Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BISNIS INTERNASIONAL

Dosen Pengampuh :
Dr. Imelda Wellin Juliana Ogi SE, MM

Di susun oleh :
Marcela Tatinting (210611020286)
Monika Dagasou (210611020288)
Nosya Tiku Borong (210611020290)
Putri Maharani Hadji Ali (210611020292)
Putri Patricia Kading (210611020295)
Ramona Thaib (210611020296)
Sessy Injilia Takalau (210611020300)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kesempatan pada kita hingga pada saat ini. Oleh karenaNya kelompok kami dapat menyelesaikan
tugas Bisnis Internasional ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Bisnis
Internasional.
Meski begitu tentu Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada Makalah
selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kamu dan bagi
pembaca lain pada umumnya.

Manado, 25 Februari 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis internasional atau Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain.Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, maka
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Lingkungan bisnis internasional
adalah seluruh kekuatan yang melingkungi dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
perusahaan. Kekuatan ini ada yang dapat dikontrol (controllable) dan tidak dapat dikontrol
(uncontrollable) oleh perusahaan.
Kekuatan yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah unsur-unsur yang ada di dalam
perusahaan itu sendiri, seperti penyediaan faktor produksi (modal, bahan baku, tenaga kerja
dan teknologi yang dipilih) dan aktivitas organisasi (produksi, personalia, keuangan dan
pemasaran). Sedangkan kekuatan yang tidak dapat dikontrol pada umumnya adalah unsur-
unsur yang berada di luar perusahaan, seperti politik negara, persaingan, agen distribusi,
kondisi ekonomi, ketentuan hukum dan perundang-undangan, keuangan internasional,
budaya penduduk dan lain-lain.
Bisnis internasional atau perdangan internasional dapat memperoleh keuntungan
manufaktur, pemasaran, dan keuangan dengan biaya dan reputasi yang di luar jangkauan para
pesaingnya, yang beroperasi di banyak negara dan hanya beroperasi di pasar domestik.
Industri internasional di mana daya saing suatu perusahaan di pasar lokal/domestik tertentu
dipengaruhi oleh status internasionalnya.Perusahaan perlu mengetahui apa kelemahan dan
kekuatan mereka untuk mempersiapkan persaingan, yang akan membantu mereka mengenal
perusahaan lebih baik dan memanfaatkan setiap peluang baik dalam lingkungan politik,
hukum dan budaya serta perusahaan juga harus mengetahui kekuatan lingkungan dari luar
negeri. Jika strategi pemasaran adalah upaya untuk menemukan posisi pemasaran yang
menguntungkan bagi perusahaan. Strategi pemasaran suatu perusahaan harus menerapkan
prinsip-prinsip yang lebih unggul dari perusahaan lain seiring dengan perusahaan yang
dinamis, dan perusahaan juga harus mendobrak kebiasaan lama yang tidak berhasil dan terus
berinovasi dalam strategi pemasarannya. Ini karena bukan era di mana produsen
memaksakan kehendaknya pada konsumen, tetapi di era di mana konsumen memaksakan
kehendaknya pada produsen.

iv
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana lingkungan politik, hukum dan budaya bisa menjadi kekuatan global dalam
bisnis internasional ?
2. Bagaiaman kekuatan lingkungan luar negeri dapat memepengaruhi bisnis internasional?

C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bisnis Internasional.
2. Untuk mengetahui lingkungan politik, hukum dan budaya sebagai kekuatan global
3. Untuk menhetahui kekuatan lingkungan luar negri terhadap bisnis internasional.

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Politik, Hukum, dan Budaya Sebagai Lingkungan Global
1. Lingkungan politik
LingkuNgan politik sangat berpengaruh dalam setiap perusahaan global. Baik yang
dipengaruhi oleh lingkungan politik negara asal atau negara tujuan pemasarannya.
Lingkungan politik yang ideal bagi perusahaan adalah pemerintah yang stabil dan
barsahabat.
Ada negara yang cenderung membuka pasar untuk menarik investor, demikian
sebaliknya. Ada 3 lingkungan politik :
1) Politik asing atau Host Country
Menguasai faktor produksi yang diinginkan MNC (mis. SDA, pasar, buruh, dll)
2) Politik domestik atau Home country
Seorang karyawan, yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan warga
yang berasal dari negara di mana operasi tersebut ditempatkan, Contoh perusahaan
milik Jepang yang memiliki operasi di Amerika Serikat mengalihkan manajer asal
Jepang di seluruh AS guna memperluas pengetahuan akan kebiasan bisnis AS di
perusahaan Jepang
3) Politik internasional atau interaksi antara dua negara atau lebih
Seorang warga dari suatu negara, yang bekerja di negara kedua, dan dipekerjakan
oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat di negara ketiga. Contoh seorang warga
AS yang bekerja untuk sebuah perusahaan minyak Inggris sebagai seorang manajer di
Norwegia merupakan seorang warga negara dari negara ketiga.
a. Tujuan Kebijakan Politik
Tujuan kebijakan politik yakni mendukung serta melindungi bisnis industri luar
maupun dalam negeri untuk mencegah larinya devisa keluar negeri maka kebijakan
politik mesti ikut melindungi lapangan kerja dan mengurangi pengangguran agar
menjaga tingkat upah standar hidup.
b. Risiko Politik
Risiko politik adalah political risk sovereign risk yaitu risiko kesulitan membayar
kewajiban oleh negara peminjam dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai
akibat terganggunya stabititas politik negara tersebut. Resiko Politik digolongkan
menjadi empat diantaranya yakni :
 General Instability Risk Ketidakpastian kelangsungan hidup dari sistem politik
negara tujuan.
 Ownership atau control risk merupakan tindakan pemerintah negara tujuan dalam
membatasi dan mengendalikan perusahaan asing.

vi
 Operation Risk merupakan hambatan operasi bisnis dari pemerintah tujuan dalam
segala aspek ( Produksi, keuangan, pemasaran).
 Transfer Risk merupakan pembatasan kemampuan cabang perusahaan untuk
mentrasnfer pembayaran, modal, laba ke perusahaan induknya.
Upaya Meminimalisasi Resiko Politik :
 Memperkejakan dan merangsang pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja lokal.
 Membagi kepemilikan, melakukan lobsing, dan menerapkan political Neutrality.
 Mengantisipasi resiko politik.
 Menghindari usaha yang berkaitan dengan produk yang sensitif secara politik

2. Lingkungan Hukum
Lingkungan hukum dapat diartikan sebagai hukum yang mengatur tatanan
lingkungan (lingkungan hidup), di mana lingkungan mencakup semua benda dan kondisi,
termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang di
mana manusia berada dan memengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia
serta jasad-jasad hidup lainnya.Lingkungan hukum lebih berorientasi pada lingkungan
atau Environment Oriented Law, sedang hukum lingkungan yang secara klasik lebih
menekankan pada orientasi penggunaan lingkungan atau Use-Oriented Law.
Keanekaragaman Lingkungan Hukum Domestik adalah hukum yang bisa
menghambat memasuki pasar negara tujuan meliputi tarif, hukum anti DUMPING,
lisensi eksport/import, regulasi investasi asing, insetif legal, dan hukum pembatasan
perdagangan.
Lingkungan hukum internasional adalah :

 peraturan tentang kolosi, diskriminasi, metode promosi, penetapan harga, dan


kesepakatan daerah pemasaran.
 Hukum dalam dunia pedagangan eceran.
 Hak cipta, lisensi, paten dan merek dagang.
a. Keanekaragaman Lingkungan Hukum
Lingkungan hukum sangat beranekaragam dan secara garis besar
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
 Lingkungan hukum domestic.Dalam lingkungan domestik, setiap pelaku bisnis
harus mematuhi hukumnegara asalnya. Hukum domestik dapat mempengaruhi
impor maupun ekspor produk tertentu. Banyak negara yang melarang impor
produk seperti obatobatan terlarang,senjata, meinuman keras, dan lain
sebagainya.
 Lingkungan hukum luar negeri.Sekali suatu produk telah melampaui batas
negara, maka produk itu kanterkena hukum yang berbeda. Dalam situasi ini
negara produsen harus mematuhi sega peraturan dan persyaratan di negara

vii
tujuan, walaupun sering dijumpai perlakuandiskriminatif terhadap bisnis dan
produk asing.
b. Masalah-masalah lingkungan Hukum
Implikasi lingkungan hukum internasional terhadap bauran pemasaran:
1. Produk: Secara umum tidak semua produk dapat diimpor secara
bebas. Ada beberapa jenis produk dilarang impor di beberapa negara
di dunia. Umumnya setiap produk yang akan masuk ke suatu negara
akan diperiksa dan harus memenuhi persyaratan atau spesifikasi
tertentu.
2. Harga: Setiap negara cenderung akan melakukan pengendalian harga
dengan tujuan melindungi kepentingan konsumen, mengendalikan
inflasi, serta melindungi upah/gaji karyawan
3. Distribusi: Saluran distribusi di setiap negara bermacam-macam. Selain
itu tidak semua jenis distributor tersedia di semua negara. Peraturan
mengenai jenis saluran yang sesuai untuk jenis produk tertentu juga
bervariasi antar negara.
4. Promosi: Saluran promosi di setiap negara bermacam-macam.
Disamping itu standar etika periklanan di berbagai negara juga
berbeda-beda.
c. Cara mengatasi masalah dalam lingkungan hukum
Penyelesaian masalah dalam lingkungan hukum dapat dilakukan dengan cara :
1. Kedua pihak bermusyawarah dan menyelesaikan masalah yang ada bersama
sama.
2. Menyelesaikan konflik melalui arbitrasi atau mengguakan hakim yang tidak
berpihak pada pandangan umum yang akan dan tidak memihak pihak yang
berselisih.
3. Salah satu pihak menuntut pihak lain, penyelesaian ini seringkali dihindari karena
muncul kekawatiran akan image yang buruk, perlakuan yang tidak adil.

3. Budaya Dalam Lingkup Bisnis Internasional


Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan
dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya terdiri atas pola-pola
yang dipelajari mengenai perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu, yaitu gaya hidup
yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu. Kebudayaan adalah kumpulan nilai,
kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang
lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan - ketentuan yang mengatur
bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.(Endy Gunanto. 2014).
Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau hidup
dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang berbeda dari budayanya
sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat
viii
beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya
yaitu:

a. Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut.


b. Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang mencakup
karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya itu sendiri.
Berikut beberapa karakteristik kebudayaan yang perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi
dengan bisnis internasional:
a) Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behaviour) yang ditularkan
dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
b) Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated).
c) Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan berubah sesuai
dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
d) Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota - anggota masyarakata tersebut dan
tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu. Orang-orang yang sama-sama
memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat, orang - orang yang tidak
memilikinya berada diluar batas- batas masyarakat.
Berikut beberapa pendapat lain tentang karakteristik budaya, adalah sebagai berikut:
1) Dipelajari: Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya diperoleh dari
pembelajaran dan pengalaman.
2) Dibagi: Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau pembagian budaya
masyarakat, budaya tidak spesifik pada perorangan dan individu.
3) Perubahan generasi: Budaya bersifat kumulatif, melewati dari generasi yang satu ke
generasi yang lainnya.
4) Symbolic: Budaya berdasarkan pada kapasotas manusia untuk memberi tanda atau
menggunakan sesuatu untuk menggambarkan yang lain

5) Diteladani: Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi, perubahan dari 1 bagian akan
membawa perubahan pada bagian lain.
6) Penyesuaian: Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk berubah &
menyesuaikan diri. (Manrai. 2010).
Karena perbedaan budaya terdapat di seluruh negara, sebuah pemahaman dari pengaruh budaya
dalam perdagangan internasional merupakan hal penting untuk diketahui manajemen
internasional. Jika manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya dari Negara
lain yang mereka tuju untuk berbisnis, maka hal tersebut akan menimbulkan bencana bagi
perusahaan.\

ix
a. Pengaruh Budaya Terhadap Bisnis Internasional
Berikut beberapa case study mengenai pentingnya mempertimbangkan budaya
dalam praktik bisnis. Di Jepang Procter & Gamble (P&G) menggunakan suatu iklan
untuk sabun camay,dimana seorang pria yang menemui seorang wanita untuk pertama
kalinya membandingkan kulit wanita tersebut dengan boneka porselen yang indah.
Meskipun iklan itu berhasil baik di Amerika Selatan & Eropa, namun iklan tersebut
dianggap menghina orang jepang. Bagi seorang pria Jepang mengatakan sesuatu seperti
itu kepada wanita Jepang menunjukkan bahwa ia bodoh/kasar”, kata seorang ahli
periklanan yang bekerja untuk klien di Jepang. Menariknya P&G telah menggunakan
iklan tersebut meskipun mendapat peringatan dari agren periklanan itu.
Kesalahan lain yang dilakukan P&G dalam mengelola bisnis internasionalnya
adalah berkaitan dengan promosi produk sabun camay, Iklan camay yang gagal di jepang
adalah iklan yang memperliatkan seorang wanita Jepang yang sedang mandi ketika
suaminya masuk ke kamar mandi. Wanita tersebut mulai menceritakan kepada suaminya
tentang sabun kecantikannya yang baru, tetapi suaminya mengelus pundak wanita itu,
mengisyaratkan bahwa busa sabun bukanlah apa yang dia pikirkan. Meskipun iklan itu
diterima dengan baik di Eropa, namun sangat gagal di Jepang, karena di Jepang
memandang campur tangan suami atas istrinya adalah sikap yang tidak baik.
P&G juga telah melakukan kesalahan karena kurang memiliki pengetahuan
mengenai budaya bisnis. Perusahaan itu memperkenalkan deterjen cheer dengan
memberikan potongan harga, tetapi hal ini merendahkan reputasi merek sabun tersebut,
kata seorang pesaing. Potongan harga di Jepang memiliki arti berbeda dengan di Eropa &
Amerika Serikat, di Jepang sekali anda memberikan diskon atas produk kita sulit sekali
untuk menaikkan kembali harganya. Para pedagang besar di Jepang mereka terbiasa
menghasilkan uang yang lebih sedikit karena akibat dari margin yang kecil. Selain itu,
tampaknya P&G tidak menyadari bahwa ibu -ibu rumah tangga di Jepang tidak memiliki
mobil keluarga untuk membawa belanjaan, sehingga mereka berbelanja di warung-
warung sekitar tempat tinggalnya. Para pedagang eceran kecil ini, menjual sekitar 30%
dari semua deterjen yang diperdagangkan di Jepang, dengan toko yang memiliki ruang
rak yang terbatas, hal tersebut yang membuat mereka tidak suka menyimpan produk-
produk yang didiskon, karena laba yang diperoleh lebih rendah.
Berdasarkan case studi dari P&G di Jepang, dapat disimpulkan pentingnya
memahami budaya negara yang dituju dalam menjalankan bisnis internasional. Dan dari
case studi tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya memiliki pengaruh terhadap bisnis
internasional. Kesimpulan tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari (Aigner dan
Kraemer 1994-2000). Para eksekutif telah mengidentifikasi “Perbedaan Budaya” sebagai
masalah yang paling serius mempengaruhi penjualan dan operasi bisnis internasional
mereka. Karena perbedaan budaya terdapat di seluruh negara, sebuah pemahaman dari
pengaruh budaya dalam perdagangan internasional merupakan hal penting untuk
diketahui manajemen internasional. Jika manajer internasional tidak mengetahui sesuatu

