Pertemuan 10
10.2. Perdagangan global terbentuk dari dua kekuatan, yaitu aliansi perdagangan regional
dan perjanjian yang dinegosiasikan melalui Organisasi Perdagangan Dunia.
perdagangan dan kerjasama regional yang mencakup Uni Eropa (EU), North
American Free Trade Agreement (NAFTA), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN).
1. Uni Eropa
Kekuatan ekonomi yang diwakili oleh UE sangat besar. Sebelum terciptanya Uni
Eropa, masing-masing negara itu mempunyai pengawasan perbatasan, pajak,
subsidi, kebijakan nasionalistik, dan industri-industri yang diproteksi.
Motivasi utama bagi penyatuan negara-negara Eropa itu adalah supaya
memungkinkan mereka mampu menegaskan kembali posisi mereka terhadap
kekuatan industry Amerika Serikat dan Jepang. Karena bekerja di negara yang
terpisah-pisah dengan hambatan satu terhadap yang lain, industry Eropa tidak
mampu mengembangkan efisiensi dari bisnis di Amerika dan Jepang. Pengusaha
Eropa akan terus memainkan peran penting dalam perekonomian global.
Contohnya, Unilever PLC di Inggris merupakan kekuatan yang ampuh dalam
produk konsumen.
parokialisme, yang berarti mereka memandang dunia semata-mata dari sudut pandang
dan mata mereka sendiri.Parokialisme merupakan hambatan yang berarti bagi banyak
manajer Amerika Serikat. Jika para manajer jatuh ke perangkap mengabaikan nilai dan
budaya asing dan dengan cepat menerapkan sikap “milik kami lebih baik daripada
milik mereka” terhadap budaya asing, para manajer tersebut akan mengalami kesulitan
bersaing dengan para manajer dan organisai lain di seluruh dunia yang berusaha
memahami adat istiadat asing dan perbedaan antarpasar. . Hal ini merupakan hambatan
a. Lingkungan Politik-Hukum
Para manajer Amerika Serikat terbiasa dengan sistem hukum dan politik yang stabil.
prediksi yang amat tepat. Para manajer disejumlah organisasi global harus senantiasa
mendapatkan informasi mengenai peraturan tertentu di negara-negara tempat dia
menjalankan bisnis.
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara.Ada dua
dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada
kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
1. Kolektivisme
sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada
kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah
individualisme.
2. Demokrasi
sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh
orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah
totalitarianisme.Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai
pengendalian secara mutlak atau diktator.
Para manajer di sejumlah organisasi global harus senantiasa mendapatkan informasi
mengenai bisnis.
b. Lingkungan Ekonomi
Manajer Global harus sadar tentang hal-hal ekonomi ketika melakukan bisnis di
negara lain. Yang pertama adalah memahami jenis sistem ekonomi di negara mana
usaha itu dijalankan.Dua jenis utama adalah ekonomi pasar dan ekonomi komando.
Namun dalam prakteknya, sistem ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu
1. Ekonomi pasar
Merupakan sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya
2. Ekonomi komando
Merupakan sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga
3. Mixed economy
Merupakan sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi
komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar
atau sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain
Manajer perlu mengetahui sistem di negara-negara karena hal ini mempunyai potensi
untuk membatasi keputusan dan tindakan.Hal ekonomi lainnya yang perlu dipahami oleh
manajer meliputi tingkat pertukaran mata uang, tingkat inflasi, dan beragam kebijakan
pajak.
c. Lingkungan Budaya
mempunyai kebudayaan pula, sebagaimana telah lama dikatakan oleh para ahi
antropologi kepada kita. Seperti budaya nasional (national culture) adalah nilai dan
sikap yang dipegang oleh negara tertentu yang membentuk perilaku dan kepercayaan
mereka tentang apa yang dianggap penting. Riset menunjukkan bahwa budaya
nasional mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap karyawan daripada budaya
organisasi mereka.
