Anda di halaman 1dari 17

Teori Akuntansi

Akuntansi Internasional dan IFRS

Dosen Pengampu:
Dra.SUSILATRI, MM., Ak.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Elna Melsanda 2102110653
Jesika Sinaga 2102113198
Nina Widyani 2102125030
Yonna Indrawan 2102114042

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
Daftar Isi

Daftar Isi………………................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
2.1 Perbedaan-perbedaan akuntansi internasional................................................................ 4
2.2 Harmonisasi standar akuntansi internasional................................................................... 12
2.3 Sejarah IFRS....................................................................................................................... 14

BAB III KESIMPULAN................................................................................................................ 16


3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 16
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
International Accounting Standards yang lebih dikenal sebagai
International Financial Reporting Standard (IFRS), merupakan standar
tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan tekanan pada penilaian
(revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan
mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu.
Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang menguruskan
pura) pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis latas negara.
Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di
semua negara untuk mempermudah proses rekonsiliasi bisnis Perbedaan
sama standar internasional in dengan standar yang berlaku di Indonesia
terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinan penilaian
aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan di sajikan
dengan basis to and fair.
IFRS merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi berkualitas
tinggi dan kerangka akuntansi berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian
profesional yang berkaitan dengan disclosures yang jelas dan transparan
mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait trusak tersebut. Dengan demikian,
pengguna laporan ke dapat dengan madah membandingkan informasi
keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahannya
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perbedaan akuntansi Internasional?
2. Bagaimana harmonisasi standar akuntansi internasional
3. Bagaimana sejarah IFRS

1.3 Tujuan Penulis


Yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah.
1. Menjelaskan mengenai perbedaan-perbedaan akuntansi internasional
2. Menjelaskan harmonisasi standar akuntansi internasional.
3. Menjelaskan sejarah IFRS,

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan-perbedaan Akuntansi Internasional


2.1.1 Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional
Beberapa pemicu munculnya Akuntansi Internasional dapat disebutkan sebagai
berikut:
1. Salah satu pemicu ulama munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas dan
besarnya jangkauan dan peran MNC (Multi National Corporation). Dengan semakin
besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang dan modal International
serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya misalnya
dikemukakan oleh Jacoby (1970) tentang perubahan perusahaan dari skala domestik
menjadi skala internasional;
a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar dan
ekspor ke pasar internasional.
b. Membuka cabang-cabang penjualan di luar negeri
c. Perusahaan memberikan lisensi atau franching
d. Pelikan perusahaan di luar negeri baik melalui pemilikan sebagian, joint
ventures, pemilikan seluruhnya
e. Manajemen dengan multinasional
2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan
sebagainya.
3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan. International yang
menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta asing sehingga memerlukan
informasi akuntansi.
4. Meningkatnya harga sumber-sumbar alam dan komoditas serta monopoli.
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga.
6. Meningkatnya peranan pasar modal, Dari aspek Pasar Modal Global diakan berbagai
indikator penting yang tidak mau memerlukan akuntansi internasional. Beberapa
indikator itu adalah sebagai berikut:
a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar per hari.
b. Ada kecenderungan volume capital market sehingga meningkat.
c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena:
1. Mengurangi transaction cost.
2. Masalah likuiditas.
3. Semakin besar suatu pasar bursa semakin baik.
7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh
a. Penggunaan Decimal Pricing dalam transaksi bursa.
b. Munculnya pasar yang saling terkait atau linked exchange.
c. Penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal.
d. Adanya Global Accounting Standard satu standar global.
e. Tidak ada lagi batas Negara bonderless country.
8. Pasar Modal USA
Pasar modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar
global. Pada tahun 1995 di pasar bursa NYSE (New York Stock Exchange terdapat
1200 perusahaan asing yang terdaftar (listed) di pasar modal USA yang berasal dari
56 negara. Bayangkan semua perusahaan ini wajib mengikuti standar akuntansi
negaranya. Dari 56 negara ini memiliki 56 standar akuntan yang saling berbeda, dan
merupakan 32% dan seluruh kapitalisasi pasar (market capitulization) di NYSE.

Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut,
1. Proses pendaftaran.
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menu US GAAP. IAS atau GAAP
Negara masing-masing, tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan lain;
a) Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b) Melakukan rekonsiliasi Net Earning dan Equity agar sesuai dengan US GAAP.
c) Memberikan disclosure sesuai US GAAP.
d) Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi
penegang saham publik khasnya investor perseorangan (Individual Investor). Sedangkan
Private Placement atau Institutional Investor Market biasanya dianggap memiliki kemampuan
untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu secara khusus mendapat
perlindungan pemerintah.
Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers).
Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini
minimal harus menginves sebesar US $ 250 million. Bagi kelompok investor ini biasanya
tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.
Di samping itu, dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini
dimaksudkan untuk mengonversi saban dari luar ke pasar domestic Amerika sehingga lebih
cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham nilai 10.000 dolar bisa
dipecah menjadi senilai US$ 100 per lembur atas sebaliknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi
US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR adalagi GDR (Global Depository Receipts) yang
sifat dan maksudnya sama untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai
pasar, perusahaan atau negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses
menuju global market dan global accounting standard.
2.1.2 Definisi Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam bidang
akuntansi secara umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi
ekonomi meningkatnya jumlah perusahaan multinasional dan para pengguna
informasi bertaraf internasional.
Selama belum ada keseragaman, bidang akuntansi internasional
merupakan subjek peningkatan penelitian yang mendalam baik secara empiris
maupun teoritis, untuk menyelidiki banyaknya isu-isu akuntansi internasional
yang berhubungan dengan keuangan majerial.
Penyelidikan yang dilakukan adalah sama halnya dengan menyelidiki
Terhadap isu penyusunan standar baik di negara berkembang maupun negara
maju. Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi
akuntansi pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan
pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini:
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for
foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai negara.
Kedua, konsep comparative atau internasional accounting yang
menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan
akuntansi di berbagai negara. Di sini menyangkut pengakuan terhadap perbedaan
akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktek
akuntansi di masing-masing negara, dan kemampuan untuk mengetahui dampak
perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian internasional
accounting adalah menggunakan konsep comparatif accounting ini.
Ketiga, universal atau word accounting yang berarti merupakan kerangka
atau konsep dimana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk di
dalamnya teori dan prinsip akuntansi berlaku di semua negara ini merupakan
tujuan akhir dari internasional accounting.
Weirich et.al (Beikaoui,1985) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai berikut:
“mencakup semua perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua
negara termasuk di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) ya ditetapkan di tiap
negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua negara jika
mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip
yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan
geografis, sosial, ekonomi, politik dan hukum”

Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan


perbedaan tujuan, standar kebijakan, dan teknik akuntansi adalah:
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan dan
pengungkapan di masing-masing negara sehingga menimbulkan beberapa
perbedaan antara satu negara dengan negara lain. Dengan demikian diperlukan
akuntansi internasional. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme
agama dalam akuntansi khususnya agama Islam yang memiliki sistem ekonomi
dan keuangan tersendiri dan berdampak juga pada akuntansinya. Antara bank
konvensional dan Bank Islam ada beberapa perbedaan prinsip seperti masalah
pengenaan bunga investasi yang sesuai dengan syariah produk dana pihak ketiga
pembiayaan yang boleh dilakukan, zakat dan sebagainya. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara
akuntansi konvensional dan akuntansi Islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga
usul, yaitu sebagai berikut:
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder
2. Single-domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar
dan domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.
2.1.3 Perbedaan Akuntansi Internasional
Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai
transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar negara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan.
Peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk
membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana
akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi internasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih
luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan
transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban
pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain.
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar
pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun lokal pada Negara
tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses
akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi
perbedaan budaya praktik bisnis, struktur politik, System hukum, nilai mata uang.
Tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan
mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan
operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang
menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya,
perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).
2. Batas Negara.
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
4. Perpajakan Internasional.
5. Transaksi Internasional.

2.1.4 Tiga Bidang Luas Akuntansi Internasional


Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi
suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivitas dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para
pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau
proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan Professional akuntansi khusus (auditor)
melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan
komunikasi.

Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global

Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi


internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan
(benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan
suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan
yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten
perlu melakukan hal-hal sebagai berikut.
1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS
atau GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan
tambahan antara lain:
a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan.
b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US
GAAP.
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP
d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk
melindungi pemegang saham publik khususnya investor perseorangan
(individual investor). Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor
market biasanya dianggap memilik kemampuan untuk meneliti kelayakan
suatu investasi sehingga tidak perlu secara khusus mendapat perlindungan
pemerintah. Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified
Institutional Buyers). Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi
pelaku pasar institusi. Kelompok ini minimal harus menginvestasi sebesar US
$ 250 milion. Bagi kelompok investor ini biasanya tidak memerlukan banyak
disclosure (pengungkapan) laporan keuangan. Di samping itu dikenal ADR
atau American Depository Receipts. Metode ini dimaksudkan untuk
mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika sehingga lebih cocok
dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham nilai 10.000 dollar
bisa dipecah menjadi senilai US S 100 per lembar atau sebaliknya USS 0.10
bisa dibuat menjadi USS 100,00 per lembar. Di samping ADR ada lagi GDR
(Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk
mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar. Perusahaan
atau negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses
menuju global market dan global accounting standard.
Terdapat 2 model umum pelaporan keuangan yang telah berevolusi di
negara-negara ekonomi maju, Yaitu:
1. Model Anglo American (juga disebut sebagai model Anglo-Saxon)
Anglo saxon model hadir dengan fitur profesi akuntansi yang kuat..
peran yang agak terbatas dari pemerintah serta pentingnya sekuritas
market untuk menaikkan modal ekuitas dan penekanan pada
pandangan yang benar dan jujur di dalam laporan keuangan diaudit.
Melalui tampilan dan mengacu pada instrumen penilaian untuk
membuat laporan keuangan berguna dalam membuat keputusan
investasi, sebagai tandingan untuk memastikan bahwa mereka telah
disajikan dengan benar sesuai dengan pembuatan peraturan yang
berlaku.
Di dalam model Anglo American menunjukkan pengelompokan
yang termasuk United Kingdom (England, Wales, scotland, dan
Irlandia Utara), serta banyak anggota Persemakmuran Inggris (British
Commonwealt), dan negara bersatu, yang termasuk koloni inggris
hingga 1776.
a. United Kingdom
Akar dari akuntansi berjalan cukup dalam di United Kingdom
perhimpunan profesi akuntansi yang paling lama terbentuk di
United Kingdom di pertengahan abad ke 19 di Scottish cities
of Edinburgh Gashgow, and Aberdeen.

Profesi akuntansi di UK terdiri dari enam organisasi besar


yaitu:
1. Institute of Chartered Accountants in England and
Wales
2. Institute of Chartered Accountants of Scotland
3. Institute of Chartered Accountants in Ireland
4. Association of Certified Accountants
5. Institute of Cost and Management Accountants
6. Chartered Institute of Public Finance and Accountancy

Tidak ada organisasi yang bertindak sebagai pengatur


standard di England hingga tahun 1970. Pengaturan Standard
yang pertama yaitu ASSC (accounting Standart Seering
Committe) yang diorganisir oleh ICAEW (Institute of
chartered Accountants In England and Wales) pada tahun
1970.

b. United States
Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang
Representational faithfulness demi kepentingan pengambilan
keputusan oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan
kepentingan legitimasi/pemerintah untuk kepentingan pajak.

c. Kanada
Pada awalnya, Kanada lebih condong pada standar akuntansi
di England. Namun seiring perkembangannya, Kanada
terpengaruh dengan US standards.

d. Australia
Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai
Negara bagian Australia juga memiliki Companies Act
tersendiri yang menekankan pentingnya disclosure
(Penyingkapan), peraturan

Pengukuran tidak selalu terjadi kesepakatan antara Negara


bagian yang satu dengan yang lainnya. Representational
kepercayaan pada awalnya dikedepankan tapi akhirnya
mereka cenderung mengutamakan kepentingan legalistic.

