Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UAS ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

NAMA : M. Raihan Ridhotullah

NIM : 221083

PRODI : Manajemen RA2

1. Arbitrase
Arbitrase adalah proses penyelesaian sengketa di mana pihak-pihak yang bersengketa
sepakat untuk mengajukan sengketa mereka kepada satu atau beberapa arbiter independen
yang ditunjuk secara ad hoc atau melalui lembaga arbitrase. Arbiter ini biasanya merupakan
ahli di bidang hukum dan ekonomi yang memutuskan hasil sengketa berdasarkan hukum dan
fakta yang disajikan. Keuntungan dari arbitrase meliputi:
• Kecepatan: Arbitrase seringkali lebih cepat daripada proses pengadilan tradisional.
Pihak-pihak yang bersengketa dapat memilih jadwal dan tenggat waktu yang lebih
fleksibel.
• Kepercayaan: Keputusan arbitrase biasanya bersifat final dan mengikat. Hal ini
memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa.
• Kerahasiaan: Arbitrase sering dilakukan secara rahasia, menjaga kerahasiaan
informasi dan menjaga reputasi bisnis yang terlibat dalam sengketa.

Adjudikasi
Adjudikasi adalah proses penyelesaian sengketa di mana pihak-pihak yang bersengketa
sepakat untuk memperkenalkan arbiter atau panel arbiter yang memiliki keahlian khusus
dalam bidang yang terkait dengan sengketa tersebut. Arbiter ini akan memeriksa argumen
dan bukti dari kedua belah pihak, lalu memberikan keputusan yang mengikat. Keuntungan
dari adjudikasi meliputi:
Keahlian khusus: Dalam adjudikasi, arbiter yang ditunjuk biasanya memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang relevan dalam bidang yang terkait dengan sengketa tersebut. Ini
memastikan keputusan yang diambil berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang isu-
isu yang terlibat.
• Kecepatan: Adjudikasi dapat menjadi proses yang lebih cepat daripada pengadilan
tradisional, terutama karena arbiter yang ditunjuk khusus untuk menangani sengketa
tersebut.
• Penyelesaian yang mengikat: Keputusan yang diberikan oleh arbiter memiliki
kekuatan hukum yang mengikat, memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak
yang bersengketa.

Pendekatan kolaboratif
Pendekatan kolaboratif melibatkan pihak-pihak yang bersengketa untuk bekerja sama
secara aktif dalam mencari solusi bersama yang menguntungkan semua pihak. Dalam
pendekatan ini, mediator atau fasilitator bekerja dengan pihak-pihak yang bersengketa untuk
membantu mereka menjelajahi isu-isu yang mendasarinya dan mencapai kesepakatan yang
saling menguntungkan. Keuntungan dari pendekatan kolaboratif meliputi:
• Pemeliharaan hubungan: Pendekatan kolaboratif memungkinkan pihak-pihak yang
bersengketa untuk tetap menjaga hub
2. International Chamber of Commerce (ICC):
ICC adalah organisasi bisnis internasional yang memiliki Komisi Arbitrase Internasional
(International Court of Arbitration). Fokus utama ICC adalah memfasilitasi penyelesaian
sengketa bisnis dan ekonomi melalui arbitrase internasional. Struktur dan fungsi ICC sebagai
berikut:
• Struktur: ICC terdiri dari anggota bisnis dan organisasi dari berbagai negara. ICC
memiliki Komisi Arbitrase Internasional yang terdiri dari ahli arbitrase yang
berwenang untuk menangani sengketa ekonomi.
• Fungsi: ICC bertindak sebagai badan administratif dan penyedia aturan bagi proses
arbitrase internasional. Peran utama ICC adalah mengatur proses arbitrase,
menunjuk arbiter, dan memastikan penyelesaian sengketa yang adil dan efisien. ICC
juga menyediakan berbagai aturan arbitrase, seperti Aturan Arbitrase ICC, yang
digunakan sebagai pedoman dalam proses penyelesaian sengketa.
• Kasus penting: ICC telah menangani banyak sengketa ekonomi penting di seluruh
dunia. Contohnya termasuk penyelesaian sengketa antara perusahaan multinasional
dan negara, sengketa konstruksi internasional, sengketa kontrak bisnis, dan lain
sebagainya. Salah satu contoh kasus terkenal adalah sengketa antara Samsung dan
Apple terkait paten dan hak kekayaan intelektual.
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU Pasar Modal):
Undang-Undang ini menjadi landasan utama dalam mengatur pasar modal di Indonesia.
UU Pasar Modal mengatur berbagai aspek, termasuk penawaran umum, perusahaan efek,
lembaga penunjang, dan peran otoritas pasar modal. Contoh ketentuan yang diatur dalam
UU Pasar Modal untuk melindungi investor adalah:
• Persyaratan pengungkapan informasi:
Emiten (perusahaan yang menerbitkan efek) wajib mengungkapkan informasi
yang relevan dan material kepada publik. Hal ini bertujuan agar investor dapat
memperoleh informasi yang cukup untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.
• Larangan praktik manipulatif:
UU Pasar Modal melarang praktik-praktik manipulatif seperti insider trading
(penggunaan informasi internal yang tidak publik untuk mendapatkan keuntungan di
pasar modal) dan market manipulation (memanipulasi harga efek untuk
mempengaruhi pasar). Ketentuan ini melindungi investor dari perilaku yang
merugikan dan menjaga integritas pasar modal.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
Nomor Kep-35/PM/2003 tentang Keterbukaan Informasi dan Transparansi Emiten atau
Perusahaan Publik
Keputusan ini mengatur kewajiban emiten atau perusahaan publik dalam memberikan
informasi yang jelas, akurat, dan tepat waktu kepada investor dan publik. Contoh ketentuan
yang diatur dalam keputusan ini adalah
• Penyampaian laporan keuangan tahunan:
Emiten wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada publik dan
Bapepam-LK. Hal ini memberikan transparansi tentang kinerja keuangan perusahaan
kepada investor dan menjaga integritas pasar modal.
• Pengungkapan peristiwa material:
Emiten wajib mengungkapkan secara cepat peristiwa-peristiwa yang berdampak
signifikan terhadap kegiatan usaha perusahaan. Hal ini membantu investor untuk
memperoleh informasi terkini yang berpotensi mempengaruhi harga efek dan
keputusan investasi mereka.
4. Hukum perikatan dalam konteks hukum bisnis mengacu pada aturan dan prinsip hukum yang
mengatur hubungan kontrak antara pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis.
Perikatan adalah suatu ikatan hukum antara dua pihak atau lebih yang mengikat mereka
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan tertentu.
Peran hukum perikatan dalam mengatur hubungan kontrak dalam bisnis sangat penting
karena:
• Membentuk kejelasan dan kepastian: Hukum perikatan menetapkan aturan dan
prinsip yang harus diikuti dalam pembentukan, interpretasi, dan pelaksanaan
kontrak. Hal ini membantu menciptakan kejelasan dan kepastian mengenai hak dan
kewajiban masing-masing pihak, sehingga mengurangi risiko kesalahpahaman atau
sengketa di masa depan.
• Melindungi kepentingan pihak yang terlibat: Hukum perikatan melindungi
kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak bisnis. Aturan hukum ini
memastikan bahwa pihak yang melanggar kontrak dapat dikejar secara hukum dan
bertanggung jawab atas pelanggarannya. Selain itu, hukum perikatan juga
menyediakan mekanisme penyelesaian sengketa jika terjadi perselisihan antara
pihak-pihak yang terlibat.
5. Jika Anda membeli suatu produk dari online shop dan mengalami kerugian seperti
ketidaksesuaian dengan ekspektasi atau barang yang tidak sesuai dengan deskripsi yang
dipasarkan, Anda biasanya akan melaporkan kerugian tersebut kepada penjual atau online
shop tersebut.
Selalu penting untuk menyimpan bukti-bukti seperti bukti pembelian, komunikasi dengan
penjual, foto produk yang rusak, atau dokumen lain yang dapat mendukung klaim Anda. Ini
akan memudahkan Anda dalam membuktikan kerugian yang Anda alami dan memperkuat
posisi Anda dalam menyelesaikan sengketa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai