INDONESIA
ISBN: 978-979-414-523-4
Anggots IKAPI
II
CATATAN TENTANG PENULIS
Nama lengkap ~julkadir Muhammad, lahir 16 Agustus 1937 di
Sekayu, Kabupate'n Musi Banyuasin, Sumatra Selatan. Setelah menamat·
kan SMA Muhammadlyah I tahun 1958 df Yogyakarta, bellau melanjutkan
studf pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan lulus tahun
1966. Pada tt-hun 1976 beliau mendapa~ beasiswa ASEAN untuk memper·
dalam pengetahUan bahasa lnggrls dan metode penelftfan df Singapura
selama satu tahun dan mendapat diploma.
Ill
Penyunttng Buku Per~ruan Tinggf dt Bandung (1989). 01 samplng aktif
memberf kuliah, beltau juga adalah penatar dosen yunior, pemakalah
seminar, penelitf ilmu ookum, dan penulfs ~ku.
••••••
IV
Kata Pengantar
Bag! warga negara Indonesia yang tunduk pada slstem hukum agama
dan hukum adat, KUHPdt merupakan altematif yang dapat dlpakal sebagal
dasar menyelesaikan masalah yang beragam dalam masyarakat. Altema-
tif tersebut berguna untuk mewujudkan perilaku adil yang patut diterima
sebagaf acuan, mlsalnya, masalah hukum waris yang maslh beraneka ra-
gam ataupun masalah kewarganegaraan akibat perkawinan antarpasang-
an yang ber1ainan slstem hukum kewarganegaraan. Pencerahan dalam
revlsllnl memertukan penullsan ulang yang mellputi sepuluh bab masalah
hukum perdata dl Indonesia. Oalam cetakan revisi lnl banyak disajlkan
contoh cara pemahaman dalam penerapan hukum perdata tertulls dan
tldak tertulls.
••••••
..
DAFTAR lSI
vii
2. Undang·Undang dan Kodlfikasi ........... 13
3 Slstematlka Kodiflkasi . •. . ..•.•.•.••••.•• 15
E. SYARAT-SYARAT PERKAWINAN .. . . . . • . . • • . • 86
1. Syarat Materiel dan Fonnal. . . . . . • . . . . . . . . 86
2. Syarat Perkawinan Monogami • • . • . . • . • . . . 87
3. Syanit Perkawfnan Poligaml. ............. 91
X
I. PERI<AWINAN PUTUS DAN AKIBATNYA . . . • . . . 117
1. Alasan Putuanya Perkawtnan . • . . • • . . • • . • . 117
2. Pen:eralan SUaml dan lslri • . . . . . . . . . . . . . • 118
3. Tata C8ra Percaraian . . . . . . . . . . . .. . . • . . 119
4. Aklbat Pelkawlnan Putus karen& Peroeralan . 123
••
3. Pembedaan Penguasaan Benda •.•.••.•.• 164
4. cara Memperoleh Penguasaan Benda •....• 166
5. Teori Penguasaan Benda Bergerak .......• 169
E. HAK ATAS BENDA JAMINAN ..... . ........... 171
1. Jaminan Utang ...... . ... . •.•.•..•...•• 171
2. Hak Gadal (Pand) •.. •.•..•......••••.•• 171
3. Hak Reteosi. • . • • • • . • . . . • • • . . . • . . ••.••. 175
4. Hak Hipotek .••.••••..•••••.•••••••.•.. 1n
5. Hak Dldahulukan (PrivUege) •..•..•.••.... 182
F. HAK PUNGUT HASIL .•••.•.•••.• • •••••.•• . • 185
1. Konsep Hak Pungut Hasil. • • .• • .• .• •. . •.• 185
2. Slfat Hak Pungut Hasil . . •. . ....••.• . .••• 186
3. cara Memperoleh Hak Pungut HasU •••. . •.• 187
4. Kewapban Pemungut Hasu .•.•..••.•..•.. 188
5. Hak Pungut Hasil Berakhir (Hapus) • • •••••• 188
G. BENDA DAN TETANGGA ..• • .•...•.••.•..•.• 189
1. Per1unya Hukum Tetangga . •.••.••..•.•.. 189
2. Solusl HUkum Tetangga .....••.••.. .. •.• 191
BABV PEWARISAN, PEWARIS, AHLI WAAlS .... • ... .. .. 193
A. PENGATURAN PEWARISAN ••.•....•••.•.•.• 193
1. Konsep Pewarisan ••.•...•••.••••••.• . . 193
2. Pewarisan Tennasuk Hukum Benda .•••..•• 195
3. Sls1em Pewarisan .. . .............•.•••• 196
B. PEWARIS (PENINGGAL WARISAN) •. ...•.•..• 201
1. Konsep Pewaris . .. . .................•. 201
2. SUrat Waslat (Testament) ..•.. ..• ..•....• 202
3. Waslat dalam Hukum Islam dan Hukum Adat. 208
xll
C. AHLI WAAlS . . . . . • . . • . . • . . . . . . . . . . . . . . . • . . 211
1. Konsep Ahn Warfs .......... . . . • . . . . . . . . 211
2. Hak dan Kewajiban Ahll Wat1s • . . . • • . . . • . . 212
3. Penggolongan Ahli Waris . . . . . . . . . . . . . . . . 213
4. Ahll Warfs yang lldak Berflak Mewaris .... . . 217
5. Ahll War1s Penggantl .. . ................ . 219 .
xlv
..
7. Musnahnya Benda yang Terutang . . . . . • . . . 285
8. Karena Pembatalan. • . • . . • • • • . • . . . • . . • . • 285
9. Ber1aku Syarat Batal • . . . . . • • • . • • • • • • • • . . 286
1 o. lampau Waktu (Daluwarsa) ...... ~ . . . . • . . 287
,
2. Perbuatan JuaJ Bell •..•.•••••.••.•..•.•. 318
3. Objek Jual Bell •. . •.•...•.••.••.••••.•. 318
4. Hubungan KewaJiban dan Hak •..•..••••.• 318
B. SAAT TERJAOI JUAL BELl •• 4 . . . . . . . . . . . . . . . . 319
1. Asas Konsensual e. I e t. tee. Ieee 0. e If I. I 319
2. Persetujuan Kehendak •..•....••. • .••.•. 320
c. KEWAJIBAN PENJUAL ..................... 321
1. Tujuan Menglkatkan Olri ..•.••.•..•.••.•. 321
2. Penyerahan Benda •.••.••.••.••.••••.•. 321
3. Jamlnan dar1 Gangguan ... ..•. •..••.• . •. 326
4. Jamtnan dar1 cacat Tersembunyi •..•..•.•. 328
5. Jamlnan dar1 Gugatan Plhak Ketlga .•...•.• 330
xvl
3. Penjual Tidak Menjamln Kemampuan Oebl-
tor ................. . .. . ............. 339
XVIII
3. Larangan MengUangsewabel . . . . . . . . . 390
4. P~lnan dalam Sewa Bell . . . . . . . . . . . . . 391
5. Wanpreetaal dan Akblt Hukunnya . . . . . . . . 392 .
••••••
Tentang Hukum Perdata
BASI
TENTANG HUKUM PERDATA
a. Hukum perdata;
b. Hukum acara perdata;
c. Hukum daganglblsnls;
d. Hukum perdata lntemaslonal;
e. Hukum adat;
f. Hukum Islam;
g. Hukum peradllan agama; dan
h. Hukum tenaga ke~a .
~::~~:;;~~~~~~n
~antara
masyarakat. HuowtlQaA-fllttKtllm
a. Pe~anjlan antara plhak yang satu dan plhak yang lain, mlsalnya,
jual bell, sewa-menyewa, utang-plutang, tukar-menukar, dan pem-
berian kuasa.
Hubungan hukum antara orang yang satu dan orang yang lain ltu men-
clptakan hak dan kewajlban Umbal ballk bagl plhak-plhak yang sifatnya
menglkat. artinya wajib dlpenuhi dengan lktlkad balk, tidal< boleh dlbatal·
kan secara sepihak. Orang yang dimaksud dalam hubung~um...lW
• dapat berupa manus;a pr1badl ciptaan Tuhan Yang Maha ~a kod-
~u berupa badan hukum clptaan manusia, ~rdasar pada undang-
undang yang b (gefala yuridls). mng sebagal manusla pribadi atau
·~::;;;::::::~::Z:~u~n ~~~,t>~
~-.Jn'oong HulruiiJ PlOt-
~~~~~~~~~~~
.
3. Lingkup Materi Hukum Perdata
Tlmbulnya hukum karena manusla hldup bennasyarakat. Hukum meng-
atur hak dan kewajlban dalam hldup bennasyarakat serta mengatur cara
melaksanakan dan mempertahankan hak dan kewajlban ltu. Hukum per-
data yang mengatur hak d a iban dalam hubungan hldup b9nna-
syarakat di ukum perdata materi& , angk.an hukum perdata
lnilah lingkup materi hukum perdata materiel yang diatur dalani Buku I, II,
dan Ill KUHPdt, sedangkan mengenal cara melaksanakan dan memper-
tahankan hak dan kewajiban perdata dlatur dalam hukum acara perdata
sebagal bidang kajian hukum yang berdlri sendili dan dlatur dalam Buku
IV dan hukum acara perdata.
Hukum perdata Belanda berasal dart hukum perdata Prancls yang ber-
lnduk pada Code Civil Prancls. Pada zaman pemerintahan Napoleon
Bonaparte. Prancis pemah menjajah Belanda dan Code Civil Prancis
dlberlakukan pula dl Belanda. Setelah Belanda merdeka dari penjajahan
Prancis, Belanda menginginkan pembentukan Kltab Undang-Undang Hu-
kum Perdata (Burgerlfjk Wetboek. BW) sendili yang bebas dari pengaruh
kekuasaan Prancis.
a diselesal-
~rrttif81:1Canai~!-1'Em'il>ertakuannya
pada
tanggal 1 1. Akan tetapl, dalam bulan Agustus 1 830 ter-
jadl pemberontakan dl wilayah bagian selatan Belanda yang memisahkan
diri dart Kerajaan Betanda yang sekarang disebut Kerajaan Belgia dan
luksemburg. Karena pemisahan Belgla dan luksemburg terseuu.,~oo.:::
lak asl dltangguhkan dan baru tertaksana ada t n al..l...Q!<to-
Prancls, hasll Jlplakan yang dlsalln dari i>ahasa Prancls ke dalam bahasa
Belanda. 1
I(~:=~=:~;~~~:~
~
N~~rak'nftruu~. mengeluar1<an
anggap KUHPdt sebagal himpunan hukum perdata
tldak tertulis sehingga KUHPdt lndo~a ~t dipedomwt:oluh sa11UB
warga nagam Indonesia. Kstentuan-ketentuan yang sesual dapat dlikut~
sedangkan yang tldak sesuallagl dapat dibnggalkan.
a. Pasal 108 dan 110 KUHPdt tentang wewenang seorang lstri untuk
melakukan perbuatan hukum dan untuk menghadap dl muka peng-
b. Pasal 284 ayat (3) KUHPdt mengenal pengakuan anak yang lahlr
di luar perkawlnan oleh seorang perempuan Indonesia asli. Dengan
demlklan, pengakuan anak tldak tagl berakibat terputusnya hubulg-
an hukum antara lbu dan anal< sehlngga tentang hallnl Juga tfdak
ada lag! perbedaan antara semua warga negara Indonesia.
g. Pasal 1603x ayat (1) dan (2) KUHPdt yang mengadakan dlskrl-
mlnasi antara orang Eropa di satu pihak dan orang bukan Eropa di
lain pihak mengenal pe~anjlan perburuhan.
Selaln bahan hukum perdata Barat. bahan hukum perdata tldak tertulls
yang sudah be~~ sedemiklan rupa sehingga mempunyal nilal-nllal
yang dapat dlpedomanl oleh seluruh rakyat Indonesia dapat dlambll dan
dljadlkan bahan hukum perdata nasional. Untuk memahaml hal lnl per1u
dltelltlleblh dulu, terutama melalul yurtsprudensi Indonesia.
lain, bahan hukum perdata Barat yang sesual dengan slstem nllal budaya
Pancaslla, hukum perdata tldak tertulls buatan haklm 0udge made Jaw),
dan hukum adat dl Indonesia.
D.
1.
..SUMBER HUKUM PERDATA
Sumber Hukum Perdata Fonnal dan Materiel
t
Sumber hukum perdata adalah asal mula hukum perdata atau tempat dl
mana hukum perdata ditemukan. Asal mula Jtu menunjuk pada sejarah
asalnya dan pembentuknya, sedangkan "tampa\" menunjuk pada rumus-
an-rumusan ltu ~lmuat, dlumumkan, dan dapat dlbaca. Jika asal mula ltu
men~Uk pada sejarah asal dan pembentuknya, asalnya darf BW Belanda
dan pembentuknya adalah pembentuk kodifikasl Belanda: SUmber dalam
.
artJ asal dan pembentuknya inl disebut sumber dalam arti formal.
.
Hukwn perdata Belanda adalah,:>eraturan.hukum perdata yang dibuat se-
cara lengkap dan terpadu oleh pembentuk kodllikasl Belanda. Produk
pembentuk kodlflkasl Selander ltu dlsebut Burgerfljk Wetboek Nederland
yang lazlm dlsebut BW Belanda. Karena Belanda menjajah Hlndla
Belanda, maka untuk kepentlngan golongan Eropa dan yang dipersama-
kan, BW Belanda tersebut dengan perubahan kecll dibertakukan pula dl
Hlndla Betanda oleh pemerintah kolonhtl Belanda J>erdasar pada asas
konkol'dan'SI yang dlsebut Burgerfl]k Wetboek voor Nederfandsch lndle.
Jika sumber ltu menunjuk pada tempat rumusan ltu dlmuat, dlumumkan,
dan dapat dlbaca, tempat dlmuat dan dapat dibaca ltu adalah Lembaran
Negara Belanda yang dlsebut Staatsblad. Pemertntah Belanda berf(e-
wajlban mengumumkan BW Belanda ltu m~alul Staatsblad. Somber da·
lam artl tempat dlmuat dan dapat dlbaca lnl dlsebut sumber dalam artl
materiel. BW Belanda tersebut dlbertakukan pula dl Hlncla Belanda oleh
pemertntah kolonlal Belanda dengan sebutan Burgerfl}k Wetboek voor
Nederlansch lnd/e berdasar pada asas konkon::lansl, yang atas nama Aa)a ~
dlundangkan melalul Staatsblad Nomor 23 Tahun 1847, mula! berlaku dl
Hindla Belanda pada tanggai 1 Mei 1848.
dalam bentuk undang-undang blasa dan dapat pula dalam bentuk kodl-
flkasf. Bldang hukum tertentu ltu, mlsalnya, bidang hukum perdata, pi-
dana, dagang, acara perdata, acara pldana, dan tata negara.
3. Slstematlka Kodlflkasl
Slstematlka artlnya susunan peraturan dan rumusan lslnya yang dlberi
nomor secara berurutan, teratur berdasar atas suatu slstem. Slstematlka
koclflkasl arttnya SUSU'lan peraturan dan runusan lslnya yang dlberi no-
mor secara benJrutan, teratur berdasar atas suatu sistem dart suatu kodl-
flkasi. Slstematlka kodlflkasl melputiSWU\80, lsi, dan penomoran secara
teratur dart suatu kodftkasl S8t*lgga memudahkan mencarf lsi yang d-
p811ukan.
Hukum ~lalndoneel• 16
Tentang Hukum Perd•ta
a. Buku I KUHPdt
Memuat ketentuan tentang rnanusia prlbadi dan keluarga (per-
kawinan), sedangkan ilmu hukum hanya memuat ketentuan ten-
tang manusla pribadl dan badan hukum. Keduanya sebagal pen-
dukung hak dan kewajlban.
b. Buku II KUHPdt
Memuat ketentuan tentang banda dan warts, sedangkan llmu hu-
kum hanya memuat ketentuan tentang keluarga (perkawinan dan
segala aklbatnya) .
d. Buku IV KUHPdt
Memuat ketentuan tentang buktl dan daluarsa, sedangkan llmu
hukum memuat ketentuan tentang pewarisan. Mengenal buktl dan
daluarsa dimasukkan mater! hukum perdata formal (hukum acara
perdata).
1. Ketentuan Undang-Undang
Bertakunya hukum perdata karena ketentuan undang.ondang, artlnya un-
dang-undang yang menetapkan adanya ~wajiban hukum untuk dilaksa-
a. Ke)adlan
Contohnya kelahlran, kematian, bangunan runtuh, pohon yang tum-
bang, dan tanaman dimakan hewan plaraan orang lain.
b. PerbUatan
Contohnya jual bell. sewa-menyewa, tukar-menukar, merusak ben-
ds orang lain, dan mencemarkan nama balk orang.
e. Keadaan
Contohya letak rumah bersusun, kopel, dan letak tanah miring.
papan reklame untuk membayar ganti keruglan dan hak orang yang ter·
Umpa papan reklame untuk memperoleh ganti keruglan.
a. Per)an)lan kebendaan
Perjanjlan kebendaan adalah pe~anjlan yang objeknya harta ke-
kayaan. Kewajiban dan hak tlmbal balik selalu berkenaan dengan
nllal kegunaan (Utlllty value) harta kekayaan yang dlnllal secara eko-
nomi menggunakan standar uang. Pe~anjlan kebendaan lnl ada
dua jenisnya, yaitu pe~anjlan ob/lgatolr, yang baru menlmbulkan
kewajiban dan hak dan pe~anjlan zakelljk yang memlndahkan hak,
sebagai reallsasl pe~anjlan obl/gato/r.
b. Perjan)lan perkawlnan
Supaya penerimaan kewajlban dan hak yang tlmbal ballk ltu leblh mantap
dan pastl, maka pada perjan)lan kebendaan tertentu pembuatannya dl-
lakukan secara tertulis dl muka notar1s. Notaris mengesahkan perbuatan
hukum ltu dalam suatu akta otentlk. Notarts dlangkat secara resml oleh
Menter! Hukum dan Hak Asasl Manusla. Sebelum memangku jabatannya,
notarfs mengucapkan sumpah dl depan ketua pengadllan negeri yang ber-
wenang.
3. Keputusan Pengadilan
Hukum perdata juga ber1aku karena dltetapkan oleh pengadllan melaluf
putusannya. Hal lnl dapat terjadl karena ada perbedaan pendapat atau
persellslhan mengenal pelaksanaan kewajlban dan hak yang ditetapkan
oleh hukum perdata. Untuk menyelesalkan dan menetapkan slapa yang
berkewajlban dan berhak menurut hukum perdata, pengadllan karena
fungslnya memutuskan sengketa antara plhak-plhak yang bersangkutan,
keputusan pengadllan menetapkan dlterimanya kewajlban dan hak oleh
plhak-pihak yang bersengketa tersebut.
a. Tereapal tu)uan
Apablla kedua pihak memenuhl kewajiban dan hak timbal ballk se-
cara penuh.
Jlka kedua plhak tldak memenuhl kewajiban hul<um yang telah ditetap-
kan da1am perjanjlan, tldak akan menlmbulkan masalah sebab kewajib-
an hukum pada hakikatnya baru dalam tarat diterima untu_k dilaksanakan.
Jadl, belum dllaksanakan oleh kedua belah plhak. Akan tetapl, apablla
selah satu plhak telah melaksanakan kewajlban hukumnya, sedangkan
plhak lainnya belum atau tldak melaksanakan kewa)lban hukum, baruJah
tlmbul masalah, yai1u wanprestasl yang mengakibatkan tidak tercapai tuju-
an. Dalam hal lnl muncul sanksl hukum untuk memaksa plhak yang wan-
prestasi·memenuhl kewajlbannya •
••••••
BAB II
ORANG DAN SUBJEK HUKUM
B. BADAN HUKUM
1. Klaslflkasl Badan Hukum
Badan hukum adalah sub)ek hukum ciptaan manusla berdasar pada un-
dang-undang, diberi status sebagai pendukung hak dan kewajiban, seperti
manusia. Menurut ketentuan undang-undang, ekslstensl badan hukum di
Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
Badan hukum yang dlakul oleh pemerinlah adalah badan hukum yang dl-
bentuk oleh pihak swasta atau pribadl warga negara untuk kepentingan
prtbedl pembentuknya sendlri. Akan tetapt, badan hukum tereebut men-
dapat pengakUan dari pemerintah menurut undang-undang. Pengakuan
ltu clberikan oleh pemerintah karena lsi anggaran daeamya tldak dilarang
wwJang-undang, tidak bertentangan dengan ketertiban umum, tidal< ber·
tantangan dengan kesuallaan muyarakat. dan badan hukum ltu tidal<
akan melanggar Ul'ldang.undang. Pengakuan ltu dlberikan oleh pemerln·
tlh melalui pengesahan anggaran daaarnya.
Bldan hukum yang diperbolehkan adalah badan hukum yang tidak di·
bantuk oleh pemerintah dan tidak pula memertukan pengakuan dari pe-
merintah menurut u~undang, tetapi diperbolehkan lcarena tujuannya
JMG berilfat Ideal dl bldang pendldlkan, soaial, keagamaan, llmu penge-
tltwn, kebudayaan, dan ka'nanuliaan. Badan hukum lnl . . . . berupe
,....,, Untuk mengalahul apelcah anggaran dual badan tUcum ltu tklak
clarang undang-undang, tidak bertentangan dengan ketertlban umum,
DitinJau dari wewenang hukUm yang diberikan kepada badan hukum, maka
badan hukum dapat pula diklasffil<asikan menjadl dua jenls, yaitu:
Jtka pejabat koperasi berpendapat bahwa lsi akta pendirian koperasi yang
memuat anggaran dasar koperasi yang dibuat di hadapan notaris tidak
bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusila·
an; pengesahan akta pendirian koperasl diberikan dan didaftarkan dalam
buku daftar umum yang disedtakan di kantor pejabat koperasi dengan di-
bubuhl tanggal dan nomor pendaftaran serta tanda tangan pengesahan
peJabat koperasi. Tanggal pengesahan akta pendlrian koperasl berlaku se-
bagal tanggal resmi berdirinya koperasi. Sejak tanggal pengesahan itu,
koperasl sudah berstatus badan hukum. r
Akta pendirian yang dibuat di muka notaris itu memuat anggaran dasar
yayasan, sekurang-kurangnya berisl ketentuan mengenai nama dan tern-
pat kedudukan; tujuan yayasan; serta kegiatan untuk mencapai tujuan;
jangka waktu pendlrian; jumlah kekayaan awal; cara memperoleh dan
menggunakan kekayaan; pengangkatan; pemberhentian; penggantian or-
gan (pembina, pengurus, dan pengawas); hak dan kewajlban organ; rapat
organ yayasan; perubahan anggaran dasar; penggabungan dan pembu-
baran; dan penggunaan kekayaan sisa likuidasi atau penyaluran kekaya-
an yayasan setelah pembubaran.
ri· Akta notaris yang memuat anggaran dasar yayasan kemudian dtsampai-
n kan kepada Menter! Hukum dan HAM yang mendelegas1kan kewenang-
an tersebut kepada Kanwil Departemen Hukum dan HAM menurut wi-
u, layah ke~anya mastng-masing. Kakanwll Depkumham atas nama Menteri
memberlkan pengesahannya. Dalam memberikan pengesahan tersebut,
C. TEMPATTINGGAL
1. Konsep Tempat Tinggal
Walaupoo dalam KUHPdt suclah <in.muskan ketentuan tentang tempat
tlnggal, temyata maslh sulit untuk dipahaml secara deftnitif. Kesulltan itu
31
Orang dan Subjek Hukum
Selain dari hak dan kewajlban dalam bldang hukum publlk, ada pula hak
dan kewajlban dalam bldang hukum perdata, mlsalnya:
3. Status Hukum
Status hukum seseorang Juga menentukan tempat tlnggalnya sehingga
akan menentukan pula hak dan kewajlbannya menurut hukum. Status
hukum seseorang dibuktJkan dengan kartu tanda penduduk (KTP) yang
\
Orang dan Sub)ek Hukum
Jika suaml dan lstri warga negara dar1 negara yang sama, tetapl ber-
tempat tinggal dl rumah kediaman yang berfalnan, hak dan kewajiban
hukum dltentukan oleh tempat tlnggal dl mana maslng-rnaslng suaml dan
lstri yang bersangkutan ltu tel'daHar sebagal penduduk yang dlbuktikan
dengan kartu tanda penduduk (KTP) yang sah. Tempat tinggal anak dl
bawah umur (belum dewasa) ditentukan oleh tempat tmggal orang tua-
nya. Oengan demlklan, hak dan kewajlban hukum anak ditentukan oleh
hak dan kewajiban hukum orang tuanya. Jika lbu dan ayahnya bertem-
pat tlnggal dl rumah yang berbeda alamatnya yang maslng-masing di·
buktlkan dengan KTP yang sah, anak atas persetujuan ibU atau ayahnya
boteh memlllh salah satu di antara tempat tinggal lbu atau tempat tlnggal
ayah.
Jlka tempat tinggal seseorang dl rumah sewaan atau rumah kos, rumah
sewaan atau rumah kos tersebut dlanggap sebagat tempat kedlamannya.
Akan tetapl, hak dan kewajiban hukumnya terikat dengan tempat tinggal
dl mana yang bersangkutan terdaHar sebagal penduduk yang dibuktikan
dengan KTP yang sah. Jika pembantu rumah tangga bertempat tlnggal dl
rumah kedlnman tempat dia beke~a. rumah majlkan tempat dta beke~a
ltu dlanggap sebagal tempat kedlamannya sendlri. Alamat tempat ting-
galnya sama dengan alamat tempat tlnggal majlkannya 1tu. Namun, hak
dan kewajlban hukumnya terikat dengan tempat tlnggal dt mana dia ter-
daHar sebagal penduduk yang dibuktlkan dengan KTP yang sah.
a. Perkawlnan
Tempat tinggal istr1 sama dengan tempat tlnggal suaml (Pasal
32 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974).
b. Kelahlran
Tempat tinggal anak menglkutl tempat tlnggal orang tua (Pasal
47 Undang-Undang Nomorl Tahun 1974).
c. Pengampuan
Tempat tlnggal orang dl bawah pengampuan mengikutl tempat
ttnggal pengampu atau wallnya (Pasal SO Undang-Undang
Nomor1 Tahun 1974).
hanya ber1aku dan dlterapkan pada kewajiban, bukan pada hak. Kewe-
nangan berbuat pada hakikatnya adalah melaksanakan kewajlban. Orang
yang melalalkan kewajiban dapat dlkenakan sanksl, sedangkan orang me-
lalalkan hak tidak apa-apa. Orang mempunyal kewenangan bemak sejak
dilahlrkan, bahkan sejak dalam kandungan lbunya asalkan dia lahlr hldup
apabila kepentingannya menghendakl (PasaJ 2 KUHPdt). Kewenangan
berhak ber1angsung terus hfngga akhfr hayat. Kewenangan bemak setlap
orang tldak dapat dltladakan oleh suatu hukuman apa pun yang dapat
mengaklbatkan kemaUan perdata atau kehllangan hak perdata seseorang
(Pasal 3 KUHPdt).
Hak perdata merupakan hak asasl yang melekat pada dirt setlap orang.
Hak perdata adalah identitas orang yang tidak dapat hllang atau lenyap.
ldentltas tersebut baru hltang atau lenyap apablla orang menlnggal dunia.
Contoh hak perdata adalah hak untuk hidup, hak untuk memlllkl. hak
untuk kawin, hak untuk beranak, hak untuk mewaris, hak atas nama. dan
hak atas tempat tlnggal. Hak perdata berbeda dengan hak publlk. Hak
publlk dapat hUang atau lenyap apablla negara menghendakinya deml-
klan. Hak publlk ltu ada karena dlberikan oleh negara, ~dangkan hak
perdata itu ada karena dlberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang dl-
sebul juga hak kodratl. Contoh hak publlk adalah hak memilih dan dipllih
dalam pemlllhan umum, hak menjadl anggota TNt atau Polrl, hak menjadl
PNS, ataupun hak mendudukl jabatan tertentu.
2. Kewenangan Berbuat
Untuk mengetahul apakah orang ltu wenang berbuat atau tldak, ada be-
berapa faktor yang membatasl, yaltu umur. kesehatan, dan perilaku. We-
nang berbuat ada dua pengertlannya, yaltu:
Pada dasamya setiap orang dewasa adalah cakap atau mampu melaku-
kan perbuatan hukum karena memenuhl syarat umur menurut hukum.
Akan tetapl, apabila orang dewasa ltu dalam keadaan saJ<it lngatan atau
gila, tldak mampu mengurus dirinya sendlri karena boros, dla dlsamakan
dengan orang belum dewasa dan oleh hukum dinyatakan tldak cakap
atau tldak mampu melakukan perbuatan hukum (onbekwaam, Incapable),
dlatur dalam Pasal 330 KUHPdt.
Perbuatan hukum yang dllakukan oleh orang yang tldak cakap atau tldak
mampu menurut hukum adalah tldak sah karena tldak memenuhl syarat
hukum. PerbUatan hukum yang tldak sah dapat dlmintakan pembatalan
melalul pengadllan (vsmletigbaar). Kepentlngan orang yang tldak cakap
atau tldak mampu melakukan perbuatan hukum dlurus oleh plhak yang
mewaklllnya sebagal berikut:
1) Staat!bfltdNomor 556 dan 557 Tahun 1924 untuk Golongan limur ASing Cma dan
non·Cina.
Perallhan darl keadaan tldak cakap sama sekall pada keadaan cakap
penuh berfangsung sedlkit demi sedlkit menurut keadaan. Oalam hukum
adat Jawa, seorang yang sudah mandlri dan ber1<eluarga {mantas) cakap
penuh untuk melakukan segala perbuatan hukum. Sebaliknya, tidak dapat
dlkatakan bahwa orang yang belum mandlri dan belum ber1<eluarga tldak
cakap melakukan perbuatan hukum apa pun. Jika kedewasaan dihubung-
kan dengan perbuatan kawln. menurut pandangan DJoJodlgoeno, hukum
adat mengakul kenyataan bahwa jika seorang pria dan seorang wanita
kawln dan dapat anak, mereka dinyatakan dewasa walaupun umur mereka 81
ltu baru 15 tahun. Sebaliknya pula, Jlka dlkawfnkan, mereka tidal< meng- al
hasilkan anak karena belum mampu berseksual, mereka dlkatakan belum Uf
c. Stb. Nomor 557 Tahun 1924 bagl warga negara Indonesia keturun-
an Tlmur Asing Clna.
d. Stb. Nomor 54 Tahun 1931 bagl warga negara Indonesia asll (buml-
putra).
Pengertian sudah berumur 21 tahun penuh atau sudah pemah kawin dt-
sebut dewasa undang-undang (dewasa hukum). Selain ltu, masih dlkenal
dewasa blologls (dewasa seksuat) untUk melangsungkan perkawlnan. yaitu
sudah mencapai umur 16 tahun penuh bagi wanha dan 19 tahun penuh
bagl pria. Mereka yang dewasa blologls tnt apablla sudah melangsungkan r
perkawlnan berubah men)adl dewasa hukum. B
k
F. PENCATATAN PERISTIWA HUKUM k
rr
1. Peristiwa Hukum yang Dicatat k;
Untuk memastlkan status perdata seseorang, ada lima peristlwa hukum b;
dalam kehldupan manusia yang per1u dllakukan pencatatan, yaltu per1s-
~= a
a. Kelahlran Fl
Menentukan status hukum seseorang sebagal subjek hukum, yaltu ya
pendukung hak dan kewajlban. be
ny
b. Perkawlnan
da
Menentukan status hukum seseorang sebaga suaml atau lstri da-
be
lam lkatan perkawlnan menurut hukum. nw
c. ~e,.lan
Menentukan status hukum seseorang sebagal Janda atau duda,
yang bebas dari lkatan perkawinan.
d. Kematlan
Menentukan status hukum seseorang sebagai ahll waris, sebagal
Janda atau duda dart almamum/almarhumah .
•· Penggantlan nama
Menentukan status hukum seseorang sebagal orang dengan nama
baru dalam hukum perdata (manusla atau badan hukum).
Apablta peristlwa hukum ltu telah lampau waktu untuk didaftarkan, agar
dapat dilakukan pencatatarvpendaftaran per1u ada surat penetapan hakim.
Mlsalnya, penetapan haklm pengadllan negerf mengenal kelahiran dan
pene1apan haklm pengadilan agama mengenal perkawlnan atau perceral-
an orang yang beragama Islam. Sebagal bukti telah dicataVdldaftarkan,
pejabat kantor catatan slpU menerbltkan kutipan akta kelahlran, akta ke-
matlan, akta perkawlnan. akta perceralan, dan akta gantl nama. Kutipan
akta tersebut berslfat autentlk karena dikeluarkan oleh pejabat resml (acta
ambtall}k).
b. Reglemen Catatan Sipil Stb. Nomor 130 Tahun 1917 jo. Stb. Nomor
81 Tahun 1919 tentang Pencatatan Perkawlnan dan Perceralan
bagl Warga Negara Indonesia Keturunan Cina.
c. Reglemen Catatan Slpil Stb. Nomor 75 Tahun 1933 jo. Stb. Nomor
607 Tahun 1936 tentang Pencatatan Perkawlnan dan Perceralan
d. Reglemen Cstatan Slpll Stb. Nomor 279 Tahun 1904 tentang Pen-
catatan Perkawlnan dan Perceralan bagl Warga Negara Indonesia
Perkawinan Campuran.
e. Reglemen Catatan Sipll Stb. Nomor 751 Tahun 1920 jo. Stb. Nomor
564 Tahun 1927 tentang Pencatatan 'Kelahlran dan Kematlan bagl
Warga Negara Indonesia Asli dl Jawa dan Madura.
Untuk penyelenggaraan catatan sipll dl Indonesia, pada tahun 1966 dlke- "p
luarkan lnstruksl Preslden Nomor 31/U/IN/12166 dltujukan kepada Menter! d
Kehakiman dan kantor catatan sipll di seluruh Indonesia untuk tidak meng- s.
golongkan penduduk Indonesia berdasar pada Pasal 131 lndlscha Staats- K
rage/lng (IS). Selanjutnya, kantor catatan sipll dl Indonesia terbuka bagt
seluruh penduduk lndonesla dengan membedakan antara warga negara D
Indonesia (WNI) dan warga negara aslng (WNA). or
Oalam surat keputusan Menteri Oalam Negeri tersebut cfitetapkan tlga tlpe
Ofgf:lnisast kantor catatan sipll, yaltu:
a. Organlsasl Kantor Catatan .Sipil Tipe A:
b. Organlsasi Kantor Catalan Sipllllpe B; dan
c. Organlsasi Kantor Catalan Slpil Tipe C.
49
Orang dan Subjek Hukum
catatan slpll tipe A dan B memillkl kantor sendiri dan kepala kantor sen-
dirt. Sementara ltu, catatan slpll tipe C memlllkl kantor yang bergabung de-
ngan baglan pemerintahan kabupaten/kota, kepala kantomya dirangkap
kepala baglan pemerintaban.6
a. Seaeorang a
Kata lnl menunjuk kepada salah satu anggota keluarga sebagai ca
subjek hukum pendukung hak dan kewajiban.
karang tldak ada kabamya lagl. Orang menganygap pemuda itu "hllang•.
Ayah orang hilang llu ditanya, berapa jumlah anakmu, dljawabnya enam
orang, tetapl yang satu hilang . Menurut ceritanya, anaknya ltu pergi ke
Eropa dan kabar terakhlr berada Cekoslowakla. Selanjutnya, Udak ada
kabar bentanya lag! . lnllah gambaran orang dalam keadaan tidak had1r.8
Persoalan lain adalah apabila keperglan yang bersangkutan ltu tldak me-
nlnggalkan pesan atau kuasa pada keluarga yang d'rtlnggalkan, slapa dan
bagalmana cam mengurus kepentlngannya (hak dan kewajiban). Sebenar-
nya yang bersangkutan dlharapkan akan kemball, tetapi setelah lampau
tenggang waktu lama lldak juga muncul di tempat, timbul kesangslan apa-
kah d1a maslh hldup atau sudah menlnggal dunla. Keadaan Udak hadir
memengaruhl dan memberi akibat hukum kepada yang bersangkutan sen-
diri dan kepada plhaK keluarga yang ditlnggalkan. Pengaruh keadaan tldak
hadir itu adalah pada:
acllan negert kepada Balal Harta Penlnggalan (BHP) sebagal kurator, ke-
luarga sadarah, semenda, lstrf, atau suaml orang yang dalam kaadaan tak
haclr ltu, atas pennohonan plhak yang berkepentlngan atau kejaksaan,
&llluk mengurus harta kekayaan dan kepentlngamya, balk sefuruh mau-
JU' sebaglan (Pasal 463 KUHPdt).
53
Orang dan Subjek Hukum
itu (Pasal 485 KUHPdt). Apablla tldak ada kabar kepastlan menlnggal
dunla orang yang tldak hadlr itu, keadaan definitif te~adl ketlka tampau
tenggang waktu 30 tahun se)ak hari pemyataan barangkall menlnggal
dunla yang tercantum dalam putusan pengadllan negeri. Atau apablla
tenggang waktu 30 tahun belum lampau, tetapl sudah lewat 100 tahun
sejak harilahir orang yang tidak hadir ttu (Pasal 484 KUHPdt).
Aklbat hukumnya adatah para ahll waris atau orang yang memperoteh
hak berhak menuntut pembaglan warisan atas harte kekayaan orang yang
tldak hadlr ltu. SUaml atau lstri yang ditlnggalkan oteh orang yang tldak
hadir ltu dapat kawtn lagl dengan plhak lain (Pasal 493 KUHPdt). lni ber-
arti te~adl perceralan. Keadaan tldak hadir merupakan alasan untuk ber-
cerai apablla ketldakhadiran Hu dua tahun bertunrt·turut (Pasal19 huruf b
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975).
~
4. Beberapa Pertimbangan
Dalam rangka pembangunan hukum naslonaJ, keadaan tidal< hadir pertu
mendapat pengaturan dalam hukum perdata nasionat dengan memper-
hatlkan pokok-pokok plklran berikut lnl:
a. Keperglan atau menlnggalkan tempat kediaman dilakukan oleh
orang yang bersangkutan tanpa lzln ketuarga yang dltlnggalkan,
tanpa atasan yang sah, atau karena hal lain di luarkemampuannya.
Alasan-alasan lnl sesual dengan Undang·Undang Nomor 1 Tahun
1974 tentang Perkawinan.
b. Keluarga yang dltinggalkan, yaitu istrl untuk suaml, suaml untuk
tstrf, atau orang tua untuk anak. Apabila orang tnt tldak ada, baru
diberikan kepada keluarga garls lurus ke atas. Apabfla orang inl
tldak ada juga, baru saudara kandung. Apablla orang inl tidak ada
juga, baru pemerintah melalul BHP yang mengurus untuk kepen-
tingan soslat dan lbadah.
c. Pihak yang meninggatkan tempat kedlaman ltu tldak memberi kua-
sa kepada plhak keluarga yang dltlnggalkan untuk mengurus harte
kekayaan dan kepentingannya, s&dangkan tempat dia berada Udak
dlketahui sama sekall.
64
Onmg dan SubJek Hukum
• • • * ••
BAB Ill
KELUARGA DAN PERKAWINAN
1) Baca juga uralan ldrla Romutyo has-A•$ Hukum Islam. s.jwah dlln Per-
,.mbangan Kedudulcan Hukum Islam d lndotl•sle ~Siner Gratlka. Jakarta.
1997. h . <l7.
Dl beberapa kerajaan Nusantara waktu itu, hukum Islam dlakul dan dl·
anut oleh masyarakat, seperti dl Sumatra terdapat Kerajaan Sultan Pasal
dl Aceh serta Kera)aan Pagar Ruyung dan Kerajaan Paden kedua-dua-
nya di Mlnangkabau. Dl Jawa terdapat Kerajaan Demak, Mataram, dan
Sultan Agung; dl Makassar terdapat Kera)aan Hasanuddn; dan sebagai-
nya, bahkan Malaka serta Brunei (sekarang Brunei Darussalam) dl Se-
mena~)ung Melayu.2
Pada zaman VOC ekslstensi hukum ketuarga Islam telah dlakul dan ber-
laku dalam masyarakat dan dlakul pula oleh kerajaan-kerajaan Islam yang
kemudlan dihlmpun dalam Kltab Hukum Islam, yang dlkenal dengan Com-
pendium Frel]er. K/tab Hukum Islam tersebut bertst aturan-aturan hukum
keluarga, peOOiwinan, dan kewarisan Islam, yang dltetapkan agar dlterap-
kan oleh Pengadllan VOC. Selaln ltu, dlbuat pula hlmpunan hukum ke-
luarga, per1<awlnan, dan kewarisan Islam untuk daerah-daerah Clrebon,
Semarang, dan Makassar (Bone dan Goa).3
Namun, kenyataannya walaupun sudah 1u]uh abed hukum Islam ltu dl-
anut oleh penduduk Nusantara dan dlpe~uangkan secara fonnal dan non-
lonna! oleh umat Islam, pemaksaan ber1akunya hukum Baret dari negeri
Belanda dalam menun)ang proses kristenlsasl ltu tidak mengendurkan
lman dan semangat masyarakat Islam Nusantara. Kekuatan lman dan
keglgihan dalam mempertahankan agama Islam dan bertakunya hukum
keluarga Islam tetap tertanam dl hatl masyarakat.
6) Abdul Manan. Aneka MasaJah Hukum Pvrdata Islam di Indonesia. Penerbtl Ken·
cana Prenada Meda Group. Jakarta 2006. h. xii.
7) Abdul Manan. Ibid.
8) Ult RasJidl. Hukum Perkawl!lan dan PeteeraJan di Malaysia dsn Indonesia. Pe-
nerbrt Remaja Rosdakarya. Bandung, 1991. h . 17.
9) Abdul Manan. op. cit. h. xlv.
10) Bandngkan clengan uralan Uh Rasjtel. ibid h. 18.
a 61
Hukum Perdata lndon•ala
Keluarga dim Perbwlnan
62
Keluarge d., P-"awlnen
Berdasar pada pertlmbangan bahwa peraturan nikah, talak, dan rujuk yang
diatur dalam Of'donansl Peri<awlnan Stb. Nomor 348 Tahun 1929 jo. Stb.
Nomor 467 Tahun 1931, Ordonansl Per1<awlnan Gampuran Stb. 1933 No-
mor 98, tldak sesuallagl dengan keadaan yang ada. Sementara ltu, untuk
membuat undang-undang baru tldak mungkin dllaksanakan dalam waktu
&fngkat. Setelah diunclangkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1946
ra
tentang Pencatatan Nikah, Talak, dan Rujuk, segera diambll tlndakan de-
uh. 13) Abdul Manan Aneka Masa/ah Hukum Psrdeta Islam dalam Prakt•k Peradllan
Agama Pwnerbit Kencana Prenada Mecla Group Jakarta. 2006. h. 3.
.....
~ tl te.ana llu, panlla ......... - . . . tdllk dapal b ...rJa ......
hukum, praktlsi, dan akademlsi dart berbagai dJSipfln nmu. Akhlmya, di.se-
pakatl dengan konsensus sebagal bertkut:
• Ayat(1):
•psfkawlnan adalah sah apabl/a dllakukan msnurut ma-
slng-maslng agamanya dan kepsrcayaannya ltu. •
• Ayat(2):
"Tlap-tiap pstkawfnan waJib dicatat deml ketertiban adml-
nistrasi negara. •
Islam sebagal baglan dari hukum normatit dalam slstem hukum positit E
Indonesia tidak boleh dlanggap remeh dan sudah cukup berarti. Apablla ~
secara normatlf sudah cukup kuat status hukum peti<awtnan Islam da- b
lam berbagal kegltatan hldup bermasyarakat, yang pel1u dlperjuangkan g
dalam kehldupan nyata adalah aktivitas mewujudkannya datam perilaku p
mulla yang diridal AUah. Tujuan perkawinan Islam dalam kehldupan ber- Q
masyarakat adalah membentuk keluarga bahagia lahlr dan batin dalam
lkatan suami lstri yang sah yang diikat oleh rasa sallng menyayangl; sa- "
d
ting menghargai; serta sallng menghonnatl, sakinah, mawadah. dan wa- d
rohmah. 01
Hubungan keluarga dan hubungan darah adalah dua konsep yang b9r-
beda. Hubungan keluarga adalah hubungan dalam kehidupan keluarga
yang te~adi karena lkatan perkawinan dan karana lkatan hubungan darah.
Hubungan darah menu rut garis lurus ke atas dlsebut "leluhur", sedang-
kan hubungan darah menurut garis lurus ke bawah disebut "keturunan•.
Hubungan darah menurut garis lurus ke samping adalah pertallan darah
antara manusla bersaudara kandung dan ketu11.1nannya.
Demlklan juga dalam hal perwallan. Hubungan darah sampal batas ter-
tentu menentukan urutan prforitas menjadi wati. Misalnya, dalam hal hu-
bungan darah satu tlngkat tldak ada karena orang tua anak sudah me-
ninggal semua atau karena kekuasaan orang tua dlcabut pengadilan ne-
geri. Dalam hal inl: hubungan darah dua tingkat (saudara kandung, nenek)
berhak menjadi wall bagl anak.
18) Baca juga uralan l.ngkap dart Abdul Manan. op. cit hh. 8-12.
pert<awlnan. Persetujuan bebas artlnya suka sama suka, tidal< ada paksa-
an dari pihak lain walaupun dan pihak orang tua sendiri. Persetujuan be-
bas itu timbul karana sudah sating mengenal ldentltas dlri masing-ma-
slng, tidak ada alasan khilaf atau kellru, dan sudah tahu tidak ada rintang-
an untUk melangsungkan per1<awfnan.
I.JntU< mencapai persetujuan bebas suka sama suka dan tanpa paksaan
dari pihak lain, per1<enalan antara kedua caJon mempelal periu dladakan
leblh dulu atas dasar moral dan tidal< menyimpang dari nonna agama
yang dlanutnya. Orang tua dllarang memaksa anaknya ~tuk dfjodOhkan
dengan pria atau wanlta pillh8n orang tua, tetapi diharapkan membimblng
dan menuntun anak agar memillh pasangan yang cocok sesual dengan
lf1uran agama yang dlanutnya. Kedua caJon mempelal harus mempunyal
kesadaran dan keinglnan bersama secara ikhlas untuk mengadakan akad
sesual dengan hukum agama.
.Hka dipenuhi salah satu alasan tersebut, pengadilan harus menelitl ada
~ tldaknya syarat-syarat tertentu secara kumulatlf, yaltu:
Walaupun perceralan ltu dlbencl oleh Allah, apabila keadaan memang ber·
alasan bagl suaml untuk menceralkan lstrinya, perceraian diperbolehkan.
Namoo, perceraian tldak boleh dilakukan suaml secara sembarangan. Per-
ceralan harus dUakukan dengan cara yang balk sesual dengan ketentuan
~
:~ 0 Kantor catatsn s/p/1 {burgerlljk stand)
uami Kantor catatan slpll (burgerfljk stand) untuk perkawinan bagl mem-
asih pelai yang bukan beragama Islam sebagaimana dltentukan dalam
dang Pasal 3-9 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang
n de- Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974.
asya-
1.8 Perkawlnan menurut hukum agama
gber- Perkaw1nan hanya sah apablla dilakukan menurut hukum agama yang
kan. dlanut oleh plhak yang melangsungkan perkawinan itu. Pihak dimaksud
. Per- adalah seorang pria dan seorang wanita Kedua-duanya adalah kodratl,
entuan artlnya pria dan wanlta ciptaan Allah sejak lahlr, bukan bentukan manusia
1.1
p............................... ds$0 .............. .
ma...,&l'ldll....... at._ .... ..,......_......, ....
u.. .......... .,... .......... . _ .......... .....
Apablla perlcalll ................................. ldlk cl-
perU11 aylll'ld ..... ~ ...........
• hinin•Lii Sin• e
Keluarga dan Pertcawlnan
semenda, atau telah berceral talak tlga. Pihak yang dapat mengajukan
gugatan pembatalan adalah plhak keluarga mempelai, atau pihak kejak-
saan karena per1<.awlnan ltu melanggar undang-undang, ketertlban umum,
atau kesusilaan.
men}ual harta mlllk lstrl tanpa persetujuan tertulis dart pihak istri yang di·
buat di muka notaris, dan suami atau lstri bebas bergaul dengan wanita
atau prla lain dalam kehldupan bennasyarakat.
2. Konsep Perkawlnan
Dalam Pasal 1 Undang-Undang Peri<awinan, Pembentuk Unclang-Undang
s
merumuskan perkawinan sebagal:
tt
"lkatan lah/r batin antara seorang prla dan seorang wanita sa- d
bagal suamf Jstri dengan tu}uan mambentuk kaluarga/rumah tang-
ga yang bahagla dan kakal berdasar pada Katuhanan Yang Maha m
Esa.• ·
3. Tujuan Perkawinan
Setiap perkawinan mempunyal tujuan seperti yang ditentukan dalam Pa-
sal 1 Undang-Undang Peri<awlnan. Per1<awfnan yang tldak mempunyal
tujuan seperti dimaksud dalam pasal ini, bukan perkawlnan yang diatur
dalam Undang-Undang Per1<awinan. Setiap perkawinan bertujuan untuk
membentuk keluarga/rumah tangga artlnya membentuk kesatuan masya-
nlkat tei'Kecll yang terdiri atas suaml, lstri, dan anak-anak. Membentuk
rumah tangga artlnya membentuk kesatuan hubungan suaml lstri dan
anak-anak dalam satu wadah yang dsebut rumah kedlaman keluarga ber-
sama (ayah, ibu, dan anak-anak).
tuk
iian SebagaJ contoh, seorang prta dan seomng wanita melangsungkan per-
an kawlnan, tetapi tldak membentuk keluarga/rumah tangga. Mereka bertem-
uh- pat tlnggal di rumah maslng,.rnasing, suaml bertempat tlnggal dl rumah-
nya sendiri dan lstrf bertempat tlnggal dl rumahnya sendiri pula. Bahkan,
kamungkinan lstr1nya ber1<esempatan tidur dl rumahnya bersama dengan
pria lain temannya tanpa setahu suamlnya. Kenyataan sepertl lnl bukan
tujuan perkawinan menurut konsep Undang-Undang Per1<awfnan.
E. SYARAT-SYARAT PERKAWINAN
1. Syarat Materiel dan Formal
Syarat adalah segala hal yang harus dlpenuhl menurut ketentuan peratur-
an undang-undang. Syarat perkawlnan adalah segala hal mengenal per-
kawlnan yang harus dlpenuhl menurut ketentuan peraturan undang-un·
dang sebeh.m perkawlnan cllangsta'lgkan. Syarat per1<awlnan 1tu banyak
dan telah dlrinct dalam ke1entuan Undang-Undang Peri<awlnan.
86
Keluarga dan Perkawlnan
nyatakan kehendaknya , lzln ltu cukup dlperoleh dan orang tua yang maslh akll
hldup atau darl orang tua yang mampu menyatakan kehendaknya. bar
mel
Oalam hal kedua orang tua telah meninggal dunla atau dalam keadaan istri
tldak mampu menyatakan kehendaknya, lzln dlperoleh dari wall, yaltu
keluarga yang mempunyal hubungan darah dalam garls keturunan lurus
2.6
ke atas selama mereka masih hldup dan dalam keadaan mampu me- Bag
nyatakan kehendaknya. Contohnya adalah nenek prla.lkakek, puyang pria. ~
OaJam hal ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang ditullskan tutt
dalam uralan dl atas atau satu atau leblh dl antara mereka tldak me- IJ
nyatakan pendapatnya, pengadllan yang daerah hukumnya mellputl tern-
pat tlnggal calon mempelai dapat memberikan lzln setelah leblh dulu men-
dengar orang-orang yang ditullskan di atas (Pasal 6 ayat (2H5} Undang-
Undang Perkawlnan).
Ketantuan-ketentuan mengenal syarat perkawinan yang telah dluralkan dl
alas ini ber1aku sepanjang hukum masing-masing agama dari orang yang
bersangkutan tldak menentukan lain.
89
.
Keluarga dan P.rkawlnan
80
Keluarga dan P()rkawlnan
0 · Hubungan semenda
Mlsalnya, antara menantu dan mertua, antara anak tlrt dan ayaMbu
tlrt.
0 Hubungan susuan
Ill
Misalnya, antara orang tua dan anal< susuan, antara anak dan sau-
r-
e- dara susuan, serta antara bibllpaman dan keponakan susuan.
Kesembllan syarat tertulls yang dluralkan ell atas lnl ber1aku secara kumu-
latlf, artinya harus dipenuhl semua. Apablla semua syarat tersebut sudah
t
dlpenuhl, per1<awlnan dapat dilangsungkan. Akan tetapl, jika satu syarat
90-
saja tldaklbelum cfipenuhl, pelaksanaan perkawfnan ditunda sampal dl·
~h
penuhl semua syarat.
beris1ri leblh dari satu, pengadilan dapat memberi lzin apablla dlkehendaki
oleh plhak-plhak yang bersangkutan.
c. Ada jamlnan bahwa suamJ akan ber1aku adll terhadap ls1ri-ls1ri dan
anak-anak mereka (Pasal 5 Undang-Undang Perkawlnan).
Bagl yang beragama Islam, tata cara peri<awinan adalah upacara akad
nlkah, boleh dilaksanakan di rumah mempelal wanita, boleh juga di rumah
mempelal prla, yang dihadiri sanak keluarga dan para undangan. Dalam
l4lSCSrB akad nlkah ltu:
a. Lebth dulu dlbacal<an ayat-ayat sucl AJ-Qur'an.
d Pelaksanaan ijab kabul antam wall nikah dan mempelal prta. Wall
nlkah sambll menyalaml tangan mempelal pria mengijabkan:
c
3.1 Hukuman bagl mempelal
Mempelal yang tldak melakukan pemberitahuan untuk melangsungkan
d
pel1<awinan, atau melangsungkan perkawlnan tldak di hadapan pengawal
pencatat, atau tidal< memperoleh lzln dan pengadllan dalam hal poligami.
dlancam dengan pldana denda setlnggl-tlngglnya Rp7.500,00 (Pasal 45 e
ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975). Denda Rp7.500,00
kinl tldak ada arti apa-apa guna menyadarkan pelanggar hukum. Sudah f.
seharusnya denda tersebut ditingkatkan jumlah maksimumnya, misalnya,
Rp15.000.000,00. Peningkatan jumlah denda tersebut cukup layak untuk
g
menyadarkan cllr1 agar tldak mudah orang melanggar Undang-Undang
Perkawtnan. Jumlah ltu menyadar1<an dlr1 untuk berplkir wajar karena
cukup besar untuk clibayar. Jlka benar-benar dllanggar, jumlah denda ltU
cukup slgnifikan untuk menglsl kas negara.
h.
Pengadilan yang berwenang memeriksa dan memutus perkara dengan
menjatuhkan hukuman pldana denda adalah pengadllan negeri karena
pengadilan agama bagl yang beragama Islam tldak berwenang mana· Kel
nganl perkara pidana. Karena perkara pldana, boleh dlatur ancaman hu· pa~
kuman pldana kurungan dan pldana denda atau subsider. Mlsalnya, pi· adc
dana kurungan minimal 15 hari dan maksimal 3 bulan dan pidana denda dar
minimal RpS.OOO.OOO,OO dan maksimal Rp15.000.000,00. Jadl, pelanggar mel
ltu pas11 dihukum kurungan dan juga hukuman denda. Hal lnl dapat lkut kun
menlngkatl<an kesadaran hukum masyarakat agar tldak seenaknya saja an
melanggar Undang-Undang Perkawinan. mal
~
Kelemahan ancaman hukuman terhadap perbuatan pelanggaran dalam
lU· pasal-pasal di atas adalah pertama, hukuman berslfat altematif; kedua
pt- adalah berupa denda yang terialu ringan. Oenda Rp7.500,00 leblh murah
lda dar1 harga sebungkus rokok. Dengan demlkian, ada kecenderungan mau
gar melakukan pelanggaran , tidak membuat jera, kalaupun ada ancaman hu-
ktlnan, leb1h murah dari sebungkus rokok. Sebalknya ancaman hukum-
lkut an denc:ta dltingkatkan jumlahnya, mlsalnya, minimal Rp5.000.ooo.oo dan
)a
makslmal Ap15.000.000,00.
4. Perjanjian Perkawinan
hU· Mempelai pria dan mempela1 wanlta yang melangsungkan perkawlnan
da boleh membuat pe~anjian perkawinan . Apabila kedua mempelal mem-
Dalam perjanjlan perkawlnan tidak termasuk tallk talak. lsi perfanjlan per-
kawlnan dapat mengenai segala hal. asalkan tidak melanggar undang-
undang, agama, dan kesusllaan. lsi perjanjlan perkawlnan ltu, mlsalnya,
mengenai penyatuan harta kekayaan suaml dan lstri, penguasaan, peng-
awasan, dan perawatan harta kekayaan lstrl oleh suaml, suaml atau lstrl
melan)utkan kuliah dengan blaya bersama. dalam perkawtnan mereka se-
pakat melaksanakah keluarga berencana, dan sebagainya.
Akibat hukum adanya perjanjlan perkawinan antara suaml dan lstri adalah
sebagal berikut:
a. Perjanjian menglkat plhak suami dan pfhak lstri .
b. Perjanjtan mengikat plhak ketlga yang berkepentlngan.
c. Perjanjian hanya dapat dlubah dengan persetujuan kedua plhak
suami dan lstrl, dan tldak meruglkan kepentlngan pihak ketiga,
serta disahkan oleh pegawal pencatat pei'Kawlnan.
tif. Jlka ada syarat materiel ataupun s~arat formal yang Udak dlpenuhl ,
mengaklbatkan pert<awtnan ltu tidak sah. Tidak sah ltu ada dua macam,
yaltu:
a Suaml dan istr1 mempunyal hak dan kedudukan yang selmbang da·
lam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hldup dalam masya-
rakat (Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Perkawlnan) .
Dalam hubungan hukum antara suaml dan lstr1 terdapat kewajlban maslng-
masing pihak dalam fungsl sebagal suaml dan fungsl sebagal lstrl. Ke-
wajlban suamllstr1 adalah:
0 Suaml dan istr1 mempunyal tempat kedlaman yang tetap yang di-
tentukan oleh suaml istri bersama (Pasal 32 Undang-Undang Per-
kawlnan).
,
o Suaml dan lstri wajib saling mendntal, saling menghonnatl, saling
setla, dan sallng memberi bantuan lahlr batin (Pasal 33 Undang-
Undang Perkawinan).
0 Suami dan lstri wajlb memellhara dan mendldlk anak sebalk-baik· J
nya sampai anak itu dapat mandlrt atau kawin (Pasal 45 Undang-
Undang Perkawinan). A
• Kemungklnan kedua
Sebelum perkawlnan dilangsungkan, lstrt sudah hamll leblh
dulu. Setelah dilangsungkan perkawlnan, istri melahlrkan anak.
Aklbat hukum dari kelahlran anak sah lnl adalah tlmbul hubungan hU1<um
antara orang tua dan anak. Dalam hubungan hukum tersebut, orang tua
mempunyal hak dan kewajiban temadap anaknya, dan sebaliknya anak
mempunyai hak dan kewajiban terhadap orang tua. Hak dan kewajlban
orang tua terhadap anak lazim dlsebut "kekuasaan orang tua•.
Anal< tldak sah adalah anak yang dilahlt1<.an dl luar perkawlnan. Menurut
ketentuan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Perkawlnan, anak yang di-
lahirtwl di luar perkawlnan hanya mempunyal hubungan hukum perdata
dangan lbunya dan keluarga lbunya. Dengan demlklan, anak tldak sah
hanya bamak mewaris dari lbunya dan keluarga ibunya.
Seorang suaml dapat menyangkal sahnya anak yang dilahlrkan oleh lstrt-
nya bllamana dla dapat membuktlkan bahwa lstrinya telah berzlna dan
anal< ltu adalah aklbat dat1 perzinaan tersebut (Pasal 44 ayat (1) Undang-
Undang Perkawtnan). Sangkalan tersebut hanya dapat dlkemukakan oleh
suaml berdasar pada permohonan pengesahan dart plhak yang berke-
pentingan, yaltu Jstrt atau keluarga dart pihak istrl. Adapun pengadilan
membertkan keputusan tentang saMidaknya anak atas permohonan pi-
hak yang berkepentlngan (Pasal 44 ayat (2) Uridang-Undang Perkawln-
an).
Akan tetapi, ]lka haklm tldak menerima kesakslan empat orang saksl itu
atau Salah seorang di antaranya, sangkalan suaml tldak terbuktl. Oleh
t.arena ltu, haklm memutuskan bahwa anak ltu adalah anak sah suaml
istri yang bersangkutan.
Ta
Hukum Perdat. lndon..ta 103
Keluarga dan Perkawlnan
Kekuasaan lnl mellputl, antara lain, nafkah, rumah tempat tinggal. pen-
dldikan, pengarahan kehidupan masa depan anak. dan menetapkan per-
kawinan anak.
Kekuasaan inl meliputl perbuatan hukum dan akibat hukum yang tlmbul
dan perbuatan anak, mengarahkan perbuatan anak unti.lk kebalkan.
Aklbat hukum pencabutan kekuasaan orang tua adalah orang tua kehllang-
an kekuasaan atas anaknya dan anak ditaruh dl bawah perwallan. Ke-
kuasaan orang tua akan llmbul lagl jlka alasan pencabutan sudah hllang
atau lenyap,
Berdasar pacta ketentuan dua pasal tersebut, dapat dipahaml bahwa pe-
nunjukan wall dapat dilakukan dengan tlga cara, yaitu:
a) Secara llsan dl hadapan dua orang saksl;
b) Secara tertulls dengan surat wasiat; dan
c) Secara tertulls dengan penetapan pengadllan, dalam hal te~adl
pencabutan kekuasaan wall.
Orang yang dapat ditunjuk sebagal wall adalah keluarga anak yang ber-
sangkUtan atau orang lain. Slapa yang dimaksud dengan keluarga atau
orang lain ltu? Dalam Pasal 51 Undang-Undang Perkawinan tldak diberi·
lean penjelasannya. Oleh karena ltu, per1u dibaca ketentuan Pasal 49 ayat
(1) Undang·Undang Peri<awinan mengenai orang yang dapat mengajukan
pennohonan pencabutan lkekuasaan orang tua.
Alas dasar pasal tersebut dapat dinyatakan bahwa yang dlmaksud de·
ngan keluarga ltu adalah keluarga anak:
e) Oalam garis lurus ke atas, mlsalnya, kakek dati pihak bapak atau
kakek dart pihak lbu.
b) Saudara kandung yang telah dewasa, yaltu kakak anak tersebut.
klilah urutan atau pilihan yang dapat ditunjuk oleh orang tua dl samping
kamungklnan orang lain dengan alasan tertentu ditunjuk oleh orang tua
sebagal wall anaknya. Penunjukan ltu dapat dilakukan secara lisan dl
rW<a dua orang saksl atau dengan wasiat.
Mereka yang mungkln dapat ditun}uk sebagal wall harus memenuhl sya-
rat-syarat yang ditetapkan dalam undang-undang. Menurut ketentuan Pa-
sal 51 ayat (2) Undang-Undang Peri<awlnan, syarat-syarat wall adalah:
a) Orang yang sudah dewasa;
b) Orang yang berpiklran sehat (tldak gila); dan
c) Orang yang ber1aku adil, jujur, dan beri<elakuan balk.
Perwallan dapat berakhlr dalam hal anak dl bawah perwallan sudah ber-
wnur 18 tahun atau sudah kawln. Perwallan juga dapat berakhlr dalam
hal kekuasaan wall dlcabut oleh pengadllan. Untuk kepentlngan anak,
pengadlan me~uk orang lain sebagal wall. Perwallan juga berakhlr
dlllm hal wall atau anak dl bawah perwallan meninggal dwlla.
Harta bersarna
Hlrta bersama adalah harta kekayaan yang dlperoleh suaml dan lstri se-
lima daJam lkatan perkawlnan. Harta bersama dlkuasal oleh suaml dan
dl • · Suaml atau lstri dapat bertlndak terhadap harta bersama atas per-
~ kedua belah plhak (Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Perkawln-
tn). Terhadap harta bersama, suaml dan lstri mempunyal hak dan kewajlb-
(6- lea perkawlnan putus karena perceraian, harta bersama dlatur menurut
(5) IUunnya maslng-maslng (Pasal 37 Undang--Undang P800lwlnan). Mak-
llld hukumnya maslng-maslng adatah hUkum agama, htJ<um adat, dan
1Uun-hukll'n lain. lnl berartl Jka terjadl perceralan, harta belsarna dibagl
lllldasar pada hukum yang telah ber1aku sebelumnya bagl suaml lstri,
flllu hukum agama, hukum adat, hukum KUHPdt, atau hukum lalnnya.
llller'tluan semacam lnl ada k8fYUlgklnan akan rnengaburt<M artJ pe-
IIJIIIUifl harta bersama yang dlperoleh bersama salama perkawfnan.
1
Keluarga dan Perkawlnan
4
3.3 Harta perolehan a
Harta perolehan maslng-maslng secam prinsip penguasaannya sama se-
perti harta bawaan. Masing-masing, balk suaml maupun lstrt berhak se-
penuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenal harta peroleh·
annya. Apablla pihak suaml dan lstri menentukan lain, mlsalnya, dengan
perjan)lan perkawlnan, penguasaan harta perolehan dilakukan sesual de-
ngan lsi perjanjian. Oemikian juga jika te~adi perceraian, harta perolehan
dikuasal dan dibawa oleh maslng-maslng pemlllknya, kecuall Jlka ditentu-
kan lain dengan perjanJlan perkawinan.
l
kela1818n tuun ...., dan bartaku ........ ~ p81kawn-
an. lnl beratl ~· perkawlnM baltakU 8111\11 ujllk ..a teljaclnya
pedcawlrw\. Dangan kata lain. perkawlnan clnyatakan tldlk pemah ada
kaiWW batlll. Jl(a damlldln hU1ya. - - - - aldblllnya . . . . . , hal-
hal yang t8lah t8ljacl dart pertcawlnan ltu?
H. PEAKAWINAN CAIIPURAN
1. Kon•p Perkawlnan Campwan
FW.awwllw'i eampur."t adrllllh p8lkawlrw\ . , . , . 880fWQ IJita cllln •
01MQ wan11a. yano cllndan1lla tl.nl* p.da tUan yang IMirlalnan lea-
112 ......................
Keluarga dan Perkawlnan
115
lstrinya dan dapat pula kehilangan kawarganegaraannya menurut cara-
cara yang telah dltentukan dalam Undang-Undang Kawarganegaraan Re-
publtk Indonesia (Pasal 58 Undang~ndang Pefbwlnan).
Seorang wanita warga negara asing (WNA) yang kawln dengan seorang
warga negara Indonesia (WNI) memperoleh kewarganegaraan Indonesia •
apabila pada waktu dla dalam satu tahun setelah perkawlnan bertangsung
menyatakan keterangan untuk ltu (untuk memperoleh kewarganegaraan
Indonesia), kecuall apablla ella dengan memperoleh kewarganegaraan
Indonesia maslh mempunyal kewarganegaraan laln, dalam hal mana ke-
terangan tldak boleh dlnyatakan.
Seorang wanlta warga negara Indonesia (WNI) yang kawln dengan sa-
orang warga negara aslng (WNA) kehlangan kewarganegaraan Indonesia
apablla dan pada waktu dla dalam satu tahun setelah pertalwtnamya ber- •
langsung menyatakan keterangan untuk ltu (melepaskan kawarganegara-
an Indonesia), kecuall apablla ella dengan kehllangan kewarganegaraan
lndonesla ltu menjadi tanpa kawarganegaraan (stateless).
111 i
Keluarga dan Perkawlnan
d.
Salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun atau hu-
kuman yang lablh berat setelah pel1<awlnan bet1angsung.
Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat
:J
sel
yang membahayakan plhak yang lain. pef!
met
a. Salah satu pihak mandapat cacat badan atau penyaklt dengan aki-
mer
bat tldak dapat manjalankan kewajibannya sebagal suaml atau lstrt.
Perceralan hanya dapat dllakukan apablla telah memem.ill salah satu dan
alaSan-alasan tersebut dl atas. Perceralan harus dengan gugatan ke dQ.
pan sldang pengadllan. Bagl yang beragama Islam, perceralan yang di·
lakukan dl muka sldang pengadllan agama adalah ceral talak. Bagl yang
beragama Islam dan bukan beragama Islam, perceralan di~ukan ke pang·
edilan dengan surat gugatan perceralan . Gugatan perceralan bagl yang
beragama Islam dlajukan kepada pengadOan agama, sedangkan bagl
yang bukan beragama Islam, gugatan perceralan dlajukan kepada peng-
edilan neger1.
Jnisiatif cerai talak dapat juga dilakukan oleh lstri berdasar pada slghat
ta'likyang dlucapkan oteh suaml sesudah akad nikah bertangsung. Sesual
dengan tata cara caral talak, lstri mengadukan (memberttahukan) halnya
kepada pengadilan agama apabila suaml tldak menepati kewajlban se-
perti telah dlucapkan dalam slghat ta'llk. Adapun bunyi teks slghat ta'lik itu
adalah sebagal berikut:
Sewaktu-waktu saya:
menlnggalkan lstri saya tersebut dua tahun barturut-turut;
atau saya tldak memberi nafk.ah wajib kepadanya tiga bulan lama-
nya;
atau saya menyakltl badanljasmanl lstrt saya ltu;
atau saya membiarkan (tidak memedullkan) lstri saya ltu enam bu-
lan lamanya;
Kemudian, lstri saya tldak rida dan mengadukan halnya kepada
pengadilan agama atau petugas yang diber1 hak mengurus peng-
121
Keluarga dan Perkawlnan
a Pertama
Bapak dan lbu tetap ber1<ewajlban memellhara dan mendldlk anak-
anak mereka semata-mata untuk kepentlngan anak. Apablla ada
perselislhan tentang penguasaan anak, pengadllan member1 putus-
annya.
a Kedua
Bapak bertanggung jawab atas semua blaya pemellharaan dan
pendldlkan yang dlperiukan anak. Apablla bapak dalam kenyataan
tidak dapat memenuhl kewajlban tersebut, pengadllan dapat me-
netapkan bahwa ibu ikut memlkul blaya tersebut.
a Ketlga I
Pengadllan dapat mewajlbkan kepada mantan suaml untuk mem- !
~
bertkan blaya penghldupan kepada mantan lstri darVatau menentu-
kan suatu kewajiban bagl mantan lstri. 1
'
4.2 Akibat terhadap harta perkawlnan
Untuk harta bawaan clan harta perolehan tidak menlmbulkan masalah ka·
r
rena harta tersebut tetap dikuasal dan adalah hak maslng-maslng plhak.
