Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.....

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen dengan judul “Lingkungan
Organisasi dan Lingkungan Alam”.

Sholawat bertangkaikan salam dengan semerbak parfum kerinduan, yang terbungkus


dengan sampul ketulusan semoga tetap tercurahkan kepangkuan beliau, Junjungan kita, Nabi
Besar Muhammad.SAW. yang telah mengangkat manusia dari lembah kesesatan akidah
menapaki terangnya Islam dan semoga kita nantinya mendapatkan syafa’atul Udzma di
yaumul qiyamah. Amin.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga
kepada Ibu Rusdayanti Asma, S.E.,M.Si Selaku dosen yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini kepada kami. Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dorongan, serta
memberikan semangat kepada kami sehingga makalah ini dapat selesai, Amin Ya Rabbal
‘Alamin.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Banjarmasin, 07 Septetember 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi
oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep
dan teknik serta keputusan yang akan diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus hanya
memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi
lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari
lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu manajer harus
memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan
ekstern dalam setiap kegiatan manajemen (Handoko, 2011).

Suatu organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya dalam rangka


mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya (Lestari et.al., 2011).Peran
manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting bila organisasi mempunyai manajer
yang baik, maka organisasi akan menjadi besar, baik dalam ukuran, jumlah anggota
(pegawai) maupun tingkat kemakmuran atau pendapatan para anggotanya, oleh karena itu
manajemen sangat penting dipahami walaupun dari aspek yang paling besar.

Dalam organisasi bisnis terdapat stakeholder yaitu pihak – pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung berhubungan dengan suatu organisasi. Stakeholder primer merupakan
pihak – pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan, ataupun aktivitas organisasi.
Sedangkan stakeholder sekunder merupakan pihak – pihak yang tidak secara langsung
terpengaruh kegiatan organisasi (Alteza, 2011).

Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan
berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Lingkungan merupakan kekuatan yang
mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi (Margaretta,
2012).
1.2. Rumusan Masalah
Tentang apa yang menjadi penjelasan di atas, maka akan di rumuskan beberapa
permasalahan yang di tuangkan dalam bentuk pertanyaan yaitu:
1.2.1. Apa itu lingkungan organisasi manajemen ?
1.2.2. Faktor lingkungan apa saja yang mempengaruhi lingkungan organisasi manajemen ?
1.2.3. Bagaimana hubungan antara organisasi dan lingkungan itu sendiri ?
1.2.4. Bagaiman hubungan lingkungan alam dan organisasi
1.2.5. Apa saja strategi mengendalikan lingkungan

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan karya ilmiah ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi,
dan menganalisis:
1.3.1. Definisi dari lingkungan organisasi manajemen
1.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan organisasi
1.3.3. Hubungan organisasi dan lingkungan
1.3.4. Hubungan lingkungan dan organisasi
1.3.5. Strategi mengendalikan lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Lingkungan Organisasi

Lingkungan adalah lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar


organisasi dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan merupakan
kekuatan yang mempengaruhi baik secara langsungn maupun tidak terhadap kinerja
organisasi.
Organisasi merupakan sekumpulan orang atau sekelompok yang memiliki tujuan
tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. Sehingga
dapat disimpulkan organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode,
lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis
klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi
dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh
langsung dan tidak langsung.
Menurut Sukriah (2009), organisasi berada dalam sebuah lingkungan yang dapat
menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi. Kegiatan organisasi akan
merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada
organisasi.
Sebuah Perusahaan atau Organisasi bisnis yang beroperasi disebuah lingkungan tidak
dapat menafikan bahwa selain begiatan bisnis yang dikelolanya, organisasi bisnis tersebut
juga terlibat dengan lingkungan diseputar lokasi bisnis. Oleh karena itu, sebuah organisasi
bisnis perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan bisnis.
2.2. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Pearce dan Robinson (1997) dalam Dewi (2005), menyatakan bahwa perumusan
strategi memedomani eksekutif dalam menetapkan kebijakan organisasi untuk mencapai
tujuan akhir serta cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan akhir tersebut.
Perumusan strategi yang efektif dan efisien adalah perumusan yang memadukan perspektif
yang berorientasi ke depan dengan lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara
langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi
oleh kemampuan organisasi dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam
organisasi terbagi atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal
(Anton, 2011).

