Anda di halaman 1dari 4

Political, Legal & Regulatory Environment

The Political Environment


 Kegiatan pemasaran Global dipengaruhi oleh institusi pemerintah, partai-2
politik dan organisasi-organisasi.
 Penentu Lingkungan ini adalah :
 Sovereignty ( kedaulatan )
 Political risk (resiko politik)
 Taxes (pajak)
 Dilution of equity control (pengendalian pada kesamaan hak)
 Expropriation (pengambil alihan)

Nation-States & Sovereignty


 Sovereignty = supremasi dan otoritas kebebasan politik
 Implikasinya bahwa nation-state
 Adalah otoritas pembuat keputusan pada daerah perbatasan pada
territorial negara
 Bebas dari Negara lain
 Nation-state activities ditentukan oleh :
 Economic development
 Political and economic system
 Integrasi pasar global mengikis kedaulatan ekonomi nasional

Political Risk
 Resiko kebijakan pemerintahan berdampak pada aktivitas-aktivitas
perusahaan
 Tingkat resiko politik yang rendah cenderung untuk menarik investasi yang
lebih tinggi
 Tingkat resiko politik merupakan kebalikan yg proposional untuk
perkembangan perekonomian suatu Negara.

Taxes
 Banyak perusahaan mengurangi kewajiban membayar pajak dengan
menggeser pengalokasian pendapatan
 “earnings stripping” (pemotongan pendapatan)
Perusahaan asing mengurangi pendapatan dengan membuat
pinjaman yang berafiliasi ke AS daripada menggunakan investasi
langsung untuk membiayai kegiatan-kegiatan di AS
Subsidi AS mengurangi bunga yang dibayarkan pada pinjaman ini,
dengan cara demikian mengurangi beban pajaknya.
Banyak perusahaan yang telah melakukan negosiasi bilateral tentang
perjanjian pajak untuk menyediakan pinjaman pajak untuk
membayar pajak luar negeri
Dilution of Equity Control (pengendalian pada kesamaan hak)
 Pada Negara berpendapatan rendah sering tekanan politik untuk
pengendalian nasional dari kepemilikan perusahaan asing
 Goal of national governance: melindungi hak kedaulatan nasional
 Pada Negara-negara terbelakang, tekanan politik sering menyebabkan
perusahaan untuk mencari patner lokal (strategic alliances, joint-ventures)

Expropriation (Pengambil-alihan)
 Expropriation = pemerintah bertindak untuk mencabut hak sebuah
perusahaan atau investor
 Nationalisation = kepemilikan properti & kekayaan ditransfer untuk
pemerintah tuan rumah
 Confiscation (penyitaan) = nationalisation without compensation
 Creeping expropriation (pengambil-alihan dg pelan-pelan) =
keterbatasan yang sangat hebat pada aktivitas perekonomian (keterbatasan
pada pemulangan kembali profit, kandungan yang disyaratkan, kuota untuk
sewa lokal, kendali harga)

International Law
 International law = peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip negara
mempertimbangkan untuk mengikat mereka sendiri
 Dua kategori
Public law, or law of nations
International commercial law
 Untuk mengurangi ketidakpastian hukum, usaha organisasi internasional
untuk membuat panduan-panduan
The United Nation’s “International Court of Justice” (Mahkamah
Internasional)
 Two fundamentally different legal systems
 Code law
Didasarkan pada norma-nomar tertulis, Based on written norms
(codices), tambahan atau lampiran oleh keputusan hukum
Merk dagang harus terdaftar (registered)
 Common law
Bersandar pada tradisi dan dipertimbangkan akar kata dari yurisdiksi
masa lampau
Merk dagang dibuat dengan menggunakan lebih dahulu
Sidestepping Legal Problems (menghindari masalah-masalah hukum)
 Pendirian (Establishment)
 Mengetahui tentang perjanjian dari pertemanan, perdagangan dan
navigasi
 Jurisdiction (yuridiksi)
 Menentukan hokum nasional yangmana diterapkan ketika sebuah
transaksi melintasi batas Negara
 Intellectual Property (hak paten)
 Menjamin bahwa paten dan merk dagang terdaftar pada setiap
Negara bisnis dilakukan
 Hati-hati terhadap peniruan / pemalsuan: pengkopian yang tidak
berijin dan memproduksi sebuah produk
 Hati-hati terhadap pembajakan : tidak adanya ijin publikasi atau
reproduksi hak cipta
 Mengetahui tentang perjanian-perjanian internasional
o The Patent Cooperation Treaty
o European Patent Convention
 Antitrust (anti terhadap penggabungan industri)
 Hukum Antitrust didesain untuk melawan praktek-praktek bisnis
yang mebatasi dan mendorong persaingan
 European Commission melarang perjanjian & praktek yang
menghalangi, membatasi dan mendistrosi kompetisi
 Bagaimanpun juga, pada beberapa Negara Eropa, hokum masing-
masing Negara menerapkan elemen-elemen marketing mix secara
spesifik
 Licensing
 Perejanjian kontrak dimana licensor mengijinkan licensee untuk
menggunakan patents, trademarks, trade secrets, technology or other
intangible assets in return untuk membayar royalti
 Pada beberapa Negara, elemen-elemen dari licensing diatur oleh
agensi pemerintah
o Duration of agreement
o Amount of royalties a company can receive
 Bribery & Corruption (Suap & Korupsi)
Hukum dan peraturan mencoba untuk mengatur etika
bisnis internasional pada level yang berbeda
National level - Foreign Corrupt Practices Act
Perusahaan public harus mengadakan pengendalian
akuntansi internal pada semua transaksi
Sebuah tindakan kriminal bagi perusahaan-2 US yang
menyuap pejabat dari sebuah pemerintah asing untuk memperoleh
atau menahan bisnis
Resolusi konflik, Penyelesaian perselisihan & Proses perkara (Litigation)
 Perkara kukum Internasional bisa sangat komplek, menghabiskan waktu &
biaya
 Extrajudicial, pendekatan alternatif sering merupakan cara lebih cepat,
lebih mudah & lebih murah untuk menyelesaikan perselisihan komersial
 Institusi seperti International Chamber of Commerce (KADIN) telah
membuat Courts of Arbitration yang dapat digunakan oleh perusahaan
global

The Regulatory Environment


 Meliputi berbagai agensi yang memberdayakan hukum atau seperangkat
panduan untuk mengurus bisnis
 European Union’s Role
 Anggaran dasar dan petunjuk hokum komunitas (Articles &
directives constitute community law)
 European Court of Justice
o Mendengar perselisihan diantara Negara anggota pada isu-isu
perdagangan
o Memecahkan konflik diantara hukum nasional & EU
 National Laws in Europe harus selalu dikonsultasikan sperti mereka
mungkin lebih tegas (ketat) daripada hokum komunitas (community law)
 World Trade Organisation’s (WTO) Role
 Cikal bakal (Precursor) GATT didasarkan pada tiga prinsip
o Non-discrimination
o Open markets
o Fair trade

Ethical Issues
 Ethics vary around the world
 Apa yang diterima pada suatu Negara, mungkin dipertimbangkan
tidak etis di Negara lain
 To “do the right thing” dan menghasilkan publisitas, perusahaan-2
dapat mengambil pendekatan aktif pada isu-2 etika

Anda mungkin juga menyukai