Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Kekuatan
Hukum
Teknologi &
Politik
Modul Standar untuk digunakan
dalam Perkuliahan di Universitas
Widyatama
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S1 Team Teaching Dosen

02
Abstract Kompetensi

Mata kuliah ini memberikan Mahasiswa mampu memahami


pemahaman kepada mahasiswa mengenai perbedaan sistem hukum,
mengenai Kekuatan Hukum hukum yang berorientasi ke dalam
Teknologi & Politik dalam Bisnis negeri, hukum yang langsung
Internasional. mempengaruhi aktivitas bisnis,
hukum yang diajukan ke
perusahaan-perusahaan asing,
dampak perusahaan multinasional
terhadap negara tujuan,
penyelesaian sengketa dalam bisnis
internasional, lingkungan teknologi,
lingkungan politik.

Pendahuluan

Sistem hukum yang digunakan Negara-negara di seluruh dunia sangat berbeda-


beda. Negara-negara bekas koloni Inggris mengikuti tradisi hukum Anglo-Saxon Inggris,
sedangkan kebayakan Negara Barat lainnya menggunakan sistem hukum continental yang
diciptakan bangsa Romawi. Beberapa Negara, seperti Iran dan Arab Saudi, menggunakan
hukum agama, sedangkan Negara-negara dengan perekonomian yang direncanakan secara
terpusat menggunakan hukum birokratis.
Hukum yang dianut pemerintah nasional dapat mempengaruhi pasar global dalam
banyak hal. Suatu Negara dapat menerapkan pembatasan atas kemampuan perusahaan
menjalankan bisnis internasional dan dapat secara tidak langsung mempengaruhi daya
saingnya dengan menaikkan biaya dalam menjalankan bisnisnya. Undang-undang suatu
Negara dapat juga mempunyai jangkauan ekstrateritorial, yang mempengaruhi transaksi-
transaksi yang dilakukan di luar batas Negara tersebut.
Perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di suatu Negara tujuan dapat
mempengaruhi lingkungan politik, politik, dan budaya Negara tersebut. Sering perubahan ini
bersifat positif. Contohnya, PMA menciptakan peluang-peluang lapangan kerja baru dan
menaikkan produktivitas tenaga kerja lokal. Perusahaan multinasional juga dapat
mempengaruhi Negara tujuan tersebut secara negatif dengan meningkatkan persaingan
untuk memperoleh tenaga kerja atau dengan memperkenalkan produk atau praktik-praktik
yang sesuai dengan budaya lokal.
Penyelesaian sengketa internasional adalah dimensi penting lingkungan hukum.
Karena besarnya biaya litigasi internasional, perusahaan-perusahaan sering berupaya
menyelesaikan sengketa melalui teknik-teknik seperti arbitrase. Namun, pada saat
perusahaan multinasional AS berhadapan dengan Negara berdaulat, kemampuannya untuk
menyelesaikan konflik sering terhalang oleh kekuatan-kekuatan Undang-undang Kekebalan
Berdaulat Asing (Foreign Sovereign Immunities Act).

‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
Lingkungan teknologi adalah suatu segi penting lingkuangan suatu Negara. Sumber
daya alam suatu Negara, dan juga investasinya dalam modal fisik dan manusia.,
mempengaruhi daya tarik Negara tersebut sebagai tempat untuk aktivitas bisnis
internasional. Kesediaan (atau ketidaksediaan) suatu Negara menerapkan hak
intelektualnya perusahaan-perusahaan asing sering memegang peran penting dalam
keputusan-keputusan pemilihan lokasinya.
Bisnis-bisnis internasional yang beroperasi di luar negeri dihadapkan dengan risiko
politik. Untuk melindungi diri dari perubahan-perubahan dalam lingkungan politik,
perusahaan seharusnya terus-menerus memantau situasi politik di Negara-negara yang
menjadi tempatnya beroperasi dengan berkonsultasi kepada staf local, pejabat kedutaan,
dan apabila tepat, kepada perusahaan-perusahaan yang mengkhususkan diri dalam
penilaian risiko politik.
Permasalahan yang didiskusikan dalam bab ini bagaimana pengaruh kekuatan-
kekuatan hukum dan politik terhadap suatu perusahaan yang memasuki pasar asing dan
hambatan-hambatan hukum dan politik yang mungkin dihadapi perusahaan tersebut dan
mengembangkan suatu strategi umum untuk menghadapinya, dan kemudahan dibidang
hokum sertaq kemudahan situasi politik dapat bermanfaat atau dimanfaatkan oleh masing-
masing Negara yang saling berdagang.
Dengan demikian tujuan bab ini adalah untuk mengetahui mengenai kekuatan-
kekuatan seperti kekuatan hukum, teknologi dan politik yang dapat mempengaruhi suatu
perusahaan dalam menjalankan operasi internasionalnya di seluruh dunia serta strategi
umum apa yang digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi hambatan- hambatan politik
dan hukum di Negara tujuan, Sehingga berbagai bahasan dan teori- teori dalam bab ini
dapat berguna bagi para mahasiswa atau pembaca pada umumnya.
Perlu dipahami bahwa pemahaman lebih dan akurat tentang bagaimana keuatan-
kekuatan hukum dan teknologi dapat sangat mempengaruhi suatu perusahaan dalam
menjalankan bisnis internasional adalah sangat bermanfaat. Selain itu juga agar dapat lebih
dipahami lebih dalam lagi apa saja kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi aktivitas bisnis
perusahaan terutama dengan adanya berbagai macam perbedaan karakteristik antara 2
atau lebih Negara dalam bisnis tersebut.
Pada bab ini secara khusus memusatkan pembahasan pada beberapa persoalan pokok
penting antara lain:
a. Perbedaan sistem hukum
b. Hukum yang berorientasi ke dalam negeri
c. Hukum yang langsung mempengaruhi aktivitas bisnis
d. Hukum yang diajukan ke perusahaan-perusahaan asing
e. Dampak perusahaan multinasional terhadap Negara tujuan
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
3 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
f. Penyelesaian sengketa dalam bisnis internasional
g. Lingkungan teknologi
h. Lingkungan politik
i. Risiko politik

Lingkungan Hukum
Hukum Negara asal maupun hukum negara tujuan sangat dapat mempengaruhi
perusahaan-perusahaan international menjalankan bisnisnya. Undang- undang menentukan
pasar yang boleh dilayani perusahaan-perusahaan, harga yang boleh dikenakan untuk
barang-banrang mereka, dan biaya masukan yang diperlukan seperti tenaga kerja, bahan
baku, dan teknologi. Undang- undang tersebut juga mungkin akan mempengaruhi lokasi
aktivitas ekonominya.

Perbedaan dalam sistem hukum


Sistem hukum nasional sangat berbeda-beda karena alasan-alasan sejarah, budaya,
agama, dan politik. Tatanan hukum, peran pengacara, beban pembuktian, hak atas
peninjauan kembali dan tentu saja undang-undang itu sendiri berbeda-beda dari Negara ke
Negara.

Hukum Anglo-Saxon
Hukum Anglo-Saxon (common law) adalah fondasi sistem hukum di Inggris dan
bekas koloni-koloni, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, India, Selandia Baru,
Barbados, Saint Kitts, dan Nevis, dan Malaysia. Hukum Anglo-Saxon didasarkan pada
kebijakan kumulatif putusan-putusan para hakim tentang masing-masing perkara sepanjang
sejarah. Perkara-perkara ini menciptakan preseden hukum, yang digunakan hakim-hakim
lain untuk memutuskan perkara serupa. Hukum Anglo-Saxon telah berkembang dengan
cara yang berbeda-beda dalam masing-masing Negara yang menggunakan hukum Anglo-
Saxon. Dengan demikian, hukum yang mempengaruhi praktik-praktik agak berbeda-beda
diantara Negara-negara ini,yang kemungkinan menciptakan persoalan bagi pelaku bisnis
intrnasional yang tidak mengetahuinya. Selain perbedaan perkembangan dalam putusan-
putusan hakim, undang-undang tertulis yaitu undang-undang yang dibuat melalui tindakan
legislatif juga berbeda diantara Negara-negara Anglo-Saxon.