2.2.1. Lingkungan Eksternal


Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, maka lingkungan
eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara
keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat kompleks dan
saling terkait satu sama lain (Dewi, 2005).
Lingkungan eksternal adalah seluruh institusi atau kekuatan luar yang potensial
mempengaruhi kinerja organisasi . Tidak ada satupun organisasi yang dapat berdiri sendiri
atau memenuhi kebutuhannya sendiri. Organisasi mengambil input seperti bahan baku , uang,
tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal yang mengubahnya menjadi produk atau
jasa sebagai output. Terlepas dari apakah suatu organisasi mengejar laba atau merupakan
sebuah orgnisasi nirlaba, setiap organisasi memberikan sesuatu Kepada lingkungan luarnya.
Sebaliknya setiap organisasi tergantung kepada lingkunganya untuk dapat bertahan.

Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.


a.Lingkungan eksternal mikro (khusus)
Lingkungan khusus adalah lingkungan yang secara langsung berpengaruh terhadap
kegiatan organisasi dan pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi
orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam organisasi (stakeholder), seperti
konsumen, pemasok, pesaing, dan kreditor yang bisa dari lembaga perbankan maupun
bukan bank.
b. Lingkungan eksternal makro (umum)
Lingkungan umum adalah lingkungan yang secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kegiatan organisasi meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi
ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi
global yang mungkin mempengaruhi organisasi.

Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar organisasi,
dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer,
disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan
dibuat.
Lingkungan eksternal adalah semua stakeholder yang berada di luar perusahaan yang
mempengarhi operasi perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung. Lingkungan
ini sebagian besar tak dapat dikendalikan oleh manajer dan berpengaruh terhadap keputusan
yang dibuat oleh manajer. Dalam operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan
dari lingkungan eksternal seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya lainnya
dari lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di dikelola manajer untuk
menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa tersebut dijual ke konsumen yang
merupakan salah satu unsur lingkungan eksternal (Anton, 2011).

a. Lingkungan eksternal mikro (khusus)


Menurut Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang
berpengaruh langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), pemasok
(suppliers) , pelanggan (customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga
kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Elemen-elemen ini juga
dikenal dengan stakeholders.
Stakeholders di bagi menjadi 2 kategori, yaitu :

1. Stakeholders Eksternal

Stakeholders eksternal adalah stakeholders yang mempengaruhi kegiatan organisasi dari luar
organisasi meliputi : pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok dengan kepentingan
khusus, media, serikat kerja, lembaga keuangan dan pesaing.

2. Stakeholders internal

Merupakan bagian lingkungan organisasi yang mejadi tanggung jawab manajer. Stakeholders
internal meliputi : karyawan, pemegang saham dan dewan direksi.
Berikut Elemen-elemen stakeholders:

Para Pesaing
Pesaing atau kompetitor adalah organisasi lain yang juga menawarkan produk atau jasa yang
sama atau berlainan kepada para pelanggan. Produk atau jasa tersebut dapat saja berlainan
dengan produk organisasi kita. Namun apabila memiliki pengaruh menarik minat membeli
daripada para pelanggan kita, maka organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai pesaing.
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi
mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi mampu mengoptimalkan
operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan
dan kelemahan para pesaing. Kebanyakan para menejer perlu memperhatikan dua macam tipe
persaingan dasar yaitu:

a). Persaingan intratipe (intratype competition) yang terjadi antara lembaga-lembaga yang
terlibat dalam aktivitas dasar yang sama. ex: mobil honda bersaing dengan mobil toyota.

b). Pesaing intertipe (intertype competition) yang terjadi antara berbagai macam-macam tipe
organisasi yang berbeda.

Para Pelanggan
Adalah elemen lingkungan eksternal elemen aksi langsung yang memiliki kendudukan sangat
penting dalam organisasi. Hal ini karena pelanggan adalah pengguna utama dari produk atas
jasa yang dihasilkan suatu organisasi. Situasi pasar dan pelanggan sangat mempegaruhi
perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil langganan
pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan dapat
menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.

Pasar Tenaga Kerja


Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja
yang trampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan
harus mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari pihak lain
yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan
pasar modal.
Para Suplier
Adalah pihak yang menyediakan bahan baku atau input/masukan bagi suatu organisasi yang
akan menghasilkan jasa atau produk sebagai suatu output atau keluaran. Untuk memproduksi
barang dan jasa perusahaan sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan
baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.

Instansi Pemerintah
Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam
banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan,
perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan
terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.

b. Lingkungan eksternal makro (umum)


Lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas
yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap
kinerja organisasi.
Lingkungan eksternal makro meliputi berbagai faktor, antara lain keadaan alam
seperti SDA, kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi,
dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi. Lingkungan makro terbagi
menjadi 2 yaitu lingkungan lokal dan lingkungan internasional.
Lingkungan lokal terdiri dari:
Pemerintah
Pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk
mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang.

Regulators

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair
dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis.

Masyarakat umum
Keseluruhan pihak yang tidak termaksud ke dalam lingkungan-lingkungan yang disebutkan
diatas.

Lingkungan international dapat berupa peraturan internasional (international law), pasar


keuangan international (international financial markets), kesepakatan antarnegara dalam
suatu kegiatan tertentu (ASEAN,WTO,G07 dan sebagainya.)

Berikut Elemen-elemen lingkungan eksternal umum:

Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi, masalah pengangguran, upah, kebijakan fiskal, tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta kurs mata
uang dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi
praktik manajemen dalam aktivitas bisnis. Perubahan-perubahan ekonomi dapat
menimbulkan peluang dan masalah bagi manajer.
Sebuah perekonomian yang sedang berekspansi menimbulkan dampak atas permintaan
produk atau jasa suatu perusahaan, serta juga membantu pembentukan perusahaan baru.
Sebalikanya, perekonomian yang sedang mengalami kemunduran, dalam perubahan ekonomi
dapat menyebabkan timbulnya kegagalan bagi organisasi dan perusahaan tertentu.
Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan
sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan
ekonomi.
Problem-problem ekonomi yang banyak di hadapi banyak negarah adalah inflasi,
pengangguran, kemiskinan, rendahnya produktivitas dan efisiensi, dan belakangan ini krisis
moneter yang melanda sejumlah negara di Asia. Para menejer harus senantiasa memenejer
memonitor perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor-faktor ekonomi. Hal itu dalam
rangka meminimalis ancaman-ancaman dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul.
Kondisi politik dan hukum.
Peraturan dan perundangan yang dibuat pemerintah banyak dihasilkan melalui proses politik.
Politik dan hukum dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan
dan hasil dari perubahan dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi
organisasi dan penigkatan tekana dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer
mengambil keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik, ekonomi dan
hukum secara global sebagai tantangan utama. Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan
pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan
perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal
pengelolaan sumber daya manusia.

Kondisi sosial budaya


Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat
khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis
terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera
konsumen. Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali
ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan
membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari
populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan,
konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh
pada kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
Perubahan demografi sangat penting bagi manajer untuk beberapa hal,yaitu :

 Perubahan tersebut besar pengaruhnya terhadap ukuran penawaran tenaga kerja


muda.
 Dapat menciptakan masalah sosial yang mempengaruhi manajer terutama dalam
mengelola SDM.
 Demografi dapat membentuk pasar bagi berbagai produk.

Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau
paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk. Sebagai
contoh, saat ini dinamika industry ponsel sedang berkembang pesat, kita selalu mendapat
informasi adanya tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam
waktu yang sangat cepat. Hal ini karena terkait dengan perkembangan teknologi yang
terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja, namun dalam
waktu beberapa tahun belakangan ini dengan perkembangan teknologi yang sangat
pesat, kita sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur kamera, video kamera
atau bahkan komputer.
Globalisasi
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis.
Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin
ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar
global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal. Seperti yang kita ketahui era
globalisasi menyebabkan hubungan antar negara semakin terbuka makin tidak ada batas antar
negara serta pencarian sumber daya input dan penjualan produk dapat dilakukan dimana saja.
Nilai kurs dan ekspor-impor juga mempengaruhi produksi perusahaan lokal.

Jenis-jenis lingkungan umum perusahaan

Terikat keadaan alam.

Letak perusahaan yang terikat alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan
bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya
terletak di daerah faktor produksi alamnya.

Terikat sejarah.

Dalam hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alasan
yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah.

Terikat oleh pemerintahan

Dalam hal ini letak perusahaan ditentukan pemerintah atas dasar pertimbangan politik,
keamanan, kesehatan, dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa lingkungan organisasi tidak statis. Manajemen
organisasi bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kesempatan agar berkembang.
Lingkungan luar organisasi dapat menentukan keberhasilan organisasi/lembaga/badan usaha.

Untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan di luar organisasi, manajer perlu


memonitor lingkungan umum. Sebagai contoh, manajer perlu mengurangi produksi barang
mewah bila melihat adanya kecenderungan penurunan pengeluaran secara umum dari
konsumennya.
2.2.2. Lingkungan Internal
Menurut Purwanti dan Fattah (2011), lingkungan internal adalah tempat manajer
bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan
fasilitas fisik.
Menurut Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-
kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh
manajemen berupa kejadian atau kecenderungan yang mampu memengaruhi aktifitas
organisasi tersebut. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan
pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu perusahaan atau
organisasi.. SDM adalah salah satu faktor penting dalam penunjang keberhasilan organisasi.
Oleh karena itu proses rekrutmen yang ketat, disertai pendidikan dan pelatihan, serta
pengembangan karyawan, adalah penting agar tercapai peningkatan kualitas SDM untuk
kemajuan perusahaan. Manfaat pengembangan lain dari sisi karyawan adalah adanya
peningkatan motivasi kerja karyawan. Jika motivasi menurun, dapat menimbulkan keinginan
pindah kerja atau perputaran karyawan / turn over. Hal ini dapat merugikan perusahaan
karena kesinambungan proses pekerjaan sedikit banyak terganggu karena harus melatih
karyawan baru.

Dewan komisaris

Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan komisaris
memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan
mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.

Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham mereka terhadap
perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka mereka memperoleh imbalan
sebesar yang mereka sertakan.

Disamping lingkungan eksternal dan internal, beberapa ahli juga membagi lingkungan
berdasarkan lingkungan aktual dan lingkungan yang dipersepsikan.
Lingkungan aktual dan lingkungan yang dipersepsikan maksudnya adalah tiap orang
memiliki cara pandang lingkungan yang berbeda-beda dalam mempersepsikan
lingkungannya. Ada yang mempersepsikan sebagai lingkungan umum, ada yang sebagai
lingkungan khusus.

2.3. Hubungan Lingkungan dan Organisasi


Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia berada sehingga
mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi.
Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya,
bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi
dengan tingkatan yang lebih rendah (Anton, 2011).
Hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James
D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan
melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan
stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana
kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas
kompleks.
Model berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat
ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homogenitas
dan perubahan lingkungan yang dihadapinya. Ketidakpastian lingkungan akan membuat
manajer perlu mempelajari perubahan lingkungan dan langkah penyesuaian atas perubahan.
Elemen dari ketidakpastian lingkungan adalah ketidakpastian dan kompleksitas.
Ketidakpastian adalah kondisi di mana pimpinan perusahaan tidak memiliki informasi yang
cukup mengenai kondisi lingkungannya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan yang
dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang
cepat dan kompleksitas yang tinggi. Ketidakpastian moderat jika organisasi menghadapi
kombinasi perubahan yang dinamis dengan elemen lingkungan yang sederhana. Semakin
besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan itu
membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi untuk menghadapi
perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan penyesuaian terhadap perubahan
lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung, dan mempengaruhi
lingkungan langsung.
Tekstur Lingkungan

Berdasarkan derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang
dan Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu :

a. Lingkungan tenang acak.

Lingkungan paling sederhana, karena perubahan jarang terjadi dan bersifat acak, Konsentrasi
pada operasi rutin sehari-hari, dan hanya memerlukan sedikit perencanaan. Misalnya toko
sepatu, tas.

b. Lingkungan tenang mengelompok.

Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks dibanding lingkungan


sebelumnya. Perlu perencanaan untuk mengantisipasi perubahan, perlu menghindari
perubahan berkelompok. Misalnya industri perkayuan. Cenderung stabil, namun jika terkena
dampak isu perusakan lingkungan, dapat memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.

c. Lingkungan terganggu bereaksi.

Lingkungan bereaksi terhadap perubahan dalam organisasi, perlu mengamati tindakan dari
organisasi lain, perlu perencanaan untuk mengantisipasi tindakan organisasi lain, organisasi
berukuran besar, dan Jumlahnya tidak banyak. Perubahan tidaklah bersifat acak, namun
mengikuti pola tertentu. Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu
sama lain dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh merk yang
satu.

d. Lingkungan kacau.

Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat sering terjadi dan saling berkaitan.
Perlu adaptasi agar dapat bertahan hidup, dan perlu menafsirkan kondisi lingkungan.
Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam hal ini. Misalnya industri
telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.

2.4. Hubungan Lingkungan Alam dan Organisasi


Lingkungan organisasi dan lingkungan alam saling berhubungan, oleh karena itu
manajer juga perlu memperhatikan lingkungan organisasi dan lingkungan alam karena
keduanya berkaitan satu sama lain baik langsung maupun tidak langsung. Dahulu manajemen
suatu organisasi sedikit sekali menaruh perhatian pada lingkungan organisasi dan lingkungan
alam, hal itu karena mereka menganggap sumber daya alam tidak akan pernah habis. itulah
sebabnya mereka mendapat tekanan dari kelompok-kelompok luar agar lebih memperhatikan
dampak operasionalnya terhadap lingkungan alam. Lingkungan organisasi di bagi menjadi
dua, yaitu lingkungan internal dan eksternal.
2.5. Strategi mengendalikan lingkungan.

Untuk itu perlu ada strategi mengendalikan lingkungan. Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut :

Menciptakan hubungan baik dengan elemen-elemen utama yang berpengaruh, meliputi :

a. Integrasi dengan perusahaan lain.

b. Kontrak jangka panjang.

c. Pengangkatan eksekutif.

d. Iklan dan Humas.

· Mengendalikan lingkungan agar tidak berbahaya.

a. Merubah bidang usaha.

b. Bergabung dengan asosiasi sejenis.

c. Aktivitas politik : mempengaruhi perundang-undangan.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang
dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis
klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi
karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi
dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak langsung.
Lingkungan eksternal langsung adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung
terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia (suppliers) , langganan
(customers), lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja (labour supply) ,
dan perwakilan-perwakilan pemerintah. Sedangkan lingkungan eksternal tidak langsung
meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial
budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi
organisasi.
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam
organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan
internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.

B. PENUTUP

Demikan makalah yang dapat saya sajikan. saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Daftar Pustaka

Alteza, Muniya. 2011. Pengantar Bisnis: Teori dan Aplikasi di Indonesia. Yogyakarta: UNY
Amien. 2008. Modul IV Pengantar Manajemen : Lingkungan Organisasi, Budaya Organisasi
Etika dan Tanggung Jawab Sosial. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Anton. 2011. Modul Bab 5 manajer dan Lingkungan Organisasi, Tanggung Jawab Sosial, dan
etika.
Astuti, Rifelly Dewi. 2011. Modul 1Pengantar Bisnis: Bisnis dan Lingkungannya.
Dewi, Nomastuti Junita. 2005. Analisis Pengaruh Budaya dan Lingkungan Organisasi
Terhadap Konsensus Strategi Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Organisasi (Studi
Kasus pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Tengah), Tesis.
Semarang: Tidak Diterbitkan Secara Umum.
Handoko, T.Hani. 2011. Manajemen dan Lingkungan Eksternal. Jakarta: Citra Karsa
Lestari, Veronica Sri., dkk. 2011. Bahan Ajar Dasar-Dasar Manajemen. Makassar:
Universitas Hasanuddin
Margaretta, Hensi. 2012. Lingkungan Manajemen, Budaya Perusahaan, Etika Manajerial, dan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Purwanti, Pudji dan Muhammad Fattah. 2011. Modul 3 Dasar Manajemen : Lingkungan
Organisasi Manajemen. Malang: Universitas Brawijaya.
Sukriah, Erry. 2009. Modul Budaya dan Lingkungan Organisasi.
Lubis, S.B Hari dan Martani Huseini. 2009. Pengantar Teori Organisasi Suatu Pendekatan
Makro. Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI.

Anda mungkin juga menyukai