ApabOa terjadl penyatuan harta karena perjanjlan, penyelesalannya juga
disesualkan dengan ketentuan perjanpan dan kepatutan.
t
Akan tetapl, mengenal harta bersama, mungkin akan tlmbul persoalan. k
Menurut ketentuan Pasal 37 Undang-Undang Perkawlnan, apablla per-
kawinan putus karena perceralan, harts bersama dlatur menurut •hukum-
nya• maslng-maslng. Yang dlmaksud dengan hukumnya masing-maslng
adalah hukum agama, hukum adat, dan hukum-hukum lain, sepertl KUH
Pdt. Oengan demlklan, penyelesalan harta bersama adalah bagi mereka
yang kawln menurut hukum Islam, hukum Islam tidal< mengenal harta ber-
sama karena lstri dlberi nafkah oleh suaml. Yang ada harta mllik maslng-
masing suami dan istrt. Harta lnl adalah hak mereka masing-rnaslng.
Bagl mereka yang kawln menurut agama Islam dan agama-agama lain·
nya, tetapl tund~ pada huk1.m adat yang mengenal harta bersama (gono-
glnl, harta guna kaya). jlka terjadl perceralan mantan suaml dan mantan
istri mendapat bagian separuhnya (Yurisprudensi Mahkamah Agung No-
mor 387K/Sip/1 958 tanggal 11 Februari 1959 dan Nomor 392KJSip/1969
tanggal 30 Agustus 1969}.
Bagl mereka yang kaWin menurut agama Kristen, tetapl tunduk pada KUH
Pdt yang mengenal harta bersama (persatuan parta sejak terjadl perkawln-
an), jlka terjadi perceralan, harta bersama dlbagl dua antara mantan
suami dan mantan lstr1 (Pasal 128 KUHPdt).
IJ Kedt.Ja mereka ttu tldak lagt tertkat dalam tall perkawfnan dengan
status )anda dan duda.
******
BAB IV
BENDA DAN HAK KEBENDAAN
') R. Subektl. Pokok-Pokok Hukum Perriata. Penerblt Intannase. Jakarta. 1978. h. 50.
2) Koesoernadl PoedjoSIIiiWojo. Asas-Asas Hukum Perdata. Penerblt Gadjah Mada.
'lbgyakarta. 1960.
Benda adalah objek mllik. Hak juga dapat menjadi obfek mHik. Oleh sebab
ltu, benda dan hak adalah objek mifik. Secara yurtdis (menurut konsep
hukOOl) yang dimaksud dengan benda adalah segala sesuatu yang men-
jacl obfek mlllk. Semua benda dalam artl huk\lll dapat diperdagangkan,
dapat dlallhkan kepada plhak lain, dan dapat dlwartskan.
Selaln dart Buku II KUHPdt, hokum benda juga dlatur dalam llldailg·
undang lain, yaltu:
Q Benda bergeraJc
• Benda bargerak menurut sifatnya adalah banda yang dapat
dlplndahkan (Pasal 509 KUHPdt), misalnya, kursl, meja, buku,
atautemak.
Q , . , . tldllk ,.,.,..k
131
Benda dan Hak Kebendaan
a
Benda terdaftar dibuktikan dengan tanda pendaftaran atau sertiflkat
• atas nama pemlllknya sehlngga mudah dlkontrol pemlllkannya, pe-
a- ngaruhnya tertladap ketertlban umum, kewajlban pemlllknya untuk
m membayar pajak, dan kewajiban masyarakat untuk merl{tlormati
1- hak mllik orang lain. Contoh banda terdaftar adalah kendaraan bar-
r- motor, tanah, bangunan, kapal, perusahaan, hak mlllk lntelektuai,
rlg telepon genggam (HP), dan pemancar radloltelevisl.
l
b- a Benda t/dak terdaftar
~~ Benda tldak terda~ar disebut juga banda tidak atas nama, umum-
nya banda bargerak yang tldak sulit pembuktian pemlllkannya ka-
rena ber1aku •asas yang menguasaJ dlanggap sebagai pemiliknya•.
Selaln ltu, tldak begltu barpengaruh atau berbahaya bagi ketertiban
umum bagi pemiliknya untuk membayar pajak. Contohnya adalah
leT· alat-alat kepertuan rumah tangga, pakalan sehart-hart, perhiasan
emas ber11an, sepeda, dan h91Nan plaraan.
ngenal burnt, air, dan segala kekayaan alam yang terdapat di dalamnya,
kecuaH hlpotek. Jadi, walaupun mengenal tanah, ketentuan-ketentuan me-
ngenal hlpotek tetap ber1aku $8P9rti biasa. Dengan berlakunya Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agrarla, maka slsa ketentuan
Buku II yang maslh ber1aku dapat dlrlncl sepertl berlkut ln1.3
3) Sri Soedawl Masdloen Sofwan. Hulwm Benda. Penerblt Liberty. 'rogyak.arta. 1974.
hh. 13-15.
B. HAK KEBENDAAN
1. Hak Perdata
Untuk memahaml hak kebendaan menurut slstem KUHPdt, tel1ebih dahulu
pertu dikaji tentang hak perdata. Hak perdata adalah hak seseorang yang
diberikan oleh hul<um perdata. Hak' perdata tersebut ada yang bersifat
absolut dan ada yang berslfat relatlf.
C Hak yang bersHat absolut
Hak yang bersifat absolut membertkan kekuasaan langsung dan
dapat dlpertahankan temadap slapa pu~.
Hak perdata yang bersifat absolut mellputi hak kebendaan {zakelljk-
f9Cht), dlatur dalam Buku II KUHPdt. Hak kepribadian (persoonlijk-
heldsrscht) yang terdiri dan hak atas diri sendirf, mlsalnya, hak atas
nama. hak atas kehormatan, hak untuk memlllkl, dan hak untuk
kawin. Hak atas dlri orang lain yang tlmbul dalam hubungan hukum
;lh keluarga antara suaml dan lstri, antara orang tua dan anak, serta
an antara wall dan anak. Semua hak kepribadian diatur dalam Buku I
KUHPdt.
c Hak yang berslfat ralatH
Hak yang berslfat relatif member1kan kekuasaan tematas dan ha·
nya dapat dipertahankan terfladap lawan (plhak dalam hubungan
hukum).
Hak perdata yang barsHat relatH adalah hak yang tlmbul karana
adanya hubungan hukum berdasar pada pe~anjlan atau katentuan
undang-undang. Hak perdata yang bersifat relatif disebut persocn-
lljkrecht, umumnya dlatur dalam Buku Ill KUHPdt. Dikatakan ber-
sifat relatlf karena hak lnl hanya dapat dltujukan dan dipertahan-
kan tamadap plhak dalam hubungan hukum. Contohnya adalah hak
untuk mamakai benda, hak untuk mambali benda, hak untuk me-
nyawa banda, dan hak untuk mamparolah gantl karuglan. Sedang-
kan hak persoon/Jjkadalah hak untuk memperolah suatu benda bar-
dasar pada perjanjlan, mlsalnya, juaJ bell; atau berdasar pada ke-
tantuan undang-undang, mlsalnya, pewarfsan. s
A
2. Hak atas Benda s
Hak yang malekat atas suatu benda dlsebut 'hak atas banda'. Hak atas
benda lazJm dlsebut 'hak kebendaan' (zake/Jjklecht). Hak kabendaan ada-
Ish hak yang mamberlkan kekuasaan langsung atas suatu benda dan
dapat dlpertahankan terhadap slapa pun. Setiap orang harus manghormatl PI
hak tersebut. Orang yang bemak adalah bebas menguasal bendanya. Hak pc
kebendaan barslfat absolut (mutlak). Contoh hak kebendaan adalah hak he
milik, hak memungut hasll, hak sewa, hak pakal, hak gada!, hak hlpotak. se
dan hak kakayaan lntelaktual. hil
Sebagal hak yang malakat atas suatu benda, hak kebendaan ltu mamlllkl
hL
tin
beberapa karakteristlk (clri-clri khas) yang mambedakannya dengan hak
yang lain. Beberapa karaktaristlk (clr1 khas) ltu adalah sebagal berikut: Ml
a. Mut1ak, artlnya dikuasal dengan bebas dan dlpertahankan tarhadap be
slapa pun. Contohnya, hak mlllk, hak clpta, dan hak paten. pa
set
b. Mangikuti banda dalam tangan slapa pun benda ltu barada. Con- ka1
tohnya, hak sewa, hak pungut hasll, dan hak pakai.
bel
c. Hak yang ta~adi lebih dulu tingkatnya lebih tinggi. Contohnya, pada
sebuah rumah malakat hak tanggungan, kamudlan melekat pula 3.
hak tanggungan barlkutnya, kedudukan hak tanggungan pertama Sal
lablh tlnggl daripada hak tanggungan kedua. Maksudnya dalam hal cat
136 Hukum Perdata lndoneala
Benda dan Hak Kebendaan
~~sallain lagl adalah hak. sewa atas sebuah rumah, penguasaan rumah
berdasar pada hak sewa tldak bebas lagl bagl penyewa menempatkan
para WTS sebagal penghuni melaksanakan praktlk prostltusi. Hak sewa
semacam lnJ akan mengganggu katertlban dan ketenteraman masyara-
kal sekltamya Kar.:ma itu, hak sewa sebagal hak kebendaan tldak lagi
berslfa1 mutlak, sebagalmana hak kebendaan yang dlatur dalam KUH Pdt.
Semua hak yang berkenaan dengan tanah tersebut sudah dtatur dalam
Undang-Undang Nornor 5 Tahtrl 1980 tentang Pokok Agrarta dan .oleh
karan1a ltu mel !~ad~ obf8k hulcun agrarta, kecualf ma'lg8n8l hlpotek. Dalam
hal lnl, tetap bartaku ket8nt\Bl Buku II KUHPdt. Sebenamya, yang men-
jadl objek hukll'll agrartanu adalah prosedur atau tata cara mamperallh-
kan dan memperoleh hak kebendaan. Sementara perjarllan yang menjad
dasar perallhan dan perolehan hak kebendaan menja<l objek hukum per-
data.
Hak-hak kabendaan yang maath teralsa dalam Buku II KUHPdt adalah
hak-hak kebendaan yang bU<an mengenal tanah, air, dan segala kekaya-
an alam yang tert<andung dl dalam tanah dan air ttu dltambah dengan hak
hipotek. Hak-hak kebendaan tersebut dlklasiflkaslkan sebagal halt keben-
daan yang rnembert kenlkmatan dan hak kebendaan yq member1 jamtn-
an, yattu:
o Hak kebendun y.ng memberl kM'IIIcnuan (genootat.cht)
Hak kebendaan yang rnembelt kenlkmatan (genootsrecht) c:lktaslft-
kaslkan lagl ~ dua macam, yattu:
•· , . , , . , kMikm•,., du , _ , mH/Ic undlrl
Mlsalnya. hak rnlllk atas bend& bergerak atau bend& yang bu-
kan tanah dan hak penguasaan (bezlt) atas benda bergerak.
' .
131 Hukunl , . , ... lndon....
Benda dan Hak Kebendaan
fi-
4.2 Asas dapat dipindahtangankan
Asas lnl mendasar1 ketentuan mengenal hak kebendaan bahwa semua
hak kebendaan dapat dlplndahtangankan, kecuall hak pakal dan men-
ciaml. Orang yang berhak 1idak boleh menentukan bahwa "hak itu tidak
dapat dlplnclahtangankan". Lain halnya dengan plutang, para plhak dapat
8aolah-olah benda jamlnan ltu tidak c:lbebani dengan hak-hak yang lain-
• · Hal yang dipertlatlkan hanya hak tanggungan yang terjaclnya lebih
MI. Jadi, plutang yang dljamln dengan hak tanggungan Jtu leblh dlprlor1-
tlakan pelooasannya dartpada hak-hak yang t8fjadllebih kemudlan.
Alas lni mendasari ketentuan mengenal hak kebendaan bahwa hak atas
blnda tklak bergerak dlt.mt.mkan dan didattaJ1<an dalam raglsl&r t.mlMtl
g
8ldan Pertanahan Nasional (BPN) setempat, mlsalnya, hak mlllk. hak
IJil8 usaha, dan hak guna bangunan. Akan tetapl, hak ksbendaan atas
banda bergerak tldak pertu dlumumkan dan tldak pertu dldafta~. mlsal-
"tt. hak mllik atas pakalan ~ dan hak gadal, kecuall Jka undang-
IRiang menentukan lain atau hak kebendan atas kendaraan bermotor
hilus cldaftarkan dl kantor samsat setempat.
141
Bendll dlln Hak Kebendaan
ltu. Mlsalnya, hak sewa rumah, hak mendlaml n.mah hanya akan dlper-
oleh apabila rumah itU diserahkan kepada peryewa untuk dldlaml sendlri.
5.3 Penyerahan
Hak kebendaan dlperoleh karena penyerahan berdasar pada alas hak
(rechstitel) tertentu, mlsalnya, fual bel, hlbah, dan pewar1san. Karena ada
penyerahan itu, hak kebendaan a1as benda berplndah kepada pihak pe-
nerima hak.
5.4 Daluwaraa
Hak kebendaan clperoleh karana daluwarsa (lampau waktu). Oaluwarsa
benda bergerak dan Udak ~ tidak sama. SeUap onmg yang me-
~ benda bergerak, mtsatnya, karena penemuan dl ]alan, hak niUk
c:lperolah setelah lampau waktu 3 tahun sejak dla menguasal benda ber-
gerak ltu (Pasal 1977 ayat (2) KUHPdt). Untuk benda tldak bergerak,
daluwarsa adalah 20 tahun dalam hal ada alas hak dan 30 tahun dalam
hal tidak ada alas hak. Setelah lampau waktu 20 tahun atau 30 tahun ltu,
orang yang menguasal bends tldak bergerak tersebut memperoleh hak
m!lik (Pasal 1996 KUHPdt).
5.5 PGwarisan
Hak kebendaan dlperoleh karena pewarisan menurut hukum warls yang
bertaku. Ada Uga macam hukum warts, yattu hukum waris adat, hukum
warts Islam, dan hul<um warts KUHPdt. Pewartsan dinyatakan terbul<a
bagt ahll waris untuk memperoleh hal< warts se)ak almamum pemlllk harte
warlsan ttu menlnggal dunia.
5.6 Penclptaan
Orang yang menciptakan benda baru memperoleh hak mlllk atas banda
ciptaannya itu. Pengertlan menciptakan di slnl meliputi mendptakan ben-
da baru dart benda-benda yang· sudah ada atau menctptakan banda baru
sama sekall yang tadlnya belum ada. Contohnya, menclptakan rumah.
Rllnah lnl benda baru, tetapl terclpta dart benda-benda yang sudah ada,
yaitu batu, pastr, semen, bata, air, dan besl ataupun Hal< paten atas pe-
nemuan televlsl, hak clpta atas suatu luklsan. lagu, atau buku sebagal
benda baru sama sekall.
0
6.2 Benda dlplndahtangankan
0
Hak kebendaan hapus apabila bendanya dlpindahtangankan. Misalnya, 0
hak mlllk, hak penguasaan, atau hak mendlaml atas sebUah rumah men-
)adi hapus apablla rumahnya dl)ual kepada orang lain. Hak ltu hapus ka·
rena rumah berpindah kepada pemiliki baru. c.
6.3 Pelepasan hak atas benda 1.
Hak kebendaan hapus apablla te~adi pelepasan hak. Dalam pelepasan Kor
hak blasanya orang yang berhak sengaja melepaskan haknya atas banda tela
itu. Msalnya, televlsi rusak dlbuang ke bak sampah karena blaya servls- Unc:
nya mahal. Oalam hal lnl te~dl pelepasan hak. Sebaglan pekarangan eli- kon
biarkan un1uk pelebaran )alan raya. 01 slnl terjadl pelepasan hak. tida
Dal.
6.4 Daluwarsa (lampau waktu)
ten1
Karena daluwarsa atau lampau waktu, hak kebendaan lenyap atau hapus.
Daluwarsa terjadl apabila selama jangka waktu 20 tahun atau 30 tahun
pemlllk benda tfdak mau tahu lagi mengenai hak millknya atas sebldang
tanah kebun ltu (banda tldak bergerak). Atau pemlllknya lngln memper·
oleh kemball tanah kebunnya ttu, tetapl tematang karena komunlkasl yang
sullt, mlsalnya, karena perang berkepanjangan sehlngga di~ tidak mung·
kin lagl menguasal tanah kebunnya ltu.
Ben
Pada banda bergerak, daluwarsa 1tu ber1aku tlga tahun sejak benda ltu dl·
sep
kuasal oleh orang yang menemukannya. Apablla dalam waktu tlga tahun
pemlllk bends itu tldak mengajukan gugatan pengembalian (gugat revln- a.
dlkasl) banda mlllknya ltu, haknya atas benda tersebut menjadl hapus
karena daluwarsa.
Pancabutan hak
negara dapat memperoleh hak kebendaan (hal< milik} karena
hak. Aklbatnya, pemlllk hak kebendaan ltu hllang hak atas
yang dicabut ltu. Pencabutan hak harus memenuhi syarat-sya-
HAKMILIK
Konsep Hak Milik
KUHPdt hak mllik dlatur dalam Pasal 570 KUHPdt. Menurut ke-
pasal tersebut bahwa:
•Hak mllik adalah hak untuk menikmati sustu benda dengan sepe-
nuhnya dan menguassl banda ltu dengan sebebas-bebasnya, asa/
tidak digunakan bertentangan dengan undang.undang atau peratur-
an umwn yang d/adakan oleh penguasa yang berwenang untuk itu,
S91Tluanya ltu tldak mengurangl kemungldnan adanya pencabutan
hak untuk kepentingan umum dengan pembayaran gantl kerugian
yang layak dan menurot ketentuan undang-undang. •
pada ketentuan pasal tersebut, dapat cluralkan unsur-unsur kon-
hak miUk sebagai berikut:
L Hak mlllk adalah hak yang paling utama, artlnya menjadl dasar ba-
gl segala hak kebendaan lalnnya yang mungkln terjadl bertkutnya.
Tanpa hak mlllk tidak mungkln ada hak-hak lain.
b. Pemltk dapat manlkmatl aepentllnya, artlnya dapat rnemakal
puas-puasnya. dapat rnerneUk rnanfaat samakslmal nulgkrl,
dapat rnemeUk hasll sabanyak-banyaknya.
d. Hak mHik Udak dapat clganggu gugat, balk olah orang Iarin~~~.~..-.
olah panguasa, kecuall dangan alasan, syarat-syarat, dan
katantuan lniang-undang.
a. T1dak dapat dlganggu gugat dartlkan sai&lkl untuk mamanuhl
butuhan pemiHknya sacara wajar dangan memarhaUkan ~c&n~IM1tlrlftl
an orang lain (kspantingan wmm). Panguasaan dan nanrv-.•~
hak milk clbataal olah kapanlingan Of1lllg lain. Bagalrnanaplll
ga manurut ststem hukwn Indonesia, hak mlllk rnarnpwly8l
soalal. .
1
'Benda dan Hak Kebendaan
Keruglan aklbat gangguan dapat dlgugat bei'dasar pads Pasal 1365 KUH
Pdl tentang onrechtmatlgs daad (perbuatan matawan hukum). Gugatan
berdasar pada gangguan menurut Pasal 1365 KUHPdt akan berhasll apa-
bla gangguan ltu mengenal penggunaan hak mllik secara normal me-
~ ruut ukuran objektif; gangguan ftu mengenal penggunaan hak mllik sen-
~· lirl, bukan hak mlllk orang lain; dan gangguan ltu mengenal penggunaan
a I8SU1ggllhnya dar1 hak mllik seseorang.
~-
r- Atrtlf Hog• Raad 1914
Plio mengemukakan contoh yurtsprudensl gugatan bei'dasar pada gang-
pn (hinder), yaltu Arrest Hogs Raad 30 Januari 1914 yang ter1<enal de-
1911\ nama Kru/ Arrest. Perl<ara tersebut te~adi antara J.A.H. Krul, peng-
n lllha rot!, dan H. Joosten. Krul digugat oleh Joosten dengan alasan
pabrik rotl ltu mengeluar1<an suara keras dan getaran hebat sehlngga me-
nimbutkan gangguan bagi Joosten. Gugatan tersebut dikabulkan oleh
Hoge Raad karena suara keras dan getaran hebat merupakan gangguan
terhadap penggunaan hak mllik Joosten.
4 B
4) Pltlo. Het Zak&nrecht naar het Nederfands Burger/ifk W&tboek. Tjeenk Wllllnk.
Haarlem 1955,
5) A. Pido Ibid.
8) A. Pltlo. /bid. h. 143.
Jldl, Inti pennasalahan adalah ter1etak pada perbuatan dan akibat yang
cllmbulkan oleh perbuatan. Perbuatan penggunaan hak atau penyalah-
glll88n hak tldak hanya yang dllarang undang-undang, tetapi juga ber-
tantangan dengan kepatutan atau kewa)aran. Oemiklan juga mengenal
lldbat yang timbul dart perbuatan, yaltu kerugian bagl orang lain. Apablla
lldbat petbuatan ltu menlmbulkan kerugian bagl dirt sendlrt atau 1ldak
ter-
.ugik.an orang lain, tidak ada masalah walaupun perbuatan dilakukan
dllngan penyalahgooaan hak.
149
Benda dan Hak Kebendaan
AlaS dasar putusan ltu, lnslnyur tersebut melengkapl menara air ltu de-
ngan pipa dan pompa air sehlngga kelihatan kegunaan menara air itu . Hal
iV kemudlan dlgugat lagl oleh meester ke muka pengadilan dan peng-
adilan temyata menolak gugatan meester dengan alasan tldak ada mls-
brulk van recht. lnslnyur ltu dlmenangkan oleh pengadllan.
Hukum tetangga (buranrecht) adalah hukum yang mengatur hak dan ke-
wapban orang yang hldup bertetangga. Hak dan kewajlban tersebut ber-
kenaan dengan penggunaan dan penguasaan hak mllik yang lataknya
berdekatan atau berdampingan. atau hak mllik bersama. Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agrarta temyata belum mengatur
pelaksanaan yang berkenaan dengan hukum tetangga. Oleh karena itu,
dapat dlslmpulkan bahwa ketentuan-ketentuan mengenai hukum tetangga
yang terdapat dalam Buku II KUHPdt sepan]ang tidaklbelum diatur oleh
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agrarfa dan per-
aturan pelaksanaannya, tetap dapat dllkutl sebagai pedoman.
(
Pasal 666 KUHPdt member! hak kepada tetangga untuk menuntut te-
tangga yang lainnya agar memotong dahan-dahan pohonnya yang men-
julang ke atas pekarangan tetangga tersebut (ayat (1 )). Orang yang meng-
alaml dahan po'hon tetangganya mellntang di atas pekarangannya berhak
menuntut dahan-dahan itu dlpotong supaya daun-daunnya tldak mengotori
halamannya (ayat (2)).
ngan lmbalan ganti kerugian yang layak dan prosedur yang tidak konsls-
ten dengan ketentuan undang·undang atau dllakukan secara sewenang-
wenang. Kasus semacam lnl banyak te~acli, baik di kota besar maupun di
perdesaan.
h
3. Ciri-Ciri Hak Milik
Ada tlga clri hak milik, yaitu hak utama: hak itu utuh dan lengkap: serta
hak ltu tetap, tldak lenyap. Ketlga clr1 hak mlllk tersebut clbahas dalam
uralan berfkut.
Dikatakan hak utama karena hak mUik itu paling dulu terjadi daripada hak-
hak lain. Hak mllik adalah lnduk dar1 semua hak kebendaan. Tanpa ada
hak mllik lebih dulu. tidak mungkin ada hak kebendaan yang lain dl atas
a suatu benda. Hak mlllk tidal< terbatas, sedangkan hak-hak kebendaan lain
terbatas.
rK:Iak akan ada hak pakai. hak pungut hasil, atau hak gadal pka tidak dl
atas banda mllik orang lain. Benda milik sencliri tidak mengenal hak-hak
kebendaan kamna sudah tercakup dalam konsep hak mllik. Hak milik ltu
tldak terbatas penggunaannya oleh pemllik.
~
10) Soetan Mallkoel MI. Hak-Hak Ksbondaan. Penerbit Pembangunan. Jakarta. 1962.
e- h.17.
sebuah kamar sa}a di dalam rumah. Kamar itu adalah baglan dari rumah,
satu kesatuan dengan rumah keseluruhannya.
1.
Benda dan Kak Kebendaan
Teorl Jcauu/
Teori lnl dipelopori oleh Paul Scholten, yang menyatakan bahwa penye--
rahan sah apabila alas hak sah, penyerahan tidak sah apabUa alas hak
tldak sah. Jadl, sah tidaknya penyerahan bergantung pada sah tidaknya
alas hak. Alas hak harus nyata, tldak cukup hanya anggapan belaka.
Walaupun teori kausal mengabalkan plhak ketiga yang jujur, hukum tetap
memberikan per11ndungan.
Teorl abstrak
Teori lnl dipelopori oleh Mel)ers, yang menyatakan bahwa sah tldaknya
penyerahan Udak bergantung pada sah tldaknya alas hak. Penyerahan r
dan alas hak adalah dua hal yang ber1alnan dan tE!rplsah satu sama lain. r
Bahkan, dapat terjadl bahwa penyerahan sah walaupun alas hak tidak jl
sah atau tanpa alas hak. Tldak per1u harus ada alas hak yang nyata,
cukup apabila ada alas hak anggapan saja. T eori abstrak bertujuan me- 1
IndungI plhak ketlga yang jujur. Akan tetapl, akibatnya teori lnl menjadl ~
1
D. PENGUASAAN BENDA (BEZIT)
K
1. Konsep Penguasaan Benda IQ
Penguasaan benda dalam bahasa aslinya bahasa Belanda adalah bezit. b
IQ
Untuk memahaml bahwa bezft dapat diterjemahkan dengan lstllah "pe-
seball<nya dlgantl dengan fungs1 yustlslal karena yang paling tepat me-
IT)'elesalkan perkara perdata adalah hakim bukan polisi.
Penguasaan banda yang tldak jujur apablla orang yang menguasai benda
ltu mengetahul bahwa banda ltu bukan mUiknya atau apablla dla dlguga1
dl muka pengadllan, dla dlkalahkan (Pasal 532 KUHPdt). Hoge Raad me-
rumuskan bahwa penguasaan ltu dlkatakan tldak jujur apablla orang pa-
da pennulaan ~enguasal banda ltu mengetahul atau setldak-tldaknya se-
harusnya mengetahui bahwa dengan penguasaan banda ltu dla merugl-
kan orang lain.
167
Benda dan Hak ~ndun
Katantuan Pasal 19n ayat (1) KUHPdt dibatasl olah ayat (2) bahwa per-
lindungan yang dlbar1kan oleh ayat (1) ltu tldak bar1aku bagl banda yang
hllang atau banda curlan. Terhadap banda lnl, penguasaan banda sa-
bagal alas hak yang sempuma tldak bartaku. Slapa yang kehilangan atau
kacunan suatu banda, dalam jangka waktu tlga tahun sejak hilang atau
ii
dlcur1 bendanya bartlak mamlnta kemball bandanya yang hUang atau di-
I
curi itu dart pamegangnya. Akan tetapl, jlka pemegang bendS itu mem-
paroleh atau membaUnya dl pasar tahunan, pelelangan I.J'TlUm, atau dan
pedagang yang lazlm memperttagangkan banda itu, pemlllk banda ltu !
harus mengamballkan harga banda yang telah dlbayar olah pemegang ltu 1
(Pasal 582 KUHPdt). (
~
Cara memperoleh penguasaan banda sepertl telah dluralkan dl atas inl
a
sebaglan besar menganal penguasaan banda bergerak. Manganai ban-
d
da tldak bergerak hanya mengenal yang bukan tanah, mlsalnya, hlpotek,
b
rumah susun, gedung, atau pabrik. Benda tldak betgerak mengenal tanah
b
sudah dlcabut berlakunya dari Buku II KUHPdt oleh Undang-Undang No-
d
mor 5 Tahun 1960 tentang Pokok Agraria. Akan tetapl, sepanjang undang-
~
. ;, undang tersebut dan peraturan pelaksanaannya tidak mengatur tantang
panguasaan (bezft) atas tanah, maka katentuan dalam KUHPdt maslh
dapat dlikuti sebagal pedoman.
Tujuan Paul Scholten dengan teorinya lnl adalah untuk melindungl pl-
hak ketlga yang jujur. Akan tetapl, tldak semua plhak ketlga yang jujur
harus dlllndungl. Oleh karena itu, Paul Scholten menafslrkan Pasal1977
ayat (1) KUHPdt 1tu sedemlklan rupa sehlngga per11ndungan hukum oleh
pasal tersebut hanya benaku tarhadap perbuatan dalam perdagangan
(handelsdaden). Bagalmanapun jujumya seseorang menarima suatu ben· d
da sebagal hadlah dart orang yang bukan pemlllk benda tarsebut tldak
per1u dlllndungl tarfladap pemllik asll karena menerima hadlah bukan par-
buatan perdagangan. Agur hukum yang dlajar1<an oleh Paul SCholten lnl
dlsebut penghalusan hukum (rechtsverfljnlng).
Beoda jamlnan ltu dapat berupa benda bergerak dan dapat pula benda
lldak bergerak. Apablla banda jaminan itu benda bergerak, hak atas ben·
da jaminan dlsebut gadal {pand). Selaln gada!, maslh ada lag! hak jamin-
an yang mlrip dengan gadal, yaltu retensl. Apabila benda jamlnan ltu be-
rupa banda tldak bergarak, hak atas banda jaminan itu dsebut "hak tang·
gungan• atau dapat juga berupa "hipotek" .
·'
2. Hak Gadai (Pand)
2.1 Konsep gadal
. .
Menurut katantuan Pasal 1150 KUHPdt, gadal adalah hak yang dlperoleh
kraditor atas suatu banda bergerak yang diserahkan kepadanya oleh
debitor atau orang lain atas namanya, untuk manjamln suatu utang, dan
yang mamberikan kekuasaan kepada kreditor untuk mendapat pelunas·
an dart benda tersebut lebth dulu daiipada kredltor lalnnya, kecuall blaya
untuk melelang benda terSebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
pemellharaan setelah banda 1tu digadaikan, blaya-blaya mana harus dl·
dahulukan.
Berdasar pada ketentuan pasal lnl dapat dluralkan unsur...unsur yang ter-
dapat dalam gada! sebagal berikut:
-
)amlnan 1tu dlserahkan kepada kredltor selaku penerima gadal (pandns·
Hukl
172 Hukum Perdat. Indonesia
msr). Perjanjlan gadal te~adl sejak penyerahan banda jamlnan 1tu dllak-
sanakan. Jlka banda jamlnan tldak dlserahkan kepada kredltor, peJjanjlan
gada! itu tidak sah dan tldak mengikat (Pasal 1152 ayat (2) KUHPdt). Per-
)lnjian gadal dlbuktlkan dengan segala alat bukU yang dlperbolehkan bagl
pembuktlan pe~anjlan pokok (Pasal1151 KUHPdt).
173
Benda dan Hak Kobendun
Hak gadal akan hapus apablla butlr-butlr sepertl dlurafkan dalam kalimat
berikut lnl sudah dipenuhl oleh dabitor:
3. Hak Retensl
3.1 Konsep hak retensl
Hak retensl adalah hak untuk menahan benda sampal plutang yang ber-
laian dengan benda ltu dilunasl . Hak retensi lnl dlatur dalam ketentuan
)
undang-undang. Akan tetapl, berdasar pada asas kebebasan ber1<ontrak
dapat juga dllakukan terhadap hal-hal dl luar ketentuan llldang-undang,
berdasar pada pe~anjtan antara plhak-plhak. Pengaturan hak retensl tar·
sabar dalam beberapa pasaJ KUHPdt.
pokok, sedangkan pada retensl, banda jamlnan ltu dltahan oleh kreditor
kar9na pe~anjlan pokok tldak dlpenuhl. Hak retensl bersifat asesor (ac-
cessolr), sama dengan hak gada!. Artlnya, ada tfdaknya hak retensl ter-
gantung pada ada tldaknya pe~anjian pokok.
Hal< retensl berslfat tidak dapat dibagl, sama dengan hak gadal . Artlnya,
pembayaran sebaglan dan taglhan tidak dapat membebaskan sebaglan
benda yang dlretensl (dltahan). Hak retensl Udal< membawa serta hak
boleh memakal benda yang ditahan, sama dengan hak gadal .
a) Pasa/715 KUHPdt
Pemegang hak opstal (setara hak guna bangunan) berhak menahan
segala sesuatu sampal pembayaran harga bangunan, tanaman dl
atas tanah yang dlgunakan itu dilunasl oleh pemlllk tanah, setelah
hak opsta/ betakhlr.
d) Pasal1616 KLJHPilt
Buruh yang memegang suatu benda mlllk orang lain untuk me-
nge~akan sesuatu pada benda tersebut berhak menahan benda
ltu sampal blaya dan upah yang dlkeluar1<an untuk benda 1tu dl-
tunasl seluruhnya.
1} Pau/1729 KUHPdt
Pener1ma titlpan berhak menahan bendanya sampal segala yang
harus dibayar kepadanya karena penltipan tersebut telah dllunasi.
f) Paa/1812 KUHPdt
Penerima kuasa berhak menahan segala mlllk pemberi kuasa yang
berada dl tangannya sampal segala yang dapat dituntutnya sebagal
akibat dart pemberian kuasa ltu telah dibayar lunas.
4. Hak hipotek
pe- 4.1 Konaep hak hlpotek
!UIIk Manurut ketentuah Pasal 1162 KUHPdt, hlpotek adalah hak kebendaan
atas suatu benda tidak bergerak untuk mengamblt penggantian dari ben-
dB tersebut bagl pelunasan suatu utang apablla debltor tidak membayar
utangnya. Atas dasar ketentuan pasal lnl, dapat diuralkan unsur-unsur
a
hlpotek sepagal berikut:
a) Hak atas bel'lda tldak bergerak.
b) Benda tidak bergerak ltu untuk jamlnan utang.
IT'a.
hc:ta c) Oengan mengamblt penggantlan dari benda tersebut.
1 di- d) Untuk petunasan suatu utang karena debltor tidak membayar utang-
nya.
Sebagai hak kebendaan atas benda jamlnan tldak bergerak, hlpotek me-
milikl slfat-sifat khusus sebagal berikut:
Sebagai hak kebendaan atas benda tidak bergerak, hipotek per1u dlketahul
oleh umum dan pertu dlrinci secara khusus benda tldak bergerak mana
yang dlbebanl hipotek dan per1u dldaftar1<an dalam daftar khusus pula.
Asas inl dlsebut •asas publlkasl dan speslflkasl".
(
Asas pubUkasl mengharuskan hlpotek itu dldaftar1<an supaya d1ketahui oleh
umum. Hipotek didaftarkan pada baglan pendattaran hipotak cfl kantor
syahbandar setempat cfl mana kapalltu terdaftar atau di kantor pendaftar-
an kebangsaan pesawat udara setempat dl mana pesawat udara itu ter-
daftar. Hal yang cflclldaftari<an ltu adalah akta hlpotek. Akta hlpotek adalah
akla otenttk yang dibuat d1 hadapan syahbandar setempat atau dl kantor
pendaftaran kebangsaan pesawat udara ltu terdaftar.
Q P.rtama
lsi yang bersifat wajlb yang memuat rtnclan ldentitas bend6 Udak
bergerak yang dibebanl hlpotek.
a K«<ua
lsi yang bersifat fakuttatlf yang berupa janp-janjf yang dladakan
oleh plhak-plhak, yaltu:
180
Benda dan Hak Kebendaan
17) Sri Soedewi Maschoen Sotwan. Hukum Benda. Penetblt Uberty. YOgyakarta. 1974.
h.128.
c) Penetapan tlngkat olah pengadlan (ketlga cara hapus hlpotek lnl dl-
atur dalam Pasal1209 KUHPdt).
Menurut ketentuan Pasal 1134 KUHPdt, prlviJegs adalah hak yang oleh
oodangomdang clberlkan k8pada seorang debltor S8t*1gga tlngkatnya le-
bih tlnggl daltpada kracltor4cracltor yang lain semata-mata berdasar pacta
slfat plutangnya. Gadat dan hlpotek rnernpmyal kettudlM1 leblh tlnggl
dartpada prlvlege, kecual Jlka oleh ~ dtantlUn lain.
111
Benda dan Hak Kebendaan
a. Prfvf/eg6 baru timbul apablla suatu benda yang telah dlslta temyata
tldak cukup untuk melunasl semua utang.
b. Prlvilegetidak membarikan kekuasaan terhadap suatu banda.
c. Kreditor yang mempunyal hak pnvllege pun tldak dapat menylta
benda jlka dla tldak memegang suatu alas hak eksekutorial, mlsal·
nya, putusan pengad1lan.
Hak privilege mempunyai artl pentlng dalam hal debltor jatuh pallit atau
dalam hal eksekusl harta kekayaan debitor. Dalam KUHPdl dlatur dua
macam privilege, yaitu privilege umum dan privilege khusus.
183
Benda dan Hak Kebendaan
114
,
Upah pengangkutan dan blaya tambahan, pengangkul mempunyal
prtvl9fJ9 atas hasil penfualan benda yang ciangkut apabfta dislta
dan dljual.
PtMiegs khusus lnl didahulukan darl prlvHege umum (Pasal 1138 KUH
Pdt). Privilege umum rnenentukan urutannya, yang leblh dahulu dlsebut
cldahulukan peh.J'l8sannya. PrlvHegs khusus tldak menentukan t~rutannya .
Wllaupun dlsebut secara berurutan, semuanya mempunyal kedudukan
ama dalam pelooas&Mya
b. Dlperbolehkan
Artinya, disetujui, baik karena perjanjlan rrl&lJPU'l karena I.M'ldang-
undang.
~
lain
Artlnya, memungut hasll sendiri yang langsung menlkmatl dan ~
memperoleh manfaat dart banda ltu. Jtka pemungut hasl mening·
gal dunia, hak pungut hasll hapus. m
d. Beralfat tanpa pamrlh Rl
Artlnya, pemungut hasll tidak pertu membert lmbalan kepada pe- ~
mllik banda itu.
tic
Hak pungut hasil dapat juga Umbul atas banda tidak bergerak, mlsalnya,
aebuah rumah, pohon buah-buahan, pabrtk pengglllngan padl, dan benda
tfak bergerak lainnya yang bukan !anah. Mengenal tanah sudah dicabut
dari Buku II KUHPdt oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahoo 1960 tentang
Pokok Agraria, kecuali mengenal hlpotek.
Hak pungut hasll dapat dlperoleh karena undang-undang atau karena ke-
handak pemlllk banda (Pasal 759 KUHPdt). Hak pungut hasll yang dlper-
Dieh karena undang-undang, yaltu tunjangan selama hldup (Jljfsrsnte), mi-
IMlya, dalam suatu testamen seseorang menentukan bahwa banda mtlik-
"ff dlwartskan kepada anal<-anaknya, tetapi lstri selama hldupnya mem-
peroleh hak pungut hasll atas benda itu. Dalam hal inl, pemllik tinggal
namanya saJa. Pemlllk tldak mengenyam kenlkmatan apa-apa dart milik-
nya it1J. Orang yang mempunyal hak pungut hasil mengenal tun)angan se-
lama hidup (lljfsrsnte) tidak diwajlbkan mengembalikan sesuatu apa pun
(Pasal 764 ayat {3) KUHPdt).
Hal< pungut hasll yang dlperoleh karena kehendak pemilik berdasar pada
perjan)lan pemberian hadiah (hlbah) oleh pemillk kepada pemu~ut hasil.
t.tsalnya, seorang adik diberi had1ah oleh kakaknya hak pungut hasn atas
setluah pengglllngan padi untuk membiayai kufiahnya. Semua hasil yang
~roleh dari pengoperaslan pengglllngan padl itu sepenuhnya dinlkmati
Dleh pemungut hasil.
~ya hak pungut hasU tersebut dapat dlperoleh plhak pemungut hasil,
maka bendanya harus dlserahkan (levering) oleh pemlllk kepada pe-
rrKJngut hasll. Penyerahan dllakukan sesual dengan slfat bendanya, yaitu
benda bergerak berwujud, banda bergerak tidak berwu]ud, dan banda
ldak bergerak. Penyerahan penguasaan atas banda tersebut ber1aku sa-
Ada lagi hak yang hamplr sama dengan hak pungut hasil, yaHu hak pakal
dan mendiaml. Pengaturannya hamplr sama dengan hak pungut hasil.
Bahkan, dalam Pasal 818 KUHPdt dltentukan bahwa hak pakal dan men-
ciaml adalah hak kebendaan yang dlperoleh dan berakhlmya sama se-
pertl hak pungut hasll. Kewajlban pemakal yang mendlami juga sama de-
rgan kewajlban pemungut hasll.
l
/ Benda dlln Hak Kebendun
110
Benda dan Hak Kebendaan
k f. Antara dua rumah deretan depan (tepl jalan) ada gang t~~tuk keluar
m masuk bagl rumah yang di betakang. Karena ber1slk orang keluar
n masuk, tetangga yang rumahnya di depan selalu marah pada orang
yang lewat sehlngga terladl pertengkaran.
a. Hak dan kewajlban plhak yang satu untuk memanfaatkan tanah mi-
lik plhak lain, dllmbangi pula dengan kesadiaan pihak yang lalnnya
ltu sebagal pemtnk tanah untuk kepentingan pihak pengguna peng-
abdlan pekarangan.
Setiap tembok yang cipakai sebagal tembOk batas antara bangunan, tanah
taman, kebun mlllk plhak yang satu dan plhak yang lain, harus dlanggap
sebagaJ tembOk batas mUik bersama, kecuall jlka ada aJas hak yang se-
baliknya. Setlap upaya memperbalkl atau memperbarul suatu tembOk ba·
tas mRik bersama harus dlblayal oleh semua mereka yang berhak atas
tembok nusecara ber1mbang. Tldak ada satu tembok pt11 boleh dljadlkan
mlllk bersama, tanpa kehendak kedua pemilik untuk me!ladlkannya se-
bagal tembok mlllk bersama.
Setlap tempat air hujan, sumur, kamar mandl dan kakus, serta selokan
yang men]adl mRik bersama mereka yang bertetangga harus dipellhara
dan dlberslhkan dengan blaya bersama. Pemberslhan kamar mandl dan
kakus mlllk bersama mereka yang bertetangga harus dllakukan secara
bergillran.
Setlap pagar yang menjadl batas antara dua pekarangan (rumah) harus
dlanggap sebagal mink bersama, kecuall ]lka dapat dlbuktlkan seballknya.
?ohon-pohon yang ada dalam pagar mffik bersama adalah milk bersama
- sepertl pagar tersebut. Maslng-maslng pemiUk bema!< mentlltut supaya
pohon-pohon ltu dltebang. Tetangga yang satu boleh menuntut tetangga
yang lain agar memasang pagar-pagar baru dengan biaya bersama guna
membatasl pekarangan mereka.
******
.....
Pewarisan, Pewarta, Ahll Warts
BABV
PEWARISAN, PEWARIS, AHLI WARIS
PENGATURAN PEWARISAN
Konsep Pewarisan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, •pewarisan" adalah proses ber·
alhya harta wartsan dart pewaris kepada warts menurut aturan hukum
yang bertaku dalam masyarakat. Berdasar pada rumusan tersebut, dapat
cldentlflkasi unsur-unsur pewarisan, yaltu pewaris, waris. harta warisan,
proses peralihan, aturan hukum. dan masyarakat.
Pewarts adalah orang yang telah menlnggal dan memutkl harta penlng-
galan. Warts adalah orang yang berhak menertrna harta penlnggalan dari
pewaris. Waris lazim disebut ahti waris. Ahll waris terdiri atas waris asli,
waris karib, dan waris sah. Waris asll adalah ahli waris yang sesungguh-
frill, yaltu anak dan lstri dari pewaris. Waris karib adalah ahli waris yang
dakat hubungan kekerabatannya dengan pewaris. Waris sah adalah ahli
waris yang sah menurut hukum, agama. dan adat. Harta wartsan adalah
harta benda penlnggalan dari pewaris. Harta banda tersebut dapa1 be-
~ harta kekayaan, hak kekayaan inteaektual , merek dagang/perusaha-
10, dan hak kebendaan.
113
Pewarlaan, Pewarla, Ahll Warls
yang dianut oteh dan bertaku datam kelompok masyarakat tertentu. Atur-
an adat adalah ketentuan hukum adat yang bertaku dalam kelompok ma-
syaraka1 tertentu.
Dengan demiklan, )etas bahwa pewartsan dl satu slsl barakar pada ke-
luarga dan dl lain sis! barakar pada harta penlnggalan (harta kekayaan).
Barakar pada keluarga karena menyangkut slapa yang menjadi ahll waris.
Barakar pada harta peninggalan (harta kekayaan) karena menyangkut
stapa yang menjadl pewarts atas harta penlnggalan (harta kekayaan) se-
telah pemlllknya menlnggal.
Dalam konsep pewarisan terdapat subjek hukum, yaitu pewaris sebagai #'
anggota keluarga yang menlnggal dan ahll waris sebagai anggota ke- •
luarga yang ditlnggalkan oleh almarhum. Ahll waris berhak menerima E
warisan atau waslat sejak te~adi peristiwa kematlan yang menjadl sebab b
timbutnya pewarisan. Pewarisan adalah hubungan hukum berupa proses y.
perallhan hak dan kewajlban pewarts kepada ahli waris mengenal objek d
hukum yang berupa harta warisan penlnggalan almarhum. Semuanya inl k•
diatur dalam hukum undang-undang, hukum agama, dan hukum adat h<
yang dlanut oleh kelompok masyarakat.
b. Status hukum
'mitu anggota keluarga yang menlnggal sebagal pewarts, anggota
keluarga yang dltlnggalkan sebagal ahll warts terdlrt atas anak-
anak dan lstrVsuaml pewaris. dan orang sebagal penerlma wasiat
dart pewarls.
c. Perlstlwa hukum
Yattu menlnggalnya anggota keluarga sebagal pewarts.
d. Hubungan hukum
Yaltu tlmbulnya hak dan kewajlban ahll warts terhadap pewaris me-
ngeoal harta penlnggalan dan penyelesaian utang pewaris.
e. Obfek hukum
Yaltu harta wansan dan utang-utang penlnggalan pewaris.
a. Hak mewarfs adalah hak yang berdlrl sendlri yang dapat dljual
(Pasal 1537 KUHPdt).
195
c. Hak mewaris dapat dltunM untuk memperoleh warisan (PasaJ 834
KUHPdt).
Namun, Pltlo berpefldaP.at Jaln. Hak mewaris diatur dalam Buku II KUH
Pdt karena hukum pewarisan mempunyal dua slst Dl satu slsl, masuk hu-
kum benda {karena harta kekayaan) dan dl Jaln sisl, masuk hukum keluar-
ga karena orang yang meninggal ltu adalah anggota keluarga. Jadl, hu-
kum pewarisan mempunyal slfat campuran. Hukum keluarga dlatur dalam
Buku I KUHPdt dan hukum harta kekayaan diaturdalam Buku II KUH Pdt.2
3. Sistem Pewarisan
3.1 Pewarlsan nMnurut KUHPdt
KUHPdt tldak membedakan antara anak laki-lakl dan anal< perempuan,
antara suaml dan lstrf. Mereka berhak mewaris dengan mendapat baglan
1) VOllmar. lnlflfding tot c» Stucle van fret Neder/snds Burgerlqk R.cht. Tjeenk Willlnk.
Zwolle. 1952.
2) Pitlo, A. Het Zalcenrecht naar het Nedflrlands Burgerlljk Wetboek. T)Mnk Wtlllnk &
Zon. Haarlem. 1955
3) Pitlo. A. ibid.
yang sama. Baglan anak lakl-lakl sama dengan bagian anak perempuan.
Bagian seorang lstri atau suami sama dengan baglan anak Jlka dari per-
kawinan itu dllahlrkan anak.
Dengan demlklan, slstem pewarisan yang dianut oleh KUHPdt adalah sis-
tern pewarlsan Individual bilateral. Artlnya, setiap ahll waris berhak me-
runtut pembagian harta wartsan dan memperoleh bagian yang sama yang
menjadl haknya, balk harta warisan dati ibunya maupun harta warisan
dan ayahnya.
4) Baca uralan Prof. Hllman Hadlkusuma. Hukum Warls Adal Penerblt AlUmni
Bandling. 1989. hh. 23-27.
Menurut hukum adat yang beriaku dl Jawa, seorang janda mendapat se-
paruh dart harta gono-glnl. Hal lnl dltetapkan dalam Putusan Mahkamah
Agung tanggal25 Februar11959 Reg. Nomor 387K/Sipl1958. Salama sa-
orang Janda belum kawln lagl, harta gono-glni yang dlkuasal oleh Janda
tersebut tldak dapat dlbagl-bagl, guna menjamln penghldupannya. Hallni
dltetapkan dalam Putusan Mahkamah Agung tanggal 9 Jull 1959 Reg.
Nomor 187K/Sip/1959). Akan tetapl, Jlka janda ltu kawln lagl, baru harta
penlnggalan almarhum itu boleh dlbagl. Cara pembaglannya mengikuti
pembaglan seperti yang telah dlkemukakan di atas.
Menurut hukum adat yang berlaku di Jawa, anak angkat hanya dfpef1(e-
nankan mewarisi harta gono-ginl dan orang tua angkatnya. Jadl, terhadap
harta pusaka (banda asal), anak angkat tldak bemak mewalislnya. Hallnl
ditetapkan dalam Putusan Mahkamah Agung tanggal18 Maret 1959 Reg.
Nomor 37K/Slp/1959. Cara pembaglannya, harta gono-glnl dlkurangl dulu
dengan utang-utang almamum jlka ada. Kemudlan, slsanya dlbagl dua,
separuh untuk baglan lstri oanda) aJmarhum dan separuhnya lagi dlbagl
sama menurut jumlah anak. Bedanya, anak kandung berhak mewarisi
semua harta penlnggalan dari almartlum bersama dengan Janda Qstrt) al-
mamum.
Menurut hukum adat yang bertaku dl Jawa, dilarang pencabutan hak un-
tuk mewarls. Hak untuk menglsl atau menggantikan kedudukan seorang
ahll waris yang leblh dulu menlnggal darfpada orang yang menlnggalkan
warfsan (pewarts), ada pacta keturunan dalam garls menurun. Hallnl dl-
tetapkan dalam Putusan Mahkamah Agung tanggal 18 Maret 1959 Reg.
Nomor 391K/Sip/1958. Jadl, jlka ahll warls ltu menlnggallebih dulu darl-
pada pewarls, anak dart ahll warts yang meninggal itu menggantlkan ke-
duduka 1 waris ayahnya itu. Oengan kata lain, cucu dart pewaris yang me-
nlnggalkan warisan.
Menurut hukum adat yang beriaku dl Pulau Jawa, jlka dalam suatu per-
kawlnan tldak dllahlrkan seorang anak pun, istri oanda) almamum dapat
tetap menguasal benda-benda gono-glnl sampal dla menlnggal atau sam-
pal dla kawln lag!. Setelah ltu, barulah oleh para ahll waris dapat dlmlnta
pembaglan dari benda-benda gono-glni tersebut. Hal lnl dltetapkan dalam
Apabila unsur "harta warisan• atau harta penlnggalan lnl tldak ada, artlnya
omng yang menlnggal 1tu tidal< menlnggalkan harta warisan atau harta
penlnggalan, pewarisan menjadl tldak relevan. Namun, jlka unsur "orang
anggota keluarga yang masi~ hldup• tidal< ada, pewarisan masih relevan
karen& harta warisan orang yang menlnggalltu jatuh pada negara.
Dalam hukum pewarisan, pokok masalah terietak pada hak waris, bukan
pada kewajiban warts. Jlka masalahnya hak warts, sudah tentu ada harta
kakayaan yang dltlnggalkan oleh pewaris dan ada orang yang barhak me-
warts. Pertanyaan yang tlmbul adalah apa sebab orang yang dltlnggalkan
llu berhak mewaris?
Atas dasar lni lalu tlmbul dua macam mater1 hukum pewarisan. Pertama.
hukum pewarisan ab intestato yang didasar1<an pada hubungan per1<awin-
an dan hubungan darah. Kedus, hukum pewarisan tsstamentair yang di-
dasarkan pada waslat (testament).
Jlka wasiat tadl dituturkan dl depan saksi-saksi dan segera ditulis oleh
notaris, pembacaan dan penanyaan yang sama harus dllakukan juga. Se-
telah itu, surat waslat harus dltandatanganl oleh pewaris. notaris, dan
saksl-saksi. Apablla pewaris menerangkan tidak dapat menaruh tanda
tangannya atau dla bemalangan menandatanganlnya, keterangan itu dan
sebab halangannya harus dltullskan pula dalam akta. Setelah dlpenuhl-
nya segala tertlb acara tersebut dl atas. hal lni harus dengan jelas ditulis
juga dalam akta wasiat (Pasal939 ayat (4}, (5), dan (6) KUHPdt).
ditUJis dJ atas kertas surat wasla1 atau sampul yang berisl alamat wasiat w.
ltu. Kemudlan, harus dltandatanganl oleh pewaris, notarls, dan empat S1
orang saksl (Pasal 940 KUHPdt).
St
m.
at:
5) W1rjono Prodjodikoro. Hukum War/san dl Indonesia. Penerbit Sumur. Bandung
1976.
6)
pada surat wasiat olografls yang tertutup maupun pada surat wasiat
. ..a. pka pewaris menlnggal dtn&, notarts harus menyerahkan surat
ltu kepada Balal Harta Penlnggalan (BHP). Balallni akan mem-
surat wasiat tersebut, membuat bertta acara mengenaJ penertmaan
keadaan surat wasiat waktu dltertma, serta bertta acara pembuka-
surat wasiat. Kemudlan, surat waslat ltu dlkemballkan kepada notaris
penyelesalan sebagalmana mestlnya.
tiga macam bentuk surat wasiat, maka surat wasiat 1.11'11.11'1 paling
lllrrfak dlpakal dan juga paling balk. Sebab menurut Subekll, notaris
mengawasi lsinya sehlngga <Ia dapat memberl<an nasihat-nasihat
lsi surat wasiat Udak bertentangan dengan undang-ll'ldang atau
-&18181 e
nlnggal dunia (Pasal 954 KUHPdt). Ahll waris berdasar pada pasal lnl
disebut ahll warts wasiat (testamentaire erfgenaam). Sepertl halnya de-
ngan ahll warts ab Intestato, ahli waris waslat memperoleh segala hak dan
kewajlban dart pewaris yang menlnggal dunia. Ahll warts waslat berada dl
bawah titel umum (onder a/gemene tits/).
c) Hak memungut hasU dari seluruh atau sebaglan dari harta penlng-
galan pewarts (Pasal 957 KUHPdt).
Sural wasiat dapat dicabut kemball. Hal inl adalah wajar mengingat bah-
wa wasiat ltu adalah pemyataan seplhak dan pewarfs. Pencabutan waslat
dapat dilakukan dengan tegas dan dapat pula dengan dlam-diam. Apa-
bia wasiat dicabut dengan tegas, menurut ketentuan Pasal 992 KUHPdt
pencabutan ftu harus dengan surat waslat baru atau dengan akta nota-
ris khusus, dl mana pewarfs menyatakan kehendaknya akan mencabut
waslat itu seluruhnya atau untuk sebagian. Arti kata "khusus• dalam pasal
lni adalah meliputl tidak hanya mengenal hal yang dicabut kemball, te-
lapl Juga boleh memuat hal-hal yang mengulangl apa yang disebut dalam
waslat terdahulu .
Waslat olografls dapat dicabut dengan cara memlnta kemball waslat itu
dari notarfs, asalkan permlntaan kemball tersebut ditulls dalam akta
autenUk untuk pertanggung)awaban notaris yang menylmpannya (Pasal
934 KUHPdt). Apabila waslat memuat suatu hlbah, kemudlan benda yang
lll1bahkan tersebut dijual atau ditukar, waslat ltu dlanggap dicabut (PasaJ
996 KUHPdt). Akan tetapl, waslat gugur apablla benda yang dihibahkan
au musnah seluruhnya sewaktu penghibah llu maslh hidup atau setelah
Hukum Perdata lndon..la 207
Pewarlsan, Pewarls, Ahll Warts
pewarfs mentnggal dunia banda ltu berada di tangan ahn warfsnya dan
musnahnya ltu dlluar kesalahan ahli warts ltu (Pasal 999 KUHPdt).
Selanjutnya. dalam AI-Our'an Surah An-Nisa' ayat (11 ). (120). dan (176)
yang mengatur tentang pembagian harta peninggalan (warisan) dfnyata-
kan bahwa pembaglan warisan dllakukan setelah lebih dulu dlselesaJkan
Sa'ad bin Abl Waqash bercerita ketika dla sakit payah dan Rasulullah
mengunjunglnya. Dla bertanya kepada Rasulullah , •saya mempunyai
harta yang banyak, sedangkan saya hanya mempunyai seorang anak pe-
rempuan yang akan mewarisl saya. Apakah saya sedekahkan dua per-
tlga dart harta saya inl?" Jawab Rasulullah, •Jangan.• Sa'ad bertanya
lagl, "Bagalmana jlka seperdua?" Rasulullah menjawab lagi, •Jangan."
Sesudah itu, Sa'ad bertanya lagi, "Bagalmana Jika sepertiga?" Maka,
ber1<ata Rasulullah, "Besar jumlah seperti itu sesungguhnya jika engkau
lilggalkan anakmu dalam berkecukupan adalah leblh balk ....•
7) SayuU Thalib. Hukum Kewarisan Islam di Indonesia. Penerbit Bina Aksara Jakarta.
1981.h. 92.
lam Surah AI-Baqarah itu walaupun kemudlan turun Surah An-Nisa' ayat
(11 )-(12) yang menetapkan tentang ahli warts dan pembaglan warts-
an. Menunrt pendapat Prof. Hazalrln, dltaatinya waslat dalam ayat (180)
Surah AI-Baqarah ltu untuk menghadapl hal-hal khusus mengenal ayah,
lbu, anak-anak dan saudara-saudara yang memertukan banyak blaya,
misalnya, karena saklt lumpuh, meneruskan pendldikan, dan sangat te-
lantar hldupnya. Tertladap hal-hal khusus lnl besamya waslat 1idak boleh
meleblhl sepertlga dari harta penlnggalan, seperti yang telah ditentukan
oleh RasuluUah. 8
8) Hazal1ln. Prof. Dr. Hukum Kewarf$1Jn Bilateral Menurut AJ-Qur'811 dan Hadilh. Pe-
norblt nntsmas. Jakarta. 1982. h. 57.
9) Sayuti Thalib op. cit h. 89
C. AHLIWARIS
1. Konsep Ahli Waris
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, •waris" adaJah orang yang ber-
hak menerima harta peninggalan dari pewaris. Waris tazlm dlsebut ahll
waris. Ahll waris terdlri atas waris asll, waris karib, dan warls sah. Waris
asll adalah ahll waris yang sesungguhnya, yaitu anak dan lstri/suaml dart
pewans. Waris kar1b adalah ahU waris yang dekat hubungan kekerabat-
annya dengan pewans. Sedangkan waris sah adalah ahll war1s yang dl·
akul dan/atau dlatur menurut hukum undang-undang, hukum agama, atau
OOklm adat, mellputl fuga ahll waris asll, ahli waris karib, ahli waris
wastat, ahll wans penggantl, dan ahll waris negara.
Berdasar pada konsep tersebut, ahli waris sah menurut hukum, agama,
dan adat dapat dlrincl secara berurutan, yaltu:
a. Ahll warls asll (fesungguhnya)
Ahll waris asli (sesungguhnya) yang terdlri atas anak kandung dan
lstrt/suaml pewaris. Oikatakan ash karena berasal darl peti(awinan
suaml lstrl dan anak keturunannya termasuk anak tuar kawln, ahll
warts waslat, dan ahll waris penggantl.
Hak dan kewajlban ahli waris tlmbul setelah pewaris menlnggal dunla.
Hak clan kewajiban tersebut didasarkan pada hubungan perkawlnan, hu-
bungan darah dan surat wasiat yang dlatur dalam KUHPdt, agama, dan
hukum adat. Akan tetapl, /egatarfs bukan ahli warts walaupun dla berhak
atas harta peninggalan pewaris karena baglannya terbatas pada hak atas
benda tertentu tanpa kewajlban. Menurut ketentuan Pasal 833 ayat (1)
KUHPdt, semua ahli waris dengan sendhinya karena hukum memperoleh
hak millk atas segala harta kekayaan penlnggalan pewaris. Pasal 874
KUHPdt juga menentukan bahwa segala harta kekayaan penlnggalan pe-
waris adalah millk semua ahll waris sesudah dikurangl wasiat berdasar
pada ketetapan yang sah.
an memperoleh hak warts. Menurut ketentuan Pasal 1066 ayat (2) KUH
Pdt, setiap ahli warts dapat menuntut pembaglan harta wartsan walaupun
ada Jarangan untuk melakukan ltu. Jadi, harts wartsan tidak mungkin dl-
blarkan dalam keadaan tidak terbagl, kecuali jika diperjanjlkan tldak dl-
adakan pembagian dan lnl pun tldak lebih lama dart lima tahun.
Golongan ahll warts ini di1etapkan secara berurutan. Artinya, Pka terdapat
orang-orang dan golongan pertama. mereka itulah yang secara bersama-
sama berhak mewaris segala harta penlnggatan pewaris. Jika tldak ter-
dapat anggota keluarga dari golongan pertama, orang-orang yang tenna-
suk golongan kedua sebagai ahll waris yang berhak mewaris. Jika tidak
terdapat anggo~a keluarga dari gotongan kedua, orang-orang yang terma-
suk gotongan ketlga sebagal ahll warts yang berhak mewaris. Jika semua
golongan lnl tldak ada, barutah mereka yang termasuk datam gotongan
keempat secara bertlngkat sebagal ahli warts yang berhak mewaris. Jlka
semua golongan lnl sudah tldak ada, negaralah sebagal ahll warts yang
berhak mewaris semua harta peninggatan pewaris.
.
Pewarlaan, Pewarla, Ahll Warts
orang yang menjadl ahll warls karena dltetapkan dengan surat wasiat.
twga perabot rumah tangga ltu harus dlkurangkan dari baglan wartsan
~ ltu. Jika harganya lebih besar daripada harga baglan wat1san-
lftl, harga kelebihan ltu harus dibayar leblh dulu kepada kawan-kawan-
lftl.
a) Ayah atau lbu mendapat seperdua dari harta warisan Jlka yang me-
nlnggal ltu hanya mempunyal seorang saudara, yang mendapat se-
perdua leblhnya.
b) Ayah atau lbu mendapat sepertJga darl harta warisan jika yang me-
nlnggal ltu mempunyal dua orang saudara, yang mendapat dua
,_ pertlga leblhnya.
c) Ayah atau lbu mendapat seperempat dari harta warlsan jlka yang
meninggal ltu mempunyai leblh darl dua orang saudara, yang men-
k dapat tlga perempat leblhnya. •
Jlka ayah dan lbu telah menlnggal dur.la, seluruh harts warisan menjadl
begian saudara-saudara (Pasal 856 KUHPdt). Pembagian antara semua
saudara adalah sama Jlka meraka ltu mempunyal ayah dan ibu yang sama.
Menurut ketentuan Pasal 857 KUHPdt, apabila mereka berasal dan per-
kawlnan yang ber1ainan (ayah sama, tetapl lain lbu atau lbu sama, tetapt
lain ayah), setelah ayah dan lbu menlnggal dunla, harta warfsan dlbagt
dua:
Menurut Pasal 853 dan 858 KUHPdt, apabila orang yang menlnggal dunia
ltu tldak menlnggalkan, balk keturunan lstri atau suaml, saudara-saudara,
maupun orang tua. harta warisan jatuh pada kakek dan nenek. Oalam hal
lnl. harta warfsan dibagl menjadi dua bagian, satu baglan diberfkan ke-
pada kakek dan nenek yang menurunkan ibu. Apabila kakek dan nenek
tldak ada, harta warisan jatuh pada orang tua kakek dan nenek (puyang).
Apabila yang tidak ada ltu hanya kakek atau nenek, bagian warfsannya
jatuh pada garis keturunannya dan menjadl bagian warisan yang maslh
hidup. Ahli warts yang terdekat derajatnya dalam garfs lurus ke atas men-
dapat setengah warisan dalam garfsnya dengan menyamplngkan semua
ahll warts lalnnya. Semua keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas da-
lam derajat yang sama mendapat bagian warisan orang deml orang (bagl-
an yang sama).
Keluarga sedarah dalam garis menyamping leblh dari derajat keenam tldak
mewarls. Jika dalam garis yang satu tidak ada keluarga sedarah dalam
delajat yang membolehkan untuk mewalis, semua keluarga sedarah da-
lam garis yang lain memperoleh seluruh harta warisan (Pasal 861 KUH
Pdt).
Apabila semua orang yang berhak mewaris tldak ada lagl, seluruh harta
warisan dapat dituntut oleh anak luar kawln yang dlakul. Apablla anak luar
kawin lnl pun tidak ada, seluruh harta warisan jatuh pada negara (Pasal
873 ayat (1) dan 832 ayat (2) KUHPdt).
Menwut hukum pewar1san Islam, orang yang Udak berhak mewaris ada-
lah orang yang berbuat jahat terhadap pewaris dan rnelakWn dosa besar,
yaltu:
a. Pembunuh pewarta
Berdasar pada hadls yang dlr1wayatkan oleh At-Tirmldzl._ lbnu
MaJah, Abu Dawud, dan An-Nual.
b. AhU warta y.ng IIU'bMI..._, dart pengMUt agama 1a1am
Berdasar pada ha<ls yang drtwayatkan oleh Abu a.rdah.
d. Anakzlna
Yaltu anak yang lahlr karana hastl persetutxNn dlluar nllcah, bar·
dasar pada hadls yang drtwayatkan oleh At·Tlrmldzl.
Tldak bertlak mewarts terdapat juga pada ahll warts yang menolak waris-
an dart pewarts. Pasal 1058 KUHPdt menentukan bahwa ahll warts yang
menolak warisan dlanggap tldak pemah menjadl ahll warts dart pewaris.
Penolakan 1tu ber1aku surut sampal waktu menlnggalnya pewaris. Menurut
Pasal 1059 KUHPdt baglan darl ahll warts yang menolak ltu jatuh pada
ahll warts lalnnya seolah-olah ahll warls yang menolak ltu tidak pemah
ada. Menurut Pasal 1057 KUHPdt penolakan warisan harus dinyatakan
dengan tegas dl kantor kepaniteraan pengadllan negeri yang berwenang.
Pasal 1062 KUHPdt menentukan pUla bahwa hak untuk menolak wartsan
tidal< dapat gugur karena daluwarsa.
r- Penggantlan Jnl terjadl dalam garis ke bawah dan dapat te~adl tanpa
batas. Setlap ahll warts yang menlnggal dunla lebih dulu dlgantlkan oleh
anak-anaknya. Jika leblh dari satu anak sebagal penggantl, pengantian
IBrsebut dlhltung sebagal satu cabang (bij staken). Artlnya, semua anak
yang menggantikan ltu mamperoleh bagian yang sama dari baglan yang
digantlkan ltu. Penggan11an dapat juga· te~adl pada keluarga dalam garls
ke samping. Setiap saudara pewaris, baik saudara kandung maupun sau-
dara tlri, jlka meninggal lebih dulu. digantlkan oleh anak~anaknya. Peng-
gantlan lni juga dapat terjadi tanpa batas. Sellap penggantlan dlhltung se-
bagai satu cabang.
Menurut ketentuan Pasal 841 KUHPdt, penggantian adalah hak yang di-
berikan kepada seorang untuk menggantikan seorang ahli waris yang
telah menlnggal leblh dulu darlpada pewarisnya untuk bertindak sabagai
penggantl dalam derajat dan daJam hak orang yang dlgantlkannya. Peng-
ganlian inl menurut Pasal 842 KUHPdt hanya terjadl dalam garis lurus ke
bawah tanpa batas, sedangkan Pasal 843 KUHPdt menyatakan bahwa
dafam garis lurus ke atas tidak terdapat penggantian. Dalam hal ada
penggantian, maka menurul PasaJ 846 KUHPdt pembagian dilakukan
pancang deml pancang.
Apakah hukum pewarisan ada1 mengenal juga ahll warts penggantl? Da-
lam uraian Prof. HUman Hadlkusuma dapat disimpulkan bahwa hukum
pewarisan adat juga mengenal ahll waris penggantl, hanya saja peng-
gantian tersebu1 bergantung pada garis kekerabatan yang dlanut oleh
ketompok masyarakat, seperti patrilineal , matrilineal, dan parental (blla·
terat).11
Dalam hukum pewartsan Islam juga dlkenal ahll waris penggantl yang di·
sebut •mawali". Yang dimaksud mawall adalah ahli warts yang mengganti·
kan seseorang untuk memperoleh bagian warisan yang tadinya akan di·
peroleh orang yang dlgan11kan ltu karena menlnggal dunia leblh dulu dari
pewaris. Orang yang digantikan itu adalah orang yang seharusnya me-
nerima warisan jlka dla masih hidup. Akan tetapi, sebelum pewans me-
ninggal dunia, dia telah meninggal lebih dulu. Mawall ltu adalah keturun-
an anak pewaris, keturunan saudara pewaris, atau keturunan orang yang
mengadakan perjanpan mewaris dengan pewaris.12
D. HARTA WARISAN
1. Konsep Harta Warisan
Harta warlsan adalah harta banda penlnggalan darf pewarls. Harta banda
tersebut dapat berupa benda bergerak dan benda tldak bergerak, ber-
wujud dan tldak berwujud. Janis harta warisan adalah harta kekayaan,
hak kekayaan lntelektual, me11:1k dagang/perusahaan. dan hak kebenda-
an. Adapun harta warisan adalah segala harta kekayaan penlnggalan
pewarls setetah dikurangl dengan semua utang dan waslat pewaris. Harta
warisan sering disebut dengan •warisan• saja. Warisan menjadi hak ahll
waris.
Bersumber darl konsep tersebut dl atas, jelas bahwa pokok masalah da-
lam pewartsan adalah hak atas warisan, bukan pada kewajlban mem-
bayar utang pewaris. Kewajiban membayar utang pewaris tetap ada pada
pewarls yang penyelesalannya dilakukan oleh ahll waris dari harta pe-
ninggalan pewarls. Dalam penyelesaian kewajlban pewaris itu tennasuk
juga penyelesalan waslat yang telah ditetapkan pewans.
Apabila ahll warts menerima warisan. penerlmaan itu ada dua macam,
yaltu:
•
.
Oengan tegas apabila seorang dengan suatu akta menerima
kedudukannya sebagai ahll waris.
Apablla setelah dlkurangi dengan segala utang pewaris, harta warisan ltu
masih mempunyai sisa, slsa ltu merupakan hak ahli warts. Apabila ahll
waris mempunyal utang pada pewaris, dla harus membayar utangnya itu
dan memasukkannya ke dalam harta kekayaan penlnggatan pewaris.
b) Apablla ada dua orang anak sah. bagian mutlak untuk maslng-ma-
sing anak adalah dua pertiga dart harta warisan yang diperolehnya
tanpa surat waslat.
