Kekuatan
Hukum
Teknologi &
Politik
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di Universitas
Widyatama
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 Team Teaching Dosen
02
Abstract Kompetensi
Pendahuluan
Lingkungan Hukum
Hukum Negara asal maupun hukum negara tujuan sangat dapat mempengaruhi
perusahaan-perusahaan international menjalankan bisnisnya. Undang- undang menentukan
pasar yang boleh dilayani perusahaan-perusahaan, harga yang boleh dikenakan untuk
barang-banrang mereka, dan biaya masukan yang diperlukan seperti tenaga kerja, bahan
baku, dan teknologi. Undang- undang tersebut juga mungkin akan mempengaruhi lokasi
aktivitas ekonominya.
Hukum Anglo-Saxon
Hukum Anglo-Saxon (common law) adalah fondasi sistem hukum di Inggris dan
bekas koloni-koloni, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, Selandia Baru,
Barbados, Saint Kitts, dan Nevis, dan Malaysia. Hukum Anglo-Saxon didasarkan pada
kebijakan kumulatif putusan-putusan para hakim tentang masing-masing perkara sepanjang
sejarah. Perkara-perkara ini menciptakan preseden hukum, yang digunakan hakim-hakim
lain untuk memutuskan perkara serupa. Hukum Anglo-Saxon telah berkembang dengan
cara yang berbeda-beda dalam masing-masing Negara yang menggunakan hukum Anglo-
Saxon. Dengan demikian, hukum yang mempengaruhi praktik-praktik agak berbeda-beda
diantara Negara-negara ini,yang kemungkinan menciptakan persoalan bagi pelaku bisnis
intrnasional yang tidak mengetahuinya. Selain perbedaan perkembangan dalam putusan-
putusan hakim, undang-undang tertulis yaitu undang-undang yang dibuat melalui tindakan
legislatif juga berbeda diantara Negara-negara Anglo-Saxon.
Hukum Kontinental
Hukum Kontinental (civil law), didasarkan pada suatu kodifikasi atau daftar lengkap
tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan. sistem ini berasal dari
Alkitab dengan bangsa Romawi, yang menyebarkan ke seluruh dunia Barat. Dominasinya
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
4 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
diperkuat lagi oleh penerapan kitab undang-undang Napoleon yang didasarkan pada hukum
kontinental di daerah-daerah yang ditaklukan Kaisar Napoleon Bonaparte dari Perancis
selama awal abad sembilan belas. Salah satu perbedaan penting antara Hukum Anglo-
Saxon dengan Hukum Kontinental tampak jelas dalam peran hakim dan pengacara. Dalam
Hukum Anglo-Saxon, hakim bertindak sebagai wasit yang netral, yang mengatur berbagai
pendapat pengacara pihak-pihak yang saling berseberangan. Pengacara-pengacara ini
bertanggung jawab untuk mengembangkan perkara klien mereka. Dalam Hukum Kontinental
hakim mengambil banyak tugas pengacara.
Hukum Agama.
Hukum agama didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang diciptakan secara resmi
yang mengatur iman dan praktek suatu agama tertentu. Suatu Negara yang menerapkan
hukum agama untuk tindakan perdata dan pidana disebut sebagai teokrasi.
Hukum agama dapat menimbulkan masalah yang menarik bagi perusahaan-
perusahaan. Ajaran kitab suci Islam, Al-Quran, yang mencela pengenaan bunga atas
pinjaman sebagai eksploitasi yang tidak adil terhadap orang miskin. Perusahaan dan
lembaga keuangan Muslim harus mengembangkan program pendanaan alternatif untuk
memperoleh dan mendanai modal. Bisnis-bisnis Muslim sering mengandalkan perjanjian
sewa, alih-alih meminjamkan uang, untuk mendapatkan asset jangka panjang. Perusahaan-
perusahaan milik Negara sering berpengaruh di Negara-negara yang sistem hukumnya
didasarkan pada Al-Quran karena anggota-anggota keluarga besar pemilik mungkin menjadi
sumber modal yang paling tersedia, mengingat tingginya biaya untuk menghindari larangan
terhadap bunga.
Negara-negara yang berpedoman pada hukum agama sering mempunyai ciri- ciri
lain, seperti tidak adanya pembelaan dan prosedur banding, yang seharusnya membuat
pihak luar berhati-hati.
Hukum Birokrasi
Sistem hukum di Negara-negara komunis dan kediktatoran sering digambarkan
sebagai hukum birokrasi. Hukum Biroktasi apa saja yang dikatakan para birokrat tanpa
memperdulikan hukum formal Negara tersebut. Kontrak dapat dibuat atau diakhiri sesuai
dengan keinginan orang-orang yang memegang kekuasaan.
Di Negara-negara yang mengandalkan hukum birokratis, kemampuan suatu bisnis
internasional untuk mengelola usaha-usahanya sering terancam oleh birokrat. Manajer-
manajer internasional sering berhadapan dengan peraturaan atau keputusan sewenang-
wenang yang mempunyai kekuatan hukum.
Sanksi
Larangan perdagangan. Sanksi dapat mengambil berbagai bentuk, seperti larangan
akses barang-barang berteknologi tinggi, penarikan perlakuan tarif istimewa, pemboikotan
barang-barang, dan penolakan pinjaman baru.
Embargo
Sanksi menyeluruh terhadap perdagangan dengan negara tertentu—dapat
diterapkan Negara-negara yang bertindak serentak atau sendiri-sendiri.
Bentuk sanksi yang sangat penting adalah pengendalian ekspor untuk barang-
barang berteknologi tinggi. Banyak Negara berteknologi maju mengendalikan ekspor yang
sering disebut sebagai produk-produk fungsi ganda (dual-use) yang dapat digunakan untuk
tujuan –tujuan sipil dan militer.
Negara-negara mungkin juga berupaya mengatur aktivitas-aktivitas bisnis yang dijalankan di
luar perbatasannya, suatu praktik yang dikenal sebagai ekstrateritorialitas.
Undang-undang Helm-Burton barangkali adalah penerapan ekstrateritorilitas yang
paling controversial yang mempengaruhi bisnis internasional dewasa ini. Undang- undang
ini ditujukan untuk melawan perusahaan-perusahaan internasional yang melakukan jual-beli
terhadap asset perusahaan A.S. yang disita pemerintah Kuba ketika Fidel Castro mengambil
alih kekuasaan pada tahun 1959. Lama-kelamaan, pemerintah Kuba telah menyewakan
atau menjual banyak di antara yang disita ini kepada perusahaan-perusahaan asing.
Undang-undang Helms-Burton tersebut memberikan wewenang kepada pemerintah A.S.
dan bekas pemilik asset yang disita tersebut di A.S untuk mengambil tindakan kepada
pemilik asing yang baru.
Privatisasi
Perubahan kekayaan milik Negara menjadi kekayaan milik swasta. Meskipun bukan
benar-benar merupakan persoalan pengadilan Negara tujuan, privatisasi adalah kebalikan
dari nasionalisasi dan menciptakan peluang-peluang untuk bisnis internasional.
Dampak Budaya
Ketika perusahaan menaikkan standar lokal dan memperkenalkan produk dan jasa
baru yang sebelumnya tidak tersedia, masyarakat dalam budaya Negara tujuan tersebut
mengembangkan norma, standar, danperilaku yang baru. Beberapa diantara perubahan ini
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
8 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
bersifat positif, seperti pengenalan mesin dan peralatan yang lebih aman, perawatan
kesehatan dan obat-obat farmasi yang lebih baik, dan produk-produk makanan yang lebih
berih dan lebih sehat. Perubahan-perubahan lainnya tidak positif.
Lingkungan Teknologi
Fondasi lingkungan teknologi suatu Negara adalah basis sumber dayanya.
Ketersediaan atau ketidaksediaan sumber daya mempengaruhi produk-produk mana dibuat
di Negara tertentu. Negara dapat mengubah atau membentuk lingkungan teknologi melalui
investasi. Investasi dalam infrastruktur dan modal manusia memungkinkan Negara-negara
maju terus menikmati kemakmuran dalam pasar dunia meskipun mereka membayar upah
yang mahal kepada pekerja di Negara-negara tersebut. Sarana lain mengubah lingkungan
teknologi suatu Negara adalah alih teknologi yaitu pemindahan teknologi dari suatu negra ke
Negara lain. Faktor penentu penting lingkungan teknologi suatu Negara dan kemauan
perusahaan-perusahaan asing mengalihkan teknologi kepada Negara tersebut adalah
tingkat perlindungan yang ditawarkan undang-undangnya bagi hak kekayaan intelektual.
Kekayaan intelektual – paten, hak cipta, merek dagang, nama merek dan seterusnya.—
merupakan suatu asset penting sebagian besar perusahaan multinasional.
Lingkungan Politik
Peraturan perundang-undangan yang sah setiap tingkat pemerintah dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup pengoperasian suatu perusahaan di Negara tujuan
tersebut. Undang-undang upah minimum mempengaruhi biaya yang harus dibayar untuk
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
9 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
tenaga kerja; peraturan penentuan wilayah mempengaruhi cara perusahaan tersebut dapat
menggunakan harta miliknya; dan undang-undang perlindungan lingkungan mempengaruhi
teknologi produksi yang dapat digunakan perusahaan tersebut dan juga biaya pembuangan
limbahnya.
LATIHAN
1. Jelaskan kekuatan hukum teknologi & politik dalam Bisnis Internasional?
2. Jelaskan pengertian Embargo?
3. Jelakan Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional!
DAFTAR PUSTAKA
Cateora, P.R. dan Graham, J.L. 2007. Pemasaran Internasional. Jilid 1 dan 2 Edisi 13. PT. Salemba
Empat, Jakarta.
Griffin, Ricky & Michael Pustay. 2007. “International Business”. Pearson Prentice-Hall International
Edition. Edisi 5.
Hady, Hamdy. 2001. MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL: Teori & Kebijakan. Anggota
IKAPI: Ghalia Indonesia.
John J. Wild and Kenneth L. Wild. 2013. International Business: The Challenges of Globalization, six
Edition, Pearson Education Limited.