BISNIS
TUJUAN
Indikator Keberhasilan
1. Aspekkontrak(perjanjian) yang
menjadi sumber hukum utama
dimana
masing-masing
pihak
tunduk pada perjanjian yang telah
disepakati bersama.
2. Aspekkebebasanmembuat
perjanjian dimana para pihak
bebas
membuat
dan
menentukan isi dari perjanjian
yang disepakati bersama
Perundang-Undangan
1. Perundang-Undangan
Undang-undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat
perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat.
Produk hukum tertulis yang sengaja diciptakan oleh pihak yang
berwenang untuk mengatur kehidupan masyarakat, termasuk
dibidang
ekonomi dan
bisnis.
a.
Kitab Undang-Undang
Hukum
Dagang (KUHD)
KUHD mengatur berbagai perikatan yang berkaitan dengan
perkembangan lapangan hukum perusahaan. Sebagai peraturan
yang telah terkodifikasi, KUHD masih terdapat kekurangan dimana
kekurangan tersebut diatur dengan peraturan perundangundangan yang lain.
a. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
Bagian-bagian dari KUH Perdata yang mengatur tentang Hukum
Dagang ialah sebagian terbesar dari Kitab III dan sebagian kecil
dari Kitab II. Hal-hal yang diatur dalam Kitab III KUH Perdata ialah
mengenai perikatan-perikatan umumnya dan perikatan-perikatan
yang dilahirkan dari persetujuan dan undang-undang seperti:
Persetujuan jual beli,Persetujuan sewa menyewa,Persetujuan
pinjaman uang
c.
Praturan Perundang-Undangan
Perundang-Undangan
(lanjutan)
Selain KUHD dan KUHPerdata, masih terdapat beberapa peraturan
perundang-undangan lain yang mengatur Hukum Dagang, diantaranya :
1 UU No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
2 UU No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (PT),
3 UU No. 7 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta,
4 UU No. 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat,
5 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,
6 UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (Go Public),
7 UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (PMA/PMDN)
8 UU No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta,
9 UU No. 37 Tahun 2004 (Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang)
10 Hukum Publik (kejahatan di bidang bisnis : Penyeludupan, illegal logging, korupsi)
11 PP No 28 Tahun 1999 (Merger, Konsolidasi Dan Akuisisi Bank)
Kebiasaan
2. Kebiasaan
Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan tidak
terputus dan sudah diterima oleh masyarakat pada
umumnya serta pedagang pada khususnya, dapat dipakai
juga sebagai sumber hukum pada Hukum Dagang. Hal ini
sesuai dengan Pasal 1339 KUH Perdata bahwa perjanjian
tidak saja mengikat yang secara tegas diperjanjikan, tetapi
juga terikat pada kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan
perjanjian tersebut. Contohnya tentang pemberian komisi,
jual beli dengan angsuran, dan sebagainya.
Yurisprudensi
3. Yurisprudensi
Yurisprudensi
adalah
putusan-putusan
Hakim
atau
Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan
dibenarkan oleh Mahkamah Agung sebagai Pengadilan
kasasi, atau putusan Mahkamah Agung sendiri yang sudah
berkekuatan hukum tetap.
Perjanjian Internasional
4. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional diadakan dengan tujuan agar
pengaturan tentang persoalan Hukum Dagang dapat diatur
secara seragam oleh masing-masing hukum nasional dari
negara-negara peserta yang terikat dalam perjanjian
internasional tersebut. Untuk dapat diterima dan mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat maka perjanjian internasional
tersebut harus diratifikasi oleh masing-masing negara yang
terikat dalam perjanjian internasional tersebut.
Macam perjanjian internasional :
Traktat yaitu perjanjian bilateral yang dilakukan oleh dua
negara saja. Contohnya: traktat yang dibuat oleh Indonesia
dengan
Amerika
yang
mengatur
tentang
pemberian
perlindungan hak cipta yang kemudian disahkan melalui
Keppres No.25 Tahun 1989, Konvensi yaitu perjanjian yang
dilakukan oleh beberapa negara. Contohnya Konvensi Paris
yang mengatur tentang merek.
Doktrin
6. Doktrin
Pendapat sarjana hukum (doktrin) adalah pendapat seseorang
atau beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu
pengetahuan hukum. Doktrin ini dapat menjadi dasar
pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusannya.
Misalnya hakim dalam memeriksa perkara atau dalam
pertimbangan putusannya dapat menyebut doktrin dari ahli
hukum tertentu. Dengan demikian hakim dianggap telah
menemukan hukumnya melalui sumber hukum yang berupa
doktrin tersebut.
1 Kontrak Bisnis,
2 Jual-beli,
12
13
Surat Berharga,
Perburuhan,
3 Bentuk-bentuk Perusahaan,
14
4 Perusahaan Go Public Dan Pasar Modal, 15
16
Perlindungan
Konsumen,
17
18
19
Keagenan Dan
Distribusi,
Asuransi,
Perpajakan,
20
21
22
Penyelesaian
Sengketa Bisnis,
Bisnis Internasional,
Hukum Pengangkutan
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk badan usaha (PT, Firma, CV)
3. Pasar modal dan perusahaan go publik
4. kegiatan jual beli oleh perusahaan
5. Investasi atau penanaman modal
6. Likuidasi dan pailit
7. Merger, akuisisi dan konsolidasi
8 . Pembiayaan dan perkreditan
9. Jaminan hutang
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan
12. Hak Kekayaan Intelektual Industri
13. Persaingan usaha tidak sehat dan larangan monopoli
14. Perlindungan terhadap konsumen
15. Distribusi dan agen
16. Perpajakan
17. Asuransi
18. Menyelesaikan sengketa bisnis
19. Bisnis Internasional
20. Hukum pengangkutan baik melalui darat, laut, maupun udara
21. Perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pengguna teknologi dan pemilik teknologi
22. Hukum perindustrian atau industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional yang meliputi kegiatan ekspor dan import
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate, bangunan dan perumahan
27. Hukum perdagangan internasional atau perjanjian internasional
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang
Pendakuan (toeiigening)
Ikutan (natrekking)
Kadaluarsa (verjaring)
Pewarisan (erfopvolging)
Penyerahan (levering)
PERJANJIAN
SUATU PERISTIWA DIMANA SESEORANG BERJANJI
KEPADA SESEORANG LAIN ATAU DIMANA DUA
ORANG ITU SALING BERJANJI UNTUK
MELAKSANAKAN SESUATU HAL.
(pasal 1313 KUHPer)
PRESTASI
Unsur Perjanjian
Hapusnya perjanjian;
1. Pembayaran.
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan konsignasi atau
penitipan.
3. Novasi.
4. Kompensasi.
5. Percampuran Hutang.
6. Penghapusan Hutang.
7. Lenyapnya barang yang menjadi hutang.
8. Hapusnya perjanjian karena lapau waktu.
PASAR MODAL
HAK CIPTA
Untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan
hasil karya bidang ilmu, seni dan sastra serta mempercepat
pertumbuhan kecerdasan bangsa
(UU no. 19 tahun 2002)
tulis
Ceramah, kuliah, pidato
Alat peraga
Lagu/musik, drama, seni rupa
Arsitektur, peta
Fotografi, sinematografi
terjemahan
HAK PATEN
Hak eksklusif yg diberikan
oleh negara kepada inventor
atas hasil invensinya di
bidang teknologi
(UU No. 14 Tahun 2001)
PATEN SEDERHANA 10
TAHUN
Penyelesaian Sengketa
Tingkat I: Pengadilan Niaga
Tingkat II: Mahkamah Agung
Arbitrase/Alternative Dispute
Resolution
Pelanggaran Hak adalah
Delik Aduan
MEREK
Tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau
jasa.
UU no. 15 Tahun 2001
JENIS MEREK
MEREK DAGANG
MEREK JASA
MEREK KOLEKTIF
PERLINDUNGAN KONSUMEN
KONSUMEN
Setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan sendiri, keluarga, orang lain,
maupun mahluk lain, dan tidak untuk
diperdagangkan
UU No. 18 Tahun 1999
1.
2.
3.
4.
5.
Asas Manfaat
Asas Keadilan
Asas Keseimbangan
Asas Keamanan dan keselamatan
konsumen
Asas Kepastian Hukum
Hak Konsumen
Kewajiban Konsumen
Menerima pembayaran
Perlindungan hukum
Rehabilitasi
Kewajiban Pelaku
Beritikad baik
Memberi info yg benar
Melayani konsumen yg benar
Menjamin mutu barang
Memberi kesempatan konsumen menguji
Memberi kompensasi, ganti rugi
HAL-HAL YG MEMBEBASKAN
1.
2.
3.
4.
5.
KEPAILITAN
KEADAAN BERHENTI MEMBAYAR
SYARAT PAILIT:
1. Adanya debitur yg tidak membayar utang
2. Adanya lebih dari satu kreditur
3. Adanya lebih dari satu utang
4. Minimal satu utang sudah jatuh tempo
5. Minimal satu utang sudah dapat ditagih
KEPAILITAN
UU No. 1 Tahun 1998
Kepailitan dapat diajukan apabila:
Dalam keadaan berhenti
membayar
Lebih dari satu kreditur, dan 1
kreditur piutangnya dapat
ditagih
PIHAK YG DAPAT
MENGAJUKAN KEPAILITAN
1.
2.
3.
4.
Debitur sendiri
Seorang atau lebih kreditur
Kejaksaan mewakili kepentingan umum
Bank Indonesia apabila debiturnya
bank
5. Bapepam
UTANG
ARTI SEMPIT: suatu kewajiban yang
timbul hanya dari adanya perjanjian
utang piutang
ARTI LUAS: seluruh kewajiban yg ada
dalam suatu perikatan baik yg timbul
karena UU atau perjanjian
UTANG adalah utang pokok dan bunganya
PROSES PENYELESAIAN
SENGKETA
SEBELUM PUTUSAN
Kreditur dapat mengajukan permohonan:
1. Meletakkan sita jaminan terhadap
sebagian atau seluruh kekayaan
debitur
2. Menunjuk kurator sementara untuk:
HARTA KEKAYAAN :
SELURUH KEKAYAAN DEBITUR PADA SAAT
PERNYATAAN PAILIT SERTA SEGALA APA
YANG DIPEROLEH SELAMA KEPAILITAN
Tidak termasuk:
1. Perlengkapan tidur
2. Perlengkapan dinas dan kerja
3. Persediaan makanan kurang lebih sebulan
4. Gaji, upah, uang jasa dan honor
5. Hak cipta
6. Uang untuk nafkah (ditetapkan hakim)
7. Buku-buku untuk bekerja
PARA PIHAK
HAKIM PENGAWAS
KURATOR
PANITIA PARA KREDITOR
RAPAT PARA KREDITOR
UPAYA D A L A M KEPAILITAN
1.
2.
3.
4.
5.
Penundaan pembayaran
Verifikasi piutang
Perdamaian (Akkoord)
Insolvensi
Rehabilitasi
HUKUM ASURANSI
ASURANSI: (Ps 246 KUHD)
- Suatu perjanjian di mana seorang
penanggung dengan menikmati suatu
premi mengikatkan dirinya kepada
tertanggung untuk membebaskannya
dari kerugian, karena kehilangan,
kerusakan, ketiadaan keuntungan yg
diharapkan, yg akan dideritanya karena
kejadian yg tidak pasti
4.
Pihak tertanggung
Pihak penanggung
Peristiwa yg tidak tertentu
(evenement)
Kepentingan yg mungkin akan
mengalami kerugian
MANFAAT ASURANSI
1.
2.
3.
4.
PENGGOLONGAN ASURANSI
Berdasarkan Perjanjian:
Asuransi Kerugian
Asuransi Jumlah
Asuransi Varia
Berdasarkan sifat pelaksanaannya:
Asuransi Sukarela
Asuransi Wajib
Asuransi Kredit
PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
PENYELESAIAN SENGKETA
BISNIS
NEGOSIASI
MEDIASI
ARBITRASE
MEDIASI
ARBITRASE
ARBITRASE INDONESIA
1.
2.
LEMBAGA PEMBIAYAAN
BADAN USAHA YANG MELAKUKAN
KEGIATAN PEMBIAYAAN DALAM
BENTUK PENYEDIAAN DANA ATAU
BARANG MODAL DENGAN TIDAK
MENARIK DANA SECARA LANGSUNG
DARI MASYARAKAT
(Kepres no.61 Tahun 1988)
LEMBAGA PEMBIAYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
LEASING
FACTORING
MODAL VENTURA
PEMBIAYAAN KONSUMEN
KARTU KREDIT
LEASING
(sewa guna usaha)
Ciri-ciri leasing:
Ada 3 pihak Lesse, lessor, supplier
Pembayaran sewa dilakukan berkala
Masa sewa guna usaha ditentukan
Disertai dgn hak opsi
Hak milik ada pada lessor
Obyek leasing = benda-benda yg
digunakan untuk menjalankan perusahaan
KEUNTUNGAN LEASING
Proses pengadaan barang lebih cepat dan
tidak memerlukan jaminan
Pengadaan barang yg mahal lebih
meringankan dari sisi cash flow karena
pembayaran jangka panjang
Posisi cash flow lebih baik dan biaya
modal lebih menarik
Perencanaan keuangan lebih mudah dan
sederhana
FACTORING
(ANJAK PIUTANG)
USAHA PEMBIAYAAN DALAM
BENTUK PEMBELIAN DAN/ATAU
PENGALIHAN ATAU PENGURUSAN
PIUTANG ATAU TAGIHAN JANGKA
PENDEK SUATU PERUSAHAAN
DARI TRANSAKSI DALAM DAN
LUAR NEGERI
CIRI-CIRI FACTORING
BERUPA PENGURUSAN PIUTANG
TAGIHAN JANGKA PENDEK DAN
BELUM JATUH TEMPO
ADA 3 PIHAK :
FAKTORING COMPANY
KLIEN (PENJUAL PIUTANG)
NASABAH
KEUNTUNGAN FACTORING
PEMBAYARAN PIUTANG LEBIH CEPAT
DARI JATUH TEMPO
MENAMBAH DANA SEGAR
DAPAT MEMBANTU PENINGKATAN
KEUNTUNGAN ATAU LABA
MENGALIHKAN RISIKO PIUTANG
MODAL VENTURA
BADAN USAHA YG MELAKUKAN
PEMBIAYAAN MELALUI
PENYERTAAN MODAL KE DALAM
SUATU USAHA PERUSAHAAN
PASANGAN USAHA UNTUK
JANGKA WAKTU TERTENTU
PEMBIAYAAN KONSUMEN
LEMBAGA PEMBIAYAAN PENGADAAN
BARANG UNTUK KEBUTUHAN
KONSUMEN DILAKUKAN DGN
PEMBAYARAN SECARA ANGSURAN
ATAU BERKALA
KARTU KREDIT
BADAN USAHA YG MELAKUKAN
PEMBIAYAAN UNTUK MEMBELI
BARANG DAN JASA DENGAN
MENGGUNAKAN KARTU KREDIT