x
tentang budaya dari Negara lain yang mereka tuju untuk berbisnis, maka hal tersebut
akan menimbulkan bencana bagi perusahaan
b. Elemen Budaya yang Mempengaruhi Pemasaran Internasional
Budaya terdiri dari banyak komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
Pengetahuan tentang budaya memerlukan pemahaman yang mendalam dari bagian-
bagian yang berbeda. adapun elemen-elemen budaya yang memiliki pengaruh terhadap
pemasaran internasional adalah: materi hidup (Material Life), bahasa, interaksi sosial,
estetika, agama, pendidikan, dan nilai-nilai.
a) Materi Hidup (Material life)
Komponen utama dari kebudayaan adalah aspek materialnya. Kehidupan material
terutama mengacu pada teknologi yang digunakan untuk memproduksi,
mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa dalam masyarakat.
Perbedaan dalam lingkungan material menjelaskan mengenai perbedaan dalam
tingkat dan jenis permintaan barang konsumsi. Untuk menjembatani perbedaan
materi lingkungan hidup, pemasar sering dipaksa untuk beradaptasi penawaran
produk mereka. misalnya, industri minuman ringan
b) Bahasa (Language)
Bahasa merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemasaran internasional. Bahasa
sering digambarkan sebagai elemen yang paling penting dalam melakukan
interaksi sosial. Bahasa merupakan sarana yang digunakan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi di dalam lingkungan. Dua aspek bahasa menjadi dasara bagi
pemasaran internasional adalah
(1) penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi dalam budaya dan
(2) keragaman besar bahasa di seluruh dunia. (Kristanto, Jagat. 2002).
c) Interaksi social
Sebuah aspek penting dari budaya adalah interaksi sosial antara orang-orang.
Interaksi sosial mengacu pada cara di mana anggota masyarakat berhubungan satu
sama lain. Mungkin ungkapan yang paling penting dari interaksi sosial adalah
konsep kekerabatan. Konsep ini bervariasi secara dramatis di seluruh masyarakat.
d) Estetika
Estetika mengacu pada ide-ide dan persepsi bahwa budaya sangat menjunjung
tinggi keindahan dan rasa yang baik. Di wilayah Asia-Pasifik, ekspresi estetika
didorong oleh tiga prinsip:
(1) kompleksitas dan dekorasi (berbagai bentuk, bentuk, dan warna),
(2) harmoni dan pandangan mengenai alam (misalnya, pegunungan, bunga,
pohon-pohon).
e) Agama
Agama memainkan peran penting dalam banyak masyarakat. Ketika agama
adalah bagian penting dari kehidupan konsumen, perusahaan harus dapat
menyadarinya. Dalam masyarakat Islam, perusahaan dapat memperluas daya tarik
merek mereka dan mengembangkan bisnis mereka dengan terlibat dengan
xi
konsumen Muslim dengan memastikan bahwa produk-produk yang dijual adalah
halal dan menempelkan logo halal pada setiap produk yang akan di pasarkan.

f) Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu instrumen utama untuk penyaluran budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Dua aspek pendidikan yang penting bagi
pemasar internasional adalah tingkat pendidikan dan kualitas pendidikan tersebut.
Sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kualitas dari pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu jembatan untuk memenuhi kebutuhan bisnis
g) Sistem Nilai
Semua budaya memiliki sistem nilai yang membentuk masyarakat norma dan
standar. Norma-norma mempengaruhi sikap masyarakat terhadap obyek dan kode
perilaku. Dari sudut pandang pemasaran internasional, sistem nilai masyarakat
memiliki kedudukan yang sangat penting. Sikap lokal terhadap budaya asing akan
mendorong posisi produk dan keputusan dalam melakukan desain produk.
Dalam pemasaran dikenal adanya istilah marketing mix yang di dalamnya memformulasikan
strategi pemasaran yang harus dilakukan seorang pelaku usaha kedalam 4P yaitu product, price,
place dan promotion. Dalam pemasaran internasional aspek budaya sangat mempengaruhi
strategi para pemasar untuk merumuskan strategi marketing mix tersebut, agar kegiatan
pemasaran produk yang dilakukan dapat sukses dan berhasil di lingkungan internasional yang
sangat dinamis. Oleh karena itu perlu disusun program marketing mix yang baik di dasarkan
pada kriteria berikut ini:
1) Product
Dalam Pemasaran internasional, pelaku usaha harus dapat menciptakan produk yang
sesuai dengan target pasar mereka. Dan budaya merupakan suatu instrumen yang sangat
penting untuk digunakan dalam menciptakan produk dalam perspektif global. Karena
setiap daerah pemasaran membutuhkan produk yang berbeda serta pendekatan yang
berbeda dalam penciptaan produk tersebut. Produk tertentu, khususnya, makanan,
minuman, dan pakaian memiliki hubungan dan ikatan budaya yang sangat kental
dibandingkan dengan produk lainnya seperti mobil dan sepeda motor. Produk atau jasa
juga dapat dilarang atau dibatasi karena alasan budaya. (Simamora, Henry. 2000).
2) Price
Kesediaan pelanggan untuk membayar produk yang dipasarkan akan bervariasi pada
daerah yang memiliki budaya yang berbeda. Produk yang dianggap memiliki nilai yang
baik dalam satu budaya, mungkin memiliki nilai lebih dan dihargai lebih mahal
dibandingkan dalam budaya lain.
3) Place (Distribusi)
Variabel budaya juga dapat menentukan strategi distribusi. Hal ini bergantung dari gaya
hidup masing-masing dan budaya masing-masing daerah.
xii
4) Promotion
Dari empat unsur bauran pemasaran, promosi adalah salah satu yang paling menonjol.
Budaya biasanya akan memiliki pengaruh besar pada strategi komunikasi perusahaan.
Oleh karena itu pelaku pemasaran internasional harus berhati-hati melakukan komunikasi
pemasaran melalui strategi promosi iklan dan advertising lainnya, hal ini karena gaya
iklan yang efektif dalam budaya tertentu dapat menjadi kontraproduktif dalam budaya
lain. Dalam konteks budaya tinggi (misalnya, Spanyol, Italia, Jepang), gaya komunikasi
cenderung lebih langsung dan halus. Dalam konteks budaya rendah (misalnya, Jerman,
dan negara skandinavia) iklan menggunakan data faktual, dan menyertakan alasan agar
kegiatan promosi lebih efektif.
Oleh karena itu para pelaku pemasaran internasional harus faham mengenai strategi pemasaran
khususnya marketing mix dalam memformulasikan strategi pemasan yang paling cocok dengan
target market pasar internasional yang sangat dinamis, sehingga adanya kesesuaian antara
strategi pemasaran dan budaya setempat akan berdampak pada kelanggengan bisnis dan
keberhasilan memasarkan produk yang dilakukan oleh para pemasar internasional. (Sri Yunan
Budiarsi. 2023)

B. KEKUATAN LINGKUAN LUAR NEGERI


Dalam bisnis internasional terdapat kekuatan – kekuatan lingkungan internasional.
Kekuatan itu terdiri dari :
1. Kekuatan Budaya (Cross-Cultural Business)
Secara terminologi, budaya adalah keseluruhan kepercayaan,aturan, teknik, kelembagaan
dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat
diartikan yaitu budaya terdiri atas polapola yang dipelajari mengenai perilaku umum bagi
anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau
orang tertentu.
Cateora dan Graham mengemukakan dan membahas empat jenis masalah
negosiasi bisnis internasional yang disebabkan oleh budaya diantaranya adalah :
1). Perbedaan bahasa
2). Perilaku perilaku non verbal
3). Nilai –nilai
4). Perbedaan pada proses-proses berfikir dan pengambilan keputusan

Budaya Mempengaruhi Semua Fungsi Bisnis, yaitu :


