1834024045
UTS
a) Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Apalagi jika barang dan jasa yang dibutuhkan
bangsa kita itu memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap
luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan akan barang/ jasa tersebut
menjadi sangat labil, terutama jika negara pemasok menghentikan pasokannya.
b) Kemungkinan munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Apabila produk dalam negeri
kita tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk
kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasioleh produk barang-barang impor.
c) Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia. Untuk menghadapi
persaingan produk luar negeri, pengusaha kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap
sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya
ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya menjadi
kurang efisien.
d) Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional
e) Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi Negara lain yang lebih maju.
2. Didalam melakukan bisnis internasional, terdapat beberapa aktifitas, jelaskan aktifitas tersebut!
Menurut Rusdin (2002), pada dasarnya terdapat beberapa aktivitas pokok yang menjadiciri penting
yang terjadi dalam bisnis internasional di berbagai negara, yaitu:
Pada dasarnya setiap kegiatan atau aktifitas manusia perlu diatur oleh instrument yang disebut
hukum. Dari sestem seuruh dunia, yaitu : common law, civil law, muslim law, customary law,
danmixed system juga kemudian berpengaruh kpd proses dalam suatu Negara yg mengatur
pelaksanaan transaksi, hak dan kewajiban dang anti rugi hukum sebuah perusahaan. Hal yg
berkaitan dgn aktifitas bisnis membutuhkan adanya persetujuan legal, beberapa diantaranya
memulai suatu bisnis(mendapatkan lisensi), menegakkan kontrak kerja, memperkerjakan
karyawan, hingga menutup suatu bisnis (penjualan asset/pensiun) memiliki hubungan erat dgn
system hukum Negara.
4. Sebutkan dan jelaskan hal hal yg harus diperhatikan dlm menyusun kontrak inernasional?
1. Komparisi
Bagian komparisi menerangkan pihak pihak yang melakukan perjanjian.Di sini yang merupakan
pihak tentu saja adalah subyek hukum yaitu manusia bisa juga badan hukum.Pada kontrak yang
sederhana biasanya pihaknya hanya ada dua yang biasa disebut pihak pertama dan pihak
kedua.Pada perjanjian yang lebih komplek pihaknya bisa saja lebih dari dua.
Subjek hukum di dalam kontrak bisnis internasional bagi semua subyek hukumnya berupa badan
hukum yang menundukkan diri atau dibuat berdasarkan sistem hukum yang sama maka akan
menjadi sederhana kompleksitas masalahnya, berbeda halnya kalau pihak-pihak yang
melakukan perjanjian didirikan atau menundukkan diri pada sistem hukum yang berbeda.
Sebagai contoh kalau di Indonesia pihak yang tertulis sebagai pihak yang melakukan perjanjian
adalah nama orang atau orang yang karena jabatannya mewakili badan hokum, tidak demikian
halnya misalnya kalau di wilayah Cayman Islands atau di British Virgin Islands tatkala yang
bertindak selaku direktur perusahaan ternyata adalah nama lembaga atau nama perusahaan
lainnya. Begitu pula mengenai domisili. Di sana perusahaan bisa beralamat dan berdomisili
hanya di alamat Post Office BOX saja sementara hal tersebut tidak lazim terjadi di Indonesia.
2. Premise
Dalam bagian premise ini biasanya tertera latar belakang dibuatnya kontrak. Di Indonesia
biasanya premise ini dicantumkan dalam perjanjian. Untuk kontrak bisnis Internbasional ada
beberapa negara khususnya yang menganut sistem hukum Anglo Saxon tidak
mempermasalahkan premise itu harus ada dalam suatu kontrak.
3. Isi
Mencermati bagian isi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
3.1 Cara Penyerahan.
Penyerahan barang disini meliputi pengangkutan barang, asuransi, dan lain-
lain.Memahami L/C (Letter of Credit) Incoterm dan UCPDC (Uniform Customs and
Practice for Documentary Credit) adalah suatu keharusan dalam melakukan kontrak
bisnis Internasional.
3.2 Cara Pembayaran
Pembayaran untuk transaksi bisnis Internasional perlu disepakati para pihak
menggunakan mata uang apa yang dipakai dan bagaimana cara membayarnya.
3.3. Wanprestasi
Jika terjadi wanprewstasi salah satu pihak maka harus disepakati tentang penggunaan
mekanisme penyelesaiannya apakah menggunakan litigasi ataukah non litigasi. Jika
litigasi di mana diselenggarakan litigasi tersebut dan juga hukum apa yang dipakai untuk
menyelesaikannya. Umumnya untuk sengketa bisnis internasional para pihak
menggunakan non litigasi (arbitrase dan alternatif lainnya seperti mediasi, konsiliasi,
dan negosiasi).
3.4 Berakhirnya Kontrak
Berakhirnya kontrak harus disebutkan mekanismenya di dalam salah satu pasal di dalam
kontrak.Karena kontrak bisa diakhiri atau berakhir dengan sendirinya.
3.5 Bahasa Kontrak
Saat ini kontrak bisnis Internasional yang dilakukan oleh subjek hukum yang tunduk
hukum Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia (UU No 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan). Di dalam Pasal 31 ayat (1)
UU No 24 Tahun 2009 disebutkan Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota
kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi Pemerintah
Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara
Indonesia.
Untuk memenuhi ketentuan UU tersebut di atas maka dalam praktik biasanya kontrak
dibikin dalam dua bahasa salah satunya adalah bahasa Indonesia dan jika terjadi
perbedaan penafsiran bunyi pasal maka yang berlaku adalah bahasa Indonesia. Jika
waktu tidak memungkinkan maka biasanya ada pasal yang menyatakan pembuatan
kontrak dalam bahasa Indonesia akan dibuat menyusul.
3.6. Force Majeure
Kondisi force majeure harus disepakati secara tegas.Biasanya ada kalimat sepertu ini
Hal-hal berikut ini adalah force majeure termasuk namun tidak terbatas pada.Yang perlu
dicermati adalah harus disepakati hal-hal akibat daripada force majeure, bukan hanya
situasi dan kondisi penyebab force majeure. Juga harus disepakati bahwa ada surat
keterangan resmi dari yang berwenang bahwa kondisi tersebut adalah force majeure.
d) Peningkatan Teknologi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih modern dan cara manajemen yang lebih efisien.
Pengetahuan ini diperoleh karena tuntutan untuk meningkatkan produksi. Selain itu,
juga tidak ketinggalan dari negara lain.
e) Memperoleh dan Meningkatkan Devisa
Dengan melakukan perdagangan internasional, negara akan mendapatkan dan
meningkatkan nilai valuta asing. Ini tentu sangat bermanfaat untuk meningkatkan
penerimaan negara.
f) Menstabilkan Harga
Perdagangan internasional dapat menstabilkan harga di dalam negeri.Seperti misalnya,
harga daging sapi domestik mencapai Rp. 150.000,00 per kg.
Dengan mengimpor daging sapi dari negara lain akan membuat penekanan pada harga
daging sapi domestik sehingga tingkat harga akan turun dan stabil kembali.
g) Memperluas Peluang Kerja
Meningkatkan ekonomi melalui perdagangan internasional akan meningkatkan peluang
kerja bagi pekerja, sehingga tingkat pengangguran akan menurun.
h) Meningkatkan Kemakmuran suatu Negara
Perdagangan internasional memainkan peran penting dalam meningkatkan pendapatan
setiap negara yang bersangkutan.
7. Sebutkan dan jelaskan factor pendorng suatu Negara melakukan perdagangan internasional?
a) Faktor Alam/ Potensi Alam
b) Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
c) Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
d) Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
e) Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
f) Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
g) Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
h) Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
i) Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
8. Sejarah dan perkembangan system melalui 5 tahap, jelaskan tahap system standar emas?
Zaman Emas (1876-1913)
Perdagangan yang semakin meningkat membuat kebutuhan sistem pertukaran yang lebih
formal menjadi semakin terasa.Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang
negara berdasarkan emas.Pemerintah atau Negara yang bersangkutan harus menjaga
persediaan emas yang cukup untuk menjamin jual-beli emas. Jika pemerintah negara lain juga
menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan, maka kurs antar dua mata uang bisa ditentukan.
Karena nilai emas terhadap barang lain tidak banyak berubah dalam jangka panjang, stabilitas
nilai uang dan kurs mata uang tidak banyak berfluktuasi dalam jangka panjang.
Bagaimana Mekanisme Emas Berjalan
Standar emas berbeda dengan mata uang fiat (fiat money).Dalam mata uang fiat, nilai mata
uang ditentukan berdasarkan kepercayaan terhadap kemauan pemerintah menjaga integritas
mata uang tersebut.Seringkali kepercayaan tersebut disalahgunakan.Pemerintah tertentu selalu
tergoda menerbitkan uang baru, karena biaya produksi penerbitan tersebut praktis nol. Dengan
menggunakan standar emas, nilai mata uang didasarkan pada emas.Pemerintah tidak bisa
seenaknya menambah jumlah uang yang beredar, karena suplai uang dibatasi oleh suplai
emas.Mekanisme penyesuaian kurs dalam standar emas bisa digambarkan melalui mekanisme
price-specie-flow mechanism (specie merujuk ke mata uang emas).
Dengan proses tersebut kurs mata uang bisa terjaga selama negara-negara di dunia memakai
emas sebagai standar nilai uangnya. Inflasi yang berkepanjangan tidak akan terjadi dalam situasi
semacam itu.
Periode Perang Dunia 1914-1944
Standar emas hancur waktu perang dunia 1 pecah.Mata uang praktis ditetapkan atas dasar
emas atau mata uang lainnya dengan longgar.Beberapa usaha kembali ke standar emas
dilakukan sesudah perang dunia 1 berakhir.
Emas hanya diperdagangkan dengan bank sentral, bukan pribadi.Kurs mata uang ditetapkan
berdasarkan emas.Sesudah tahun 1934 dan sesudah perang dunia kedua, konvertibilitas mata
uang yang bisa ditukarkan (konvertibel) dengan mata uang lainnya.
Periode Kurs Tetap
Periode ini dimulai dengan perjanjian Bretton Woods.Melalui perjanjian ini, semua negara
menetapkan nilai tukar mata uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi
konvertibilitas mata uang mereka dalam emas.
Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai par, dan
bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut.IMF membantu negara anggotanya
dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.
Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan.Pasar
keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret 1973.Ketika pasar
tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh
kekuatan pasar.
Post Bretton Woods (1973) - sekarang
Setelah kurs dibiarkan mengambang, fluktuasi kurs mata uang dunia menjadi semakin tinggi dan
semakin sulit diprediksi. Kejadian penting pertama setelah Bretton Woods berakhir adalah
embargo minyak negara OPEC yang cukup sukses (Oktober 1973). Pada tahun 1974 harga
minyak cenderung melakukan kebijakan sangat tajam.
Kurs dollar dan juga kurs mata uang lainnya, di masa mendatang akan berfluktuasi sama seperti
sekitar dua puluh tahun terakhir ini. Selama tidak ada patokan yang pasti, kurs mata uang di
masa mendatang akan mengalami fluktuasi yang tidak bisa diprediksi.
Beberapa ekonom mulai menganjurkan kembali ke sistem kurs tetap.Tetapi sampai saat ini
belum ada model yang ideal yang sesuai dengan kondisi saat ini, yang bisa menjamin stabilitas
kurs. Sistem yang ideal akan mencakup dua hal :
9. Jelaskan factor penghambat non ekonomi penerapan mata uang tunggal dia asean?
Salah satu cara berinvestasi di luar negeri ialah dengan melakukan join venture. Joint venture ini
merupakan sebuah kerjasama yang biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan lokal dengan
perusahaan multinasional.Hal tersebut biasanya dilakukam oleh sebuah persekutuan yang berbadan
hukum dengan mengkombinasikan berbagai sumber daya yang ada di masing-masing perusahaan
demi sebuah tujuan tertentu.
Joint venture ini memiliki beberapa keunggulan dan juga kelebihan, diantaranya. Keunggulan
tersebut misalnya:
Perusahaan lokal yang menjadi partner umumnya lebih memahami dan mengetahui
kebiasaan, adat istiadat serta Lembaga kemasyarakatan yang ada dilingkungan setempat.
Akses menuju pasar modal di negara tuan rumah bisa diperkuat melalui hubungan serta
reputasi yang dimiliki oleh partner lokal.
Partner lokal mungkin memilki teknologi yang lebih cocok untuk lingkungan di negara
tersebut.
Jika keliru dan gegabah dalam memilih partner maka bisa menaikan resiko yang nantinya akan
dihadapi.
Bisa saja terdapat pandangan yang berbeda antara partner lokal dan perusahaan.
Terdapat harga transfer maupun komponen produk yang dapat menimbulakn konflik
kepentingan diantara dua belah pihak.
Akuisi terjadi ketika sebuah perusahaan mempunyai saham biasa di perusahaan lain, maupun
sebuah perusahaan menanamkan modalnya dengan jangka panjang di perusahaan yang lain. Berikut
keunggulan dan kelemahan yang didapat dengan melakukan merger dan akuisisi.
Keunggulan:
Kelemahan:
Untuk melakukan investasi ini biasanya harus menyiapkan dana yang sangat besar.
Biasanya timbul reaksi politik di negara tuan rumah ketika terjadi proses akuisi.
Keliru dalam menilai kinerja sebuah perushaan yang hendak daiakuisisi.