https://www.slideshare.net/firmanbach/bab4-managemen-lingkungan-globalfb
https://www.slideshare.net/falannif/mengelola-lingkungan-global-pengantar-
manajemen
http://pengantarmanajemenfeuh.blogspot.com/2012/09/mengelola-dalam-lingkungan-
global.html
MATERI PERTEMUAN 11
PENGAMBILAN KEPUTUSAN : HAKIKAT PEKERJAAN MANAJER
Adalah membuat pilihan diantara dua alternatif atau lebih. Membuat keputusan-
keputusan yang baik adalah sesuatu yang diusahakan untuk dilakukan oleh setiap manajer
Mendefinisikan Masalah
Secara sederhana, masalah merupakan perbedaan (gap) antara situasi yang
diinginkan dengan kenyataan yang ada. Pada dasarnya, langkah pengambilan
keputusan dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi perbedaan yang ada
antara yang diharapkan dan yang terjadi.
Membuat Solusi
Solusi yang diambil dalam pendekatan kuantitatif dilakukan dengan memanipulasi
model dan dengan masukan data yang dihasilkan pada langkah sebelumnya.
Banyak metode yang bisa dilakukan dalam membuat solusi, untuk menghasilkan
solusi “terbaik” langkah-langkah penyelesaian detail khusus yang telah
dikembangkan.
Menguji Solusi
Model dan data yang akurat dan lengkap seharusnya menjamin konsistensi hasil.
Pengujian ini penting dilakukan sebelum analisis hasil dilakukan.
Menganalisis Hasil
Analisis hasil dilakukan untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan
jika sebuah keputusan telah dipilih. Selanjutnya implikasi langkah-langkah yang
dilakukan juga harus dianalisis. Dalam langkah ini analisis sensitivitas (sensitivity
analysis) menjadi sangat penting. Analisis sensitivitas dilakukan dengan
mengubah-ubah nilai-nilai masukan model dan melihat perbedaan apa yang terjadi
pada hasil. Dengan demikian, analisis sensitivitas akan membantu untuk lebih
memahami masalah yang dihadapi dan kemungkinan-kemungkinan jawaban atas
masalah tersebut.
Mengimplementasikan Hasil
Langkah implementasi ini dilakukan dengan menerapkan hasil analisis kedalam
proses-proses yang terdapat dalam perusahaan. Tidak kalah penting dalam
langkah ini adalah memonitor hasil dari penerapan solusi. Namun, perlu disadari
bahwa implementasi hasil analisis (solusi) bukanlah tanpa hambatan. Salah satu
hambatan yang mungkin dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak
manajemen bahwa solusi yang ditawarkan merupakan yang terbaik dan akan
memecahkan masalah yang ada. Dalam kasus ini, analisis sensitivitas atas model
yang dihasilkan sekali lagi dapat digunakan untuk menjual solusi yang dihasilkan
kepada pihak manajemen.
MATERI PERTEMUAN 12
KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM ORGANISASI
Kasus :
Karakter yang dimainkan oleh Bill Murray dalam film Ground Hog Day, Neal L.
kesehatan di Kansas City. Mungkin berharap ia dapat melakukan dalam waktu satu hari. Kecewa
dengan fakta bahwa karyawan tampaknya tidak menggunakan waktu dengan baik, ia
mengirimkan sebuah Email yang penuh kemarahan dan emosional pada sekitar 400 manajer
perusahaan, dikatakan :
“Kita kekurangan dari 40 jam kerja dari sejumlah besar K.C kami berdasar
KARYAWAN. Tempat parkir jarang digunakan pada jam 8 pagi demikian juga
dengan jam 5 sore. Sebagai manajer, Anda tidak tahu apa yang KARYAWAN
Anda lakukan, atau Anda tidak PEDULI. Anda telah menciptakan peluang yang
memperbolehkan hal ini terjadi dalam usaha kerja di dalam Cerner, menciptakan
lingkungan yang sangat tidak sehat. Dengan kata lain anda mempunyai suatu
masalah dan Anda akan memperbaikinya atau Saya akan mengganti Anda.......
sesuatu untuk sampai ke negara bagian ini. Anda mempunyai waktu dua
minggu!”
Walaupun email ini dimaksudkan untuk manajer perusahaan, ternyata email ini dimaksudkan
untuk manajer perusahaan, ternyata email ini bocor dan dikirimkan ke situs diskusi yahoo. Nada
dari email itu mengejutkan para analisis industri, investor dan tentulah
Kata komunikasi organisasi sudah sering kita dengar, namun apa yang dimaksud sebagai
komunikasi organisasi? Lalu apa tujuan, fungsi serta bagaimana menjalankan komunikasi
dalam organisasi?
Mengenal komunikasi organisasi sama dengan komunikasi sebagai ilmu interdisipliner.
Kita akan banyak bertemu dengan konsep sosiologi, psikologi maupun managemen
sebagai ilmu yang paling dekat.
Lalu apa yang dimaksud dengan komunikasi organisasi?
Arnold & Feldman mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai suatu proses
pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi yang didalamnya
terdapat 4 proses komunikasi yaitu attention, comprehension, acceptance as true dan
retention. Komunikasi organisasi memiliki konsep diantaranya adalah proses, pesan,
jaringan, ketergantungan, hubungan, lingkungan serta ketidakpastian.
Ketika mempelajari komunikasi organisasi kita akan bertemu dengan banyak istilah
seperti komunikasi internal & komunikasi eksternal, lalu komunikasi formal dan
komunikasi informal serta jenis komunikasi vertical, horizontal dan diagonal.
Komunikasi organisasi berdasar ranahnya dibagi menjadi komunikasi internal dan
eksternal.
Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjalin antarindividu dalam organisasi.
Sedangkan komunikasi eksternal merupakan komunikasi organisasi yang terjadi antara
anggota organisasi dengan orang yang berasal dari luar organisasi tersebut.
Sensasi
Sensasi adalah proses pencerapan informasi (energy/stimulus) yang datang dari luar
melalui panca indra. Sebagai contoh: Ketika kita sedang mendengarkan permasalahan
yang disampaikan oleh seseorang. Di sini terjadi proses pencerapan informasi dengan
melalui indera pendengaran.
Asosiasi
Asosiasi adalah pengalaman dan kepribadian yang mempengaruhi proses sensasi.
Thorndike seperti yang dikutip oleh Nina (2011) mengemukakan bahwa terjadinya
asosiasi antara stimulus dan respons ini megikuti hukum-hukum berikut, yaitu:
Hukum latihan (law of exercise), yaitu apabila asosiasi antara stimulus dan
respons sering terjadi, asosiasi itu akan terbentuk semakin kuat. Interpretasi dari
hukum ini adalah semakin sering suatu pengetahuan yang telah terbentuk akibat
terjadinya asosiasi antara stimulus dan respons dilatih (digunakan), maka asosiasi
tersebut akan semakin kuat.
Hukum akibat (law of effect), yaitu apabila asosiasi yang terbentuk antara
stimulus dan respon diikuti oleh suatu kepuasan, maka asosiasi akan semakin
meningkat. Ini berarti (idealnya), jika suatu respon yang diberikan oleh seseorang
terhadap suatu stimulus adalah benar dan ia mengetahuinya, maka kepuasan akan
tercapai dan asosiasi akan diperkuat.
Dari pendapat Thorndike ini , kita dapat mengetahui bahwa sering terjadinya
pengalaman yang terjadi terhadap suatu peristiwa, maka semakin menguatkan
asosiasi dan pada gilirannya akan semakin menguatkan sensasi kita terhadap
peristiwa tersebut. Selain itu penguatan asosiasi juga terbentuk karena akibat dari
suatu peristiwa (asosiasi stimulus dan respon).
Persepsi
Persepsi adalah pemaknaan/arti terhadap informasi (energy/stimulus) yang masuk ke dalam
kognisi manusia. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi.
Meskipun demikian Desiderato seperti yang dikutip oleh Nina (1976) menafsirkan makna
informasi indrawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi (perhatian), ekspektasi,
motivasi, dan memori.
Memori adalah stimuli yang telah diberi makna, direkam, dan kemudian disimpan dalam otak
manusia. Secara singkat memori meliputi 3 proses, yaitu:
a. Perekaman (encoding) yaitu pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit
syaraf internal.
b. Penyimpanan (storage) yang menentukan berapa lama informasi itu berada beserta kita,
dalam bentuk apa, dan di mana. Penyimpanan bisa bersifat aktif atau pasif.
c. Pemanggilan (retrieval), yang dalam sehari-hari disebut mengingat kembali adalah
menggunakan informasi yang disimpan.
Berpikir
Berpikir adalah akumulasi dari proses sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori yang
dikeluarkan untuk mengambil keputusan. Selain itu berpikir juga diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making),
memecahkan persoalan (problem solving) dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).
Salah satu fungsi berfikir adalah menetapkan keputusan. Keputusan yang kita ambil
sangatlah beraneka ragam. Adapun tanda-tanda umumnya adalah:
Adapun faktor-faktor personal yang sangat menentukan terhadap apa yang diputuskan, antara
lain:
a. Kognisi.
b. Motif.
c. Sikap.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai,
bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk
selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi
sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu.
1. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban
membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari
fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam
organisasi tersebut.
3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat
dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang
diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan
organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya
pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan
mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara
satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang
membutuhkan perolehan informasi bersama.
Teknologi informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi via elektronik saja,
melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai
sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Teknologi
Informasi diterapkan guna untuk pengelolaan informasi yang pada saat ini menjadi
salah satu bagian penting karena meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen,
pengaruh ekonomi internasional (globalisasi), perlunya waktu tanggap (response time)
yang lebih cepat, tekanan akibat dari persaingan bisnis.
Dengan demikian Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan pemindahan informasi
antar media. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan peralatan elektronika yang terdiri
dari perangkat keras dan perangkat lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengolahan, dan transfer atau pemindahan informasi antar media (Rusman, dkk.
2012:89).
Pada saat ini, organisasi terus berkembang dan mengalami perubahan. Perkembangan organisasi
tak luput dari kerja keras para anggota di dalamnya. Setiap orang berhak memberikan
pendapatnya untuk membawa suatu perubahan positif bagi perusahaan atau organisasi. Akan
tetapi, dalam pelaksanaanya justru pendapat atau komunikasi antara yang satu dengan lainnya
dapat menimbulkan sebuah permasalahan.
Menurut Harrington, masalah komunikasi memiliki skala 9 dari 10 di sebuah organisasi. Hal ini
menunjukkan betapa sensitifnya komunikasi sehingga bisa mengakibatkan masalah yang cukup
berarti dalam sebuah organisasi bahkan akan berdampak pada perkembangan organisasi tersebut.
Adapun hambatan yang terjadi karena komunikasi antara lain :
Hambatan Teknis
Disini yang termasuk dalam hambatan teknis adalah keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi.
Dilihat dari sisi teknologi, maka hambatan ini akan semakin berkurang seiring dengan adanya temuan
baru di bidang teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat di andalkan dan
efisien sebagai media komunikasi.
Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personal Management (1976), jenis hambatan
teknis dari komunikasi meliputi :
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif.
Faktor pemahaman bahasa dan istilah tertentu serta kata- kata yang dipergunakan dalam komunikasi
terkadang mempunyai arti yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan
penerima pesan.
Misalnya adanya perbedaan bahasa (bahasa daerah, nasional maupun internasional) serta adanya istilah
– istilah yang hanya berlaku pada bidang – bidang tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri,
kedokteran dan lain sebagainya.
Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, perspesi, kecakapan atau ketidakcakapan,
kemampuan atau ketidakmampuan alat – alat panca indera seseorang dan lain sebagainya.
Sebagai seorang manajer, maka keahlian utama yang harus Anda miliki dan kembangkan adalah
kemampuan untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini akan membuat pekerjaan Anda
semakin lebih mudah. Kemampuan berkomunikasi sangat membantu Anda untuk melakukan tugas
lain Anda sebagai manajer, yaitu melakukan delegasi pekerjaan, memberikan motivasi kepada anggota
tim, mengembangkan tim kerja, dan tentu saja, menjalin komunikasi dengan semua kolega.
Semua tugas itu akan bisa Anda lakukan jika Anda memiliki kemampuan berkomunikasi yang mumpuni.
Selain dengan anak buah atau tim kerja, di tempat kerja Anda juga harus sering berkomunikasi dengam
atasan, dengan sesama manajer dari tim yang berbeda, juga dengan klien.
Masalah komunikasi dalam perusahaan bisa berujung pada sebuah konflik. Dengan kemampuan
berkomunikasi, Anda juga bisa menghindari adanya konflik yang berkepanjangan di dalam tim kerja
Anda. Bahkan, tidak hanya menghindari konflik yang berkepanjangan, Anda juga bisa menghindari
munculnya konflik jika Anda mampu berkomunikasi dengan baik.
Adanya konflik di kantor atau di tempat kerja adalah suatu keniscayaan. Di tempat kerja, berkumpul
orang-orang dengan karakter, kepribadian, dan pola pikirnya masing-masing, yang tentu saja berbeda
satu sama lain. Perbedaan ini mungkin saja akan menimbulkan gesekan, yang bisa berujung pada konflik.
Hal-hal yang mungkin bisa menjadi pemicu timbulnya gesekan itu biasanya adalah masalah komunikasi.
Masalah komunikasi yang biasa terjadi di tempat kerja dan berpotensi berujung pada sebuah konflik
misalnya:
Masalah personal
Adanya perbedaan karakter, kepribadian, serta pola pikir, dapat membuat adanya perbedaan
sifat dan sikap seseorang. Ada orang yang sifatnya cuek. Orang seperti ini biasanya tidak terlalu
memikirkan orang lain. Baginya, yang penting dia tidak membuat masalah dan orang lain juga
tidak mendatangkan masalah bagi dia.
Ada juga orang yang sensitif. Orang seperti ini bertolak belakang dengan orang yang cuek. Orang
yang sensitif cenderung bersikap dan bertindak sangat hati-hati. Dia takut jika ada orang lain
yang mendapatkan masalah atau kesulitan akibat kesalahannya. Dia juga sangat menghindari
terlibat masalah dengan orang lain.
Lalu, ada juga orang yang sangat perfeksionis. Dia selalu ingin melakukan semua tugasnya tanpa
kesalahan sedikitpun. Akibatnya, orang seperti ini sering berpikir bahwa semua keberhasilan tim
adalah karena andilnya.
Perbedaan sikap dan sifat yang kadang-kadang bertolak belakang ini tentu saja sangat
berpotensi untuk menimbulkan konflik. Jika orang-orang yang beraneka ragam ini tidak dipimpin
oleh seorang manajer yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, maka besar
kemungkinannya terjadi gesekan yang berujung pada konflik yang berkepanjangan.
Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka seorang manajer andal sebenarnya
justru bisa memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam timnya untuk menjadi
sebuah kekuatan.
Dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, maka seorang manajer andal sebenarnya
justru bisa memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam timnya untuk menjadi
sebuah kekuatan.
Jika manajer dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota timnya, maka
dia dapat mendelegasikan tugas dengan tepat.
Konflik biasanya terjadi karena ada orang yang merasa tidak puas atau tidak senang
mengerjakan tugasnya. Jadi, orang ini kemudian akan ‘menyerang’ orang lain yang menurutnya
tidak bekerja dengan baik. Orang tidak senang melakukan tugasnya karena dia merasa tidak
mendapatakan pekerjaan yang tepat dengan dirinya. Hal inilah yang bisa diminimalisir oleh
seorang manajer. Jika dia mampu untuk menempatkan seseorang di bidang pekerjaan yang
tepat, maka konflik bisa dihindari.
Dalam sebuah rapat di dalam tim kerja, tidak jarang terjadi perdebatan yang cukup panas. Setiap
orang memiliki ide dan ingin agar idenya itulah yang dilaksanakan. Kadang-kadang, perdebatan
terjadi hanya karena salah satu pihak tidak atau kurang mau mendengarkan paparan ide dari
pihak lain.
Sebagian besar orang adalah pendengar yang buruk. Sebagian besar orang hanya mendengarkan
karena memang dia menunggu gilirannya untuk bicara. Ada juga yang hanya mau
mendengarkan sesuatu yang memang ingin dia dengar. Selain itu, ada juga yang tidak mau
mendengarkan karena terhalang oleh persepsinya sendiri.
Padahal, mendengarkan adalah faktor penting dalam berkomunikasi. Sebuah rapat akan lebih
mudah untuk mendapatkan hasil yang baik jika setiap orang yang terlibat mau mendengarkan
pihak lain dengan sungguh-sungguh. Dengan mendengarkan, maka setiap orang dapat
memberikan masukan. Jadi, rapat akan menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan kinerja.
Tapi jika setiap peserta rapat hanya ingin bicara tanpa mau mendengarkan, maka yang ada
hanyalah perdebatan yang tidak akan ada habisnya. Akibatnya, rapat menjadi tidak efektif dan
hanya membuang-buang waktu.
Seorang manajer yang baik tentu harus bisa memimpin rapat dengan baik. Dengan
kemampuan berkomunikasi, Anda bisa membuat seluruh anggota tim mau mendengarkan ide
atau masukan dari rekan-rekannya. Dengan begitu, rapat dapat berjalan efektif dan efisien.
Tentu saja tidak hanya dalam rapat. Jika Anda memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik,
maka setiap hari Anda bisa ‘mendengarkan’ apa yang terjadi di dalam tim kerja Anda. Anda
dapat menjadi pendengar yang baik untuk anak buah Anda. Dengan begitu, anak buah akan
semakin termotivasi dalam bekerja.
Salah persepsi
Kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu Anda untuk menyampaikan semua pesan
penting kepada anak buah dengan baik. Pesan itu mungkin saja berupa informasi mengenai
adanya perubahan kebijakan dari perusahaan, pemaparan job desc kepada masing-masing
anggota tim, atau sekadar menjalin komunikasi sehari-hari dengan para anggota tim.
Tapi, jika semua itu tidak disampaikan dengan cara komunikasi yang tepat, maka bisa saja
menimbulkan salah persepsi. Ketika ada perubahan kebijakan dari perusahaan dan Anda tidak
menyampaikannya dengan tepat kepada anak buah, maka hal itu mungkin saja akan
menimbulkan gejolak. Perubahan kebijakan dianggap mengganggu ‘kenyamanan’ kerja anak
buah. Ketika kenyamanannya terganggu, maka bisa menimbulkan keresahan dan gejolak di
kalangan anak buah.
Namun, jika Anda menyampaikannya dengan tepat, maka anak buah akan dapat menerimanya
dengan baik pula.
Atau, ketika Anda menjalin komunikasi dengan anggota tim dengan cara yang tidak tepat, maka
mungkin saja hal itu akan menimbulkan isu atau gosip. Mungkin saja ada anak buah yang kurang
senang ketika Anda bercanda dengan anak buah Anda yang lain, sehingga akan menimbulkan
isu.
Untuk itulah, kemampuan berkomunikasi di tempat kerja menjadi sangat penting bagi setiap
karyawan, terutama bagi seorang manajer. Dengan kemampuan berkomunikasi, maka seorang
manajer dapat ‘meluruskan’ jika ada persepsi yang salah mengenai sesuatu di dalam timnya.
Misalnya, ketika ada anggota tim yang salah mengerti mengenai informasi perubahan kebijakan,
maka seorang manajer harus bisa memberikan pemahaman yang benar. Tentu saja dengan
bahasa atau gaya berkomunikasi yang sesuai.
Masalah komunikasi memang masalah vital yang harus menjadi perhatian utama para manajer.
Dengan begitu, Anda dapat mengembangkan kinerja tim.
Jika Anda sebagai manajer, namun masih merasa kurang memiliki kemampuan berkomunikasi,
Anda bisa mempelajarinya bersama Presenta Edu. Presenta Edu dapat memberikan pelatihan
atau training komunikasi efektif bagi Anda, para manajer.
Tiga hal itu mungkin terlihat sepele. Namun jika tidak diperhatikan dan diantisipasi, maka bisa jadi
timbul masalah di dalam tim.
Bagaimana semua itu bisa menimbulkan konflik? Lalu, bagaimana kemampuan berkomunikasi dapat
membantu untuk mengatasinya, atau bahkan mencegahnya agar tidak menjadi konflik yang
berkepanjangan?