Anda di halaman 1dari 3

Aktivitas Pembelajaran 1

Melindungi Kepentingan Pelanggan


a. Menerapkan kelangsungan pelayanan dan aliran informasi sesuai
dengan tuntutan kerja

Memberikan pelayanan kepada pelanggan internal maupun eksternal baik yang


bersifat perorangan, kelompok, atau organisasi sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Penyampaian informasi yang ditujukan kepada pelanggan dapat
dilakukan secara langsung atau menggunakan media, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah:
 Mengutamakan untuk bertindak secara professional
 Menyampaikan informasi dengan lengkap dan benar
 Penggunaan media yang tepat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
 Memberikan informasi kepada semua pihak yang membutuhkannya
 Melindungi pelanggan dari akibat yang merugikan
 Menghindari keberpihakan dalam pemberian pelayanan
 Menjaga informasi yang akan berpengaruh terhadap kinerja dan prestasi
organisasi.

Pada prinsipnya berhasil atau gagalnya suatu informasi yang disampaikan


ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
 Kepandaian pihak yang menyampaikan informasi
 Sikap yang baik dari pihak yang menyampaikan informasi
 Keadaan lahiriah/fisik yang baik dari pihak yang menyampaikan informasi
 Kesamaan system social (ekonomi-budaya) dari pihak-pihak yang
menyampaikan informasi.

b. Menyediakan kebutuhan atas keutuhan dan keamanan informasi pada


saat pribadi dan organisasi membutuhkan

Suatu organisasi perlu mengelompokan informasi yang dihasilkan dan yang


diperoleh untuk menjaga keamanan. Peraturan pengelompokan informasi ini
dirancang dan ditetapkan oleh organisasi tersebut sesuai tujuan yang akan dicapai
dengan memperhatikan resiko dan keuntungan yang mungkin terjadi dari
informasi tersebut.

Pengelompokan informasi secara umum dibedakan menjadi:


 Informasi yang bersifat Umum
 Informasi yang bersifat Terbatas
 Informasi yang bersifat Rahasia

Tiga teknik perlindungan terhadap informasi, yaitu:


 Melindungi secara organisasi, dengan cara menunjuk personil khusus dengan
aturan yang jelas, melakukan pendidikan dan pelatihan, seminar atau
pertemuan lain terkait tentang pentingnya keamanan informasi
 Melindungi secara logik, dengan cara menggunakan password,
kriptografi (kode rahasia), memasang antivirus, dan lain-lain
 Melindungi secara fisik, dengan cara menyimpan dalam ruangan khusus, dalam
lemari besi, dan lain-lain
c. Menyelesaikan segera bila terjadi konflik dengan pihak yang relevan

Dalam organisasi atau dimanapun perselisihan atau konflik seringkali terjadi dalam
bentuk yang beragam, mulai dari bentuk yang ringan seperti perbedaan pendapat,
hingga ke bentuk yang berat seperti konflik yang melibatkan hukum baik perdata
maupun pidana. Penyebab terjadinya konflik dapat disebabkan oleh:
 Pihak-pihak yang membutuhkan informasi tidak memiliki pengetahuan yang
luas sehingga salah persepsi tentang informasi tersebut
 Bahasa yang dipergunakan kurang jelas
 Adanya prasangka yang tidak beralasan
 Adanya panca indera yang rusak
 Adanya alat komunikasi yang rusak
 Sikap yang kurang bijaksana
 Komunikasi satu arah (tidak ada tanggapan)

Untuk menghindari munculnya gejala perselisihan yang menimbulkan konflik,


dibuatlah peraturan, yaitu ketentuan atau kaedah hukum yang harus ditaati oleh
setiap pribadi yang terlibat didalamnya.

Berikut ini beberapa pandangan cara penyelesaian sengketa/konflik di luar


pengadilan.

Konsultasi
Konsultasi merupakan tidakan yang bersifat personal antara pihak yang memiliki
masalah dengan pihak konsultan yang memberikan pendapat. Tidak ada
keharusan pihak yang memiliki masalah mengikuti pendapat yang disampaikan
konsultan. Dalam hal ini konsultan hanyalah memberikan pendapat secara hukum,
selanjutnya keputusan akan diambil sendiri oleh para pihak yang memiliki masalah
meskipun adakalanya pihak konsultan juga diberikan kesempatan untuk
merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang dikehendaki oleh para
pihak yang bersengketa tersebut.

Negosiasi dan perdamaian


Proses perundingan secara damai untuk mencapai kesepakatan bersama antara
satu pihak dengan pihak yang lain baik secara kelompok atau organisasi pada
dasarnya para pihak berhak untuk menyelesaikan sendiri sengketa yang timbul di
antara mereka. Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya harus
dituangkan dalam bentuk tertulis yang disetujui oleh para pihak.

Mediasi
Sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan pihak ketiga atau
seorang mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara
tertulis mengikat kedua belah pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik.
Mediator dapat dibedakan menjadi:
 Mediator yang ditunjuk bersama oleh para pihak yang bersengketa
 Mediator yang ditunjuk oleh lembaga penyelesaian sengketa yang ditunjuk oleh
para pihak yang bersengketa

Usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk mencapai


persetujuan dan menyelesaikan perselisihan
Pendapat hukum oleh lembaga arbitrase
Memohon pendapat dari lembaga yang dipilih oleh para pihak yang bersengketa
untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu, lembaga tersebut juga
dapat memberikan pendapat yang mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian
pokok. Pihak yang berlawanan terhadap pendapat hukum yang diberikan berarti
pelanggaran terhadap perjanjian yang tidak dapat dilakukan perlawanan dalam
bentuk upaya hukum apapun

Arbitrase
Menurut pasal 1 angka 1 Undang Undang nomor 30 tahun 1999 Arbitrase adalah
cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilan umum yang
didasarkan pada Perjanjian Arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak
yang bersengketa. Arbitrase dapat berwujud dalam 2 bentuk, yaitu:

 Klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjain tertulis yang dibuat
para pihak sebelum timbul sengketa (Factum de compromitendo)
 Suatu perjanjian Arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul
sengketa (Akta Kompromis)

Dalam penjelasan umum Undang Undang nomor 30 tahun 1999 dapat terbaca
beberapa keunggulan penyelesaian sengketa melalui arbitrase dibandingkan
dengan pranata peradilan. Keunggulan itu adalah:
 Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak
 Dapat dihindari kelambatan yang diakibatkan karena hal prosedural dan
administrative
 Para pihak dapat memilih arbiter yang menurut pengalaman serta latar
belakang yang cukup mengenai masalah yang disengketakan, jujur dan adil
 Para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan masalahnya
serta proses dan tempat penyelenggaraan arbitrase, Putusan arbiter
merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dengan melalui tata cara
(prosedur) sederhana saja ataupun langsung dapat dilaksanakan.
d. Menjaga kepentingan pelanggan termasuk kerahasiaan dan hak
miliknya

Prinsip kerahasiaan pelanggan harus dipegang erat semua hal yang disampaikan
dan didiskusikan sudah sepatutnya diperlakukan sesuai etika
profesional untuk menjaga kerahasiaan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai