Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Memasuki era globalisasi, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan
persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan
pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya
keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi
internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat
dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah
berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan
keuangan global.

Dalam dunia usaha, akuntansi merupakan suatu proses pengindentifikasian,


pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai
untuk membuat pertimbangan dan keputusan-keputusan. Akuntansi memberikan informasi
mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya
oleh para pengguna.

Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat.


Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu
perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para
pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan
bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan
sebaliknya alokasi sum berdaya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal
dan tidak bermanfaat. Akuntansj internasional tidaklah berbeda dan peranan yang
dimaksudkan. Yang membuat studinya berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan
adalah perusahaan multinasional (multinational compain, MNC) dengan operasi dan
transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban
pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selama negara perusahaan
pelaporan.

Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan
tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu. Tapi penting

1
2

untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara
yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi: perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur
politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan
perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan
kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.

Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas diantaranya:

 Pengukuran

Memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan


dan kekuatan posisi keuangan.

 Pengungkapan

Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna


laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.

 Auditing

Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan


atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

A. Pengenalan Akuntansi Internasional

Awalnya, Kronologi akuntansi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah


meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke
kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-
menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem
pembukuan berpasangan (double-entry bookkreping), yang umumnya dianggap sebagai
awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negara-negara
kota di Italia pida abad ke-14 dan 15.

Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia


Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan
cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.

2
3

”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang


pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para
filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat
pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam
perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Thn 1850an duble-entry bookkeeping mencapai
kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi
akuntan publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris thn 1870an. Selain itu model
akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia
dan wilayah-wilayah Afrika di bawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem
Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.

Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin
ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin di dunia
barat

Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan
praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional

Dari penjelasan di atas, Akuntansi internasional adalah akuntansi yang


memfokuskan pada issues/ masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang
menjalankan bisnis internasional, juga mencakup studi tentang standar akuntansi dan
praktek akuntansi di seluruh negara di dunia, serta membandingkan standar dan praktek
akuntansi tersebut pada masing-masing negara.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT AKUNTANSI INTERNASIONAL

Tujuan dan Manfaat Akuntansi Internasional

Tujuan Akuntansi Internasional :

1) Mengidentifikasi sejarah perkembangan akuntansi internasional.

2) Memperkenalkan berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.

3) Meringkas evolusi bisnis sampai zaman modern.

3
4

4) Membahas pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik


penting yang membentuk akuntansi internasional.

Manfaat Akuntansi Internasional secara teknis dan sosial :

1) Akuntansi harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan

2) Akuntansi harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan


politik dalam operasinya.

4
5

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN AKUNTANSI INTERNASIONAL


Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum yang
berorientasi nasional, dalam arti luas untuk Analisa komparatif internasional, Pengukuran
dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi-transaksi bisnis mulitnasional,
kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan harmonisasi keragaman
pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan
standar.
Menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi
internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Internasionalisasi Profesi Akuntansi Komunitas investasi internasional akan
menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa
organisasi – organisasi akuntansi internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan
profesional yang lebih baik diseluruh dunia. Praktik Profesional Internasional Praktik
internasional dari akuntansi profesional terdapat dalam 3 tingkat, yang hampir pararel
dengan struktur sektor sektor industri dalam ekonomi atau pola organisasional umum dari
sistem penyediaan jasa professional.

2.2. TUJUAN
Tujuan di bentuknya Akuntansi Internasional adalah untuk meningkatkan daya banding
laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai
belahan dunia.Adapun alasan-alasan yang mempengaruhi perusahaan melakukan bisnis
internasional adalah:
• Memperluas pemasaran atau penjualan ; Hal ini terjadi sebab mungkinsaja
sebuah perusahaan mempunyai kapasitas produksi berlebih dan tidak ada lagi peluang
memasarkan dan menjual produk di Negara tempat perusahaan tersebut berada.
5
6

• Memperoleh akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain ; Perusahaan


yang bergerak dibidang pertambangan dan agricultural harus mencari Negara dimana
sumber daya alam atau iklim memungkinkan perusahaan tersebut menjalankan
aktivitasnya.
• Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya teknologi ; Akses teknologi
sangat diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan meningkatkan daya saing
perusahaan dalam kompetisi di pasar global.
Beberapa cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis
internasional adalah:
• Ekspor dan impor
• Kontrak manajemen
• Pemakaian lisensi
Investasi
Adapun tujuan lain dari adanya akuntansi internasional adalah sebagai berikut:
1 Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipamahi dan dapat diterapkan yang
mewajibkan infromasi yang berkualitas tinggi, transaparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam
pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi
berkualitas tinggi.
4. Untuk membantu dan memudahkan bisnis atau usaha antar Negara-negara di dunia.
5. Membantu perekonomian dunia ke arah yang lebih baik.

2.3. KONVERGENSI DAN HARMONISASI STANDAR AKUNTANSI


Harmonisasi menyatakan proses dalam peningkatan kompatibilitas atau kesesuaian
praktik akuntansi terhadap penentuan batasan-batasan besar praktik-praktik yang beragam.
Standar harmonisasi ini terlepas dari konflik logika dan dapat meningkatkan daya banding
informasi keuangan yang bersumber dari berbagai Negara di dunia. Secara singkat,
harmonisasi standar akuntansi dapat di artikan bahwa suatu perusahaan tidak akan
mengikuti secara penuh standar yang ditetapkan oleh internasional, namun hanya akan
menyesuaikan terhadap standar tersebut tanpa adanya pertentangan peraturan. Akhir-akhir
6
7

ini, sejumlah perusahaan yang memperoleh tambahan dana dari luar negaranya dan para
investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional
menghadapi beberapa kendala yakini perbedaan nasional dalam hal akuntansi,
pengungkapan, dan audit.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti
nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku
menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada
konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di
negara tersebut dengan standar internasional. Konvergensi standar akan menghapus
perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi
perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.
Harmonisasi akuntansi mencakup:
• standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya ;
pengungkapan yang dibuat oleh perusahan-perusahan public yang berhubungan dengan
adanya surat berharga dan pencatatan terhadap bursa efek
• standar audit sedangkan dilakukannya harmonisasi standar akuntansi
keuangan internasional tidak lepas dari keuntungan dan kerugian yang di peroleh, menurut
survey yang telah dilakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
Keuntungan:
• secara umum semua pelaporan keuangan menggunakan bahasa inggris sebagai
bahasa induk, karena bahasa inggris digunakan oleh seluruh dunia.
• Semua kalangan usaha akan mengalami suatu manfaat yang cukup bernilai
mengenai perencanaan biaya, biaya system dan pelatihan.
Kerugian:
• Perpajakan dan jaminan social berpengaruh terhadap efisiensi nasional.
Persetujuan akan system perpajakan akan menjadi pendirian seperi system kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dalam persaiangan antar Negara.
Sedangkan manfaat yang didapat dengan adanya harmonisasi global yakni:
• Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
dunia tanpa hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
• Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang

7
8

• perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan


strategi dalam bidang merger dan akuisisi
• Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
2.4. IFRS (International Financial Report Standar)
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang di didirikan oleh
Internasional Accounting Standard Board (IASB). Standar akuntansi internasional disusun
oleh organisasi dunia yaitu:
• Badan standar akuntansi internasional (IASB)
• Komisi masyarakat eropa (EC)
• Organisasi internasional pasar modal (IOSOC)
• Federasi akuntansi internasional (IFAC)
IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari
solusi jangka jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Standar
akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju
konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Selain peran
regulator, AEI punya kepentingan sebagai asosiasi harus memberdayakan anggotanya
supaya investor di luar negeri bisa melihat acuan yang sama kalau kita sudah beradaptasi ke
IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan
keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan
keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
• Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung
infomasi berkualitas tinggi
• Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan
• Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna
• Meningkatkan investasi Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
Yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan
lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan
mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas
tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalamIntan
Immanuela, puslit2.petra.ac.id)
Struktur yang diterapkan dalam IFRS adalah:
8
9

 International Financial Reporting Standar (IFRS) diterbitkan tahun 2001


 International Accounting Standards (IAS) diterbitkan sebelum tahun 2001
 International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
 Standing Interpretations Committee (SIC)

2.5. KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan
pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada
pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode
statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan
dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-
prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki
tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan
berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan
kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil
dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan
sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam
pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah,
otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam
mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan system hokum suatu Negara.
1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi
terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara
akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan
pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum
umum disebut sebagai Anglo Saxon.

9
10

2. Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi


legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara
akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan dan
pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor.
Akuntansi ini disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal
yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila
perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.
Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat
beberapa alasan untuk hal ini :
1. Ratusan perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara
asal mereka,
2. Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan
tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector
swasta yang professional dan independent,
3. Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh
dunia.
Klasifikasi yang didasarkan padada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan
pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti:
1. depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu
aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan
untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum),
2. sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan
seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa
(kepatuhan hukum),
3. pension dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan
(penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja
(kepatuhan hukum).
Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode
ke periode yang lain. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over
form) merupakan cii utama akuntansi hukum umum.