e. The ASEAN

Grup Negara berkembang yang terdiri dari Malaysia,


Indonesia, Singapore. Thailand, Filipina, Brunei Darussalam,
Kamboja. Laos, Myanmar, dan Vietnam. Secara umum,
Negara ASEAN lebih focus pada disclosure (pengungkapan).
Negara-Negara ini mengadopsi standard baik dari Anglo-
American Model, United Kingdom, dan IASB.
2. Continental Model.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah
akuntansi profesional yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang
kuat dari regulasi akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan
perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih yang
diperlukan. Dan kemudian implikasi selanjutnya menekankan pada
hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital modal.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah
profesional akuntansi yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang
kuat dari regulasi akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan
perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih yang
diperlukan. Dan kemudian implikasi selanjutnya menekankan pada
hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital modal. Adapun
negara-negara yang menganut sistem ini antara lain:

a. Perancis
Praktik akuntansi di Perancis diseragamkan dan cenderung bertujuan
untuk memenuhi kepentingan perpajakan.

b. Jerman
Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak
terdapat Standard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK.
Kegiatan profesi akuntansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman
mulai mengadopsi pendekatan Anglo-Saxon pada tahun 1965 dalam
hal disclosure atas banyaknya tuntutan konsolidasi bagi perusahaan-
perusahaan besar.

c. Jepang
Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi
didominasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai
mengadopsi model dari Perancis dan Jerman. Neraca lebih diutamakan
daripada laporan laba rugi sebagai proteksi atas kreditur. Tahun 1990an
kegagalan perusahaan menyebabkan perubahan arah sehingga Jepang
lebih menekankan pada informasi investor dengan transparansi laporan
laba rugi.

2.1.5 Lembaga Akuntansi Internasional


International Federation of Accountant dan International Accounting
Standard Committee (IASC).
Saat ini dunia semakin menyatukan berbagai kegiatan ekonomi khususnya
pasar modal dan semakin majunya teknologi komunikasi, internet, komputer.
Semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu untuk semua. Inilah salah
satu tujuan dari IFAC maupun IASC.
Beberapa lembaga International dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Accounting International Study Group (AISG)
Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan
Kanada. Grup ini berupaya mengkaji praktik akuntansi dan
auditing di ketiga negara tersebut. Sampai saat ini grup ini telah
melahirkan berbagai studi yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan akuntansi internasional.

2. International Congress of Accountant (ICA) didirikan pada tahun


1904 dengan tujuan meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide
antara akuntan di berbagai negara.

3. International Coordination Committee for the Accounting


Profession (ICCAP)

Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk
mempelajari kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi
akuntansi regional. Pada tahun 1976 ICCAP dileburkan dan menjadi International
Federation of Accounting Committee (IFAC).
The International Accounting Standard Committee (ASC) Sebagai Embrio IFRS
IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu 3-4 kali
setahun. Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di berbagai negara.
Pada tahun 1988 IASC berusaha mengeliminasi alternatif tersebut dan kemudian
dibuat satu benchmark standar akuntansi internasional dan dibolehkan menggunakan
alternatif standar akuntansi. Pada tahun 1993 dibuat rencana oleh IASC sehingga
untuk menjadi satu standar untuk seluruh dunia. Proyek ini disebut juga
Comparability Project. Sejauh ini sudah lebih 800 perusahaan public menggunakan
standar akuntansi IASC. Tahun 2005, 65 negara tetap mewajibkan International
Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang terdaftar di bursa.
2.2 Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi
dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena
banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang
sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan
keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini
akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk
memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di
masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang
berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara
tersebut. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan
standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain
sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara,
sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu
negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya
melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika
standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi
yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon
kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang
disajikan dengan standar yang berbeda-beda.
Dalam kaitannya dengan standar internasional. Terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan
standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang
dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-
praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar
akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar
yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi
banyak Negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang
memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi
biaya penyiapan untuk Negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan
mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi
yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan
mengingkatnya saling ketergantungan dari Negara-negara di dalam kaitannya
dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang
utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara
internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan memfasilitasi transaksi-
transaksi internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan alokasi sumber
daya, dan dapat menjadikan pasar uang internasional menjadi lebih efisien.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperoleh
modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahan untuk mendanai
proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.

2.3 Sejarah IFRS


Tahun 1966
Sejarah International Accounting Standards (IAS) dimulai pada tahun ini
dengan pengajuan proposal pembentukan kelompok studi yang beranggotakan the
Institute of Chartered Accountants of England & Wales (ICAEW), American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dan Canadian Institute of
Chartered Accountants (CICA). Proposal ini pada tahun 1967 disetujui dengan
dibentuknya Accountants International Study Group (AISG).
Tahun 1973 International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara
resmi. Dengan maksud dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standard
akuntansi internasional yang akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat
yaitu “be capable of rapid acceptance and implementation world-wide”.

Dalam 27 tahun umumnya, IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS.

Tahun 1997
Dibentuk suatu badan interpretasi yang disebut dengan Standing
Interpretation Committee (SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan
perdebatan atas isu yang timbul menyangkut suatu standard, dan menyusun suatu
panduan untuk menyelesaikan perdebatan tersebut. Interpretasi yang diterbitkan
oleh badan ini berjumlah 33 SIC sepanjang umur hidupnya.

Tahun 2000
Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO (International Organisation of Securities
Commissions) menyetujui penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar Negara
(cross border listing) dengan press release 17 May 2000.

Tahun 2001
Pada bulan April tahun ini, IASC melakukan restrukturisasi dengan
membentuk IASB (International Accounting Standard Board) yang akan menjadi
pengganti IASC sebagai standard setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada
saat ini juga diputuskan bahwa IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang
telah diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya
dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards). IAS yang
belum digantikan dengan IFRS tetap berlaku. Standar pertama yang merupakan
produk IASB adalah IFRS 1: First Time Adoption of IFRS tahun 2003. Sedangkan
komite penerbit interpretasi berganti nama dari SIC menjadi IFRIC (International
Financial Reporting Interpretation Committee) pada bulan Juli dan sejak itu
menerbitkan IFRIC interpretation. Pada tahun 2010 komite ini berganti nama lagi
menjadi IFRS Interpretation Committee
BAB III
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional
berbeda dengan yang lainnya, perbedaan studi akuntansi internasional adalah
pada:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).
2. Batas Negara.
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
4. Perpajakan Internasional.
5. Transaksi Internasional.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan
dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-
langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan
konvergensi.
IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai
dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat
oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan
IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi
perusahaan-yang berada dalam wilayah berlakunya standart.
Daftar Pustaka
Adhitswijanarko Blogspot. 2011. Latar Belakang Tujuan, Definisi dan
Konvergensi Harmonisasi IFRS akuntansi internasional. Dapat diakses
Pada URL:http://adhitswijanarko.blogspot.com/2011/02/latar- belakang-
tujuan-definisi-dan.html
Anjasmoro, mega. 2010. Adopsi International Financial Report Standard.
Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ariyanto. Stefanus , 2011. Sejarah International Financial Reporting
Standards. Dapat diakses pada URL
http://stefanusariyanto.wordpress.com/2011/08/18/sejarah-international-
financial-reporting-standards-ifrs/
Harahap, Sofyan Syafri, 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi Jakarta: Erlangga
Lestari, Armila Dwi. 2010. Harmonisasi Akuntansi Internasional. Dapat diakses
pada URL:http://amiladwilestari.wordpress.com/2010/12/18/harmonisasi-
akuntansi-internasional/
Lilielly wordpress. 2013. Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi
lainnya. Dapat diakses pada URL:
http://lilielly.wordpress.com/2013/05/20/perbedaan-akuntansi-
internasionaldengan-akuntansi-lainnya/
Riahi-Belkaoui, Ahmed. 2011. Accounting Theory Jakarta: Salemba Empat
Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Prentice-hall Inc. 1998. Akuntansi
Internasional. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai