Anda di halaman 1dari 4

Whats your global perspective?

Parochialism: melihat dunia dengan prespektif sendiri, menuntun pada sebuah


ketidakmampuan untuk mengakui perbedaan setiap individu. Orang dengan perspektif ini
tidak mengakui bahwa orang lain mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
kehidupan dan pekerjaan. Parokialisme merupakan hambatan yang sangat berarti bagi
para manageryang bekerja di lingkungan bisnis global.
Ada 3 jenis Global Attitudes:
o Ethnocentric attitude: adalah suatu kepercayaan parokialistik bahwa pekerjaan
terbaik hanya dapat dilakukan di home country (negara dimana pimpinan
perusahaan berlokasi). Mereka yang mempunyai anggapan ini meyakini bahwa
orang-orang di luar negaranya tidak mempunyai keterampilan kerja, pengetahuan,
atau pengalaman untuk memajukan suatu usaha. Sementara mereka percaya
bahwa orang-orang dalam negeri mampu melakukan yang terbaik, sehingga
mereka tidak akan mempercayai karyawan-karyawan dari luar negeri sekalipun
dengan membawa kelebihannya.
o Polycentric attitude: suatu pandangan bahwa para manager di host country
(negara luar dimana organasisasi/perusahaan menjalankan bisnis) tahu bagaimana
menjalankan bisnis dengan baik. Manajer dengan sikap ini mempunyai pandangan
bahwa setiap kegiatan luar negeri merupakan hal yang berbeda dan sulit
dimengerti. Sehingga, mereka lebih memilih untuk meninggalkan fasilitasfasilitas luar negerinya dan membiarkan pekerja asing mengetahui sendiri
bagaimana cara melakukan sesuatu yang terbaik
o Geocentric attitude: sebuah pandangan yang bersifat world-oriented, yang fokus
pada penggunaan pendekatan terbaik dan sumber daya manusia dari seluruh
dunia. Manajer dengan tipe ini percaya bahwa sangat penting untuk memiliki
pandangan global, baik untuk perusahaan di home country maupun di luar negeri.
Berikut informasi mengenai ketiga tingkah laku tersebut:

Orientasi
Kelebiha
n

Ethnocentric
Home Country
Struktur lebih
sederhana

Mudah dalam
pengawasan

Polycentric
Host Country
Menekankan
pada wawasan
dan tempat kerja
dalam pasar luar
negeri
Lebih banyak
dukungan dari
host government

Geocentric
Global
Menekankan
pada
pemahaman isuisu global
Keseimbangan
antara tujuan
lokal dan global

Komitmen
manajer lokal
dengan moral
yang tinggi

Kekurang
an

Managemen
yang kurang
efektif
Tidak fleksibel

Ancaman sosial
dan
politik

Pengulangan
pekerjaan
(duplication of
work)
Mengurangi
efisiensi

Penggunaan
metode
kerja dan SDM
yang
terbaik tanpa
memperdulikan
asalnya
Sulit mencapai
tujuan
Manajer harus
mempunyai
pengetahuan,
baik secara
global maupun
lokal

Sulit untuk
mencapai tujuan
global karena
fokus terhadap
tradisi/kebiasaan
lokal

Perhatian manajer terhadap perbedaan-perbedaan global sangat penting karena budaya tiap
negara berbeda satu sama lainnya. Praktek manajemen yang dilakukan di Chicago mungkin tidak
akan berjalan dengan baik ketika diterapkan di Bangkok atau Berlin, contohnya. Sehingga pada
akhirnya kita akan mengerti bagaimana geocentric atittude akan mengurangi sikap parokial dan
perlahan mengembangkan pemahaman terhadap perbedaan-perbedaan kebudayaan di antara
negara-negara di dunia.

Understanding the global environment


Manajemen tidak hanya sebatas lingkup nasional saja, akan tetapi mencakup lingkungan global.
Apa yang dimaksud dengan lingkungan global tersebut? Salah satu contoh penting adalah
perdagangan global (global trade). Perdagangan global dibentuk atas dasar: aliansi perdagangan
regional dan perjanjian negosisasi melalui WTO (World Trade Organization).

Regional Trading Alliances


o European Union (EU): Penandatanganan Maastricht Treaty pada bulan Februari
1992 menciptakan European Union (EU), sebuah unifikasi ekonomi dan
perdagangan dengan 12 anggota. Motivasi utama pembentukan aliansi ini adalah
untuk meningkatkan kekuatan ekonomi melawan perekonomian Amerika dan
Jepang. Sebelum terbentuknya EU, setiap negara mempunyai sistem pengawasan,
pajak, subsidi, dan kebijakan masing-masing. Namun sekarang, sebagai pasar
tunggal, tidak ada halangan untuk bepergian, bekerja, menanamkan investasi, dan
melakukan perdagangan di antara negara-negara yang tergabung dalam EU.
Mereka mempunyai mata uang yang lazim dipakai, yakni Euro. Hingga tahun
2004, terdapat 24 negara yang telah bergabung di EU.
o North American Free Trade Agreement (NAFTA): Pemerintah Meksiko,
Kanada, dan Amerika Serikat sepakat untuk menyetujui perdagangan bebas,
NAFTA, pada 12 Agustus 1992. Tujuan pembentukan aliansi ini adalah untuk
menghapus hambatan dalam perdagangan di antara negara-negara Amerika Utara.
Penghapusan tarif, lisensi impor, dan biaya pemakaian menghasilkan kekuatan
ekonomi baru dari ketiga negara tersebut.
o Association of Southeast Asian Nations (ASEAN): ASEAN adalah aliansi
perdagangan dari 10 nrgara-negara di Asia Tenggara. Tujuan dari pembentukan
kerjasama ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara regional
dan diharapkan akan mampu bersaing melawan NAFTA dan EU.
o African Union (AU) Aliansi perdagangan antara 53 negara Afrika yang terbentuk
pada bulan Juli 2002, mempunyai visi: membangun sebuah Afrika yang
terintegrasi, sukses, dan damai
o South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC): Aliansi 7 negara
di Asia Selatan yang menghapuskan tariff sejak 1 Januari 2006. Seperti aliansi
perdagangan lainnya, mereka mempunyai tujuan pembebasan alur barang dan
jasa.
The World Trade Organization (WTO): WTO dibentuk pada tahun 1995 yang
dikembangkan dari General Agreements on Tariffs and Trade (GATT). Dewasa ini, WTO
menjadi satu-satunya organisasi global yang mengatur perdagangan antarnegara. WTO
yang beranggotakan 149 negara ini mempunyai tujuan untuk membantu para pelaku
bisnis (eksportir dan importir) dalam melakukan bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai