OLEH
KELOMPOK 12
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2023
A. Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional
Beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas dan
besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation). Dengan semakin
besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang dan modal internasional
serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya misalnya dikemukakan
oleh Jacoby (1970) tentang perubahan perusahaan dari skala domestik menjadi skala
internasional;
a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar dan
ekspor ke pasar internasional.
b. Membuka cabang-cabang penjualan di luar negeri.
c. Perusahaan memberikan lisensi atau franchising.
d. Pemilikan perusahaan di luar negeri baik melalui pemilikan sebagian, joint
ventures, pemilikan seluruhnya.
e. Manajemen dengan multinasional.
2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan sebagainya
3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan internasional yang
menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta asing sehingga memerlukan
informasi akuntasi
4. Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta monopoli
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga
6. Meningkatnya peranan pasar modal. Dari aspek Pasar Modal Global ditemukan berbagai
indikator penting yang mau tidak mau memerlukan akuntansi internasional. Beberapa
indikator itu adalah sebagai berikut :
a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar per hari
b. Ada kecenderungan volume capital market sehingga meningkat
c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena :
Mengurangi transaction cost, Masalah likuiditas dan Semakin besar suatu pasar
bursa semakin baik
7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh :
a. Penggunaan Decimal Pricing dalam tgransaksi bursa
b. Munculnya pasa yang saling terkait atau linked exchange
c. Penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal
d. Adanya Global Accounting Standard satu standar global
e. Tidak ada lagi batas Negara borderless country
8. Pasar Modal USA
Pasar modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar
global. Pada tahun 1999 di pasar bursa NYSE (New York Stock Exchange) terdapat 1200
perusahaan asing yang terdaftar (listed) di pasar modal USA yang berasal dari 56 negara.
Bayangkan semua perusahaan ini wajib mengikuti standar akuntansi negaranya. Dari 56
negara ini memiliki 56 standar akuntansi yang saling berbeda, dan merupakan 32% dari
seluruh kapitalisasi pasar (market capitalization) di NYSE. Menurut peraturan di
Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Proses pendaftaran.
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS
atau GAAP Negara masing-masing, tetapi masing-masing ada persyaratan
tambahan antara lain;
a. Mengisi Form 20 – 7 untuk laporan tahunan.
b. Melakukan rekonsiliasi Net Earning dan Equity agar sesuai dengan US
GAAP.
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP.
d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi
pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (Individual Investor).
Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor Market biasanya dianggap
memiliki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu
secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan dan pengungkapan di
masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara dengan
Negara lain. Dengan demikian, di perlukan akuntansi internasional. Belkaoui (1976)
mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama Islam yang
memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada akuntansinya.
Antara bank konvensional dan bank Islam, ada beberapa perbedaaan prinsip nya seperti masalah
pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan
yang boleh dilakukan, zakat, dan sebagainya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa
sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvensional dan akuntansi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu
sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder.
2. Single-domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari
domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusn menurut standar internasional.
Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi
memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional
memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya
adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau
perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain. Proses
akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur
secara internasional maupun local pada Negara tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada
tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayan praktik bisnis,
struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta
aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan
kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang
menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, perbedaan studi
akuntansi internasional adalah pada:
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas tersebut antar lain :
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu per
usahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan m
enghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilita
s dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna lap
oran keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikas
ikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan a
testasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau
GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain
:
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang
saham publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki kemampuan untuk
meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara khusus mendapat perlindungan
pemerintah. Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers).
Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi.
Anglo saxon model hadir dengan fitur profesi akuntansi yang kuat . peran yang
agak terbatas dari pemerintah serta pentingnya sekuritas market untuk menaikkan modal
ekuitas dan penekanan pada pandangan yang benar dan jujur di dalam laporan
keuangan diaudit. melalui tampilan dan mengacu pada instrumen penilaian untuk
membuat laporan keuangan berguna dalam membuat keputusan investasi, sebagai
tandingan untuk memastikan bahwa mereka telah disajikan dengan benar sesuai
dengan pembuatan peraturan yang berlaku.
a. United Kingdom
Tidak ada organisasi yang bertindak sebagai pengatur standard di England hingga
tahun 1970. Pengaturan Standard yang pertama yaitu ASSC ( accounting Standart
Seering Committe ) yang diorganisir oleh ICAEW ( Institute of chartered
Accountants In |England and Wales ) pada tahun 1970.
