Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 3

Tentang Lingkungan Hukum

- Natalia Barus (20-109)


- Hidayati Isra (20-092)
- Nadhifa Qatrunnada (20-108)
A. Lingkungan Hukum
• Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan syarat-
syarat yang dengan ini kehendak dari orang yang satu
dapat menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang
lain memenuhi peraturan hukum tentang Kemerdekaan.
• E. Utrecht, menyebutkan: hukum adalah himpunan
petunjuk hidup –perintah dan larangan– yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya
ditaati oleh seluruh anggota masyarakat yang
bersangkutan, oleh karena itu pelanggaran petunjuk
hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah atau penguasa itu.
• Suatu perusahaan dalam negeri harus mengikuti hukum
dan kebiasaan negara asalnya.
• Bisnis internasional menghadapi tugas yang lebih rumit.
Perusahaan itu harus menaati bukan hanya undang-
undang negaranya sendiri tetapi juga undang-undang
semua negara tujuan tempat beroperasinya.
• Hukum negara asal maupun hukum negara tujuan dapat
sangat mempengaruhi cara perusahaan Internasional
menjalankan bisnisnya.
Perbedaan dalam Sistem Hukum 

• Sistem hukum nasional sangat berbeda-beda


karena alasan-alasan sejarah, budaya, politik
dan agama.
• Tatanan hukum, peran pengacara, beban
pembuktian, hak atas peninjauan kembali dan
tentu saja undang-undang itu sendiri berbeda-
beda dari negara ke negara.
Hukum  Anglo Saxon

• Hukum Kontinental (civil law) didasarkan pada


suatu kodifikasi atau daftar lengkap tentang apa
yang diperbolehkan dan apa yang tidak
diperbolehkan.
• Salah satu perbedaan penting antara hukum
Anglo-Saxon dan hukum kontinental tampak
jelas dalam peran hakim dan pengacara 
Hukum Agama

• Hukum Agama didasarkan pada ketentuan-ketentuan


yang diciptakan secara resmi yang mengatur iman dan
praktik suatu agama tertentu.
• Suatu negara yang menerapkan hukum agama untuk
tindakan perdata dan pidana disebut teokrasi.
• Negara-negara yang berpedoman pada hukum agama
sering mempunyai ciri-ciri lain, seperti tidak adanya
pembelaan dan prosedur banding, yang seharusnya
membuat pihak luar berhati-hati.
Hukum Birokratis

• Hukum negara-negara tempat bisnis internasional dijalankan


memegang peran utama dalam menciptakan peluang-peluang yang
tersedia bagi perusahaan.
• Beberapa diantara hukum ini terutama dirancang untuk mengatur
lingkungan ekonomi dalam negeri.
• Hukum seperti itu mempengaruhi segala segi usaha dalam negeri
suatu perusahaan.
• Pengelolaan tenaga kerjanya (undang-undang rekrutmen,
kompensasi, dan hubungan tenaga kerja), pembiayaan usaha-
usahanya (undang-undang surat berharga, perbankan, kredit),
pemasaran produk-produknya (undang-undang periklanan,
distribusi dan perlindungan konsumen), dan pengembangan serta
penggunaan teknologi (undang-undang paten, hak cipta dan merek
dagang).
Hukum Langsung mempengaruhi Transaksi Bisnis

• Suatu negara mungkin akan berupaya mengajak negara


kedua untuk mengubah kebijakan yang tidak diinginkan
dengan menerapkan sanksi- larangan perdagangan
dengan negara tersebut. Sanksi dapat mengambil
berbagai bentuk, seperti larangan akses ke barang-
barang berteknologi tinggi, penarikan perlakuan tarif
istimewa, pemboikotan barang-barang negara tersebut,
dan penolakan pinjaman baru.
• Embargo sanksi menyeluruh terhadap perdagangan
dengan negara tetentu dapat diterapkan negara-negara
yang bertindak serentak atau sendiri-sendiri. Contohnya,
PBB mengembargo semua perdagangan dengan Irak
setelah invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990.
Hukum yang ditujukan ke Perusahaan-perusahaan Asing

• ketika pemerintah memperoleh kekuasaan, mereka memilih untuk


memindahkan kepemilikan sumber daya sektor swasta ke sektor
pemerintah, suatu proses yang dikenal sebagai nasionalisasi.
• Yang paling rentan terhadap tindakan-tindakan semacam ini adalah
industry yang tidak mudah dipindahkan. Industri-industri pada
modal seperti baja, kimia, dan penyulingan minyak.
• Apabila pemerintah negara tujuan memberikan ganti rugi kepada
pemilik swasta atas kerugian mereka, pengalihan tersebut dinamai
ekspropriasi (pengambialihan).
• Apabila pemerintah negara tujuan tersebut tidak memberi ganti
rugi, pengalihan tersebut dinamakan konfiskasi (penyitaan).
Dampak Perusahaan Multinasional terhadap Negara
Tujuan
Dampak Ekonomi dan Politik
• Perusahaan-perusahaan multinasional mempengaruhi setiap
perekonomian lokal dimana perusahaan tersebut bersaing dan beroperasi.
• Banyak di antara dampak tersebut yang bersifat positif dan negatif.
• Perusahaan multinasional juga membayar pajak, yang akan
menguntungkan perekonomian lokal dan membantu meningkatkan jasa
pendidikan, transportasi da pelayan kota lainnya.
Dampak Budaya
• Perusahaan-perusahaan multinasional juga dapat mempunyai pengaruh
besar terhadap budaya yang menjadi tempatnya beroperasi. Ketika
perusahaan ini menaikkan standar hidup lokal dan memperkenalkan
produk dan jasa baru yang sebelumnya tidak tersedia masyarakat dalam
budaya negara tujuan tersebut mengembangkan norma, standar, dan
perilaku yang baru.

Anda mungkin juga menyukai