Aktivitas Pembelajaran 1
Aktivitas Pembelajaran 1
Dalam organisasi atau dimanapun perselisihan atau konflik seringkali terjadi dalam
bentuk yang beragam, mulai dari bentuk yang ringan seperti perbedaan pendapat,
hingga ke bentuk yang berat seperti konflik yang melibatkan hukum baik perdata
maupun pidana. Penyebab terjadinya konflik dapat disebabkan oleh:
Pihak-pihak yang membutuhkan informasi tidak memiliki pengetahuan yang
luas sehingga salah persepsi tentang informasi tersebut
Bahasa yang dipergunakan kurang jelas
Adanya prasangka yang tidak beralasan
Adanya panca indera yang rusak
Adanya alat komunikasi yang rusak
Sikap yang kurang bijaksana
Komunikasi satu arah (tidak ada tanggapan)
Konsultasi
Konsultasi merupakan tidakan yang bersifat personal antara pihak yang memiliki
masalah dengan pihak konsultan yang memberikan pendapat. Tidak ada
keharusan pihak yang memiliki masalah mengikuti pendapat yang disampaikan
konsultan. Dalam hal ini konsultan hanyalah memberikan pendapat secara hukum,
selanjutnya keputusan akan diambil sendiri oleh para pihak yang memiliki masalah
meskipun adakalanya pihak konsultan juga diberikan kesempatan untuk
merumuskan bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang dikehendaki oleh para
pihak yang bersengketa tersebut.
Mediasi
Sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui bantuan pihak ketiga atau
seorang mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara
tertulis mengikat kedua belah pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik.
Mediator dapat dibedakan menjadi:
Mediator yang ditunjuk bersama oleh para pihak yang bersengketa
Mediator yang ditunjuk oleh lembaga penyelesaian sengketa yang ditunjuk oleh
para pihak yang bersengketa
Arbitrase
Menurut pasal 1 angka 1 Undang Undang nomor 30 tahun 1999 Arbitrase adalah
cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar pengadilan umum yang
didasarkan pada Perjanjian Arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak
yang bersengketa. Arbitrase dapat berwujud dalam 2 bentuk, yaitu:
Klausula arbitrase yang tercantum dalam suatu perjanjain tertulis yang dibuat
para pihak sebelum timbul sengketa (Factum de compromitendo)
Suatu perjanjian Arbitrase tersendiri yang dibuat para pihak setelah timbul
sengketa (Akta Kompromis)
Dalam penjelasan umum Undang Undang nomor 30 tahun 1999 dapat terbaca
beberapa keunggulan penyelesaian sengketa melalui arbitrase dibandingkan
dengan pranata peradilan. Keunggulan itu adalah:
Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak
Dapat dihindari kelambatan yang diakibatkan karena hal prosedural dan
administrative
Para pihak dapat memilih arbiter yang menurut pengalaman serta latar
belakang yang cukup mengenai masalah yang disengketakan, jujur dan adil
Para pihak dapat menentukan pilihan hukum untuk menyelesaikan masalahnya
serta proses dan tempat penyelenggaraan arbitrase, Putusan arbiter
merupakan putusan yang mengikat para pihak dan dengan melalui tata cara
(prosedur) sederhana saja ataupun langsung dapat dilaksanakan.
d. Menjaga kepentingan pelanggan termasuk kerahasiaan dan hak
miliknya
Prinsip kerahasiaan pelanggan harus dipegang erat semua hal yang disampaikan
dan didiskusikan sudah sepatutnya diperlakukan sesuai etika
profesional untuk menjaga kerahasiaan pribadi.