 Pemasaran, Beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk
menggunakan bauran pemasaran yang sama di semua pasar. Contoh cara
mengiklankan produk.

xiii
 Manajemen Sumber Daya Manusia, Budaya menentukan pula suatu perusahaan
dalam ngevaluasi dan merekrut para karyawan dan manajer, terkadang perusahaan
melihat latar belakang budaya seseorang dan tingkat Pendidikan.
 Produksi, Nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat suatu Negara secara tidak
langsung akan berpengaruh terhadap metode proses produksi baru.
 Keuangan, Nilai dan sikap masyarakat suatu negara berpengaruh terhadap
pengelolaan keuangan individu maupun perusahaan. Sistem pencatatan keuangan
harus dibekali dengan sikap kejujuran dan pencatatan yang rapih disertai bukti
penerimaan-pengeluaran arus kas yang akan nantinya menentukan profitabilitas suatu
perusahaan.
a. Budaya dan Pemasaran
Budaya juga mempengaruhi setiap aspek dalam pemasaran, yaitu :
1. Produk
Ada dua yang mirip yang diperkenalkan di sebuah negara. Satu di antaranya diterima
dengan baik, sementara yang satu lagi gagal. Mengapa ? walaupun keadaan produk
dipasar tergantung pada berbagai macam faktor, namun dalam beberapa kasus kegagalan
secara langsung terjadi karena kesalahpahaman dalam berhadapan dengan kebudayaan.
Sebagai contoh, KFC diterima dengan baik di Perancis (seperti di Jerman dan Inggris),
tetapi McDonald’s gagal.
2. Distribusi
Dimensi cultural suatu bangsa dapat menjadikan suatu rencana distribusi lebih hidup dan
bergairah, salain itu, saluran distribusi barang mungkin perlu dimodifikasi agar sesuai
dengan kondisi setempat.
3. Promosi
Praktek-praktek promosi, khususnya iklan, barangkali adalah yang paling mudah terkenal
kesalah pahaman budaya. Dalam proses promosi setiap perusahan harus dapat
menentukan bagaimana cara yang terbaik sehingga bagai mana informasi tersbut dapat
diterima dengan baik tanpa ada diskomunikasi.
4. Harga
Kesediaan pelanggan untuk membayar produk yang dipasarkan akan bervariasi pada
daerah yang memiliki budaya yang berbeda. Produk yang dianggap memiliki nilai yang
baik dalam satu budaya, mungkin memiliki nilai lebih dan dihargai lebih mahal
dibandingkan dalam budaya lain.

2. Lingkungan hukum
Sebuah perusahaan global yang terlibat dalam pemasaran internasional harus
tunduk tidak hanya kepada undang–undang negara yang bersangkutan saja, tetapi juga
kepada undang-undang negara setempat dimana perusahaan berada. Diseluruh dunia,
negara-negara yang berbeda mengikuti undang-undang yang berbeda pula. Seorang
pemasar internasional harus mengenal secara khusus undang-undang negara setempat

xiv
menganai persaingan, penetapan harga, perencanaan distribusi, kecendrungan produk,
hak paten, merek dagang, dan periklanan.
Untuk memahami sepenuhnya undang-undang suatu negara, suatu perusahaan
perlu memahami filsafat hokum negara tersebut. Suatu negara mungkin mengikuti
common law atau code law. Common law didasarkan pada patokan-patokan dan praktik-
praktik masa lalu dan diinterpretasikan di masa sesudahnya. Sedangkan code law
didasarkan pada peraturan-peraturan yang terperinci.

a. Lingkungan Hukum Luar Negeri


Sekali suatu produk telah melampaui batas negara, maka produk itu akan terkena hukum
yang berbeda. Dalam situasi ini negara produsen harus mematuhi sega peraturan dan
persyaratan di negara tujuan, walaupun sering dijumpai perlakuandiskriminatif terhadap
bisnis dan produk asing. Hukum yang bisa menghambat untuk memasuki pasar negara tujuan
adalah sebagai berikut :
o Tarif
o Hukum anti dumping
o Lisensi ekspor/impor
o Regulasi investasi asing
o Insentif legal
b. Masalah-masalah hukum Internasional
Implikasi lingkungan hukum internasional terhadap bauran pemasaran, yaitu :

 Produk: Secara umum tidak semua produk dapat diimpor secara bebas. Ada beberapa
jenis produk dilarang impor di beberapa negara di dunia. Umumnya setiap produk yang
akan masuk ke suatu negara akan diperiksa dan harus memenuhi persyaratan atau
spesifikasi tertentu.
 Harga: Setiap negara cenderung akan melakukan pengendalian harga dengan tujuan
melindungi kepentingan konsumen, mengendalikan inflasi, serta melindungi upah/gaji
karyawan
 Distribusi: Saluran distribusi di setiap negara bermacam-macam. Selain itu tidak semua
jenis distributor tersedia di semua negara. Peraturan mengenai jenis saluran yang sesuai
untuk jenis produk tertentu juga bervariasi antar negara.
 Promosi: Saluran promosi di setiap negara bermacam-macam. Disamping itu standar
etika periklanan di berbagai negara juga berbeda-beda.