Akuntansi kepatuhan hukum drancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenankan


pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana makroekonomi
pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang hati-
10
11

hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan
perusahaan secara individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan
konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan
konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan
individual untuk memenuhi ketentuan hukum.
Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum (general
purpose yang
berorientasi nasional, dalam arti luas untuk :
- Analisa komparatif internasional
- Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2 bisnis
mulitnasional
- kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional
- harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas
politik,organisasi, profesi dan pembuatan standar

Ada 3 kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam dimensi internasional
yang terus tumbuh.
Kekuatan kekuatan itu adalah
1. Faktor lingkungan,
2. Internasionalisasi dan disiplin akuntansi,
3. Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Faktor-Faktor Lingkungan Baik Negara maju atau Negara berkembang besar atau
kecil pada belahan bumi yang satu ataupun yang lain, semuanya mengalami hubungan
internasional yang lebih erat dan ketergantungan ekonomi yang tinggi. Ada 15 faktor
lingkungan yang memberi dampak pada akuntansi. Pemilihan bersifat subyektif dan
daftarnya bisa berubah dengan berlalunya waktu. Internasionalisasi Disiplin Akuntansi Tiga
faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang
atau disiplin) akuntansi:
1. Spesialisasi Seperti halnya ilmu kedokteran, pada saat ini spesialisasi dalam
akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman.akuntansi internasionak adalah satu
bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntasi bersama-sama dengan akuntansi
pemerintahan, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku
dan sistem informasi.

11
12

2.Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis Perdagangan internasional,


operasi bisnis multinasinal, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan
masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi
3. Alasan historis Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional .Pembukuan double
entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang bermigrasi ke
beberapa negara termasuk indonesia. Wawasan akuntasi dengan demikian, bersifat
internasional. Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Berikut ini karakteristik era ekonomi global:
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit
untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada
perusahaan multinasional
3. Ketergantungan pada perdagangan internasional
Dimensi Nilai Akuntansi yang Mempengaruhi Praktek Akuntansi:
1. Profesionalisme versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan
perimbangan professional individu dan regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan
terhadap kepatuhan dengan ketentuan hokum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas preferensi terhadap keseragaman dan
konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu
3. Konservatisme versus optimism
4. Kerahasiaan versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan
informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi terhadap public.
Alasan-alasan perusahaan Go Internasional:
1. Theory pf comparative advantage
2. Imperfect market theory
3. Product cycle theory
4. Transfer technology and Strategic Alliance

Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi:


12
13

1. Skill dan kompetensi yang dimiliki


2. Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam
teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai
suatu bentuk terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan
untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bias memenangkan persaingan
global
3. Analisis keuangan dan perbandingannya

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Terjadinya Akuntansi Internasional


Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya,
pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu,
kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih
tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama
juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis
dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah
dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu
itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan
berpasangan (double entry system) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan kota
dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya system pembukuan
berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran
pembukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika
13
14

bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et


Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat
beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang
berisi pelajaran pembukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut
kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang
berikutnya.
Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan system
yang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem
Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem
Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2.Perkembangan Akuntansi dari
Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah
dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan
pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan
pesat. Pada akhir abad ke-19, system pembukuan berpasangan berkembang di Amerika
Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di
negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan
data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih
baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-
sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya
teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai
diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari
sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).
3.2 SUDUT PANDANG SEJARAH
Beberapa waktu yang lalu, akuntansi memperlihatkan kemampuannya untuk
menarik perhatian publik melalui akuntansi dan pengukuran sumber daya manusia,
pelaporan dan audit atas tanggung jawab sosial berbagai organisasi. Saat ini akuntansi
beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik
maupun internasional.Akuntansi telah meluas ke dalam area konsultasi manajemen dan
melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan
demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan. Menurut Choi dan Muller
(1998; 1) bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional
kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan,
14
15

(2)Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi


akuntansi. Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat
berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yangs elama bertahun-tahun dan dekade
banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori
akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya
evolusi dari ”theorizing” ke “conceptualizing”.Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuktransaksi antar negara,
perbandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi
standar akuntansi di seluruh dunia. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan
informasi yang diperlukan dalam pengambilankeputusan di perusahaan pada setiap
perubahan lingkungan bisnis. Berikut ini karakteristik era ekonomi global:
a. Bisnis internasional.
b. Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan
multinasional.
c. Ketergantungan pada perdagangan internasional. Sejarah akuntansi merupakan
sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telahmeraih
keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi
lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus
dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan
berpasangan (doithfe-entru Lookkreping),yang umumnya dianggap sebagai awal
penciptaaan akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari kota di Italia pada
abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia
Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan
cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian
berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok
Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam
cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan
keuntunganmenerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas
pemerintah. Perkembangan Inggris Rayamen ciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi
bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di
daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang
dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat
15
16

