A. Lingkungan Hukum
Suatu perusahaan dalam negeri harus mengikuti hukum dan kebiasaan negara asalnya.
Bisnis internasional menghadapi tugas yang lebih rumit. Perusahaan itu harus menaati bukan
hanya undang-undang negaranya sendiri tetapi juga undang-undang semua negara tujuan
tempat beroperasinya. Hukum negara asal maupun hukum negara tujuan dapat sangat
mempengaruhi cara perusahaan-perusahaan Internasional menjalankan bisnisnya. Contohnya,
beberapa perusahaan internet telah memilih untuk menempatkan usahanya diluar RRC karena
peraturan-peraturan yang tampaknya diterapkan dengan sewenang-wenang oleh
pemerintahnya.
C. Lingkungan Teknologi
Fondasi lingkungan teknologi suatu negara adalah bisnis sumber dayanya. Ketersediaan
atau ketidaktersediaan sumber daya mempengaruhi produk-produk mana dibuat dinegara
tertentu. Negara dapat mengubah atau membentuk lingkungan teknologinya melalui
investasi. Sarana lain untuk mengubah lingkungan teknologi suatu negara adalah alih
teknologi, yaitu pemindahan teknologi dari satu negara ke negara lain. Faktor penentu
penting lingkungan teknologi suatu negara adalah kemauan perusahaan-perusahaan asing
mengalihkan teknologi kepada negara tersebut.
D. Lingkungan Politik
Bagian penting setiap keputusan bisnis adalah menilai lingkungan politik dimana suatu
perusahaan menjalankan usaha.
1. Risiko Politik
Bisnis-bisnis internasional yang berpengalaman terjuan dalam penilaian risiko politik,
suatu analisis sistematis tentang risiko-risiko politik yang dihadapinya dinegara-negara asing.
Risiko politik adalah perubahan-perubahan dalam lingkungan yang mungkin akan membawa
pengaruh yang merugikan terhadap nilai kegiatan-kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Kebanyakan risiko politik dibagi menjadi tiga kategori :
− Risiko kepemilikan, dimana harta kekayaan suatu perusahaan terancam oleh
penyitaan atau pengambilalihan
− Risiko pengoperasian, dimana operasi suatu perusahaan yang sedang berjalan dan
atau keselamatan karyawan-karyawannya terancam oleh perubahan-perubahan
hukum, standar lingkungan, undang-undang perpajakan, pemberontakan bersenjata,
dll
− Risiko transfer, dimana pemerintah melakukan campur tangan dalam kemampuan
suatu perusahaan memindahkan dana ke dan dari negara tersebut.