Untuk mempe~elas konsep tentang hak muUak, berikut inl diberikan con-
toh cara menghltung besamya hak mutlak dalam hal ada wasia1 terha-
dap harta warisan. Pewaris menlnggalkan seorang anak dan seorang istn
13) Ali Atandl. Huktlm Warls Penerblt Yayasan Gadjah Mada 'lt>gyakarta. 1963 h 43
.Mak adalah ahli waris mutlak dan istri adalah ahli wans tidak mutlak.
8aglan anak dan lbu sama, bagian anak seperdua warisan (Pasal 852
KUHPdt). Bagian mutlak anak tersebut adalah seperdua kali seperdua
wansan, sama dengan seperempat warisan (Pasal 914 KUHPdt). Dengan
damtl<.ian, warisan yang dapat dlhibahkan adalah semua warisan dlku-
rangl seperempat walisan. sama dengan tlga perempat warisan.
Beroasar pada perhitungan lnl jelas bahwa istri tidak memperoleh bagian
apa·apa sebab harta warisan setelah dikurangi hak mutlak (seperempat
ransan) dapat dlhlbahkan semua (tiga perempat warisan}. Dengan ada-
nya ketentuan Pasal 916a KUHPc:tt keadaan menjadi lain. Berdasar pada
pasaltnl, istri karena bukan ahll wans mutlak tidak dihttung dulu sebagat
thll waris. Yang dlhitung hanya anak sebagal ahll waris mutlak. Dengan
mengesamplngkan lstri tadl, anak memperoleh seluruh warisan (Pasal 852
KUHPdt) .
Dengan demiklan, hak mutlak anak adalah seperdua dari semua waris-
an (Pasal 914 KUHPdt) . Yang dapat dihibahkan adalah seperdua harta
warisan sisanya, bukan tiga perempat warisan sepertl perhttungan per-
lama. Karena yang dapat dihibahkan sekarang hanya seperdua watisan,
maSih terdapat seperdua warisan untuk para ahll waris. balk mutlak mau-
IUI tidak mutJak.. Seperdua warisan itu dibag1 antara anak dan istn. Me-
rurut Pasal 852a KUHPdt, bagian istri sama dengan bagtan anak. Dengan
tiemlkian, lstri mendapat seperempat warisan dan anak mendapat seper-
l!lpat wansan
Hak mutlak ahli waris dalam garis lurus ke atas diatur dalam Pasal 915
KUHPdt. Menurut ketentuan pasallni , hak mutlak 1tu besamya adalah se-
perdua dari harta warisan yang diperolehnya tanpa sural wasiat. Harta
warisan yang diperoleh tanpa ada surat wasiat dlatur dalam Pasal 854 dan
****"*
BAB VI
PERIKATAN DAN JENIS PERIKATAN
Prestasl adalah objek perikatan, yaltu sesuatu yang wajlb dlpenuhl oleh
plhak yang dllunM (debitor) terhadap pihak penuntut (kreditor). Prestasl
setalu dapat dlnllal dengan uang, dapat berupa pemenuhan banda tar-
2. Pengaturan Perlkatan
.
Perikatan dlatur dalam Buku Ill KUHPctt. Pelikatan adalah hubungan hu-
kum yang tarjadl karena perJanjlan dan undang-undang. Aturan mengenal
perikatan mellputl baglan umum dan bagian khusus.
, Bagfan umum me-
lputi semua aturan yang ber1aku bagi perikatan umum .. Sedangkan bagi-
an khusus mellputl semua aturan yang beliaku bagl parjan)ian bemama
sebagal pe~anjlan khusus yang banyak digunakan dalam masyarakat.
Baglan umum mellputl aturan yang tercantum dalam Bab I, Bab II, Bab Ill
(Pasal1352 dan 1353), dan Bab IV KUHPdt yang ber1aku bagl perikatan
wnum. Adapun baglan khusus mellputi Bab Ill (kecuall Pasal 1352 dan
1353) dan 8ab V sampal dengan Bab XVIII KUHPdt yang ber1aku bagl
peqanjlan-pe~anjlan tertentu saja, yang sudah ditentukan namanya dalam
bab-bab bersangkutan.
t) latilah perutangan dan hukum perulangan clicet\Jskan dan dlgunakan p~rtama kall
sejak tahun 1950-an olei'l Koesoemadl Poedjosewojo, Guru Besar Hukum Perdata
Universitas Gadjah Mada Yogyal<arta.
2) Subel<tl. Pokok·Pokok Hukum Perdata. Penerblt lntarmasa Jakarta 1963.
3. Unsur-Unsur Perikatan
Dalam setiap konsep perlkatan dapat dlidentifikasl pallng sedikit empat
unsur perlkatan. Keempat unsur tersebut adalah subjek perikatan, wenang
berbuat, objek perikatan, dan tu}uan perikatan. Agar setiap perikatan ltu
sah dan mengikat plhak-plhak, setiap unsur perikatan harus memenuhi
syarat-syarat yang dltentukan undang-undang. Apablla ada salah satu
unsur atau syarat yang tldak dlpenuhl, akan menlmbulkan aklbat hukum
tertentu atas perlkatan yang dlbuat oleh pihak-plhak yang bersangkutan.
adalah pemyataan sallng member1 dan menerima secara rill dalam bentuk
tlndakan nyata, plhak yang satu menyatakan member1 sesuatu kepada
dan menerima sesuatu dan plhak lain, dan pihak lain juga menyatakan
memberi sesuatu kepada dan menerima sesuatu darl plhak yang satu
tentang lsi per1katan. Dengan kata lain, persetujuan kehendak (l}ab kabul)
adalah pemyataan sallng memberi dan menerima secara rill yang meng-
lkat kedua plhak.
Oleh sebab Jtu, dapat dlnyatakan bahwa perikatan menurut slstem hukum
perdata, baru dalam tarat menlmbulkan kewajlban dan hak plhak-plhak,
sedangkan persetujuan kehendak adalah pelaksanaan atau realisasi ke-
wajlban dan hak plhak-plhak sehingga kedua belah plhak memperoleh
hak masing-maslng. Penjual memperoleh pembayaran harga kendaraan
Bagaimana halnya jika salah satu pihak tidal< memenuhl kewajlbannya se-
hlngga plhak lalnnya tidal< memperoleh hak dalam perikatan? Dalam hal
lni dlkatakan bahwa plhak yang tldak memenuhl kewajlbannya ltu telah
melakukan wanprestasi yang merugikan plhak lain. Dengan kata lain, pe-
laksanaan hak dan kewajiban yang dlsepakati tldak mencapai tujuan se-
cara nonnal. Oleh karena ltu, plhak yang wanprestasl wajlb bartanggung
jawab kepada plhak yang dirugikan untuk mengganti kewgian terhadap
pihak lain yang haknya dlruglkan, balk melalul perdamaian maupun me-
lalut penyelesaian dl muka pengadllan.
Benda objek perikatan dapat berupa benda bergerak dan benda tldak
bergerak. Benda bergerak adalah benda yang dapat diangkat. diangkut,
dan diplndahkan, seperti meja, komputer, sepeda motor, ataupun hewan
temal<. Benda tldak bergerak adalah benda yang tldak dapat dlangkat
atau diplndahkan, sepertl bangunan; pabrik; serta tanah dan segala yang
melekat dJ atas tanah, seperti pohon. rumah, dan gedung. Akan tetapl,
kapal walaupun bebas bergerak dl taut, dlanggap oleh hukum sebagal
benda tkJak bergerak. Jika dibebanl hak jaminan, harus dengan hlpotek.
Benda ob]ek perikatan dapat juga benda terdaftar, sepertl kendaraan bar-
motor, pesawat telepon, dan sertlflkat saham.
Pada per1katan jual bali sepeda motor, mlsalnya, sepeda motor boleh dl-
fualbefikan, fadi prestasl ltu tidak dllarang. Bentuk prestasinya adalah pi-
hak pembeli n'lembayar sejumlah uang harga sepeda motor, sedangkan
plhak penjual menyerahkan sepeda motor yang harganya sudah dlbayar.
Dengan terpenuhlnya kewajiban berprestasi, tujuan plhak-plhak mengada-
kan perikatan jual bell sepeda motor tercapal, pembell memperoleh sepe-
da motor, dan penjual memperoleh sejumlah uang harga sepeda motor.
(kecuali Pasal 1352 dan 1353) dan Bab V-XVIII KUHPdt maupun yang
dlatur dalam KUHD. Ber1akunya ketentuan umum terhadap hal-hal yang
dlatur secara khusus itu dapat dibatasi sepanjang hal-hal ltu suclah dlatur
secara khusus pula. Jika belum dlatur secara khusus, ketentuan umum
ber1aku . Hal in! dapat dlpahaml dari ketentuan Pasal 1319 KUHPdt dan
Pasal1 KUHO.
Yang dimaksud dengan "dalam bab lnl dan bab yang latu• dalam pasal
lnl adalah Bab II tentang perikatan yang timbul dart perjanjlan dan Bab I
tentang perikatan pada umumnya. Menurut ketentuan Pasal 1 KUHD bah-
wa:
"Kltab Undang-Undang Hukum Perdata berfaku juga bag/ hal-hal
yang diatur dalam kitab undang-undang ini (KUHD) sekadar da-
Jam kitab undang-undang In/ tldak diatur secara khusus menyim-
pang.•
Akibat hukum perjanjlan yang seharusnya dibuat secara tertulls, tetapl dJ-
buat secara llsan saja, perjanjian tersebut tidak menglkat pihak-pihak. Jlka
Jlka pihak yang satu tldak memenuhl prestasinya, plhak yang lalnnya ber-
hak mengajukan gugatan ke muka pengadilan dan pengadilan akan me-
maksakan pemenUhan prestasi tersabut dengan menylta dan melelang
harta kekayaannya sejumlah yang wajlb dipenuhlnya kepada plhak lain.
Perjanjlan yang diakui dan dlberi akibat hukum itu adalah perjanjian yang
tldak dllarang undang-undang serta tidak bertentangan dengan ketertlb-
an umum dan kesusilaan masyarakat. Karena ltu, ada tiga sumber per-
lkatan, yaitu perjanjlan, undang-undang, serta ketertiban umum dan ke-
susilaan.
2. Sifat Prestasi
Prestasi adalah objek perikatan. Supaya objek perikatan llu dapat dl-
penuhl oleh debitor, maka pertu diketahul slfat-sifatnya, yaitu:
3. Wanprestasl
Wanprestasl artlnya tldak memenuhl kewajlban yang telah dlsepakatl da-
lam perikatan. Tldak dlpenuhinya kewajlban oleh debltor karena dua ke-
mungklnan alasan, yaitu:
senga}a atau lalal tidak ITlOOlenuhl prestasl. Oalam hal lnl, ada tiga ke-
adaan, yaitu:
Peringatan tertu11s dapat dilakukan secara resml dan dapat Juga secara
tldak resml. Pertngatan tertulls secara resml dllakukan melalul pengadil·
an negeri yang berwenang, yang dlsebut sommatle. Kemudian. pengadil-
an negeri dengan perantaraan juru slta menyampaikan surat peringatan
. tersebut kepada debltor yang dlsertal berita acara penyampalannya. Per-
ingatan tertulis tidal< resmi, misalnya,. melalul surat tercatat, telegram.
fakslmile, atau dlsampalkan sendiri oleh kreditor kepada debltor dengan
tanda terima . Surat peringatan inl dlsebut lngebreke ste/1/ng.
Akibat hukum bagi debltor yang telah melakukan wanprestasl adalah hu-
kuman atau sanksl hukum berikut lnl:
4. Keadaan Memaksa
4
4.1 Konsep keadaan memaksa
c)
.
Penstlwa ltu tidak dapat dlketahul atau diduga akan terjadl pada
wak1u membuat perlkatan.
Oalam hal terjadl keadaan memaksa yang memenuhl unsur a) dan c), ma-
ka keadaan memaksa itu disebu1 "keadaan memaksa objektif". Vollmar
menyebutnya absolute ovsrmacht Dasamya adalah ketidakmungklnan (Jm-
Dalam hal te~adl keadaan memaksa yang memenuhl unsur b) dan c),
keadaan memaksa lni dlsebut 'keadaan memaksa subjektif', Vollmar
menyebutnya re/afieve overmacht. Dasamya adalah kesulltan memenuhl
prestasl karena ada peristlwa yang menghalangl debltor untuk berouat.4
Mlsalnya, seorang mahaslswa membeli sebuah laptop darl seorang pe-
dagang yang dlsangguplnya untuk dlklrim dalam waktu satu mlnggu. Ke-
mudlan, kapal yang mengangkut banda ltu metnbentur karang sehlngga
harus nalk dok untuk perbalkan. Dalam hal lnl debitor mengalaml kesullt-
an memenuhl prestesl.
5) Marsh end Soulsby. Business Law (ReVIssd}. McGraw-Hill Book Company Ltd. UK.
London 1978. h . 99.
/lty, artlnya ketldakmungklnan yang nyata. Setlap orang sama sekall tidak
mungi<Jn dapat memenuhl prestasl berupa benda objek perikatan. Dalam
keadaan demlkian, perikatan tldak mungkln dap~ dipenuhl karena hatang-
an berslfat tetap, secara otomatls keadaan memaksa ltu mengakhtri per-
lkatan (the agreement would be void from the outset).
Kasus penutupan Terusan Suez lnl terjadi karena perang antara Mesir
dan Israel merupakan keadaan memaksa berslfat sementara sehlngga
penjual mengalamal kesulltan memenuhl prestasl. Dalam hal lni penjual
maslh mampu memenuhl prestasi, tetapi mengalami kesulltan perjalan-
an yang )auh dan biaya mahal, lagi penuh rislko. Jadl, tertutupnya Terus-
an Suez tldak menghentikan perikatan. kemungklnan hanya pemenuhan
prestasi tertunda.
slh harus membayar sewa sebab pe~anjian tidak berhenti. Fakta bahwa
tergugat Jane Udak dapat menlkmatl rumah tersebut karena perfstiwa di
luar kekuasaannya, bukan urusan pihak pemllik rumah (penggugat) dan
tldak ada alasan untuk dlmaatkan.
5. Ganti Kerugian
Menurut ketentuan Pasal 1243 KUHPdt, gantl keruglan karena tidak dl-
penuhlnya suatu perikatan, baru diwa]ibkan Jlka debltor setelah dlnyata-
kan lalal memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya; atau sesuatu yang
harus diberikan atau dlke~akannya, hanya dapat dlberikan atau dikerJa-
kan dalam tenggang waktu yang telah dllewatkannya.
Yang dlmaksud dengan "keruglan• dalam pasal dl atas adalah keruglan
yang timbul karena debitor melakukan wanprestasl Oalal memenuhl per-
lkatan). Kerugian tersebut wajlb dlganti oleh debitor terhitung sejak dia di-
nyatakan lalal. Gantl keruglan ltu terdlr1 atas tiga unsur, yattu:
Ganti keruglan hanya berupa uang bukan barang, kecuall Jlka dipe~anji
kan lain. Dalam gantl keruglan Jtu, tidak selalu ketlga unsur itu harus ada.
Mungkln yang ada ltu hanya keruglan sesungguhnya, mungkin hanya ong-
kos atau blaya, atau mungkln keruglan sesungguhnya dJtambah ongkos
atau biaya.
Untuk melindungl debitor dati tuntutan sewenang-wenang dari plhak kre-
dltor, undang-undang memberikan pembatasan terhadap gantl keruglan
yang wajlb dibayar oleh debitor sebagal aklbat dar1 kelalalannya (wan-
prestasl) . Kerugian yang harus dlbayar oleh debltor hanya mellputi:
C. JENIS-JENIS PERIKATAN
1. Perikatan Bersyarat
Perikatan bersyarat (voorwaardsl/jk verblntan/s) adalah perlkatan yang di·
gantungkan pada syarat. Syarat Jtu adalah suatu peristiwa yang maslh
akan te~adl dan belum pasti te~adi, balk dengan menangguhkan pelak-
Apablla syarat "peristiwa• yang dimaksud itu terjadi, maka perikatan dilak-
sanakan (Pasal 1263 KUHPdt). Jadl, sejak peristiwa itu te~adl, kewajlb-
an debltor untuk berprestasl segera dilaksanakan. Mlsalny~. Amln setuju
apabila Burhan adlknya mendlami pavillun rumahnya setelah Burhan
menlkah. Nlkah adalah per1stiwa yang maslh akan terjadl dan belum pasti
terjadl. Slfatnya menangguhkan pelaksanaan perikatan. Jlka Burhan me-
nikah, Amln wajib menyerahkan paviliun rumahnya untuk didiami oleh
Buman.
01 slnl justru perikatan yang sudah ada akan berakhlr apablla "peristiwa•
yang dlmaksudkan ltu teljadl (Pasal 1265 KUHPdt). Misalnya, Khumalroh
setuju apablla Fahrl kakaknya mendlaml rumah Khumalroh selama dia
tugas belajar dl lnggris dengan syarat bahwa Fahrl harus mengosongkan
rumah tersebut apablla Khumalroh selesal studl dan kembali ke tanah
air. 01 slnl syarat "selesal dan kemball ke tanah air" maslh akan terjadl
dan belum pastl terjadi. Akan tetapl, jlka syarat tersebut terjadl, perikatan
berakhlr dalam a~l batal. Hal lnl membawa konsekuensl bahwa segala
sesuatu dlpullhkan dalam keadaan semula, seolah-olah tldak pemah ada
perikatan. Dalam contoh dl atas. Fahrl wajlb menyerahkan kemball rumah
tersebut kepada Khumalroh adiknya.
Mlsallafn lagl , Ahmad berjanjf kepada Bashar bahwa dla akan mem-
bayar utangnya dengan hasll panen sawahnya yang sedang menguning
pada tanggal1 November 2009. Oalam hallnl, "hasll panen yang sedang
menguntng• sudah pastl karena dalam waktu dekat, Ahmad akan panen
sawah sehlngga pembayaran utang pada tanggal 1 November 2009 sudah
dipastikan.
Pada perikatan dengan ketetapan waktu, apa yang hsrus cHbayar pada
waktu yang dltentukan tldak dapat ditagfh sebelum waktu ltu tlba. Akan
tetapl, apa yang telah dlbayar sebelum waktu ltu tlba, tldak dapat dlmlnta
kemball (Pasal 1269 KUHPdt). Pada perlkatan dengan ketetapan waktu,
ketetapan waktu selalu dianggap dibuat untuk kepentlngan debitor, ke-
cuaiiJika dart slfat pertkatannya sendlrt atau dart keadaan temyata bahwa
ketetapan waktu ltu telah dibuat untuk kepentingan kredltor (Pasal 1270
KUHPdt). Blasanya kepentingan kreditor 1tu ditetapkan dalam petjanjian
atau dalam akta.
ngan memilih salah satu dart dua benda yang dljadikan objek pertkatan.
Namun, debltor tldak dapat memaksa kredltor untuk menerima sebaglan
banda yang satu dan sebaglan benda yang Jainnya. Jika debltor telah me-
menuhl salah satu dart dua benda yang dltentukan dalam perikatan, dla
cbbaskan dan perfkatan berakhlr. Hak memffih prestasl ttu ada pada de-
ljtor jlka hak lnl tidak secara tegas diberikan kepada kredltor (Pasal 1272
dan 1273 KUHPdt).
Bagalmana jlka selah satu benda yang men)adi objek perikatan ttu hllang
ataumusnah sehingga tldak dapat dilakukan pilihan? Jlka salah satu
benda yang menjadi objek perikatan ltu hllang atau musnah sehlngga
tidak ada plllhan untuk dlserahkan, perikatan ltu menjadl perikatan muml
(blasa). Akan tetapi, jlka kedua benda objek perikatan ltu hilang dan de-
bitor bersalah atas hllangnya salah satu benda ltu, debitor harus mem-
bayar harga banda yang hilang paling akhlr (Pasal 1274 dan 1275 KUH
Pdt).
Jika hak memillh ada pada kredltor dan hanya salah satu banda yang hi·
lang, jika hal ltu terjadl bukan karena kesalahan debltor, kredltor harus
menertma benda yang masih ada. Jlka hllangnya salah satu banda ka-
rena kesalahan debltor, kreditor dapat menuntut penyerahan benda yang
maslh ada atau harga benda yang telah hilang. Namun, Jlka kedua banda
ltu musnah, kreditor boleh menuntut pembayaran harga salah satu me-
nurut pilihannya apabHa musnahnya selah satu a1au kedua bends itu ka-
rena kesalahan debltor (Pasal 1276 KUHPdt).
Prinslp-prfnslp yang telah diuralkan di atas lnl ber1aku, balk apablla ada
lebih dart dua banda yang menjadl objek perikatan maupun apabila per-
lkatan bertujuan melakukan suatu perbuatan (Pasal 1277 KUHPdt}. Me-
lakukan perbuatan, mlsalnya, dalam pertkatan mengerfakan bangunan
dan melakukan pengangkutan barang. Oi slnl debitor boleh memllih me-
nge~akan bangunan atau melakukan pengangkutan benda ke lokasl ba-
ngunan.
3. Perikatan Fakultatif
Selain dan perikatan manasuka (altematif), ada tagl "perikatan fakultatif",
yaltu per1katan dl mana debltor wajib memenuhl suatu prestasJ tertentu
atau prestasl lain yang tertentu pula. DaJam perikatan lnl hanya ada satu
objek. Apablla debltor tldak memenuhl prestaslltu, dla dapat menggarrtl
dengan prestasl Jain. Mlsalnya, Alhaq berjanji kepada 1\Jrslna untuk me-
mlnjamkan mobllnya guna melaksanakan penelltlan. Jlka Alhaq tldak me-
minjamkan mobilnya karena rusak, dla dapat mengganti dengan sejumlah
uang transpor untuk melaksanakan penelitlannya.
Ada lagl yang dlsebut perlkatan generik, yang objeknya dltentukan oleh
jenlsnya, misalnya, baras cianjur, kuda nile. Perbedaannya dengan per-
lkatan altematif adalah jika perikatan generfk objeknya ditentul<an oleh
Jenlsnya yang homogln. Sedangkan pada perikatan attematlf objeknya di-
tentukan oleh jenisnya yang tldak homogin. Keberatan tertladap perikat-
an gener1k adalah debltor tldak per1u memberikan banda prestasl yang
terbalk, tetapl tldak juga yang tert:>uruk (Pasal 969 KUHPdt). Benda yang
4. Perikatan Tanggung-Menanggung
Pada perlkatan tanggung-menanggung dapat terjadi seorang debltor ber-
hadapan dengan bebempa orang kredltor atau seorang kredltor berhadap-
an dengan beberapa orang debitor. Apabila kredltor terdlri atas beberapa
orang, lnl dlsebut tanggung-menanggung aktlf. Dalam hal lnl, setlap kredl-
tor berhak atas pemenuhan prestasl seluruh utang. Jlka prestasl tersebut
sudah dipenuhl, debltor dlbebaskan dari utangnya dan perlkatan hapus
(Pasal 1278 KUHPdt).
Jika pthak debltor terdlri atas beberapa orang, lnl dlsebut tanggung-me-
nanggung paslf. Setlap debitor wajlb memenuhl prestasl seluruh utang
dan Jlka sudah dipenuhl oleh seorang debltor saja, membebasKan debttor-
debltor lain dart tuntutan Kredltor dan perikatannya hapus (Pasal 1280
KUHPdt).
dari kreditor, perikatan antara keduanya menjadl lenyap (Pasal 1288 KUH
Pdt). .
Berdasar pada hasll observasl, perikatan yang banyak te~adl dalam prak-
tik adalah jenls perikatan tanggung-menangung pasif. Perikatan semacam
lni leblh menjamin kepastian pemenuhan prestasi bagi kreditor. Perikatan
tanggung-menanggung pasif terjadl karena:
a. Waslat
Apablla pewaris memberikan tugas untuk melaksanakan hlbah wa-
siat kepada ahli warlsnya secara tanggung-menanggung.
b. Ketentuan undang-undang
Oalam hal inl undang-undang menetapkan secara tegas perik.atan
tanggung-menanggung dalam pe~anjlan khusus.
Persoalan dapat atau tldak dapat dibagl ltu mempunyal artt apabna dalam
perikatan ltu ten::iapat lebih dan seorang debltor atau lebih darf seorang
kredltor. Jlka hanya seorang kredltor, perikatan itu dianggap sebagai tldak
dapat dibagl. Menu rut l<etentuan PasaJ 1390 KUHPdt , tldak seorang de-
I:Wtor pun dapat a:nemaksa kreditor menerfma pembayaran utangnya se-
baglan cleml sebaglan meskipun utang itu dapat dibagl.
Perlkatan dapat dan tldak dapat dlbagl blsa te~adl jlka saJah satu plhak
menlnggaJ dunla sehingga tlmbul masalah apakah pemenuhan prestasi
dapat dlbagl atau tidak an1ara para ahll warfs almarhum ltu. Hal tersebut
bergantung pada banda yang menjadi objek pelikatan yang penyerahan
atau pelaksanaannya dapat dibagi atau tldak, balk secara nyata maupun
secara perhltungan (Pasal1296 KUHPdt).
Akibat hukum perikatan dapat atau tkiak dapat dlbagi adalah bahwa pada
perlkatan yang tldak dapat dibagl; setlap kreditor berhak menuntut seluruh
prestasl kepada setlap clebitor dan setlap debltor wajib memenuhl prestasi
tersebut seluruhnya. Dengan dipenuhlnya prestasi olah seorang debltor,
membebaskan debltor lalnnya dan perikatan menjadl hapus. Pada per-
lkatan yang dapat dibagi, setlap kreditor hanya bemak menuntut suatu
baglan prestasl menurut perimbangannya, sedangkan setJap debftor hanya
wajib memenuhl prestasi untuk baglannya saja menurut perimbangan.
kan hukuman yang dltetapkan ter1alu tinggl, pengadilan pun dapat meng-
gunakan Pasal 1338 ayat (3) KUHPdt bahwa setiap perjanjlan yang dlbuat
secara sah wajib dilaksanakan dengan lktikad baik ,{performance In good
faith).
7. Perikatan Wajar
Undang-undang tldak menentukan apa yang dlmaksud dengan perikat-
an wajar (natuurf/jke verbintenis, natural obligation). Oalam undang-un-
dang hanya dljumpal Pasal 1359 aya1 (2) KUHPdt. Karena ltu, tidak ada
kesepakatan antara para penulls hukum mengenal slfat dan aklbat hu-
kum dart perikatan wajar, kecuall mengenal satu hal, yaitu sifat tldak ada
gugatan hukum guna memaksa pemenuhannya. Kata "wajar", adalah ter-
jemahan dari kata aslinya dalam bahasa Belanda •natuurtijk• oleh Prof.
Koesoemadl PoedjosewoJo dalam kullah Hukum Perclata pada Fakultas
Hukum Univarsitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Sifat tiaak ada gugatan hukum dapat dlslmpulkan dari ketentuan Pasal
1359 ayat (2) KUHPdt, yang menyatakan bahwa:
c. Lampau waktu
Menurut pendapat yang luas, perikatan wajar ltu tlmbul dart undang-un-
dang dan kesusllaan serta kepatutan (moral and equity). Sebelum tahun
1926, Hoge Raad atau Supreme Court Belanda tldak mengikutt ajaran
yang luas. Akan tetapl, akhlmya sesudah tahun 1926 Hogs Raad meng-
lkutl ajaran yang luas dengan pembatasan, yaltu hanya kewajlban yang
sangat mendesak yang tlmbul dari kesusllaan dan kepatutan yang men-
ciptakan pertkatan wajar (Anest Hoge Raad, 1i Maret 1926, 22 April1937,.
18 Februari 1938, dan 30 November 1945).
a. Orang kaya yang member1 uang kepada orang mlskln yang me-
nolongnya ketlka tenggelam di sungal.
b. Member! sokongan kepada keluarga mtskln yang menurut undang-
undang tldak ada kewajibannya.
c. Membertkan jamlnan penslun han tua kepada peke~a tua yang
telah bertahun-tahun membantu dengan setla dan jujur.
d. Suaml memberi nafkah yang sepatutnya kepada jandanya yang di·
tlnggalkan dalam bentuk pe~anjlan asuransl jlwa.
Aklbat hukum pertkatan wajar adalah apablla sudah clpenuhl dengan suka-
rela, dla tldak dapat dltuntut atau dl.gugat pengemballannya. Per1katan
wajar dapat menjadl perikatan blasa (civil obligation) apabila debltor meng-
lkatkan dlr1 dengan perjanjlan untuk memenuhl kewajlban yang sebetum-
ftla hanya dldasarkan pada perlkatan wajar. Dalam hal tnt, perlkatan wajar
dlperl<uat sehlngga menjadl pertkatan blasa yang dapat dlpaksakan
pemenuhannya menurut hukum (Hogs Raad, 27 Juni 1947).
Berdasar pada rumusan pasal inl, dapat dlpahaml bahwa suatu perbuatan
•
dlnyatakan melawan hukum apabila memenuhi empat unsur berlkut:
Salah satu saja dar1 unsur-unsur di atas lni tldak terpenuhl, perbuatan itu
tldak dapat digolongkan perbuatan melawan hukum.
Rumusan perbuatan positif dalam Pasal 1365 KUHPdt dan perbuatan ne-
gatif dalam Pasal 1366 KUHPdt hanya digunakan sebelum ada Putusan
Hoge Raad Nederlands 31 Januari 1919 karena pada waktu ltu pengerti-
an •matawan hukum• hanya bagl perbuatan posltif, dalam artl semplt. Se-
telah keluar Putusan Hoge Raad 31 Januar1 1919, pengertlan "matawan
hukum• dlper1uas, mencakup juga perbuatan negatlf, Udak berbuat.
yaitu berbuat atau tidak berbuat. Jadl, perbuatan matawan hukum dalam
Pasal 1365 KUHPdt adalah berbuat atau tidak berbuat yang meruglkan
orang lain. Berbuat, contohnya merusak barang mlllk orang lain. 11dak ber-
buat, contohnya tidak mengerjakan pekerjaan borongan yang telah dl-
sanggupt. Kedua pert>uatan tersebut menimbulkan akibat hukum sama,
yaitu merugikan orang lain. Contoh laln, membakar kebun tetangga atau
membiart<an bayi tidak diben susu. Kedua perbuatan itu beraklbat merugl-
kan orang lain.
Oalam rumusan Int. yang pertu dlpertlmbangkan hanya hak dan kewajlb-
an hukum berdasar pada undang-undang (wet). Jadl, perbuatan 1tu harus
melanggar hak orang lain atau bertentangan dengan kewajlban hukum-
nya sendlr1 yang dlber1kan undang-undang (wet). Oengan demlklan, me-
langgar hukum (onrechtmatlg) sama dengan melanggar undang-undang
(onwetmatlg). Melalul tafsiran semplt lnl banyak kepentlngan masyarakat
dlruglkan, tetapl tldak dapat menunM apa-apa. Pelajarllah dengan dltelltl
putusan-putusan Hoge Rasd Belanda ber1kut.
Selaln dari ukuran objektif dan subjektif, orang yang berbuat Jtu harus
dapat dlpertanggungjawabkan (responsible). Artinya, orang yang berbuat
ltu sudah dewasa, sehat akalnya, dan tidak berada dl bawah pengampu-
an. Dalam pengertlan "tanggung jawab" itu termasuk juga aklbat hukum
dari perbuatan orang yang berada d1 bawah pengawasannya, kekuasaan-
nya, dan akibat yang timbul dari binatang yang berada dalam pemellha·
raannya dan banda-banda yang berada di bawah pengawasannya (Pasal
1367 dan 1368 KUHPdt).
lla perbuatan, tfclak pu1a ada akibat, dalatn hal lni keruglan. Untuk me-
ngetahul bahwa suatu perbuatan adalah sebab dari suatu keruglan. pertu
rutl teorl adequate veroorzaking yang dikemukakan oleh von Krles.
Menunrt teori lnl, yang dianggap sohagal sebab adalah pert>uatan yang
menunrt pengalaman manusla nonnal sepaMnya dapat dlharapkan me-
nlmbulkan akibat. dalam hal ini akibatnya adalah keruglan. Jadi, antara
pert>uatan dan keruglan yang tfmbul harus ada hubungan langsung (hu-
!ulgan sebab aklbat).
Apablla seseorang mengalaml luka atau cacat pada salah satu anggota
badan dlsebabkan oleh kesenga)aan atau kelalalan orang lain, undang-
undang memberlkan hak kepada korban untuk memperoleh penggantlan
keruglan, blaya pengobatan. dan perawatan. Ganti keruglan ltu dtnllai
rnanurut kedudul<an dan kemampuan serta keadaan kedua belah p!hak.
Ukuran mf pada umumnya berlaku untuk menilai kerugfan ya~g timbUI dar!
suatu kekerasan atau kejahatan terhadap dirl prlbadr seseorang, mlsal·
nya. ditabrak kendaraan bennotor yang mengaklbatkan luka parah atau
cacat (Pasal1371 KUHPdt).
balk seseorang. Oleh karena ltu, dapat dituntut berdasar pada Pasal1365
KUHPdt. Penghlnaan ttu menlmbulkan keruglan terhadap nama balk, mar-
tabat, harga dlri, dan kedudukan dalam masyarakat. Merurut ketentuan
•
PasaJ 1372 KUHPdt, gugatan berdasar pada penghlnaan bertujuan untuk
memperoleh gan11 keruglan serta pemullhan nama balk. Dalam memper-
tlmbangkan berat rtngan gantl keruglan yang ditun1ut, pengadilan haru~
mempertlmbangkan berat ringan penghlnaan, kedudukan, jabatan, keada-
an, dan kemampuan plhak-plhak.
Oleh karena itu, beliau menyatakan bahwa dalam memutus perkara yang
beri<aitan dengan pe~anjlan untuk metangsungkan pemlkahan, seyogla-
nya dlpematlkan apakah hal tersebut harus dlbuktlkan secara jelas sudah
ditentukan untuk menikah secara resml, mlsalnya, sudah ditentukan hari
dan tanggal, jangka waktu pem1kahan akan dllangsungkan, atau dengan
penyebutan dalam setlap per1s1lwa bahwa wanita yang dbawanya itu ada-
lah istrinya karena sudah hldup bersama.
·Apablla salah satu plhak tldak datang pada harl yang sudah dT-
tentukan atau hlngga lampau tenggang waktu yang dlperjanjlkan
tldak mau melangsungkan pem/kahan, dalam hal In/ perbuatannya
merupakan perbuatan melawan hukum. •
Dalam kasus di atas, majells haklm berpendapat, plhak wanita sesual de-
ngan buktl-buktl yang cukup mempunyal alasan untuk memercayal janjl
pemlkahan dart plhak pria mesklpun lembaga hldup bersama belum dl·
akul dl Indonesia. Namun, pada plhak lainnya haklm wapb menjaga agar
pihak yang dlnyatakan sebagal plhak yang lemah (tidak selalu plhak wa-
nita) dillndungl terhadap "kelsengan• pihak lalnnya.
Pelanggaran terhadap hak kebendaan dan hak keprfbadian orang Jain ba·
nyak terjadi clalam masyarakat. Pelanggaran hak kebendaan, antara lain,
adalah pelanggaran hak kekayaan lntelektual (hak dpta, hak paten, hak
merek, dan seterusnya); hak mllik; ataupun hak sewa, semuanya meng-
aklbatkan keruglan bagl pemlllk hak atau benda. Demlklan Juga hak ke-
pribadlan, sepertl hak lntegri~as, kehormatan, dan nama balk seseorang
sering juga dllanggar. Perbuatan melawan hukum dan akibat hukumnya
IUnduk pada Pasal1365 KUHPdt.