3. Kekuatan Ekonomi dan Sosio Ekonomi


Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor :
 Pertumbuhan Ekonomi

xv
Pertumbuhan ekonomi mencerminkan perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi
secara umum. Kadang kala pertumbuhan ekonomi kuat, dan pada saat yang lain
pertumbuhan ekonomi relative lemah.
 Perubahan Dunia Ekonomi
Setiap perusahaan yang melaksanakan pemasaran global akan menghadapi
lingkungan ekonomi yang berbeda-beda di setiap negara yang dimasuki.
Menurut keegen (1989 , p.65) ada empat perubahan mendasarkan yang telah
terjadi dalam beberapa dekade lalu, yaitu :
1. Perpindahan modal (capital movements) telah mengambil alih peranan
perdagangan sebagai driving force perekonomian dunia.
2. Aspek produksi mulai dapat “terlepas” dari aspek ketenagakerjaan. Hal ini
dapat dilihat pada kenyataan bahwa meskipun jumlah tenaga kerja dalam sektor
industry
dan pertanian mengalami penurunan atau bahkan konsisten, tetapi jumlah
produksi etapi meningkat.
3. Produk primer tidak lagi mendominasi ekonomi industrial. Adanya penurunan
secara drastis bahan mentah tertentu (misalnya minyak) tidak akan menyebabkan
depresi ekonomi dunia.
4. Makro ekonomi sebagai pengendali ekonomi tidak lagi pada tingkat Negara,
tetapi berkembang pada tingkat ekonomi dunia.
Pada dasarnya lingkungan ekonomi dapat di tinjau dari dua sudut pandang yaitu :
sudut pandang makro dan mikro

4. Lingkungan makro ekonomi


Perekonomian suatu Negara mencakup sumber-sumber pendapatan domestic dan
alokasi sumber daya yang ada. Efisiensi perekonomian setiap Negara sangat bervariasi.
Oleh karena itu situasi ekonomi Negara tertentu sebagai tujuan pemasaran global harus
dipahami secara baik dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran yang tepat.
Adapun informasi mengenai lingkungan lingkungan makro ekonomi yang dibutuhkan
meliputi karakteristik pasar (populasi dan pendapatan) neraca pembayaran, pola
perdagangan, strukur konsumsi, dan perkembangan pasar.

 Karakteristik Pasar
Informasi yang sering digunakan dalam merumuskan rencana pemasaran global
adalah pertumbuhan serta distribusi pendapatan dan penduduk. Jumlah penduduk
mencerminkan ukuran pasar. Sedangkan pendapatan mencerminkan daya beli
sebagai konsumen, meskipun demikian tidak ada hubungan atau korelasi yang
pati antara pendapatan dan jumlah penduduk suatu Negara. India meiliki jumlah
penduduk yang lebih besar. Tetapi tingkat nasioanalnya rendah. Sementara itu

xvi
Amerika serikat dan jepang memiliki jumlah penduduk dan tingkat pendapatan
yang tinggi.
 Neraca Pembayaran
Catatan dari keseluruhan transaksi ekonomi antara penduduk suatu Negara
dengan Negara –negara lain. Neraca pembayaran terdiri atas current account,
capital account dan reserve account. Current account adalah catatan transaksi
seluruh perdagangan barang dan jasa, hibah pribadi dan bantuan masyarakat
antarnegara.
 Pola Perdagangan
Perdagangan dunia tumbuh jauh lebih pesat dari pada produksi karena banyak
didukung oleh sektor menufaktur dari pada pertambangan maupun pertanian. Pola
perdagangan regional didominasi oleh ekspor dari Negara industry ke Negara
industry lainnya. Pola perdagangan terbesar kedua adalah ekspor dari Negara
berkembang ke Negara industri sedangkan pola terbesar ketiga adalah ekspor dari
Negara industri ke Negara berkembang.
 Pola Konsumsi
Dapat di pandang dari suatu potensi dan struktur konsumsinya, pola konsumsi
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang atau suatu Negara. Hal ini yang
mendasari dilakukanya segmentasi pasar atas dasar pendapatan.
 Indikator Ekonomi Lainnya
Selain aspek – aspek lingkungan ekonomi yang telah diuraikan di atas, masih ada
beberapa informasi lain yang dibutuhkan oleh pemasar global. Beberapa
diantaranya adalah :
1 Indikator-indikator produksi ( misalnya produksi baja, mobil, minyak)
2. Harga ( misalnya harga gandum, emas)
3. Keuangan ( tingkat bunga, obligasi)
4. Indikator lainnya ( penjualan eceran )
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pemasaran global tidak diharuskan
untuk mengumpulkan dan menganalisis semua indikator atau informasi ekonomi
yang ada, karena sangat sulit dan bahkan hampir tidak mungkin untuk melakukan
hal itu di semua Negara. Dengan demikian pemasar global harus
mempertimbangkan dan memilih indikator ekonomi yang relevan dengan
keputusan pemasarannya.

5. Lingkungan mikro ekonomi


Lingkungan yang mempengaruhi kepentingan produk dan atau pasarsuatu perusahaan.
Pengujian terhadap lingkungan mikro ekonomi dapat menentukan apakah perusahaan
yang bersangkutan dapat menembus atau memasuki suatu pasar dengan sukses. Pada
dasarnya lingkungan mikro ekonomi menyangkut aspek pesaingan.
 Sumber Persaingan

xvii
Setiap perusahaan dalam suatu Negara menghadapi persaingan dalam pasar global
dari tiga sumber utama: bisnis lokal, perusahaan lainnya dalam Negara yang
sama, dan perushaan luar negeri . setiap pesaing yang berbeda dapat berusaha
memenuhi jenis permintaan yang berlainan.
 Keunggulan Kompetitif
Langkah analisis sumber persaingan yang di hadapi saja belum cukup, tetapi juga
dibutuhkan analisis lebih lanjut untuk menetapkan keunggulan kompetitif
perusahaan atas para pesaingnya, baik pesaing yang ada saat ini maupun pesaing
potensial.
 Analisis Lingkungan Ekonomi
Untuk menentukan apakah suatu perusahaan layak untuk memasuki pasar negara
tertentu lainnya. Peluang pemasaran dapat dinilai berdasarkan suatu skema
konseptual yang mempertimbangkan beberapa variabel .

6. Karakteristik cost-benefit
Menekankan aspek-aspek pasar, persaingan dan implikasi finansial dari menjalankan
bisnis di suatu negara asing. Hal-hal yang di pertimbangkan dalam kriteria ini adalah :
1. Pasar
2. Persaingan
3. Financial.

7. Karakteristik Risk/reward
Menekankan pada bauran situasi (sosial, politik, dan ekonomi). Host country yang selalu
berubah secara keseluruhan dengan demikian kriteria ini sangat kompleks, karena tidak
hanya mempertimbangkan situasi ekonomi, tetapi juga lingkungan lainnya.

xviii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan politik sangat berpengaruh dalam setiap perusahaan global. Baik
yang dipengaruhi oleh lingkungan politik negara asal atau negara tujuan
pemasarannya. Lingkungan politik yang ideal bagi perusahaan adalah pemerintah
yang stabil dan barsahabat.Lingkungan hukum dapat diartikan sebagai hukum yang
mengatur tatanan lingkungan (lingkungan hidup), di mana lingkungan mencakup
semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya
yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan memengaruhi kelangsungan
hidup serta kesejahteraan manusia serta jasad-jasad hidup lainnya.Karakteristik
Kebudayaan dapat diartikan keistimewaan atau ciri khas yang membantu dalam
pengenalan sebuah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat melalui proses pembelajaran.Jadi budaya terdiri
atas polapola yang dipelajari mengenai perilaku umum bagi anggota dari masyarakat
tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu.jadi
Kegiatan bisnis tentunya bergantung pada lingkungan politik dan hukum sebuah
negara dalam hubungannya dengan negara lain.

B. Saran
Saran kami dari penulisan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca maupun bagi penulis kedepannya.
Adapun karena makalah ini masih sangat jauh dari kata 'sempurna', maka dari itu
kritikan dan saran yang memotivasi dan membangun sangat kami harapkan dari
pembaca sekalian.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Cateora, P.R. dan Graham, J.L. 2007. Pemasaran Internasional. Jilid 1 dan 2
Edisi 13. PT. Salemba Empat, Jakarta.
Donald A. Ball. Bisnis Internasional. Buku 1 Edisi 9 SALEMBA 4.
Griffin, Ricky & Michael Pustay. “International Business”. Pearson PrenticeHall
International Edition. Edisi 5, 2007
Hady, Hamdy. MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL: Teori & Kebijakan.
Anggota IKAPI: Ghalia Indonesia.
International Business : The Challenges of Globalization, six Edition, by John
J. Wild and Kenneth L. Wild, Pearson Education Limited 2013
DIKTAT BAHAN AJAR BISNIS INTERNASIONAL oleh Estu Mahanani, SP., MM. Bisnis
Internasional

xx

Anda mungkin juga menyukai