akuntansipada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di
Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi Inggris menyebar luas tidak
hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga diseluruh wilayah Persemakmuran Inggris
yang ada waktu itu.
Akuntansi internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yangdiperlukan dalam
pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi
Dan Bisnis Internasional beberapa waktu yang lalu, akuntansi memperlihatkan
kemampuannya untuk menarik perhatian publik melalui akuntansi dan pengukuran sumber
daya manusia, pelaporan dan audit atas tanggungjawab sosial berbagai organisasi. Saat ini
akuntansi beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik
maupun internasional. Akuntansi telah meluas ke dalam area konsultasi manajemen dan
melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan prosedurnya. Dengan
demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan. Menurut Choi dan Muller,
ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi
internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari
disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga faktor tersebut
dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan menentukan arah dari teori
akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade banyak para ahli mencurahkan tenaga
dan pikirannya untuk mengembangkan teori akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan
dan hal tersebut menyebabkan terjadinya evolusi dari “theorizing” ke “conceptualizing”.
Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Internsional Awalnya, akuntansi dimulai dengan
sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan
15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) dianggap awal penciptaan
akuntansi. Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan
digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry
bookkeeping) yang diperkenalkan oleh LucasPacioli (th 1447).
Lucas Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Pacioli-lah orang
yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system
dalam bukunya berjudul Summa the arithmetica geometria proportioniet proportionalita di
16
17

tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting
system bukanlah ide murni Pacioli namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang
berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Pacioli:
“Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying
to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be
used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode Venezia yang menjadi acuan Pacioli menulis buku tersebut
telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara
Eropa seperti Jerman,Belanda, dan Inggris.
Pacioli memperkenalkan tiga catatan penting yang harus dilakukan: 1. Buku
Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis. 2. Jurnal,
dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian
dicatatdalam jurnal. 3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku
besar merupakan centre of the accounting system. Perkembangan sistem akuntansi ini
didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir
abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan
pajak terhadap transaksi komersial.“Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman
untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat
bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan
pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas
pemerintah.
Tahun 1850-an double entry book keeping mencapai Kepulauan Inggris yang
menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar
ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model
akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia
dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem
Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia. Paruh Pertama abad 20,
seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi
muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik
tersendiri. Setelah PerangDunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat.
Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Ada 8 delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:
17
18

1. Sumber pendanaan.
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk
membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam
system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap
yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap.Sebaliknya, hukum umum berkembang atas
dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3. Perpajakan. Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan
standar karena perusahaanharus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi. Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan
mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan
terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi. Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha
yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling
utama.
7. Tingkat Pendidikan. Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi
tidak berguna jika disalah artikan dan disalah gunakan. Pengungkapan mengenai resiko
efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya. Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede adalah
individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, dan maskulinitas.
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional Bisnis internasional secara tradisional
terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan
terus berlanjut. Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor
adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing.
Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung,
yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negeri dengan
membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi
18
19

yang dilaksanakan diluar negeri membuat manager keuangan dan akuntan menghadapai
resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan
dilaksanakan didalam wilayah satu negara.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu
negara ke negara lain karena prinsip-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh lingkungan
sosial ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat pilihan kurs nilai tukar yang digunakan
untuk mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan. Manajer
keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan
pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami pengaruh perubahan
nilai tukar dan tingkat inflasi merupakan hal penting, memiliki pengetahuan mengenai
hukum pajak dan nilai mata uang untuk usaha yang beroperasi dilebih satu negara.
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional
adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (bench marking), suatu tindakan untuk
membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang
baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional
adalah sesuatu yang baru.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Akuntansi saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik
domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas kedalam area konsultasi
manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam sistem dan
prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap stimulus lingkungan.
Menurut Choi dan Muller (1998;1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor
lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari
profesi akuntansi. Ketiga faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat
berperan dan menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade
banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori
akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan terjadinya
evolusi dari ”theorizing” ke “Conceptualizing”.
Secara struktural pengembangan akuntansi mengalami berbagai tingkatan dan
ditambah dengan adanya dukungan dari berbagai organisasi regional dan institusi
19
20

pendukung lainnya ikut menyumbangkan perhatian yang tidak sedikit terhadap kemajuan
dan pengembangan akuntansi.
Perkembangan yang cepat dalam transportasi dan komunikasi membuat dunia
menjadi tanpa batas hingga mewujudkan apa yang dinamakan “global village”. Dalam
kegiatan bisnis khusus telah mendukung keinginan untuk meng-harmonisasikan standar
akuntansi diantara berbagai negara tersebut. Harmonization menunjukkan derajat
koordinasi atau kesamaan diantara berbagai set variasi standar akuntansi nasional dan
metode serta format pelaporan keuangan. Pola pendekatan yang dapat digunakan adalah
Absolute Uniformity, Circumstantial Uniformity, Purposive Uniformity.

20

Anda mungkin juga menyukai