Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan perbedaan polisentris dan Etnosentris, serta berikan contoh perusahaan yang

menerapkan polisentris dan etnosentris!

Bisnis internasional diartikan sebagai aktivitas transaksi bisnis antara dua negara atau lebih
yang melibatkan pihak individu secara perorangan, perusahaan, sekelompok perusahaan,
maupun agen internasional. Bisnis internasional melibatkan seluruh aspek seperti
perbedaan mata uang antar negara, sistem hukum, budaya, serta ketersediaan sumber
daya yang berbeda antara satu negara dengan yang lain dikarenakan praktik bisnis ini
melibatkan beberapa negara yang berbeda. Ruang lingkup bisnis internasional tidak hanya
sebatas pemasaran ekspor produk / jasa, tetapi melibatkan lingkungan pemasaran luar
negeri & dilakukan dalam negara tempat perusahaan tersebut melakukan bisnis.
Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada management oriented.
Terdapat 3 orientasi yang menjadi pedoman bisnis internasional, yaitu etnosentris,
polisentris, dan geosentris, yang kemudian diperluas menjadi regionsentris.
a) Etnosentris
Merupakan asumsi atau keyakinan dimana negeri asal adalah yang paling unggul, atau
pendekatan dan praktik kerja terbaik hanya dimiliki oleh negara asal. Dengan orientasi ini,
manajemen menganggap & percaya bahwa produk yang sukses di negeri sendiri adalah
yang paling unggul, harus dipakai diluar negeri, dan akan sukses dimanapun. Perusahaan di
negara ini meyakini bahwa negara lain tidak memiliki kemampuan, keahlian, pengetahuan,
atau pengalaman yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis tersebut seperti kemampuan
yang dimiliki oleh negara sendiri. Karena pemikiran ini, operasi luar negeri dianggap kurang
penting dibandingkan domestik, terutama untuk mengekspor kelebihan produksi domestik.
Rencana pemasaran ke luar negeri dikembangkan di perusahaan dalam negeri dengan
kebijakan / prosedur domestik. Tidak ada riset pemasaran di luar negeri, tidak ada
modifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan luar negeri, dan tidak ada perhatian khusus
pada kebutuhan pasar luar negeri. Perusahaan etnosentris yang berbisnis di luar negeri
disebut sebagai perusahaan internasional.

Karakteristik Etnosentris
Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan
perusahaan induk, dikarenakan hal berikut :

1. Sebagian besar individu dalam negeri memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Individu
luar negeri khususnya dari negara berkembang dianggap kurang memiliki kompetensi
2. Cara terbaik menjaga budaya perusahaan.
3. Memindahkan transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di
operasi/cabang luar negeri.

Kelemahan :

1. Menutup jalan/membatasi kesempatan bagi mereka yang berkewarganegaraan


setempat atau di negara perusahaan beroperasi
2. Produktivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat.
3. Cultural Myopia : kegagalan perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada
implementasi marketing dan manajemen.
Contoh perusahaan etnosentris : Multi National Corporate (MNC), dimana perusahaan ini
menjalankan operasional di berbagai negara / luar negeri. Tetapi keputusan utama dilakukan
oleh perusahaan negara asal. Selain itu, tenaga ahli kebanyakan berasal dari negara asal.
Salah satu perusahaan terkenal yang merupakan MNC adalah perusahaan elektronik LG,
dengan kantor pusat di Korea Selatan.

b) Polisentris

Merupakan kebalikan dari etnosentris, dimana negara dengan pendekatan ini meyakini bahwa
setiap negara memiliki keunikan dan perbedaan masing-masing. Untuk memperoleh
kesuksesan di negara lain, perusahaan harus menyesuaikan diri dengan keunikan setiap
negara. Setiap anak perusahaan beroperasi independen di luar negeri dalam menetapkan
tujuan dan mengembangkan strategi bisnis/rencana pemasaran sendiri. Pemasaran
diorganisasikan dengan tiap negara sesuai dengan kebijakan pemasaran masing-masing
negara, sehingga strategi yang disusun juga berbeda-beda untuk tiap negara. Perusahaan
polisentris disebut juga dengan terminologi perusahaan multinasional.

Karakteristik Polycentric

Perusahaan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager perwakilan,


sementara karyawan yang berasal dari negara induk perusahaan menempati perusahaan
induk/headquarters. Hal ini dikarenakan :

1. Perusahaan sedikit/tidak mengalami culture myopia


2. Tidak terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’)

Kelemahan :

1. Kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya


2. Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitas,
nasionalisme, perbedaan budaya)
3. Sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan.

Contoh Perusahaan Polisentris : TNC (Transnasional Corporation). TNC merupakan


organisasi dengan pendekatan polisentris karena menjalankan operasional di banyak negara
dengan cara mendesentralisasikan pengelolaan perusahaan (terutama strategi pemasaran)
pada manajemen lokal. Salah satu contoh perusahaan TNC adalah WAL-Mart yang
merupakan perusahaan ritel terbesar di beberapa negara. Salah satu cara yang dilakukan oleh
WAL-Mart untuk memperluas bisnis di negara lain adalah dengan mengakuisisi pusat
perbelanjaan ritel dan ekspansi secara organik.

Anda mungkin juga menyukai