur hidupnya.
Tahun 2000
Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO (International Organisation of Securities
Commissions) menyetujui penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar Negara
(cross border listing) dengan press release 17 May 2000.
Tahun 2001
Pada bulan April tahun ini, IASC melakukan restrukturisasi dengan
membentuk IASB (International Accounting Standard Board) yang akan menjadi
pengganti IASC sebagai standard setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada
saat ini juga diputuskan bahwa IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang
telah diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya
dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards). IAS yang
belum digantikan dengan IFRS tetap berlaku. Standar pertama yang merupakan
produk IASB adalah IFRS 1: First Time Adoption of IFRS tahun 2003. Sedangkan
komite penerbit interpretasi berganti nama dari SIC menjadi IFRIC (International
Financial Reporting Interpretation Committee) pada bulan Juli dan sejak itu
menerbitkan IFRIC interpretation. Pada tahun 2010 komite ini berganti nama lagi
menjadi IFRS Interpretation Committee
BAB III
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional
berbeda dengan yang lainnya, perbedaan studi akuntansi internasional adalah
pada:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).
2. Batas Negara.
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
4. Perpajakan Internasional.
5. Transaksi Internasional.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan
dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-
langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan
konvergensi.
IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai
dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat
oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan
IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi
perusahaan-yang berada dalam wilayah berlakunya standart.
Daftar Pustaka
Adhitswijanarko Blogspot. 2011. Latar Belakang Tujuan, Definisi dan
Konvergensi Harmonisasi IFRS akuntansi internasional. Dapat diakses
Pada URL:http://adhitswijanarko.blogspot.com/2011/02/latar- belakang-
tujuan-definisi-dan.html
Anjasmoro, mega. 2010. Adopsi International Financial Report Standard.
Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ariyanto. Stefanus , 2011. Sejarah International Financial Reporting
Standards. Dapat diakses pada URL
http://stefanusariyanto.wordpress.com/2011/08/18/sejarah-international-
financial-reporting-standards-ifrs/
Harahap, Sofyan Syafri, 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi Jakarta: Erlangga
Lestari, Armila Dwi. 2010. Harmonisasi Akuntansi Internasional. Dapat diakses
pada URL:http://amiladwilestari.wordpress.com/2010/12/18/harmonisasi-
akuntansi-internasional/
Lilielly wordpress. 2013. Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi
lainnya. Dapat diakses pada URL:
http://lilielly.wordpress.com/2013/05/20/perbedaan-akuntansi-
internasionaldengan-akuntansi-lainnya/
Riahi-Belkaoui, Ahmed. 2011. Accounting Theory Jakarta: Salemba Empat
Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Prentice-hall Inc. 1998. Akuntansi
Internasional. Jakarta: Salemba Empat