271
Perlkatan dan Janla Perlkatan
Badan hukum publik adalah badan hukum yang dibentuk oleh pemerin·
tah berdasar pada hukum publlk, yattu undang-undang atau peraturan pe-
merimah. Badan hukum pubflk merupakan badan kenegaraan. mlsalnya
negara Republik Indonesia, provlnsl (Daerah Tingkat 1), kabupatenlkota
(Daerah Tingkat II), Lembaga Tinggl Negara, Dapartemen Pemerintah·
an, dan Badan Usaha Milik Negara. Badan hukum pubhk dlbentuk bar·
dasar pada peraturan perundang-undangan untuk menyelenggarakan ka-
pentlngan umum, balk kenegaraan maupun kemasyarakatan. Jika badan
11) Az.. Nasutlon . Hukum Perlindungan KonsumiHI Suatu Piingantar. Penerblt Daya
Widya. Jakarta. 1999. hh. 8&-87.
Hal yang pertu diperhatlkan adalah bahwa badan hukum publlk dalam
men}alankan kekuasaannya mungkin merugikan orang lain dengan alas-
an menjalankan undang-undang. Oleh karena ltu, periu dbedakan antara
kebl)aksanaan dan pelanggaran undang-undang. DaJam hal lnl pengadll·
an yang akan men&ntukannya. Jlka pert>uatan yang dRakukan 1tu merupa-
kan kebiJaksanaan penguasa (pemerintah), hal lni bukan Jagl wewenang
pengadilan perdata karena sudah masuk ranah polltlk.
Dulu orang pernah menyangslkan apakah badan hukum ltu dapat me,.
lakukan pert>uatan melawan hukum. Alasannya karena badan hukum tl·
dak dapat melakukan kesalahan dan tldak dapat dlpertanggung)awab-
kan sepertl halnya manusla pribadl. Akan tetapl, badan hukum bertlndak
dalam lalu llntas hukum dengan perantaraan orang-orang yang menjadl
alat periengkapannya (orgaan). Alat periengkapan (orgaan) terdlrt atas
manusla pribadt. Masalahnya adalah bagatmana cara membedakan an-
tara manusia pribadi yang mewaklll badan hukum dan manusla pribadl
yang mewaklll dlrinya sendlti. Bagalmana cara mempertanggungjawab-
kan badan hukum ltu dalam lalu llntas hukum jlka dia melakukan per-
buatan matawan hukum.
Atas dasar lnl, badan hukum itu tldak berbuat secara langsung, tetapl me-
la!ul perbuatan orang lain. yaltu ~gurusnya. Pengurus tersebut adalah
orang yang bertlndak atas kuasa dart badan hukum. Jacl, perbuatan
pengurus dlpertanggung)awabkan kepacta badan hUl<um. SegaJa perbuat-
an yang dllakukan pengurus, badan hukumlah yang bertanggung jawab.
Dengan kata lain, pengurus bertlndak untuk dan atas nama baden hukum
yang slfatnya flktlf.
Berdasar pada teoli flksl lnl. badan hukum yang melakukan perbuatan
matawan hukum dapat dlgugat tldak berdasar pada Pasal 1365 KUHPdt,
tetapl berdasar pada Pasal 1367 KUHPdt. Jlka menglkutl teort fiksi lni,
orang dihadapkan pada keadaan yang bertentangan dengan kenyataan.
Kanya~aan bahwa semua orang yang melakukan perbuatan hukum dapat
dlgugat melalul Pasai 1365 KUHPdt.
Berdasar pada teori lnl, badan hukum yang melakukan perbuatan mala-
wan hukum dapat dlgugat melalui PasaJ 1365 KUHPdt. Akan tetapi, ter-
hadap bawahan pertengkapan badan hukum yang melakukan perbuatan
melawan hukum, dapat dipertanggung)awabkan melalui Pasal 1367 KUH
Pdt.
dan hukum 11u? Untuk memahami hal lnl pertu dlbaca dalam anggaran
dasar pendirian badan hukum itu. 01 situ ditentukan bagaimana hUbungan
antara badan hukum dan periengkapan badan hukum serta ruang llngkup
wewenang yang diberikan pada periengkapan badan hukum.
Jika organ yang mewaklll badan hukum ltu sudah dltentukan dalam un-
... - -
dang-undang dan dltuangkan dalam anggaran- dasar badan hukum, lnl
---
namanya bukan lagl teorl, melalnkan sudah merupakan aturan hukum
yang berslfat memaksa. Jika tldak dllkutl, berartl melanggar hukum (un-
dang-undang). Jadl, tidak dapat dlsebut teorf yang berfaku secara umum
Udak tertkat dengan sltuasl dan kondlsl setempat. Ketentuan undang-
undang (termasuk anggaran dasar) hanya beriaku pada sltuasi dan kon-
disi tertentu dan terikat pada satu badan hukum tertentu.
E. PERWAKILAN SUKARELA
1. Konsep Perwakilan Sukarela
Menurut ketentuan Pasal 1354 KUHPdt, jlka seorang dengan sukarela
tanpa mendapat perintah untuk ltu, mewaklll urusan orang lain dengan
atau tanpa pengetahuan orang lain itu, secara dlam-dlam dla menglkat-
Agur hukum yang dlatur dalam Pasal 1354 KUHPdt lnl tlsebut perwakfl-
an suk:lrela (zaakWaamemlng). Penyelenggaraan urusan ttu bersifat suka-
rela, tanpa kuasa darl plhak berkepentingan. Urusan ltu clllakukan secara
sukarela dengan tujuan agar memperoleh kemanf.aatan bagl plhak yang
berkepentlngan dan perbuatan tersebut dlakul serta dibenark.an oleh un-
dang-undang. Oleh karena ltu, ketentuan undang-undang tersebut men-
clptakan perikatan. Jadi, yang menclptakan perfkatan ltu bukanlah per-
buatan orang, melalnkan ketentuan undang-undang ltu sendirf.
2.1 Sukarela
Perbuatan dilal<ukan dengan sukarela. Artlnya, kesadaran sendlrf tanpa
mengharapkan suatu apa pun sebagal lmbalannya. Pihak yang melaku-
kan pe,!buatan ltu tldak mempunyal kepentlngan apa-apa, kecuall manfaat
bagi plhak yang berkepentlngan sendlr1. Dalam hallnl, plhak wakll suka·
rela bertlndak semata-mata karena kesediaan menolong sesama manusla,
sesama keluarga, atau sesarna taman.
12) Sri Soeclewl Maschoen Sotwan. Hukum P$ruta.ngan Ttltjemahan. Penerblt Seksl
Hukum Perdata Fakultas Huk\Jm Universitas Gadjah Mada. 'l'bgyakarta. 1974. h.
65.
Dikira ada utang, tetapl sebenamya tldak ada utang. Pembayaran yang
dllakukan ltu slfatnya bukan sukarela, melalnkan karena kewajlban yang
harus dlpenuhl sebagalmana mestlnya. Namun, kemudlan temyata bah·
wa perikatan yang diklra ada, sebenaniya tldak ada. Dengan demlkian,
ada kewajiban undang~ndang bagl pihak yang menerima pembayaran ltu
mengemballkan pembayaran yang telah dlter1manya tanpa perlkatan.
Lain halnya jlka pembayaran ltu dilakukan secara sukarela berdasar pada
perikatan bebas, mlsalnya, pemberian hadtah, dalam hal lnl pembayaran
yang sudah dlpenuhl tldak dapat dlmlnta kemball. Dasamya adalah per-
lkatan, sedangkan pembayaran ltu sukarela yang menguntungkan satu
plhaksaja.
Hak untt.l< menunM kemball pembayaran dapat dllakukan juga oleh orang
yang telah melakukan pembayaran karena khllaf dengan menglra bahwa
cia berutang. Pengemballan pembayaran menjadl kewapban pihak yang
Ieiah menerlma karena khllaf dengan mengira bahwa dla berhak mene-
rina pembayaran utang.
Namun, hak menuntut kemball pembayaran yang telah 1erutang 1tu men-
Jadl lenyap jika kredltor telah memusnahkan surat pengakuan utang se-
bagal aklbat pembayaran ltu. Hal tersebut tldak mengurangl hak orang
yang telah membayar ltu untuk menun1ut kemball pembayaran dart plhak
yang berutang sebenamya (Pasal 1300 dan 1361 KUHPdt).
Jika benda ltu telah musnah mesklpun ltu terjadl bukan karena kesalah-
annya, dla diWajlbkan membayar harganya dltambah penggantlan blaya,
13) Achmad lchsan. Hukum Plirdata 18. Penerbll Pemblmblng Masa. Jakarta 1969. h.
34.
karuglan, dan bunga, kecuali jlka dla dapat membuktlkan bahwa banda
ltu akan musnah juga seandainya benda ltu berada pada orang kepada
siapa seharusnya benda ltu dlberikan (Pasal 1362 ayat (2) KUHPdt).
G. HAPUSNYA PERIKATAN
Menurut katentuan Pasal1381 KUHPdt, ada sepuluh cara hapusnya per-
lkatan. Kesepuluh cara tersebut dluralkan satu deml satu berikut lnl.
1. Pembayaran
Yang dlmaksud dangan pembayaran dalam hal lnl tldak hanya meliputt
penyarahan sejumlah uang, tetapi juga penyerahan suatu benda. Dengan
kata lain, perika1an berakhlr karena pembayaran dan penyarahan benda.
Jadl, dalam hal objek perikatan adalah sejumlah uang, maka perlkatan
berakhlr dengan pembayaran uang. Oalam hal objek perika1an adalah
suatu benda, maka perikatan berakhir setelah penyerahan benda. Dalam
hal objek perikatan adalah pembayaran uang dan penyerahan benda se-
cara tlmbal ballk. pertkatan baru berakhlr setelah pembayaran uang dan
penyerahan benda.
a. Berupa sejumlah uang atau banda yang dapat dihablskan dart jenis
dan kualltas yang sama;
b. Utang ltu harus sudah dapat dltaglh; dan
c. Utang ltu seketika dapat dltentukan atau dltetapkan jumlahnya {Pa-
saJ 1427 KUHPdt).
Setlap utang apa pun sebabnya dapat diperjumpakan, kecuall dalam hal
yang berlkut ini:
5. Percampuran Utang
Menurut ketentuan Pasal 1436 KUHPdt, percampuran utang itu terjadi
apabila kedudukan kreditor dan debftor ltu menjadl satu. Artinya, berada
dalam satu tangan. Percampuran utang tersebut terjadi deml hukum.
Pada percampuran utang ini utang-plutang menjadi Jenyap.
ninggal dunla dan Ahmad ahJi warts menertma warlsan tennasuk juga
utang atas dlrtnya sendirt. Dalarn hal lnl, utang lenyap demi hukum.
6. Pembebasan Utang
Pembebasan utang dapat te~adl apabila kreditor dengan tegas menyata-
kan tidak menghendakf lagi prestasf dart debltor dan melepaskan haknya
atas pembayamn atau pemenuhan pertkatan. Oen!W:1 pembebasan lnl
perikatan menjadi lenyap atau hapus.
MeskJpun debitor lalai menyerahkan benda ltu, dia juga akan bebas dari
perikatan ltu apabila dapat membuktikan bahwa musnah atau hilangnya
beMa itu dlsebabkan oleh suatu keadaan dlluar kekuasannya dan benda
itU juga akan mengalaml pei1stiwa yang sama mesklpun sudah bemda dl
tangan kreditor.
8. Karena Pembatalan
Menurut ketentuan Pasal 1320 KUHPdt, apabila suatu perikatan tidak
memenuhl syarat-syarat subjektif. Artlnya, salah satu plhak belum dewasa
atau tidak wenang melakukan perbuatan hukum, maka per1katan ltu tldak
batal, tetapl "dapat dlbatalt<an" (vemiatigbaar, voidable). Per1katan yang
tldak memenuhl syarat subjektif dapat dlmlntakan pembatalannya kepada
pengadilan negeri melalui dua cara, yaltu:
14) Subektl. Huktlm Perjanjlan. P.nerbit Pemblmblng Mass. Jakarta. 1963. h. 88.
gar dengan menerima anak kos mahaslswa prta yang sanggup membayar
lebih mahal, mengaklbatkan perikatan batal.
Menurut ketentuan Pasal 1946 KUHPdt, lampau waktu adalah alat untuk
memperoleh sesuatu atau untuk dibebaskan dan suatu perikatan dengan
lewatnya suatu waktu tertentu dan atas syarat-syarat yang ditentukan
oleh undang-undang. Atas dasar ketentuan pasal tersebut dapat dlke1ahul
ada dua macam lampau waktu, yaltu:
a. Lampau waktu untuk memperoleh hak milik atas suaru benda dl-
sebut acqulsltleve veJjarlng.
Pasal 1967 KUHPdt menentukan bahwa segala tuntutan, balk yang bar-
sl1at kebendaan maupun yang barslfat perorangan hapus karena daluwar-
sa, dengan lewat waktu 30 tahun. Sedangkan orang yang menunjukkan
adanya datuwarsa ltu tldak usah menunjukkan alas hak dan tldak dapat
dlajukan terhadapnya tangkisan yang berdasar pada lktlkad buruk.
Terhadap banda bergerak yang bukan bunga atau plutang yang bukan
atas tunjuk (niet aan toonder), siapa yang menguasainya dianggap sa.
bagal pemlllknya. Wataupun demlkian, Jlka ada orang yang kehllangan
atau kecurian suatu bends, dalam jangka waktu tlga tahun terhltung sejak
hari hllangnya atau dlcurigalnya banda ltu, dia dapat menuntut kemball
bendanya yang hllang atau dlcuri itu sebagal mlliknya dart tangan slapa
pun yang menguasainya. Pemegang banda terakhlr dapat menuntut ke-
••••••
BAB VII
PERJANJIAN KEBENDAAN
A. KONSEP PERJANJIAN
1. Perjanjian dalam Artl Luas
Menurut ketentuan Pasal 1313 KUHPdt batl'Na:
"Psrjanjlan adalah suatu psrbuatan dsngan mana satu orang atau
/ebih m81lgikatlcan dlrfnya kspada satu orang atau /ebih la/nnya. •
Perjanpan dari seplhak saja, hallnl dapat dlpah8ml dart l.Wlsur deflnlsl kata
kerja •menglkatkan dirt", sifatnya hanya datang dart satu plhak, tldak dari
Definlsl dalam artl semplt ini jelas menunjukkan telah terjadl persetujuan
(persepakatan) antara plhak yang satu (kreditor) dan plhak yang lain (de·
bltor), untuk melaksanakan suatu hal yang berslfat kebendaan (zakel/jk)
sebagal ob]ek perjanjlan. Objek pe~an]lan tersebut dl bldang harta ke-
kayaan yang dapat dinllal dengan uang. Perjanjian peri<awlnan mlsalnya
tldak dapat dlnilal dengan uang karena bukan hubungan mengenal suatu
hal yang berslfat kebendaan, malainkan mengenal hal yang bersifat ke-
orangan (persoonlljk) antara suami dan lstri dl bldang moral.
Keenam unsur konsep perjanjlan dalam artl semplt tersabut akan dibahas
selan)utnya pada uraian berikut Int.
Objek perfanjlan harus banda dalam perdagangan dan tldak dllarang oo-
dang-undang, mlsalnya, bukan banda selundupan, bukan benda berba-
haya bagl kesehatan, dan benda tldak bertentangan dengan ketertlban
umum. mlsalnya, perdagangan manusia atau bayl (tratncking); tldak ber-
tentangan dengan kesusllaan. misalnya, mengirim tenaga kef1a wanlta k8
luar negeri untuk drjadikan wanita hiburan atau pelacur. Benda objek per-
janjian harus halal, jelas pemiliknya, dan dapat dfserahkan berdasar pacta
perjanjian yang dladakan plhak-plhak.
Jlka semua unsur In! dlhubungkan dengan ketentuan Pasal 1320 KUHPdt
tentang syarat-syarat pe~Jlan sah, dapat dlslmpulkan sebagal berikut:
b. Firm agreement
Artinya, persetujuan tetap. Plhak-plhak telah mencapal persetujuan
akhlr, artlnya hasll negoslasi yang berslfat final. Persetujuan tetap
blasanya dlnyatakan dengan penerfmaan (acceptance) tanpa sya-
rat terhadap suatu penawaran (offer).
e. Consideration
Artlnya, prestasl kedua belah plhak. Hukum lnggrfs hanya akan
mengakui persetujuan yang bukan )anjl semata-mata (basa-basl).
Suatu perjanjlan harus dlwujudkan dalam perbuatan kedua belah
plhak, yaitu pemenuhan prestasl yang telah dlsetujul antara plhak
yang satu tertladap plhak yang lain secara tlmbal ballk.
d. Form
Artlnya, bentuk tertentu. Suatu perjanjlan hanya bertaku Jlka dlbUat
dalam bentuk tertentu, mlsalnya, tertulls dalam bentuk akta.
e. Definite terms
ArtJnya, syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tertentu harus me-
mungklnkan pengadllan mangetahul dengan pastl apa Yat19 telah
dikehendakl oleh pfhak-plhak. Jfka syarat-syarat ltu kumng jelas
sehingga sulit dipahaml, hukum tidak akan mengakul perjanjlan ltu.
f. Legality
Artinya, tujuan yang sah. Pe~anjlan tertentu yang diadakan plhak-
plhak ltu mempunyal tujuan yang tidak bertQntangan dengan ke-
tertiban umum (public policy), tidak dibenal1<an o!eh hukum. MisaJ-
nya, pembunuh bayaran memperoleh bayaran yang telah dtse-
tujui.1
4. Asas-Asas Perjanjian
Hukum pe~anjlan mengenal beberapa asas pentlng yang merupakan da-
sar kehendak plhak-plhak untuk mencapat tujuan. Beberapa asas tersebut
adalah sebagatmana diuralkan berlkut inl.
1) Marsh and Soulsby. Busines! Law (Revis9d) McC3raw-HIII Book Company Ltd.
London (UK). 1978. hh 53--54.
5. Klasifikasi Perjanjian
Berdasar pada kriteria maslng-maslng, perjan)lan dapat dlklaslfikaslkan
menjadllima macam . Kelima macam klaslflkasl perjanpan tersebut berikut
akan dljelasJ<an satu per satu.
Pembedaan lnl dldasarkan pada ada nama yang sudah dl~rikan oleh
pembentuk undang-undang pada perjanjian khusus dan tidak ada nama.
Pemberian nama dlserahkan kepada praktlsl hukum. Perjanjlan bemama
adalah perjanjlan yang sudah memllikl nama tertentu yang dlkelompok-
kan sebagal pe~anjlan khusus dan jumlahnya terbatas, mlsalnya, jual bell ,
sawa-menyewa, tukar-menukar, hibah, asuransl, dan pengangkutan. Per-
janjlan bemama dlatur dalam tltel V-XVIII KUHPdt dan diatur dalam
KUHD. Pe~anjlan
tldak bemama adalah pe~anjlan yang tldak memlllk1
nama tertentu dan jumlahnya tidak terbatas.
maslng plhak. Perjanpan real adalah perjan}ian yang te~admya itu sel<a!J-
gus raallsasl tujuan perjanjian, yaitu pengalihan hak.
Pada hul<um adat, pg~an~an real justru yang leblh menon)ot sesual de-
ngan slfat hukum adat bahwa setlap pe~anjlan yang objeknya benda ter·
tentu. seketika terjadl persetujuan serentak ketlka ltu juga terjadl peralihan
hak. Peristiwa lnl dlsebut kontan (tunal).
Untuk menyatakan bahwa plhak ketiga dapat terikat dalam perjanjlan yang
dibuat oleh pihak-plhak, pada dasamya plhak-pihak yang membuat per·
janjlan terssbut adalah bertindak dalam suatu kualltas blasanya sebagal
mewaklll salah satu plhak. Oalam pe~anjian dinyatakan dengan ungkap-
an ·untuk dan atas nama•, mlsalnya, dirumuskan •oard&:n•la dalam hal
lnl bertindak untuk dan atas nama PT Suka DamaJ•. Jadl, pihak dalam
perjanjlan adalah Dardanela, kualitasnya sebagal Direktur mewakiU PT
Suka Damal, sedangkan plhak ketiga yang tertkat hak dan kewapban ada·
lah badan hukum PT Suka Dam&.
Namun, leblh khusus lagl adalah pe~anjlan yang dibuat plhak-p1hak ftu
menglkat plhak ketlga dalam artl hanya sebatas memperoleh hak tldak
termasuk kewajiban. Sebagal contoh yang leblh jelas adalah pe~aflllall
asuransl jlwa. Seorang ayah mengasuranslkan anaknya yang sekolah da·
sar bemama Humalroh pada Asuransl Jlwa Adll Makmur. Plhak ketiga
yang terlkat memperofeh hak atas suatu prestasl berupa klalm asuransl
adalah Humalroh anaknya yang sekolah dasar dalam polis asuransi jlwa
tartulls nama anaknya ttu sebagaJ plhak ketlga yang berkepentlngan atas
klaim "Asuransi Jiwa Adll Makrnur-. Klausula asuransi seperti 1nl dlsebut
'perjan]ian untuk kepentlngan plhak katlga•.
1. Persetujuan Kehendak
Unsur subjek, minimal ada dua plhak dalam perjanjlan yang mengada·
kan persetujuan kehendak OJab kabul) antara pihak yang satu dan pthak
yang lain. Kedua plhak dalam pe~anjian harus memenuhl syarat-syarat
ksbebasan menyatakan kehendak, tldak ada paksaan, penlpuan, dan ke-
khilafan satu sama lain.
PerjanJian Ke~ndun
Dlkatakan tidak ada kekhllafan atau kekeliruan atau kesesatan Jlka salah
satu pihak tldak khllaf atau tldak keliru mengenal pokok perjanjlan atau
slfat-slfat panting objek pe~anjlan, atau mengenai orang dengan siapa ci-
adakan perjanjian itu. Menurut ketentuan Pasal 1322 KUHPdt, kekeliruan
atau kekhllafan tldak mengakibatkan suatu perjanjlan batal, kecuall apa-
blla kekellruan atau kekhllafan itu te~adl mengenai haklkat banda yang
menjadi pol<ok perjanjlan atau mengenal slfat khususlkeahllan khusus <111
orang dengan siapa diadakan pe~anjlan.
Dikatakan tldak ada penipuan apablla tldak ada tlndakan menipu manuM
arti undang-undang (Pasal 376 KUHP). Penipuan menurut arti und~
2. Kewenangan (Kecakapan)
lklsur perbuatan (kewenangan berbuat), setlap plhak dalam perjanjian
wenang melakukan perbuatan hukum menurut undang-undang. Pihak·pl-
hak yang bersangkutan harus memenuhl syarat-syarat, yaltu sudah de-
wasa, artinya sudah berumur 21 tahun penuh; walaupun belum 21 tahun
perU\, tetapl sudah pernah kawin; sehat akal (tldak gila); tidak dl bawah
pengampuan, dan memlllkl surat kuasa apablla mewaklll plhak lain.
Selaln ltu, dapat pula berupa melakukan ~rbuatan tertentu atau dapat dl-
tentUkan, mlsalnya, peke~aan konstruksl bangunan, dan pembuatan ~gar
n.mah. Plhak penerima pekerjaan melakukan pekerjaan yang diberikan,
sedangkan plhak pembert pekerjaan membayar upahnya ke~da pekerja.
4. Tujuan Perjanjian
l.hsur tu)uan, yaltu apa yang lngln dlcapai plhak-plhak itu harus memenuhl
syarat halal. Tujuan perJanjlan yang akan dlcapal plhak-pihak ltu slfatnya
harus halal. Artinya, tldak dllarang undang-undang, tldak bertentangan
dengan ketertiban umum, dan tidak bertentangan dengan kesusilaan ma-
syarakat (Pasal 1337 KUHPdt). Kausa yang halal dalam Pasal 1320 KUH
Pdt ltu bukan sebab yang mendorong orang membuat perjanjlan, melain-
kan lsi perjanjlan ltu sendlri menjadl tujuan yang akan dlcapal plhak-plhak.
lkldang-undang tidal< memedulikan apa yang menjadl sebab pihak-pihak
rnengadakan perjenjian, tetapl yang dlawasl oleh undang-undang adalah
'lsi perjanjian• sebagai tujuan yang hendak dlcapal pihak-pihak itu.
Pada perjanjlan )ual bell, lsi petjanjian adalah pembell menghendakl hak
dl!k atas banda dan plhak penjual menghendaki sejumlah uang . Tujuan
yang hendak dlcapal pihak-pihak ltu adalah hak millk etas banda diserah-
kan kepada pembell den sebagal lmbalannya sejumlah uang dlserahkan
tspada penjual. Oalam petjanjlan sewa-menyewa, lsi perjanjlan adalah
jihak penyewa met1Quasal banda sewaan untuk dinll~naU dan plhak pe-
nVIlk banda memperoleh lmbalan sejumlah uang sewa. Tu)uan yang lngln
dcapal pihak-plhak adalah kenlkmatan atas penguasaan suatu banda dan
sefumlah uang sewa dibayar. lnllah contoh-contoh sebab (kausa} yang
halal dalam perjanjlan yang dibuat oleh pihak-pihak.
Pada perjanjlan pembunuhan orang, lsi pe~anjian adalah orang yang me-
nyuruh membunuh menghendakl ma11nya orang, pihak yang dlsuruh mem-
bunuh orang menghendaki sejumlah uang sebagatlmbalan. Tujuan yang
hendak dlcapal pihak-plhak adalah lenyapnya orang dart muka bumi dan
lmbalan sejumlah uang dlbayar. Dalam pe~anjlan lnl, tujuan yang hendak
diCaP.al plhak-plhak temyata tldak halal karena membunuh orang ltu d-
larang undang-undang.
Pada petjanjlan pelacuran, lsi perjanpan adalah pria nafsu prima meng-
hendakl kenlkmatan seksual, wanlta PSK menghendakl sejumlah uang
sebagal imbalan kenlkmatannya. Tujuan yang hendak dlcapal pihak-plhak
adalah menguasal wanlta PSK secara bebas untuk dinlkmatl dan pem-
bayaran sejumlah uang sebagal lmbalan. Dalam contoh lnl, tujuan yang
ingln dicapal pihak-plhak temyata tldak halal karena perjanjlan pelacur·
an dilarang undang-undang dan juga bertentangan dengan kesusllaan
masyarakat.
Aklbat hukum perjanjlan yang lsi atau tujuannya tldak halal adalah "batar
(nletig, void). Dengan demlklan, tldak ada dasar untuk menuntut peme-
nuhan prestasi di muka pengadilan. Demlkian juga jika pe~anjian yang cl-
buat 1tu tanpa kausa, dlanggap tldak perryah ada (Pasal 1335 KUHPdt).
Yang d1maksud dengan lktlkad balk (te goeder trouw, In good faith) da·
lam Pasal 1338 KUHPd1 adalah ukuran objektil untuk menllaJ pelaksana·
an perjanji3,!l, apakah pGiaksanaan pe~anpan ftu mengindahkan nonna·
norma kepatu1an 'dan kesusllaan serta apakah pelaksanaan perjanf~an ltu
telah berjalan di atas rei yang benar. Apa yang dimaksud dengan kepatut·
"
an dan kesusllaan itu, undang-undang sendiri tidak memberikan rumusan-
' nya. Akan tetapl, jlka dllihat dari artl katanya, kepatutan artlnya kepantas-
an, kelayakan, kesesualan, dan kecocokan; sedangkan kesusllaan artinya
kesopanan dan keadaban. Berdasar pada artl kata-kata tersebut dapat di-
rumuskan kiranya kepatutan dan kesusllaan itu sebagai "nllal yang patut
pantas, layak, sesual , cocok, sopan , dan beradab" sebagalmana sama·
sama dikehendakl oleh maslng-masing pihak yang berjanp.
PerJanjlan Kebondaan
C. PELAKSANAAN PERJANJIAN
?elaksanaan pel')anjlan adalah perbuatan merealisaslkan atau memenuhi
kawajiban dan memperoleh hak yang telah disepakatl oleh pihak-pihak
seh1ngga tercapal tujuan mereka. Maslng-maslng pihak melaksanakan
oenanjian dengan sempuma dan lktlkad balk sesual dengan persetujuan
yang telah dlcapal.
Pe!aksanaan suatu perjanjlan pada dasamya selalu berupa pemenuhan
kewajiban dan perolehan hak secara tlmbal ballk antara plhak-plhak. Ke-
wajiban dlklaslfikaslkan menjadl kewajiban pokok dan kewajlban peleng-
tap. Kawajlban pokok merupakan esensl pe~anjlan dan kewa)lban pe-
!engl<ap merupakan pen)elas terhadap kewajiban pokok. Dengan per-
r.ataan lain, kewaj1ban pokot< berslfat fundamental essencial, sedangkan
wapban pelengkap bers1fat formal procedural. Pada kewajlban utama
,pokok) , jlka terjadl pelanggaran atau wanprestasl, dapat memutuskan
Porjanjlan Kebendaan
2. Pembayaran
Pihak yang melakukan pembayaran adalah debitor atau orang lain atas
•.ama debitor,
atas dasar surat kuasa khusus. Oalam dunla perusahaan
Atat bayar yang dlguoakan pada umumnya adalah mata uang. Dalam jual
bell sering juga dllakukan pembayaran dengan mata uang aslng yang dJ.
sebut valuta aslng, mlsalnya, dolar Amerika atau Euro mata uang bersarna
dl negara-n~ara Eropa. Dalam pembayaran dengan valuta asing akan
ber1aku nllal tukar terhadap mata uang nasional (kurs, exchange rats}.
Pembayaran dapat Juga dllakukan dengan surat bemarga, misalnya, cek.
wesel, dan bOyet giro.
3. Penyerahan Benda
Setiap perjanjlan yang memuat tujuan memlndahkan penguasaan da!V
atau hak mllik per1u metakukan penyerahan bendanya (levering, delivery).
Penyerahan ada dua macam, yaitu penyerahan hak mlllk (levering van
elgendom, delivery of ownership) dan penyerahan penguasaan banda
(laverfng van bezit, delivery of possession). Penyerahan hak mllik, mlsal-
nya, pada juat bell, tukar-menukar, dan hibah. Sedangkan penyerahan
penguasaan belaka, mlsalnya, pada sewa-rnenyewa, pl~am pakai, dan
4. Pelayanan Jasa
Palayanan jasa adalah memberikan pelayanan dengan melakukan per-
twtan tertentu, balk dengan menggunakan tenaga fislk saja maupun de-
llQ3ll keahllan atau alat bantu tertentu, baik dengan upah maupun tanpa
~h. Apabrla dengan upah, blasanya pelayanan jasa dllaksanakan lebih
d!JU. Se1elah selesal dilaksanakan, baru dibayar upah, kecuali jlka dlper-
jar(tkan lain. Pelayanan jasa itu, mlsalnya, cleaning service, reparasl. kon-
Karena petayanan jasa tnt termasuk keglatan ekonoml, maka dapat dike-
lola sebagal baglan dar1 keglatan blsnls (usaha} oleh perusahaan dl bl-
dang jasa. Apabila status petayanan jasa menlngkat menjadl keglatan
bisnls, perusahaan yang mengelola bfsnls pelayanan jasa dapat berban-
tuk perusahaan perseorangan. persekutuan, atau badan hukum. Contoh-
nya, perusahaan pelayanan jasa dl bfdang transportasl. ekspedlsl muat·
an, pengurusan dokumen, )asa konsuttan, pergudangan, perbankan. dan
r.Jn-laln.
5. Klausula Eksonerasi
Dalam pe~anjlan sering juga dlbuat ketentuan-ketentuan yang berslfat
membatasl tanggung jawab debitor yang dlsebut "kJausula eksonemsl'
Blasanya klausula tersebut banyak terdapat dalam jual beli , pengangkut·
an laut, pat1dr kendaraan, serta hal-hal yang dtalamt sehari·hari. Dalam
nota pembellan dijumpal klausula yang tertulls:
"Barang yang sudah d/be/1 tidak dapat dlkemballkan. •
'
Di tempat parklr seseorang memarklr kendaraannya dan mendapat tlket
parklr, yang ber1si kJausula penyamplngan:
"Kandaraan hilang bukan tanggung jawab pengelo/a parl<fr. •
Mlsalnya, dalam perjanjlan dltulls kata-1<ata •baju tldur". Kata-kata inl da-
pat dltafslr1<an sebagal baju plama, kimono, atau semua baju yang dtran·
cang untuk dl~kal tldur. Jika berpegang pada kata-kata menurut huruf·
nya, semua lnl adalah baju tidur. Akan tetapl, per1u ditelfti maksud plhak-
plhak dengan memerhatlkan keblasaan setempat, daerah lkltm panas atau
dlngln, dan sebagalnya. Atas dasar maksud plhak-plhak, lalu dapat ditatap-
kan arti baju tidur itu mungkin dl Indonesia adalah piama, sedangkan di
Jepang kimono.
kopiJteh manis. Dalam perjanjlan dlnyatakan bahwa semua tenaga yang ..•
citempatkan di daerah Lampung hanya dijamln sarapan pagl, selaln itu
biaya sendiri. 01 slnl sarapan pagt harus ditafsirt<an "seplrfng nasi goreng
dan telur mata sapi serta segelas kopllteh manls", bukan makan nasi,
lauk-pauk serta sayuran, dengan mlnuman kopl.
******
3) Abdulkadir Muhammad. Hukum Perjanjlan. Penerblt Alumni. Bandung 1980. h
156.
BAB VIII
PERJANJIAN JUAL BELl
Akan tetapl, secara khusus, jual bell dapat men)adl suatu mata pencaharf-
an bagl plhak-plhak tertentu. Dalam hlb.lngan lnl, penjual dapat bar-
status sebagal pedagang, agen yang disebut pengusaha yang menjalan-
kan perusahaan. Oalam lalu llntas jual bell khusus, plhak penjual dlsebut
perusahaan perdagangan, sedangkan plhak pembell dlsebut konsumen.
~
Oalam keglatan jual bali benda tertentu, eaton pemball menghendakl agar
banda itu dlcoba leblh dulu. Menurut Pasal 1463 KUHPdt, jual bell yang
dllakukan dengan percobaan atau mengenal banda yang blasa dicoba
leblh dulu, selalu dlanggap telah dibuat dengan syarat tangguh. Contoh-
nya, jual bell kendaraan bermotor dan banda elektronlk selalu dengan
percobaan. Walaupun benda dan harga sudah disetujul, )ual bell baru
.menglkat Jlka bendanya sudah dlcoba dan memuaskan.
-
4. Hubungan Kewajiban dan Hak
Hubungan kewajlban dan hak adalah keterikatan penjual untuk menyerah-
kan benda dan memperoleh pembayaran, keterikatan pembelllM'ltuk mem-
bayal harga dan memperoleh benda. Oengan demlktan, jelas bahwa Jual
bell adalah bagian dan suatu slstem hukum yang memlllkl unsur-unsur
slstem berikut Jnl:
•
B. SAAT TERJADI JUAL BELl
1. Asas Konsensual
f<aP.an juat bell itU dlanggap sudah te~adl dan mengikat? Sesuai dengan
asas konsensuaJ yang menjaol dasar perjanjlan, jual bell itu sudah ter-
jadl dan menglkat pada saat tercapat kata sepakat antara pen)ual dan
pembell mengenal benda clan harga sebagal unsur esensial pe~anjlan
jual beU. Ketlka plhak penJual dan pembell menyatakan setuju tentang
benda dan harga, ketika itu pula Jual befi tel}acll dan menglkat secara sah
kedua belah pihak.
Menunrt ketentuan Pasal 1458 KUHPdt, jual bell dlanggap sudah terjacll
l<etika penjual dan pembell mencapal kala sepakat tentang benda dan
harga mesklpun benda belum dlserahkan dan harga bellm dtbayar. Kata
sepakat yang dlmaksud adalah apa yang dlkehendakl oleh penJual sama
dengan apa yang dlkehendakl oleh pembell. Tercapalnya kata sepakat ltu
biasanya cllnyatakan dengan ucapan S&tuju atau kata lain yang maksud-
nya sama dengan itu tentang banda dan harga.
2. Persetujuan Kehendak
Dan mana dapat diketahul atau dapat dlslmpulkan bahwa hukum pe~anjl
an yang diatur dalam KUHPdt menganut asas konsensual? Prot. Subeldl
menyatakan bahwa asas tersebut dapat dlsimpulkan dan Pasal 1320 KUH
Pdt yang mengatur tentang unsur-unsur dan syarat-syarat pe~anjlan sah.
Salah satu dl antaranya adalah "persetujuan kehendak" atau "kata se-
pakat• antara plhak-pihak, dalam hal lnl penjual dan pembell tanpa dl-
pertukan forrnalltas apa pun , sepertl tulisan ataupun pemberian panjar.
Sejak tercapal kata sepakat, maka perjanjlan juaJ bell itu sah dan meng-
lkat kedua belah plhak untuk memenuhlnya.1
Bagalmana halnya jlka banda yang dljualbellkan ltu temyata mlllk orang
lain, apakah persetujuan kehendak atau kata sepakat ltu sah dan meng·
~ ' lkat? Menurut ketentuan Pasal 1471 KUHPdt, jual bell banda mllfk orang
lain adalah batal dan menjadi dasar untuk menggantl keruglan, Jlka pem·
bell tldak mengelahut bahwa banda ltu millk orang lain. BagaJmana pula
j b pada saat penjualan banda yang dljuaJ ttu temyata telah musnah, apa-
kah jual bell lnl masih dapat dlanggap sah dan bendanya dapat diganti
dengan benda lain? Menurut ketentuan Pasal 1472 KUHPdt, jika pada
saat penjualan bends yang dl}ual ltu telah musnah, jual bell itu batal. Akan
tetapl, jlka hanya sebaglan yang musnah, pembeli dapat membatalkan
jual bell atau dapat menuntut baglan yang masih ada dengan harga yang
selmbang.
C. KEWAJIBAN PENJUAL
1. TUjuan Mengikatkan Diri
Penfual wajlb menyataJ<an clengan tegas untuk apa dia menglkatkan dirt-
nya bahwa segala JanJI yang tldak jetas dan dapat menlmbulkan bGrbagal
pengertlan harus cfrtatslrkan untuk kerugian penjual. Demiklan peringatan
dinl yang dlberikan oleh pembentuk undang-undang kepada penjual me-
lalul ketentuan Pasal 1473 KUHPdt. Dalam )ual bell, tujuan penjual meng-
ikatkan dirt kepada pembell adalah untuk menyerahk&n hak millk atas
bendanya sehlngga pemllikan banda itu berallh kepada pembell. Hal lni
harus dinyatakan dengan tegas dalam pe~an}lan .
Dua kewajlban esenslal (utama) yang wajlb dlpenuhl oleh penjual, yaltu
menyerahkan hal< mlllk atas benda yang dijualbelikan dan menjamln cacat
tersembunyl serta kenikmatan tenteram atas banda yang dljualbelikan.
Selain ltu, menurut Pasal 1476 KUHPdt, pen)ual juga dibebanl kewajlban
optional (tambahan), yaltu blaya penyerahan. Blaya penyerahan adalah
segala blaya yang dlper1ukan guna menylapkan banda slap dlangkut ke
tempat pembell, mlsalnya, blaya pembungkusan, pengepakan, dan peng-
antaran. Akan tetapi, blaya pengambllan dlbebankan kepada pembell,
kecuall Pka diperjanjlkan lain.
2. Penyerahan Benda
Oalam Pasal 1477 KUHPdt dltentukan bahwa penyerahan harus dllaku-
kan dl tempat banda )ualan ltu berada pada waktu jual bell ltu terjadi,
kecuali jika dlperjanjikan lain. Oalam dua pasal yang dlnyatakan dl etas
terdapat bagfan kallmat "kecuall jlka dlperjanjikan laln" yang memberi ke-
mungklnan kepada penjual dan pembeli untuk menjanjikan cara lain, balk
mengenal tempat panyerahan maupun biaya penyerahan bagl benda ber·
gerak tertentu. Oalam praktlk jual bell banda bergerak tertentu, peflJual
bebas {Tlenjanjikan, banda diantar ke rumah pembeil atau pembeli meng-
ambil sendlri banda jualan dl tempat penjual dengan mempertimban_gkan
blaya antar dan servls pelayanan.
Sesual ctengan Pasal 1478 KUHPdt, pembeli membayar harga banda ke-
mudlan baru menerima penyerahan benda tersebut. Setelah pembayaran
dllaksanakan, kemudian penjual karena kelalaiannya tldak menyerahkan
banda, menurut Pasal 1480 KUHPdt _sudah wajar jlka pembell menuntut
pembatalan berupa pengemballan uang yang sudah diterima oleh panjual
dltambah dengan ganti keruglan setldak·tidaknya berupa bunga. Berdasar
pada Pasal 1488 KUHPdt, poojual dlwa]ibkan mengemballkan harga ben·
da yang sudah diterimanya ltu d1tambah dengan penggantlan blaya yang
talah dibayar oleh pembell.
Kewa]1ban menyerahkan hak mllik atas banda yang dijual mellputl semua
perbuatan yang menurut hukum per1u untuk mengalihkan hak millk atas
banda dar1 pen)ual kepada pembell. KUHPdt membedakan tlga macam
banda, yaltu banda bergerak berwujud, benda tidak bergerak, dan benda
bergerak tidak berwujud sehingga ada tiga macam pula cam penyerahan
hak mlllk yang beriaku.
Kewajlban penyerahan (levering, deliverance) benda objek jual beli ltu eli·
dasari oleh asas obllgatolryang dlanut KUHPdt bahwa jual bell baru men·
ciptakan hak dan kewajiban bagi pihak-plhak, tetapi beh.m memindahkan
hak mllik. Hak mlllk baru berplndah kepada pembeU apablla sudah dllak·
sanakan penyerahan banda oleh penjual. Jadl, penyerahan merupakan
perbuatan yurtdls yang ber1ungsl memlndahkan hak miHk atas banda {19-
verfng van eigendom, transfer of ownership) dart penjual kepada pembell.
Penyerahan dlkonstrukslkan sebaQiiil zake/Qke ovsreenkomst yang bertl.tu·
an memindahkan hak mJIIk atas benda.
Sistem penyerahan hak mllik yang dianut oleh KUHPdt berbeda dengan
slstem yang dlanut Code Civil Prancls. Menurut sistem Code Civil Prancls
hak milik sudah berplndahlberalih dart penjual kepada pembeli dengan
sendlr1nya sejak saat terjadl persetujuan/persepakatan antara penjual dan
pembell tentang benda dan harga. Jadl, tidak pertu ada penyerahan (de-
liverance). Selaln itu, KUHPdt juga menganut slstem kausal, yaltu sistem
yang menggantungkan sahnya penyerahan (levering) pada dua syarat
yaltu:
a) Sahnya alas hak (tits/) yang menjadl dasar dilakukannya penyerah-
an.
b) Penyerahan tersebut dllakukan oleh orang yang berhak berbuat
bebas terhadap banda yang dlserahkan itu.
Alas hak yang dlmaksud ltu adalah perfanFan obllgatoir yang menjadi da·
sar penyerahan hak mllik atas banda, seperti jual bell, tukar-menukar, dan
Dalam hal penghukuman untuk menyerahkan benda yang dibeli ltu ke-
pada orang lain, pembell berhak menuntut dari penjual:
Jika pada waktu penghukuman temyata harga benda ttu telah merosot
atau benda ltu telah sangat rusak, balk karena kelalalan pembell maupun
karena keadaan memaksa, penjual wajlb mengemballkan uang harga se-
utuhnya. Akan tetapi, jlka pembell telah mendapat keuntlllgan dar1 benda
ttu. penjual berhak mengurangl uang harga dengan jumlah yang sama de-
ngan keuntungan tersebut (Pasal1497 KUHPdt). Jlka pads waktu pang.
hukuman temyata harga benda ttu telah meningkat mesklpun tanpa per-
buatan pembell, penjual wajlb membayar kepada pembell harga yang me-
leblhl harga pembellan ltu (Pasal1498 KUHPdt).
Oalam kaltannya dengan ketentuan Pasal 1507 KUHPdt, jika pembell me-
mrllh altematlf a, sedangkan penJual mengetahuf cacat tersembunyl ltu,
menurut Pasal 1508 KUHPdt penjual waJib mengemballkan harga pem-
bellan dan membayar gantl keruglan kepada pembeli. Namun. Jlka pen-
~~ tidak mengetahul adanya cacat itu, menurut Pasal 1509 KUHPdt, dia
hanya wapb mengemballkan harga pembellan dan blaya yang telah dlke-
klart<an oleh pembell.
Jka pembeU memllih altematlf b, benda yang mengandung cacat ltu mus-
nah karana cacat itu. sedangkan penjual mengatahui adanya cacat terse-
but, penJual wapb mengembalikan harga pembellan dan membayar ganti
karuglan kepada pembeli. Akan tetapl, jlka penjual tldak mengetahul ada-
lrfcl cacat yang menrmbulkan kemusnahan ltu. dla hanya wajib mengem-
baikan harga pembelian (Pasal15tO KUHPdt).
Penfual 1ldak wajib menjamln cacat yang kellhatan pada banda ttu dan
bagl penjual sudah sepantasnya bUkan tanggwlgamya ka1'81'\8 cacat 1tu
dapat dillhat sendlr1 oleh pembell sehlngga dla dlanggap menerina ada-
..
nya cacat ltu. Sudah barang tentu harga sudah disesualkan dengan ada-
nya cacat tersebut (Pasal 1505 KUHPdt). Per1<ataan "tersembunyl" harus
dlartikan bahwa cacat ltu tidal< mudah dapat dllhat pembal yang nonnal,
bukan seorang pembell yang tertampau telitl. Sebab rTU'lgkln sekal orang
yang sangat telitl akan rnenerntbn cacat ltu.
Penjual w&Jb menjamln cacat tersemtulyl mesklpun dla sendlrt tldak me-
ngetahul adanya cacat ltu, kecuallllka dia dalam hal demlklan itu milta
dlperjanjlkan bahwa cia tldak dlw&Jbkan menjamln suatu apa pun. Dalam
hal ada cacat tersembunyl, pembell dapat memlllh apakah dla akan me-
ngemballkan barangnya sambU menuntut kemball harga pembelian atau
apakah dla akan tetap memlllkl bendanya sambll menuntut pengemball-
an sebagian dart harga sebagalrn$na akan ditetapkan oleh pengadllan se-
telah mendengar ahll-ahll tentang itu.
Jlka penjual sudah mengetahul cacat barangnya, selaln cia wajlb me-
ngemballkan harga pembellan yang clterimanya, cia juga wa)lb menggantl
serRua ken.t{jan yang dlderlta pembell sebagal aklbat cacatnya banda
yang dlbellnya. Apakah penjual sudah mengetahul adanya cacat, tentu-
nya suatu hal yang harus dlbuktlkan oleh pembell. Jlka ~jual tldak me-
ngetahul cacat ttu, dia hanya wa)lb mengemballkan harga pembeflan dan
mengganti kepada pembell blaya yan~ telah clkeluari<an untuk menye-
lenggarakan pembellan dan penyerahan, sekadar 1tu telah dlbayar oleh
pembell (Pasal 1508 dan 1509 KUHPdt).
KeUka pembell digugat dl muka pengadllan oleh plhak ketiga, dla dapat
memlnta kepada pengadllan supaya penJual dilkutsertakan dalam proses
yang akan atau sedang be~alan. Peristlwa lnl dalam hukum acara perdata
terkenal dengan nama pengikutsertaan (voeging). Karena hukum pe~anjl
an sepertl yang sudah diuralkan dl atas pada asasnya merupakan hukum
pelengkap (aanvuUend recht, optional law), kedua belah plhak dibolehkan
dengan janJHanjl khusus memperfuas atau mengurangl kewajlban yang
<fitetapkan oleh undang-undang sepertl dluralkan dl atas. Bahkan, mereka
cibolehkan mengadakan pe~anjian bahwa penjual tldak akan d1wajlbkan
menjamln suatu apa pun.
J1ka dljanjlkan penjamlnan atau Jika tentang ltu tldak ada suatu perjanjl·
an, pembeli berhak dalam hal suatu penghukuman untuk menyerahkan
benda yang dlbelinya kepada orang lain, yaltu menuntut kemball dari pen-
~:
lni, ada ketantuan yang per1u dlperhatikan oleh pembeli, yaitu Pasal1503
KUHPdt yang menentukan:
"Penjamlnan terhadap penghukuman menyerahkan bendanya ke-
pada orang lain bslhentl jika pambe/1 te/ah memblarklln clrinya dl·
hukum menurut putusan pengadllan yang Ielah memperoleh ke·
kuatan hukum tetap, dQngan tldak memangg/1 penjual, sedangkan
plhak In/ membuktlkan bahwa ada afasan yang cukup untuk me-
nolak gugatan. •
D. KEWAJIBAN PEMBEU
1. Pembayaran Harga
Kewajlban pokok (utama) pembell adalah membayar harga pembellan
pada waktu dan dl tempat yang dltetapkan menurut pe~anjlan . Harga
pembellan harus berupa sejumlah uang. Mesklpun mengenal hal lnl tldak
dltetapkan dalam pasal undang-undang, sudah dengan sendlrtnya ter·
cantum dalam konsep Jual bell. Selaln kewajiban pokok (utama), ada lagi
kewajlban pelengkap yang diatur dalam Pasal 1476 KUHPdt, yaltu pam-
bell wa)lb memenuhl biaya pengambilan benda. Biaya pengambilan banda
adalah segala biaya yang wajlb dikeluarkan untuk mengangkut banda ke
tempat pembell, mlsalnya, blaya alat angkut. Kewajiban pelengkap biasa-
nya ada kaitannya dengan ketentuan syarat penyerahan dalam pe~an)lan
yang dlbuat oleh kedua pihak, mlsalnya, syarat franco. Artlnya, benda dl
antar ke tempat yang dltentukan pembell.
Menurut konssp jual bell, dl dalamnya sudah termasuk bahwa ell satu
plhak ada banda dan di lain plhak ada harga uang. Meogenal macamnya
uang dapat dijelaskan bahwa walaupun jual bell itu te~adi dl Indonesia,
tldak dlharuskan bahwa harga ditetapkan dalam uang ~lah . Plhak-pihak
boleh menetapkannya dalam mata uang apa saja, mlsalnya, dolar Arne·
rtka, euro, ataupun ringgit Malaysia dengan pertlmbangan mana yang
lebih praktls dan menguntungkan.2
2\ Subekti.lb id h 3 1.
Harga ltu harus dltetapkan oleh kedua belah plhak, tetapl boleh Juga me-
nyerahkan pada pendapat pihak ketiga . Jtka pihak ketiga itu tldak mam-
pu menentukannya, tfdak te~adi pembelian (Pasal1465 KUHPdt). lnl ber-
artl bahwa pe~anjlan jual bell yang harganya ditetapkan oleh plhak ke-
tiga d1anggap sebagai perjanjian dengan "syarat tunda". Artlnya, pe~anJI·
an baru akan dipenuhl apabila harga sudah ditetapkan oleh plhak ketlga
tersebut.
musnah atau rusak banda objek jual bell sehlngga tlmbut masalah slapa
yang bertanggung jawab atas keruglan yang te~adl.
2. Pengaturan Risiko
Apakah masalah rislko tersebut dlatur dalam KUHPdt? Jlka dlatur, plhak
mana yang bertanggung jawab menanggung keruglan akibat k68daan
memaksa. Temyata, KUHPdt mengatur tentang rtsiko dalam pe~anjian
juaf bell. PSngaturan tersebut terclapat dalam Pasal 1460 KUHPdt ten·
tang banda tertentu. Menurut ketentuan Pasal 1~60 KUHPdt, Jlka benda
yang dijual itu berupa banda yang sudah ditentukan, sejak saat te~adl
pembellan, banda tersebut menjadl tanggung jawab pembell meskipun
penyerahannya belum dilakuk8n dan penjuaf barhak men.JnM harganya.
yang harus dlartikan sebagal benda yang dlplllh dan ditll'ljuk oleh pam-
bell dangan pengartian tidak lagl dapat ditukar dengan banda lain. Oe-
ngan membatasl berlakunya PasaJ 1460 seperti ltu, keganjilan sudah
dapat dikurangl. Pembell yang sudah menunjuk sendiri banda yang dlbell-
rrta dapat dlanggap seotah-olah menltipkan bendanya sampal banda ltu
clantarkan ke rumah pembell. Selaln ltu, ber1aku Pasal1460 dlbatasllagl,
hanya dlgunakan jika pertstiwa yang terjadl ltu adalah keadaan memaksa
yang mutlak (absolute force majeure). Demlklan juga ketentuan risiko da-
am Pasal1461 dan Pasal 1462 KUHPdt.3
Walaupun keadaan memaksa yang dimaksud hanya berslfat relattf (re-
latiVe force majeure), akan dlrasaJuln tldak adl{ .apablla P.OO)bell maslh dl-
wajibkan membayar t}arga benda, padahal penjual tetap memlllkl banda
llu Contohnya, plhak penguasa mengeluarkan larangan manglrim ban-
da yang dibeli ke daerah lain karena akan mengurangl kebutuhan ma-
syarakat setempat sehlngga banda yang dibell Jtu tarkena larangan pe-
19rfman ke luar daerah. Sudah tentu akan dlrasakan tidak adll apablla
pembeh maslh diwajlbkan membayar harganya, padahal penjual tetap
memliiki benda ltu.
llanurut ketentuan Pasal 1461 KUHPdt, rfslko atas banda yang dijual
ll8llUrut berat, jumlah, atau ukuran, tetap men)adi beban pen)uaJ sampal
SUbekti /bh1,hh.36--37
335
p.,janj&an Jual Bell
banda 1tu telah dltlmbang, dlhltung, atau diukur. Pasal inl dapat diartikan
bahwa sebelum dltlmbang, dlhltung, atau dlukur, benda ltu millk penjual.
Wajal1ah Jika rlslko atas bends men)adi beban penjual. Akan tetapl, me-
nurut ketentuan Pasal 1462 KUHPdt, lislko atas benda yang dljual me·
nurut ttrnpukan, menjacl beban pembell meskipun belum ditimbang, dl·
hitll'lg. atau dlukur.
Seharusnya pasal lnl dlartlkan, r1slko tetap menJadl beban penjual karena
hak mllik belum berplndah, maslh berada dl tangan penjual. Hak mlllk
baru berpindah kepada pembell sesudah benda menurut tumpukan ltu
ditlmbang, dihltung, atau dlukur. Jadl, banda ltu sudah dipisahkan dar1
tumpukan lain mlllk penjual dan penjual tldak bOieh lagl menjual benda ltu
karena sudah dikuasai pembell. Oalam hal lnl wajar1ah jika risiko atas
benda yang sudah dlplsahkan itu menjadi beban pembeD .
1. Jangka Waktu
Hak membell kemball tldak boleh dipe~anJik.an untul< waktu lebih dart IJ.
ma tahun. 'Apa~lla dlperjanjlkan untuk leblh dart lima tahun, waktu terse·
but diperpe11dek sampai lima tahun (Pasal 1520 KUHPdt). Jangka waktu
yang ditentukan ltu harus dlartlkan secara mutlak tidak boleh diperpan-
lang oleh peogadllan. Apabila penjuaJ lalal memajukan tumrtannya untult
~ablla dlkajl dengan telltl jual bell dengan hak membell kemball terft
sebut. sesungguhnya pe~anjlan ltu merupakan perbuatan penjual yang
:!berl kuasa secara sepihak membatalkan juaJ bell dan manunM kemball
benda mlllknya. Oleh karena ttu, pembell yang ~embeli banda berdasar
pada janjl membell kemball tersebut mamperoleh hak mUik atas benda
rang dibelinya itu dengan kewajlban sewaktu-waktu dalam jangka waktu
'aJlQ dlperjanjikan, menyerahkan kembaft bendanya kepada penjual. Se-
E!ah lampau jangka waktu lima tahun yang diperjanjikan itu, baru pam-
tell menjadi pemlllk tetap.
Jika pembell yang dengan Janji hak membeli kemball telah membell sua-
tu baglan yang belum te~gl dalam suatu benda tidal< bergerak, setelah
kepadanya dlajukan gugatan untuk pemlsahan dan pembaglan, man~di
pembell seluruh benda tersebut, maka dia dapat mewajibkan penjual untuk
mengoper seluruh banda yang bersangkutan. ketlka orang lnl hendak
menggunakan haknya membell kemball (Pasal 1526 KUHPdt).
Akan tetapl, dalam hal banda b8rgerak, Pka pembell menjual bendanya
kepada pshak lain, pembell banda bergerak tersebut tldak dapat ditu"IM
Wlt\j( menyerahkan bendanya kepada penjual panama (asal). Penjual per·
tama (asaJ) hanya dapat menuntut gantl keruglan dart pembell pertama
yang telah melanggar janjl ftu.4
3
kan tanpa janjl penjaminan (Pasal 1534 KUHPdt). Jamlnan bahwa hak ltu
ada pada waktu diserahkan dapat dibukt1kan dengan akta autentlk yang
dibuat di muka notarls dan sertiflkat bukti hak yang diterbitkan olah Kantor
Badan Partanahan Naslonal Jika objek ltu tanah dan yang melekat dl atas-
nya.
Jika objek ltu kapallaut, jamlnan bahwa hak ltu ada pada waktu dlsemh-
kan dapat dlbuktlkan dengan Akta Pendaftamn KapaJ yang dibuat oleh Pe-
jabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal dl tempat kapal dldaftar-
kan dan dlcatat dalam Daftar Kapal Indonesia (Pasal 158 ayat (1) dan (3)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran). Kapal yang
latah didaf1arkan dalam Dafter KapaJ Indonesia dapat d1jadikan jamlnan
utang dengan pembebanan hlpotek etas kapal. Pembebanan hipotek di-
lakukan dengan pembuatan akta hlpotek oleh Pejabat Pendattar dan Pen-
catat Balik Nama Kapal dl tempat kapal dldaf1arkan dan dlcatat dalam
Dafter lnduk Pendattaran Kapal (Pasal 60 ayat (1) dan (2) Undang-Un-
dang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran).
Jlka objek itu pesawat udara, jaminan bahwa hak itu ada pada waktu di-
serahkan dapat dibuktikan dengan sertfflkat pendaftaran (Pasal 26 ayat
(2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009). Proses sertifikasi pendaftaran
pesawat udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) dilaksa-
nakan oleh Lembaga Penyelenggara Palayanan Umum (Pasal 31 Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan). Pesawat udara yang
IBiah mempunyal sertlflkat pendaftaran dibenl<an ta~a kebangsaan Indo-
nesia dan dapat dibebanl hlpotek sebagal jaminan utang. Pambebanan
hlpotek ters&but dllaksanakan dan dldaftarkan oleh Lembaga Penyeleng-
gara Pelayanan Umum.
Jika jual bell piutang atas nama (op naam) dlbandingkan dengan jual bell
wesel, akan tampak bahwa tanggung jawab penjual plutang atas nama Hu
leblh ringan. Dalam Kitab l!ndang-Undang Hukum Dagang (KUHD) dapat
diketahul bahwa seorang menjual dan menyerahkan wesel harus men·
jamln dibayamya wesel tersebut. Kewajlban menjamln lnl dlkenal dengan
sebutan "wajib reg res•.
H. HAK REKLAME
1. Konsep Hak Reklame
Reklame berasal dart bahasa Belanda, sama dengan reclaim yang ber·
asal dart bahasa lnggrts, artinya menuntut kemball. Menurut ketentuan
Pasal 1145 KUHPdt, jlka jual beli dllakukan secara tunai, penjual mem· It
punyal hak menuntut kemball bendanya selama benda ltu maslh berada ell
tangan pembell, sedangkan penjual dapat menghalangl benda ltu dijual
terus, asal saja tuntutan kemball ltu dilakukan dalam jangka waktu tiga
puluh hari setelah penyerahan.
Apablla )ual bell dladakan tanpa )anjl bahwa harga banda boleh diangsur,
Jual bell tersebut dlnyatakan sebagal juaJ bell tunal. Pembell tldak mem-
bayar harga benda yang dibelinya selama benda masfh bemda di tangan
pembell, sedangkan penjual dapat menuntut kembaD bendanya, asalkan
tuntutan kemball itu dRakukan dalam jangka waktu tlga puluh hari. Hak
menuntut kemball banda yang sudah diJual ltu disebut 'hak reklame• yang
dlatur datam Buku II KUHPdt tentang plutang yang dilstlmewakan (privi-
lege).
Masalah inl muncul karena ada flgur hukum 'reklame' yang diatur dalam
Pasal 1145 KUHPdt yang memberi hak kepada penjual untuk menuntut
kemball benda yang sudah menjadl hak mllik pembell supaya banda ltu
dikemballkan kepada penjual, padahaJ tuntutan kemball ltu dilakukan di
luar pengadilan. lnl berarti penjual yang membatalkan secam seplhak per-
janjlan yang dibUat secara sah ltu melakukan pe!anggaran temadap asas
kebebasan ber1<ontrak yang menjadl dasar Pasal 1338 KUHPdt. Hal lnl
menlmbulkan konsekuensl leblh jauh bahwa penjual sendlr1 telah melaku·
kan pert>uatan matawan hukum yang bertentangan dengan Pasal 1365
KUHPdt yang justru meruglkan pembell, dalam artJ tldak memperoleh
banda yang dibutuhkannya untuk dinlkmatl.
Oengan cara demtklan, penjual tidak dlrugikan oleh pembeli yang ber·
lktlkad buruk tanpa repot menggugat ke pengadllan negerl yang berwe·
nang untuk membatalkan perfanpan yang sah dan menglkat ltu sehlngga
penjual memperoleh kemball bendanya. Tentunya dengan syarat, asal
benda ltu maslh ada d1 tangan pembell dan reklame ber1aku dalam jangka
waktu tlga puluh hari sejak terjadl penyerahan benda.
Bagalmana jlka jangka waktu tiga puluh han tersebut telah daluwarsa,
apakah harga benda tldak dibayar juga oleh pembell? Upaya hukum apa
yang dapat ditempuh oleh penjual supaya tldak dlruglkan oleh pembell?
Dalam hal tnl, penjual baru dapat menempuh jalur hukum blasa dengan
mengajukan gugatan ke pengadllan negert yang berwenang dengan alas-
an bahwa pembeli sebagal tergugat telah melakukan wanprastasi. Karena
itu, penggugat selaku penjual memohon kepada pengadilan negeri agar
membatalkan pe~anjlan jual bell yang sah dan mengikat itu dan meng-
hukum tergugat selaku pembell supaya mengembalikan kepada peng-
gugat selaku penjual banda hak mlllknya ltu.
Ketentuan dalam Pasal 1145 KUHPdt tldak lepas dari pengaruh hukum
perdata Prancls yang t~nnuat dalam Code Civil yang dlclptakan sesudah
revolusl Prancls tahun 1789 yang berdasar pada prinslp ega/Its, fratemlte,
dan 1/barte (persamaan, persaudaraan, dan kebebasan) yang leblh meng-
ulamakan kebabasan lndivldu untuk mempunyal hak mllik secara mutlak.
Prinsip hak millk secara mutlak lnl beriaku juga dalam konteks jual bell
benda. Artlnya, Jlka banda sudah diserahkan, harus diimbangi pula de-
ngan pembayaran harga dan hal lnl menjadl hak mutlak bagl pihak-pihak.
Jadl, wajartah Jika penjual sudah menyerahkan banda, tetapl harga banda
ltu belum dlbayar, penjual dapat menuntut pangembalian haknya etas
benda karena banda ltu adalah mutlak millknya yang dapat dipertahankan
temadap siapa pun.
BAS IX
PERJANJIAN SEWA·MENVEWA
A. KONSEP SEWA-MENYEWA
Sewa-menyewa adalah pe~anjlan , dl mana pihak yang menyewakan
menglkatkan dirt untuk memberikan kepada plhak penyewa kenlkmatan
atas suatu benda selama waktu tertentu dengan pembayaran harga sewa
tertentu (Pasal 1548 KUHPdt). Berdasar pada rumusan pasal tersebut,
dapat dlldentiflkasi empat unsur utama sewa-menyewa, yaitu subjek seNa-
menyewa, perbuatan sewa-menyewa, objek sewa-menyewa, dan Jangka
waktu sewa-menyewa. Keempat unsur tersebut dibahas dalam uralan se-
lanjutnya. Dalam bahasa lnggr1s, perjanjlan sewa·menyewa dlsebut hire
agf861Tlent
1. Subjek Sewa-Menyewa
lstDah sewa-menyewal menyatakan bahwa terdapat dua pihak yang saling
membutuhkan sesuatu. Pihak pertama dlsebut "yang menyewakan•, yaitu
plhak yang membutuhkan se)wnlah uang sewa dan pihak kedua dlsebut
•penyewa•, yaltu pihak yang membutuhkan atas suatu banda yang lngln
dlnlkmaU melalul proses tawar-menawar (offer and acceptance). Pihak
pertama dlsebut plhak yang menyewakan dan plhak kectJa dlsebut pihak
penyewa.
.,
Peljan)lan Sewa-Menyew•
bagl plhak yang menyewakan banda. Dalam hubungan inl, plhak yang
menyewakan banda dapat bars1atus sebagal pengusaha, produsen (profit
oriented), sedangkan plhak penyewa dapat sebagal manusla pribadl, kon-
sumen, badan hukum yang menlkmatl benda.
2. Perbuatan Sewa-Menyewa
Perbuatan sewa-menyewa mellngkupl lima unsur, yaitu persetujuan, po-
nyerahan banda sewaan, pembayaran uang sewa, waktu seNa, dan per-
syaratan seNa-menyewa, yaltu:
3. Objek Sewa-Menyewa
Objek sewa-menyewa adalah banda dan sewa. Benda yang mefiadl objek
sewa-menyewa adalah harta kekayaan yang berupa banda bergerak dan
tldak bergerak, barwujud dan tldak berw~ud, harus banda tertentu atau
dapat dltentukan, dan benda ltu memang banda yang boleh disewakan
atau diperdagangkan. Dengan demlklan, banda yang disewakan ltu status-
346
Perjanjlan Sewa-Menyewa
nya jelas dan sah menurut hukum, diketahul jelas oleh calon penyewa
atas tawaran dar1 plhak yang menyewakan, dan dJdukung oleh alat bukti
yang sah. Oleh karena ltu, eaton penyewa yang jujur tidak mencurtgal
benda sewaan tersebut. Harga sewa selalu dlnyatakan dalam jumlah
uang, tetapl boleh juga dinyatakan barupa benda atau jasa.
Peraturan tentang sewa-menyewa yang tennuat dalam Buku Ill Bab VII
KUHPdt dapat diberlakukan untuk segala macam sewa-menyewa me-
ngenal semua jenls benda, balk bergerak maupun tldak bergerak, ber-
wujud maupun tldak berwujud, balk yang dlsewakan menurut waktu ter-
tentu mauPUn yang tldak menurut waktu tertentu. Oengan demlkian, jelas
bahwa peraturan sewa-menyewa yang tennuat dalam Buku Ill Bab VII
KUHPdt diberiakukan untuk semua janis banda yang menjadl objek sa-
gala macam sewa-menyewa dan harga s:ma.
Harga sewa yang dapat dlberlakukan sering juga dalam bentuk carter
(borongan). Bentuk carter sering digunakan dalam kegiatan pengangkut-
an banda atau penumpang, mlsalnya. kapal taut, pesawat udara, kereta
apl, dan bus wisata. Bentuk carter serlng digunakan menurut waktu atau
menurut perjatanan, yang dilengkapl dengan nakhoda, pilot, maslnls. dan
pengemudl yang tunduk pada perfntah pencart~r.
Akan tetapl, apablla plhak yang menyewakan banda ltu tidak menentukful
jangka waktu sewa, dfa berhak menghenfikan sewa-menyewa S6Uap ssal
dengan menglndahkan waktu yang diperfukan untlic pemberitahuan peng-
henffan sewa-menyewa menun.Jt kebiasaan setempat. Namun, ketentuan
sewa-menyewa yang diatur dalam Buku Ill Bab VII KUHPdt berfaku untuk
semua sewa-menyewa benda bergerak dan tidak bergerak. balk dengan
waktu tertentu maupun tldak tertentu kan:ana waktu tertentu "bukan syarat
mutlak" untuk pe~anjlan sewa-menyewa.
o. Sub)ek hukum
Yaitu plhak yang menyewakan dan plhak penyewa.
b. status hukum
.
Yaltu untuk kepentlngan din sendlr1 atau pihak lain.
c. Perlatlwa hukum
Yaitu persetujuan penyerahan penguasaan (bezit) benda untuk
dlnlkmatl dan pembayaran sewa sebagal lmbalan selama Jangka
waktu tertentu.
d. Objek hukum
Yaitu benda dan sewa sebagal prestasi.
•· Hubungan hukum
Yaltu keterikatan pihak-pthak untuk memenuhl kewa}lban dan mem-
peroleh hak.
a Secara tertulla
Apablla dibuat secara tertulls, ber1akulah ketentuan Pasal 1570 KUH
Pdt. Menurut ketentuan pasal tersebut, apablla sewa-menyewa dl·
buat secara tertulis, sewa-menyewa itu berakhlr deml hiJ(um Pka
waktu sewa yang dltentukan telah lampau, tanpa dlpertukan pem-
berttahuan untuk Jtu.
Cl ...................
2. Persetujuan Kehendak
Dan mana dapat dike1ahut atau dapat disimpulkan bahwa hukum pe~anji·
an yang dlatur dalsm KUHPctt menganut asas konsensual? Asas lersebut
Untuk menjawab masalah ini, per1u di!kutl pendapat dan pengalaman yang
dikemukakan oleh Prof. Subektl, mantan Ketua Mahkamah Agung AI.
Beliau menyatakan bahwa j)eraturan tentang sewa-menyewa yang termuat
dalam Buku Ill Bab VII KUHPdt dapat diber1akukan untuk segala macam
sewa-menyewa mengenal semua janis benda, balk bergerak maupun tidak
bergerak, baik yang menggunakan waktu tertentu maupll'l yang tidak
menggunakan waktu tertentu. Dengan demiklan, jelas bahwa peraturan
sawa-menyewa yang dimuat dalam Buku Ill Bab VII KUHPdt d1bel1akukan
lrrtuk semua Janis benda objek perjanjian sewa-menyewa.'
U1hJk leNh Jelasnya, ketlga kewajlban yang wajlb dipenuhi tersebut se-
cara lebth rind diuralkan benkut inl.
J1ka perbaikan itu ber1angsung lebih dari empat puluh hari, harga sews
harus dlkurangi menurut perimbangan waktu dan bagian dari banda sewa-
an yang tldak dapat ditempatl oleh penyewa (Pasal1555 ayat (2) KUHPdt) .
Jlka perba1kan sedem1kian sifatnya sehingga banda sewaan yang par1u
ditempati oleh penyewa dan keiUarganya yang mengaklbatkan banda ter-
sebut tidak dapat didiaml, penyewa dapat memutuskan sewa-menyewa
(Pasal 1555 ayat (3) KUHPdt). Salama sewa-menyewa bertangsung. pihak
yang menyewakan tldak diperkenankan mengubah bentuk atau tata letak
benda sewaan (Pasal 1554 KUHPdt).
4. Klausula Eksonerasi
Dalam perjanjian sewa-menyewa, plhak yang menyewakan berusaha
membatasl atau menladakan kewajlbannya dengan membuat ketentuan
khusus sewa-menyewa tertulis. Berdasar pada ketentuan inl, pihak yang
menyewakan bebas dart tanggung ]awab memikul beban, balk berupa
biaya maupun kerugian yang mungkln tlmbul. Ketentuan khusus lnl dl·
Apabila pihak panyewa memakal banda yang dlsewa untuk keperfuan lain
qarl yang manjadi tu)uannya atau untuk keparfuan sedemlkian rupa se-
hingga dapat menlmbulkan keruglan pada plhak yang menyewakan, me-
nurut keadaan, plhak yang menyewakan dapat menuntut pembatalan se-
wa-manyewa (Pasal 1561 KUHPdt). Contohnya, sewa-menyawa rumah
Akan tetapl, plhak penyewa tidak bertanggung jawab atas te~adinya ke-
bakaran, kecuali Pka plhak yang menyewakan dapat membuktlkan bahwa
kebakaran ltu disebabkan oleh kesalahan pihak penyewa (Pasal 1565
KUHPdt). Pihak penyewa bertanggung jawab atas segala kerusakan dan
kerugian yang tlmbul pada benda yang disewa karena perbuatan ternan-
ternan serumahnya atau karena perbuatan orang yang telah menenma
pengoperan sewa-menyewa dari pihak penyewa (Pasal 1566 KUHPdt).
Pada asasnya. rislko atas kebakaran menjadi beban pemillk banda.
Pihak penyewa yang tldak melengkapl rumah yang disewa dengan perabot
rumah secukupnya dapat dlpaksa untuk mengosongkan rumah tersebut,
kacuali Jlka pihak penyewa membenkan cukup jaminan untuk membayar
uang sewa (Pasal 1581 KUHPdt). Maksud ketentuan pasal inl. apablla
banda yang dlsewa itu rumah kedlaman, plhak penyewa dlwajibkan me-
lengkapl rumah ltu dengan perabot rumah secukupnya. Perabot rumah
tersebut dijadikan jamlnan untuk pembayaran uang sewa. Akan tetapl,
Jika plhak penyewa memberikan cukup jamlnan untuk membayar uang
sewa, pihak penyewa boleh tldak melengkapl rumah dengan perabot se-
cukupnya dan tidak akan dipaksa untuk mengosongkan rumah ltu.
Perbalkan kecll dan seharf-hari menjadl beban plhak penyewa. Jika tidak
dipe~anjikan,yang dianggap perbalkan kecll dan sehari-har1 adalah per·
balkan lemaf! toko; tutupan jendela; kaca jendela; kuncl, balk dl dalam
maupun dl luar rumah; dan segala sesuatu yang dianggap tennasuk itu
menurut kebiasaan setempat. Mesklpun begftu, perbaikan tersebut men-
jadl beban plhak yang menyewakan apabila perbalkan ltu terpaksa dllaJ<u..
kan dlsebabkan keadaan rusaknya banda sewaan karena keadaan me-
maksa/fotCe majeure (Pasal 1583 KUHPdt). Demlklan juga keberslhan
sumur, selokan, penampung air hujan, dan plpa asap men)adl beban pi·
hak yang menyewakan, kecuall jlka dipe~anjikan seballknya (Pasal 1584
KUHPdt).
Berdasar pacta kstantuan Pasal 1581 KUHPdt jelas bahwa perabot ru-
mah dapat dijadikan }aminan untuk pembayaran uang sawa. Pemilik yang
menyewakan 'rumahnya mempunyal hak lstlme~a (privUsge) atas para-
bot rumah jika pihak penyewa menunggak pembayaran uang sewa. Apa-
blla tunggakan uang sewa itu digugat ke muka pengad1lan dan pengadil-
an melakukan eksekusl, pemllik rumah sebagal pihak yang menyewakan
harus didahulukan pelunasan uang sewa yang belum dibayar dari hasil
pelelangan perabot rumah tersebut. Bahkan, perabot rumah kepunyaan
orang lain pun dapat dlslta, asalkan dipakai sebagal mebel rumah sewaan
itu.
4. Larangan Mengulangsewakan
Kewajiban keempat plhak penyewa adalah tidak mengulangsewakan ben-
• da sewaan kepada pihak lain. Kewajlban lnl dapat dicantumkan atau tidak
dlcantumkan dalam perjan)lan sewa-menyewa.yang waJib dipenuh1 oleh
Dalam Pasal 1559 KUHPdt terdapat dua perbuatan yang tidak diboleh·
kan, yaltu mengulangsewakan benda sewaan dan mengallhsewakan ban-
da sewaan. Antara kedua perbuatan lni terdapat perbedaan pada status
penyewa, yaitu:
0 Mengulangsewakan
Pada "mengulangsewakan", plhak penyewa menyewakan banda
sewaan kepada pihak ketlga. Dengan demikian. pihak penyewa
bertindak sebagal pihak yang menyewakan dalam pe~ar4ian ulang
sewa, sedangkan dalam pe~anjian sewa-menyewa, dia berstatus
sebagai plhak penyewa.
0 Mengallhsewakan
Pada "mengalihsewakan". pihak penyewa mengalihkan sewa-me-
nyewa itu kepada plhak ketiga. Dengan demikian, pihak penyewa
mengundurkan diri dan kedudukannya sebagai pihak penyewa dl-
gantikan oleh pihak ketiga.
tapl plhak penyewa bortanggung Jawab terhadap segala akfbat yang tim-
but pada n.mah sewaan ltu karena penyewaannya kepada p{hak ketiga
...
ltu. Penyewaan sebagian lnl dapat te~adi, mlsalnya, plhak penyewa me-
nyewakan kamar rumah'kepada seorang atau leblh mahaslswa.
F. BERAKHIRNYA SEWA-MENYEWA
Perjanjlan sewa-menyewa dapat berakhir secara nonnal ataupun tldak
nonnaJ , yaknl:
3. Pembatalan Sewa-Menyewa
Pe~anjlan sewa-menyewa dapat berakhlr karena pembatalan, balk bar-
dasar pada persetujuan antara pihak yang menyewakan dan plhak pe-
nyewa maupun karena wanprestasi dengan atau tanpa putusan pengadil·
an. Pembatalan bardasar pada persetujuan, mlsalnya:
Untuk memahaml makna pasal tersebut, dapat dllkuti uraian dari Prot.
Subektl. Menurut beliau, ketentuan lnl bertu)uan untuk melindungl pihak
penyewa temadap pemlllk baru apablla benda yang sedang disewa ltu dl·
pindahkan ke lain tangan. Atas dasar tujuan pasal tersebut, kala •pen-
)ualan• dalam pasal tersebut sudah lazlm dltafslrkan secara luas (ana-
logis) sehlngga tidak terbatas pada jual bell saja, tetapl mefiputi juga lain·
lain perplndahan hak mlllk, termasuk tukar-menukar, penghibahan, dan
pewarisan. Singkatnya, kata "d1jual" ditafsirkan menjadl "<ipindahkan mllik·
nya".3
******
BABX
PERJANJIAN SEWA BELl
01 toko buku yang saya kunjungl ltu saya melihat berbagal judul buku,
yang kebetulan saya menemukan buku yang dltulis Prof. Subektl ber·
judul Aneka Perjsnjlan. Saya membaca dattar lslnya dan ada bab yang
membahas tentang sewa bell, tetapl hanya beberapa halaman. Dalam
bahasan slngkat ltu beliau menyatakan bahwa sewa bali sebenamya ada-
lah semacam Jual bellj setidaknya leblh mendekatl jual bell dar1pada sewa·
menyewa. Maksud kedua belah plhak adalah bagl pembell tertuju pada
perolehan hak milik atas suatu banda dan bagl pen}ual perolehan se-
jumlah uang sebagal imbaJannya.
Oengan peljanjlan seperti ltu, kedua belah pihak tartolong. Artlnya, pam-
bali dapat mengangsur harga benda dan S&ketika dapat menikmati ben-
danya, sedangkan penjual merasa arnan karena bendanya tldak akan di-
allhkan kepada plhak lain selama harga balum dlbayar lunas karena dla
takut pada ancaman pidana penggelapan. Penyerahan hak mlllk baru
akan dllakukan pada waktu angsuran terakhlr dibayar lunas. Panyarah·
an tersebut cukup dilakukan dengan cars pemyataan saja karena banda
sudah barada dalam kekuasaan pembell dalam kedudukannya sebagal
penyewa.
Perusahaan sewa bell yang telah dlberlkan lzln usaha tersebut berke-
waJiban menyampalkan laporan tahunan tentang realisasl keglatan usaha·
nya kepada 01 ~en Perdagangan Dalam Negeri dengan tembusan kepada
Pada juat bell, peralihan hak millk atas benda konslsten dengan lembaga
levering yang dlanut hukum perdata tertulis (KUHPdt) . Pada sewa bali
karena tldak diatur undang-undang dan berkembang menurut asas ke-
bebasan beri<ontrak yang dlpraktlkkan dalam perdagangan, perallhan hak
millk atas banda bukan sejak penyerahan, melalnkan ditl.llda sampai ang-
suran terakhir lunas dan inl dlperjanjikan secara tegas oleh plhak yang
menyewabellkan dan pihak penyewa bell dalam pe~anjlan tertulls.
tanpa dlpenuhl lebih dulu syamt-syarat pe~anjlan sewa belL Oleh karena
ltu, definisi yang dirumuskan oleh Menteri Perdagangan periu diperbaiki
karena tidak konsisten dan lagl pula sewa bell adalah bentuk hukum ter-
sendiri yang berbeda dengan jual bell ataupun sewa-menyewa.
Akan tetapl, secara khusus, sewa bell dapat menjadl suatu mata pencari-
an bagi pihak-pihak tertentu. Dalam hubungan tnl, plhak yang menyewa-
belikan dapat berstatus sebagai pedagang. agen perusahaan, atau peng-
usaha yang menjalankan perusahaan. Dalam lalu lintas sewa bell khusus,
pihak yang menyewabelikan berstatus sebagal perusahaan perdagangan,
sedangkan pihak penyewa bell berstatus sebagal konsumen.
371 HulcumPerda.. ~
Perjanjlan Sewa Bell
a) Sub}ak hukum
Yaitu pihak yang menyewabellkan dan plhak penyewa beli.
b) Status hukum
Yaltu sebagal plhak pengusaha yang menjalankan perusahaan per-
dagangan dan sebagal plhak konsumen .
c) P•rlstlwa hukum
Yaitu persetujuan penyerahan hak millk atas banda dan pembayar-
an angsuran sewa sampallunas.
d) Objek hukum
Yaltu banda yang dlsewabellkan dan harga sewa bell.
•J Hubungan hukum
Yaltu keterikatan kewajlban dan hak antara plhak yang menyewa-
bellkan dan plhak penyewa bell.
menyewabelikan dan plhak penyewa bell mengenal banda dan harga se-
bagal unsur esenslal pe~anjlan sewa bell. Ketika plhak yang menyewa-
belikan dan plhak penyewa bell menyatakan setuju tentang banda dan
harga. ketlka itu pula sewa bell terjadl dan menglkat secara sah pihak
yang menyewabellkan dan pihak penyewa bell.
Menurut ketentuan Pasal 1320 KUHPdt, sewa bali dtanggap sudah tel')adi
ketika pihak yang menyewabehkan dan pihak penyewa bell mencapal kata
sepakat tentang banda dan harga mesklpun benda belum dlserahkan dan
harga belum dlbayar. Kata sepakat yang dlmaksud adalah apa yang dlke-
hendaki oleh pihak yang menyewabelikan sama dengan apa yang dlke-
hendakl oleh pihak penyewa bell. Tercapainya kata sepakat itu blasanya
dinyatakan dengan ucapan setuju atau kata lain yang maksudnya sama
dengan ltu tentang banda dan harga.
2. Persetujuan Kehendak
Dari mana dapat diketahui atau dapat d1slmpulkan bahwa hukum perjanJi·
an menganut asas konsensual? Subektl menyatakan bahwa asas ter-
sebut dapat dlslmpulkan dari Pasal 1320 KUHPdt yang mengatur ten-
tang unsur-unsur dan syarat-syarat perjan)lan sah. Salah satu di antara-
nya adalah "perse:tujuan kehendak" atau 'kata sepakat" antara plhak yang
Bagaimana halnya jika banda yang dijualbellkan ltu temyata mlllk orang
lain. Apakah persetujuan kehendak atau kata sepakat ltu sah dan meng-
ikat? Menurut ajaran umum pe~anjian. sewa bell banda milik orang lain
adalah batal dan men}adl dasar untuk mengganti karuglan Jika pihak pe-
nyewa bell ttdak mangatahui bahwa banda ltu mlllk orang lain. Bagalmana
pula Jika pada saat sewa bell terjadi banda yang disewabelikan itu ter-
nyata telah musnah, apakah perjanjian sewa ben tersebut masih dapat dl-
anggap sah dan bendanya dapat diganti dengan benda lain? Menurut
ajaran umum perjanjian , Jlka pada saat pen}ualan benda yang disewabell·
kan itu telah musnah, sewa bellltu batal. Akan tetapi , jlka hanya sebagi-
an yang musnah, pihak penyewa beli dapat membataikan sewa bell a1au
dapat manuntut bagian yang maslh ada dengan harga yang seimbang.
381
---------------------------------------
Perjanjlan Sawa Bell
Sesual dengan pe~anjlan sewa bell, yang dlserahkan ltu hanya pengua-
saan banda (bezit) untuk dlnikmatl, belum hak mlllk. Hak millk atas banda
yang dlnlkmatl ltu baru dlserahkan kepada pihak penyewa bali setelah
angsuran sewa bali terakhlr dilunasl. Dalam hal lni terjadl penundaan pe-
nyerahan hak mlllk atas banda karena harga banda tersebut balum dl-
lunasi. Jadi, banda yang dikuasal dan dinikmati oleh plhak penyewa bell
ltu maslh barfungsl sebagal jaminan bagl plhak yang menyewabelikan.
Apablla plhak penyewa ball melakukan wanprestasl, banda objek sews
bell ltu dltarik kemball oleh plhak yang menyewabalikan, sedaligkan ang-
suran sewa ball yang sudah dlbayar dlanggap sebagai sewa banda yang
dikuasat dan dlnikmafl itu.
Menurut ketentuan perjanpan sewa bali yang dlsepakatl oleh kedua balah
plhak, plhak yang menyewabellkan wajlb menyerahkan banda yang dl-
sewa baU dalam keadaan baru dan terpellhara dengan balk. ~enyerahan
banda tersebut bertujuan untuk membarikan kenikmatan kepada plhak
penyewa bell. Sebelum benda diserahkan kepada plhak penyewa bell,
plhak yang menyewabelikan Juga wajib melakukan perbalkan-perbalkan
pada banda yang dtsewa bell sehlngga plhak penyewa bell dlharapkan
dapat menlkmati banda yang dlsewa bellltu dengan nyaman.
2. Pemeliharaan Benda
Kewajlban kedua yang wajib dipenuhi oleh plhak yang rnenyewabellkan
adalah pemeliharaan banda yang dlsewa bell. Menurut ketentuan pe~anjl
an sewa bell yang dlsepakatl kedua belah pihak, pihak yang menyewa-
bellkan wajlb memelihara banda yang dlsewa bell sedemlklan rupa se-
hlngga banda ltu dapat dlpakal dan dlnlkmati secara layak sesuai dengan
keper1uan yang dimaksud. Dalam melaksanakan kewajlban pemeliharaan
tersebut, selama ber1akunya pe~anjlan sewa bell, plhak yang menyewa-
belikan wajib melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu terhadap banda
yang disewa bell, kecuall perbalkan kecil yang menjadl kswajlban pe-
nyewa bell. Pemeliharaan lnl bertangsung sejak diadakan perjanjlan sewa
bell sampai angsuran sewa beli terakhlr dibayar lunas. Tujuan utama pe-
mellharaan adalah keselamatan, keamanan, d~n kenikmatan penggunaan
benda yang disewa bell .
Apablla perbalkan ltu beriangsung leblh darf empat puluh harf, harga ang-
suran sewa boll harus dikurangl menurut perimbangan waktu dan bagl-
an dart benda yang tldak dapat dltempati oleh penyewa bell. Jika perbalk-
an sedemlkian slfatnya sehlngga mengaklbalkan banda yang dlsewa bell
yang periu dltempatl oleh penyewa bell dan keluarganya tidak dapat di-
diaml, penyewa bell dapat mamutuskan perjanjian sewa bell. Salama sewa
bell ber1angsung, pihak yang menyewabellkan 1idak dlperkenankan meng-
ubah bentuk atau tata letak banda yang disewa bell.
Plhak yang menyewabelikan juga dapat menjamln bahwa dla tidak dapat
menghentikan sewa beli dengan menyatakan hendak memakal sendiri
banda yang dlsewa bali, kecuali jlka telah diperjanjikan sebaliknya. Pasal
inl merupakan peringatan dlnl kepada plhak yang menyewabellkan bahwa
alasan untuk memakal sendlr1 benda tldak boleh dijadikan alasan untuk
memutuskan sewa bell sampai sewa bell itu berakhlr sesual dengan ke-
tentuan dalam pe~anJian sewa bell. Namun. Jlka dalam pe~anJlan sewa
bell telah dlsepakatllebih dulu, plhak yang menyewabelikan boleh mem-
berftahukan kehendaknya ltu kepada pihak penyewa befi.
3. Penjaminan Benda
Kewajfban ketiga plhak yang menyewabelikan adalah menjamln pihak pe-
nyewa bell temadap cacat banda yang disewa bell yang mengganggu pe-
makalannya mesklpun plhak yang menyewabellkan itu sendlrl tidak me-
ngetahulnya ketlka sewa bell itu dibuat. Jamlnan tersebut menyatakan
bahwa banda yang dlserahkan ltu dalam keadaan balk tanpa cacat. Jlka
cacat karena kesalahan perusahaan produsen, p1hak penyewa bali dapat
menuntut ganti kerugian kepada perusahaan produsen melalul perusaha-
an yang menyewabelikan benda tersebut. Oalam hal inl, jamfnan yang di-
berikan oleh perusahaan produsen dapat berfungsl sebagal dasar hukum
untuk memperoleh gantl keruglan. Biasanya Jaminan ltu bar1aku selama
jangka waktu tertentu dan mengenal hal-hal tertentu yang sudah cfiJelas-
kan dalam lembaran jamlnan yang dlsertakan pada banda yang dlsewa
bell.
Apablla cacat itu telah mengakibatkan keruglan bagi pihak penyewa bali.
plhak yang menyewabelikan wajib membankan ganti kerugian. Akan te-
tapl, pihak yang menyewabellkan tidak wafib menjamln plhak penyewa
bah terhadap gangguan pemakalannya oleh pihak ketiga tanpa mengaju-
kan suatu hak atas banda yang dlsewa, dengan tidak mengurangi hak
pihak penyewa bali untuk menuntut sendiri plhak ketlga tersebut. Tuntut-
an sendlrl itu, misalnya, dapat menggugat plhak ketiga yang mengganggu
kenlkmatan penggunaan banda yang dlsewa bell dengan alasan perbltat-
an melawan hukum (P.asal 1365 KUHPdt).
nyumbat allran air selokan. Hal tersebut dl luar jaminan plhak yang me-
nyewabelikan dan harus dltanggulangf sendlrt oleh plhak penyewa bell.
4. Klausula Eksonerasi
Dalam pertanjlan sewa bell. pihak yang menyewabelikan berusaha mem-
batasl atau meniadakan kewajlbannya dengan membuat ketentuan khu-
sus sewa beli tertulls. Berdasar pada ketentuan lnl, plhak yang menyewa-
belikan bebas dart tanggung jawab memlkul beban, balk berupa blaya
maupun kerugian yang mungkln timbul. Ketentuan khusus lnl disebut klau-
sula eksonerasl. Dalam perjanjian sewa bell tertulls, ketentuan-ketentuan
sewa beli yang menjadi sumber eksonerasl, antara lain
a. Jika benda objek sewa bell musnah sebaglan, plhak penyewa bell
boleh memllih meminta pengurangan harga angsuran sewa bell
atau pembatalan sewa bell, tetapl plhak yang menyewabelikan be-
bas dart tanggung jawab membayar gantt keruglan akibat pllihan
tersebut.
Apablla plhak penyewa bell memakal banda yang disewa bell tidak se-
sual dGngan perjanjlan sewa bell sehlngga dapat menimbulkan keruglan
pada plhak yang menyewabelikan, menurut keadaan, plhak yang menye-
wabelikan dapat menuntut pembatalan pe~anjlan sewa beU. Contohnya,
sewa bell rumah kedlaman (Jiving home), tujuannya adalah untuk keperfu-
an rumah tangga, kemudlan dlubah tujuannya menjadl rumah karaoke
dan night club. Seharusnya plhak penyewa sebagal bapak rumah tangga
yang baik menghunl rumah sesual dengan tujuan sebagal tempat kedlam-
an keluarga (suaml, lstrf, dan anak-anak).
Plhak penyewa bell bertanggung )awab atas sega1a kerusakan yang ter-
jadi pada banda yang dlsewa selama waktu angsuran sewa bell belum
berakhlr, kecuall jika plhak penyewa bell dapat membuktikan bahWE\ ke-
rusakan ltu te~adl dl luar kesalahannya. Ketentuan lnl ada kaJtannya de-
ngan asas memperfakukan banda sewa bell sebagai bapak rumah tangga
yang balk. Artlnya, memperfakukan banda itu seolah-olah sebagal milik·
nya sendlr1.
Akan tetapl, plhak penyewa bell tidak bertanggung jawab atas te~adlnya
Pihak penyewa bali yang 11dak melengkapi rumah yang disewa bell de-
ngan perabot rumah secukupnya dapat dipaksa untuk mengosongkan
rumah tersebut. kecuall jika pihak penyewa bell membenl<an cukup jamln·
an untuk membayar angsuran uang sewa. Maksud ketemuan pasal lnl,
apablla benda yang dlsewa bell ttu rumah kediaman, plhak penyewa bell
dlwajibkan melengkapi rumah itu dengan perabot rumah secukupnya.
Perabot rumah tersebut dijadlkan jamlnan untuk pembayaran uang sewa.
Akan tetapi, apablla pihak penyewa bali memberikan cukup jaminan untuk
membayar uang angsuran sewa bell, plhak penyewa bell boleh tldak me-
lengkapl rumah dengan perabot secukupnya dan tidak akan dipaksa
untuk mengosongkan rumah ltu.
Perbaikan kecll dan sehari-hart menjadl beban pihak penyewa belL Jika
tldak dlpe~anjlkan, yang dlanggap pert>aikan kecll dan sehari-hari adalah
pert>alkan lemari toko; tutupan jendela; kaca jendela; kuncl, balk di dalam
maupun dl luar rumah; dan segala sesuatu yang dlanggap termasuk ltu
menurut keblasaan setempat. Mesklpun begitu, perbalkan tersebut men·
jadi beban pihak yang menyewabellkan apablla perbalkan ltu terpaksa dl·
lakukan karena keadaan rusaknya benda sewa bell karena keadaan me-
maksa (force majeure). Demiklan juga kebersihan sumur, selokan , pe-
nampung air hujan, dan plpa asap menjadi beban plhak yang menyewa
bellkan, kecuali jika dlperjanjlkan seballknya.
bayaran angsuran sewa bell tldak dilakukan secara bulanan. sewa bell
tersebut dianggap telah dlbuat menurut kebiasaan setempat.
Dalam pe~anjian sewa bell tertulis, blasanya sudah dfsepakati dan di-
tentukan besamya jumlah angsuran sewa bell setiap bulan yang wajib dl-
bayar oleh plhak penyawa bell. Sedangkan dalam pe~anjlan sewa bali tl-
dak tertulis, mungkln te~adi bahwa sewa bell sudah berjaJan, tetapf besar-
nya jumlah angsuran sewa bell setiap bulan belum dapat dlpastlkan se-
hingga tlmbul persellslha':l mengenai jumlah uang sewa beli setiap bulan
yang wajlb dlbayar oleh penyewa beli . Jlka terjadl perselislhan mengenal
jumlah uang angsuran sewa bali dalam sewa bell tidak tertulis yang sudah
berjalan 1idak ada tanda pembayaran, pihak yang menyewabelikan harus
dipercaya atas sumpahnya, kecuali jlka penyewa memlllh supaya jumtah
sewa dltakslr oleh orang yang ahll.
Dalam pe~anjlan sewa beli rumah, mungkln terfadi bahwa plhak penyewa
bell tldak metengkapl rumah sewaan ltu dengan perabot rumah secukup-
nya sehingga menlmbulkan kecungaan bagl pihak yang menyewabellkan,
apakah plhak penyewa bell akan membayar angsuran sewa bell atau
tldak. Dalam hal pihak penyewa bell Udak melengkapl rumah yang dlsewa
beli dengan perabot rumah secukupnya, dapat dlpaksa agar mengosong-
kan rumah itu, kecuali jika pfhak penyawa beli cukup menjamln pem-
bayaran angsuran sewa bell. Mangosongkan rumah berarti pembatalan
sawa bali. Akan tetapl, pembatatan itu tidak perfu dllakukan, asal ada
jaminan yang cukup bahwa angsuran sewa bali rumah itu pastl dlbayar
oleh plhak penyewa bell wataupun dla tldak melangkapl rumah Jtu dengan
parabotsecukupnya.
.. pun dapat dlslta, asalkan dipakal sebagal mabel rumah yang dlsewa bell
ltu.
3. Larangan Mengulangsewabelikan
Kewajlban ketlga pthak penyewa bell adalah tldak mengulangsewabell-
kan banda yang dlsewabelikan kepada plhak lain. Kewa}lban inl dapat dl-
cantumkan atau tidak dicantumkan dalam pe~anjian sewa bell yang wajib
dlpenuhl oleh plhak penyewa bell. Jlka dalam pe~anjlan tldak ada lzln
mengulangsewabellkan benda yang dlsewabellkan kepada pihak lain, ber-
lakulah ketentuan bahwa pihak penyewa beli tldak boleh mengulangsewa-
belik.an atau mengalihsewabeJikan benda yang disewa bell kepada orang
lain dengan ancaman pembatalan sewa bell dan pembayaran gantl ke·
ruglan, sedangkan plhak yang menyewabellkan setelah pembatalan ttu
tidak wajlb menaatl perfanjlan ulang sewa bellltu.
DaJam perjanjlan sewa bell terdapat dua perbuatan yang tldak diboleh-
kan, yaltu mengutangsewabellkan bends yang dlsewabellkan dan meng-
alihsewabelikan banda yang dlsewabellkan. Antara kedua perbuatan lnl
terdapat perbedaan pada status penyewa bell, yaltu:
a. Padli mengutangsewabellkan
Pada •mengulangsewabelikan" plhak penyewa bell menyewabell·
kan banda yang dlsewa bell kepada plhak ketlga. Oengan demlklan,
plhak penyewa bell bertlndak sebagal plhak yang menyewabellkan
dalam pe~anJian ulang sews bell, sedangkan dalam perjanjlan sewa
bell, dla berstatus sebagai plhak penyewa bell.
b. Pada mengallhsewabellkan
Pada •mengallhsewabelil<an" plhak penyewa bell mengatihkan sewa
bellltu kepada plhak ketlga . Dengan demlklan, plhak penyewa bell
mengundurkan dirt dan kedudukannya sebagal plhak penyewa bell
dlgantikan oleh plhak ketiga.
Namun, dalam pe~anjlan sewa bell rumah yang ditempati sandhi oleh pl-
hak penyewa bell atas tanggung jawab sendlri, plhal< penyewa bell dapat
menyewakan sebaglan dari rumah itu kepada pihak lain jika dalam par-
janjlan sewa bell tidak ada larangan untuk ltu. Jadi, plhak penyewa bali
boleh menyewakan sebaglan kepada pihak lain, tetapl plhak penyewa beli
bertanggung jawab temadap segala aklbat yang tlmbul pada rumah yang
dlsewabellkan karena penyewaannya kepada plhak ketlga ltu. Penyewa-
an sebaglan lnl dapat terjadl, mlsalnya, plhak penyewa bell menyewakan
kamar rumah kepada seorang atau leblh mahaslswa.
seluruh utang penyewa bell, balk berupa angsuran sewa bell maupun
denda dan blaya-biaya lainnya yang tlmbul aklbat dart pe~anjlan sewa
bell. Pihak yang menyewa~llkan menglkatkan dirt untuk tldak menagih
lagl kepada penyewa bell yang angsuran sewa bellnya dan lain-lain blaya
telah dlbayar oleh penjamln.
aklbat musnahnys benda objek sews beD menjadl tanggung jawab se-
penuhnya plhak yang menyewabellkan.
Jlka plhak yang menyewabellkan Jtu adalah pemili1< banda, dlalah sebagal
plhak yang bertanggung Jawab atas keruglan aklbat keadaan memaksa
tersebut. Alasannya adalah sebelum angsuran sewa bell terakhir dibayar
lunas, hak mllik atas banda yang dlsewabellkan tetap berada pads plhak
yang menyewabellkan, sedangkan banda yang diserahkan dan dinikmatl
plhak penyewa bell hanya penguasaan (bozlt), bukan hak mllik, hak mflik
masih pada plhak yang menyewabelikan. Oengan demlklan, dapat ditarik
suatu keslmputan bahwa dalam pe~anJ1an sews bell, jlka dalam waktu
sews bell te~adl keadaan memaksa yang mengaklbatkan bends yang dl-
sewabehkan ltu musnah sama sekall, rlsiko keruglan ditanggung oleh pe-
milik banda.
sedemlklan rupa sehfngga dlrasakan adil oleh kedua belah plhak. Me-
nurut bellau, jlka musnehnya benda karena keadaan memaksa, rlslko di·
tanggung oleh kedua belah plhak. Dengan demlklen, adalah adll Jlka ke-
ruglan yang tlmbul karene keadaan memaksa ltu dltanggung sebaglen
oleh plhak yang menyewabelikan dan sebaglan oleh pihak penyewe bell,
menglngat bahwa hak mlllk etas benda belum dlsemhkan dan kedua be-
lah plhak tldak bersalah etas benda belum dlserahkan dan kedua belah
plhak tidak bersalah. 2
a. Sewa bell bukan Jual bell dan bukan pula sewa-menyewa karena
ketlga bentuk pe~anJian ltu mempunyal clri khas maslng-maslng.
2) Prof. Or. Sri Soedewl Muctloen Sofwan, S.H. pada masa hiOJpnya adalah Guru
Besar Hukum Perdata pada Fakultaa Hukum Unlveralta8 Gadjah Mada Yogya-
karta.
'Rlslko dalam sews bell menjadl beban tanggung jawab plhak pe-
nyewa bell tanpa menghlraukan peristlwa apa pun yang menjadl
penyebab tlmbulnya keruglan ltu.•
Bagian kalimat 'tanpa menghlraukan perlstlwa apa pun yang menjadi pe-
nyebab tlmbulnya keruglan ltu', seharusnya dfplsah antara rislko keruglan
aklbat keadaan memaksa dan nslko keruglan akibat wanprestasi.
Jika semua rislko kerugian tanpa menghlraukan peristlwa apa pun yang
menjadl panyebab timbulnya kerugian dlbebankan kepada plhak penyewa
bell, jelas dirasakan tldak acfll . Praktik usaha seNa bell semacam lni me-
rupakan jerat bagl plhak penyewa bell tanpa dlsadari oleh eaton penyewa
beli. Blsnis sewa bell seperti lnl tennasuk usaha merugikan masyarakat
konsumen, usaha yang dikategorfkan tidak halal.
Pe~anjian sewa bell dapat juga berakhlr secara tldak normal karena be-
berapa alasan sepertl berikut:
a. Karena wanprestasl, yaltu penyewa bell tidak memenuhl sebagian
atau seluruh kewaFbannya, antara lain, tldak membayar nngsuran
sewa bell.
b. Karena penyewa bell dinyatakan palllt atau tldak mampu lagl mem-
bayar utangnya atau telah mengajukan penundaan pembayaran.
c. Karena harta kekayaan penyewa bell dlslta dalam bentuk apa pun.
******
DAFTAR PUSTAKA
.
Adll, Soetan MallkoeJ. Hak-Hak Kebendaan. Penerbit Pembangunan .
Jakarta. 1962.
Apeldoom, Prof. Mr. Dr. L.J. van. Pengantar llmu Hukum. Penerbit Prad-
nya Paramtta. Jakarta. 1968.
Afandl, All. Prof. Bahan Kuflah Hukum Warls. Penerblt Yayasan Gadjah
Mada. Yogyakarta. 1968.
Burght, Prof. Dr. Mr. Gregor van der. Hukum Waris. Dlterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia oleh Drs. F_ Tehgker. S.H., C.N. Pe-
nerbit PT Citra Aditya Baldi. Bandung. 1995.
Hondius, Or. E.H. dan Mr. R.J.H. Engels. Aspek·Aspek Hukum Perikatan
Belsnda dalam Kompendlum Hukum Belanda. Penerblt Yaya-
san Ke~a Sarna llmu Hukum Indonesia dan Belanda. Penerbit
's-Gravenhage. 1982.
lchsan, Achmad. Hukum Pardata lA dan 18. Penerblt Pembimblng Masa.
Jakarta. 1979.
Junus, Mahmud. Prof. H. HukUm Perkawlnan dalam Islam. Penerblt Al-
Hidayah. Jakarta. 1976.
Kleyn, Prof. Mr. W.M. lkhtfsar Hukum Benda Belanda dafam Kompendium
Hukum Belanda. Penerblt Yayasan Kerja Sarna llmu Hukum
Indonesia dan Negeri Belanda. 's-Gravenhage. 1982.
Meyers, Prof. Mr. E.M. De Algemene Begrfppen van het Burgerfljk Recht.
Universltaire Pers. leiden. 1948.
Pitlo, Prof. Mr. Dr. Het Zakenrecht naar het Nsderlands Burgerlijk Wet-
bo6k. H.D. T)eenk Wllllnk & Zoon N.V. Haartam. 1955.
SOfwan, Sri Soedewf Maschoen; Prof. Dr. Hukum Badan Prlbadi. Penerblt
Seksl Hukum Perdata. Fakultas Hukum Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta. 1974.
- - -. Prof. Dr. Hukum Benda. Penerbit Uberty. Yogyakarta . 1974.
·- - - ··. Hukum Perutangan. Te~emahan. Penerblt Seksl Hukum Per-
data. Fakulta:> Hukum UGM. Yogyakarta. 1974.
VOllmar, Prof. Mr. Or. H.F.A. Pengantar stud/ Hukum Perdata. Jllld I. 01-
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh I.S. Adlwlmarta.
Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Penerbit
Rajawali. Jakarta. 1992.
******
Manusia adalah makhluk clptaan Tuhan yang dijadlkan atas jenls kelamin
prla dan wanita. Sesual dengan kodratnya, mereka hidup berpasang.pasang-
an antara pria dan wanita. Hubungan hldup tersebut terlkat dalam tall per·
kawlnan yang kemudian melahlrkan anak. Oengan demlklan, tlmbullah yang
disebut keluarga. Hukum perdata mengatl.lr tentang kehldupan ketuarga.
Manusia hldup tldak abadl. Pada suatu saat Ia akan matl. Jika demlkian,
bagaimana naslb keluarga yang dltinggatkan. Bagaimana pula dengan harta
kekayaan yang telah diperoleh selama hldup. Slapakah yang berhak meng-
urus dan memillkl harta kekayaan itu. Harte kekayaan orang yang matl
menjadi hak keluarganya yang masih hidup, yang dlsebut pewarisan. Hukum
perdata mengatur tentang pewarisan.
******