Hukum Kontinental
Hukum Kontinental (civil law), didasarkan pada suatu kodifikasi atau daftar lengkap
tentang apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan. sistem ini berasal dari
Alkitab dengan bangsa Romawi, yang menyebarkan ke seluruh dunia Barat. Dominasinya
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
4 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
diperkuat lagi oleh penerapan kitab undang-undang Napoleon yang didasarkan pada hukum
kontinental di daerah-daerah yang ditaklukan Kaisar Napoleon Bonaparte dari Perancis
selama awal abad sembilan belas. Salah satu perbedaan penting antara Hukum Anglo-
Saxon dengan Hukum Kontinental tampak jelas dalam peran hakim dan pengacara. Dalam
Hukum Anglo-Saxon, hakim bertindak sebagai wasit yang netral, yang mengatur berbagai
pendapat pengacara pihak-pihak yang saling berseberangan. Pengacara-pengacara ini
bertanggung jawab untuk mengembangkan perkara klien mereka. Dalam Hukum Kontinental
hakim mengambil banyak tugas pengacara.

Hukum Agama.
Hukum agama didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang diciptakan secara resmi
yang mengatur iman dan praktek suatu agama tertentu. Suatu Negara yang menerapkan
hukum agama untuk tindakan perdata dan pidana disebut sebagai teokrasi.
Hukum agama dapat menimbulkan masalah yang menarik bagi perusahaan-
perusahaan. Ajaran kitab suci Islam, Al-Quran, yang mencela pengenaan bunga atas
pinjaman sebagai eksploitasi yang tidak adil terhadap orang miskin. Perusahaan dan
lembaga keuangan Muslim harus mengembangkan program pendanaan alternatif untuk
memperoleh dan mendanai modal. Bisnis-bisnis Muslim sering mengandalkan perjanjian
sewa, alih-alih meminjamkan uang, untuk mendapatkan asset jangka panjang. Perusahaan-
perusahaan milik Negara sering berpengaruh di Negara-negara yang sistem hukumnya
didasarkan pada Al-Quran karena anggota-anggota keluarga besar pemilik mungkin menjadi
sumber modal yang paling tersedia, mengingat tingginya biaya untuk menghindari larangan
terhadap bunga.
Negara-negara yang berpedoman pada hukum agama sering mempunyai ciri- ciri
lain, seperti tidak adanya pembelaan dan prosedur banding, yang seharusnya membuat
pihak luar berhati-hati.

Hukum Birokrasi
Sistem hukum di Negara-negara komunis dan kediktatoran sering digambarkan
sebagai hukum birokrasi. Hukum Biroktasi apa saja yang dikatakan para birokrat tanpa
memperdulikan hukum formal Negara tersebut. Kontrak dapat dibuat atau diakhiri sesuai
dengan keinginan orang-orang yang memegang kekuasaan.
Di Negara-negara yang mengandalkan hukum birokratis, kemampuan suatu bisnis
internasional untuk mengelola usaha-usahanya sering terancam oleh birokrat. Manajer-
manajer internasional sering berhadapan dengan peraturaan atau keputusan sewenang-
wenang yang mempunyai kekuatan hukum.

‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
Banyak manajer internasional telah mempelajari dengan susah payah bahwa akibat
sampingan yang tidak menguntungkan dari hukum birokratis adalah tidak adanya
konsistensi, ketidakmampuan memprediksi sesuatu, dan prosedur banding.
Pengusaha-pengusaha internasional harus menyadari perbedaan-perbedaan umum
dalam sistem hukum ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mahal biayanya. Mereka
juga seharusnya mengandalkan keahlian-keahlian pengacara- pengacara lokal di masing-
masing Negara tempat mereka menjalankan usaha untuk membantu mereka menaati
ketentuan-ketentuan khusus hukum lokal dan untuk member nasihat kepada mereka
mengenai perbedaan-perbedaan mendasar dalam pembelaan, kewajiban hukum acara.

Hukum Berorientasi Dalam Negeri


Hukum Negara-negara tempat bisnis internasional dijalankan memegang peran
utama dalam menciptakan peluang-peluang yang tersedia bagi perusahaan tersebut.
Beberapa di antara hukum ini terutama dirancang untuk mengatur lingkungan ekonomi
dalam negeri. Hukum seperti ini mempengaruhi segala segi usaha dalam negeri suatu
perusahaan: pengelolaan tenaga kerjanya (undang-undang rekrutmen, kompensasi, dan
hubungan tenaga kerja), biaya-biaya usahanya (undang-undang surat berharga, perbankan,
kredit); pemasaran produk-produknya (undang-undang periklanan, distribusi, dan
perlindungi konsumen); dan pengembangan serta penggunaan teknologi (undang-undang
paten, hak cipta, dan merek dagang). Meskipun undang-undang memfokuskan untuk pasar
dalam negeri, peraturan tersebut dapat saja secara tidak langsung mempengaruhi
kemampuan perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk bersaing secra internasional
dengan meningkatkan biayanya, dengan demikian mengurangi daya saing dibandingkan
dengan perusahaan-perusahaan asing. Contohnya, biaya tenaga kerja untuk pabrik-pabrik
di Jerman, Prancis dan Belgia termasuk di antara yang tertinggi di dunia sebagai akibat dari
paket tunjangan yang diamanatkan pemerintah. Karena itu, pabrik-pabrik ini menyaksikan
bahwa produk- produknya kurang mampu bersaing dari segi harga dalam pasar ekspor;
banyak diantaranya yang bersaing di dunia internasional menekankan kualitas produknya
daripada harganya.
Hukum yang berorientasi ke dalam negeri mungkin juga akan mempengaruhi praktik
bisnisn perusahaan-perusahaan asing yang menjalankan usahanya di luar batas-batas
Negara tersebut. Sering perusahaan-perusahaan yang produknya disesuaikan untuk pasar
ekspor mengubah teknik-teknik produksinya untuk memenuhi peraturan Negara-negara
pengimpor, meskipun tindakan-tindakan perusahaan tersebut tidak melanggar hukum di
Negara asalnya sendiri.

‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
Hukum Langsung Mempengaruhi Transaksi Bisnis
Undang-undang nasional lainnya secara eksplisit dirancang untuk mengatur
aktivitas-aktivitas bisnis internasional. Undang-undang semacam itu sering secara politis
dimotivasi dan dirancang untuk mendukung kebijakan luar negeri atau tujuan- tujuan militer
negara tersebut. Suatu Negara mungkin akan berupaya mengajak Negara kedua untuk
mengubah kebijakan yang tidak diinginkan dengan menerapkan sanksi.

Sanksi
Larangan perdagangan. Sanksi dapat mengambil berbagai bentuk, seperti larangan
akses barang-barang berteknologi tinggi, penarikan perlakuan tarif istimewa, pemboikotan
barang-barang, dan penolakan pinjaman baru.

Embargo
Sanksi menyeluruh terhadap perdagangan dengan negara tertentu—dapat
diterapkan Negara-negara yang bertindak serentak atau sendiri-sendiri.
Bentuk sanksi yang sangat penting adalah pengendalian ekspor untuk barang-
barang berteknologi tinggi. Banyak Negara berteknologi maju mengendalikan ekspor yang
sering disebut sebagai produk-produk fungsi ganda (dual-use) yang dapat digunakan untuk
tujuan –tujuan sipil dan militer.
Negara-negara mungkin juga berupaya mengatur aktivitas-aktivitas bisnis yang dijalankan di
luar perbatasannya, suatu praktik yang dikenal sebagai ekstrateritorialitas.
Undang-undang Helm-Burton barangkali adalah penerapan ekstrateritorilitas yang
paling controversial yang mempengaruhi bisnis internasional dewasa ini. Undang- undang
ini ditujukan untuk melawan perusahaan-perusahaan internasional yang melakukan jual-beli
terhadap asset perusahaan A.S. yang disita pemerintah Kuba ketika Fidel Castro mengambil
alih kekuasaan pada tahun 1959. Lama-kelamaan, pemerintah Kuba telah menyewakan
atau menjual banyak di antara yang disita ini kepada perusahaan-perusahaan asing.
Undang-undang Helms-Burton tersebut memberikan wewenang kepada pemerintah A.S.
dan bekas pemilik asset yang disita tersebut di A.S untuk mengambil tindakan kepada
pemilik asing yang baru.

Hukum Bagi Perusahaan-perusahaan Asing


Dalam kesempatan lain, Negara-negara mungkin akan mensahkan undang- undang
yang secara eksplisit ditujukan bagi perusahaan-perusahaan milik asing. Persoalan-
persoalan kepemilikan menjadi suatu bidang perhatian khusus. Dalam kebanyakan Negara
terdapat perdebatan terus-menerus antara sayap kiri dan sayap kanan politik tentang
keseimbanagan yang tepat antara pengendalian pemerintah terhadap ekonomi dan
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
7 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
ketergantungan pada kekuatan-kekuatan pasar untuk mengalokasikan sumber daya.
Seiring, ketika pemerintah kiri memperoleh kekuasaan mereka memilih untuk memindahkan
kepemilikan sumber daya dari sektor swasta kesektor pemerintah, suatu proses yang
dikenal sebagai nasionalisasi. Yang paling rentan terhadap tindakan-tindakan semacam ini
adalah industri yang tidak mudah dipindahkan: industry-industri sumber daya alam seperti
industry minyak mentah dan pertambangan, dan industry-industri padat modal seperti baja,
kimia, dan paenyulingan minyak.

Privatisasi
Perubahan kekayaan milik Negara menjadi kekayaan milik swasta. Meskipun bukan
benar-benar merupakan persoalan pengadilan Negara tujuan, privatisasi adalah kebalikan
dari nasionalisasi dan menciptakan peluang-peluang untuk bisnis internasional.

Pembatasan atas Kepemilikan Asing


Banyak pemerintah membatasi kepemilikan asing terhadap perusahaan- perusahaan
dalam negeri untuk menghindari perekonomian dan industry-industri utamanya dikendalikan
pihak asing. Contohnya, Meksiko membatasi kepemilikan asing dalam industri energinya,
karena percaya bahwa keuntungan dari cadangan minyaknya, yang dipandangnya sebagai
bagian dari “warisan nasional”-nya seharusnya hanya ditambahkan untuk warga negaranya.

Dampak Perusahaan Multinasional terhadap Negara Tujuan


Dampak Ekonomi dan Politik
Perusahaan-perusahaan multinasional mempengaruhi setiap perekonomian lokal di
mana perusahaan tersebut bersaing dan beroperasi.
Perusahaan-perusahaan multinasional juga membawa dampak negative terhadap
perekonomian lokal. Apabila perusahaan-perusahaan multinasional tersebut dapat
menyebabkan perusahaan-perusahaan ini kehilangan pekerjaan dan laba. Juga, pada saat
perekonomian lokal akhirnya makin bergantung pada kesehatan ekonomi suatu perusahaan
multinasional, nasib keuangan perusahaan itu akan menjadi makin berperan penting.
Apabila penghematan suatu perusahaan multinasional disertai pemecatan, pemotongan
gaji, atau penutupan total usaha lokal, dampaknya dapat menghancurkan suatu
perekonomian lokal.