b. United States
c. Kanada
d. Australia
e. The ASEAN
2. Continental Model.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah akuntansi professional
yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi akuntansi termasuk ke
unggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih y
ang diperlukan. Dan kemudian implikasi selanjutnya menekankan pada hutang keuangan
dari suatu bank mengangkat capital modal.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah professional akuntansi
yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi akuntansi termasuk ke
unggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih y
ang diperlukan. Dan kemudian implikasi selanjutnya menekankan pada hutang keuangan
dari suatu bank mengangkat capital modal. Adapun negara negara yang menganut sistem
ini antara lain :
a. Perancis
Praktik akuntansi di Perancis diseragamkan dan cenderung bertujuan untu
k memenuhi kepentingan perpajakan.
b. Jerman
Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak terdapat St
andard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK. Kegiatan profesi akunt
ansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman mulai mengadopsi pendekatan Anglo-
Saxon pada tahun 1965 dalam hal disclosure atas banyaknya tuntutan konsolidasi
bagi perusahaan – perusahaan besar.
c. Jepang
Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi dido
minasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai mengadopsi model dar
i Perancis dan Jerman.Neraca lebih diutamakan daripada laporan laba rugi sebagai
proteksi atas kreditur. Tahun 1990an kegagalan perusahaan menyebabkan peruba
han arah sehingga Jepang lebih menekankan pada informasi investor dengan trans
paransi laporan laba rugi.
Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan Kanada. Grup ini
berupaya mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga negara tersebut. Sampai
saat ini grup ini telah melahirkan berbagai studi yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan akuntansi internasional.
2. International Congress of Accountant (ICA) didirikan pada tahun 1904 dengan tujuan
meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara akuntan di berbagai negara.
Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk mempelajari
kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi akuntansi regional.
Pada tahun 1976 ICCAP dileburkan dan menjadi International Federation of
Accounting Committee (IFAC).
IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu 3-4 kali setahun.
Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di berbagai negara. Pada tahun 1988
IASC berusaha mengeliminasi alternatif tersebut dan kemudian dibuat satu benchmark
standar akuntansi internasional dan dibolehkan menggunakan alternatif standar akuntansi.
Pada tahun 1993 dibuat rencana oleh IASC sehingga untuk menjadi satu standar untuk
seluruh dunia. Proyek ini disebut juga Comparability Project. Sejauh ini sudah lebih 800
perusahaan public menggunakan standar akuntansi IASC. Tahun 2005, 65 negara tetap
mewajibkan International Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang
terdaftar di bursa.
1. Tahun 1966
Sejarah International Accounting Standards (IAS) dimulai pada tahun ini dengan
pengajuan proposal pembentukan kelompok studi yang beranggotakan the Institute of
Chartered Accountants of England & Wales (ICAEW), American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) dan Canadian Institute of Chartered
Accountants (CICA). Proposal ini pada tahun 1967 disetujui dengan dibentuknya
Accountants International Study Group (AISG).
2. Tahun 1973
International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi,
dengan maksud dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standard akuntansi
internasional yang akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be
capable of rapid acceptance and implementation world-wide”. Dalam 27 tahun umurnya,
IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS.
3. Tahun 1997
Dibentuk suatu badan interpretasi yang disebut dengan Standing Interpretation
Committee (SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan perdebatan atas isu yang
timbul menyangkut suatu standard, dan menyusun suatu panduan untuk menyelesaikan
perdebatan tersebut. Interpretasi yang diterbitkan oleh badan ini berjumlah 33 SIC
sepanjang umur hidupnya.
Tahun 2000
Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO (International Organisation of Securities Commissions)
menyetujui penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar Negara (cross border listing) dengan
press release 17 May 2000.
Tahun 2001
Pada bulan April tahun ini, IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk IASB
(International Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti IASC sebagai standard
setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini juga diputuskan bahwa IASB akan
melanjutkan pengembangan IAS yang telah diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard
baru yang diterbitkannya dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards).
IAS yang belum digantikan dengan IFRS tetap berlaku. Standar pertama yang merupakan produk
IASB adalah IFRS 1 : First Time Adoption of IFRS tahun 2003.
Sedangkan komite penerbit interpretasi berganti nama dari SIC menjadi IFRIC (International
Financial Reporting Interpretation Committee) pada bulan Juli dan sejak itu menerbitkan IFRIC
interpretation. Pada tahun 2010 komite ini berganti nama lagi menjadi IFRS Interpretation
Committee.