Anda di halaman 1dari 15

PAPER TEORI AKUNTANSI

AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN IFRS

OLEH

KELOMPOK 12

1. Vivi Septiani (2021017050)


2. Frischa Aprilia Kaleka (2020017042)
3. Mutmainah (2021017079)
4. Sya'ib Muhammad Hanif (2021017073)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

2023
A. Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional
Beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional dapat disebutkan sebagai berikut :
1. Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas dan
besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation). Dengan semakin
besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang dan modal internasional
serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang menyertainya misalnya dikemukakan
oleh Jacoby (1970) tentang perubahan perusahaan dari skala domestik menjadi skala
internasional;
a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar dan
ekspor ke pasar internasional.
b. Membuka cabang-cabang penjualan di luar negeri.
c. Perusahaan memberikan lisensi atau franchising.
d. Pemilikan perusahaan di luar negeri baik melalui pemilikan sebagian, joint
ventures, pemilikan seluruhnya.
e. Manajemen dengan multinasional.
2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan sebagainya
3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan internasional yang
menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta asing sehingga memerlukan
informasi akuntasi
4. Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta monopoli
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga
6. Meningkatnya peranan pasar modal. Dari aspek Pasar Modal Global ditemukan berbagai
indikator penting yang mau tidak mau memerlukan akuntansi internasional. Beberapa
indikator itu adalah sebagai berikut :
a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar per hari
b. Ada kecenderungan volume capital market sehingga meningkat
c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena :
Mengurangi transaction cost, Masalah likuiditas dan Semakin besar suatu pasar
bursa semakin baik
7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh :
a. Penggunaan Decimal Pricing dalam tgransaksi bursa
b. Munculnya pasa yang saling terkait atau linked exchange
c. Penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal
d. Adanya Global Accounting Standard satu standar global
e. Tidak ada lagi batas Negara borderless country
8. Pasar Modal USA
Pasar modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar
global. Pada tahun 1999 di pasar bursa NYSE (New York Stock Exchange) terdapat 1200
perusahaan asing yang terdaftar (listed) di pasar modal USA yang berasal dari 56 negara.
Bayangkan semua perusahaan ini wajib mengikuti standar akuntansi negaranya. Dari 56
negara ini memiliki 56 standar akuntansi yang saling berbeda, dan merupakan 32% dari
seluruh kapitalisasi pasar (market capitalization) di NYSE. Menurut peraturan di
Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Proses pendaftaran.
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS
atau GAAP Negara masing-masing, tetapi masing-masing ada persyaratan
tambahan antara lain;
a. Mengisi Form 20 – 7 untuk laporan tahunan.
b. Melakukan rekonsiliasi Net Earning dan Equity agar sesuai dengan US
GAAP.
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP.
d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi
pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (Individual Investor).
Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor Market biasanya dianggap
memiliki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu
secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.

B. Definisi Akuntansi Internasional


Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam bidang akuntansi secara
umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi ekonomi, meningkatnya jumlah
perusahaan multinasional dan para pengguna informasi bertaraf internasional.
Selama belum ada keseragaman, bidang akuntansi internasional merupakan subyek
peningkatan penelitian yang mendalam baik secara empiris maupun teoritis untuk menyelidiki
banyaknya isu-isu akuntansi internasional yang berhubungan dengan keuangan maupun
manajerial. Penyelidikan yang dilakukan adalah sama halnya dengan penyelidikan terhadap isu
penyusunan standar baik di negara berkembang maupun negara maju.
Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi akuntan pun
terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi
internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign
subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Disini dianggap bahwa akuntasi internasional hanya
menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan
cabang yang berada di berbagai Negara.
Kedua, konsep comparative atau international accounting yang menekankan pada upaya
mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Disini
menyangkut pengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan
terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan kemampuan untuk
mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian
international accounting adalah menggunkan konsep comparative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di
mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk di dalamnya teori dan prinsisp
akuntansi yang berlaku di semua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international
accounting.

Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai berikut.


“Mencakup semua perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua Negara. Termasuk
di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) yang ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus
menguasai semua prinsip di semua Negara jika mempelajari kauntansi internasional. Tidak ada
maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena
adanya perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum”

Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan,


standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme Bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak

Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan dan pengungkapan di
masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara dengan
Negara lain. Dengan demikian, di perlukan akuntansi internasional. Belkaoui (1976)
mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama Islam yang
memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada akuntansinya.
Antara bank konvensional dan bank Islam, ada beberapa perbedaaan prinsip nya seperti masalah
pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan
yang boleh dilakukan, zakat, dan sebagainya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa
sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvensional dan akuntansi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu
sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder.
2. Single-domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari
domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusn menurut standar internasional.

C. Perbedaan Akuntansi Internasional

Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai transaksi


internasional, perbandingan akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai
standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi
memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk membuat
keputusan ekonomi.

Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana akuntansi
memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Akuntansi intenasional
memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya
adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau
perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain. Proses
akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur
secara internasional maupun local pada Negara tertentu.

Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada
tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi, perbedaan budayan praktik bisnis,
struktur politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta
aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan
kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang
menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya, perbedaan studi
akuntansi internasional adalah pada:

1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).


2. Batas Negara.
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
4. Perpajakan Internasional.
5. Transaksi Internasional.

D. Tiga Bidang Luas Akuntansi Internasional

Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas tersebut antar lain :

1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu per
usahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan m
enghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilita
s dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna lap
oran keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikas
ikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan a
testasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

E. Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global

Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional


adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang baru,
tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu
yang baru. Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu
melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau
GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain
:

a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan.


b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP.
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP.
d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit.

Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang
saham publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private
Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki kemampuan untuk
meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara khusus mendapat perlindungan
pemerintah. Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers).
Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi.

Terdapat 2 model umum  pelaporan  keuangan yang telah berevolusi di negara-negara


ekonomi maju. Yaitu:

1. Model Anglo American (juga disebut sebagai model Anglo-Saxon) 

Anglo saxon model  hadir dengan  fitur  profesi akuntansi yang kuat . peran yang
agak terbatas dari pemerintah serta pentingnya  sekuritas market  untuk menaikkan modal
ekuitas dan penekanan pada pandangan yang benar dan jujur di dalam  laporan
keuangan diaudit.  melalui tampilan dan mengacu pada  instrumen penilaian untuk
membuat laporan keuangan  berguna dalam  membuat keputusan investasi, sebagai
tandingan  untuk memastikan bahwa mereka telah disajikan dengan benar sesuai
dengan pembuatan peraturan yang berlaku.

Di dalam model Anglo American menunjukkan pengelompokan yang termasuk 


United Kingdom ( England , Wales, scotland, dan Irlandia Utara), serta banyak anggota
Persemakmuran Inggris ( British Commonwealt ), dan  negara bersatu,  yang termasuk 
koloni inggris  hingga 1776 .

a. United Kingdom

Akar dari akuntansi berrjalan cukup dalam di United Kingdom  . perhimpunan


profesi akuntansi yang paling lama terbentuk di United Kingdom di pertengahan
abad ke 19 di Scottish cities of Edinburgh, Gashgow, and Aberdeen. Profesi
akuntansi di UK terdiri dari enam organisasi besar yaitu:

1. Institute of Chartered Accountants in England and Wales


2. Institute of Chartered Accountants of Scotland
3. Institute of Chartered Accountants in Ireland
4. Association of Certified Accountants
5. Institute of Cost and Management Accountants
6. Chartered Instituted of Public Finance and Accountancy

Tidak ada organisasi yang bertindak sebagai pengatur standard  di England hingga
tahun 1970. Pengaturan Standard yang pertama yaitu ASSC  ( accounting Standart
Seering Committe ) yang diorganisir oleh ICAEW (  Institute of chartered
Accountants In |England and Wales )  pada tahun 1970.

b. United States

Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang representational


faithfulness demi kepentingan pengambilan keputusan oleh para investor dan
kreditor. Mengesampingkan kepentingan legitimasi/ pemerintah untuk
kepentingan pajak.

c. Kanada

Pada awalnya, Kanada lebih condong pada standar akuntansi di England.


Namun seiring perkembangannya, Kanada terpengaruh dengan US standards.

d. Australia

Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai Negara bagian


Australia juga memiliki Companies Act tersendiri yang menekankan pentingnya
disclosure ( Penyingkapan ) , peraturan pengukuran  tidak selalu terjadi
kesepakatan antara Negara bagian yang satu dengan yang lainnya.
Representational kepercayaan pada awalnya dikedepankan tapi akhirnya mereka
cenderung mengutamakan kepentingan legalistic.

e. The ASEAN

Grup Negara berkembang yang terdiri dari Malaysia, Indonesia,


Singapore, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan
Vietnam. Secara umum, Negara ASEAN lebih focus pada disclosure
( pengungkapan ). Negara- Negara ini mengadopsi standard  baik dari Anglo-
American Model, United Kingdom, dan IASB.

2. Continental Model.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah   akuntansi professional
yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi akuntansi termasuk ke
unggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih y
ang diperlukan. Dan kemudian implikasi  selanjutnya menekankan pada hutang keuangan
dari suatu bank mengangkat capital modal.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah  professional akuntansi
yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi akuntansi termasuk ke
unggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam presentasi laporan keuangan lebih y
ang diperlukan. Dan kemudian implikasi  selanjutnya menekankan pada hutang keuangan
dari suatu bank mengangkat capital modal. Adapun negara negara yang menganut sistem
ini antara lain :
a. Perancis
Praktik akuntansi di Perancis diseragamkan dan cenderung bertujuan untu
k memenuhi kepentingan perpajakan.
b. Jerman
Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak terdapat St
andard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK. Kegiatan profesi akunt
ansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman mulai mengadopsi pendekatan Anglo-
Saxon pada tahun 1965 dalam hal disclosure atas banyaknya tuntutan konsolidasi
bagi perusahaan – perusahaan besar.
c. Jepang
Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi dido
minasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai mengadopsi model dar
i Perancis dan Jerman.Neraca lebih diutamakan daripada laporan laba rugi sebagai
proteksi atas kreditur. Tahun 1990an kegagalan perusahaan menyebabkan peruba
han arah sehingga Jepang lebih menekankan pada informasi investor dengan trans
paransi laporan laba rugi.

F. Lembaga Akuntansi Internasional


International Federation of Accountant dan International Accounting Standard
Committee (IASC). Saat ini dunia semakin menyatukan berbagai kegiatan ekonomi
khususnya pasar modal dan semakin majunya teknologi komunikasi, internet, komputer,
semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu untuk semua. Inilah salah satu tujuan
dari IFAC maupun IASC. Beberapa lembaga international dapat dikemukakan sebagai
berikut:

1. Accounting International Study Group (AISG)

Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan Kanada. Grup ini
berupaya mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga negara tersebut. Sampai
saat ini grup ini telah melahirkan berbagai studi yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan akuntansi internasional.

2. International Congress of Accountant (ICA) didirikan pada tahun 1904 dengan tujuan
meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara akuntan di berbagai negara.

3. International Coordination Committee for the Accounting Profession (ICCAP)

Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk mempelajari
kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi akuntansi regional.
Pada tahun 1976 ICCAP dileburkan dan menjadi International Federation of
Accounting Committee (IFAC).

G. The International Accounting Standard Committee (IASC) Sebagai Embrio IFRS

IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu 3-4 kali setahun.
Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di berbagai negara. Pada tahun 1988
IASC berusaha mengeliminasi alternatif tersebut dan kemudian dibuat satu benchmark
standar akuntansi internasional dan dibolehkan menggunakan alternatif standar akuntansi.
Pada tahun 1993 dibuat rencana oleh IASC sehingga untuk menjadi satu standar untuk
seluruh dunia. Proyek ini disebut juga Comparability Project. Sejauh ini sudah lebih 800
perusahaan public menggunakan standar akuntansi IASC. Tahun 2005, 65 negara tetap
mewajibkan International Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang
terdaftar di bursa.

H. Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional


Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuat
an laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keua
ngan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusaha
an dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak me
reka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi m
ereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing
negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara t
ersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut . Karena standar akuntansi dibu
at dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara s
atu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
   Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya pr
oduksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipind
ahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu
saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut ber
beda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon
investor dan calon kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keua
ngan yang disajikan dengan standar yang berbeda- beda.  
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang di
lakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka bu
at sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibag
i menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapa
t beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahw
a suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Nega
ra tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan d
engan standar akuntansi internasional.
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi banyak Negara,
belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang di
akui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk Negara-nega
ra tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketik menjadi bagian da
ri arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan mengingkatnya
saling ketergantungsn dari Negara-negara di dalam kaitannya dengan perdagangan dan arus
investasi internasional adalah argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar aku
ntansidan audit yang berlaku secara internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan
memfasilitasi trannsaksi-transaksi internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan
alokasi sumber daya, dan dapat menjadikan pasar uang internasionalmenjadi lebih efisien.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperoleh modal dari luar
mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahana untuk mendanai proyek-proyek dan pinja
man-pinajaman luar negeri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi
akuntansi.        
I. Sejarah IFRS

1. Tahun 1966
Sejarah International Accounting Standards (IAS) dimulai pada tahun ini dengan
pengajuan proposal pembentukan kelompok studi yang beranggotakan the Institute of
Chartered Accountants of England & Wales (ICAEW), American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) dan Canadian Institute of Chartered
Accountants (CICA). Proposal ini pada tahun 1967 disetujui dengan dibentuknya
Accountants International Study Group (AISG).
2. Tahun 1973
International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi,
dengan maksud dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standard akuntansi
internasional yang akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be
capable of rapid acceptance and implementation world-wide”. Dalam 27 tahun umurnya,
IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS.
3. Tahun 1997
Dibentuk suatu badan interpretasi yang disebut dengan Standing Interpretation
Committee (SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan perdebatan atas isu yang
timbul menyangkut suatu standard, dan menyusun suatu panduan untuk menyelesaikan
perdebatan tersebut. Interpretasi yang diterbitkan oleh badan ini berjumlah 33 SIC
sepanjang umur hidupnya.
Tahun 2000
Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO (International Organisation of Securities Commissions)
menyetujui penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar Negara (cross border listing) dengan
press release 17 May 2000.

Tahun 2001
Pada bulan April tahun ini, IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk IASB
(International Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti IASC sebagai standard
setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini juga diputuskan bahwa IASB akan
melanjutkan pengembangan IAS yang telah diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard
baru yang diterbitkannya dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards).
IAS yang belum digantikan dengan IFRS tetap berlaku. Standar pertama yang merupakan produk
IASB adalah IFRS 1 : First Time Adoption of IFRS tahun 2003.
Sedangkan komite penerbit interpretasi berganti nama dari SIC menjadi IFRIC (International
Financial Reporting Interpretation Committee) pada bulan Juli dan sejak itu menerbitkan IFRIC
interpretation. Pada tahun 2010 komite ini berganti nama lagi menjadi IFRS Interpretation
Committee.

Anda mungkin juga menyukai