Dampak Budaya
Ketika perusahaan menaikkan standar lokal dan memperkenalkan produk dan jasa
baru yang sebelumnya tidak tersedia, masyarakat dalam budaya Negara tujuan tersebut
mengembangkan norma, standar, danperilaku yang baru. Beberapa diantara perubahan ini
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
8 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
bersifat positif, seperti pengenalan mesin dan peralatan yang lebih aman, perawatan
kesehatan dan obat-obat farmasi yang lebih baik, dan produk-produk makanan yang lebih
berih dan lebih sehat. Perubahan-perubahan lainnya tidak positif.

Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional


Arbitrase
Proses dimana kedua belah pihak dalam suatu konflik sepakat untuk menyerahkan perkara
mereka kepada seseorang atau badan swasta yang putusannya akan mereka hormati.
Sengketa dalam perdagangan internasional dapat saja sangat rumit. Biasanya, empat
pertanyaan harus dijawab agar sengketa internasional dapat diselesaikan:
1. Hukum Negara mana yang berlaku?
2. Dinegara mana seharusnya persoalan tersebut diselesaikan?
3. Teknik mana yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan konflik tersebut:
pengadilan, arbitrase, mediasi, atau negosiasi?
4. Bagaimana penyelesaian tersebut akan dilaksanakan?
Banyak kontrak bisnis internasional menetapkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan ini untuk mengurangi ketidakpastian dan biaya dalam menyelesaikan
sengketa.

Lingkungan Teknologi
Fondasi lingkungan teknologi suatu Negara adalah basis sumber dayanya.
Ketersediaan atau ketidaksediaan sumber daya mempengaruhi produk-produk mana dibuat
di Negara tertentu. Negara dapat mengubah atau membentuk lingkungan teknologi melalui
investasi. Investasi dalam infrastruktur dan modal manusia memungkinkan Negara-negara
maju terus menikmati kemakmuran dalam pasar dunia meskipun mereka membayar upah
yang mahal kepada pekerja di Negara-negara tersebut. Sarana lain mengubah lingkungan
teknologi suatu Negara adalah alih teknologi yaitu pemindahan teknologi dari suatu negra ke
Negara lain. Faktor penentu penting lingkungan teknologi suatu Negara dan kemauan
perusahaan-perusahaan asing mengalihkan teknologi kepada Negara tersebut adalah
tingkat perlindungan yang ditawarkan undang-undangnya bagi hak kekayaan intelektual.
Kekayaan intelektual – paten, hak cipta, merek dagang, nama merek dan seterusnya.—
merupakan suatu asset penting sebagian besar perusahaan multinasional.

Lingkungan Politik
Peraturan perundang-undangan yang sah setiap tingkat pemerintah dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup pengoperasian suatu perusahaan di Negara tujuan
tersebut. Undang-undang upah minimum mempengaruhi biaya yang harus dibayar untuk
‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran
9 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id
tenaga kerja; peraturan penentuan wilayah mempengaruhi cara perusahaan tersebut dapat
menggunakan harta miliknya; dan undang-undang perlindungan lingkungan mempengaruhi
teknologi produksi yang dapat digunakan perusahaan tersebut dan juga biaya pembuangan
limbahnya.

LATIHAN
1. Jelaskan kekuatan hukum teknologi & politik dalam Bisnis Internasional?
2. Jelaskan pengertian Embargo?
3. Jelakan Penyelesaian Sengketa dalam Bisnis Internasional!

DAFTAR PUSTAKA

Cateora, P.R. dan Graham, J.L. 2007. Pemasaran Internasional. Jilid 1 dan 2 Edisi 13. PT. Salemba
Empat, Jakarta.

Donald A. Ball. Bisnis Internasional. Buku 1 Edisi 9 SALEMBA 4.

Griffin, Ricky & Michael Pustay. 2007. “International Business”. Pearson Prentice-Hall International
Edition. Edisi 5.

Hady, Hamdy. 2001. MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL: Teori & Kebijakan. Anggota
IKAPI: Ghalia Indonesia.

John J. Wild and Kenneth L. Wild. 2013. International Business: The Challenges of Globalization, six
Edition, Pearson Education Limited.

‘20 Bisnis Internasional Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Team Teaching Dosen http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai