B. ALIANSI GLOBAL
1. UNI EROPA
Merupakan persekutuan ekonomi dan politik dari 28 negara demokratis di
Eropa dengan motivasi utamanya adalah memantapkan kembali posisi ekonomi
wilayah ini terhadap Amerika Serikat dan Jepang. Pentingnya aliansi perdagangan
regional akan terus berkembang seiring para anggota bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah ekonomi di kawasan ini dan sekali lagi menegaskan
kekuatan ekonomi mereka, dimana bisnis Eropa yang sukses terus memainkan
peran penting dalam ekonomi global.
2. NORTH AMERICAN FREE TRADE AGREEMENT (NAFTA)
Merupakan perjanjian antara pemerintah Meksiko, Kanada, dan Amerika
Serikat yang telah mengeliminasi halangan-halangan dagang. Sampai dengan tahun
2008, NAFTA masih menjadi blok dagang kedua terbesar di dunia dalam ukuran
PDB gabungan dari pada anggotanya.
Meski keduanya relatif baru, tetapi akan terus meraih keuntungan dari aliansi
mereka.
Pada saat ini, hanya sedikit perusahaan yang tidak berbisnis secara
internasional. Meskipun begitu, tidak ada pendekatan yang diterima umum mengenai
berbagai tipe perusahaan internasional para penulis buku memakai beragam istilah.
Kami memakai istilah multinasional.
1. Multinasional (MNC)
Istilah umum yang mencakup semua tipe perusahaan internasional yang
menjalankan operasi di banyak negara.
a. Multidomestik
Perusahaan internasional yang menjalankan desentralisasi manajemen dan
keputusan-keputusan lainnya ke negara lokal. Tipe globalisasi ini mencerminkan
pendekatan polisentris. Perusahaan multi domestik tidak berusaha membuka
replika kesuksesan domestiknya dengan cara menjalankan manajemen operasi luar
negerinya dari dalam negeri. Sebaliknya, karyawan lokal umumnya diperkerjakan
untuk menjalankan manajemen bisnisnya, dan strategi strategi pemasaran dibuat
sesuai karakteristik unik negara tersebut.
b. Global
Perusahaan global mensentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan
lainnya di negara asal. Pendekatan globalisasi ini mencerminkan pendekatan
etnosentris.
c. Transnasional
Perusahaan transnasional atau tanpa batas wilayah dan mencerminkan
pandangan geosentris memakai pengaturan yang mengeliminasi halaman geografis
artifisial. Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.
Cara Organisasi Go Internasional
1. Global sourcing (global out sourcing)
Global sourcing atau disebut Global outsourcing yaitu mengumpulkan
bahan mentah atau tenaga kerja dari seantero dunia berdasarkan biaya termurah.
2. Mengekspor dan mengimpor
Langkah berikutnya yaitu mengekspor produk-produk organisasi ke negara
lain, artinya memproduksi secara domestik lalu menjual ke luar negeri. Organisasi
juga akan mengimpor yaitu membeli produk buatan luar negeri dan menjualnya di
pasar domestik. Baik mengekspor maupun mengimpor pada umumnya
mengandung investasi dan risiko yang minimal sehingga banyak bisnis kecil yang
sering memakai cara ini dalam berbisnis secara global.
3. Pemberian lisensi dan pembentukan waralaba
Terakhir, para manajer dapat menggunakan pemberian lisensi dan
pembentukan waralaba yang merupakan dua pendekatan serupa di mana sebuah
organisasi memberi hak untuk memakai merek, teknologi, atau spesifikasi produk
kepada organisasi lain dengan imbalan berupa pembayaran lump-sum atau harga
tertentu (biasanya berdasarkan penjualan). Satu-satunya perbedaan dari kedua cara
ini bahwa lisensi Kebanyakan digunakan oleh organisasi manufaktur yang
membuat atau menjual produk organisasi lain sementara laba Kebanyakan
digunakan oleh organisasi jasa yang akan memakai nama dn metode organisasi lain.
Para manajer AS terbiasa dengan sistem hukum dan politik yang stabil.
Perubahannya lambat dan prosedur-prosedur hukum serta politik telah dibakukan
sejak lama. Stabilitas hukum memungkinkan prediksi yang akurat. Namun, fakta
ini jelas berlaku tidak di semua negara. Para manajer tetap perlu mempelajari
informasi mengenai hukum di negara lain tempat mereka berbisnis karena
beberapa negara juga memiliki iklim politik yang berisiko. Risiko juga merupakan
bagian dari menjalankan bisnis secara global. Risiko itu juga meliputi risiko politik
seperti keamanan, penculikan, dan situasi maritim. Para manajer perusahaan yang
beroperasi di negara-negara dengan risiko lebih tinggi menghadapi ketidakpastian
yang jauh lebih tinggi. Selain itu, campur tangan politik juga sudah menjadi hal
yang biasa di sebagian wilayah, terutama di beberapa negara Asia seperti Tiongkok.
1. Lingkungan Ekonomi
Seorang manajer global harus memahami isu-isu ekonomi ketika dia
berbisnis di luar negeri. Penting untuk memahami tipe sistem ekonomi negara
tersebut. Dua tipe utamanya:
a. Ekonomi pasar bebas = sistem ekonomi dimana kebanyakan sumber
daya dimiliki dan diberdayakan oleh sektor swasta
b. Ekonomi terencana = sistem ekonomi dimana keputusan-keputusan
ekonomi ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Seperti yang kita ketahui setiap organisasi memiliki budaya sendiri. Setiap
negara juga memiliki budaya tersendiri. Budaya nasional meliputi nilai dan sikap
diri warga negara tertentu yang membentuk perilaku dan keyakinan mereka
mengenai hal-hal yang penting bagi mereka.
E. KESIMPULAN
Terakhir, seorang manajer juga harus memahami isu-isu ekonomi ketika dia
berbisnis di luar negeri. Karena setiap organisasi atau negara memiliki budaya sendiri.
Budaya nasional meliputi nilai dan sikap diri warga negara tertentu yang membentuk
perilaku dan keyakinan mereka mengenai hal-hal yang penting bagi mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins S., C. Mary.(2010). Manajemen Jilid 1, Ed. ke-10. Terjemahan: Bob Sabran,
M.M. Jakarta: Erlangga