Anda di halaman 1dari 2

Polisentris merupakan suatu asumsi atau keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unik dan

berbeda-beda. Dalam tahap polisentris, cara untuk meraih sukses di setiap negara yaitu harus dapat
menyesuaikan diri dengan perbedaan unik dari setiap negara. Dimana anak perusahaan didirikan di
pasar luat negeri. Setiap anak perusahaan tersebut beroperasi secara independen, menetapkan
tujuan dan rencana pemasaran sendiri. Pemasaran diorganisasikan dengan dasar negara per negara
dengan setiap negara mempunyai kebijakan pemasaran unik sendiri.

Contoh perusahaan yang menerapkan sistem pendekatan Polisentris yaitu:

1. McDonald.

McDonald merupakan sebuah perusahaan restoran cepat saji yang didirikan oleh dua
bersaudara Dick dan Mac MCDonald pada tahun 1940 yang menyediakan pilihan menu khas
seperti hamburger, minuman ringan, kentang goreng, filet ayam serta beberapa pilihan
hidangan lokal sesuai lokasi restoran masing-masing.

McDonald merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan sistem pendekatan Polisentris.
McDonald dalam menjual produknya secara global menggunakan format dan teknik penjualan
yang sama dimanapun di seluruh negara sebagai standarisasinya. McDonald juga dapat
menyesuaikan produknya berdasarkan latar belakang maupun budaya yang berbeda-beda di
seluruh dunia. Contohnya saja di India McDonald tidak membuat Big Mac dikarenakan
masyarakat hindu tidak memakan daging sapi. Namun McDonald menggunakan Maharaja Mac
yang terbuat dari daging ayam dan juga ada burger yang berisi sayur seperti McAloo Tikki untuk
menggantikan Big Mac. Perusahaan seperti McDonald’s dapat diterima di berbagai negara
termasuk di negara berkembang karena McDonald’s menawarkan ide lokalisasi global dimana
item menu disesuaikan dengan kebiasaan dan selera masing-masing negara sehingga tidak
mengikis kebudayaan asli negara mereka.

2. Citigroup

Pada tahun 1990-an, Citicorp adalah organisasi yang berorientasi polisentrisme. Pada tahun
1998 Citicorp digabung dengan Travelers Group dengan membentuk Citigroup, dimana masing-
masing cabang di berbagai negara dapat melakukan kebijakan mereka sendiri, yang akibatnya
kepentingan seluruh cabang organisasi secara kelompok tidak terlayani, sehingga mereka
menggeser orientasinya pada model geosentrisme (Bartlett, Beamish, 2010).

Sedangkan etnosentris merupakan kebalika dari polisentris, yaitu suatu asumsi atau keyakinan
negeri asal sendirilah yang lebih unggul. Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri
dianggap kurang penting dibandingkan domestic, terurama dilakukan untuk melempar kelebihan
produksi domestic. Rencana untuk pasar luar negeri dikembangkan di di kantor dalam negeri dengan
menggunakan kebijakan dan prosedur yang identic dengan yang di dapakai di dalam negeri. TIdak
terdapat riset pemasaran sistematis yang dilakukan di luar negeri, tidak ada modifikasi produk yang
cukup mendasar dan tidak ada perhatian yang sungguh -sungguh pada kebutuhan pelanggan di
pasar luar negeri.

Contoh perusahaan yang menerapkan sistem pendekatan Ecosentris yaitu:

1. LG Electronics (LG)

 
MNC (MultinaTional Corporation) adalah merupakan perusahaan dengan pendekatanetnosentris
karena menjalankan operasional di banyak negara tetapi pembuatan keputusan utama dilakukan
di perusahaan di negara asal. Salah satu perusahaan multinasional yaitu PT LG Electronics.

PT LG Electronics (LG) adalah salah satu MNC yang menjadi pemimpin global dan innovator
dalam teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances, terdiri dari lima
unit bisnis Home Entertainment, Mobile Communications, Home Appliance, penyejuk udara dan
BusinessSolutions. LG merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia produsen panel
datar TV, produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci. Markas pusat LG terletak
di LG Twin Towers di Seoul, Korea Selatan. Sistem yang digunakanoleh PT. LG Electronics
Indonesia dalam mengendalikan inventori yang dimiliki perusahaan tersebut dinamakan Global
Digital Logistic System atau dapat disingkat dengan GDLS. Selain GDLS, LG menggunakan sitem
berbasis IT atau yang dikenal sebagai Sistem Informasi Manajemen. Untuk menghubungkan
antara perusahaan induk dengan semua anak perusahaannnya dibutuhkan sitem IT yang
canggih.

Sumber:

1. Buku Materi Pokok Bisnis Internasional (BMP ADBI4432) Edisi 1. Modul 1. Halaman 1.11-1.13
2. Dr. Dorothy R.H Panjaitan, S.E., M.Si. Pemasaran Internasional.
2015.http://repository.lppm.unila.ac.id/12009/1/PEMASARAN%20INTERNASIONAL.pdf (Diakses
pada 24 Oktober 2021)
3. https://romanakadarisma.wordpress.com/2018/11/24/tugas-2-manajemen-pemasaran-global/
Diakses pada 24 Oktober 2021)
4. https://www.academia.edu/27009624/studi_kasus_perusahaan_multinasional_LG_ Diakses
pada 24 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai