Anda di halaman 1dari 29

Pengantar Manajemen

Pertemuan 10

10.1. Memahami Lingkungan Global

Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan


perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna mencapai
tujuan perusahaan. Bisnis global adalah kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan
dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau ke negara yang berbeda. Aktivitas
bisnis global tersebut perlu adanya proses manajemen. Manajemen global adalah
manajemen bagi organisasi yang melaksanakan bisnis di lebih dari satu negara.
Perusahaan yang melakukan bisnis secara global bukan lagi merupakan hal yang baru,
karena sudah sejak lama banyak perusahaan-perusahaan yang menjual produknya ke
negara lain.
Seperti apakah lingkungan global itu?, hal yang penting adalah perdagangan global.
Perdagangan global tidaklah baru. Negara dan organisasi telah berdagang satu sama lain
selama berabad-abad. Perdagangan adalah pusat bagi kesehtan manusia, kemakmuran,
dan kesejahteraan sosial.
Para manajer dalam segala ukuran dan jenis organisasi dihadapkan dengan peluang
dan tantangan pengelolaan lingkungan global. Ketika perdagangan diperbolehkan untuk
mengalir dengan bebas, negara-negara memperoleh keuntungan dari pertumbuhan
ekonomi dan laba produktivitas karena mereka mengkhususkan dalam memproduksi
barang yang mereka anggap paling baik dan mengimpor barang yang lebih efisiesn bila
diproduksi di tempat lain.

10.2. Perdagangan global terbentuk dari dua kekuatan, yaitu aliansi perdagangan regional
dan perjanjian yang dinegosiasikan melalui Organisasi Perdagangan Dunia.

10.2 Aliansi Perdagangan Regional

Persaingan global telah disusun kembali dengan terciptanya persetujuan

perdagangan dan kerjasama regional yang mencakup Uni Eropa (EU), North
American Free Trade Agreement (NAFTA), Association of Southeast Asian

Nations (ASEAN).

1. Uni Eropa

Kekuatan ekonomi yang diwakili oleh UE sangat besar. Sebelum terciptanya Uni
Eropa, masing-masing negara itu mempunyai pengawasan perbatasan, pajak,
subsidi, kebijakan nasionalistik, dan industri-industri yang diproteksi.
Motivasi utama bagi penyatuan negara-negara Eropa itu adalah supaya
memungkinkan mereka mampu menegaskan kembali posisi mereka terhadap
kekuatan industry Amerika Serikat dan Jepang. Karena bekerja di negara yang
terpisah-pisah dengan hambatan satu terhadap yang lain, industry Eropa tidak
mampu mengembangkan efisiensi dari bisnis di Amerika dan Jepang. Pengusaha
Eropa akan terus memainkan peran penting dalam perekonomian global.
Contohnya, Unilever PLC di Inggris merupakan kekuatan yang ampuh dalam
produk konsumen.

2. North American Free Trade Agreement (NAFTA)

Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara adalah sebuah organisasi yang


terdiri dari negara-negara Amerika Utara.Organisasi ini didirikan pada 1994 oleh
tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan
ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan;
kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan.
Markas NAFTA berada di Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.

3. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)


Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan

sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta

memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.Negara-negara anggota ASEAN

mengadakan rapat umum pada setiap bulan November.

10.3. Perjanjian yang dinegosiasikan melalui Organisasi Perdagangan Dunia

Pertumbuhan global dan perdagangan di antara negara-negara tidak terjadi dengan


sendirinya.Sistem dan mekanisme diperlukan sehingga hubungan dagang yang efektif dan
efisien dapat dikembangkan.Salah satu mekanisme yang terpenting adalah perdagangan
multilateral yang disebut Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade
Organization/WTO). World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan
Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah
perdagangan antar negara.Didirikan pada 1 Januari 1995.Sistem perdagangan multilateral
WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan
internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara
anggota.Persetujuan tersebut merupakan kontrak antar negara-anggota yang mengikat
pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangan di negaranya
masing-masing.Walaupun ditandatangani oleh pemerintah, tujuan utamanya adalah untuk
membantu para produsen barang dan jasa, eksportir dan importir dalam kegiatan
perdagangan.Pemerintah Indonesia merupakan salah satu negara pendiri Word Trade
Organization (WTO) dan telah meratifikasi Persetujuan Pembentukan WTO melalui
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994. WTO memiliki beberapa tujuan penting, yaitu
sebagai berikut.
mendorong arus perdagangan antarnegara, dengan mengurangi dan menghapus berbagai
hambatan yang dapat mengganggu kelancaran arus perdagangan barang dan jasa.
memfasilitasi perundingan dengan menyediakan forum negosiasi yang lebih permanen.
Hal ini mengingat bahwa perundingan perdagangan internasional di masa lalu prosesnya
sangat kompleks dan memakan waktu. Tujuan penting lainnya adalah untuk penyelesaian
sengketa, mengingat hubungan dagang sering menimbulkan konflik – konflik
kepentingan.Meskipun sudah ada persetujuan – persetujuan dalam WTO yang sudah
disepakati anggotanya, masih dimungkinkan terjadi perbedaan interpretasi dan
pelanggaran sehingga diperlukan prosedur legal penyelesaian sengketa yang netral dan
telah disepakati bersama. Dengan adanya aturan – aturan WTO yang berlaku sama bagi
semua anggota, maka baik individu, perusahaan ataupun pemerintah akan mendapatkan
kepastian yang lebih besar mengenai kebijakan perdagangan suatu negara. Terikatnya
suatu negara dengan aturan – aturan WTO akan memperkecil kemungkinan terjadinya
perubahan – perubahan secara mendadak dalam kebijakan perdagangan suatu negara
(lebih predictable).

10.4. Manakah Sudut Pandang Global Anda?

Monolingualisme merupakan salah satu tanda bahwa orang Amerika menderita

parokialisme, yang berarti mereka memandang dunia semata-mata dari sudut pandang

dan mata mereka sendiri.Parokialisme merupakan hambatan yang berarti bagi banyak

manajer Amerika Serikat. Jika para manajer jatuh ke perangkap mengabaikan nilai dan

budaya asing dan dengan cepat menerapkan sikap “milik kami lebih baik daripada

milik mereka” terhadap budaya asing, para manajer tersebut akan mengalami kesulitan

bersaing dengan para manajer dan organisai lain di seluruh dunia yang berusaha

memahami adat istiadat asing dan perbedaan antarpasar. . Hal ini merupakan hambatan

besar bagi manajer yang berorientasi global.

Selain itu, terdapat 3 sikap global utama, yaitu :

Etnosentris Polisentris Geosentris


Orientasi Negara Asal Negara Tuan Rumah Dunia

 Struktur Sederhana  Pengetahuan luas tentang pasar  Memaksa


Keunggulan
 Dikendalikan dengan pemahaman
Angkatan kerja asing terhadap masalah
ketat  Dukungan lebih besar dari global
Pemerintahan negara tuan  Tujuan lokal dan
global seimbang
 Para Manajer lokal yang  Orang dan
Berkomitmen tinggi dan pendekatan kerja
Bersemangat kerja yang tinggi. terbaik yang
digunakan tanpa
memandang asal
usul

 Manajemen lebih tidak  Duplikasi pekerjaan  Sulit dicapai


Kekurangan
efektif  Efisiensi berkurang  Para manajer harus
 Kaku (Tidak Flexibel)  Sulit melangsungkan tujuan mempunyai baik
 Gangguan Sosial dan global karena terlalu berfokus pengetahuan lokal
Politik pada tradisi lokal maupun global.

10.5. Mengelola Dalam Lingkungan Global

a. Lingkungan Politik-Hukum

Para manajer Amerika Serikat terbiasa dengan sistem hukum dan politik yang stabil.

Stabilitas peraturan yang mengatur tindakan individu dan lembaga memungkinkan

prediksi yang amat tepat. Para manajer disejumlah organisasi global harus senantiasa
mendapatkan informasi mengenai peraturan tertentu di negara-negara tempat dia

menjalankan bisnis.

Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara.Ada dua
dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada
kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
1.   Kolektivisme
sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada
kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah
individualisme.
2.   Demokrasi
sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh
orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah
totalitarianisme.Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai
pengendalian secara mutlak atau diktator.
Para manajer di sejumlah organisasi global harus senantiasa mendapatkan informasi
mengenai bisnis.

b. Lingkungan Ekonomi

Manajer Global harus sadar tentang hal-hal ekonomi ketika melakukan bisnis di

negara lain. Yang pertama adalah memahami jenis sistem ekonomi di negara mana

usaha itu dijalankan.Dua jenis utama adalah ekonomi pasar dan ekonomi komando.

Namun dalam prakteknya, sistem ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu

1. Ekonomi pasar

Merupakan sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya

diproduksi oleh negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung

interaksi antara permintaan dan penawaran.

2. Ekonomi komando
Merupakan sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga

ditentukan oleh pemerintah.

3. Mixed economy

Merupakan sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi

komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar

atau sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain

yang direncanakan oleh pemerintah.

Manajer perlu mengetahui sistem di negara-negara karena hal ini mempunyai potensi

untuk membatasi keputusan dan tindakan.Hal ekonomi lainnya yang perlu dipahami oleh

manajer meliputi tingkat pertukaran mata uang, tingkat inflasi, dan beragam kebijakan

pajak. 

c. Lingkungan Budaya

Setiap organisasi mempunyai budaya internal yang berbeda-beda.Negara pun

mempunyai kebudayaan pula, sebagaimana telah lama dikatakan oleh para ahi

antropologi kepada kita. Seperti budaya nasional (national culture) adalah nilai dan

sikap yang dipegang oleh negara tertentu yang membentuk perilaku dan kepercayaan

mereka tentang apa yang dianggap penting. Riset menunjukkan bahwa budaya

nasional mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap karyawan daripada budaya

organisasi mereka.
https://www.slideshare.net/firmanbach/bab4-managemen-lingkungan-globalfb

https://www.slideshare.net/falannif/mengelola-lingkungan-global-pengantar-

manajemen

http://pengantarmanajemenfeuh.blogspot.com/2012/09/mengelola-dalam-lingkungan-

global.html

MATERI PERTEMUAN 11
PENGAMBILAN KEPUTUSAN : HAKIKAT PEKERJAAN MANAJER

11.1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Adalah membuat pilihan diantara dua alternatif atau lebih. Membuat keputusan-

keputusan yang baik adalah sesuatu yang diusahakan untuk dilakukan oleh setiap manajer

sebab keseluruhan mutu keputusan manajerial sangat berpengaruh dalam menentukan

keberhasilan atau kegagalan organisasi.

11.2. Proses Pengambilan Keputusan


Keputusan : Membuat sebuah pilihan dari dua alternatif atau lebih
 Identifikasi masalah dan kriteria keputusan serta mengalokasikan bobot kepada
kiriteria tsb.
 Menyusun, mengembangkan, menganalisis dan menyeleksi sebuah alternatif yang
dapat memecahkan masalah.
 Implementasikan alternatif yang terpilih.
 Evaluasi efektivitas keputusan.
Pertimbangan dalam membuat keputusan :
 Rasionalitas
Manager membuat pilihan yang konsisten dan memaksimalkan nilai dengan kendala
tertentu.
 Asumsi bahwa pengambil keputusan : rasional, objektif, dan logis.
 Mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan mengidentifikasi seluruh alternatif
yang mungkin.
 Memiliki sasaran yang jelas dan tertentu,
Akan memilih alternatif yang memaksimalkan hasil untuk kepentingan organisasi
daripada kepentingan pribadinya.
Masalah dan keputusan :
 Masalah yang terstruktur
 Memiliki tujuan yang jelas.
 Mudah didefinisikan – informasi tentang masalah tersebut tersedia dan
lengkap
 Keputusan yang terprogram
 Keputusan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan yang rutin.
 Masalah tidak terstruktur
 Masalah yang baru atau tidak biasa dan informasi bermakna ganda atau tidak
lengkap.
 Masalah yang memerlukan solusi yang khusus.
 Keputusan tidak terprogram
 Keputusan yang unik dan tidak berulang
 Keputusan yang membutuhkan respon/solusi yang unik.

11.3. Pengambilan Keputusan Kelompok


Yang mempengaruhi dan menentukan apakah sebaiknya pengambilan keputusan
kelompok tsb, digunakan atau tidak, adalah faktor karakteristik-karakteristik situasi
keputusan dan gaya pembuatan keputusan.

 Kebaikan Keputusan Kelompok


 Memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar
 Memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsi organisasi
 Mempunyai kerangka pandangan yang lebih luas
 Lebih dapat menerima risiko
 Lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan
 Menghasilkan kreativitas yang lebih besar.
 Kelemahan-kelemahan Keputusan Kelompok :
 Saling melempar tanggung jawab
 Biayanya besar
 Kurang efisien, bila keputusan dibuat dengan cepat
 Tidak sepenuhnya keputusan kelompok merupakan hasil kompromi
 Keputusan sering didominaso oleh atasan, atau anggota yang mempunyai
kepribadian dominan.
11.4. Gaya dalam Pengambilan Keputusan

Gaya Pengambilan Keputusan


 Gaya Direktif,
a. Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah
b. Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat
c. Cenderung berfokus jangka pendek
d. Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan
kekeuasaan yang otokratik
 Gaya Analitis,
a. Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis
b. Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan gaya
direktif.
C. Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama
d. Menggambarkan pemimpin yang otokratik
 Gaya Konseptual,
a. Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas
b. Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan
c. Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak
menggunakan intuisi dalam peng keputusan
d. Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif
e. Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan
 Gaya Perilaku,
a. Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat
b. Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat
c. Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan org
lain
d. Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut
akan berdampak kerugian pada orang lain.

Manajer membuat keputusan sendiri, Manajer mendapatkan informasi yang diperlukan


dari para bawahan dan kemudian menentukan keputusan yang sesuai Manajer
membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan mendapatkan
gagasan-gagasan dan saran-saran tanpa mengikutsertakan para bawahan sebagai suatu
kelompok Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu
kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan dan saran-saran mereka dalam suatu
pertemuan kelompok Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan
sebagai suatu kelompok, dan kelompok menyusun dan menilai alternatif-alternatif.

11.5. Metode Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan

Metode kuantitatif pengambilan keputusan dikenal dengan nama teknik management


science dan operations research. Riset operasi menggambarkan, memahami, dan
memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam kehidupan manusia.
Tujuannya menyediakan informasi yang akurat. pendekatan kuantitatif mendasarkan
keputusan pada penilaian obyektif yang didasarkan pada model matematika yang dibuat.

 Mendefinisikan Masalah
Secara sederhana, masalah merupakan perbedaan (gap) antara situasi yang
diinginkan dengan kenyataan yang ada. Pada dasarnya, langkah pengambilan
keputusan dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi perbedaan yang ada
antara yang diharapkan dan yang terjadi.
 Membuat Solusi
Solusi yang diambil dalam pendekatan kuantitatif dilakukan dengan memanipulasi
model dan dengan masukan data yang dihasilkan pada langkah sebelumnya.
Banyak metode yang bisa dilakukan dalam membuat solusi, untuk menghasilkan
solusi “terbaik” langkah-langkah penyelesaian detail khusus yang telah
dikembangkan.
 Menguji Solusi
Model dan data yang akurat dan lengkap seharusnya menjamin konsistensi hasil.
Pengujian ini penting dilakukan sebelum analisis hasil dilakukan.
 Menganalisis Hasil
Analisis hasil dilakukan untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan
jika sebuah keputusan telah dipilih. Selanjutnya implikasi langkah-langkah yang
dilakukan juga harus dianalisis. Dalam langkah ini analisis sensitivitas (sensitivity
analysis) menjadi sangat penting. Analisis sensitivitas dilakukan dengan
mengubah-ubah nilai-nilai masukan model dan melihat perbedaan apa yang terjadi
pada hasil. Dengan demikian, analisis sensitivitas akan membantu untuk lebih
memahami masalah yang dihadapi dan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas
masalah tersebut.
 Mengimplementasikan Hasil
Langkah implementasi ini dilakukan dengan menerapkan hasil analisis kedalam
proses-proses yang terdapat dalam perusahaan. Tidak kalah penting dalam
langkah ini adalah memonitor hasil dari penerapan solusi. Namun, perlu disadari
bahwa implementasi hasil analisis (solusi) bukanlah tanpa hambatan. Salah satu
hambatan yang mungkin dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak
manajemen bahwa solusi yang ditawarkan merupakan yang terbaik dan akan
memecahkan masalah yang ada. Dalam kasus ini, analisis sensitivitas atas model
yang dihasilkan sekali lagi dapat digunakan untuk menjual solusi yang dihasilkan
kepada pihak manajemen.

11.6. Berbagai Model dan Teknik Riset Operasi


 Programasi Linier
Programasi liniar adalah suatu peralatan riset operasi yang digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah optimisasi atau masalah-masalah di mana ada satu
jawaban paling baik dari serangkaian alternatif. Model ini digunakan untuk
menentukan cara terbaik pengalokasian sumber daya-sumber daya yang terbatas
guna mencapai hasil akhir yang diinginkan. Masalah yang dapat dipecahkan
dengan programasi liniar terbatas pada masalah yang dapat dinyatakan dalam
bentuk linear artinya terdapat hubungan proporsional secara langsung. Model
linear termasuk model normatif, karena mencari penyelesaian optimum.
 Teori Antrian
Teori antrian (queuing theory) atau sering disebut model garis tunggu
dikembangkan untuk membantu para manajer memutuskan berapa panjang suatu
garis tunggu yang paling dapat diterima. Teori antrian memungkinkan pembuatan
suatu keputusan yang akan menyeimbangkan atau meminimumkan total biaya
langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya tidak langsung yag timbul
karena individu harus menunggu untuk dilayani. Hampir semua sistem ekonomi
dan bisnis beroperasi dengan jumlah sumber daya yang relatif terbatas, maka
sering dijumpai orang-orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja sedang
menunggu untuk dilayani. Garis tunggu ini disebut antrian, yang berkembang
karena fasilitas pelayanan adalah relatif mahal untuk dipakai.
 Analisa Network
Analisa network adalah suatu peralatan manajerial yang dikembangkan untuk
membantu manajemen dalam perencanaan, pengawasan, dan penjadwalan proyek-
proyek yang relatif komplek dan tidak rutin. Dua jenis model network yang sering
dipakai adalah PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM
(Critical Path Method). Model PERT banyak digunakan untuk merencanakan dan
mengawasi program-program penelitian dan mengembangan. Sedangkan model
CPM digunakan terutama dalam proyek-proyek konstruksi. Kedua model ini
sangat membantu dalam meminimumkan penundaan, kemacetan, dan konflik
pelaksanaan proyek.
 Teori Permainan
Teori permainan (game theory) adalah suatu pendekatan matematik untuk
pembuatan model persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang
berkepentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pembuatan
keputusan pada berbagai macam situasi persaingan yang melibatkan konflik.
Teori permainan bermaksud untuk memperkirakan perilaku manusia yang rasional
dalam berbagai situasi persaingan, serta membantu manajer dalam
mengembangkan strategi-strategi efektif.
 Model Rantai Markov
Model rantai Markov adalah suatu teknik matematik yang berguna untuk
pembuatan model berbagai macam sistem dan proses bisnis. Model ini digunakan
untuk memperkirakan perubahan-perubahan di waktu yang akan datang dalam
berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan-perubahan di waktu yang lalu
dalam variabel-variabel tersebut. Dengan model rantai Markov memungkinkan
para manajer menganalisa kejadian-kejadian secara matematik yang terjadi dalam
waktu yang berurutan.
 Programasi Dinamik
Programasi dinamik adalah sekumpulan teknik programasi matematik yang
digunakan untuk pembuatan keputusan yang bertingkat-tingkat. Suatu masalah
keputusan yang bertingkat-tingkat dipisah-pisahkan menjadi serangkaian masalah
berurutan yang lebih kecil dan saling berhubungan untuk penyelesaiannya. Tujuan
programasi dinamik adalah mengoptimumkan (maksimum atau minimum)
keseluruhan keputusan-keputusan berurutan yang saling berhubungan sepanjang
periode waktu tertentu.
 Simulasi
Simulasi adalah kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaam dengan suatu model,
yang buatan kehidupan nyata, dalam berbagai cara teratur dan direncanakan.
Model simulasi dirancang untuk digunakan bagi maslah-masalah yang terlalu
kompleks bila digambarkan atau dipecahkan dengan persamaan-persamaan
matematik standar. Model simulasi termasuk model deskriptif.

MATERI PERTEMUAN 12
KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI

12.1. Memahami Apa itu Komunikasi Organisasi?

Kasus :

Karakter yang dimainkan oleh Bill Murray dalam film Ground Hog Day, Neal L.

Patterson, CEO di Cerner Coporation, sebuah perusahaan pengembang Software perawatan

kesehatan di Kansas City. Mungkin berharap ia dapat melakukan dalam waktu satu hari. Kecewa

dengan fakta bahwa karyawan tampaknya tidak menggunakan waktu dengan baik, ia

mengirimkan sebuah Email yang penuh kemarahan dan emosional pada sekitar 400 manajer

perusahaan, dikatakan :

“Kita kekurangan dari 40 jam kerja dari sejumlah besar K.C kami berdasar

KARYAWAN. Tempat parkir jarang digunakan pada jam 8 pagi demikian juga

dengan jam 5 sore. Sebagai manajer, Anda tidak tahu apa yang KARYAWAN

Anda lakukan, atau Anda tidak PEDULI. Anda telah menciptakan peluang yang

memperbolehkan hal ini terjadi dalam usaha kerja di dalam Cerner, menciptakan

lingkungan yang sangat tidak sehat. Dengan kata lain anda mempunyai suatu

masalah dan Anda akan memperbaikinya atau Saya akan mengganti Anda.......

Saya akan meminta pertanggungjawaban Anda. Anda harus memperbolehkan

sesuatu untuk sampai ke negara bagian ini. Anda mempunyai waktu dua

minggu!”

Walaupun email ini dimaksudkan untuk manajer perusahaan, ternyata email ini dimaksudkan

untuk manajer perusahaan, ternyata email ini bocor dan dikirimkan ke situs diskusi yahoo. Nada

dari email itu mengejutkan para analisis industri, investor dan tentulah
Kata komunikasi organisasi sudah sering kita dengar, namun apa yang dimaksud sebagai
komunikasi organisasi? Lalu apa tujuan, fungsi serta bagaimana menjalankan komunikasi
dalam organisasi?
Mengenal komunikasi organisasi sama dengan komunikasi sebagai ilmu interdisipliner.
Kita akan banyak bertemu dengan konsep sosiologi, psikologi maupun managemen
sebagai ilmu yang paling dekat.
Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi?
Arnold & Feldman mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai suatu proses
pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi yang didalamnya
terdapat 4 proses komunikasi yaitu attention, comprehension, acceptance as true dan
retention. Komunikasi organisasi memiliki konsep diantaranya adalah proses, pesan,
jaringan, ketergantungan, hubungan, lingkungan serta ketidakpastian.
Ketika mempelajari komunikasi organisasi kita akan bertemu dengan banyak istilah
seperti komunikasi internal & komunikasi eksternal, lalu komunikasi formal dan
komunikasi informal serta jenis komunikasi vertical, horizontal dan diagonal.
Komunikasi organisasi berdasar ranahnya dibagi menjadi komunikasi internal dan
eksternal.
 Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjalin antarindividu dalam organisasi.
 Sedangkan komunikasi eksternal merupakan komunikasi organisasi yang terjadi antara
anggota organisasi dengan orang yang berasal dari luar organisasi tersebut.

12.2. Proses Komunikasi Interpersonal

Dijelaskan oleh Devito (1997), komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi


merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, melakukan
penalaran, menganalisis dan merenung. Sedangkan  menurut  Nina  (2011) menjelaskan
komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri manusia, meliputi
proses sensasi, asosiasi, persepsi, memori dan berpikir. Sedangkan menurut Effendy
seperti yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan bahwa komunikasi
intrapersonal atau komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung
dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia berdialog dengan dirinya sendiri.
Dia bertanya dengan dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri. Selanjutnya
Rakhmat seperti dikutip oleh Rosmawaty (2010) mengatakan komunikasi intrapersonal
adalah suatu proses pengolahan informasi, meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
      Dari konsep tentang komunikasi intrapersonal dari beberapa ahli komunikasi penulis
mensintesakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri
meliputi proses sensasi, asosiasi, persepsi memori dan berpikir dengan tujuan untuk
berpikir, melakukan penalaran, menganalisis dan merenung.
        Dalam komunikasi intrapersonal, seorang komunikator (encoder) melakukan
proses komunikasi intrapersonal dengan menggunakan seluruh energi yang dimilikinya
agar pesan yang akan disampaikan kepada komunikan (decoder) dapat diterima dengan
jelas, dan komunikan pun dapat melakukan umpan balik (feedback) terhadap pesan
tersebut.
Adapun proses komunikasi intrapersonal adalah sebagai berikut:

Sensasi    
      Sensasi adalah proses pencerapan informasi (energy/stimulus) yang datang dari luar
melalui panca indra. Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan permasalahan
yang disampaikan oleh seseorang. Di sini terjadi proses pencerapan informasi dengan
melalui indera pendengaran.
Asosiasi
     Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang mempengaruhi proses sensasi. 
Thorndike  seperti yang dikutip oleh Nina (2011) mengemukakan bahwa  terjadinya
asosiasi antara stimulus dan respons ini megikuti hukum-hukum berikut, yaitu:

 Hukum latihan (law of exercise), yaitu apabila asosiasi antara stimulus dan
respons sering terjadi, asosiasi itu akan terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari
hukum ini adalah semakin sering suatu pengetahuan yang telah terbentuk akibat
terjadinya asosiasi antara stimulus dan respons dilatih (digunakan), maka asosiasi
tersebut akan semakin kuat.
 Hukum akibat (law of effect), yaitu apabila asosiasi yang terbentuk antara
stimulus dan respon diikuti oleh suatu kepuasan, maka asosiasi akan semakin
meningkat. Ini berarti (idealnya), jika suatu respon yang diberikan oleh seseorang
terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia mengetahuinya, maka kepuasan akan
tercapai dan asosiasi akan diperkuat.

Dari pendapat Thorndike ini , kita dapat mengetahui bahwa sering terjadinya
pengalaman yang terjadi terhadap suatu peristiwa, maka semakin menguatkan
asosiasi dan pada gilirannya akan semakin menguatkan sensasi kita terhadap
peristiwa tersebut. Selain itu penguatan asosiasi juga terbentuk karena akibat dari
suatu peristiwa (asosiasi stimulus dan respon).

Persepsi
      Persepsi adalah pemaknaan/arti terhadap informasi (energy/stimulus) yang masuk ke dalam
kognisi manusia. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi.
Meskipun demikian Desiderato seperti yang dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan makna
informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi (perhatian), ekspektasi,
motivasi, dan memori.
     Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam otak
manusia. Secara singkat memori meliputi 3 proses, yaitu:

a. Perekaman (encoding) yaitu pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit
syaraf internal.
b. Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita,
dalam bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif.
c. Pemanggilan (retrieval), yang dalam sehari-hari disebut mengingat kembali adalah
menggunakan informasi yang disimpan.

Berpikir
      Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori yang
dikeluarkan untuk mengambil keputusan.  Selain itu berpikir juga diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making),
memecahkan persoalan (problem solving) dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).
      Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil
sangatlah beraneka ragam. Adapun tanda-tanda umumnya adalah:

a. Keputusan merupakan hasil berpikir, dan merupakan hasil usaha intelektual.


b. Keputusan merupakan pilihan berbagai alternatif.
c. Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh
ditangguhkan atau dilupakan.

      Adapun faktor-faktor personal yang sangat menentukan terhadap apa yang diputuskan, antara
lain:

a. Kognisi.

Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki.

b. Motif.

Biasa disebut konatif/konasi, dorongan, gairah yang amat memengaruhi pengambilan


keputusan.

c. Sikap.

Disebut juga afektif/afeksi/emosi yang menjadi faktor penentu lainnya.

Komunikasi intrapersonal merupakan pondasi untuk melakukan komunikasi interpersonal.


Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Suatu hal yang 
penting bagi seseorang untuk mengenal diri sendiri. Belajar mengenai diri sendiri berarti belajar
bagaimana kita berpikir, merasakan, dan bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan
mereaksi lingkungan kita. Dengan memahami komunikasi intrapersonal memudahkan kita untuk
mengenal pribadi kita.
    G. Wiseman dan L. Barker dalam karyanya ?speech-interpersonal communication? seperti
yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) menjelaskan mengenai proses komunikasi intrapersonal
yang terjadi pada diri komunikator. Pada prinsipnya komunikasi intrapersonal dipengaruhi
oleh perangsang internal dan perangsang eksternal. Perangsang internal dipengaruhi oleh
kondisi psikologis atau fisiologis, misalnya rasa lapar atau gelisah. Sedangkan perangsang
eksternal datang dari lingkungan sekitar komunikator baik secara terbuka dan sengaja atau secara
tertutup dan tidak disadari.

12.3. Komunikasi Organisasional

Komunikasi Organisasional adalah komunikasi insani yang terjadi dalam konteks


organisasi, yaitu manusialah yang berkomunikasi bukan organisasi. Dalam kehidupan
kita diluar kesadaran kita berperan sebagai anggota organisasi dan melakukan
komunikasi organisasional.

Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan


organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert
Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan
organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan
sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai,
bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk
selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

omunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di


dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan
sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam
organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.
Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi
sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu.

1. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban
membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari
fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam
organisasi tersebut.

2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-anggota


menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal dengan anggota
organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kenirja pekerjaan (job
performance) dalam berbagai cara. Misal: kepuasan kerja; aliran komunikasi ke bawah
maupun ke atas dalam hirarkhi organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah.
Pentingnya dalam hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika
anda merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi
diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih
memacu konflik, kurang ditaati, dsb.

3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat
dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang
diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan
organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya
pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan
mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara
satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang
membutuhkan perolehan informasi bersama.

12.4. Memahami Teknologi Informasi


Semakin berkembangnya teknologi maka juga semakin banyak bidang yang ada dan
perlu untuk dikembangkan. Salah satunya adalah teknologi informasi. Ini merupakan
bidang yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi. Tanpa adanya teknologi
informasi mungkin perkembangan yang terjadi tidak akan semaju ini. Pengertian
teknologi informasi secara umum adalah suatu studi perancangan, implementasi,
pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer
terutama pada aplikasi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak
komputer).

Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan,


implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis
komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Menurut ITTA (Information Technology Association of America), Pengertian
Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan,
dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada
aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi
memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah,
menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh informasi
secara aman.

Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi via elektronik saja,
melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai
sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Teknologi
Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi
salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen,
pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya waktu tanggap (response time)
yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis.

“Teknologi Informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi


penciptaan sumber-sumber informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi
informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan & penelusuran informasi, dan
penggunaan informasi”.
Teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi informasi
merupakan perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
proses dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi.

Dengan demikian Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi
antar media. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan peralatan elektronika yang terdiri
dari perangkat keras dan perangkat lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengolahan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media (Rusman, dkk.
2012:89).

12.5 Masalah Komunikasi dalam Organisasi sekarang ini.

komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi


organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses perorganisasian serta
budaya organisasi. komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam
suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus
koumunikasi vertical dan horizontal. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusi yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi
apa berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media
apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat,
dan sebagainya.

Pada saat ini, organisasi terus berkembang dan mengalami perubahan. Perkembangan organisasi
tak luput dari kerja keras para anggota di dalamnya. Setiap orang berhak memberikan
pendapatnya untuk membawa suatu perubahan positif bagi perusahaan atau organisasi. Akan
tetapi, dalam pelaksanaanya justru pendapat atau komunikasi antara yang satu dengan lainnya
dapat menimbulkan sebuah permasalahan.
Menurut Harrington, masalah komunikasi memiliki skala 9 dari 10 di sebuah organisasi. Hal ini
menunjukkan betapa sensitifnya komunikasi sehingga bisa mengakibatkan masalah yang cukup
berarti dalam sebuah organisasi bahkan akan berdampak pada perkembangan organisasi tersebut.
Adapun hambatan yang terjadi karena komunikasi antara lain :

Hambatan Teknis

Disini yang termasuk dalam hambatan teknis adalah keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.
Dilihat dari sisi teknologi, maka hambatan ini akan semakin berkurang seiring dengan adanya temuan
baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat di andalkan dan
efisien sebagai media komunikasi.

Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personal Management (1976), jenis hambatan
teknis dari komunikasi meliputi :

1. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.


2. Kurangnya informasi atau penjelasan.

3. Kurangnya keterampilan membaca.

4. Pemilihan media yang kurang tepat.

Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif.
Faktor pemahaman bahasa dan istilah tertentu serta kata- kata yang dipergunakan dalam komunikasi
terkadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima pesan.

Misalnya adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional maupun internasional) serta adanya istilah
– istilah yang hanya berlaku pada bidang – bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri,
kedokteran dan lain sebagainya.

Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, perspesi, kecakapan atau ketidakcakapan,
kemampuan atau ketidakmampuan alat – alat panca indera seseorang dan lain sebagainya.

Sebagai seorang manajer, maka keahlian utama yang harus Anda miliki dan kembangkan adalah
kemampuan untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini akan membuat pekerjaan Anda
semakin lebih mudah. Kemampuan berkomunikasi sangat membantu Anda untuk melakukan tugas
lain Anda sebagai manajer, yaitu melakukan delegasi pekerjaan, memberikan motivasi kepada anggota
tim, mengembangkan tim kerja, dan tentu saja, menjalin komunikasi dengan semua kolega.
Semua tugas itu akan bisa Anda lakukan jika Anda memiliki kemampuan berkomunikasi yang mumpuni.
Selain dengan anak buah atau tim kerja, di tempat kerja Anda juga harus sering berkomunikasi dengam
atasan, dengan sesama manajer dari tim yang berbeda, juga dengan klien.

Masalah komunikasi dalam perusahaan bisa berujung pada sebuah konflik. Dengan kemampuan
berkomunikasi, Anda juga bisa menghindari adanya konflik yang berkepanjangan di dalam tim kerja
Anda. Bahkan, tidak hanya menghindari konflik yang berkepanjangan, Anda juga bisa menghindari
munculnya konflik jika Anda mampu berkomunikasi dengan baik.

Adanya konflik di kantor atau di tempat kerja adalah suatu keniscayaan. Di tempat kerja, berkumpul
orang-orang dengan karakter, kepribadian, dan pola pikirnya masing-masing, yang tentu saja berbeda
satu sama lain. Perbedaan ini mungkin saja akan menimbulkan gesekan, yang bisa berujung pada konflik.

Hal-hal yang mungkin bisa menjadi pemicu timbulnya gesekan itu biasanya adalah masalah komunikasi.
Masalah komunikasi yang biasa terjadi di tempat kerja dan berpotensi berujung pada sebuah konflik
misalnya:

 Masalah personal

Adanya perbedaan karakter, kepribadian, serta pola pikir, dapat membuat adanya perbedaan
sifat dan sikap seseorang. Ada orang yang sifatnya cuek. Orang seperti ini biasanya tidak terlalu
memikirkan orang lain. Baginya, yang penting dia tidak membuat masalah dan orang lain juga
tidak mendatangkan masalah bagi dia.

Ada juga orang yang sensitif. Orang seperti ini bertolak belakang dengan orang yang cuek. Orang
yang sensitif cenderung bersikap dan bertindak sangat hati-hati. Dia takut jika ada orang lain
yang mendapatkan masalah atau kesulitan akibat kesalahannya. Dia juga sangat menghindari
terlibat masalah dengan orang lain.

Lalu, ada juga orang yang sangat perfeksionis. Dia selalu ingin melakukan semua tugasnya tanpa
kesalahan sedikitpun. Akibatnya, orang seperti ini sering berpikir bahwa semua keberhasilan tim
adalah karena andilnya.

Perbedaan sikap dan sifat yang kadang-kadang bertolak belakang ini tentu saja sangat
berpotensi untuk menimbulkan konflik. Jika orang-orang yang beraneka ragam ini tidak dipimpin
oleh seorang manajer yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, maka besar
kemungkinannya terjadi gesekan yang berujung pada konflik yang berkepanjangan.

Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka seorang manajer andal sebenarnya
justru bisa memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam timnya untuk menjadi
sebuah kekuatan.

Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka seorang manajer andal sebenarnya
justru bisa memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam timnya untuk menjadi
sebuah kekuatan.
Jika manajer dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota timnya, maka
dia dapat mendelegasikan tugas dengan tepat.

Konflik biasanya terjadi karena ada orang yang merasa tidak puas atau tidak senang
mengerjakan tugasnya. Jadi, orang ini kemudian akan ‘menyerang’ orang lain yang menurutnya
tidak bekerja dengan baik. Orang tidak senang melakukan tugasnya karena dia merasa tidak
mendapatakan pekerjaan yang tepat dengan dirinya. Hal inilah yang bisa diminimalisir oleh
seorang manajer. Jika dia mampu untuk menempatkan seseorang di bidang pekerjaan yang
tepat, maka konflik bisa dihindari.

 Kurang mau mendengarkan

Dalam sebuah rapat di dalam tim kerja, tidak jarang terjadi perdebatan yang cukup panas. Setiap
orang memiliki ide dan ingin agar idenya itulah yang dilaksanakan. Kadang-kadang, perdebatan
terjadi hanya karena salah satu pihak tidak atau kurang mau mendengarkan paparan ide dari
pihak lain.

Sebagian besar orang adalah pendengar yang buruk. Sebagian besar orang hanya mendengarkan
karena memang dia menunggu gilirannya untuk bicara. Ada juga yang hanya mau
mendengarkan sesuatu yang memang ingin dia dengar. Selain itu, ada juga yang tidak mau
mendengarkan karena terhalang oleh persepsinya sendiri.

Padahal, mendengarkan adalah faktor penting dalam berkomunikasi. Sebuah rapat akan lebih
mudah untuk mendapatkan hasil yang baik jika setiap orang yang terlibat mau mendengarkan
pihak lain dengan sungguh-sungguh. Dengan mendengarkan, maka setiap orang dapat
memberikan masukan. Jadi, rapat akan menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kinerja.

Tapi jika setiap peserta rapat hanya ingin bicara tanpa mau mendengarkan, maka yang ada
hanyalah perdebatan yang tidak akan ada habisnya. Akibatnya, rapat menjadi tidak efektif dan
hanya membuang-buang waktu.

Seorang manajer yang baik tentu harus bisa memimpin rapat dengan baik. Dengan
kemampuan berkomunikasi, Anda bisa membuat seluruh anggota tim mau mendengarkan ide
atau masukan dari rekan-rekannya. Dengan begitu, rapat dapat berjalan efektif dan efisien.

Tentu saja tidak hanya dalam rapat. Jika Anda memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik,
maka setiap hari Anda bisa ‘mendengarkan’ apa yang terjadi di dalam tim kerja Anda. Anda
dapat menjadi pendengar yang baik untuk anak buah Anda. Dengan begitu, anak buah akan
semakin termotivasi dalam bekerja.

 Salah persepsi

Kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu Anda untuk menyampaikan semua pesan
penting kepada anak buah dengan baik. Pesan itu mungkin saja berupa informasi mengenai
adanya perubahan kebijakan dari perusahaan, pemaparan job desc kepada masing-masing
anggota tim, atau sekadar menjalin komunikasi sehari-hari dengan para anggota tim.
Tapi, jika semua itu tidak disampaikan dengan cara komunikasi yang tepat, maka bisa saja
menimbulkan salah persepsi. Ketika ada perubahan kebijakan dari perusahaan dan Anda tidak
menyampaikannya dengan tepat kepada anak buah, maka hal itu mungkin saja akan
menimbulkan gejolak. Perubahan kebijakan dianggap mengganggu ‘kenyamanan’ kerja anak
buah. Ketika kenyamanannya terganggu, maka bisa menimbulkan keresahan dan gejolak di
kalangan anak buah.

Namun, jika Anda menyampaikannya dengan tepat, maka anak buah akan dapat menerimanya
dengan baik pula.

Atau, ketika Anda menjalin komunikasi dengan anggota tim dengan cara yang tidak tepat, maka
mungkin saja hal itu akan menimbulkan isu atau gosip. Mungkin saja ada anak buah yang kurang
senang ketika Anda bercanda dengan anak buah Anda yang lain, sehingga akan menimbulkan
isu.

Untuk itulah, kemampuan berkomunikasi di tempat kerja menjadi sangat penting bagi setiap
karyawan, terutama bagi seorang manajer. Dengan kemampuan berkomunikasi, maka seorang
manajer dapat ‘meluruskan’ jika ada persepsi yang salah mengenai sesuatu di dalam timnya.

Misalnya, ketika ada anggota tim yang salah mengerti mengenai informasi perubahan kebijakan,
maka seorang manajer harus bisa memberikan pemahaman yang benar. Tentu saja dengan
bahasa atau gaya berkomunikasi yang sesuai.

Masalah komunikasi memang masalah vital yang harus menjadi perhatian utama para manajer.
Dengan begitu, Anda dapat mengembangkan kinerja tim.

Jika Anda sebagai manajer, namun masih merasa kurang memiliki kemampuan berkomunikasi,
Anda bisa mempelajarinya bersama Presenta Edu. Presenta Edu dapat memberikan pelatihan
atau training komunikasi efektif bagi Anda, para manajer.

Tiga hal itu mungkin terlihat sepele. Namun jika tidak diperhatikan dan diantisipasi, maka bisa jadi
timbul masalah di dalam tim.

Bagaimana semua itu bisa menimbulkan konflik? Lalu, bagaimana kemampuan berkomunikasi dapat
membantu untuk mengatasinya, atau bahkan mencegahnya agar tidak menjadi konflik yang
berkepanjangan?

Anda mungkin juga menyukai