Anda di halaman 1dari 11

CHAPTER 3

LINGKUNGAN BISNIS
INTERNASIONAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah Bisnis Internasional

Disusun Oleh :

SEPTI AGUS PRATIWI


NIM 22008242

PROGRAM MAGISTER ILMU ADMINISTRASI BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG
2021
LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL

1. Pengertian Lingkungan Bisnis Internasional


Lingkungan bisnis internasional adalah seluruh kekuatan yang melingkungi dan
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan. Kekuatan ini ada yang
dapat dikontrol (controllable) dan tidak dapat dikontrol (uncontrollable) oleh
perusahaan. Kekuatan yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah unsur-unsur yang
ada di dalam perusahaan itu sendiri, seperti penyediaan faktor produksi (modal, bahan
baku, tenaga kerja dan teknologi yang dipilih) dan aktivitas organisasi (produksi,
personalia, keuangan dan pemasaran). Sedangkan kekuatan yang tidak dapat dikontrol
pada umumnya adalah unsur-unsur yang berada di luar perusahaan, seperti politik
negara, persaingan, agen distribusi, kondisi ekonomi, ketentuan hukum dan
perundang-undangan, keuangan internasional, budaya penduduk dan lain-lain.
Lingkungan bisnis internasional secara umum dapat dibagi tiga, yaitu lingkungan
domestik, lingkungan luar negeri dan lingkungan internasional. Lingkungan domestik
merupakan semua kekuatan yang tidak dapat dikontrol yang berasal dari negara asal
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan. Lingkungan luar
negeri merupakan semua kekuatan yang tidak dapat dikontrol yang berasal dari luar
negeri atau luar negara asal. Sedangkan lingkungan internasional merupakan interaksi
antara kekuatan lingkungan domestik dan lingkungan luar negeri.
Perkembangan IPTEK yang semakin pesat membawa dampak pada kemajuan
bidang komunikasi, transportasi, dan informasi. Seiring dengan kondisi tersebut,
jumlah penduduk dunia terus bertambah sedangkan sumber-sumber alam atau faktor-
faktor produksi cenderung terbatas. Setiap negara memiliki keterbatasan dan
kelebihan sehingga mendorong aktifitas bisnis yang ada pada suatu negara melakukan
ekspansi ke luar negeri. Bisnis yang dilakukan beranjak ke bisnis berskala
multinasional atau bisnis internasional. Sebelum membahas lingkungan bisnis
internasional, penulis akan menjelaskan pengertian bisnis internasional. Pengertian
bisnis internasional telah dikemukakan oleh banyak ahli, termasuk Rugman dan
Hodgetts (1995). Ahli ini berpendapat bahwa: “International Business is the study of
transactions taking place across national borders for the purpose of satisfying the
needs of individual and organization”. Bisnis internasional diartikan sebagai aktifitas
berupa transaksi bisnis diantara dua negara atau lebih yang melibatkan pihak-pihak
individu, perusahaan, kelompok perusahaan, atau agen-agen internasional. Aktifitas

1
yang dimaksudkan disini tidak hanya perdagangan internasional dan pemanufakturan
di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti
transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan, dan
komunikasi massa.

Berbicara mengenai lingkungan bisnis internasional, dapat diklasifikasikan


sebagai berikut:
 Lingkungan Eksternal adalah kekuatan lingkungan luar yang tidak dikontrol
manajemen walaupun dapat dipengaruhinya.
 Lingkungan internal adalah kekuatan lingkungan dalam perusahaan yang diatur
manajemen untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam kekuatan yang
tidak dapat dikontrol, seperti faktor-faktor produksi dan aktivitas organisasi.

Bisnis internasional berbeda dari bisnis domestik, karena bisnis internasional


harus berhadapan dengan kekuatan-kekuatan tiga lingkungan:
 Lingkungan Domestik adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang
bersumber dari negara asal yang melingkupi dan mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
 Lingkungan Asing adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber
dari luar negara asal yang menyelimuti dan mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan perusahaan.
 Lingkungan Internasional adalah interaksi antara kekuatan-kekuatan lingkungan
domestik dan lingkungan asing.

Bisnis internasional bersifat luas dan multidimensional, maka pelaku bisnis perlu
memiliki kawasan yang luas dalam menjalankan kegiatannya. Seperti yang dikatakan
Pang Lay Kim, bahwa bisnis internasional merupakan arena bagi hampir semua unsur
seperti politik, ekonomi dan diplomasi. Hubungan internasional secara nyata ikut
berperan, mempengaruhi dan bersaing serta bekerja sama dalam bisnis internasional.
Sebagaimana dinyatakan oleh Moyer, bidang bisnis internasional meminjam
beberapa disiplin akademis termasuk ekonomi internasional, antropologi budaya dan
ilmu politik. Oleh karena itu, studi bisnis internasional biasanya meliputi hal-hal
sebagai berikut:
 Operasi perusahaan dalam negeri di luar negeri (investasi);

2
 Perdagangan ekspor dan impor. Bidang studi ini telah sejak lama menarik para
ekonom, karena arus perdagangan internasional memiliki dampak besar bagi
pembangunan dan kegiatan ekonomi lokal.
 Manajemen perbandingan. Membandingkan perusahaan dalam dan luar negeri
serta membandingkan sistem ekonomi antar negara.
 Analisis bisnis fungsional, yang meliputi permasalahan international, keuangan
internasional dan manajemen internasional.

Dalam tulisan ini, akan dibahas juga tiga lingkungan yang sangat penting dalam
bisnis internasional, antara lain:
1) Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang
tidak secara langsung mempengaruhi bisnis atau perilaku suatu perusahaan.
Perusahaan relatif tidak bisa mempengaruhi lingkungan eksternal makro ini. Contoh
lingkungan eksternal makro:
a) Lingkungan Budaya; budaya yang berbeda antar negara membuat sebuah bisnis
internasional harus memodifikasi perilakunya di negara satu dengan yang lain.
b) Lingkungan Ekonomi, antara lain; Tingkat inflasi (inflation rate), Tingkat
pengangguran (unemployment rate), GDP (Gross Domestic Product), Tingkat
suku bunga (interest rate), dan Perbandingan aliran modal yang masuk (capital
inflow) dengan aliran modal yang keluar (capital outflow), Tingkat pertukaran
mata uang dengan mata uang asing (foreign exchange), serta Efisiensi pasar
modal (capital market efficiency).
c) Lingkungan Hukum dan Politik; Kelengkapan Undang- undang yang terkait
dengan bisnis; Penyesuaian Undang- undang dengan kondisi terkini; Upaya
pelaksanaan Undang- undang; Risiko politik (political risk) suatu negara.
d) Lingkungan Keadaan Alam; Keanekaragaman dan jumlah kekayaan alam; Upaya
pelestarikan kekayaan alam; Upaya pengambilan kekayaan alam.
e) Teknologi, terdiri dari Penemuan dan cara berproduksi lebih baik
f) Lingkungan Hubungan Internasional; Keterbukaan hubungan kerjasama
(terutama hubungan bisnis) dengan Negara lain serta Hambatan dalam hubungan
kerjasama dengan negara lain.

3
Lingkungan Eksternal Mikro
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang
secara langsung mempengaruhi bisnis. Perusahaan relatif lebih bisa mempengaruhi
lingkungan ini (dari pada lingkungan eksternal makro). Contoh lingkungan eksternal
mikro: Pemasok BB (Suplier), yaitu pihak yang menyediakan bahan baku yang akan
diproses menjadi produk oleh bisnis.
Lingkungan Internal
Lingkungan Internal adalah lingkungan yang berada didalam perusahaan dan
mempengaruhi secara langsung bisnis. Perusahaan sangat bisa mempengaruhi
lingkungan internalnya. Contoh lingkungan internal: Karyawan, peralatan dan mesin,
modal, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, serta sistem informasi dan
administrasi.

2. Kekuatan Yang Tidak Dapat Dikontrol Perusahaan


Secara umum terdapat empat kekuatan utama yang tidak dapat dikontrol
perusahaan dalam bisnis internasional, yaitu kekuatan ekonomi, budaya masyarakat,
politik, dan hukum.
1) Kekuatan Ekonomi
Kekuatan ekonomi meliputi antara lain sistem perekonomian dan kondisi
perekonomian di dalam negeri maupun luar negeri. Sistem perekonomian suatu
negara pada dasarnya dapat dibagi tiga, yaitu sistem perekonomian pasar (market
economy), sistem perekonomian terpusat (centralized economy) dan sistem
perekonomian campuran (mixed economy). Dalam sistem perekonomian pasar
peranan pemerintah sangat kecil dalam perekonomian, yang berbeda dengan sistem
perekonomian terpusat dimana campur tangan pemerintah sangat besar dalam
perekonomian. Umumnya negara menganut sistem perekonomian campuran dari
sistem perekonomian pasar dan perekonomian terpusat, yang membedakan hanya
kadar peranan campur tangan pemerintah dalam perekonomian apakah lebih besar
atau lebih kecil. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, maka
terdapat kecenderungan di berbagai negara campur tangan pemerintah dalam
perekonomian semakin berkurang.
Sedangkan kondisi perekonomian negara domestik maupun luar negeri, meliputi
antara lain populasi (jumlah penduduk), pendapatan nasional (Gross Domestic Bruto
atau GDP), pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan distribusi pendapatan,

4
serta keadaan variabel ekonomi lainnya, seperti tingkat pengangguran, tingkat
kemiskinan, tingkat inflasi dan lain-lain.
Dalam kekuatan ekonomi ini termasuk juga kekuatan keuangan internasional.
Terdapat dua kekuatan keuangan internasional yang paling mempengaruhi bisnis
internasional, yaitu sistem moneter internasional dan penentuan kurs valas.
2) Kekuatan Budaya Masyarakat
a. Pengertian Budaya
Budaya adalah simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan
norma-norma untuk berperilaku yang dimiliki kelompok masyarakat tertentu.
Budaya juga diartikan sebagai konvensi-konvensi kebiasaan, sikap dan perilaku
sekelompok orang. Jadi kebudayaan meliputi pola perilaku yang umum atau gaya
hidup dari suatu kelompok masyarakat tertentu.
b. Elemen Budaya
Menurut Cateora (1996), terdapat lima elemen dalam budaya, yaitu budaya
material, organisasi sosial, sistem kepercayaan atau keyakinan, estetika, dan
bahasa.
 Budaya Material. Budaya material dibedakan menjadi teknologi dan
ekonomi. Teknologi merupakan teknik atau cara untuk mengubah
material menjadi suatu produk yang berguna bagi masyarakat. Sedangkan
yang dimaksud dengan ekonomi adalah cara yang dilakukan seseorang
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang
lain dengan menggunakan segala kemampuannya.
 Organisasi Sosial. Organisasi sosial merupakan suatu lembaga
masyarakat yang terkait dengan bagaimana seseorang berhubungan
dengan orang lain, mengajarkan perilaku yang dapat diterima oleh
masyarakat, dan mengorganisasikan kegiatan masyarakat untuk dapat
hidup secara harmonis.
 Sistem Kepercayaan Atau Keyakinan. Kepercayaan atau keyakinan
yang dianut oleh sekelompok masyarakat akan mempengaruhi sistem
nilai yang ada di masyarakat, di antaranya meliputi kebiasaan-kebiasaan
masyarakat, pola konsumsi, cara memandang hidup dan lain-lain
 Estetika. Estetika berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik dan
tari-tarian yang ada di suatu kelompok masyarakat.

5
 Bahasa. Bahasa merupakan cara seseorang menyampaikan atau
mengungkapkan sesuatu melalui simbol-simbol tertentu kepada orang
lain.
c. Pentingnya Budaya Dalam Bisnis Internasional
Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, perusahaan-perusahaan
yang melakukan kegiatan bisnis internasional menghadapi permasalahan budaya
dalam upaya pengembangan bisnisnya.
Contoh permasalahan budaya yang mungkin muncul dalam kegiatan bisnis di
antaranya adalah sebagai berikut.
 Perusahaan sangat sulit untuk menerapkan bauran pemasaran (marketing
mix) yang sama di berbagai negara akibat keanekaragaman sikap dan
nilai masyarakat.
 Warna memiliki arti yang berbeda di dalam budaya yang berbeda,
sehingga para agen pemasaran harus berhati-hati dan memeriksa apakah
suatu warna memiliki arti khusus sebelum menggunakannya untuk
produk, kemasan atau iklan.
 Sikap terhadap waktu yang berbeda di beberapa negara. Misalnya di
Amerika Serikat, jika seseorang tidak tepat waktu atau terlambat
menghadiri pertemuan yang telah dijanjikan, maka diasumsikan bahwa
orang tersebut tidak menganggap pertemuan itu penting. Akan tetapi di
negara lain, misalnya di Timur Tengah, dapat berarti kebalikannya.
 Di beberapa negara, sikap seseorang terhadap pekerjaan diasosiasikan
dengan gengsi. Banyak penduduk di negara berkembang yang menilai
bahwa pekerjaan fisik gengsinya lebih rendah dari pekerjaan non fisik.

3) Kekuatan Politik
Banyak kekuatan politik yang harus dihadapi bisnis internasional yang bersumber dari
faktor ideologi, serta faktor lainnya seperti masalah stabilitas pemerintah,
nasionalisme, terorisme, hubungan dengan organisasi internasional dan lain-lain.
a. Faktor Ideologi
Dari sudut keyakinan ideologi, maka pemerintah, partai, dan masyarakat di suatu
negara menganut salah satu dari tiga ideologi, komunisme, kapitalisme atau
sosialisme. Dalam melaksanakan kebijakan ekonominya, suatu negara dapat

6
menganut sistem ekonomi yang didasarkan pada ideologi tersebut. Sebagai
pengecualian, dalam melaksanakan kebijakan ekonominya ada beberapa negara
yang menganut dua sistem, khususnya komunisme dan kapitalisme. Disamping itu
juga dikenal feodalisme, golongan konservatif dan liberal.
i. Feodalisme
Istilah feodalisme mengacu pada suatu sistem ekonomi, sosial dan politik,
yang dibatasi secara tegas oleh struktur kelas-kelas, dimana kaum bangsawan
berada di bagian puncak dan petani di bagian bawah. Di antara keduanya
terdapat beragam strata, seperti kaum pedagang dan pekerja kerajinan, yang
bertindak selaku perantara atas kedua ekstrim tersebut. Feodalisme
merupakan struktur perekonomian yang sangat abadi, yang masih ada sampai
sekarang. Di tanah Arab, sistem feodal Sheikh masih diterapkan secara luas
hingga kini dan keluarga- keluarga raja menguasai lebih dari sekedar status
asal saja.
ii. Komunisme
Komunisme yang dicetuskan oleh Karl Marx merupakan teori perubahan
sosial dengan cita-cita masyarakat tanpa perbedaan kelas sosial. Dalam sistem
ekonomi komunis, semua faktor produksi utama dimiliki oleh pemerintah,
umumnya produksi dilakukan oleh pemerintah, dan serikat sekerja
dikendalikan oleh pemerintah.
iii. Kapitalisme
Dalam pengertian yang paling dasar, kapitalisme terdiri dari serangkaian
prinsip-prinsip ekonomi yang didasarkan pada konsep properti pribadi dan
kewirausahaan. Menurut kapitalisme yang ideal adalah bahwa bisnis sebagian
besar dijalankan oleh perusahaan-perusahaan swasta pengejar laba, sedangkan
faktor produksi dimiliki oleh swasta atau perseorangan, dan fungsi
pemerintah hanya menangani fungsi yang tidak dapat dilakukan oleh swasta
atau perseorangan, misalnya hubungan luar negeri, pertahanan, polisi dan
pelayanan umum lainnya.
iv. Sosialisme
Istilah sosialisme mengacu kepada sistem ekonomi yang menuntut
perencanaan pusat (sentral), dimana pemerintah memiliki kontrol langsung
dan seutuhnya atas perlengkapan produksi. Menurut pandangan sosialisme,
alat-alat produksi dan distribusi dasar dimiliki, dioperasikan dan digunakan

7
oleh masyarakat secara kolektif dengan pengawasan dari pemerintah, dan
keuntungan bukan merupakan tujuan.
v. Perekonomian Sosialis-Pasar
Pemerintah Cina dewasa ini memadukan doktrin politik komunis dengan
bentuk kapitalisme terbatas, sebagai “pasar sosialis”. Dalam sistem ini,
bagian-bagian tertentu dari perekonomian yang direncanakan secara terpusat
diperbolehkan untuk mengejar sasaran-saran kapitalis. Kepemilikan pribadi
dan upaya memperoleh laba diperbolehkan. Perusahaan swasta baru
diperbolehkan untuk menjual saham dan bersaing dengan industri-industri
yang dimiliki pemerintah.
vi. Konservatif dan Liberal
Sebutan konservatif ditujukan kepada seseorang, kelompok atau partai yang
berkeinginan untuk meminimalkan kegiatan pemerintah dan memaksimalkan
kegiatan swasta atau perseorangan. Sedangkan liberal adalah sebaliknya, yaitu
ditujukan kepada seseorang, kelompok atau partai yang menghendaki peranan
pemerintah lebih besar dalam bidang ekonomi, kepemilikan dan pengaturan
usaha.

b. Analisis Risiko Politis Dalam Bisnis Internasional


i. Risiko Politik (Political Risk)
Risiko politik adalah kemungkinan bahwa investasi bisnis di luar negeri akan
terkendala oleh kebijakan pemerintah di negeri tersebut. Terdapat tiga
kategori dasar dari risiko politik, yaitu transfer risks, operational risks, dan
ownership-control risks. Transfer risks merupakan kebijakan pemerintah
untuk membatasi transfer modal, pembayaran, produksi, orang dan teknologi
untuk masuk dan keluar negeri. Operational risks merupakan kebijakan dan
prosedur pemerintah yang secara langsung menghambat manajemen dan
kinerja operasi lokal. Sedangkan ownership-control risks merupakan
kebijakan atau tindakan pemerintah yang menghalangi kepemilikan atau
mengawasi operasi lokal.
ii. Analisis Risiko Politik Makro (Macro Political Risk Analysis)
Ini merupakan analisis untuk meninjau kebijakan politik utama yang
mempunyai kemungkinan akan mempengaruhi seluruh perusahaan di dalam
negeri.

8
iii. Analisis Politik Mikro (Micro Political Risk Analysis)
Ini merupakan analisis yang dilakukan langsung terhadap kebijakan dan
tindakan pemerintah yang mempengaruhi sektor-sektor ekonomi tertentu atau
bisnis asing tertentu di dalam negeri.
iv. Analisis Risiko Pengambilalihan (Expropriation Risk Analysis)
Pengambilalihan adalah penguasaan bisnis oleh negara tuan rumah dengan
sedikit atau tanpa kompensasi. Beberapa proses pengambilalihan didasarkan
kepada indigenization laws, yaitu undang-undang yang menyatakan bahwa
bangsa di suatu negara memiliki kepentingan (hak) utama di dalam operasi
bisnis di negara tersebut.

4) Kekuatan Hukum
Sistem hukum yang ada di suatu negara yang dapat mempengaruhi bisnis
internasional di negara tersebut secara umum dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
hukum adat, hukum perdata dan hukum agama.
a) Hukum adat (common law)
Hukum adat atau biasa disebut juga hukum kebiasaan menginterpretasikan apa
yang diartikan hukum atas subyek tertentu sangatlah dipengaruhi oleh adat
istiadat atau kebiasaan dan keputusan-keputusan pengadilan sebelumnya. Hukum
adat didasarkan pada tradisi, preseden dan kebiasaan serta pemakaian di masa lalu,
dan pengadilan melakukan peran penting dalam menafsirkan undang-undang
menurut karakteristik-karakteristik tersebut. Akibatnya hukum adat yang
mempengaruhi praktik bisnis di berbagai negara sangat bervariasi.
b) Hukum perdata (code law) atau hukum sipil (civil law)\
Hukum perdata didasarkan pada seperangkat undang-undang atau peraturan-
peraturan yang sangat rinci serta komprehensif dan diorganisasikan menurut
subyek permasalahan menjadi sebuah kitab undang-undang. Kitab undang-undang
ini merupakan dasar bagi suatu perusahaan dalam melaksanakan bisnis.
c) Hukum Agama (theocratic law)
Hukum agama didasarkan pada perintah agama. Contoh yang paling baik adalah
hukum Islam yang digunakan di Arab Saudi dan sampai kadar tertentu digunakan
oleh berbagai negara yang mayoritas penduduknya muslim. Hukum Islam lebih
merupakan hukum moral daripada hukum komersial, dan dimaksud untuk

9
mengatur semua aspek kehidupan. Di dalam bisnis perbankan, misalnya, telah
berkembang bank syariah.
Disamping ketiga sistem hukum di atas, terdapat juga hukum internasional
yang didasarkan kesepakatan dari berbagai negara, yang mengikat negara-negara
tersebut dalam melaksanakan kegiatan perdagangan atau bisnis dengan negara
lain. Hukum internasiaonal merupakan kumpulan traktat, konvensi dan perjanjian
di antara negara-negara yang memiliki kekuatan hukum. Hukum internasional
melibatkan mutualitas, dengan dua atau lebih negara yang berpartisipasi dalam
perancangan dan pelaksanaan hukum atau perjanjian tersebut. Contoh yang
terpenting adalah GATT (General Agreement on Tariffs and Trade), yang telah
dibahas di Bab terdahulu.

10

Anda mungkin juga menyukai